Anda di halaman 1dari 3

DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA

FIXED DRUG ERUPTION


(FDE)
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

Puskesmas drg. Hj. Fauziah, M.Kes


Puuwatu NIP. 19730209 200604 2 003
1. Pengertian Fixed Drug Eruption (FDE) adalah salah satu jenis erupsi obat yang sering
dijumpai. Darinamanya dapat disimpulkan bahwa kelainan akan terjadi
berkali-kali pada tempat yang sama. Mempunyai tempat predileksi dan lesi
yang khas berbeda dengan Exanthematous Drug Eruption. FDE merupakan
reaksi alergi tipe 2 (sitotoksik).
No. ICPC II : A85 Adverse effect medical agent
No. ICD X : L27.0 Generalized skin eruption due to drugs and
medicaments
2. Tujuan Memberikan tatalaksana pada pasien Fixed Drug Eruption (FDE)
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Puuwatu Nomor : ...Tentang Jenis Pelayanan Yang
ada di Puskesmas
4. Referensi PERMENKES No. 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Dokter di
Fasilitas Pelayanan Primer.
5. Alat dan Bahan Tensimeter
Stetoskop
Termometer
Timer
6. Langkah-langkah
Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Pasien datang keluhan kemerahan atau luka pada sekitar mulut, bibir, atau
di alat kelamin, yang terasa panas. Keluhan timbul setelah mengkonsumsi
obat-obat yang sering menjadi penyebab seperti Sulfonamid, Barbiturat,
Trimetoprim, dan analgetik.
Anamnesis yang dilakukan harus mencakup riwayat penggunaan obat-
obatan atau jamu. Kelainan timbul secara akut atau dapat juga beberapa
hari setelah mengkonsumsi obat. Keluhan lain adalah rasa gatal yang dapat
disertai dengan demam yang subfebril.

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana


(Objective)
Pemeriksaan Fisik Tanda patognomonis Lesi khas:
a. Vesikel, bercak
b. Eritema
c. Lesi target berbentuk bulat lonjong atau numular
d. Kadang-kadang disertai erosi
e. Bercak hiperpigmentasi dengan kemerahan di tepinya, terutama pada
lesi berulang
Tempat predileksi:
a. Sekitar mulut
b. Daerah bibir
c. Daerah penis atau vulva
DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA
FIXED DRUG ERUPTION
(FDE)
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

Puskesmas drg. Hj. Fauziah, M.Kes


Puuwatu NIP. 19730209 200604 2 003

Gambar 9. Fixed Drug Eruption (FDE)


Sumber: http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMicm1013871

Pemeriksaan penunjang
Biasanya tidak diperlukan

Penegakan Diagnosis (Assessment)


Diagnosis Klinis
Diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan

Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan

Prinsip tatalaksana adalah menghentikan obat terduga. Pada dasarnya


erupsi obat akan menyembuh bila obat penyebabnya dapat diketahui dan
segera disingkirkan.

Untuk mengatasi keluhan, farmakoterapi yang dapat diberikan, yaitu:


a. Kortikosteroid sistemik, misalnya prednison tablet 30 mg/hari dibagi
dalam 3 kali pemberian per hari
b. Antihistamin sistemik untuk mengurangi rasa gatal; misalnya
hidroksisin tablet 10 mg/hari 2 kali sehari selama 7 hari atau loratadin
tablet 1x10 mg/hari selama 7 hari
c. Pengobatan topikal
1. Pemberian topikal tergantung dari keadaan lesi, bila terjadi erosi atau
madidans dapat dilakukan kompres NaCl 0,9% atau Larutan Permanganas
kalikus 1/10.000 dengan 3 lapis kasa selama 10-15 menit. Kompres
dilakukan 3 kali sehari sampai lesi kering.
2. Terapi dilanjutkan dengan pemakaian topikal kortikosteroid
potensi ringan-sedang, misalnya hidrokortison krim 2.5% atau mometason
furoat krim 0.1%
Konseling dan Edukasi
a. Prinsipnya adalah eliminasi obat terduga
b. Pasien dan keluarga diberitahu untuk membuat catatan kecil di
dompetnya tentang alergi obat yang dideritanya.
c. Memberitahukan bahwa kemungkinan pasien bisa sembuh dengan
adanya hiperpigmentasi pada lokasi lesi. Dan bila alergi berulang terjadi
kelainan yang sama, pada lokasi yang sama.
DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA
FIXED DRUG ERUPTION
(FDE)
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

Puskesmas drg. Hj. Fauziah, M.Kes


Puuwatu NIP. 19730209 200604 2 003
7. Bagan Alir

Perawat Dokter melakukan menegakan


melakukan anamnesa,pem.fisik diagnosa
kajian awal dan pem. Penunjang berdasarkan
bila dibutuhkan anamnesa dan
hasil
pemeriksaan
fisik
menulis hasil
anamnesa,
Melakukan
pemeriksaan dan menulis resep
Komunikasi,
diagnosa ke rekam untuk pengobatan
Informasi, Edukasi
medis
(KIE) kepada pasien

menyerahkan resep ke menulis diagnosa


pasien pasien ke buku
register.

8. Hal-hal yang perlu Proses kajian awal pasien


di perhatikan Ketapatan dalam menegakkan diagnosa
Pemeriksaan penunjang
9. Unit Terkait Poli Umum
Laboratorium
10. Dokumen terkait Rekam Medis
Buku Register
11. Rekaman historis No. Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai