Anda di halaman 1dari 14

Take Home Test

TEORI PEMBELAJARAN

Dosen Pengampu: Dr. Mulyono, M.Si

Oleh
SUCIYATI
0103515025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR


(KONS. MATEMATIKA)
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2016
SOAL
a) Apa yang dimaksud teori belajar? Sebutkan dan jelaskan fungsi teori belajar tersebut!
Berikan contoh sebuah teori belajar dan penjelasan implementasinya dalam
pembelajaran!
Jawaban:
Teori belajar
Menurut Trianto (2014) bahwa teori belajar pada dasarnya merupakan penjelasan
mengenai bagaimana terjadinya belajar atau bagaiman informasi diproses di dalam
pikiran siswa. Dalam penerapan teori belajar, diharapkan mampu meningkatkan hasil
belajar siswa. Sedangkan menurut Rifai (2011) Teori belajar adalah konsep-konsep
dan prinsip-prinsip belajar yang bersifat teoritis dan teruji kebenarannya melalui
eksperimen.
Fungsi teori belajar
Menurut Gage & Berliner (2005: 6-8) psikologi belajar memiliki beberapa fungsi,
yaitu untuk: menjelaskan, memprediksikan, mengontrol fenomena (dalam kegiatan
belajar mengajar), dan dalam pengertiannya sebagai ilmu terapan juga memiliki
fungsi merekomendasikan.
Teori belajar berfungsi memberikan pemahaman mengenai sifat dan keterkaitan
berbagai aspek dalam belajar dan pembelajaran. Dalam hal ini teori belajar mengkaji
konsep mengenai aspek perilaku manusia yang terlibat dalam belajar dan
pembelajaran, serta lingkungan yang terkait.
Contoh sebuah teori belajar dan implementasi teori belajar dalam
pembelajaran
Contohnya: Teori belajar Konstruktivisme
Implementasi teori belajar Konstruktivisme dalam pembelajaran:
a) Mendorong kemandirian dan inisiatif siswa dalam belajar
b) Guru mengajukan pertanyaan terbuka dan memberikan kesempatan beberapa
waktu kepada siswa untuk merespon
c) Mendorong siswa berpikir tingkat tinggi
d) Siswa terlibat secara aktif dalam dialog atau diskusi dengan guru atau dan
siswa lainnya
e) Siswa terlibat dalam pengalaman yang menantang dan mendorong terjadinya
diskusi
f) Guru menggunakan data mentah, sumber-sumber utama dan materi-materi
interaktif

