Di ajukan untuk
Di susun Oleh :
Iwan
Nis : 1415.10.280
XI 4 MIPA
No : 23
VA . MA . nA = VB . MB . nB
Keterangan :
nA = Valensi asam
Istilah analisis titrametri mengacu pada analisis kimia kuantitatif yang dilakukan
dengan menetapkan volume suatu larutan yang konsentrasinya diketahui dengan tepat,
yang diperlukan untuk bereaksi secara kuantitatif dengan larutan zat yang akan
ditetapkan. Larutan dengan kekuatan (konsentrasi) yang diketahui tepat itu, disebut
larutan standar. Bobot zat yang hendak ditetapkan, dihitung dari volume standar yang
digunakan dan hukum-hukum stokiometri yang diketahui. Dahulu digunakan orang
analisis volumetri, tetapi sekarang telah diganti dengan analisiss titrimetri, karena
yang terakhir ini dianggap lebih baik menyatakan proses titrasi, sedangkan yang
disebut terdahulu dapat dikacaukan dengan pengukuran-pengukuran volume, seperti
yang melibatkan gas-gas. Reagensia dengan konsentrasi yang diketahui itu disebut
titran, dan zat yang sedang dititrasi disebut titrat (Khopkar, 1990).
Suatu reaksi dapat digunakan sebagai dasar analisa titrimetri apabila memenuhi
persyaratan berikut:
1. Reaksi harus berlangsung cepat, sehingga titrasi dapat dilakukan dalam waktu
yang tidak terlalu lama.
2. Reaksi harus sederhana dan diketahui dengan pasti, sehingga didapat
kesetaraan yang pasti dalam reaktan.
3. Reaksi harus berlangsung secara sempurna.
4. Mempunyai massa ekuivalen yang besar (Sukmariah, 1990).
Untuk analisis titrimetri lebih mudah jika kita memahami sistem ekuivalen (larutan
normal) sebab pada titik akhir titrasi jumlah ekuivalen dari zat yang dititrasi = jumlah
ekuivalen zat penitrasi. Berat ekuivalen suatu zat sangat sukar dibuat definisinya,
tergantung dari macam reaksinya. Volumetri dapat dibagi menjadi:
2. Oksidimetri
3. Argentometri
Peningkatan kadar logam berat dalam air laut akan diikuti peningkatan kadar logam
berat dalam biota laut yang pada gilirannya melalui rantai makanan akan
menimbulkan keracunan akut dan khronik, bahkan bersifat karsinogenik pada
manusia konsumen hasil laut (Keman, 1998). Penelitian yang telah dilakukan oleh
Pikir (1993) dengan metode Spektroskopi Serapan Atom (SSA) menyimpulkan bahwa
kerang yang berasal dari Pantai Kenjeran Suraba ya, mengandung logam berat
Cadmium (Cd) sebesar 1,22 ppm dan kerang dari Pantai Keputih Surabaya,
mengandung 1,09 ppm logam berat Cadmium. Penelitian lain yang dilakukan dengan
metode yang sama oleh Moesriati (1995) terhadap beberapa jenis ikan dan kerang di
Pantai Kenjeran Surabaya menyatakan bahwa kadar logam berat Cadmium dalam
daging kerang adalah 1,21 ppm (Sukmariah, 1990).
a. Pengenceran 3
1. Encerkan 3
2. Masukkan kedalam gelas ukur 10 ml
3. Pindahkan kedalam labu ukur 250 ml
4. Tambahkan aquades sampai batas 250 ml
1000
0,1 = 40 x 250
gr = 1 gram
V. Pengamatan Data
Percobaan Volume 3 Volume NaOH Warna Indikator
1 10 ml 24,90 ml Merah Muda
2 10 ml 25,10 ml Merah Muda
3 10 ml 25 ml Merah Muda
= 25
3 10 ml
Ditanyakan : M 3 ??
Jawab: 3 + NaOH 3 + 2
Ma.Va.a=Mb.Vb.b
M a . 10 ml . 1 = 0,1 . 25 ml . 1
2,5
M a= = 0,25
10
VII. Kesimpulan
Konsentrasi larutan 3 yang di titrasikan adalah 0,25 M
Daftar Pustaka