KEPANITERAAN KLINIK
STATUS PRA-ANESTESI
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
SMF ILMU ANESTESI
RSAU DR. ESNAWAN ANTARISA
I. IDENTITAS PASIEN
II. ANAMNESIS
Dilakukan autoanamnesis pada tanggal 17 Juli 2017 pukul 10:00 di kamar penerimaan
operasi RSAU dr. Esnawan Antariksa.
1. Keluhan utama
Keluhan tambahan : -
1
2. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke poliklinik bedah RSPAU dengan keluhan sulit buang air kecil. Keluhan pasien
disertai rasa tidak lampias saat berkemih. Pasien mengatakan telah mengalami keluhan sejak 3
bulan yang lalu. Pasien juga mengeluh sering terbangun pada malam hari untuk buang air kecil.
Saat berkemih pasien mengatakan bahwa jumlah BAK sedikit, pancaran tidak lancar, seringkali
seperti menetes-netes. Keluhan lain seperti BAK berdarah, demam, penurunan berat badan
disangkal oleh pasien.
Pasien tidak memiliki penyakit penyerta seperti kencing manis, darah tinggi, asma, maupun
alergi. Pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan.
4. Habit
1. Pemeriksaan umum
Berat badan : 72 kg
Tanda-tanda vital :
2
Suhu : 36,5C
Toraks:
Inspeksi : bentuk dada normal, simetris pada keadaan statis dan dinamis, tidak tampak
pelebaran sela iga.
Palpasi : tidak teraba retraksi sela iga, pergerakan dinding dada simetris pada saat
keadaan statis dan dinamis, vokal fremitus kanan dan kiri simetris dan tidak
mengeras, tidak ada nyeri tekan
Abdomen:
3
Edema: Tidak ada pada keempat ekstremitas
Hematokrit : 41 %
3
Lekosit : 6.900 /mm
3
Trombosit : 303.000 ribu/mm
Faal ginjal:
Ureum: 32 mg/dl
Kreatinin: 0,8 mg/dl
2 Pasien geriartri tanpa penyakit sistemik apapun dan sehat saat masuk ruang
operasi.
Sitoscopy + TURP
Anestesi spinal
4
PREOPERASI
1. Memastikan identitas pasien sesuai dengan yang tertulis pada rencana operasi.
6. Menanyakan apakah ada riwayat penyakit kronis lainnya (hipertensi, dm, dll)
7. Menanyakan apakah pasien memakai gigi palsu, kacamata, lensa kontak, alat bantu
dengar
INTRA OPERASI
Tindakan Anestesi
Alat disiapkan dan pasien dalam posis telentang
Pasangkan alat tensi dan pengukur saturasi oksigen pada pasien dan pastikan cairan
infus berjalan lancar.
Tindakan anestesi spinal dengan pasien pada posisi duduk.
Melakukan tindakan aseptik dan antiseptik di daerah penyuntikan pada L3-L4
Melakukan anestesi spinal dengan jarum spinal Quincke no. 25
Setelah keluar cairan serebrospinal disuntikan bupivakain HCL 20mg
Selanjutnya pasien segera dibaringkan dengan posisi telentang.
Melakukan pemberian oksigen sebanyak 2 lpm.
5
Observasi tanda-tanda vital selama operasi.
Cairan masuk
Ringer laktat : 1000 cc
Cairan keluar
Pendarahan : sesuai dokter operasi
Urin : 600 ml
POST OPERASI
Keluhan : -
Suhu : 36C
Pernafasan : spontan
Aldrete Score =
Kesadaran :2
Respirasi :2
Sirkulasi :2
Warna kulit :2
Aktivitas :2
Total :10
VAS = 0
6
Penatalaksanaan:
1. Monitor tanda-tanda vital dan perdarahan
2. Dapat pindah ruangan bila aldrete score > 8 dan VAS < 3