Anda di halaman 1dari 13

PEMERINTAH KABUPATEN MANGGARAI

DINAS KESEHATAN

PUSKESMAS KOTA RUTENG

Jl. Yos Sudarso No. 14, Kel. Mbaumuku Ruteng Flores

HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN HAMBATAN, ANALISIS MASALAH DAN HAMBATAN , RENCANA TINDAK LANJUT

BULAN JANUARI S/D MARET TAHUN 2016

NO. PROGRAM MASALAH PENYEBAB MASALAH RENCANA TINDAK LANJUT TINDAK LANJUT

I. PROMKES

1. Penimbangan Peran Serta Masyarakat di Posyandu 1. Kurang Pengetahuan masyarakat 1. Tingkatkan kegiatan penyuluhan Penyuluhan dilaksanakan
Bayi/Balita masih rendah tentang manfaat posyandu di setiap posyandu. setiap bulan di posyandu.
2. Kurangnya Penyuluhan 2. Menghimbau kepada masyarakat
3. Kurang Peduli dgn sesama. agar dapat mengajak sesama utk
4. Kurangnya kerja sama lintas datang ke posyandu.
sektor, omas, okoh Adat 3. Perlu dilakukan rapat bersama
dengan lintas sektor dan tokoh
masyarakat.

2. Posyandu/Kader Masih ada kader yg belum dilatih Kader baru ( ada pergantian kader) Dilakukan pelatihan kader baru.
Posyandu
3. Promosi Kesehatan Rendahnya cak.D/S (PSM rendah) 1. Kurangnya penyuluhan, Tingkatkan penyuluhan di posyandu,
2. Kurangnya pengetahuan masya. kerjasama lintas sektor

4. Desa Siaga Tidak Aktif 1. Masyarakat tidak peduli dgn 1. Perlu dilakukan sosialisi kembali
program Desa Siaga. oleh para pengurus
2. Para pengurus Desa Siaga tidak ada Desa/Kelurahan Siaga di
yang aktif. wilayahnya masing-masing.
3. Tidak ada Dana 2. Perlu usul dana ke Desa/Kel.dan
penggalangan dana kpd
masyarakat.

5. Kegiatan Luar Tidak dilakukan pemeriksaan Ibu hamil 1. Tidak tersedianya tempat utk Petugas tetap menghimbau kepada
Gedung KIA di Posyandu pemeriksaan ibu hamil karena masyarakat/ibu hamil agar selalu
kegiatan posy. Dilakukan dirumah memeriksakan kehamilannya di
warga sarana kesehatan/tempat praktek
2. Sarana kesehatan dekat. dokter.
3. Banyak tersedia tempat praktek
swasta bagi ibu hamil.
4. Pelaksanaan Program Revolusi
KIA dimana semua Ibu Hamil
diperiksa dan melahirkan di fasilitas
kesehatan

6. PHBS Rendahnya cak.pendataan/survey RT Kurangnya kerjasama lintas program 1. Tingkatkan kegiatan pendataan/
utk pemantauan PHBS survey RT utk pemantauan
PHBS.
2. Tingkatkan kerjasam lintas
program

II. KESLING

1. Tenaga sanitarian kurang 1. Minta penambahan tenaga Melakukan penyuluhan


Cakupan sarana sanitasi kesling yang 2. Sarana transportasi utk sanitarian tentang kesling kepada
diperiksa melaksanakan kegiatan kesling 2. Tingkatkan motivasi petugas masyarakat
masih rendah tidak ada sedangkan jangkauan untuk melakukan inspeksi
wilayahnya sangat luas dan sanitasi
penduduknya banyak
3. Pengadaan format kesling

