a. Bagi ibu di desa Waru, Kecamatan Mranggen, Demak 1. Kaum ibu sebagai responden, sebaiknya memberikan informasi yang sebenarnya sedang terjadi di lingkungan masyarakat. 2. Masyarakat harus lebih peduli terhadap pelaksanaan penyuluhan kesehatan khususnya masalah kesehatan reproduksi yang dilakukan oleh nakes. 3. Orang tua harus mampu memberikan pengawasan dan bimbingan kepada anak mereka yang memasuki masa pubertas agar selektif dalam bergaul sehingga meminimalisir terjadinya pergaulan bebas yang mengarah pada seks bebas dan dikhawatirkan memicu terjadinya pernikahan akibat kehamilan diluar nikah. 4. Orang tua hendaknya tidak berfikir kolot dengan menjodohkan anak remaja mereka dan menikahkannya di usia dini. b. Bagi petugas kesehatan Mengadakan penyuluhan kesehatan terutama pengetahuan mengenai Kesehatan Reproduksi secara rutin yang diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat sehingga mencapai target yang diinginkan dengan memperhatikan waktu kerja para ibu hamil, misalnya pada hari minggu. c. Bagi tim PBL yang akan datang 1. Tim PBL hendaknya memberikan pembekalan materi PBL secara matang kepada mahasiswa sebelum terjun ke lapangan sehingga memudahkan mahasiswa dalam praktek di lapangan. 2. Tim PBL harus lebih meningkatkan koordinasi antar DPL, SPL dan mahasiswa sehingga tidak terjadi misscom 3. DPL sebaiknya mendampingi anak didiknya saat penentuan prioritas masalah, pembuatan kuesioner dan pembuatan laporan.. d. Bagi instansi terkait (Puskesmas) Sebaiknya pihak instansi yang berkaitan mendapatkan data atau informasi terkait risiko tinggi kehamilan pada usia < 20 tahun sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kebijakan kesehatan di daerah tersebut. 2) Masalah gizi kurang pada anak a. Bagi ibu balita di desa Waru, Kecamatan Mranggen, Demak 1. Kaum ibu yang mempunyai balita sebaiknya, memberikan informasi yang sebenarnya sedang terjadi di lingkungan masyarakat. 2. Kaum ibu harus lebih peduli terhadap pelaksanaan penyuluhan kesehatan khususnya tentang pemenuhan gizi seimbang yang dilakukan oleh nakes. 3. Sebaiknya orang tua lebih memberikan pengawasan yang ketat pada setiap makanan yang dikonsumsi balitanya 4. Orang tua hendaknya memberikan asupan gizi seimbang dan makanan yang bervariatif serta menarik pada balitanya. 5. Orang tua sebaiknya memberikan makan pada balitanya secara teratur yakni 3 kali sehari 6. Dalam pengolahan makanan sebaiknya kaum ibu sebagai responden lebih memperhatikan aspek pengolahan makanan yang baik dan benar b. Bagi Petugas Kesehatan Mengadakan penyuluhan kesehatan terutama pengetahuan mengenai Gizi Kurang secara rutin yang diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat sehingga mencapai target yang diinginkan dengan memperhatikan waktu kerja para ibu hamil, misalnya pada hari minggu c. Bagi tim PBL yang akan datang 1. Tim PBL hendaknya memberikan pembekalan materi PBL secara matang kepada mahasiswa sebelum terjun ke lapangan sehingga memudahkan mahasiswa dalam praktek di lapangan. 2. Tim PBL harus lebih meningkatkan koordinasi antar DPL, SPL dan mahasiswa sehingga tidak terjadi misscom 3. DPL sebaiknya mendampingi anak didiknya saat penentuan prioritas masalah, pembuatan kuesioner dan pembuatan laporan. d. Bagi instansi terkait (Puskesmas) Mendapatkan data atau informasi terkait gizi kurang pada balita sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kebijakan kesehatan di daerah tersebut.