SDG 1 LBM 1
SDG 1 LBM 1
Definisi
Jawab :
W ater borne diseases, adalah penyakit yang ditularkan langsung melalui air minum, di mana
air yang diminum mengandung kuman pathogen sehingga menyebabkan yang bersangkutan
menjadi sakit.
(Prof. Dr. Umar Fahmi Achmadi, MPH, Ph.D. 2001 .Peranan Air Dalam Peningkatan
Derajat Kesehatan Masyarakat)
Penyebab
Jawab :
- Perumahan yang tidak memenuhi syarat kesehatan, misal jumlah jendela rumah yaitu
sebanyak 15 % dari luas lantai
- Pembuangan sampah yang tidak teratur
- Lingkungan yang memungkinkan agent mudah berkembang biak
- Daya tahan tubuh host yang rentan
- Sifat keganasan dan jumlah agent yang tinggi
- System drainase perkotaan yang tidak memenuhi syarat kesehatan
- Penggunaan pestisida yang tidak tepat
(Pembanguanan Kesehatan Di Indonesia, DR.dr.R.Hapsara Habib Rachmat, DPH)
Dampak
Jawab :
Cara pencegahan
Jawab :
Memperdalam pengetahuan tentang pentingnya kebersihan
Memperbaiki hunian dan sanitasi
Sering diadakan pelatihan dan penyuluhan untuk masalah sanitasi dan PHBS
Cuci tangan dengan baik dan benar
Mencuci sayur dan buah buahan dengan air yang bersih
Memasak air sampai mendidih
Selalu menerapkan PHBS mulai dari diri sendiri dan berlanjut ke keluarga dan
masyarakat
Makan makanan bergizi
http://www.rsmas.miami.edu
Solusi
Jawab :
Perbaiki infrastruktur masyarakat yang telah terpapar penyakit air
Diadakannya pengawasan terhadap wabah penyakit air oleh petugas kesehatan
setempat
Diadakan panduan dan pelaporan untuk penyelidikan penyakit air
http://www.rsmas.miami.edu
1
Macam-macam penyakit dan cara penularan
Jawab :
Kolera
Kolera adalah penyakit diare akut, yang disebabkan oleh infeksi usus akibat terkena bakteria
Vibrio Cholerae. Infeksi biasanya ringan atau tanpa gejala, tapi terkadang parah. Kurang lebih 1
dari setiap 20 penderita mengalami sakit yang berat dengan gejala diare yang sangat encer,
muntah-muntah, dan kram di kaki. Bagi mereka ini, kehilangan cairan tubuh secara cepat ini
dapat mengakibatkan dehidrasi dan shock atau reaksi fisiologik hebat terhadap trauma tubuh.
Kalau tidak diatasi, kematian dapat terjadi
Seseorang dapat terkena kolera bila minum air atau makan makanan yang telah terkontaminasi
bacteria kolera. Dalam situasi adanya wabah (epidemic), biasanya, tinja orang yang telah
terinfeksi menjadi sumber kontaminasi.
Pengobatan Kolera secara mudah dilakukan dengan jalan segera mengganti cairan tubuh dan
garam yang hilang akibat diare. Pasien dapat diobati dengan diberikan larutan rehidrasi, yang
terdiri dari campuran garam dan gula tertentu yang sudah dikemas, yang harus diminum dalam
jumlah banyak. Larutan ini dipakai di seluruh dunia untuk mengobati diare
(Departement of Health and Human Services centers for Disease Control and prevention )
Dysentirie Amoeba
Disentirie amoeba disebut juga Amoebialis. Penyakit ini didapat di seluruh dunia dalam bentuk
endemie.
Penyebab :
Amoebalisis disebabkan oleh E. Histolytica, yaitu suatu protozoa.
Gejala :
Tinja yang bercampur darah dan lendir.
Tidak menyebabkan dehidrasi.
Penularan :
Menyebar lewat air dan makanan yang terkontaminasi tinja dengan kista amoeba.
Dibawa oleh lalat.
Malalui carrier (pembawa) yang sakit dan yang tidak merasa sakit.
(Sumber : Juli Soemirat Slamet. 1994. Kesehatan Lingkungan . Yogyakarta: Gajah Mada
University Press )
Typhus
Penyakit infeksi akut biasanya terdapat pada saluran cerna dengan gajala demam yang terjadi
satu minggu, gangguan pada saluran pencernaan dan gangguan kesadaran.
Penyebab penyakit ini adalah Salmonella Typhosa.
Merupakan kuman basil gram negatif, bergerak dengan rambut getar, tidak berspora.
Gejala pada anak-anak lebih ringan daripada orang dewasa. Masa inkubasi rata-rata 10 - 20 hari,
selama masa inkubasi ada gejala prodromal.
1. Demam
Pada kasus yang khas ,demam 3 minggu remiten. Minggu pertama suhu tubuh terus
meningkat setiap hari dan menurun pada pagi hari. dan meningkat lagi disore hari.
Minggu kedua terus dalam keadaan demam minggu ketiga suhu tubuh berangsur-angsur
turun dan normal pada akhir minggu ketiga.
