Anda di halaman 1dari 8

JTM.

Volume 03 Nomor 01 Tahun 2014, 198-205

PENGARUH INTAKE MANIFOLD MODIFIKASI DENGAN VARIASI SUDUT KELENGKUNGAN


TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA MOTOR EMPAT LANGKAH
Frafasta Sevrinanda
S1 Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
e-mail: frafastasevrinanda79@yahoo.com
Priyo Heru Adiwibowo
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
e-mail: apriyoheru@gmail.com

ABSTRAK
Peningkatan pertumbuhan sepeda motor di Indonesia dari tahun 2005 berjumlah 28.556.498 unit
menjadi 52.433.132 unit pada tahun 2009 dapat menyebabkan peningkatan emisi gas buang kendaraan
bermotor yang mengandung zat beracun dan tidak beracun. Oleh karena itu untuk mengatasi peningkatan
emisi gas buang kendaraan bermotor dengan modifikasi design intake manifold untuk menghasilkan
pembakaran sempurna sehingga emisi yang ditimbulkan oleh kendaraan menurun.
Penelitian dilakukan untuk mengetahui emisi gas buang kendaraan dengan menggunakan intake
manifold variasi dengan sudut kelengkungan 34 0, 730, dan 1080 dibandingkan dengan emisi gas buang
kendaraan dengan menggunakan intake manifold standar. Variabel bebas yang digunakan adalah intake
manifold standar, intake manifold variasi 1 dengan sudut lengkung 34 0 kanan, variasi 2 dengan sudut
lengkung 730 kanan dan variasi 3 dengan sudut lengkung 1080 kanan. Sedangkan variabel kontrol
meliputi putaran mesin yaitu stasioner (1.500 rpm) sampai 9000 rpm dengan range putaran 500 rpm pada
mesin 4 langkah, suhu mesin pada suhu kerja (60C), suhu ruangan 27C, pada mesin Honda Legenda
2003. Pengujian sesuai dengan standart pengujian emisi gas buang menurut ISO 3930/OIML R-99. Untuk
variabel terikat yaitu melihat tingkat polutan dari kadar emisi gas buang yang ditimbulkan yaitu CO, HC,
dan CO2. Data hasil penelitian yang diperoleh ditampilkan dalam bentuk grafik selanjutnya
dideskripsikan dengan kalimat sederhana.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan intake manifold dengan
variasi sudut kelengkungan kanan 340, 730, 1080 pada Honda Legenda Tahun 2003 dapat menurunkan
konsentrasi CO, HC dan meningkatkan konsentrasi CO2. Penurunan emisi CO terendah sebesar 0,38% vol
dengan persentase penurunan 78,65% pada putaran 1500 rpm dengan menggunakan intake manifold
variasi 3 sudut kelengkungan kanan 1080. Penurunan emisi HC terendah sebesar 276 ppm vol dengan
persentase penurunan 22,90% pada putaran 9000 rpm dengan menggunakan intake manifold variasi 3
sudut kelengkungan kanan 1080 dan peningkatan emisi CO2 tertinggi sebesar 12,0% vol dengan
persentase peningkatan 30,43% pada putaran 9000 rpm dengan menggunakan intake manifold variasi 3
sudut kelengkungan kanan 1080. Kesimpulan dari hasil penelitian di atas bahwa kendaraan dengan
menggunakan intake manifold variasi dengan sudut kelengkungan 340, 730, dan 1080 pembakaran yang
dihasilkan jauh lebih baik dari kendaraan dengan menggunakan intake manifold standar, karena pengaruh
perubahan intake manifod yang terjadi aliran turbulensi pada ruang bakar sehingga campuran bahan bakar
dan udara menjadi lebih homogen dan kesempurnaan dalam pembakaran, sehingga menurunkan
konsentrasi CO dan HC, meningkatkan konsentrasi CO2 pada Honda Legenda tahun 2003.
Kata kunci : Emisi gas buang, Intake Manifold, Sudut Kelengkungan.

