Anda di halaman 1dari 18

FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEJADIAN DIARE PADA

BALITA DI PUSKESMAS SUKATANI TAHUN 2015

PROPOSAL

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Pelajaran Metode


Penelitian Kebidanan Pada Akademi Kebidanan Bhakti Husada

Oleh :

Dwi Cahya Ningrum


NIM : 0201013013

AKADEMI KEBIDANAN BHAKTI HUSADA

CIKARANG-BEKASI

2015
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................

1.1 Latar Belakang .........................................................................................

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................

1.3 Tujuan Masalah........................................................................................

1.4 Manfaat .....................................................................................................

1.5 Ruang lingkup ..........................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................

2.2 Diare ..........................................................................................................

2.2.1 Pengertian Diare ............................................................................

2.2.2 Etiologi Diare .................................................................................

2.2.3 Patofisiologis ...................................................................................

2.2.4 Komplikasi Penyakit Diare ...........................................................

2.2.5 Penatalaksanaan Diare ..................................................................

2.3 Balita .........................................................................................................

2.3.1 Pengertian Balita ...........................................................................

2.3.2 Tumbuh Kembang Balita ..............................................................


BAB III KERANGKA TEORI .....................................................................

3.1 Kerangka Teori ........................................................................................

3.2 Definisi Operasional ................................................................................

3.3 Hipotesa ....................................................................................................

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ....................................................

4.1 Desain Penelitian.......................................................................................

4.2 Populasi Dan Sample ...............................................................................

4.3 Lokasi Dan Waktu Penelitian .................................................................

4.4 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................

4.5 Langkah Penelitian ..................................................................................

4.6 Tehnik Pengolahan ...................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu

tahun atau lebih popular dengan pengertian usia anak dibawahlima tahun

(Muaris.H, 2006). Menurut Sutomo. B. dan Anggraeni. DY, (2010), Balita

adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun(Batita) dan anak prasekolah (3-

5 tahun).Biasanya masa balita ini banyak permasalahan yang terjadi sehingga

berkaitan erat dengan kesehatannya. Dalam hal ini masa balita butuh

perhatian khusus karena jika tidak balita bisa langsung jatuh sakit.yang perlu

mendapatkan khusus adalah balita yang memiliki nafsu makan yang buruk,

berat badannya menurun, muntah, tinjanya mengandung darah atau infeksi.

Biasanya hal ini terjadi karena bakteri yang dapat menyebabkan diare pada

balita.

Menurut Depkes diare adalah penyakit yang ditandai dengan

bertambahnya frekuensi buang air besar lebih dari biasanya (3 atau lebih per

hari) yang disertai perubahan bentuk dan konsistensi tinja dari penderita.

Menurut WHO diare adalah buang air besar encer yang lebih dari 3x/hari.

Jenis diare meliputi diare tanpa dehidrasi ringan atau sedang dan dehidrasi

berat. Dehidrasi ringan adalah keadaan yang berbahaya karena dapat

menyebabkan merunnya volume darah (hipovolemia), kolaps kardiovaskuler,

dan kematian bila tidak ditangani (Depkes). Kasus diare berkaitan dengan
masalah perilaku dan lingkungan. Perubahan musim menimbulkan hujan dan

banjir, kurangnya sarana air bersih menyebabkan meningkatnya kasus diare.

Mengkonsumsi makanan/minuman yang tidak bersih membuat daya tahan

tubuh lemah hingga diare.

Diberbagai negara pun diare menjadi salah satu penyebab angka kesakitan

dan kematian anak, WHO melaporkan penyebab utama kematian pada balita

adalah diare (post neonatal) 14%, pneumonia 14% kemudian malaria 8%,

khususnya di Negara berkembang seperti Indonesia. di Indonesia sendiri

masih didominasi dengan diare dan menjadi masalah yang lazim terjadi pada

balita. Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), Studi

Mortalitas dan Riset Kesehatan Dasar dari tahun ke tahun diketahui bahwa

diare masih menjadi penyebab utama kematian balita di Indonesia. Menurut

SDKI 2013 di Indonesia 14% anak balita mengalami diare dalam dua minggu

sebelum survey. Diare dengan adanya darah hanya satu setiap 1000 anak.

