Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hampir seluruh negara di dunia mengalami masalah banjir, tidak terkecuali di negara-negara yang
telah maju sekalipun. Masalah tersebut mulai muncul sejak manusia bermukim dan melakukan
berbagai kegiatan di kawasan yang berupa dataran banjir (flood plain) suatu sungai. Kondisi lahan di
kawasan ini pada umumnya subur serta menyimpan berbagai potensi dan kemudahan sehingga
mempunyai daya tarik yang tinggi untuk dibudidayakan. Oleh karena itu, kota-kota besar serta
pusat-pusat perdagangan dan kegiatan-kegiatan penting lainnya seperti kawasan industri,
pariwisata, prasarana perhubungan dan sebagainya sebagian besar tumbuh dan berkembang di
kawasan ini. Sebagai contoh, di Jepang sebanyak 49% jumlah penduduk dan 75% properti terletak di
dataran banjir yang luasnya 10% luas daratan; sedangkan sisanya 51% jumlah penduduk dan hanya
25% properti yang berada di luar dataran banjir yang luasnya 90% luas daratan. Hampir seluruh
kota-kota besar di Indonesia juga berada di dataran banjir.

Selain memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, dataran banjir juga mengandung potensi yang
merugikan sehubungan dengan terdapatnya ancaman berupa genangan banjir yang dapat
menimbulkan kerusakan dan bencana. Seiring dengan laju pertumbuhan pembangunan di dataran
banjir maka potensi terjadinya kerusakan dan bencana tersebut mengalami peningkatan pula dari
waktu ke waktu. Indikasi terjadinya peningkatan masalah yang disebabkan oleh banjir di Indonesia
dapat diketahui dari peningkatan luas kawasan yang mengalami masalah banjir sejak Pelita I sampai
sekarang.

B. Tujuan Kegiatan

a) Mengetahui Pengertian Banjir

b) Jenis-jenis Banjir

c) Penyebab Banjir

d) Dampak Terjadinya Banjir

e) Cara Penanggulangan Banjir

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan tujuan makalah diatas, maka masalah-masalah yang di bahas dapat di rumuskan
sebagai berikut :

a) Bagaimana proses terjadinya banjir ?

b) Apa penyebab banjir ?

c) Bagaimana cara menanggulangi banjir ?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian banjir

Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Pengarahan
banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman sementara oleh air pada daratan yang
biasanya tidak terendam air. Dalam arti "air mengalir", kata ini juga dapat berarti masuknya pasang
laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap
atau menjebol bendungan sehingga air keluar dari batasan alaminya.

Ukuran danau atau badan air terus berubah-ubah sesuai perubahan curah hujan dan pencairan salju
musiman, namun banjir yang terjadi tidak besar kecuali jika air mencapai daerah yang dimanfaatkan
manusia seperti desa, kota, dan permukiman lain.

Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di
kelokan sungai. Banjir sering mengakibatkan kerusakan rumah dan pertokoan yang dibangun di
dataran banjir sungai alami. Meski kerusakan akibat banjir dapat dihindari dengan pindah menjauh
dari sungai dan badan air yang lain, orang-orang menetap dan bekerja dekat air untuk mencari
nafkah dan memanfaatkan biaya murah serta perjalanan dan perdagangan yang lancar dekat
perairan. Manusia terus menetap di wilayah rawan banjir adalah bukti bahwa nilai menetap dekat
air lebih besar daripada biaya kerusakan akibat banjir periodik.

B. Jenis Banjir

Peristiwa banjir yang terjadi tentunya bermacam-macam tergantung pada penyebabnya. Oleh
karena itu, terjadinya banjir dilihat dari penyebabnya terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain:

1) Banjir Air

Banjir air merupakan banjir yang sering sekali terjadi saat ini. Penyebab dari banjir ini adalah kondisi
air yang meluap di beberapa tempat, seperti sungai, danau maupun selokan. Meluapnya air dari
tempat-tempat tersebut yang biasanya menjadi tempat penampungan dan sirkulasinya membuat
daratan yang ada di sekitarnya akan tergenang air. Banjir ini biasanya terjadi karena hujan yang
begitu lama sehingga sungai, danau maupun selokan tidak lagi cukup untuk menampung semua air
hujan tersebut.

2) Banjir Cileuncang

Banjir ini sebenarnya hampir sama dengan banjir air. Tetapi banjir cileuncang ini terjadi karena hujan
yang derat dengan debit/aliran air yang begitu besar. Sedemikian sehingga air hujan yang sangat
banyak ini tidak mampu mengalir melalu saluran air (drainase) sehingga air pun meluap dan
menggenangi daratan

3) Banjir Laut Pasang (Rob)


Banjir laut pasang atau dikenal dengan sebutan banjir rob merupakan jenis banjir yang disebabkan
oleh naiknya atau pasangnya air laut sehingga menuju ke daratan sekitarnya. Banjir jenis ini biasanya
sering menimpa pemukiman bahkan kota-kota yang berada di pinggir laut, seperti daerah Muara
Baru di ibukota Jakarta. Terjadinya air pasang ini di laut akan menahan aliran air sungai yang
seharusnya menuju ke laut. Karena tumpukan air sungai tersebutlah yang menyebabkan tanggul
jebol dan air menggenangi daratan.