III. KIA/KB
1. Memberikan menyuluhan
Cakupan k1 sampai bulan maret masih 1. masih ada kehamilan yg di 1. Tingkatkan promosi kesehatan kesehatan tentang
rendah :153 = 15,40% dari target s/d sembunyikan malu dtg periksa. tentang kehamilan. kehamilan diposyandu
maret 23,7%.kesenjangan : 8,3% 2. banyaknya saran kesehatan yg lain, 2. tingkatkan kerjasama bidan dan dan dipuskesmas
kelurahan yg sdh mencapai target : (dokter SPOg, bidan praktek dokter praktek swasta 2. Kegiatan kelas ibu hamil
1. kelurahan watu: 40 = 36,03 swasta) 3. buat kelas ibu hamil. dilaksanakan setiap bulan
2. kelurahan laci carep :12 =29,26% 3. kurangnya kunjungan rumah utk 4. Tingkatkan kunjungan di puskesmas
3. Kelurahan S. Tacik : 30 =28,30% sweeping. rumah,pendataan sasaran, 3. Melakukan kunjungan
4. Kelurahan carep : 10 = 25%, 4. komunikasi yg kurang dgn pasien kerjasama dgn kader untuk antar rumah bagi sasaran yang
Sementara 8 kelurahan masih di bawah bumil k-1 belum mendapat
target,yang terendah di kelurahan pelayanan kesehatan
C.Carep 3= 7,5%. 4. Membangun komunikasi
yang baik dengan pasien
5. Menambah frekuensi
kunjungan ibu hamil
(senin, Rabu, Kamis)

Cakupan k4 sampai bulan maret masih 1. mobilisasi penduduk yg tinggi. 1. tingkatkan kegiatan P4K. 1. Kegiatan program
rendah : 98 =9,41% , target sampai 2. adanya kebiasaan pulang kampung 2. tingktkan kunjungan rumah/ pemasangan stiker P4K
bulan maret :19,8%.kesenjangan : utk melahirkan. sweeping. dilaksanakan sejak awal
10,39% 3. kurangnya kunjungan rumah 3. tingkatkan promkes,kerjasama kehamilan
Kelurahan yg hampir mencapai target /sweeping. kader dan dukun antar bumil 2. Melakukan kunjungan
1. Kelurahan watu : 21 = 18,91, 4. kurangnya pelaksanaan P4K. kefaskes. rumah sesuai dengan data
2. Kelurahan L. Carep : 6 = 14,63% 5. masih ada k-1 murni tahun lalu yg pada buku jaga (Khusus
Sedangkan 10 kelurahan masih di bawah blm sampai k-4. K4)
target,yang terendah kelurahan pitak : 6
= 4,76%.

Deteksi resiko tinggi oleh tenkes dan 1. Kurangnya pengetahuan 1. Melakukan penyuluhan tentang 1. Penyuluhan tanda bahaya
masyarakat masih tinggi yaitu sebanyak masyarakat tentang bahaya kehamilan. pada BUMIL sesuai
33 orang. Terdapat di kelurahn: kehamilan. 2. Tingkatkn Promkes. dengan usia
1. Watu: 4 org 2. Kurangnya penyuluhan oleh 3. Kunjungan rumah rumah bumil Kehamilan(TI, TII, T III)
2. Poco mal: 5 org petugas Resti 2. Pemasangan bendera
3. Tenda: 7 org 4. Pemasangan bendera bumil pada rumah sasaran
4. S.tacik: 6 org sesuai dengan jenis
5. Mb.muku: 1 org resiko yang dialami oleh
6. Karot: 5 org BUMIL dan di pasang
7. C,carep: 3 org pada awal kehamilan
8. L.carep: 1 org
9. Carep: 1 org,sedangkan kelurahan
Pitak ,B,Nekang,Tadong tdk ada
ibu hamil dengan resiko untuk
keadaan sampai maret.
Penanganan komplikasi obstetri masih Pencatatan yg kurang akurat. Perbaikan pencatatan dan pelaporan Melakukan validasi data
sangat kurang cakupan sampai maret 27 secara periodik
org : 12,98%

Cakupan persalinan Nakes masih 1. Masih ada nakes yg tidak 1. Tingkatkan kerjasama dgn bidan 1. Petugas (Bidan)
rendah: 153 = 15,40%, target sampai bln melaporkan. swasta. penanggungjawab wilayah
maret= 22,5% .kesenjangan : 2. Masih ada yg di tolong dukun. 2. Kerjasama kader dan dukun untuk mengambil data
7,1%kelurahan yang sudah mencapai 3. kunjungan rumah kurang /P4K untuk antar ibu lahir di faskes. yang ada di Bidan Praktek
target : kurang aktif. 3. Tingkatkan kunjungan rumah Mandiri
1. kelurahan carep :10 =25,64%, dan pemasangan stiker P4K. 2. Bermitra dengan kader dan
2. kelurahan tenda : 25= 24,50% dukun
3. kelurahan karot : 19 = 3. Melakukan kunjungan
24,35%. rumah serta pemasangan
Sementara 9 kelurahan masih di bawah stiker P4K.
target ,Yang terendah di kelurahan B. 4. Memastikan kembali
Nekang : 4 = 3,80%, BUMIL K4 persalinan
ditolong Nakes