Umur anak <6 bulan dengan jumlah anak 1.614 yang mengalami diare 11,8%,

6-11 bulan 19,2% dalam 1.853 anak, 12-23 bulan 21,4% dalam 3.333 anak,

24-35 bulan 16% dalam 3.218, 36-47 bulan 9,7% dalam 3.200 anak, 48-59

bulan 8,1% dalam 3.162. Menurut hasil Riskesdas tahun 2013, insiden

penyakit diare pada balita adalah 10,2%. Survei Morbiditas yang dilakukan

oleh Subdit Diare Departemen Kesehatan dari tahun 2000-2010 terlihat

kecendrungan insiden naik. Pada tahun 2000 penyakit diare 301/1000

penduduk, tahun 2003 naik menjadi 374/1000 penduduk, tahun 2006 naik

menjadi 423/1000 penduduk dan tahun 2010 menjadi 411/1000 penduduk.


Tahun 2010 terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) diare di 33 kecamatan dengan

jumlah penderita 4202 dengan kematian 73 orang (CFR 1, 74%).

Prevalensi Nasional Jawa Barat 10,2% menurut Riset Kesehatan Dasar

tahun 2010. Jumlah kasus KLB diare tahun 2010 sebanyak 2580 dengan

kematian sebesar 77 kasus (CFR 2, 98%). Berdasarkan kelompok umur

prevalensi tertinggi diare pada anak balita (1-4 tahun) yaitu 16,7%. Menurut

grafik pencapaian diare tahun 2014 wilayah Puskesmas Sukatahi didapati

pada bulan Januari 1-4 tahun 25%, Februari 25%, Maret 23%, April 18%,

Mei 22%, Juni sebanyak 26%, bulan Juli 32%, dan Agustus 26%.

Jika tidak diatasi diare yang berlangsung sampai berhari-hari membuat

tubuh balita mengalami kekurangan cairan/dehidrasi. Jika diare disertai

muntah-muntah resiko kematian dapat mengancam.

Hal ini lah yang menarik perhatian penulis untuk mengangkat

permasalahan ini dalam penelitian berdasarkan penelusuran yang telah

penulis lakukan tentang penyebab terjadinya diare di RSUD Kota Bekasi

tahun 2015.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah

penelitian ini adalah Apa penyebab kejadian diare pada balita di Puskesmas

Sukatani tahun 2015.

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan umum

Untuk mengetahui factor penyebab kejadian diare pada balita di

Puskesmas Sukatani tahun 2015

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui factor penyebab kejadian diare pada balita berdasarkan

pengetahuan ibu di Puskesmas Sukatani tahun 2015

2. Mengetahui faktoe penyebab kejadian diare pada balita berdasarkan

perilaku orang tua di Puskesmas Sukatani tahun 2015

3. Mengetahui factor penyebab kejadian diare pada balita berdasarkan

sanitasi lingkungan di Puskesmas Sukatani tahun 2015

1.3.3 Manfaat Penelitian

1.3.3.1 Bagi Pelayanan Kesehatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan tambahan

pengetahuan tentang resiko kejadian diare pada anak balita. Dalam

rangka peningkatan pelayanan kesehatan berupa penyuluhan kesehatan

kepada orang tua. Selain itu berguna sebagai masukan dalam program

pencegahan dan pembratasan diare.

1.3.3.2 Bagi Akademi Kebidanan Bhakti Husada

Menambahan kepustakaan ilmu kebidanan khususnya tentang diare

pada anak balita.


1.3.3.3 Bagi Ilmu Kebidanan

Membantu informasi ilmiah dibidang kesehatan khususnya tentang

diare pada anak balita

1.3.3.4 Bagi Peneliti

Mengetahui penyebab kejadian diare pada anak balita.