4) Banjir Bandang

Banjir bandang merupakan banjir yang tidak hanya membawa air saja tapi material-material lainnya
seperti sampah dan lumpur. Biasanya banjir ini disebabkan karena bendungan air yang jebol.
Sehingga banjir ini memiliki tingkat bahaya yang lebih tinggi daripada banjir air. Bukan hanya karena
mengangkut material-material lain di dalamnya yang tidak memungkinkan manusia berenang
dengan mudah, tetapi juga arus air yang terdakang sangat deras.

5) Banjir Lahar

Banjir lahar merupakan jenis banjir yang disebabkan oleh lahar gunung berapi yang masih aktif saat
mengalami erupsi atau meletus. Dari proses erupsi inilah nantinya gunung akan mengeluarkan lahar
dingin yang akan menyebar ke lingkungan sekitarnya. Air dalam sungai akan mengalami
pendangkalan sehingga juga akan ikut meluap merendam daratan.

6) Banjir Lumpur

Banjir ini merupakan jenis banjir yang disebabkan oleh lumpur. Salah satu contoh identic yang masih
terjadi sampai saat ini adalah banjir lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur. Banjir lumpur ini
hampir menyerupai banjir bandang, tetapi lebih disebabkan karena keluarnya lumpur dari dalam
bumi yang kemudian menggenangi daratan. Tentu lumpur yang keluar dari dalam bumi tersebut
berbeda dengan lumpur-lumpur yang ada di permukaan. Hal ini bisa dianalisa dari kandungan yang
dimilikinya, seperti gas-gas kimia yang berbahaya.

C. Penyebab Terjadinya Banjir

Penyebab banjir merupakan bencana alam yang terjadi di berbagai kota-kota di dunia dengan skala
yang berbeda. Manfaat air bagi kehidupan merupakan kebutuhan yang paling penting bagi manusia,
namun ketika keseimbangan proses alam menjadi terganggu, bencana seperti banjir ini bisa datang.

Negara dengan iklim tropis memiliki intensitas curah hujan yang tinggi, sehingga ketika musim
penghujan datang debit pada penampungan air seperti waduk, kali, sungai menjadi tinggi dan
meluap. Ketika hal tersebut terjadi, membawa masalah lingkungan yang dikhawatirkan akan terus
datang disetiap musim hujan yaitu, bencana banjir.

Penyebab banjir, terlihat dari definisi banjir secara sederhana yaitu hadirnya air pada kawasan luas
sehingga menutupi permukaan daratan pada kawasan tersebut. Contohnya ketika terjadi
peningkatan curah hujan pada suatu wilayah, akan membuat air di tempat tersebut meningkat. Jika
pada kawasan tidak memiliki sistem perairan yang baik, genangan akan terus meningkat seiring
dengan proses terjadinya hujan yang terus terjadi.

Ada tiga faktor sangat berpengaruh penyebab banjir terjadi:

Pertama kerusakan lingkungan, hal ini ditandai peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan
daratan bumi (pemanasan global). Kondisi bumi yang memanas menyebabkan perubahan iklim
semakin tidak stabil. Dampak perubahan iklim bagi Indonesia dapat dirasakan dengan semakin
keringnya musim kemarau dan intensitas air hujan yang semakin tinggi di musim penghujan. Naiknya
permukaan air laut disebabkan dataran es di kutub mencair serta merta membuat abrasi pantai
semakin cepat. Kedua fenomena alam tersebut membuat terbenamnya daratan yang biasanya
kering dan dapat ditinggali oleh manusia atau biasa kita kenal dengan istilah banjir.

Faktor kedua adalah sistem pengelolaan lingkungan. Pengelolaan lingkungan semakin


berpengaruh terhadap kehadiran bencana banjir, seiring dengan kecenderungan semakin
meningkatnya wilayah perkotaan. Pertambahan jumlah penduduk, terutama di wilayah perkotaan,
berdampak pada peningkatan kebutuhan akan tempat tinggal dan daya dukung perkotaan.
Meluasnya wilayah pemukiman memiliki pengaruh langsung terhadap berkurangnya daerah resapan
air, karena hampir seluruh permukaan tanah berganti dengan aspal atau beton. Kondisi tersebut
diperparah dengan penataan bangunan dan wilayah yang kurang memperhatikan sistem
pembungan air. Kekurang ketersediaan pepohonan yang dapat berfungsi sebagai peresapan air
merupakan kombinasi yang semakin sempurna untuk mendatangkan bencana banjir. Hampir
sebagian besar kota-kota besar di Indonesia belum memiliki sistem drainase yang terpadu.

Faktor ketiga yang lebih penting dari kedua faktor diatas adalah perilaku manusia. Perbedaan
mencolok antara desa dengan kota selain dilihat dari tingkat kepadatannya adalah pola hidup. Orang
di desa lebih mampu bersahabat dengan alam sekitarnya sedangkan di kota seringkali tidak
menghiraukan aspek lingkungan. Buktinya adalah di kota-kota besar, gedung bertingkat dan jalanan
beton menggusur tanah- tanah resapan air, bahkan situ atau danau ditimbun kemudian dibangun
mall. Keegoisan manusia telah menyebabkan bencana banjir selalu dekat dengan kehidupan kita.

Berikut ini juga merupakan penyebab terjadinya Banjir:

Erosi: Pengikisan bunga tanah hanya menyisakan batuan yang menyebabkan air hujan terus
mengalir deras pada atas permukaan tanah tanpa adanya resapan.