b) Apa tujuan dibuat taksonomi (penggolongan) teori-teori belajar? Secara umum, teori-
teori belajar dapat dibagi menjadi empat aliran (golongan), yaitu: aliran tingkah laku,
kognitif, humanistik, dan sibernetik. Jelaskan keempat aliran tersebut dan sebutkan
tokoh-tokoh untuk masing-masing aliran tersebut!
Jawaban:
Tujuan dibuat taksonomi (penggolongan) teori-teori belajar
Karena teori-teori tersebut ada yang membahas tentang tingkah laku, sosial, ataupun
kognitif anak dan kajiannya ilmunya luas maka agar yang ingin menggunakan lebih
mudah memahami dan menerapkannya maka dibuatlah (penggolongan) teori-teori
belajar.
Aliran (golongan) teori belajar
a) Aliran tingkah laku
Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil
belajar. Menurut teori ini yang terpenting adalah masukan atau input yang
berupa stimulus dan keluaran atau output yang berupa respon. Sedangkan apa
yang terjadi di antara stimulus dan respon dianggap tidak diperhatikan, karena
tidak dapat diamati atau diukur. Yang hanya diamati adalah stimulus dan
respons, oleh karena itu apa saja yang diberikan guru (stimulus) dan apa yang
dihasilkan peserta didik (respons), semuanya dapat diamati dan diukur. Teori
ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal yang
penting untuk melihat terjadi tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.
Tokoh-tokoh penganut aliran tingkah laku:
- Thorndike, dasar terjadinya belajar adalah pembentukan asosiasi antara
stimulus dan respons
- Watson, stimulus dan respon harus berbentuk tingkah laku yang dapat
diamati (observable)
- Clark Hull, semua fungsi tingkah laku bermanfaat terutama untuk
menjaga kelangsungan hidup
- Edwin Guthrie, stimulus tidak harus berbentuk kebutuhan biologis
- Skinner, deskripsi hubungan antara stimulus dan respon untuk
menjelaskan perubahan tingkah laku (dalam hubungannya dengan
lingkungan) versi Watson adalah deskripsi yang tidak lengkap
b) Aliran kognitif
Pengertian belajar menurut teori kognitif adalah perubahan persepsi dan
pemahaman, yang tidak selalu berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan
dapat diukur. Asumsi teori ini bahwa setiap orang telah memiliki
pengetahuan dan pengalaman yang telah tertata dalam bentuk struktur
kognitif yang telah dimilikinya. Proses belajar akan berjalan dengan baik jika
materi pelajaran atau informasi baru beradaptasi dengan struktur kognitif
yang dimiliki seseorang. Teori kognitif lebih mementingkan proses belajar
bukan pada hasil belajar.
Tokoh-tokoh penganut aliran kognitif:
- Piaget, proses belajar terjadi menurut pola-pola perkembangan tertentu
sesuai dan umur seseorang, serta melalui asimilasi, akomodasi, dan
equilibrasi
- Bruner, proses belajar akan berjalan dengan baik jika dan kreatif jika guru
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan suatu
konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia
jumpai di dalam kehidupan
- Ausubel, proses belajar terjadi bila peserta didik mampu
mengasimilasikan pengetahuan yang dia miliki dengan pengetahuan yang
baru
c) Aliran humanistik
Menurut teori humanistik tujuan belajar adalah untuk memanusiakan
manusia, oleh sebab itu teori belajar humanistik sifatnya lebih abstrak dan
lebih mendekati kajian filsafat, teori kepribadian dan psikoterapi, dari pada
bidang kajian psikologi belajar. Proses belajar dianggap berhasil jika peserta
didik telah memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Dengan kata lain,
peserta didik telah mampu mencapai aktualisasi diri secara optimal. Teori
humanistik cenderung bersifat elektrik, maksudnya teori ini dapat
memanfaatkan teori apa saja asal tujuannya tercapai.
Tokoh-tokoh penganut aliran humanistik:
- Kolb, dengan konsepnya tentang empat tahap belajar, yaitu: pengalaman
konkret, pengalaman aktif dan reflektif, konseptualisasi, dan eksperimen
aktif
- Honey & Mumford, menggolongkan peserta didik dalam belajar menjadi
empat, yaitu: aktifis, reflektor, teoris, dan pragmatis
- Hubermas, membedakan tiga macam atau tipe belajar, yaitu: belajar
teknis, belajar, praktis, dan belajar emansipatoris
- Krathwohl & Bloom, dengan tiga kawasan tujuan belajar yaitu : kognitif
(pengetahuan), psikomotor (gerak) & afektif (sikap)
- Ausubel, walaupun termasuk dalam aliran kognitif, ia terkenal dengan
konsep belajar bermakna (Meaning Learning)
d) Aliran sibernetik
Teori sibernetik merupakan teori belajar yang paling baru dibandingkan
dengan teori belajar lainnya. Teori ini berkembang sejalan dengan
perkembangan teknologi dan ilmu informasi. Menurut teori sibernetik belajar
adalah pemprosesan informasi. Teori ini lebih mementingkan sistem
informasi dari pesan atau materi yang dipelajari. Bagaimana proses belajar
akan berlangsung sangat ditentukan oleh sistem informasi dari pesan tersebut,
oleh sebab itu teori sibernetik berasumsi bahwa tidak ada satu jenis pun cara
belajar yang ideal untuk segala situasi, sebab belajar sangat ditentukan oleh
sistem informasi.
Tokoh-tokoh penganut aliran sibernetik:
Teori ini telah dikembangkan oleh para penganutnya, antara lain seperti
pendekatan-pendekatan yang berorientasi pada pemprosesan informasi yang
dikembangkan oleh Gage dan Blinner, Biehler dan Snowman, Baine, serta
Tennyson.

c) Jelaskan apa yang dimaksud model pembelajaran! Sebutkan dan jelaskan unsur-unsur
dari model pembelajaran!
Jawaban:
Model pembelajaran
Menurut Slavin (2010), model pembelajaran adalah suatu acuan kepada suatu
pendekatan pembelajaran termasuk tujuannya, sintaksnya, lingkungannya, dan
sistem pengelolaannya. Sedangkan menurut Trianto (2009) model pembelajaran
merupakan pendekatan yang luas dan menyeluruh serta dapat diklasifikasikan
berdasarkan tujuan pembelajarannya, sintaks (pola urutannya), dan sifat lingkungan
belajarnya.
Unsur-unsur dari model pembelajaran
a) Sintakmatik, merupakan tahapan kegiatan dari suatu model pembelajaran.
b) Sistem Sosial, situasi atau suasana dan norma yang berlaku dalam masyarakat
pebelajar
c) Prinsip Reaksi, pola kegiatan yang menggambarkan bagaimana seharusnya
guru melihat dan memmmperlakukan para pelajar
d) Sitem Pendukung, segala sarana, bahan, dan alat yang diperlukan untuk
melaksanakan model
e) Dampak Intsruksional, hasil belajar yang dicapai langsung dengan cara
mengarahkan para siswa pada tujuan yang diharapkan. dan Pengiring, hasil
belajar lainnya yang dihasilkan oleh suatu proses pembelajaran tanpa
pengaruh langsung oleh guru.

d) Dewasa ini terdapat banyak model-model pembelajaran matematika. Pengembangan


model-model pembelajaran matematika akan terus dilakukan oleh para pengembang
pembelajaran. Mengapa selalu ada pemikiran untuk mengembangkan model-model
pembelajaran padahal sudah banyak tersedia model-model pembelajaran? Bagaimana
pendapat Saudara terhadap kemunculan model-model pembelajaran yang baru itu?
Jawaban:
Pemikiran untuk mengembangkan model-model pembelajaran matematika akan terus
dilakukan oleh para pengembang pembelajaran karena pembelajaran harus tetap dibuat
bervariasi dan menciptakan model-model agar siswa tidak mengalami kebosanan.
Kemunculan model-model pembelajaran yang baru agar proses pembelajaran yang
semula monoton, lebih menyenangkan, variatif, dan menyenangkan. Guru pun bisa
meenciptakan model pembelajaran yang bisa mereka aplikasi pada pembelajaran di
kelasnya, yang dapat disebut sebagai inovasi pembelajaran. Kemauan seorang guru
dalam untuk mencoba menemukan, menggali, dan mencari berbagai terobosan model
pembelajaran merupakan salah satu penunjang munculnya berbagai inovasi-inovasi
baru. Inovasi mutlak dilakukan terlebih memasuki era digital yang semakin maju. Pada
era digital ini, siswa sudah bisa mengakses apa yang mereka inginkan. Implikasinya,
inovasi model pembelajaran menjadi jalan untuk menunjukan profesionalitas guru.
e) Desainlah secara singkat sebuah kegiatan pembelajaran matematika inovatif berdasar
pada teori-teori pembelajaran dengan topik luas selimut dan volume tabung. Teori
belajar apa yang mendukung desain Anda? (Catatan: desain yang Saudara buat
diutamakan murni hasil kreasi Saudara).
Jawaban:
Desain kegiatan pembelajaran matematika inovatif berdasar pada teori-teori
pembelajaran dengan topik luas selimut dan volume tabung
a) Mengamati
- Masing-masing siswa telah dikempokkan ke dalam kelompoknya
masing-masing.
- Masing-masing kelompok telah diberikan bangun ruang sisi lengkung
(tabung) dari kertas karton, serta 12 koin yang memiliki ketebalan 1 cm3.
- Siswa diberikan lembar kerja siswa yang berisikan petunjuk-petunjuk
dalam melakukan percobaan dan soal-soal mengenai percobaan tersbut.
- Siswa mengamati secara langsung alat-alat dan LKS yang telah
dibagikan.
b) Menanya
- Guru memotivasi, mendorong kreatifitas dalam bentuk bertanya kepada
siswa, memberi gagasan yang menarik dan lugas untuk didalami misal:
- Bagaimana bentuk sisi tabung? Berapa banyak sisi tabung?
- Apa hubungannya jaring-jaring tabung yang telah kalian pelajari
sebelumnya dengan luas permukaan tabung?
- Bagaimana dengan volume tabung?
c) Mencoba
- Untuk mencari luas permukaan dan selimut tabung, siswa dengan
masing-masing kelompoknya diarahkan untuk mencoba menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru tadi dengan memotong
bangun tabung tersebut menjadi berupa jaring-jaring kemudian mereka
mengaitkan jaring-jaring tersebut dengan pengetahuannya tentang luas
permukaan bangun ruang sebelumnya.
- Untuk mencari volume tabung, siswa dengan masing-masing
kelompoknya diarahkan untuk mencoba menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan guru tadi dengan menyusun 12 koin yang
memiliki ketebalan 1 cm3 sehingga terbentuk menjadi sebuah tabung.
d) Menalar
Siswa dalam setiap kelompok diminta untuk mengaitkan hasil percobaan
yang mereka dapatkan tadi dengan menjawab soal-soal yang ada di
lembar kerja siswa. Kemudian dengan menggunakan penalarannya,
siswa diarahkan untuk membuat kesimpulan tentang luas selimut tabung
dan volume tabung.
e) Mengkomunikasikan
Dengan tanya jawab, siswa diarahkan untuk mempresentasikan hasil
jawabannya di hadapan teman-temannya yang lain
Teori belajar apa yang mendukung desain
Teori konstruktivisme memandang dibutuhkan model pembelajaran yang kreatif
yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan pemikiran dan
pengalaman siswa secara mandiri. Siswa akan termotivasi dan tertantang untuk
menyelesaikan masalahnya khususnya dalam pembelajaran dengan topik luas
selimut dan volume tabung.

