Dewi Wahyuni (1511216030)
Dewi Wahyuni (1511216030)
TELAAH ARTIKEL
Espresso Coffee Consumption and Risk of Coronary Heart
Disease in a Large Italian Cohort
OLEH:
DEWI WAHYUNI
NO. BP 1511216030
Dosen Pengampu:
VIVI TRIANA, SKM, MPH
Peneliti : Sara Grioni, Claudia Agnoli, Sabina Sieri, Valeria Pala, Fulvio
Kesimpulan:
risiko PJK pada pria, sedangkan penelitian lainnya melaporkan bahwa pria yang
mengkonsumsi kopi tanpa ada riwayat keluarga yang mengalami PJK akan
menurunkan risiko PJK. Banyak meta-analisis dari studi kohort dan kasus kontrol
menemukan hasil yang bertentangan terkait konsumsi kopi dan PJK. Berdasarkan
hubungan konsumsi kopi ala Italia dan insiden PJK pada sekelompok besar pria
Selama follow-up yang dilakukan (mean 10,9 tahun), terdapat 804 kasus
PJK (500 kasus akut, 56 kasus kematian, dan 248 revaskularisasi) yang
umumnya perokok, memiliki asupan kalori yang lebih tinggi, asupan sayur dan
buah lebih tinggi, dan asupan teh yang rendah dan umumnya memiliki berat
secara signifikan dimana untuk konsumsi kopi >2-4 cangkir/hari HR 1,37 (95%
Pada penelitian ini risiko PJK lebih tinggi pada orang yang mengkonsumsi
kopi ala Italia lebih dari 2 cangkir sehari dibandingkan kelompok pembanding (<1
berhubungan secara signifikan dengan total level plasma, kolesterol LDL atau
HDL, atau trigliserida. Penelitian kasus control di Italia yang dipublikasikan tahun
2001 menemukan bahwa risiko PJK meningkat pada konsumen kopi ala Italia
yang berat. Suatu penelitian kasus kontrol melaporkan tidak ada hubungan antara
ada tidaknya kafein pada kopi dengan risiko infark myocard, dan pada studi kasus
signifikan) dengan risiko infark myokard pada wanita. Penelitian kasus kontrol
lainnya tentang kopi espresso dan infark myokard pada pria portugis ditemukan
hubungan yang terbalik pada pria tanpa ada riwayat keluarga yang mengalami
hubungan yang signifikan antara tingginya konsumsi kopi dan PJK, namun tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi kopi harian dan PJK pada
follow up yang dilakukan dalam jangka panjang dalam studi kohort. Penelitian ini
adalah studi kohort pertama yang secara spesifik menginvestigasi efek kopi ala
Italia terhadap risiko PJK pada populasi sehat. Kebanyakan penelitian sebelumnya
fokus terhadap kopi yang disaring atau direbus, yang merupakan metode
pembuatan kopi yang populer di USA dan negara skandinavia. Metode persiapan
kopi dapat mempengaruhi konsentrasi diterpenes dan kafein. Kadar kafestol dan
kahweol pada kopi yang direbus 7,2 mg/cangkir, 2,3 mg/cangkir pada kopi moka,
dan kira-kira 1,0 mg/cangkir pada kopi espresso, namun hanya 0,02 mg/cangkir
karena tingginya suhu air dan waktu kontak yang lama. Penyaringan melalui
kertas melepaskan banyak lipid, sementara kopi ala Italia waktu kontak antara air
disaring.
Cangkir dengan ukuran standar untuk kopi espresso (30 ml) mengandung
100 mg kafein, sementara 225 ml kopi yang disaring atau direbus mengandung
kepada berbagai faktor termasuk status metabolism dan penyakit yang diderita.
Kafein pada kopi memiliki efek yang beragam pada tekanan darah, konsumsi
yang jarang pada orang dengan tekanan darah normal dan yang mengalami
dalam jangka panjang tidak menyebabkan peningkatan lebih lanjut pada orang
dengan hipertensi
HR: 1,47 (95% CI 1,04-2,09) dan 1,7 (95% CI 1,15-2,51) dengan P=0,002,
sehingga hubungan antara kopi dengan PJK tidak dapat dikaitkan dengan
merokok. Konsumsi kopi ala Italia lebih dari 2 cangkir/hari berhubungan secara
signifikan dengan peningkatan risiko PJK, namun tidak terdapat bukti yang
menunjukkan bahwa kopi ala Italia memiliki efek terhadap kolesterol plasma atau
trigliserida.