Penanganan sampah yang buruk: Penyumbatan aliran air pada saluran-saluran air seperti got atau
gorong-gorong membuat air meluap dan membanjiri daerah sekitarnya.

Tata ruang yang buruk: Lahan kosong yang telah diubah menjadi bangunan, menyebabkan
hilangnya daya resap air hujan. Pembangunan tempat pemukiman pada lahan tersebut bisa
meningkatkan resiko banjir lebih tinggi, jika dibandingkan dengan tanah terbuka yang berdaya serap
tinggi.
Kerusakan bendungan dan saluran air: walaupun tidak sering terjadi namun bisa menyebabkan
banjir terutama pada saat musim hujanderas yang panjang.

Keberadaan tanaman: tanah yang ditumbuhi banyak tanaman mempunyai daya serap air yang
tinggi, namun hal yang sebaliknya terjadi jika tanah tertutup semen, paving, atau aspal yang sama
sekali tidak menyerap air.

D. Dampak Terjadinya Banjir

Bencana banjir tidak dapat dihindari bila musim hujan berkepanjangan telah melanda. Banyak
dampak yang menyebabkan kerusakan dan dapat merugikan banyak orang bila terkena musibah
banjir. Oleh karena itu perlindungan jiwa pun diperlukan bagi yang tinggal di pemukiman rawan
banjir. Berikut dampak-dampak terhadap lingkungan karena banjir :

a) Merugikan secara umum

Banjir yang terjadi selalu menimbulkan kerugian bagi mereka yang terkena banjir baik secara
langsung maupun tidak langsung yang dikenal sebagai dampak banjir.

Dampak banjir akan dialami langsung oleh mereka yang rumah atau lingkungannya terkena air
banjir. Jika banjir berlangsung lama akan sangat merugikan karena aktivitas akan banyak terganggu.

Segala aktivitas tidak nyaman dan lingkungan menjadi kotor yang berdampak kurangnya sarana air
bersih dan berbagai penyakit mudah sekali menjangkiti warga yang terserang banjir.

b) Penyakit Yang Timbul Sebagai Dampak Banjir

Dampak banjir yang terjadi sering kali menganggu kesehatan lingkungan dan kesehatan warga.
Lingkungan tidak sehat karena segala sampah dan kotoran yang hanyut seringkali mencemari
lingkungan.

Sampah-sampah terbawa air dan membusuk mengakibatkan penyakit gatal-gatal di kulit, dan lalat
banyak beterbangan karena sampah yang membusuk sehingga sakit perut juga banyak terjadi.
Sumber air bersih tercemar sehingga mereka yang terkena banjir kesulitan air bersih dan
mengkonsumsinya karena darurat, sebagai penyebab diare.

c) Mematikan Usaha

Dampak banjir memang luar biasa luas.Rumah bisa rusak gara-gara terendam banjir. Barang-barang
perabotan rumah tangga jika tidak segera diselamatkan bisa hanyut dan rusak pula. Yang lebih parah
jika penduduk yang memiliki usaha rumahan bisa terganggu aktivitas produksinya sehingga
mengakibatkan kerugian.

Kerugian akibat tidak bisa produksi berdampak pada karyawan yang bergantung nasib pada usaha
tersebut. Kerugian tidak berjalannya produksi bisa kehilangan pelanggan, kemacetan modal serta
kerusakan alat gara-gara banjir. Jika terus menerus situasi terjadi demikian mengakibatkan macetnya
ekonomi kerakyatan yang kemudian berdampak pada semakin meningkatnya masalah sosial di
lingkungan masyarakat yang sering di landa banjir.

d) Kerugian Administratif

Sering kali dampak banjir ini bukan sekedar membawa dampak kerugian material. Akibat banjir
sering kantor, sekolah atau instansi bahkan pribadi harus kehilangan dokumen penting
kependudukan dan sejenisnya.

Akibat banjir sering kali sekolah harus diliburkan paksa dari aktivitas belajar. Seluruh siswa dan dan
guru tidak bisa beraktivitas rutin, bahkan terkadang banyak berkas dan data penting yang disimpan
sekolah rusak terendam banjir.

Banjir memang tidak bisa diketahui kapan datangnya, namun juga dapat diantisipasi dengan
menyiapkan diri menyelamatkan dokumen penting ke tempat yang lebih tinggi. Membuat bangunan
khusus yang bertingkat yang aman untuk meletakkan dokumen penting serta alat-alat belajar yang
rentan rusak bila terendam banjir bagi sekolah yang berada di daerah rawan banjir adalah perlu.

Adapun dampak yang lain yaitu :

1. Banjir dapat merusak sarana dan prasarana, karena banjir dapat merusak bahkan
menghancurkan rumah, gedung, mobil atau angkutan umum.

2. Banjir dapat melumpuhkan jalur transportasi. Bila bencana banjir datang banyak jalanan yang
lumpuh dan tidak bisa dilewati oleh semua jenis kendaraan, baik itu mobil maupun motor. Karena
genangan air yang cukup tinggi sehingga membuat motor atau mobil tidak mampu melewati daerah
tersebut dan menyebabkan jalanan tersebut lumpuh dan macet total. Selain mobil dan motor, lalu
lintas kereta api pun jadi terhambat akibat banjir.