f) Jelaskan apa saja kajian dari psikologi kognitif (Cognitive Psychology)! Berikan
contoh konkrit dalam pembelajaran matematika di sekolah terkait dengan salah satu
kajian psikologi kognitif tersebut!
Jawaban:
Kajian dari psikologi kognitif (Cognitive Psychology)
a) Attention adalah Pemusatan pikiran terhadap suatu objek atau tugas tertentu
dimana pada saat yang sama mengabaikan objek atau tugas yang lain.
b) Perception adalah Sutau proses penggunaan pengetahuan yang telah
disimpan di dalam ingatan/memori untuk mendeteksi dan menginterprestasi
stimulus yang diterima oleh alat indera.
c) Memory adalah Penyimpanan pengetahuan di dalam sistem pikiran manusia,
yang berlangsung mulai dari beberapa detik sampai dengan sepanjang hidup.
d) Pemecahan masalah dan kreativitas. Pemecahan masalah adalah proses
mencari atau menemukan jalan keluar terhadap suatu masalah atau kesulitan.
Sedangkan kreativitas adalah proses berfikir untuk menghasilkan gagasan-
gagasan baru yang berguna bagi pemecahan suatu masalah.
e) Imagery adalah Proses membayangkan kembali kedalam pikiran mengenai
objek-objek atau peristiwa-peristiwa yang dipersepsi.
f) Perkembangan kognitif adalah perubahan proses berpikir seseorang seiring
perubahan usia.
g) Penalaran dan pembuatan keputusan. Dalam melakukan pengambilan
keputusan manusia selalu mempertimbangkan penilaian yang dimilikinya.
Proses dari pengambilan keputusan ini melibatkan banyak pilihan. Untuk itu
manusia menggunakan penalaran untuk mengambil keputusan. penalaran
adalah proses evaluasi dengan menggunakan pembayangan dari prinsip-
prinsip yang ada dan fakta-fakta yang tersedia. Penalaran dibagi menjadi dua
jenis yaitu penalaran deduktif dan penalaran induktif.
h) Intelegensi adalah kemampuan seseorang dalam merespon suatu stimulus
melalui situasi sekarang untuk semua peristiwa masa lalu dan mengantisipasi
masa yang akan datang.
i) Pengenalan pola adalah cabang kecerdasan yang menitik-beratkan pada
metode pengklasifikasian objek ke dalam klas-klas tertentu untuk
menyelesaikan masalah tertentu.
j) Pembentukan konsep adalah suatu proses pengelompokkan atau
pengklasifikasian sejumlah objek, peristiwa, atau ide yang serupa menurut
sifat-sifat atau atribut-atribut tertentu yang dimilikinya kedalam suatu
kategori.
Contoh konkrit dalam pembelajaran matematika di sekolah terkait dengan
salah satu kajian psikologi kognitif
Pada kajian psikologi Imagery, guru dapat memberikan contoh soal:
Harga sebuah mobil baru Rp. 120.000.000. Bensin yang dihabiskan adalah 10 liter
setiap 100 km. Jika seorang pemilik mobil tersebut mengendarai dengan kecepatan
1.500 km per bulan, berapa liter bensin yang dipakai selama satu tahun?
Dengan memberikan soal seperti ini, siswa terdorong untuk mengenali informasi
mana yang penting dan relevan untuk memecahkan masalah.