1.4 Ruang Lingkup Peneliti

Peneliti ini meneliti tentang faktor yang menyebabkan diare

pada balita di Puskesmas Sukatani Kecamatan Sukatani Kabupaten

Bekasi.Namun mengingat keterbatasan waktu,sumber daya serta dana

penelitian maka dalam ruang lingkup penelitian ini peneliti mengambil

data dengan cara membagikan kuesioner yang berisi pertanyaan dan

peneliti menjelaskan tentang faktor yang menyebabkan diare pada balita

di Puskesmas Sukatani Kecamatan Sukatani Kabupaten Bekasi periode

Agustus Tahun 2015 Variabel yang diteliti sebagaimana tertuang dalam

kerangka konsep peneliti yaitu pengetahuan, perilaku orang tua dan

sanitasi lingkungan sebagai variabel independent dan diare pada balita

sebagai variabel dependent.Sampel yang dipakai adalah seluruh ibu

yang memiliki balita sakit pada bulan Agustus 2015 dan menggunaakan

metode dekskritif analitik.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Diare

2.2.1 Pengertian Diare

2.2.2 Etiologi Diare

2.2.3 Patofisiologis

2.2.4 Komplikasi Penyakit Diare

2.2.5 Penatalaksanaan Diare

2.3 Balita

2.3.1 Pengertian Balita

2.3.2 Tumbuh Kembang Balita

BAB III

KERANGKA KONSEP
3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian adalah kerangka konsep pengetahuaan ingin

diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian yang akan dilakukan

(Notoatmodjo, 2010).

Variabel Independent Variabel Dependent

Pengetahuan
Diare
Perilaku orang tua

Sanitasi lingkungan

3.2 Hipotesis Penelitian

Ho : Tidak ada hubungan antara status ekonomi dengan kejadian diare pada
balita.

Ha : Ada hubungan antara status ekonomi dengan kejadian diare pada balita.

Ho : Tidak ada hubungan antara perilaku orang tua dengan kejadian diare
pada balita.

Ha : Ada hubungan antara perilaku orang tua dengan kejadian diare pada
balita.

Ho : Tidak ada hubungan antara sanitasi lingkungan dengan kejadian diare


pada balita.

Ha : Ada hubungan antara sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada


balita.

3.3 Definisi Operasioal

Tabel 3.3 Definisi Operasional


No Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Skala
Operasional Ukur Ukur

1 Diare penyakit yang 1. diare Ya/ Ordianal


ditandai dengan
bertambahnya 0. tidak Tidak
frekuensi buang diare
air besar lebih
dari biasanya (3
atau lebih per
hari) yang
disertai
perubahan
bentuk dan
konsistensi tinja
dari penderita.

2 Status Status seseorang Quisioner Quisioner 3. Ordinal


Ekonomi dinilai dari Rendah
banyaknya
penghasilan 2.
perbulan Sedang

1.
Tinggi

3 Perilaku Sikap orang tua Quisioner Quisioner 3. Ordinal


orang tua yang dilakukan kurang
sehari-hari
2.
cukup

1. baik

4 Lingkunga Daerah sekitar Quisioner Quisioner 2.Buru Ordinal


n yang ditempati k
oleh masyarakat
1. baik
BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian


Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian yang

bersifat deskriptif. Pendekatan yang digunakan pada desain penelitian ini

adalah korelasi.

4.2 Populasi Dan Sample

4.2.1 Populasi

Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah ibu yang

memeriksakan balita yang sakit di Puskesmas Sukatani tahun 2014

yang berjumlah 30 orang.

4.2.2 Sampel

Sample adalah sebagian besar yang diambil pada keseluruhan

objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh

populasi(Notoatmodjo, 2005).

Sampel pada penelitian ini adalah ibu yang memeriksakan balita

yang sakit di Puskesmas Sukatani.

4.2.2.1 Kriteria Sample

4.2.2.1.1 Kriteria Inklusi

Merupakan karakteristik umum subjek penelitian dari

seatu populasi target yang terjangkau yang akan

diteliti (Nursalam, 2003).


1. Anak balita berusia 0-5 tahun

2. Anak balita yang menderita diare

3. Orang tua yang bersedia anaknya dijadikan

responden.