3. Banjir dapat merusak dan menghilangkan harta benda, peralatan, bahkan jiwa manusia. Banyak
yang kehilangan harta benda bila benca banjir datang, dan juga kehilangan berbagai macam
peralatan rumah karena banjir yang memasuki rumah terutama benda elektronik. Yang paling
berharga apabila bencana banjir ini sampai merenggut korban jiwa.

4. Banjir menghentikan aktivitas sehari-hari, seperti kegiatan bekerja dan sekolah. Bencana banjir
membuat semua orang kehilangan kegiatan karena banyak sekolah yang terkena banjir dan jalur
transportasi lumpuh yang menyebabkan banyak orang tidak dapat berangkat kekantor.

5. Banjir dapat menyebabkan pemadaman listrik. Jika bencana banjir melanda suatu tempat,
maka tempat tersebut akan terkena pemadaman listrik untuk mencegah terjadinya musibah lain
seperti listrik kornslet. Dengan tidak adanya listrik akan membuat aktifitas terhenti.

6. Banjir dapat mencemari lingkungan sekitar. Luapan air banjir dapat membuat lingkungan
menjadi kotor akibat sampah-sampah yang menumpuk atau sampah yang tergenang akibat banjir
tersebut.
7. Banjir dapat menyebabkan erosi dan tanah longsor. Semakin deras hujan turun maka semakin
tinggi air banjir yang menyebabkan tanah dan jalana terkikis dan dapat menjadi longsor.

E. Cara Penanggulan Banjir

Berikut ini ada beberapa cara untuk penanggulangan bencana banjir :a.

1. Membuat fungsi sungai dan selokan dapat bekerja dengan baik. Sungai dan selokanadalah
tempat aliran air sehingga jangan sampai tercemari dengan sampah ataumenjadi tempat
pembuangan sampah yang akhirnya menyebabkan sungai dan selokanmenjadi tersumbat.

2. Melakukan reboisasi tanaman khususnya jenis tanaman dan pepohonan yang dapatmenyerap
air dengan cepat.

3. Memperbanyak dan menyediakan lahan terbuka untuk membuar lahan hijau untukpenyerapan
air.

4. Berhenti membangun perumahan di tepi sungai, karena akan mempersempit sungaidan


sampah rumah juga akan masuk sungai.

5. Berhenti membangun gedung-gedung tinggi dan besar, karena akan menyebabkanbumi ini
akan semakin sulit menahan bebanya dan membuat permukaan tanah turun.

6. Hindari penebangan pohon-pohon di hutan secara liar dan juga di bantaran sungai,karena
pohon berperan penting untuk pencegahan banjir. Sebenarnya menebangpohon tidak dilarang bila
kita akan menanam kembali pohon tersebut dan tidakmembiarkan hutan menjadi gundul.

7. Dengan melakukan cara penanggulangan banjir tersebut kita dapat mencegahbencana banjir.
Karena selama ini pemerintah pun telah bekerja keras untuk mencegahterjadinya banjir, tetapi
semua masyarakat pun harus mendukung agar semua bisateratasi dengan baik

Upaya Yang Dilakukan Untuk Mencegahan BanjirBanjir dapat di cegah dengan berbagai cara seperti :

1. Memindahkan warga dari daerah rawan banjir.

2. Memindahkan banjir keluar dari warga.

3. Hidup akrab bersama banjir.

4. Membuat kanal air.

5. Membuat bendungan.

6. Membuat tanggul.

7. Menjaga Kelestarian Alam.

8. Menjaga Kebersiahan.

9. Buat Lubang Biopori


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Banjir hanyalah salah satu dari sekian banyak bencana alam yang sering terjadi. Banjir sering terjadi
terutama pada musim hujan dengan intensitas yang sering dan lebat. Daerah yang menjadi
langganan banjir terutama pada daerah sekitar arus sungai.

Namun daerah yang jauh dari sungai pun kadang terkena musibah banjir juga jika curah banjir
terjadi hujan yang datang terus menerus dan sungai tidak lagi sanggup menampung banyaknya air
hujan. Bencana banjir ini sangatlah rawan dan banyak terjadi di berbagai daerah di negeri kita,
misalnya di Jakarta, Bandung, dan kota lainnya yang tidak kalah besar dan banyak memakan korban.

Sebenarnya penyebab utama dari banjir itu adalah akibat dari perbuatan manusia sendiri, misalnya
saja adanya penebangan pohon secara liar di hutan, maka terjadilah banjir, kemudian adanya
pembuangan sampah sembarangan sehingga mengakibatkan aliran air tersumbat, maka terjadilah
banjir.

Cara yang paling efektif untuk mencegah banjir adalah dengan adanya sikap atau perilaku menjaga
kebersihan lingkungan hidup kita. Dan cara yang efektif untuk menganggulangi ketika terjadinya
banjir adalah membuat rumah akrab banjir.

B. Saran

Saran dari penyusun adalah Marilah Kita Menjaga Lingkungan Ini Agar Tidak Terjadi Hal-hal yang
Tidak Diinginkan Semisal Banjir.

Jaga kebersihan lingkungan merupakan kewajiban bagi kita agar terhindar dari bencana banjir yang
akan membawa bencana yang lainnya, seperti kematian yang diakibatkan penyakit yang menyerang
saat banjir.

