Anda di halaman 1dari 2

LOVENDA YURIA LINGGASARI PE14A - 14080554071

1. JUDUL JURNAL
Menuju Tahap Innovation-Driven Economy melalui Pembuatan Kebijakan
Industri : Sebuah Analisis Evolusi Singapura
Oleh : ANDREW L S GOH (Department of Management, Birkbeck College, University
of London, United Kingdom)

2. PERMASALAHAN YANG DIBAHAS


a. Pembuatan kebijakan industri yang dapat meningkatkan keterampilan tenaga
kerja, meningkatkan pertumbuhan industri, dan menghasilkan ekspor tingkat
dunia dengan mempelajari pengalaman dari negara maju.
b. Menganalisis proses industrialisasi Singapura dari tahun 1960an - 1990an dalam
mencapai tahap Innovation-Driven Economy (tahap paling tinggi dalam
pembangunan ekonomi)

3. GRAND THEORY DAN KAJIAN EMPIRIK


a. Grand Theory yang digunakan adalah menganalisis evolusi Singapura dalam
proses industrialisasinya selama 4 dekade (1960-1990) lalu masuk pada tahap
Gelombang Baru Industrialisasi dan pada akhirnya muncul Tantangan Baru
dalam Pembuatan Kebijakan Industri.
b. Kajian Empirik yang digunakan :
1) Adler, 1989 14) Padmanabhan, 1993
2) Arora and Gambardella, 1994 15) Pavitt, 1991
3) Branscomb, 1992 16) Peters, 1991
4) Buckler, 1997 17) Porter, 1998
5) Chew and Goh, 1993 18) Rodrik, 1995
6) Choy, 1983 19) Rosenberg and Birzell, 1986
7) Giget, 1997 20) Rothwell, 1992
8) Goh, 2002, 2003, 2004 21) Rugman, 1983
9) Grossman and Helpman, 1992 22) Stiglitz, 1996
10) Hall, 1986 23) Tan, 1995
11) Jameson and Soule, 1991 24) Tidd, 1997
12) Legge, 1993 25) Wong, 1992, 1995
13) Pack and Westphal, 1986

EKONOMI PEMBANGUNAN : ANALISIS JURNAL INTERNASIONAL 1


LOVENDA YURIA LINGGASARI PE14A - 14080554071

4. REVIEW
a. Industrialisasi pada 1960an
Singapura merdeka pada 1965, tanpa adanya SDA yang memadai maka
pemerintah segera mengambil tindakan dengan melakukan industrialisasi.
Industri padat karya yang dipilih untuk mengatasi pengangguran, pemerintah juga
menetapkan kebijakan pintu terbuka bagi investor asing, dan membuat UU untuk
melindungi hak pekerja.

b. Industrialisasi pada 1970an


Pada dekade ini, perusahaan lokal mengalami keadaan dimana mereka harus
mengimpor beberapa faktor produksi. Keadaan inilah yang dimanfaatkan oleh
pemerintah untuk menarik perusahaan multinasional. Kebijakan yang diambil
yaitu dengan menciptakan kondisi yang dapat mengungguli negara lain, meliputi
lokasi yang strategis, stabilisasi politik, menyediakan infrastruktur dan SDM yang
memadai.

c. Industrialisasi pada 1980an


Resesi ekonomi pada 1985 dikarenakan banyak investor asing menarik diri,
mereka menganggap bahwa biaya yang diterapkan oleh pemerintah kurang
kompetitif. Pelajaran penting yang diambil dari resesi ekonomi adalah sengat
penting untuk menetapkan biaya kompetitif sehingga memungkinkan perusahaan
untuk menetapkan struktur biaya baru demi mempertahankan daya saing bisnis.

d. Industrialisasi pada 1990an


Kebijakan industri yang diterapkan pemerintah adalah mempertahankan
surplus perdagangan dengan bergantung pada ekspor yang dampaknya menjadi
rentan terhadap naik turunnya permintaan pada pasar ekspor. Pada akhir 90an,
Singapura lebih memprioritaskan innovasi dari perusahaan lokal. Ini berarti
Singapura sudah masuk dalam tahap Innovation-Driven Economy.

e. Gelombang Baru pada Industrialisasi


Pada awal 2000an, Singapura menjadi prosuden terbesar dunia dalam insudtri
disk drive, tape drive, kompressor kulkas dan farmasi. Dengan kondisi seperti itu,
banyak perusahaan multinasional mendirikan perusahaan mereka di Singapura.
Perkembangan cukup pesat karena inovasi tersebut akhirnya pemerintah
mengeluarkan Manifesto Inovasi agar inovasi yang dilakukan warganya lebih
efektif dan tidak merugikan.

f. Tantangan Baru dalam Pembuatan Kebijakan Industri


Jurnal ini berpendapat bahwa fokus utama dalam pembuatan kebijakan
industri adalah inovasi, meliputi pengembangan produk baru, rekayasa
penciptaan usaha, dll. Meskipun pengambilan kebijakan industri dalam negara
berkembang seringkali dipengaruhi oleh kepentingan politik, sosial-ekonomi,
namun keadaan tersebut dapat diatasi dengan menciptakan kondisi lingkungan
bisnis yang mendukung, terutama dalam pengembangan inovasi dari warga lokal
sehingga kebijakan industri yang dibuat dapat mengantarkan negara menuju
tahap Innovation-Driven Economy.

EKONOMI PEMBANGUNAN : ANALISIS JURNAL INTERNASIONAL 2

Anda mungkin juga menyukai