Anda di halaman 1dari 13

Vitamin

Kegiatan Belajar III


Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus

TUJUAN
Pembelajaran Umum
Mahasiswa mampu menjelaskan yang dimak-
sud vitamin, macam, serta dampak vitamin
untuk tubuh kita

TUJUAN
Pembelajaran Khusus

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 3, diharapkan :

1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian vitamin

2. Mahasiswa mampu menyebutkan macam-macam


dan fungsi vitamin

36
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Uraian Materi
1. Pengertian vitamin

Vitamin adalah molekul organik yang di dalam tubuh mempunyai fung-


si yang sangat bervariasi. Fungsi vitamin dalam metabolisme yang paling uta-
ma adalah sebagai kofaktor. Di dalam tubuh diperlukan dalam jumlah sedikit
(micronutrient). Biasanya tidak disintesis di dalam tubuh, jika dapat disintesis
jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan tubuh, sehingga harus diperoleh dari
makanan atau diet.

Vitamin dalam arti luas adalah senyawa organik, bukan karbohidrat,


lemak maupun protein, yang memiliki peranan vital untuk berjalannya fungsi
tubuh yang normal, meskipun dibutuhkan dalam jumlah kecil. Vitamin ada-
lah zat gisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena berperan mambantu
proses metabolisme tubuh yang normal. Beberapa vitamin tidak dapat dibuat
tubuh dalam jumlah cukup, sehingga harus dilengkapi dari bahan pangan,
kecuali vitamin D. Deisiensi vitamin tertentu akan menyebabkan berkemban-
gnya suatu sindrome yang spesiik untuk tiap-tiap vitamin. Beberapa vitamin
tidak diperlukan dalam diet, dikarenakan vitamin-vitamin tersebut dapat dis-
intesis sendiri dengan bantuan mikrolora usus.

Adanya vitamin dalam bahan makanan belum merupakan suatu jam-


inan bahwa suatu deisiensi dari vitamin tersebut tidak timbul, karena mun-
gkin ada faktor-faktor lain yang terdapat dalam diet yang menghalangi pe-
manfaatannya oleh tubuh, misalnya proses absorbsinya di dalam usus. Telah
diketahui bahwa pengobatan secara terus-menerus dengan parain cair dapat
menghalangi penyerapan karoten, karena parain melarutkan senyawa karoten
dan membentuk suatu larutan yang tidak dapat diserap oleh mukosa usus,
maka akan timbul gejala deisiensi vitamin A. Merupakan fakta yang jelas juga
bahwa terlalu banyak minyak ikan dalam diet akan menimbulkan deisiensi vi-
tamin E dalam waktu singkat dengan akibat degenerasi otot. Infeksi usus ada
hubungannya dengan penyerapan vitamin A dan penggunaannya. Gangguan
hidrolisis lemak dan penyerapannya secara otomatis mempengaruhi penyera-
pan semua vitamin yang larut dalam lemak.

37
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

2. Klasiikasi Vitamin

Secara klasik, berdasarkan kelarutannya, vitamin digolongkan dalam


dua kelompok, yaitu (1) vitamin yang larut dalam lemak dan (2) vitamin yang
larut dalam air, karena yang pertama dapat diekstraksi dari bahan makanan
dengan pelarut lemak dan yang terakhir dengan air. Beberapa vitamin larut
lemak adalah vitamin A, D, E, dan K, yang hanya mengandung unsur- unsur
karbon, hidrogen dan oksigen. Vitamin yang larut dalam air terdiri atas asam
askorbat (C) dan B-komplek (B1 sampai B12), yang selain mengandung un-
sur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, juga mengandung nitrogen, sulfur atau
kobalt.

Vitamin yang larut dalam lemak, yaitu A, D, E dan K, memiliki sifat-sifat


umum, antara lain (1) tidak terdapat di semua jaringan; (2) terdiri dari un-
sur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen; (3) memiliki bentuk prekusor atau
provitamin; (4) menyusun struktur jaringan tubuh; (5) diserap bersama lemak;
(6) disimpan bersama lemak dalam tubuh; (7) diekskresi melalui feses; (8) ku-
rang stabil jika dibandingkan vitamin B, dapat dipengaruhi oleh cahaya, oksi-
dasi dan lain sebagainya.

Vitamin yang larut dalam air memiliki sifat-sifat umum, antara lain : (1)
tidak hanya tersusun atas unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen; (2) ti-
dak memiliki provitamin; (3) terdapat di semua jaringan; (4) sebagai prekusor
enzim-enzim; (5) diserap dengan proses difusi biasa; (6) tidak disimpan secara
khusus dalam tubuh; (7) diekskresi melalui urin; (8) relatif lebih stabil, namun
pada temperatur berlebihan menimbulkan kelabilan.

3. Metabolisme Umum Vitamin

Vitamin yang larut lemak atau minyak, jika berlebihan tidak dikeluarkan
oleh, tubuh, melainkan akan disimpan. Sebaliknya, vitamin yang larut dalam
air, yaitu vitamin B kompleks dan C, tidak disimpan, melainkan akan dikelu-
arkan oleh sistem pembuangan tubuh. Akibatnya, selalu dibutuhkan asupan
vitamin tersebut setiap hari. Vitamin yang alami bisa didapat dari sayur, buah
dan produk hewani. Seringkali vitamin yang terkandung dalam makanan atau
minuman tidak berada dalam keadaan bebas, melainkan terikat, baik secara
isik maupun kimia. Proses pencernaan makanan, baik di dalam lambung mau-
pun usus halus akan membantu melepaskan vitamin dari makanan agar bisa

38
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

diserap oleh usus. Vitamin larut lemak diserap di dalam usus bersama dengan
lemak atau minyak yang dikonsumsi.

Vitamin diserap oleh usus dengan proses dan mekanisme yang berbe-
da. Terdapat perbedaan prinsip proses penyerapan antara vitamin larut lemak
dengan vitamin larut air. Vitamin larut lemak akan diserap secara difusi pasif
dan kemudian di dalam dinding usus digabungkan dengan kilomikron (lipo-
protein) yang kemudian diserap sistem limfatik, baru kemudian bergabung
dengan saluran darah untuk ditransportasikan ke hati. Sedangkan vitamin
larut air langsung diserap melalui saluran darah dan ditransportasikan ke hati.
Proses dan mekanisme penyerapan vitamin dalam usus halus diperlihatkan
pada Tabel 1.

Tabel 1. Proses dan Mekanisme Penyerapan Vitamin dalam Usus Halus

Jenis Vitamin Mekanisme Penyerapan


Vitamin A, D, E, K dan Dari micelle, secara difusi pasif, digabungkan
beta-karoten dengan kilomikron, diserap melalui saluran
limfatik.
Vitamin C Difusi pasif (lambat) atau menggunakan Na+
(cepat)
Vitamin B1 (Tiamin) Difusi pasif (apabila jumlahnya dalam lumen
usus sedikit), dengan bantuan Na+ (bila jum-
lahnya dalam lumen usus banyak).
Vitamin B2 (Ribolavin) Difusi pasif
Niasin Difusi pasif (menggunakan Na+)
Vitamin B6 (Piridoksin) Difusi pasif
Folasin (Asam Folat) Menggunakan Na+
Vitamin B12 Menggunakan bantuan faktor intrinsik (IF) dari
lambung.
Sumber : Muchtadi, 2009

4. Macam dan fungsi vitamin

Saudara-saudara sebelum ini kita mengetahui betapa penting peranan


vitamin dalam tubuh. Namun, tubuh kita hanya mampu menghasilkan vitamin
D dan K dalam bentuk provitamin yang tidak aktif. Oleh karena itu, tubuh
memerlukan asupan vitamin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi.

39
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi


dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat diper-
oleh melalui suplemen makanan.

Pada proses metabolisme tubuh, vitamin memegang peran sangat vi-


tal, terlebih yang tidak dihasilkan oleh tubuh. vitamin adalah kofaktor dalam
reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini
digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.
Setiap vitamin yang kita butuhkan memiliki peran sepesiik dan bermanfaat
untuk menjaga kesehatan tubuh.

Diawal penjelasan kegiatan belajar ini sudah dijelaskan bahwa tubuh


hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, akan tetapi jika kebutuhan
ini diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena
fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini
dikenal dengan istilah avitaminosis.