Diposting oleh Zainul Ulum di 00.29.00

Reaksi:
Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke
FacebookBagikan ke Pinterest

Kamis, 28 April 2016

Makalah Banjir

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hampir seluruh negara di dunia mengalami masalah banjir, tidak terkecuali di negara-negara yang
telah maju sekalipun. Masalah tersebut mulai muncul sejak manusia bermukim dan melakukan
berbagai kegiatan di kawasan yang berupa dataran banjir (flood plain) suatu sungai. Kondisi lahan di
kawasan ini pada umumnya subur serta menyimpan berbagai potensi dan kemudahan sehingga
mempunyai daya tarik yang tinggi untuk dibudidayakan. Oleh karena itu, kota-kota besar serta
pusat-pusat perdagangan dan kegiatan-kegiatan penting lainnya seperti kawasan industri,
pariwisata, prasarana perhubungan dan sebagainya sebagian besar tumbuh dan berkembang di
kawasan ini. Sebagai contoh, di Jepang sebanyak 49% jumlah penduduk dan 75% properti terletak di
dataran banjir yang luasnya 10% luas daratan; sedangkan sisanya 51% jumlah penduduk dan hanya
25% properti yang berada di luar dataran banjir yang luasnya 90% luas daratan. Hampir seluruh
kota-kota besar di Indonesia juga berada di dataran banjir.

Selain memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, dataran banjir juga mengandung potensi yang
merugikan sehubungan dengan terdapatnya ancaman berupa genangan banjir yang dapat
menimbulkan kerusakan dan bencana. Seiring dengan laju pertumbuhan pembangunan di dataran
banjir maka potensi terjadinya kerusakan dan bencana tersebut mengalami peningkatan pula dari
waktu ke waktu. Indikasi terjadinya peningkatan masalah yang disebabkan oleh banjir di Indonesia
dapat diketahui dari peningkatan luas kawasan yang mengalami masalah banjir sejak Pelita I sampai
sekarang.

B. Tujuan Kegiatan

a) Mengetahui Pengertian Banjir

b) Jenis-jenis Banjir

c) Penyebab Banjir

d) Dampak Terjadinya Banjir

e) Cara Penanggulangan Banjir

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan tujuan makalah diatas, maka masalah-masalah yang di bahas dapat di rumuskan
sebagai berikut :

a) Bagaimana proses terjadinya banjir ?

b) Apa penyebab banjir ?

c) Bagaimana cara menanggulangi banjir ?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian banjir

Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Pengarahan
banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman sementara oleh air pada daratan yang
biasanya tidak terendam air. Dalam arti "air mengalir", kata ini juga dapat berarti masuknya pasang
laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap
atau menjebol bendungan sehingga air keluar dari batasan alaminya.

Ukuran danau atau badan air terus berubah-ubah sesuai perubahan curah hujan dan pencairan salju
musiman, namun banjir yang terjadi tidak besar kecuali jika air mencapai daerah yang dimanfaatkan
manusia seperti desa, kota, dan permukiman lain.

Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di
kelokan sungai. Banjir sering mengakibatkan kerusakan rumah dan pertokoan yang dibangun di
dataran banjir sungai alami. Meski kerusakan akibat banjir dapat dihindari dengan pindah menjauh
dari sungai dan badan air yang lain, orang-orang menetap dan bekerja dekat air untuk mencari
nafkah dan memanfaatkan biaya murah serta perjalanan dan perdagangan yang lancar dekat
perairan. Manusia terus menetap di wilayah rawan banjir adalah bukti bahwa nilai menetap dekat
air lebih besar daripada biaya kerusakan akibat banjir periodik.

B. Jenis Banjir

Peristiwa banjir yang terjadi tentunya bermacam-macam tergantung pada penyebabnya. Oleh
karena itu, terjadinya banjir dilihat dari penyebabnya terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain:

1) Banjir Air

Banjir air merupakan banjir yang sering sekali terjadi saat ini. Penyebab dari banjir ini adalah kondisi
air yang meluap di beberapa tempat, seperti sungai, danau maupun selokan. Meluapnya air dari
tempat-tempat tersebut yang biasanya menjadi tempat penampungan dan sirkulasinya membuat
daratan yang ada di sekitarnya akan tergenang air. Banjir ini biasanya terjadi karena hujan yang
begitu lama sehingga sungai, danau maupun selokan tidak lagi cukup untuk menampung semua air
hujan tersebut.

2) Banjir Cileuncang
Banjir ini sebenarnya hampir sama dengan banjir air. Tetapi banjir cileuncang ini terjadi karena hujan
yang derat dengan debit/aliran air yang begitu besar. Sedemikian sehingga air hujan yang sangat
banyak ini tidak mampu mengalir melalu saluran air (drainase) sehingga air pun meluap dan
menggenangi daratan

3) Banjir Laut Pasang (Rob)

Banjir laut pasang atau dikenal dengan sebutan banjir rob merupakan jenis banjir yang disebabkan
oleh naiknya atau pasangnya air laut sehingga menuju ke daratan sekitarnya. Banjir jenis ini biasanya
sering menimpa pemukiman bahkan kota-kota yang berada di pinggir laut, seperti daerah Muara
Baru di ibukota Jakarta. Terjadinya air pasang ini di laut akan menahan aliran air sungai yang
seharusnya menuju ke laut. Karena tumpukan air sungai tersebutlah yang menyebabkan tanggul
jebol dan air menggenangi daratan.

