Disusun Oleh:
Oleh karena itu sangat pantas bagi mahasiswa program pasca sarjana
Manajemen Rumah Sakit untuk melakukan studi banding ke RS Santosa
Bandung sebagai bahan pembelajaran mengenai peningkatan Mutu dan
Akreditasi JCI untuk diterapkan dalam proses peningkatan mutu dan akreditasi
KARS versi 2012 di RS masing-masing.
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Melakukan studi banding proses dan kegiatan persiapan akreditasi
oleh JCI dan KARS melalui kegiatan wawancara dengan pihak RS
Santosa.
Santosa Hospital Bandung menjadi rumah sakit pertama di Jawa Barat dan
kedua di Indonesia yang mendapatkan akreditasi dari Joint Comission
International (JCI) yang berpusat di Amerika. Pengakuan ini pun
menempatkan Santosa Hospital Bandung masuk dalam kelompok rumah sakit
terbaik di dunia.
Lokasi ini sangat strategis karena berada di pusat kota. Jalan-jalan yang ada di
sekitar lokasi antara lain adalah Jl. Kebonjati, Jl. Pasir Kaliki dan Jl. Stasiun
Barat. Jl. Kebonjati dan Jl. Pasir Kaliki termasuk jalan utama di Kota
Bandung, sedangkan Jl. Stasiun Barat merupakan jalan lingkungan.
Secara fisik jalan-jalan yang ada di sekitar lokasi rumah sakit berada dalam
kondisi yang baik. Jl. Kebonjati merupakan jalan satu jalur, sedangkan Jl.
Pasir Kaliki dan Jl. Stasiun Barat merupakan jalan dua jalur. Seluruh jalan di
sekitar lokasi tersebut dapat dilalui oleh kendaraan roda empat. Gerbang
utama rumah sakit terdapat di dua tempat yaitu di Jl. Kebonjati dan Jl. Stasiun
Barat.
Pelatihan-Pelatihan
Di rumah sakit Santosa Bandung Central Hospital telah dibentuk staf khusus
yang bertanggungjawab untuk menerapkan dan mengorganisir kegiatan peningkatan mutu
pelayanan klinik, tim tersebut bertugas terus mnerus di dalam implementasi dari hasil
akreditasi yang salah satunya tentang mutu pelayanan klinik, kegiatan peningkatan mutu
pelayanan klinik di implementasikan pada tingkat tingkat tertentu , dari mulai dtingkat
diereksi , manajer senior, tim komite medis , sampai dengan tim tim di masing masing
bagian,yang membahas tentang pelayanan klinik .
Diadakan rapat rapat rutin anggota SMF dan komite medic baik dengan ketua
komite medic, dengan direksi maupun dengan manajemen Rumah Sakit terkait dengan
pelayanan klinik , Rumah sakit melakukan strategi untuk mengantarkan program
program yang harus dikerjakan terkait dengan Akredtasi internasional tersebut dengan
memanfaatkan kewibawaan dari ketua komite medic ,dalam kaitan rapat rapat rutin
anggota komite medis dan klinis cenderung berkomitmen karena melihat ketua komite
medic yang berwibawa tersebut.Dalam partisipasi terkait dengan audit medis dilakukan
dengan support dengan system Informasi teknologi , dimana terdapat laporan ekesekutif.
2. Tinjauan Kebijakan dan Strategi Good Clinical Governance
Temuan masalah yang paling sering yang berkaitan dengan waktu tunggu
pelayann yang sering terlambat , terutama di bagian pembiayaan , complain pelanggan
seringnya langsung kepada customer service yang berada di lobby, pembiayaan di rumah
saki ini dibagi ke dalam 2 domain besar yaitu domain pelayan pasien umum dan
pelayanan pasien yang berbasisi asuransi , pelayanan pembiayaan yang berkiatand engan
asuransi tersebut yang sering bermasalah di dalam waktu penyelesaiannya karena untuk
dapat mengelurakan klaim , harus dilakukan mekanisme konsultasi kepada provider
asuransi yang bersangkutan.Permasalahan yag dihadapi oleh rumah sakit ini yang terkait
dengan sumber daya manusia adalah adanya turn over pegawai yang sangat cepat , hal ini
disadari karena rumah sakit yang memiliki tujuan profit oriented ini melakukan
kesepakatan denga karyawan bersifat transaksional murni , tanpa mengedepankan nilai
yang lain, sehingga ketika transaksional tersebut dirasa tidak sesuai atau ada tawaran dari
rumah sakit lain untuk menduduki posisi yang lebih menarik maka karyawan akan
berpindah kepada perusahaan yang lain.
Turnover pegawai yang tinggi akan merugikan rumah sakit karena akan
kehilangan asset yang telah dibangun secara susah payah , mengingat benturan
transaksional yang tinggi, mungkin perlu adanya nilai nilai rumah sakit yang dapat
membawa karyawan untuk tidak semata manta bertransaksi di dalam bekerja akan
memberikan efek yang berbeda.
4. Tinjauan Komunikasi
Salah satu contoh system komuniasi yang terdapat di Rumah sakit Santosa
Bandung Central Hospital , yaitu system komunikasi tentang prosedur pemadaman api
apabila terdapat api yang terbakar, terlihat system komuniskai sangat simper , mudah
diingat dan mencolok sehingga memudahka bagi pelaku untuk memahaminya.
Papan penunjuk dojter jaga dan perawat jaga yang menujukka kualitas pelayanan
klinik yang baik , terdapat nama dokter , nomor yang dapat dihubungi , begitu pulal
dengan perawt penangungjawab , dengan adanya papan informasi ini menjebatani
komunikasi antat pasien dan keluarganay dengan petugas medis , yang pada ahirnya akan
meningkatkan kualitas pelayanan klinik rumah sakit.
V. Penutup
a. Kesimpulan
b. Saran
VI. Lampiran