Anda di halaman 1dari 7

RENCANA PEMBELAJARAN

SMA : SMA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/1
Alokasi Waktu : 1 x 1 Jam Pelajaran (45 menit)

I. Standar Kompetensi
2. Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia
(stoikiometri)

II. Kompetensi Dasar


2.2. Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui
percobaan serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia

III. Indikator
A. Kognitif
a. Menentukan komponen penyusun zat dan komposisinya
b. Menentukan perbandingan mol masing-masing komponen penyusun zat
c. Menentukan rumus empiris zat berdasarkan perbandingan mol masing-masing
komponen penyusun zat.

B. Afektif
1. Perilaku Berkarakter : Jujur, tanggung jawab, dan membantu teman yang
membutuhkan.
2. Keterampilan Sosial : Bertanya, menyumbangkan ide, bekerja sama, dan
menjadi pendengar yang baik.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Diberikan suatu data sampel, siswa dapat memperkirakan rumus suatu senyawa dan
menentukan massa masing-masing komponen penyusun senyawa sesuai dengan kunci
LP.
2. Berdasarkan massa komponen yang telah diketahui sebelumnya, siswa dapat
menentukan perbandingan mol komponen penyusun zat sesuai dengan kunci LP.
3. Siswa dapat menentukan rumus empiris suatu senyawa berdasarkan perbandingan mol
komponen penyusunnya sesuai dengan kunci LP.
4. Siswa dapat menentukan rumus molekul senyawa berdasarkan rumus empirisnya
sesuai dengan kunci LP.

A. Afektif
1. Perilaku Berkarakter :
Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak siswa dinilai
membuat kemajuan dalam menunjukkan karakter kejujuran, tanggung jawab, dan
membantu teman yang membutuhkan.
2. Keterampilan Sosial :
Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak siswa dinilai
membuat kemajuan dalam menunjukkan keterampilan social bertanya, menyumbang
ide, bekerja sama, dan menjadi pendengar yang baik.

V. Materi Pembelajaran
STOIKHIOMETRI SENYAWA
A. Komposisi Zat
Salah satu kegiatan penting dalam ilmu kimia adalah melakukan percobaan untuk
mengidentifikasi zat. Ada dua kegiatan dalam identifikasi zat, yakni analisis kualitatif dan
analisis kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menentukan jenis komponen
penyusun zat. Sedangkan analisis kuantitatif dilakukan untuk menentukan massa dari
setiap komponen penyusun zat. Dengan mengetahui jenis dan massa dari setiap
komponen penyusun zat, kita dapat mengetahui komposisi zat tersebut. Komposisi zat
dinyatakan dalam persen massa (% massa). Perhitungan persen massa untuk setiap
komponen dapat menggunakan persamaan berikut.
massa komponen
Persen massa komponen = x100%
massa zat

B. Komposisi Zat Secara Teoritis


Komposisi zat secara teoritis merupakan komposisi zat yang ditentukan dari rumus
kimianya. Untuk zat berupa senyawa, komposisinya secara teoritis dapat dinyatakan
dalam persen massa unsur dalam senyawa.
angka indeks x Ar unsur
Persen massa unsur dalam senyawa = x 100%
Mr Senyawa
dengan: A r = massa atom relatif (gram/mol)
M r = massa molekul relatif (gram/mol)

C. Menentukan Rumus Kimia Zat


Rumus kimia zat dapat dibedakan menjadi rumus empiris dan rumus molekul. Rumus
empiris dapat ditentukan dengan menghitung mol komponen penyusun zat dengan
menggunakan massa molar. Sedangkan rumus molekul dapat ditentukan jika rumus
empiris dan massa molekul relatif (M r ) zat diketahui.
1. Menentukan Rumus Empiris Zat
Dalam menentukan rumus empiris, perbandingan mol unsur-unsur dalam zat
haruslah merupakan perbandingan paling sederhana.
2. Menentukan Rumus Molekul Zat
Pada dasarnya rumus molekul merupakan kelipatan-kelipatan dari rumus empirisnya.
Sebagai contoh: Untuk menentukan rumus molekul maka:
(rumus empiris) n = rumus molekul
dengan n = bilangan bulat
Nilai n dapat ditentukan jika rumus empiris dan massa molekul relatif (M r ) zat
diketahui.
Mr rumus molekul = n (Mr rumus empiris)
Rumus Molekul Rumus Empiris N Nama Zat
C2H2 CH 2 Etuna/gas asetilena
C2H4 CH2 2 Etena
C6H14 C3H7 2 Heksana
Asam asetat/asam
CH 3COOH CH2O 2
cuka
C6H12O6 CH2O 6 Glukosa
NaCl NaCl 1 Natrium klorida
CO(NH2)2 CO(NH2)2 1 Urea
H2O H2O 1 Air
CO2 CO2 1 Karbon dioksida

VI. Model dan Metode Pembelajaran


Model pembelajaran : Diskusi Kelas Strategi TPS (Think-Phare-Share)
Metode Pembelajaran : Tanya jawab, ceramah, diskusi, dan demonstrasi