4) Banjir Bandang

Banjir bandang merupakan banjir yang tidak hanya membawa air saja tapi material-material lainnya
seperti sampah dan lumpur. Biasanya banjir ini disebabkan karena bendungan air yang jebol.
Sehingga banjir ini memiliki tingkat bahaya yang lebih tinggi daripada banjir air. Bukan hanya karena
mengangkut material-material lain di dalamnya yang tidak memungkinkan manusia berenang
dengan mudah, tetapi juga arus air yang terdakang sangat deras.

5) Banjir Lahar

Banjir lahar merupakan jenis banjir yang disebabkan oleh lahar gunung berapi yang masih aktif saat
mengalami erupsi atau meletus. Dari proses erupsi inilah nantinya gunung akan mengeluarkan lahar
dingin yang akan menyebar ke lingkungan sekitarnya. Air dalam sungai akan mengalami
pendangkalan sehingga juga akan ikut meluap merendam daratan.

6) Banjir Lumpur

Banjir ini merupakan jenis banjir yang disebabkan oleh lumpur. Salah satu contoh identic yang masih
terjadi sampai saat ini adalah banjir lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur. Banjir lumpur ini
hampir menyerupai banjir bandang, tetapi lebih disebabkan karena keluarnya lumpur dari dalam
bumi yang kemudian menggenangi daratan. Tentu lumpur yang keluar dari dalam bumi tersebut
berbeda dengan lumpur-lumpur yang ada di permukaan. Hal ini bisa dianalisa dari kandungan yang
dimilikinya, seperti gas-gas kimia yang berbahaya.

C. Penyebab Terjadinya Banjir

Penyebab banjir merupakan bencana alam yang terjadi di berbagai kota-kota di dunia dengan skala
yang berbeda. Manfaat air bagi kehidupan merupakan kebutuhan yang paling penting bagi manusia,
namun ketika keseimbangan proses alam menjadi terganggu, bencana seperti banjir ini bisa datang.

Negara dengan iklim tropis memiliki intensitas curah hujan yang tinggi, sehingga ketika musim
penghujan datang debit pada penampungan air seperti waduk, kali, sungai menjadi tinggi dan
meluap. Ketika hal tersebut terjadi, membawa masalah lingkungan yang dikhawatirkan akan terus
datang disetiap musim hujan yaitu, bencana banjir.

Penyebab banjir, terlihat dari definisi banjir secara sederhana yaitu hadirnya air pada kawasan luas
sehingga menutupi permukaan daratan pada kawasan tersebut. Contohnya ketika terjadi
peningkatan curah hujan pada suatu wilayah, akan membuat air di tempat tersebut meningkat. Jika
pada kawasan tidak memiliki sistem perairan yang baik, genangan akan terus meningkat seiring
dengan proses terjadinya hujan yang terus terjadi.

Ada tiga faktor sangat berpengaruh penyebab banjir terjadi:

Pertama kerusakan lingkungan, hal ini ditandai peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan
daratan bumi (pemanasan global). Kondisi bumi yang memanas menyebabkan perubahan iklim
semakin tidak stabil. Dampak perubahan iklim bagi Indonesia dapat dirasakan dengan semakin
keringnya musim kemarau dan intensitas air hujan yang semakin tinggi di musim penghujan. Naiknya
permukaan air laut disebabkan dataran es di kutub mencair serta merta membuat abrasi pantai
semakin cepat. Kedua fenomena alam tersebut membuat terbenamnya daratan yang biasanya
kering dan dapat ditinggali oleh manusia atau biasa kita kenal dengan istilah banjir.

Faktor kedua adalah sistem pengelolaan lingkungan. Pengelolaan lingkungan semakin


berpengaruh terhadap kehadiran bencana banjir, seiring dengan kecenderungan semakin
meningkatnya wilayah perkotaan. Pertambahan jumlah penduduk, terutama di wilayah perkotaan,
berdampak pada peningkatan kebutuhan akan tempat tinggal dan daya dukung perkotaan.
Meluasnya wilayah pemukiman memiliki pengaruh langsung terhadap berkurangnya daerah resapan
air, karena hampir seluruh permukaan tanah berganti dengan aspal atau beton. Kondisi tersebut
diperparah dengan penataan bangunan dan wilayah yang kurang memperhatikan sistem
pembungan air. Kekurang ketersediaan pepohonan yang dapat berfungsi sebagai peresapan air
merupakan kombinasi yang semakin sempurna untuk mendatangkan bencana banjir. Hampir
sebagian besar kota-kota besar di Indonesia belum memiliki sistem drainase yang terpadu.

Faktor ketiga yang lebih penting dari kedua faktor diatas adalah perilaku manusia. Perbedaan
mencolok antara desa dengan kota selain dilihat dari tingkat kepadatannya adalah pola hidup. Orang
di desa lebih mampu bersahabat dengan alam sekitarnya sedangkan di kota seringkali tidak
menghiraukan aspek lingkungan. Buktinya adalah di kota-kota besar, gedung bertingkat dan jalanan
beton menggusur tanah- tanah resapan air, bahkan situ atau danau ditimbun kemudian dibangun
mall. Keegoisan manusia telah menyebabkan bencana banjir selalu dekat dengan kehidupan kita.