ABSTRACT
Increased growth of motorcycles in Indonesia in 2005 amounted to 28,556,498 units to 52,433,132
units in 2009 may lead to an increase in motor vehicle exhaust emissions contain substances that are toxic
and non toxic. Therefore to solve the increasing of exhaust gas emissions from motorcycles is using
intake manifold modification design to result in perfect combustion thereby emerged emission can be
decreased.
This research is conducted to know exhaust gas emission from motorcycles by using intake
manifold variations with curved corner of 340, 730, and 1080 compared with exhaust gas emissions from
the vehicle using standard intake manifold motorcycles. Independent variable is standard intake manifold,
intake manifold variation 1 with curved corner 340 right, variation 2 with curved corner 73 0 right and
variation 3 with curved corner 1080 right. Meanwhile, control variables consist of machine rotation that is
stationary (1500 rpm) until 9000 rpm with range of rotation 500 rpm in 4 stroke machines, machine
temperature in work temperature (60 0C), room temperature 270 C, on machine of Honda Legenda 2003.
Test fulfilled exhaust gas emissions standard test in accordance with ISO 3930/OIML R-99. Dependent
variable is reviewing level of pollutant from level of emerged exhaust gas emissions that is CO, HC, and
JTM. Volume 03 Nomor 01 Tahun 2014, 198-205

CO2. Data from result of the research is shown in graphical form which then is described with simple
words.
Result of the research indicated that the alteration of intake manifold with curved corner variation
340, 730, and 1080 right in Honda Legenda 2003 machine can decrease CO and HC concentrations and
increase CO2 concentration. The most decreasing of CO emission is 0.38% vol. with percentage of
decrement is 78.65% in rotation of 1500 rpm by using intake manifold variation 3 curved corner 1080
right. The lowest decrement of HC emission is 276 ppm vol. with percentage of decrement is 22.90 % in
rotation of 9000 rpm by using intake manifold variation 3 curved corner 108 0 right and the most
increasing of CO2 emission is 12.0% vol. with percentage of increasing is 30.43% in rotation of 9000 rpm
by using intake manifold variation 3 curved corner 1080 right. The conclusions of the study results on top
of that vehicle with the use of intake manifold variations with angle of curvature of 340, 730, and the
resulting combustion 1080 is much better than the vehicle using standard intake manifold motorcycle,
because impact of intake manifold in which turbulence stream is exist in combustion room so that
mixture between fuel and air becomes more homogenous and perfect in combustion. In turn, this
decreases concentration of CO and HC so that increase concentration of CO 2 in Honda Legenda 2003
machine.
Keywords: exhaust gas emission, intake manifold, curved corner.

PENDAHULUAN Oleh sebab itu diciptakanlah sistem monitoring emisi gas


buang pada motor bensin, agar dapat mengetahui tingkat
Premium merupakan jenis bahan bakar minyak
penataan terhadap nilai ambang batas emisi gas buang,
yang digunakan pada sektor transportasi, khususnya
sedangkan melalui perawatan kendaraan bermotor dapat
transportasi darat baik itu digunakan pada kendaraan
diupayakan untuk menurunkan emisi gas buang
pribadi maupun kendaraan umum. Menurut data dari
kendaraaan bermotor, memperpanjang usia kendaraaan
badan pusat statistic (BPS) jumlah kendaraan bermotor
dan menghemat penggunaan bahan bakar, yang pada
setiap tahunnya akan mengalami peningkatan siknifikan
akirnya dapat mengendalikan pencemaraan udara.
seperti yang terjadi pada tahun 2005-2009. Pada tahun
Penelitian dilakukan Syaroni 2005, kadar emisi
2005 peningkatan pertumbuhan sepeda motor di
gas buang sepeda motor empat langkah dengan variasi
indonesia mencapai 28.556.498 unit, tahun 2006 sebesar
pendekatan intake manifold. Dari penelitian disimpulkan
33.413.222 unit, tahun 2007 sebesar 41.955.128 unit,
bahwa penggunaan intake manifold modifikasi dapat
tahun 2008 sebesar 47.683.681 unit dan yang terakhir
menurunkan kadar emisi gas baung pada sepeda motor
pada tahun 2009 sebesar 52.433.132 unit (Sumber:
honda SUPRA X 125 tahun 2006. Penurunan tertinggi
http://www.bps.go.id/, diakses pada tanggal 13 Februari
emisi CO yang dihasilkan mesin sebesar 59,37% dicapai
2012). Hal ini, pastilah berdampak pula pada jumlah
dengan pemasangan intake modifikasi 1 (panjang 9,85)
premium yang digunakan kendaraan tersebut.
pada putaran 2000 rpm. Sedangkan penurunan tertinggi
Emisi gas buang adalah polutan yang mengotori
HC yang dihasilkan mesin sebesar 83,37% dicapai
udara yang dihasilkan dari gas buang kendaraan bermotor
dengan pemasangan intake manifold modifikasi 1 pada
dan sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, hewan,
putaraan 2500 rpm.
dan tumbuhan. Emisi gas buang kendaraan bermotor
Penelitian dilakukan Ulil Hidayat 2008, Kadar
merupakan polutan yang memberikan kontribusi terbesar
emisi gas buang sepeda motor empat langkah dengan
bagi pencemaran udara. Pipa gas buang (knalpot)
menggunakan thermal reactor. Berdasarkan hasil
kendaraan bermotor adalah sumber yang paling utama
penelitian dapat disimpulkan bahwa variasi jumlah
emisi gas buang (65-85 persen) mengelurkan hidrokarbon
lekukan pada knalpot modifikasi berteknologi thermal
(HC) yang terbakar maupun tidak terbakar. Sedangkan
reactor dapat menurunkan emisi CO dan HC. CO2 bukan
zat beracun yang dihasilkan kendaraan bermotor, seperti
merupakan zat beracun akan tetapi CO2 merupakan
karbon monoksida (CO), hidrokarbon (HC), dan sisanya
polutan yang berdampak pada green house effect dan
terdiri dari oksigen nitrogen (NO x), sulfur oksida (SOx),
mengikat O2 dalam proses respirasi. Penurunan emisi CO
timbal (Pb), dan partikulat. (Sumber: Obert, 1973:386).
tertinggi sebesar 46,30% didapatkan pada putaran 7500
Dalam mendukung usaha pelestarian lingkungan hidup,
rpm dengan menggunakan knalpot modifikasi thermal
negara-negara di dunia mulai menyadari bahwa gas
reactor 2 lekukan. Sedangkan penurunan emisi CO
buang kendaraan merupakan salah satu polutan atau
tertinggi sebesar 25,42% didapatkan pada putaran 8000
sumber pencemaran udara terbesar, oleh karena itu gas
rpm dengan menggunakan knalpot modifikasi thermal
buang kendaraan harus dibuat sebersih mungkin agar
reactor 4 lekukan. Penurunan emisi HC tertinggi sebesar
tidak mencemari udara. Untuk bisa mengetahui kondisi
52,09% didapatkan pada putaran 7500 rpm dengan
gas buang pada kendaraan bisa di tes dengan alat uji
menggunakan knalpot modifikasi thermal reactor 2
emisi untuk mengetahui tingkat emisi pada gas buang
lekukan. Sedangkan penurunan emisi HC tertinggi
kendaraan.
sebesar 49,30% didapatkan pada putaran 7500 rpm
Namun kebanyakan alat yang ada sangatlah tidak
dengan menggunakan knalpot modifikasi thermal reactor
efisien dalam penggunaan karena bentuknya yang besar
4 lekukan.
dan juga dalam penggunaannya, alat uji emisi tidak bisa
digunakan dalam kondisi kendaraan sedang beroperasi.
Pengaruh Intake Manifold Modifikasi Dengan Variasi Sudut Kelengkungan

Penelitian ini membahas pengaruh intake manifold Emisi gas buang Honda legenda yaitu : CO2, CO, dan
modifikasi dengan sudut kelengkungan 340, 730 dan 1080, HC.
terhadap emisi gas buang. Variabel Kontrol
Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk Suhu mesin pada suhu kerja (60C). Putaran mesin
mengetahui pengaruh penggunaan intake manifold yaitu stasioner (1.500 rpm), 1.500 rpm sampai 9.000
modifikasi dengan variasi sudut kelengkungan 340, 730 rpm dengan kelipatan putaran 500 rpm pada mesin
dan 1080, terhadap emisi gs buang. empat langkah. Suhu ruangan 27 0C. Kelembapan
Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan udara 45,2 %. Mesin sepeda motor Honda legenda
solusi alternatif tentang pengurangan emisi gas buang 2003.
kendaraan dalam program langit biru. Memberikan
informasi mengenai penurunan kadar emisi gas buang Design intake manifold
dengan variasi pada intake manifold. Memberikan Bentuk intake manifold standar
wawasan kepada masyarakat tentang kelebihan dari
penggunaan intake manifold modifikasi dengan variasi
sudut kelengkungan 340, 730, dan 1080 terhadap emisi gas
buang pada motor 4 tak.

METODE
Rancangan Penelitian

Gambar 2. Intake manifold standar

Memiliki sudut lengkungan 00 dari garis vertikal.


Panjang : 70 mm
Tinggi : 80 mm
Diameter dalam : 20 mm
Diameter luar : 30 mm
Bentuk intake manifold variasi 1

Gambar 3. Intake manifold variasi 1 dengan sudut


kelengkungan 340 kanan

Memiliki sudut lengkungan 340 kanan dari garis


vertikal.
Gambar 1. Rancangan Penelitian Panjang : 70 mm
Tinggi : 80 mm
Variabel Penelitian Diameter dalam : 20 mm
Variabel bebas Diameter luar : 30 mm
Intake manifold Standar, Variasi 1 sudut
kelengkungan 340, Variasi 2 sudut kelengkungan 730,
dan Variasi 3 sudut kelengkungan 1080.
Variabel Terikat

200
JTM. Volume 03 Nomor 01 Tahun 2014, 198-205

Blower digunakan sebagai pendingin mesin dan


diumpamakan sebagai terpaan angin ketika melaju di
jalan raya saat berkendara.
Merek : krisbow
Model : EF-50 S
Power : 200-220 V AC~ Hz 160 watt
Bentuk intake manifold variasi 2 SNI : 04-6292. 2.2, 80
Pilihan : 3 kecepatan

Instrumen Penelitian
Exhaust Gas Analyzer
Exhaust Gas Analyzer adalah alat yang digunakan
untuk mengukur kadar polutan gas buang yang
merupakan hasil dari proses pembakaran mesin.
Adapun spesifikasinya adalah:
Merk : Brain Bee
Type : AGS-688
No. Seri : 081008000055
Tahun Pembuatan: 2008
Pembuatan : Italia
Gambar 4. Intake manifold variasi 2 dengan Waktu Pemanasan : 10 menit
sudut kelengkungan 730 kanan
Aliran Gas : 4 Liter/menit
Memiliki sudut lengkungan 730 kanan dari garis Aliran Gas mm : 2,5/menit
vertikal. Rpm counter dan oli temperature meter
Panjang : 70 mm a. Merk : Brain Bee
Tinggi : 80 mm b. Tipe : MGT 300
Diameter dalam : 20 mm c. No Seri : 080317000579
Diameter luar : 30 mm d. Tahun Pembuatan : 2008
Bentuk intake manifold variasi 3 e. Pembuatan : Italia
f. Rpm Counter : 0 19.990 Rpm
g. Resulation : 10 Rpm
h. Temperature Meter : 0 40oC
i. Power Suply : 11 45 Vdc
j. Periodic Control : 12 bulan
Oli Temperature meter: alat yang digunakan untuk
mengukur temperatur mesin.
Rpm Meansurement Range : 0 9990 Rpm
Oli Temperature Meter : 20 200oC
Power Suply : 1145 Vdc
Operating : 0 40 oC
Prosedur Penelitian
Gambar 5. Intake manifold variasi 3 dengan Proses pengambilan data dilakukan pada putaran 1500
sudut kelengkungan 1080 kanan rpm 9000 prm dengan kelipatan 500. Sempel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah mesin Honda
Memiliki sudut lengkungan 1080 kanan dari garis Legenda tahun 2003.
vertikal. Persiapan pengujian emisi gas buang
Panjang : 70 mm Melakukan Tune up pada sepeda motor yang akan
Tinggi : 80 mm diuji
Diameter dalam : 20 mm Menaikkan sepeda motor ke atas chassis
Diameter luar : 30 mm dynamometer.
Obyek Penelitian Mengencangkan tali pengikat body sepeda motor.
mesin yang digunakan dalam penelitian ini adalah Menyiapkan peralatan pendukung, yaitu: sensor
Honda Legenda tahun 2003 putaran mesin, chassis dynamometer, rpm
counter dan oil temperature meter, blower dan
Peralatan Penelitian exhaust gas analyzer.
Suhu pada ruangan 27 oC
Pengujian emisi gas buang
Pengaruh Intake Manifold Modifikasi Dengan Variasi Sudut Kelengkungan