g) Jelaskan apa yang dimaksud dengan problem posing dalam working mathematically!
Berikan contoh konkritnya dalam pembelajaran matematika di sekolah!
Problem posing dalam working mathematically
Problem posing adalah adalah suatu bentuk pendekatan dalam pembelajaran
matematika yang menekankan pada perumusan soal, yang dapat mengembangkan
kemampuan berpikir matematis atau menggunakan pola pikir matematis. Hal
tersebut sangat penting untuk mengembangkan working mathematically. Melalui
problem posing siswa dapat mencari masalah sendiri kemudian menemukan sendiri
jawaban dari masalah yang ditemukan.
Contoh konkritnya dalam pembelajaran matematika di sekolah
a) Guru menyiapkan bahan atau alat pembelajaran, sementara siswa
menyiapkan bahan atau alat belajar;
Dalam tahap ini, guru akan menyiapkan materi maupun media pembelajaran.
Dalam hal ini adalah materi persamaan linear dua variabel. Sedangkan siswa
menyiapkan perlengkapan yang diperlukan dalam pembelajaran, misalnya:
buku pendamping, lembar kerja siswa, serta alat tulis.
b) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan siswa memahami tujuan
pembelajaran tersebut;
Setelah tahap persiapan, guru menjelaskan tujuan untuk mempelajari
persamaan linear dua variabel yaitu untuk memecahkan permasalahan
kehidupan sehari hari, misalnya: mengetahui harga suatu benda,
mengetahui jumlah suatu benda, dll. Dengan demikian, diharapkan siswa
tidak akan menganggap bahawa materi yang diajarkan sama sekali tidak
berfungsi bagi kehidupannya sehari hari.
c) Guru menjelaskan materi pelajaran, sedangkan siswa memperhatikan dan
mencoba memahami penjelasan guru
Dalam menjelaskan, guru harus menjelaskan kepada siswa dengan cara
sesederhana mungkin dengan tidak mengurangi bobot materi yang diajarkan
sehingga siswa yang memperhatikan juga tidak kesulitan dalam memahami
penjelasan yang sedang disampaikan. Meskipun harus menyampaikan
dengan cara yang sederhana, setidaknya guru harus menjelaskan mengenai
pemodelan sistem persamaan linear dua variabel cara cara penyelesaian
persamaan linear dua variabel.
d) Guru memberikan contoh cara membuat atau mengajukan soal, dan siswa
diminta untuk memperhatikannya;
Dalam tahap ini, guru sudah mulai membuat contoh soal mengenai
persamaan linear dua variabel. Contoh yang diberikan pada siswa minimal
dua contoh soal dengan tipe yang berbeda agar siswa juga mengetahui contoh
variasi soal yang nantinya akan dibuat oleh siswa.
e) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya;
Tahap ini merupakan kesempatan bagi siswa untuk menanyakan apa yang
tidak dipahami oleh siswa selama proses penjelasan materi.
f) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat soal sebanyak
mungkin dari situasi yang diberikan, sedangkan siswa melakukan kegiatan
merumuskan soal berdasarkan situasi yang diberikan
Dalam proses perumusan soal, guru boleh membagi siswa menjadi beberapa
kelompok atau tetap dilaksanakan secara individu. Agar tidak menghabiskan
waktu terlalu lama guru boleh memberikan batasan waktu yang cukup bagi
siswa untuk merumuskan soal.
g) Guru mempersilahkan siswa menyelesaikan soal yang dibuatnya sendiri
Pada tahap ini siswa bebas untuk memilih metode yang akan digunakan untuk
memecahkan masalah mereka
h) Guru memberikan kesempatan lagi agar siswa mengajukan soal sesuai
dengan situasi yang diberikan, tetapi situasi yang diberikan harus berbeda
dengan situasi sebelumnya, kemudian siswa membuat soal sesuai dengan
situasi yang diberikan dan mendiskusikan dengan teman-temannya.
Setelah setiap siswa menemukan cara untuk menjawab soal yang telah dibuat
sendiri. Pada tahap ini siswa boleh berdiskusi dengan teman temannya.
i) Guru mempersilahkan siswa untuk menyelesaikan soal yang dibuat
temannya.
Pada tahap ini siswa diminta untuk menukarkan soal yang telah dibuatnya
dengan soal yang telah dibuat oleh temannya. Setelah ditukarkan mereka
diminta untuk mengerjakan soal yang telah diterima oleh masing masing
siswa.