Berikut ini juga merupakan penyebab terjadinya Banjir:

Erosi: Pengikisan bunga tanah hanya menyisakan batuan yang menyebabkan air hujan terus
mengalir deras pada atas permukaan tanah tanpa adanya resapan.

Penanganan sampah yang buruk: Penyumbatan aliran air pada saluran-saluran air seperti got atau
gorong-gorong membuat air meluap dan membanjiri daerah sekitarnya.
Tata ruang yang buruk: Lahan kosong yang telah diubah menjadi bangunan, menyebabkan
hilangnya daya resap air hujan. Pembangunan tempat pemukiman pada lahan tersebut bisa
meningkatkan resiko banjir lebih tinggi, jika dibandingkan dengan tanah terbuka yang berdaya serap
tinggi.

Kerusakan bendungan dan saluran air: walaupun tidak sering terjadi namun bisa menyebabkan
banjir terutama pada saat musim hujanderas yang panjang.

Keberadaan tanaman: tanah yang ditumbuhi banyak tanaman mempunyai daya serap air yang
tinggi, namun hal yang sebaliknya terjadi jika tanah tertutup semen, paving, atau aspal yang sama
sekali tidak menyerap air.

D. Dampak Terjadinya Banjir

Bencana banjir tidak dapat dihindari bila musim hujan berkepanjangan telah melanda. Banyak
dampak yang menyebabkan kerusakan dan dapat merugikan banyak orang bila terkena musibah
banjir. Oleh karena itu perlindungan jiwa pun diperlukan bagi yang tinggal di pemukiman rawan
banjir. Berikut dampak-dampak terhadap lingkungan karena banjir :

a) Merugikan secara umum

Banjir yang terjadi selalu menimbulkan kerugian bagi mereka yang terkena banjir baik secara
langsung maupun tidak langsung yang dikenal sebagai dampak banjir.

Dampak banjir akan dialami langsung oleh mereka yang rumah atau lingkungannya terkena air
banjir. Jika banjir berlangsung lama akan sangat merugikan karena aktivitas akan banyak terganggu.

Segala aktivitas tidak nyaman dan lingkungan menjadi kotor yang berdampak kurangnya sarana air
bersih dan berbagai penyakit mudah sekali menjangkiti warga yang terserang banjir.

b) Penyakit Yang Timbul Sebagai Dampak Banjir

Dampak banjir yang terjadi sering kali menganggu kesehatan lingkungan dan kesehatan warga.
Lingkungan tidak sehat karena segala sampah dan kotoran yang hanyut seringkali mencemari
lingkungan.

Sampah-sampah terbawa air dan membusuk mengakibatkan penyakit gatal-gatal di kulit, dan lalat
banyak beterbangan karena sampah yang membusuk sehingga sakit perut juga banyak terjadi.
Sumber air bersih tercemar sehingga mereka yang terkena banjir kesulitan air bersih dan
mengkonsumsinya karena darurat, sebagai penyebab diare.

c) Mematikan Usaha

Dampak banjir memang luar biasa luas.Rumah bisa rusak gara-gara terendam banjir. Barang-barang
perabotan rumah tangga jika tidak segera diselamatkan bisa hanyut dan rusak pula. Yang lebih parah
jika penduduk yang memiliki usaha rumahan bisa terganggu aktivitas produksinya sehingga
mengakibatkan kerugian.

Kerugian akibat tidak bisa produksi berdampak pada karyawan yang bergantung nasib pada usaha
tersebut. Kerugian tidak berjalannya produksi bisa kehilangan pelanggan, kemacetan modal serta
kerusakan alat gara-gara banjir. Jika terus menerus situasi terjadi demikian mengakibatkan macetnya
ekonomi kerakyatan yang kemudian berdampak pada semakin meningkatnya masalah sosial di
lingkungan masyarakat yang sering di landa banjir.

d) Kerugian Administratif

Sering kali dampak banjir ini bukan sekedar membawa dampak kerugian material. Akibat banjir
sering kantor, sekolah atau instansi bahkan pribadi harus kehilangan dokumen penting
kependudukan dan sejenisnya.

Akibat banjir sering kali sekolah harus diliburkan paksa dari aktivitas belajar. Seluruh siswa dan dan
guru tidak bisa beraktivitas rutin, bahkan terkadang banyak berkas dan data penting yang disimpan
sekolah rusak terendam banjir.

Banjir memang tidak bisa diketahui kapan datangnya, namun juga dapat diantisipasi dengan
menyiapkan diri menyelamatkan dokumen penting ke tempat yang lebih tinggi. Membuat bangunan
khusus yang bertingkat yang aman untuk meletakkan dokumen penting serta alat-alat belajar yang
rentan rusak bila terendam banjir bagi sekolah yang berada di daerah rawan banjir adalah perlu.

Adapun dampak yang lain yaitu :

1. Banjir dapat merusak sarana dan prasarana, karena banjir dapat merusak bahkan
menghancurkan rumah, gedung, mobil atau angkutan umum.

2. Banjir dapat melumpuhkan jalur transportasi. Bila bencana banjir datang banyak jalanan yang
lumpuh dan tidak bisa dilewati oleh semua jenis kendaraan, baik itu mobil maupun motor. Karena
genangan air yang cukup tinggi sehingga membuat motor atau mobil tidak mampu melewati daerah
tersebut dan menyebabkan jalanan tersebut lumpuh dan macet total. Selain mobil dan motor, lalu
lintas kereta api pun jadi terhambat akibat banjir.