Menghidupkan mesin kendaraan sampai kelengkungan kanan yaitu, 340, 730, dan 1080, maka
temperatur 60 oC terjadi aliran turbulensi menjadikan oksigen yang masuk
Memposisikan pada idle putaran 1500 rpm. ke ruang bakar semakin bertambah dan mampu
Melaukukan akselerasi pada mesin 1500 rpm mengoksidasi CO menjadi CO2 sehingga campuran bahan
hingga mencapai putaran 9000 rpm, dan bakar dan udara homogen, yang membuat pembakaran
kemudian tahan selama 60 detik dan lebih sempurna dan emisi CO yang dihasilkan menurun.
selanjutnya kembalikan pada kondisi idle. Konsentrasi emisi CO mengalami peningkatan
Masukkan probe alat uji ke pipa gas buang disebabkan karena oksigen yang masuk ke ruang bakar
sedalam 30 cm. Tunggu 20 detik dan lakukan terbatas dan tidak mampu mengoksidasi CO menjadi
pengambilan data konsentrasi gas CO dalam CO2, hal ini mengakibatkan campuran bahan bakar dan
satuan persen (%), CO2 (%), dan HC dalam udara belum bercampur dengan baik dan kurang
satuan ppm yang terukur pada alat uji. homogen, sehingga pada proses pembakarannya kurang
Melakukan percobaan dari standar sampai sempurna dan emisi CO pada kondisi tersebut meningkat.
variasi 3 secara pergantian. Perbandingan konsentrasi CO yang dihasilkan oleh
Pengambilan data dilakukan sebanyak tiga kali kendaraan menggunakan intake manifold standart dengan
untuk masing-masing intake manifold. kendaraan menggunakan intake manifold variasi 1, intake
Pengujian dari variasi satu ke variasi manifold variasi 2, dan intake manifold variasi 3 pada
berikutnya sebaiknya dilakukan istirahat motor Honda Legenda tahun perakitan 2003, dapat dilihat
(break) selama 30 menit, agar suhu panas pada Gambar 6 dan Gambar 7.
pada mesin berkurang atau dingin. Bersamaan
dengan itu dilakukan pemasangan intake
manifold dengan design berbeda.
Akhir pengujian
Setelah selesai pengambilan data mesin
dibiarkan pada putaran idle
Mesin dimatikan.
Blower dimatikan
Lepas semua peralatan uji yang terpasang pada
sepeda motor.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Secara lengkap, data hasil pengujian kendaraan Gambar 6. Grafik CO terhadap putaran mesin
standar dan kendaraan modifikasi (kendaraan
menggunakan intake manifold variasi 1, intake manifold
variasi 2, dan intake manifold variasi 3) pada sepeda
motor Honda Legenda tahun perakitan 2003, dilakukan di
Laboratorium Pengujian Emisi Gas Buang Jurusan
Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya (UNESA),
meliputi Konsentrasi Karbon monoksida (CO), dan
Konsentrasi Hidrokarbon (HC).
Konsentrasi karbon monoksida (CO)
Berdasarkan hasil uji emisi gas buang,
menunjukan bahwa konsentrasi CO kendaraan dengan
menggunakan intake manifold standart terendah pada
putaran 1500 rpm sebesar 1,78 %vol dengan = 1,601, Gambar 7. Grafik CO terhadap lambda
kendaraan dengan menggunakan intake manifold variasi Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
1 menghasilkan kosentrasi CO terendah terjadi pada variasi penggunaan intake manifold modifikasi pada
putaran 1500 rpm yaitu sebesar 0,38 %vol dengan = Honda Legenda tahun 2003 dapat menurunkan kadar
2,344, kendaraan dengan menggunakan intake manifold konsentrasi karbon monoksida (CO) dibandingkan
variasi 2 menghasilkan kosentrasi CO terendah terjadi dibandingkan intake manifold standar. Penurunan
pada putaran 1500 rpm yaitu sebesar 1,08 %vol dengan konsentrasi CO tertinggi sebesar 0,38% vol persentase
= 1,507, kendaraan dengan menggunakan intake penurunan 78,65% didapatkan pada putaran 1500 rpm
manifold variasi 3 menghasilkan kosentrasi CO terendah dengan menggunakan intake manifold variasi 1 sudut
terjadi pada putaran 1500 rpm yaitu sebesar 0,38 %vol kelengkungan kanan 340 dibandingkan dengan
dengan = 2,146. mengunakan intake manifold standar penurunan emisi
Konsentrasi emisi CO mengalami penurunan CO terendah sebesar 1,78% vol didapatkan pada putaran
disebabkan karena pengaruh perubahan intake manifold 1500 rpm. Sedangkan perbandingan antara intake
standar menjadi intake manifold variasi sudut manifold variasi 1, 2, dan 3 dengan sudut kelengkungan

202
JTM. Volume 03 Nomor 01 Tahun 2014, 198-205

kanan 340, 730, dan 1080. Penurunan emisi CO terendah


sebesar 0,38% vol persentase penurunan 78,65%
didapatkan pada putaran 1500 rpm dengan menggunakan
intake manifold variasi 1 sudut kelengkungan kanan 340
dan variasi 3 sudut kelengkungan kanan 1080
dibandingkan dengan mengunakan intake manifold
variasi 2 sudut kelengkungan kanan 73 0 penurunan emisi
CO terendah sebesar 1,08% vol persentase penurunan Gambar 8. Grafik HC terhadap putaran mesin
39,33% didapatkan pada putaran 1500 rpm.
Konsentrasi Hidrokarbon (HC)
Berdasarkan hasil uji emisi gas buang,
menunjukan bahwa konsentrasi HC kendaraan dengan
menggunakan intake manifold standart terendah pada
putaran 8500 rpm sebesar 347 ppm vol dengan =
0,783, kendaraan dengan menggunakan intake manifold
variasi 1 menghasilkan kosentrasi HC terendah terjadi
pada putaran 9000 rpm yaitu sebesar 307 ppm vol dengan
= 0,600, kendaraan dengan menggunakan intake
manifold variasi 2 menghasilkan kosentrasi HC terendah
terjadi pada putaran 9000 rpm yaitu sebesar 310 ppm vol
dengan = 0,847, kendaraan dengan menggunakan
intake manifold variasi 3 menghasilkan kosentrasi HC
terendah terjadi pada putaran 9000 rpm yaitu sebesar 276
ppm vol dengan = 0,884.
Konsentrasi emisi HC mengalami penurunan
disebabkan karena pengaruh perubahan intake manifold Gambar 9. Grafik HC terhadap lambda
standar menjadi intake manifold variasi sudut Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
kelengkungan kanan yaitu, 340, 730, dan 1080, maka variasi penggunaan intake manifold modifikasi pada
terjadi aliran turbulensi menjadikan campuran bahan Honda Legenda tahun 2003 dapat menurunkan kadar
bakar dan udara semakin cepat menuju ke ruang bakar konsentrasi hidrokarbon (HC) dibandingkan
sehingga menyebabkan campuran lebih homogen dan dibandingkan intake manifold standar. Penurunan emisi
pembakaran akan berlangsung dengan sempurna, emisi HC terendah sebesar 276 ppm vol persentase penurunan
HC yang dihasilkan menurun. 22,90% pada putaran 9000 rpm dengan menggunakan
Konsentrasi emisi HC mengalami peningkatan intake manifold variasi 3 sudut kelengkungan kanan 1080
disebabkan karena dari adanya bahan bakar yang belum dibandingkan dengan mengunakan intake manifold
bereaksi dengan udara yang dikarenakan pasokan udara standar penurunan emisi HC terendah sebesar 347 ppm
tidak cukup untuk bereaksi menjadi sempurna, akibat vol didapatkan pada putaran 8500 rpm. Sedangkan
kekurangan O2 sehingga ada sebagian bahan bakar yang perbandingan antara intake manifold variasi 1, 2, dan 3
belum terbakar dan keluar terbuang masih dalam bentuk dengan sudut kelengkungan kanan 340, 730, dan 1080.
hidrokarbon sehingga campuran bahan bakar dan udara Penurunan emisi HC terendah sebesar 276 ppm vol
belum bercampur dengan baik dan kurang homogen. persentase penurunan 22,90% pada putaran 9000 rpm
Sedangkan pada proses pembakarannya ada sebagian dengan menggunakan intake manifold variasi 3 sudut
bahan bakar yang tidak terbakar dengan sempurna, maka kelengkungan kanan 1080 dibandingkan dengan
emisi HC yang dihasilkan meningkat. mengunakan intake manifold variasi 1 sudut
Perbandingan konsentrasi HC yang dihasilkan oleh kelengkungan kanan 340 penurunan emisi HC terendah
kendaraan menggunakan intake manifold standart dengan sebesar 307 ppm vol persentase penurunan 14,24%
kendaraan menggunakan intake manifold variasi 1, intake didapatkan pada putaran 9000 rpm dan intake manifold
manifold variasi 2, dan intake manifold variasi 3 pada variasi 2 sudut kelengkungan kanan 73 0 penurunan emisi
motor Honda Legenda tahun perakitan 2003, dapat dilihat HC terendah sebesar 310 ppm vol persentase penurunan
pada Gambar 8 dan Gambar 9. 13,40% didapatkan pada putaran 9000 rpm.
Konsentrasi karbon dioksida (CO2)
Berdasarkan hasil uji emisi gas buang,
menunjukan bahwa konsentrasi CO2 kendaraan dengan
menggunakan intake manifold standart tertinggi pada
putaran 8000 rpm sebesar 10,4 %vol dengan = 0,809,
kendaraan dengan menggunakan intake manifold variasi
1 menghasilkan kosentrasi CO2 tertinggi terjadi pada
putaran 9000 rpm yaitu sebesar 10,3 %vol dengan =
0,600, kendaraan dengan menggunakan intake manifold
variasi 2 menghasilkan kosentrasi CO2 tertinggi terjadi
Pengaruh Intake Manifold Modifikasi Dengan Variasi Sudut Kelengkungan