Sebagai contoh bahwa dalam metabolisme tubuh, vitamin bekerja se-


cara spesiik dan memegang peranan penting adalah :

a. Vitamin A

Vitamin A dalam metabolisme, selain berfungsi membentuk indra pengli-


hatan juga berperan dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas terhadap
tubuh. Jika terjadi deisiensi, maka yang terjadi adalah mengalami rabun sen-
ja dan katarak. Selain itu, kekuragan vitamin ini juga dapat menurunkan daya
tahan tubuh, infeksi pernafasan dan kondisi kulit kurang sehat. Tidak hanya
itu, kelebihan vitamin A juga dapat berdampak buruk pada tubuh, berupa
keracunan. Beberapa dampak yang ditimbulkan jika kelebihan yaitu, pus-
ing-pusing, kulit kering bersisik, kerontokan rambut dan mudah pingsan.

Gambar...: Makanan yang mgandung vit. A.

40
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

b. Vitamin B

Vitamin B berperan penting dalam metabolisme, terutama dalam pelepas-


an energi saat kita beraktiitas. Sesuai fungsinya didalam tubuh saat metab-
olisme, yaitu sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju reaksi
metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi

1) Vitamin B1

Vitamin B1 berperan membantu proses metabolisme protein dan


lemak. Bila terjadi deisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami berbagai
gangguan, seperti kulit kering dan bersisik.Tubuh juga dapat mengalami
beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf.

Gambar .... : Makanan kaya vit B1

2) Vitamin B2

Vitamin B2 banyak berperan didalam tubuh manusia, sebagai salah


satu kompenen koenzim lavin mononukleotida (lavin mononucleotide,
FMN) dan lavin adenine dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD). Kedua
enzim ini berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui
proses respirasi. Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan molekul
steroid, sel darah merah, dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan
berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku. Deisiensinya dapat
menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut
kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan.

41
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Gambar ....: Makanan banyak mengandung B2

3) Vitamin B3

Vitamin ini berperan penting dalam metabolisme karbohidrat un-


tuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein. Di dalam tu-
buh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah,
tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai jenis
senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini. Kekurangan
vitamin ini dapat menyebabkan tubuh mengalami kekejangan, keram otot,
gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, dan mual.

Gambar ..: Makanan yang mengandung vitamin B3

4) Vitamin B5

Vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, sep-


erti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak.Juga men-
jaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan mem-
produksi senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh.
Seperti halnya vitamin B1 dan B2, deisiensi vitamin B5 dapat menyebab-
kan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan

42
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

diderita adalah keram otot serta kesulitan untuk tidur.

5) Vitamin B6

Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan


vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan se-
bagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk meng-
hasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan
fosfolipid.Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi
dan memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terha-
dap antigen atau senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh. Kekurangan
vitamin ini dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah,
keram otot, dan insomnia.

6) Vitamin B12

Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang ha-


nya khusus diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman.
Oleh karena itu, vegetarian sering kali mengalami gangguan kesehatan
tubuh akibat kekurangan vitamin ini.Vitamin ini banyak berperan dalam
metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam
salah satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel
saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet da-
rah. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan anemia (kekurangan dar-
ah), mudah lelah lesu, dan iritasi kulit

43
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

c. Vitamin C

Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kes-


ehatan tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C berperan sebagai senyawa
pembentuk kolagen yang merupakan protein penting penyusun jaringan
kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya. Vitamin C merupakan
senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai radikal be-
bas dari polusi di sekitar lingkungan kita juga vitamin C dapat membantu
menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai
penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan.Selain itu, vitamin C
berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di da-
lam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka
saat terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi
mikroorganisme patogen. Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan
dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai je-
nis penyakit. Deisiensi vitamin C juga dapat menyebabkan gusi berdarah
dan nyeri pada persendian. Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam
tubuh dapat menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan
rusaknya sel darah merah

Gambar ... : Makanan sumber vit C

d. Vitamin D

Kalau mendengar kata-kata Vitamin D, maka kita akan teringat


dengan berbagai kasus osteoporosis. Dimana vitamin D berguna untuk

44
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

mencegah dan mengobatirakitis (dicegah ataupun diobati denganmin-


yak ikan atau dengan sinar matahariyang cukup). Dalam tubuh kita dapat
menghasilkan pro-vitamin D namun tidak akan menjadi vitamin D yang
aktif jika tidak di metabolism di ginjal dengan bantuan paparan sinar ma-
tahari. Oleh karena itu sering kali petugas kesehatan menganjurkan para
lansia untuk berjemur di pagi atau sore hari saat matahari tidak terlalu
terik, supaya membantu memetabolisme provitamin D menjadi vitamin D
dan aktif untuk regulator absorbs kalsium dari saluran pencernaan untuk
di bawa ke tulang.