3. Banjir dapat merusak dan menghilangkan harta benda, peralatan, bahkan jiwa manusia. Banyak
yang kehilangan harta benda bila benca banjir datang, dan juga kehilangan berbagai macam
peralatan rumah karena banjir yang memasuki rumah terutama benda elektronik. Yang paling
berharga apabila bencana banjir ini sampai merenggut korban jiwa.

4. Banjir menghentikan aktivitas sehari-hari, seperti kegiatan bekerja dan sekolah. Bencana banjir
membuat semua orang kehilangan kegiatan karena banyak sekolah yang terkena banjir dan jalur
transportasi lumpuh yang menyebabkan banyak orang tidak dapat berangkat kekantor.

5. Banjir dapat menyebabkan pemadaman listrik. Jika bencana banjir melanda suatu tempat,
maka tempat tersebut akan terkena pemadaman listrik untuk mencegah terjadinya musibah lain
seperti listrik kornslet. Dengan tidak adanya listrik akan membuat aktifitas terhenti.
6. Banjir dapat mencemari lingkungan sekitar. Luapan air banjir dapat membuat lingkungan
menjadi kotor akibat sampah-sampah yang menumpuk atau sampah yang tergenang akibat banjir
tersebut.

7. Banjir dapat menyebabkan erosi dan tanah longsor. Semakin deras hujan turun maka semakin
tinggi air banjir yang menyebabkan tanah dan jalana terkikis dan dapat menjadi longsor.

E. Cara Penanggulan Banjir

Berikut ini ada beberapa cara untuk penanggulangan bencana banjir :a.

1. Membuat fungsi sungai dan selokan dapat bekerja dengan baik. Sungai dan selokanadalah
tempat aliran air sehingga jangan sampai tercemari dengan sampah ataumenjadi tempat
pembuangan sampah yang akhirnya menyebabkan sungai dan selokanmenjadi tersumbat.

2. Melakukan reboisasi tanaman khususnya jenis tanaman dan pepohonan yang dapatmenyerap
air dengan cepat.

3. Memperbanyak dan menyediakan lahan terbuka untuk membuar lahan hijau untukpenyerapan
air.

4. Berhenti membangun perumahan di tepi sungai, karena akan mempersempit sungaidan


sampah rumah juga akan masuk sungai.

5. Berhenti membangun gedung-gedung tinggi dan besar, karena akan menyebabkanbumi ini
akan semakin sulit menahan bebanya dan membuat permukaan tanah turun.

6. Hindari penebangan pohon-pohon di hutan secara liar dan juga di bantaran sungai,karena
pohon berperan penting untuk pencegahan banjir. Sebenarnya menebangpohon tidak dilarang bila
kita akan menanam kembali pohon tersebut dan tidakmembiarkan hutan menjadi gundul.

7. Dengan melakukan cara penanggulangan banjir tersebut kita dapat mencegahbencana banjir.
Karena selama ini pemerintah pun telah bekerja keras untuk mencegahterjadinya banjir, tetapi
semua masyarakat pun harus mendukung agar semua bisateratasi dengan baik

Upaya Yang Dilakukan Untuk Mencegahan BanjirBanjir dapat di cegah dengan berbagai cara seperti :

1. Memindahkan warga dari daerah rawan banjir.

2. Memindahkan banjir keluar dari warga.

3. Hidup akrab bersama banjir.

4. Membuat kanal air.

5. Membuat bendungan.

6. Membuat tanggul.

7. Menjaga Kelestarian Alam.


8. Menjaga Kebersiahan.

9. Buat Lubang Biopori

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Banjir hanyalah salah satu dari sekian banyak bencana alam yang sering terjadi. Banjir sering terjadi
terutama pada musim hujan dengan intensitas yang sering dan lebat. Daerah yang menjadi
langganan banjir terutama pada daerah sekitar arus sungai.

Namun daerah yang jauh dari sungai pun kadang terkena musibah banjir juga jika curah banjir
terjadi hujan yang datang terus menerus dan sungai tidak lagi sanggup menampung banyaknya air
hujan. Bencana banjir ini sangatlah rawan dan banyak terjadi di berbagai daerah di negeri kita,
misalnya di Jakarta, Bandung, dan kota lainnya yang tidak kalah besar dan banyak memakan korban.

Sebenarnya penyebab utama dari banjir itu adalah akibat dari perbuatan manusia sendiri, misalnya
saja adanya penebangan pohon secara liar di hutan, maka terjadilah banjir, kemudian adanya
pembuangan sampah sembarangan sehingga mengakibatkan aliran air tersumbat, maka terjadilah
banjir.

Cara yang paling efektif untuk mencegah banjir adalah dengan adanya sikap atau perilaku menjaga
kebersihan lingkungan hidup kita. Dan cara yang efektif untuk menganggulangi ketika terjadinya
banjir adalah membuat rumah akrab banjir.

B. Saran

Saran dari penyusun adalah Marilah Kita Menjaga Lingkungan Ini Agar Tidak Terjadi Hal-hal yang
Tidak Diinginkan Semisal Banjir.

Jaga kebersihan lingkungan merupakan kewajiban bagi kita agar terhindar dari bencana banjir yang
akan membawa bencana yang lainnya, seperti kematian yang diakibatkan penyakit yang menyerang
saat banjir.

Anda mungkin juga menyukai