Cakupan pelayanan nifas lengkap KF3 1. Kurangnya kunjungan rumah Tingkatkan kunjungan rumah, Melakukan kunjungan rumah
masih rendah : 172 = 17,32%, target oleh tenkes. kerjasama dgn kader untnk pendataan bersama kader untuk
sampai maret 22,5%.kesenjangan 5,18% 2. Masih ada yg tidak di laporkan ibu melahirkan pendataan ibu melahirkan
Kelurahan yang sudah mencapai target : setelah, melahirkan.
1. kelurahan karot : 35 = 44,87%
2. kelurahan carep : 17= 43,58%
3. kelurahan tenda : 33 = 32,35%
4. kelurahan watu: 31 = 29,24%
sementara 8 kelurahan masih dibawah
target, yang terendah di kelurahan B.
Nekang : 2 = 1,90%

Cakupan kunjungan Neonatus Kn 1 1. Kurangnya kunjungan rumah Tingkatkan kunjungan rumah, Melakukan kunjungan rumah
masih rendah : 152 = 16,06% ,target oleh tenkes. kerjasama dgn kader utk pendataan oleh bidan
sampai maret : 22,5%.kesenjangan 6,44 2. Masih ada yg tidak di laporkn ibu melahirkan
Kelurahan yang sudah mencapai target; setelah melahirkan
1. Kelurahan carep : 11 = 29,72%
2. Kelurahan tenda : 25 = 26,4%
3. Kelurahan laci carep : 9= 24,32
4. Kelurahan karot : 18 = 24%,
Sementara 8 kelurahan masih di bawah
target,yg terendah kelurahan B. Nekang
: 4 = 3,96%.

Cakupan kn 3 lengkap masih di bawah 1. Kurangnya kunjungan rumah Tingkatkan kunjungan rumah, Melakukan kunjungan rumah
target : 174 = 18,39%, target sampai oleh tenkes. kerjasama dgn kader untuk pendataan oleh petugas kesehatan
bulan maret 22,5%.kesenjangan 4,11% 2. Masih ada yg tidak di laporkan ibu melahirkan (Bidan)
Kelurahan yang sudah mencapai target : setelah melahirakn
1. Kelurahan karot : 34=45,33%
2. Kelurahan carep : 15 = 40,54%
3. Kelurahan tenda : 31 = 32,29%
4. Kelurahan watu : 26 = 26%
5. Kelurahan S.tacik : 23 = 23,46%
Sementara 7 kelurahan masih di bawah
target,yang terendah di kelurahan B.
Nekang : 2 = 1,98%.

Cakupan Penanganan komplikasi Pencatatan yg kurang akurat. Perbaikan pencatatan dan pelaporan Melakukan validasi data
Neonatal masih sangat kurang yaitu 1 secara periodik
0rang : 0,70%
Kelurahan carep 1 org = 16,66%. 11
kelurahan tdk ada kasus.

Cakupan peserta KB aktif masih kurang Kurangnya kunjungan rumah nifas 40 1. Tingkatkan kunjungan rumah 1. Memotivasi ibu untuk
3915 : 72,28% . Pus : 5416 hari. ibu post partum 40 hari segera mengikuti KB
Peserta KB aktif yg banyak di: 2. Penyuluhan di posyandu setelah 40 hari pasca
1. kelurahan satar Tacik : 401 = tentang KB persalinan
77,26% 3. Kerjasama dgn petugas 2. Melakukan kunjungan
2. kelurahan tenda : 399 = PLKB utk mencari akseptor rumah bagi ibu post
76,73%. kb. partum 40 hari
3. Melakukan penyuluhan
diposyandu tentang KB
4. Kerjasama dengan
petugas PLKB untuk
mencari akseptor KB

Masih ada ibu hamil KEK 1. Pemberian PMT.