4.2.2.1.2 Kriteria Ekslusi

Dalam penelitian ini kriteria eklusinya yaitu:

1. Anak balita dengan kondisi kritis

2. Orang tua klien tidak operatif

4.3 Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan Puskesmas Sukatani. Pemilihan lokasi penelitian

berdasarakan pertimbangan bahwa Puskesmas tersebut terletak di Bekasi,

jumlah anak pasien yang dirawat dengan diare memenuhi jumlah sampel

yang telah ditetapkan oleh peneliti. Lokasi penelitian terjangkau dan

memberikan kemudahan dalam proses penelitian.

4.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data ini mengambil dari jenis data primer. Dilakukan dengan

menggunakan tehnik non probability dengan pendekatan aksidental sampling,

yaitu tehnik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, siapa saja, secara

kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila

dipandang orang tersebut cocok sebagai sumber data (Setiawan, 2010).


4.5 Langkah Penelitian

4.5.1 Alat Pengumpulan Data

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner. Metode

kuisioner adalah pengumpulan data dengan cara memberikan daftar

pertanyaan atau pernyataan tertulis dengan beberapa pilihan jawaban

kepada responden. Responden diminta untuk memberikan jawaban atau

respon terhadap setiap item pertanyaan yang diajukan(Dharma, kelana

kusuma, 2011)

4.5.2.1 Validitas Instrumen

4.5.2.2 Reabilitas Instrumen

4.5.2 Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara melakukan menyebarkan

kuisioner pada orang tua anak balita yang menderita diare di Puskesmas

Sukatani.

Proses pengumpulan data sebagai berikut:

Proses pengumpulan data sebagai berikut:

1) Setelah mendapat izin dari kepala Puskesmas Sukatani peneliti

melakukan penelitian.
2) Peneliti mengadakan pendekatan kepada calon responden untuk

penjelasan. Responden yang ada kriteria sampel dipersilahkan

untuk menandatangani persetujuan penelitian.


3) Peneliti memberikan penjelasan kepada responden tentang cara

pengisian kuesioner dan memberikan kesempatan untuk bertanya

bila ada yang belum jelas.


4) Pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuesioner

pada responden.
5) Responden harus menjawab semua pertanyaan-pertanyaan yang

ada dalam kuesioner.


6) Setelah semua terjawab, kuesioner dikumpulkan dan peneliti

mengakhiri pertemuan saat itu juga.

4.6 Tehnik Pengolahan

4.6.1 Pengolahan Data

4.6.1.1 Editing

Memeriksa kelengkapan data jika data ada kesalahan atau

kekurangan. Memeriksa kesinambungan data dan

memeriksa keseragaman data yang diisi dalam

pengambilan data dilapapangan. Sehingga dapat

menghasilkan data yang akurat untuk selanjutnya kegiatan

yang dilakukan memeriksa dan mengamati apakah yang

dibutuhkan sudah terjawab.

4.6.1.2 Pengelompokan Data

Pengelompokan data dilakukan untuk memudahkan dalam

penafsiran serta menarik kesimpulan yang ada seperti


pengertian pergaulan bebas, bentuk-bentuk pergaulan

bebas dan dampak dari pergaulan bebas.

4.6.1.3 Coding

Data yang sudah diedit selanjutkan diberi kode untuk

mempermudah dalam pelaksanaan pengolahan data

berikutnya.

4.6.1.4 Tabulasi Data

Tabulasi data adalah pengelompokan data tabel menurut

sifat yang dimiliki ssesuai tujuan penelitian dengan

mengelompokan data dan menghitung jumlah masing-

masing variabel.

4.6.1.5 Cleaning

Cleaning adalah merupakan kegiatan pengecekan kembali

data-data yang sudah dientry apakah ada kesalahan atau

tidak, kesalahan tersebut dimungkinkan terjadinya pada

saat mengentry dikomputer.

4.6.2 Analisa Data

Bentuk penyajian Analisa deskriptif dilakukan untuk melihat

frekuensi dari variable dependent dan variabel independent dan


proporsi masing-masing variabel yang diteliti dan dihitung

presentasinya.
n= N
1+ N (d2)

Keterangan:

N = Jumlah populasi

n = Besar sampel
d= tingkat kepercayaan yang diinginkan

Analisa univariat dilakukan untuk melihat frekuensidari variabel

dependent dan proporsi masing-masing variabel yang diteliti.

Anda mungkin juga menyukai