PREEKLAMSIA
Disusun Oleh :
NURMA DINSAR PRATAMA 162211101111
a. Preeklamsia ringan
b. Preeklamsia berat
a. Perawatan konservatif
1. Indikasi
Pada umur kehamilan < 34 minggu (estimasi berat janin < 2000 g tanpa
ada tanda-tanda impending eklamsia (Paraton et al., 2008).
2. Pengobatan
1) Tirah baring
2) Infus RL (Ringer Lactate) yang mengandung 5% dekstrosa 60-125
cc/jam
1) Tirah baring
1. Indikasi
2. Pengobatan medisinal
3) Syarat pemberian
B. Data Lab
C Terapi Pasien
Nama Obat Regimen Rute Tanggal Pemberian
Dagang/ Dosis Pemberian 8/7 9/7 10/7 11/7 12/7
Generik
Nifedipin 3x10 mg po
Metildopa 3x500 mg Po
Vit E 2x1 Po
Aspilet 1x80 mg Po
MgSO4 10 g dlm Iv drip
RD5
Dexametason 2x6 mg Iv
Rd5 14 tpm Iv
Asam 1x 500 mg Po
Mefenamat Pre
krs
D. Analisa Pengobatan
Problem Subjektif Terapi Dosis analisa DRP Plan dan
Medik / objektif monitoring
Indikasi :Hipertensi
pada pre-eklamsi
(Paraton, et al.,
2008). Mekanisme Tidak ada Plan :
terapi
TD 250-500 mg aksi : Menstimulasi
Methyldopa dilanjutkan
Hipertensi 160/90 setiap 8 jam reseptor adrenergic
3 x 500 (PO)
(Paraton, et pusat (Tatro,
Pusing +
al., 2008) 2003). Faktor resiko
Monitoring
pada kehamilan :
TD Pasien
Kategori B (Lacy, et
al., 2008).
Indikasi : Terapi
cairan pada
preeklamsi berat
(Paraton, et al.,
2008).
Mekanisme aksi
:RD5 merupakan Plan
cairan hipertonik/ :Terapi
cairan infus yang dilanjutkan
osmolaritasnya lebih
Monitoring
tinggi dari serum
Edema + 60-125 Tidak ada : Edema,
Edema RD5 14 tpm darah sehingga
cc/jam TD dan
dapat menarik
(Paraton, et urin
cairan dan elektrolit-
al., 2008). Tamping
elektrolit dari
pasien
jaringan maupun sel
ke dalam pembuluh
darah. Cairan
hipertonik mampu
menstabilkan
tekanan darah,
meningkatkan
produksi urin dan
mengurangi edema.
Asam Merupakan NSAID Pasien Tidak Plan :
Tidak ada
Mefenamat Untuk mengurangi mengeluh Terapi
500 mg nyeri pasien dengan nyeri dihentikan
cara menghambat
enzim
siklooksigenase-1
mg mengakibatkan
penurunan
(Lacy et al,
pembentukan
2009)
prekursor
prostaglandin (Lacy
et al, 2009)
MCH Tidak ada Tidak ada Ada indikasi Plan :
tidak ada Pemberian
MCV
terapi terapi fero
fumarat 3 x
1 tablet
Monitoring
darah
lengkap
Hb, MCV
dan MCH
BAB III
PEMBAHASAN
3. Dexamethasone
Tujuan dari pemberian terapi Dexamethasone adalah untuk
pematangan paru pada janin. Terapi ini diberikan secara intravena dengan
dosis 2 x 6 mg selama 2 hari. Dosis pemberian Dexamethasone telah sesuai
dengan literatur, yaitu 6 mg setiap 12 jam dan diberikan sebanyak 4x dosis
(selama 2 hari).
4. Aspilet
Komposisi Aspilet adalah asam asetilsalisilat. Tujuan dari pemberian
terapi Aspilet adalah untuk mengatasi PE pada pasien. Asam asetilsalisilat pada
dosis rendah sangat direkomendasikan oleh WHO untuk mencegah
terjadinya preeklamsi pada ibu hamil. Terapi ini diberikan secara peroral dengan
dosis 1 x 80 mg. Dosis pemberian Aspilet telah sesuai dengan literatur, yaitu 1 x
80 mg.
5. MgSO4 40%
Tujuan dari pemberian terapi MgSO4 adalah untuk mencegah
terjadinyakejang pada pasien PEB. Hal yang harus diwaspadai pada penggunaan
terapi ini adalah terjadinya keracunan MgSO4. Tanda-tanda keracunan MgSO4
meliputi kelemahan otot, hipotensi, refleks fisiologis menurun, fungsi jantung
terganggu, depresi SSP, volume urin dan kelumpuhan. Antidotum yang dapat
digunakan untuk mengatasi keracunan MgSO4 adalah Calcium gluconas.
6. Asam mefenamat
Sebelum pasien KRS pasien mendapat terapi asam mefenamat. Indikasi
penggunaan Asam mefenamat adalah untuk mengatasi nyeri ringan sampai
sedang (Lacy et al, 2009). Pemberian terapi Asam mefenamat dinilai kurang
tepat karena pasien tidak mengeluhkan gejala nyeri. Tindak lanjut yang dapat
dilakukan oleh apoteker adalah memberikan rekomendasi kepada dokter
untuk menghentikan pemberian asam mefenamat.
7. Vit E
Vit E diberikan kepada pasien digunan untuk mencegah terjadinya
preeklamsi yng berulang. Selain itu Vit E juga bermanfaat sebagai daya tumbuh
kembang otak pada janin (lacy et al, 2009).
4.1 Kesimpulan
Secara keseluruhan terapi yang diberikan kepada pasien sudah tepat dan
sesuai dengan literature. Namun masih ditemukan adanya DRP seperti adanya
indikasi namun tidak ada terapi.
4.2 Saran
Saran yang dapat diberikan terkait dengan DRP yang telah
dianalisis adalah mohon untuk pemantauan seperti resiko keracunan MgSO4 lebih
diperketat seperti memeriksa kelemahan otot, hipotensi, refleks fisiologis
menurun, fungsi jantung terganggu, depresi SSP, volume urin dan kelumpuhan.
DAFTAR PUSTAKA