VII. Pelaksanaan Pembelajaran


A. Pendahuluan (7 menit)
1. Apersepsi : dengan meminta siswa meyebutkan satuan utama dalam ilmu kimia dan
menyebutkan hubungannya dengan satua-satuan lain sementara yang lain diminta
memperhatikan dan mendengarkan dengan baik.
2. Motivasi : Guru memberi motivasi dengan menyampaikan: dalam kehidupan sehari-
hari kita sering menjumpai suatu zat dengan keterangan yang menyatakan komposisi
zat, misalnya dalam kemasan Asam cuka 25%, Alkohol 70%, ataupun NaOCl 5%
pada kemasan pemutih. Pernahkah kita memikirkan apa maksud tulisan tersebut?
Bagaimana cara menentukan persentase zat tersebut?
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
4. Mengatur setting ruang belajar berbentuk U untuk mempersiapkan siswa dalam
berpartisipasi. (Tahap 1. Menyampaikan tujuan dan mengatur setting)
B. Kegiatan Inti
1. Guru mengarahkan fokus diskusi dengan menyampaikan strategi diskusi kelas yang
akan digunakan yaitu TPS serta menjelaskan aturan-aturan di dasarnya (Tahap 2.
Mengarahkan diskusi) Model pembelajaran diskusi kelas strategi TPS memberikan
waktu yang lebih banyak bagi siswa untuk berfikir, diskusi berpasangan dan berbagai
dalam diskusi kelas.
Langkah-langkahnya :
Guru akan memberikan pertanyaan atau isu dan siswa diminta untuk memikirkan
secara mandiri. (Think) berpasangan dengan teman sebelahnya dan mendiskusikan
isu tersebut. (Phare). Setelah itu siswaakan berdiskusi secara klasikal. (Share) dalam
diskusi kelas ini guru akan menunjuk siswa yang akan menyampaiakn idenya engan
terlebih dahulu harus mengangkat tangan. Guru akan memberi nilai bagi siswa yang
aktif atau dengan ide yang bagus. Hasil diskusi yang harus dicatat dalam selembar
kertas yang akan dikumpulkan pada akhir diskusi.
2. Guru menyajikan informasi swecara singkat tentang materi atau topic yang akan
didiskusikan yaitu Stoikhiometri Senyawa. (Materi terlampir) Mengajukan
pertanyaan-pertanyaan awal atau menyampaikan isu diskusi yang berupa situasi yang
tidak segera dijelaskan
3. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan oleh siswa bersama
pasangannya. (Tahap 2. Mengarahkan diskusi)
4. Guru sebagai moderator membimbing diskusi klasikal untuk membahas masalah
yang telah didiskusikan siswa bersama pasangannya.
5. Guru memonitor antraksi siswa, megajukan pertanyaan, mendengarkan gagasan
siswa, menanggapi gagasan, melaksanakan aturan-aturan dasar, membuat catatan
diskusi, menyampaika gagasan sendiri (dilakukan apabila jawaban pertanyaan dari
para siswa tidak sesuai dengan apa yang diinginkan). (Tahap 3. Menyelenggarakan
diskusi)
6. Guru menutup diskusi dengan merangkum materi yang telah didiskusikan dan
mengungkapkan makna diskusi yanh telah diselenggarakan dengan cara mengajukan
petanyaan awal seperti Hal penting apakah yang dapat kamu peroleh dari diskusi
kita kali ini? Kegiatan diskusi kelas mengajarkan siswa melakukan berfikir tingkat
tinggi dan keterampilan-keterampilan menghargai pendapat orang lain dan
keterampilan sosial yang lainnya. (Tahap 4. Mengakhiri Diskusi)
7. Guru mengadakan tes yang dikerjakan per individu untuk mengecek pemahaman
siswa dan sebagai masukan nilai individu. Lembar Kerja Siswa terlampir.
8. Guru meminta siswa untuk mereviu (memeriksa) proses diskusi yang telah
dilakukan. (Tahap 5. Melakukan tanya jawab singkat tentang proses diskusi). Dengan
cara menggunakan pertanyaan seperti :
a. Bagaimana pendapatmu mengenai diskusi kali ini?
b. Apakah kamu memberikan kesempatan kepada tiap orang untuk berpartisipasi?
c. Apakah kamu mendengarkan gagasan temanmu?
d. Apakah kalian menemui jalan buntu selama diskusi?
e. Apa yang akan kalian lakukan supaya diskusi kita di lainkesempatan dapat
berjalan lebih lancar?

C.Penutup (5 menit)
Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari pokok bahasan selanjutnya yaitu mengenai
stoikhiometri senyawa dan memberi tugas individu kepada siswa sebagai PR.

VIII. Penilaian
Penilaian Kognitif : Tes, catatan hasil diskusi kelas, frekuensi keaktifan dalam bertanya,
menjawab, dan mengemukakan ide atau pendapat.
Penilaian Afektif : Pengamatan terhadap keterampilan kooperatif yang dilakukan masing-
masing pasangan kelompok serta keterampilan social dalam diskusi
kelas

IX. Sumber Pembelajaran


1. Silabus Kimia Kelas X
2. Buku Kimia Untuk SMA/MA Kelas X (Penerbit : Erlangga)
3. Media Power Point
4. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Daftar Pustaka

Utami, Budi, dkk. 2009. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.

Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Nuzula Nuruska, S.pd.,M.pd. Yuyun Uswatun K. L. M, S.pd.


NIP 093194019 NIP 093194044

Anda mungkin juga menyukai