Berikut ini sesuai janji saya akhir minggu lalu, saya kirimkan file PDF atas isi laporan yang mungkin
dibutuhkan oleh investor ritel. Jangan fokus pada teknik perhitungan, karena masing2 analis bisa
punya teknik perhitungannya sendiri2. Tapi fokuslah pada penyajian tabel 1 dan tabel 2. Sementara
untuk tabel 3 hanya pembuktian teknik perhitungan yang sama di masa lalu. Saya taruh di halaman
pertama, karena saya perkirakan hal itulah yang menjadi fokus utama dan pertama dari para
investor ritel maupun institusi. Bila tertarik, barulah mereka mencoba membaca halaman2
berikutnya alasan2 yang bisa mendukung analisa tersebut. Bila mereka bisa menerimanya teknik
perhitungannya, barulah mereka mungkin tertarik untuk investasi sesuai dengan kebutuhan jangka
waktu investasi mereka.
Investor bisa memiliki time frame investasi yang bisa berbeda2. Ada yang ingin investasi 6-12 bulan
(jangka pendek), ada yang ingin investasi 1-3 tahun (jangka menengah), ada yang ingin investasi
jangka panjang (> 3 tahun). Dengan memberikan dan menyajikan perkiraan harga saham untuk
semua kebutuhan itu, maka laporan/riset atas suatu saham akan memiliki nilai tambah dari
fungsinya sehingga memperbesar peluang laporan hasil riset itu bisa disimpan dan dilihat2 kembali
oleh nasabah/user sampai ada perubahan atau perbaikan hasil riset karena ada perkembangan
informasi dari emiten seperti misal keluarnya laporan keuangan yang baru. Selama hasil lapkeu
masih inline dengan ekspektasi sebelumnya, tidak perlu dirubah. Bila ada perubahan yg cukup
lumayan, maka perlu dirubah, baik di upgrade atau pun di downgrade harga2 teoritisnya.
File yg saya kirim ini masih jauh dari sempurna. Tampilan layoutnya masih kalah jauh dengan layout
yg biasa dikirimkan oleh teman2 para analis sekuritas yang bagi saya sudah sangat bagus dan perlu
dipertahankan. Hal ini karena fokus saya saat ini bukan di hal tersebut melainkan soal tampilan tabel
1 dan 2 (halaman pertama), selain memang saya kurang mahir urusan mendesign layout. :)
Laporan saya juga masih minim narasi, sehingga perlu ditambahkan dengan hal2 yang mungkin bisa
bermanfaat bagi nasabah. Silakan dioptimalkan dalam laporan agar menjadi laporan yang penuh
fungsi dan manfaat bagi para nasabah. Khususnya terkait soal kinerja emiten belakangan ini dan
kemungkinan kinerja emiten ke depannya khususnya bila ada kemungkinan aksi korporasi dari
emiten di masa mendatang yg bisa berdampak cukup signifikan ke kinerja keuangan. Biasanya, di
perusahaan2 manufacture, sangat terkait dengan capex.
Saya memakai pendekatan PER (Price to Earning Ratio) dalam perhitungan, karena bagi saya PER yg
paling friendly ke harga pasar karena PER mengandung unsur Price (harga pasar) dan Earning
(laporan keuangan/fundamental). Saya tidak pakai pendekatan FCFF (Free Cash Flow to Firm) atau
FCFE (Free Cash Flow to Equity) karena bagi saya teknik itu lebih cocok untuk aksi akuisisi/merger.
Saya tidak pakai DDM (Dividend Discount Model) karena emiten yg di analisa belum stabil DPR dan
labanya sehingga besaran dividend nya masih fluktuatif, tidak sejalan dengan filosofi DDM itu
sendiri.
Semoga bisa bermanfaat dan bisa menjadi inspirasi baru bagi lahirnya bentuk2 laporan yang lebih
memenuhi fungsi yang diinginkan oleh investor ritel maupun institusi.
jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu
0
Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BBRI.JK)
Oleh: Irwan Ariston
Rekomendasi Investasi:
Jangka Pendek (<1 Tahun) : BUY
Jangka Menengah (<3 Tahun) : BUY
Jangka Panjang (>3 Tahun) : BUY
1
Sekilas tentang Bank Rakyat Indonesia:
Bank Rakyat Indonesia mempunyai Unit Kerja yang berjumlah 4.447 buah, yang terdiri dari 1 Kantor
Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi /SPI, 170 Kantor Cabang(Dalam Negeri), 145 Kantor
Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island Agency, 1 Kantor
Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193 P.POINT,3.705 BRI UNIT dan
357 Pos Pelayanan Desa.
Memiliki 24.669.162.000 lembar saham (terdiri dari 1 lembar saham Seri A Dwiwarna dan
24.669.161.999 lembar saham Seri B). Nilai kapitalisasi pasar per 12 Oktober 2012 sebesar Rp185.02
triliun. Menempati urutan 1-3 bersama Bank Mandiri dan Bank BCA sebagai bank dengan
kapitalisasi terbesar di Bursa Efek Indonesia. Perbedaan kapitalisasi pasar antara ketiga bank
tersebut tidak terlalu jauh.
Bank BRI dalam lima tahun terakhir rutin memberikan dividen setiap tahunnya yang dapat dilihat
pada tabel berikut.
2
3
Analisa Teknikal
Secara teknikal, pergerakan harga saham BBRI dalam trend bullish dengan bergerak pada
channel/range yang memiliki kemiringan sekitar 45 derajat. Kondisi ini menunjukkan trend bullish
yang cukup kuat. Kondisi MACD dan ADX (+DI dan DI) juga menunjukkan adanya trend bullish.
Rekomendasi secara teknikal adalah BOW (Buy On Weakness) bagi yang belum punya posisi dan
HOLD bila sudah punya posisi. Jual bila muncul harga Rp7050, karena trend bullish kemungkinan
akan terhenti lajunya bila harga pasar menyentuh level Rp7050.