pada putaran 9000 rpm yaitu sebesar 11,1 %vol dengan Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
= 0,847, kendaraan dengan menggunakan intake variasi penggunaan intake manifold modifikasi pada
manifold variasi 3 menghasilkan kosentrasi CO2 tertinggi Honda Legenda tahun 2003 dapat meningkatkan kadar
terjadi pada putaran 9000 rpm yaitu sebesar 12,0 %vol konsentrasi karbondioksida (CO2) dibandingkan
dengan = 0,884. dibandingkan intake manifold standar. Peningkatan
Konsentrasi emisi CO2 mengalami peningkatan konsentrasi CO2 tertinggi sebesar 12,0% vol persentase
disebabkan karena pasokan oksigen ke ruang bakar peningkatan 30,43% pada putaran 9000 rpm dengan
semakin banyak sehingga mampu mengoksidasi CO menggunakan intake manifold variasi 3 sudut
menjadi CO2 hal ini mengakibatkan campuran bahan kelengkungan kanan 1080 dibandingkan dengan
bakar dan udara belum bercampur dengan baik dan mengunakan intake manifold standar peningkatan emisi
kurang homogen, sehingga pada proses pembakarannya CO2 tertinggi sebesar 10,4% vol didapatkan pada putaran
kurang sempurna dan emisi CO2 pada kondisi tersebut 7000 dan 7500 rpm. Sedangkan perbandingan antara
menigkat. intake manifold variasi 1, 2, dan 3 dengan sudut
emisi CO2 mengalami penurunan disebabkan kelengkungan kanan 340, 730, dan 1080. Peningkatan
karena pengaruh perubahan intake manifold standar konsentrasi CO2 tertinggi sebesar 12,0% vol persentase
menjadi intake manifold variasi sudut kelengkungan peningkatan 30,43% pada putaran 9000 rpm dengan
kanan yaitu, 340, 730, dan 1080, maka terjadi aliran menggunakan intake manifold variasi 3 sudut
turbulensi dikarenakan oksigen yang masuk ke ruang kelengkungan kanan 1080 dibandingkan dengan
bakar terbatas dan tidak mampu mngoksidasi CO menjadi mengunakan intake manifold variasi 1 sudut
CO2, hal ini mengakibatkan campuran bahan bakar dan kelengkungan kanan 340 peningkatan emisi CO2 tertinggi
udara menjadi homogen sehingga pembakarannya sebesar 10,3% vol persentase peningkatan 11,96%
terbakar dengan sempurna dan emisi CO2 menurun. didapatkan pada putaran 9000 dan intake manifold variasi
Perbandingan konsentrasi CO2 yang dihasilkan 2 sudut kelengkungan kanan 730 peningkatan emisi CO2
oleh kendaraan menggunakan intake manifold standart tertinggi sebesar 11,1% vol persentase peningkatan