2. Penyuluhan makanan bergizi.

IV. GIZI

Cakupan D/S masih rendah Kurangnya sosialisasi tentang Tingkatkan kerjasama lintas sektor Melakukan kerjasama lintas
pentingnya posyandu kepada masyarakat sektor

Lakukan sweeping penimbangan Melakukan sweeping


Tidak ada sweeping (untuk balita dan
batita yang sudah masuk PAUD)

Kebanyakan anak yang sudah Tingkatkan Penyuluhan pentingnya Memberikan Penyuluhan


mendapatkan imunisasi lengkap tidak posyandu kepada Masyarakat, tentang pentingnya posyandu
dibawa lagi ke Posyandu khususnya bagi ibu-ibu yang
memiliki Balita

Kurangnya pemahaman ibu tentang Gizi Penyuluhan tentang Gizi Seimbang Melakukan Penyuluhan
Seimbang tentang Gizi Seimbang
Masih ada kasus Gizi Kurang dan Gizi
Buruk
Faktor Ekonomi dari orangtua Balita Berikan PMT bagi Balita dengan Memberikan PMT-P
rendah status gizi Kurang dan buruk

Kurangnya pengetahuan bumil tentang Berikan konseling tentang Gizi Memberikan konseling
Gizi Seimbang Seimbang kepada Ibu hamil KEK tentang Gizi Seimbang

Masih ada kasus Bumil KEK Faktor Budaya (Pantang terhadap Berikan PMT bagi ibu hamil KEK Memberikan PMT-P
makanan tertentu)

Status Ekonomi

V. P2M
a. Program Masih banyak jumlah kelurahan yang Kurangnya penyuluhan oleh Tenkes 1. Tingkatkan penyuluhan 1. Penyuluhan tentang
Pencegahan belum mencapai UCI yaitu tentang pentingnya imunisasi dasar bayi kepada orang tua/masyarakat pentingnya imunisasi
(Imunisasi) 8 dari 12 kelurahan tentang pentingnya imunisasi dasar bayi dilakukan
dasar bayi setiap bulan di posyandu
2. Tingkatkan kerjasama 2. Kerjasama dengan RS
pelayana tingkat BLUD BEN MBOI dan
swasta/pemerintah dan lintas Klinik Panti Nirmala
program untuk cakupan HB 0 dalam pelayanan
7 hari dan imunisasi TT imunisasi HB 0-7 hari
dan imunnisasi TT

Masih ada persalinan yg ditolong oleh Tingkatkan penyuluhan tentang Penyuluhan tentang revolusi
dukun Revolusi KIA di KIA dilakukan saat posyandu
Posyandu/masyarakat

Kurangnya kegiatan Sweeping Tingkatkan kegiatan sweeping Sweeping dilakukan setiap


bulan

Sasaran yang tidak menetap/berpindah2


tempat tinggal.

Lakukan koordinasi terhadap Mengirimkan/menjemput data


Sasaran yg berpindah2 tempat pelayanan lintas batas kelurahan hasil pelayanan ke wilayah
imunisasinya (praktek dokter, posyandu (jemput data /mengirim data hasil asal
lainnya) pelayanan ke wilayah asal)

Pelaksanaan kegiatan imunisasi yg Lakukan validasi data secara rutin


bersamaan dg kesibukan rumah tangga antara pengelola imunisasi pustu dan Melakukan validasi data
puskesmas secara rutin setiap bulan
antara pengelola imunisasi
pustu dan puskesmas

Kurangnya sosialisasi oleh tenkes Tingkatkan sosialisasi kepada Penyuluhan tentang


tentang pentingnya imunisasi lanjutan masyarakat/orang tua ttg pentingnya pentingnya imunisasi lanjutan
pada batita imunisasi dilakukan saat posyandu
pada batita

Kesadaran orang tua dan peran serta Membuat kantong imunisasi


masyarakat akan pentingnya imunisasi
Cakupan imunisasi lanjutan pada masih rendah
Batita (Booster) masih rendah yaitu:
DPT-HB-Hib : 8,4 % dari target 22,5%
Campak : 5,4 % dari target 31,6 % Kurangnya kegiatan sweeping Tingkatkan kegiatan sweeping

Kurang sosialisasi oleh tenkes ttg peny. Merawat dan memberikan


b. Program Masih tingginya kasus diare di wilayah Diare pengobatan sesuai bagan tatalaksana 1. Merawat dan memberikan
Pemberantasan pus.kota sebanyak 102 kasus dari target diare. Tingkatkan sosialisasi petugas pengobatan diare sesuai
penyakit 225 kss kesehatan ttg peny. Diare bagan tatalaksana dire
sesuai derajad
dehidrasinya (sesuai
standar)
2. Rencana Therapy A,
B,dan C
3. Penyuluhan tentang
penyakit diare baik secara
perorangan maupun
kelompok saat posyandu