h) Terdapat tiga kelompok teori yang berpengaruh dalam memahami how students come
to learn and understand mathematic, salah satunya social theories (Zevenbergen, R.,
Dole, S. & Wright, RJ; 2004). Jelaskan social theories dan berikan contoh nyata
implementasi teori tersebut dalam pembelajaran matematika!
Jawaban:
Teori sosial
Menurut Bandura (dalam Woolfolk, 2009) teori sosial kognitif adalah sebuah teori
yang memberikan pemahaman, prediksi, dan perubahan perilaku manusia melalui
interaksi antara manusia, perilaku, dan lingkungan. Teori ini didasarkan atas
proposisi bahwa baik proses sosial maupun proses kognitif adalah sentral bagi
pemahaman mengenai motivasi, emosi, dan tindakan manusia. Albert Bandura
(dalam Santrock, 2010) mengatakan bahwa ketika murid belajar, mereka dapat
merepresentasikan atau mentransformasikan pengalaman mereka secara kognitif.
Teori sosial kognitif digunakan untuk mengenal, memprediksi perilaku dan
mengidentifikasi metode-metode yang tepat untuk mengubah perilaku tersebut.
Teori ini menjelaskan bahwa dalam belajar, pengetahuan (knowledge), pengalaman
pribadi (personal experience), dan karakteristik individu (personal characteristic)
saling berinteraksi.
Implementasi teori tersebut dalam pembelajaran matematika
- Penyampaian guru hendaklah cakap dan menarik agar dapat menjadi model bagi
siswa
- Demonstrasi yang dilakukan oleh guru hendaknya jelas serta menarik agar siswa
dapat meniru dengan cepat
- Hasil pekerjaan guru, lukisan, hendaknya bermutu
- Guru boleh menggunakan teman sejawat yang terbaik sebagai model