Saudara-saudara dalam bentuk esensial (Obat) absorpsi vitamin


D melalui saluran cerna cukup baik. Vitamin D3 diabsorpsi lebih cepat
dan sempurna. Namun jika ada gangguan fungsi hati, kandung empedu
dan saluran cerna seperti steatore akan mengganggu absorpsi vitamin D.
Setelah diabsorbsi vitamin D disimpan dalam bentuk belum aktif (inert) di
dalam tubuh, untuk menjadi bentuk aktif harus dimetabolisme lebih dahu-
lu melalui serangkaian proses hidroksilasi di ginjal dan hati. Serta ekskresi
melalui empedu dan dalam jumlah kecil ditemukan dalam urine.

e. VitaminE

Dimasyarakat luas mengenal vitamin E sebagai antioksidan, mence-


gah oksidasi bagian sel yangpenting atau mencegah terbentuknya hasil
oksidasi yangtoksik (hasil peroksidasi asam lemak tidak jenuh). Deisien-

45
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

si biasanya lebih sering disebabkan olehgangguan absorpsi, misalnya


steatore, obstruksi biliarisdan penyakit pankreas.Bayi prematur dengan
makanan yang kaya asam lemak tidak jenuh ganda dan kurang vitamin
E akan mengalamilesi kulit, anemia hemolitik dan edema.Sumber vitamin
E terdapat pada telur, susu, daging, buah-buahan, kacang-kacangan dan
sayur-sayuran, misalnya selada dan bayam.

f. Vitamin K

Berguna untuk meningkatkan biosintesis beberapa faktor pem-


bekuan darah yaitu protrombin, faktor VII (prokonvertin), farktor IX (faktor
Christmas) dan faktor X (faktor Stuart) yang berlangsung di hati.Kekuran-
gan vitamin K dapat menyebabkan hipoprotrombinemia dan menurunnya
kadar beberapa faktor pembekuan darah, deisiensi vitamin K terjadi kare-
na:1). Gangguan absorbsi vitamin K, 2). Berkurangnya bakteri yang men-
sintesis, 3). Pemakaian antikoagulan

46
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Rangkuman
Saudara-saudara yang berbahagia, diakhir kegiatan belajar ini sebelum kita
berlatih dengan soal, kita dapat menyimpulkan isi dari materi vitamin sebagai
berikut:

a. Vitamin merupakan senyawa organik yang sangat dibutuhkan tubuh ke-


beradaannya dengan jumlah yang kecil.

b. Berdasarkan sifat kelarutan vitamin dapat kita kelompokkan menjadi 2: vita-


min yang larut dengan air (B, C) dan vitamin larut lemak (A, D, E, dan K)

c. Vitamin-vitamin tidak dapat dipenuhi secara cukup oleh tubuh kecuali vita-
min D.

d. Mayoritas vitamin yang dibutuhkan tubuh didapat dari asupan nutrisi

47
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Daftar Pustaka
Arthur C. Guyton, John E. Hall, Textbook Of Medical Physiology 11th ed, elsevier,
USA

Champe Pamela C, Harvey Richard A, 1994, Lippincots Illustrated Biochemistry,


edisi ke 2.

Joyce Y. Johnson, 2008, Fluids and Electrolytes Demystiied, McGraw-Hill Compa-


nies, USA

Macdonald Richard G, 2007, USMLE Road Map, McGraw-Hill Companies, Inc, USA

Mark D, Marks Allan MD, SmithCollen, 2000, Biokimia Kedokteran Dasar, Sebuah
Pendekatan Klinis

Murray R K, et al., 2009, Biokimia Harper, edisi 27, EGC Kedokteran: Jakarta

Marshal william J, 2004, Clinical Biochemistry, Mosby, London

Sue C. DeLaune, and Patricia K. Ladner, 2003, Fundamentals of nursing: Stan-


dards & practice 2nd ed, Thomson Learning, Inc, USA

48

Anda mungkin juga menyukai