dengan kendaraan menggunakan intake manifold variasi 20,65% didapatkan pada putaran 9000 rpm.
1, intake manifold variasi 2, dan intake manifold variasi 3
PENUTUP
pada motor Honda Legenda tahun perakitan 2003, dapat
dilihat pada Gambar 10 dan Gambar 11. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan tentang studi komparasi emisi gas buang pada
motor Honda Legenda tahun 2003 perbandingan intake
manifold standar dan variasi 1, 2 dan 3 dengan sudut
kelengkungan 340, 730, 1080 terhadap emisi CO, HC dan
CO2 dapat disimpulkan sebagai berikut:
Penurunan emisi CO terendah sebesar 0,38% vol
dengan persentase penurunan 78,65% pada putaran
1500 rpm dengan menggunakan intake manifold
variasi 3 sudut kelengkungan kanan 1080.
Penurunan emisi HC terendah sebesar 276 ppm vol
dengan persentase penurunan 22,90% pada putaran
9000 rpm dengan menggunakan intake manifold
Gambar 10. Grafik CO2 erhadap putaran mesin variasi 3 sudut kelengkungan kanan 1080.
Peningkatan emisi CO2 tertinggi sebesar 12,0% vol
dengan persentase peningkatan 30,43% pada
putaran 9000 rpm dengan menggunakan intake
manifold variasi 3 sudut kelengkungan kanan 1080.
Saran
Dari serangkaian pengujian, perhitungan dan
analisa data serta pengambilan simpulan yang telah
dilakukan, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai
berikut:
Penelitian lanjutan disarankan untuk menvariasikan
sudut kelengkungan yang lebih besar pada intake
manifold.
Penelitian lanjutan disarankan untuk meneliti
pengaruh penggunaan intake manifold terhadap
Gambar 11. Grafik CO2 terhadap lambda konsentrasi emisi NOx dengan menggunakan exhaust
gas analizer.

204
JTM. Volume 03 Nomor 01 Tahun 2014, 198-205

DAFTAR PUSTAKA
Boentarto, Drs, 1993. Cara Pemeriksaan, Penyetelan dan
Perawatan Sepeda Motor , Yogyakarta.
Hidayat, H. 2008. Kadar emisi gas buang sepeda motor
empat langkah dengan menggunakan thermal
reactor. Fakultas Teknik Universitas Negeri
Surabaya.
Obert, Edward F. 1973. Internal Combustion Engines
and air pollution (3rd Ed). New York: Harper &
Row Publishers, Inc.
Syaroni. 2005. kadar emisi gas buang sepeda motor
empat langkah dengan variasi pendekatan
intake manifold. Surabaya: Jurusan Teknik
Mesin FT Universitas Negeri Surabaya.
Warju. 2011. Teknologi Reduksi Emisi Gas Buang
Kendaraan Bermotor. Edisi Pertama. Surabaya:
Unesa University.

Anda mungkin juga menyukai