Msh ada pasien yg berobat ke praktek Tingkatkan kerjasama dgn praktek


dokter/berobat ke apotik dokter/apotik

PHBS kurang Penyuluhan tentang PHBS

Cakupan Suspect TB masih rendah yaitu


53 orang (24%) dari target 222 Kurang penyuluhan kepada masyarakat Tingkatkan penyuluhan kepada Penyuluhan kepada
org(70%) ttg peny. TBC masyarakat ttg peny. TBC masyarakat tentang penyakit
Cakupan CDR rendah yaitu 9 TBC saat posyandu
org(43%)
dari target 21 org( 70%)
Penjaringan suspec TB dan
pemeriksaan kontak serumah
dilaksanakan setiap ada kasus
Kurangnya kesadaran masyarakat utk Penjaringan susp. TB dan TB
memeriksakan diri ke faskes pemeriksaan kontak serumah hrs
dilaksanakan setiap ada kasus TB

P2 Diare (laporan mingguan Wabah 1. Masih banyak kasus diare yang tidak 1. Tingkatkan sosialisasi 1. Melakukan penyuluhan
Diare) W2 ditangani di Puskesmas. petugas kesehatan tentang tentang diare kepada
Kasus tertinggi pada bulan Maret pada 2. Masyarakat lebih memilih sarana penyakit diare masyarakat (baik
minggu ke 10 ( tanggal 8 Maret -12 kesehatan lain dalam menangani kasus 2. Penyelidikan KLB diare penderita dan keluarga)
Maret 2016 ) adalah 6 kasus Diare diare. (Surveilans) 2. Melakukan registrasi
3. Kurangnya informasi kepada pencatatan
masyarakat untuk memilih Puskesmas nama,umur,alamat
dan jaringannya sebagai tempat lengkap,tanggal berobat
penanganan kasus diare dan tanggal mulai
4. PHBS yang kurang sakit,gejala dan diagnose
5.

Penanganan Kasus Rabies 1. Masih banyak masyarakat yang 1. Pencucian luka dan 1. Pencucian luka gigitan
Kasus gigitan tersangka HPR masih membiarkan HPR ( anjing ) pemberian VAR bila ada secepatnya selama 15
tinggi berkeliaran tanpa diamankan. kasus gigitan HPR menit menggunakan
Kasus gigitan tertinggi untuk wilayah 2. Masih banyak anjing yang belum 2. Tingkatkan penyuluhan rinso/sabun lalu diberi
Puskesmas Kota yakni di Kelurahan di vaksin. kepada masyarakat baik antiseptik spt bethadine
Watu : 8 Kasus, dan yang terendah di 3. Kurangnya pengetahuan secara perorangan, keluarga dan sejenisnya
kelurahan Karot 1 kasus. masyarakat tentang rabies maupun kelompok tentang 2. Memberikan VAR yang
bahayanya penyakit rabies. efektif memenuhi
3. Tingkatkan koordinasi rekomendasi WHO
dengan lintas sektor sesuai indikasi ( VAR
H0, H7, H 21
3. Memberikan
penyuluhan kepada
masyarakat baik secara
perorangan, keluarga
maupun kelompok
tentang bahaya rabies
VI. UKGS

Banyak Kasus Caries dengan indikasi 1. Tidak Tersedianya bahan tambal di 1. Mengajukan Usulan ke 1. Menyediakan semua
penambalan tetapi tidak bisa ditangani Puskesmas Dinkes untuk pengadaan bahan yang digunakan
di Puskesmas bahan tambal untuk melakukan
penambalan di poli gigi
2. Kurangnya kesadaran masyarakat 2. Tingkatkan penyuluhan pada puskesmas kota.
akan pentingnya kesehatan gigi dan masyarakat baik di Posyandu 2. Memberikan penyuluhan
mulut maupun di sekolah. tentang pentingnya
kesehatan gigi dan mulut
3. Tingkatkan Penyuluhan pada baik di posyandu dan
3. Pemakaian sikat gigi yang salah. pasien gigi yang datang ke sekolah-sekolah.
(Bulu sikatnya sudah rusak tetapi puskesmas 3. Memberikan KIE pada
masih dipakai) setiap pasien yang
berkunjung ke poli gigi
puskesmas kota

Kasus Caries yang bisa dirawat / Pasien tidak mau repot untuk kunjungan Berikan penyuluhan tentang
ditambal, tapi pasien ingin langsung berulang-ulang kunjungan rutin tiap 6 bulan untuk
cabut melakukan pemeriksaan gigi.

Anda mungkin juga menyukai