i) Apakah yang dimaksud masalah itu? Apa yang dimaksud pemecahan masalah? Apakah
yang dimaksud kreativitas? Apakah ada kaitan anatara pemecahan masalah dan
kreativitas? Jelaskan!
Jawaban:
Masalah
Masalah ialah suatu kesenjangan antara situasi sekarang dengan situasi yang akan
datang atau tujuan yang diinginkan. Dimana keadaan sekarang disebut juga dengan
original state dan keadaan yang diharapkan atau keadaan yang akan datang disebut
dengan final state. Jadi, suatu masalah akan muncul apabila ada halangan atau
hambatan yang memisahkan antara present state dengan goal state.
Masalah memiliki tiga komponen yaitu :
- Kondisi awal yang merupakan kondisi dimana kita memulai masalah
- Kondisi tujuan yang merupakan dimana kondisi yang kita inginkan akan tercapai
- Hambatan merupakan sesuatu yang menghalangi diantara kondisi awal dan
kondisi tujuan
Pemecahan masalah
Santrock (2005) mengemukakan bahwa pemecahan masalah merupakan upaya untuk
menemukan cara yang tepat dalam mencapai tujuan ketika tujuan dimaksud belum
tercapai (belum tersedia). Sementara itu, Davidoff (1988) mengemukakan bahwa
pemecahan masalah adalah suatu usaha yang cukup keras yang melibatkan suatu
tujuan dan hambatan-hambatannya. Seseorang yang menghadapi satu tujuan akan
menghadapi persoalan dan dengan demikian dia akan terpacu untuk mencapai tujuan
itu dengan berbagai cara.
Kreativitas
Kreativitas adalah suatu aktivitas kognitif yang menghasilkan suatu pandangan yang
baru mengenai suatu bentuk permasalahan. Dan berdasarkan defenisi tersebut, berarti
proses kreativitas bukan hanya sebatas mengahasilkan sesuatu yang bermanfaat saja.
Kreativitas juga merupakan salah satu kemampuan intelektual manusia yang sangat
penting, dan oleh kebanyakan ahli psikologi kognitif dimasukkan kedalam
kemampuan memecahakan masalah. Kreativitas ini sering disebut dengan istilah
berfikir kreatif. Evans (1991), juga berpendapat bahwa kreativitas merupakan
kemampuan membuat kombinasi baru berdasarkan konsep-konsep yang sudah ada,
selain itu juga kemampuan menemukan hubungan-hubungan baru dan memandang
sesuatu menurut perspektif yang baru juga.
Kaitan antara pemecahan masalah dan kreativitas
Keterkaitan antara kreativitas atau berpikir kreatif dan pemecahan masalah
dikemukakan Treffinger (Alexander, 2007) yang menyatakan bahwa kemampuan
berpikir kreatif diperlukan untuk memecahankan masalah, khususnya masalah
kompleks. Hal demikian dapat dipahami karena menurut Wheeler et.al (Alexander,
2007) tanpa kemampuan berpikir kreatif, individu sulit mengembangkan
kemampuan imajinatifnya sehingga kurang mampu melihat berbagai alternatif solusi
masalah. Hal ini menggambarkan bahwa keterampilan berpikir kreatif
memungkinkan seorang individu memandang suatu masalah dari berbagai perspektif
sehingga memungkinkannya untuk menemukan solusi kreatif dari masalah yang
akan diselesaikan.
j) Berpikir itu hierarkis, artinya mempunyai tingkat-tingkat dari yang terendah ke yang
tertinggi. Sebutkan dan jelaskan hierarki berpikir tersebut!
Jawaban:
Tingkatan berpikir
a) Berpikir Konkret
Dalam tingkatan ini kegiatan berpikir masih memerlukan situasi-situasi yang
nyata/konkret. Tingkat berpikir ini pada umumnya dimiliki oleh anak-anak
kecil. Konsekuensi didaktif pelajaran hendaknya disajikan dengan peragaan
langsung.
b) Berpikir Skematis
Sebelum meningkat pada bagian yang abstrak, memecahkan masalah dibantu
dengan penyajian bahan, skema, corat-coret, diagram , simbol dan sebagainya.
Walaupun pada tingkatan ini tidak berhadapan dengan situasi nyata/konkret,
tetapi dengan pertolongan bagan-bagan, corat-coret ini dapat memlihatkan
hubungan persoalan yang satu dengan yang lain, dan terlihat pula masalah yang
dihadapi sebagai keseluruhan. Dengan pertolongan bagan-bagan tersebut situasi
yang dihadapi tidak benar-benar konkret dan tidak benar-benar abstrak.
c) Berpikir Abstrak
Kita berhadapan dengan situasi dan masalah yang tidak berwujud. Akal pikiran
kita bergerak bebas dalam alam abstrak. Baik situasi-situasi nyata maupun
bagan-bagan/simbol-simbol/gambar-gambar skematis tidak membantunya.
Namun demikian, tidak berarti bahwa gejala pikiran berdiri sendiri melainkan
tanggapan, ingatan membantunya. Di samping itu, kecerdasan pikir sendirilah
yang berperanan memecahkan masalah. Maka tingkat ini dikatakan tingkat
berpikir yang tertinggi. Orang-orang dewasa biasanya telah memilki
kemampuan berpikir abstrak.

Anda mungkin juga menyukai