2. Gangguan pada saluran pencernaan
Napas berbau bibir kering dan pecah-pecah, lidah kotor, jarang disertai tremor , perut
kembung, hati dan limpa membesar. nyeri saat perabaan, konstipasi, diare.
3. Gangguan kesadaran
2
Umumnya kesadaran menurun antara apatis sampai samnolen, jarang terjadi sopor,
koma atau gelisah.
4. Gejala lain-lainnya
Punggung dan anggota gerak mengalami keseleo, pada minggu pertama demam
baradikardi, epistaksis.
www.diarynurse.blogspot.com
ditulis Nina. M Amd,Kep karyawan RS. M. Jamil Padang
Leptospirosis
Leptospirosis sesungguhnya tergolong penyakit hewan yang bisa menjangkiti manusia juga ,
atau disebut zoonosis. Penyebabnya kuman leptospira. Kuman ini hidup dan berbiak di tubuh
hewan. Semua hewan bisa terjangkiti. Paling banyak tikus dan hewan pengerat lainnya, selain
hewan ternak. Hewan piaraan, dan hewan liar pun bukan tak mungkin bisa terjangkit juga.
Dimulai dengan demam menggigil, pegal linu, nyeri kepala, nyeri tenggorokan, batuk kering ,
mual-muntah, sampai mencret-mencret. Jika pada tahapan ini tidak diobati gejala bertambah
parah dan tampak lebih khas.
Oleh karena menyerang hati, pada stadium lanjut muncul gejala penyakit kuning. Kulit dan putih
mata menjadi kekuningan , selain tampak pula mata merah layaknya sedang sakit mata. Demam,
kuning dan mata merah, dianggap khas pada leptosprirosis. Adakalanya terjadi perdarahan.
Dokter mendengar bunyi para-paru abnormal, dan kemungkinan kulit meruam merah.
upaya "lisolisasi" seluruh permukaan lantai , dinding, dan bagian rumah yang diperkirakan
tercemar air kotor banjir yang mungkin sudah berkuman leptospira, dianggap cara mudah dan
murah mencegah "mewabah"-nya leptospirosis
DB
Disebabkan oleh virus dengue, dengan vektornya nyamuk Aedes aegypti. Umumnya lebih
banyak terjadi di kawasan perkotaan daripada di kawasan perdesaan. Pendeteksian dini dari
penyakit ini secara umum adalah timbulnya demam yang tinggi, pendarahan, serta timbulnya
bercak bercak merah pada kulit. Nyamuk ini sangat menggemari genangan air bersih yang
digunakannya sebagai sarang untuk bertelur.
Upaya pencegahan atau preventif terhadap epidemi penyakit ini, adalah dengan minimasi
genangan genangan air bersih, seperti pengurasan secara teratur dan penutupan secara rapat
bak bak penampungan air untuk pengungsi, pemberian bubuk abate di bak bak
penampungan air, serta menyingkirkan runtuhan pepohonan atau bambu yang dapat tergenang
air. Upaya upaya preventif ini, dapat mencegah nyamuk bersarang dan bertelur, serta
membunuh jentik jentik nyamuk. Pada dasarnya, hal ini merupakan langkah untuk memotong
siklus hidup nyamuk Aedes aegypti. Upaya lain yang juga biasa dilakukan adalah dengan
pengasapan ( fogging ) insektisida, Malathion, untuk memberantas nyamuk. Mengingat upaya
vaksinasi belum dapat dilakukan secara efektif, upaya preventif lebih dianjurkan dalam
penerapannya, ketimbang upaya penyembuhan atau kuratif.
Malaria
Malaria adalah penyakit yang menyerang manusia, burung, kera dan primata lainnya, hewan
melata dan hewan pengerat, yang disebabkan oleh infeksi protozoa dari genus Plasmodium dan
mudah dikenali dari gejala meriang (panas dingin menggigil) serta demam berkepanjangan.
Penyakit Malaria yang terjadi pada manusia
Penyakit malaria memiliki 4 jenis, dan masing-masing disebabkan oleh spesies parasit yang
berbeda.
3
Gejala tiap-tiap jenis biasanya berupa meriang, panas dingin menggigil dan keringat dingin.
Dalam beberapa kasus yang tidak disertai pengobatan, gejala-gejala ini muncul kembali secara
periodik.
1. malaria tertiana yang disebabkan oleh Plasmodium vivax, dengan gejala demam dapat
terjadi setiap dua hari sekali setelah gejala pertama terjadi (dapat terjadi selama 2
minggu setelah infeksi).
2. malaria aestivo-autumnal atau disebut juga malaria tropika, disebabkan oleh
Plasmodium falciparum merupakan penyebab sebagian besar kematian akibat malaria.
Organisme bentuk ini sering menghalangi jalan darah ke otak, menyebabkan koma,
mengigau, serta kematian.
3. Malaria kuartana yang disebabkan oleh Plasmodium malariae, memiliki masa inkubasi
lebih lama daripada penyakit malaria tertiana atau tropika; gejala pertama biasanya
tidak terjadi antara 18 sampai 40 hari setelah infeksi terjadi. Gejala tersebut kemudian
akan terulang kembali setiap 3 hari.
4. Jenis ke empat dan merupakan jenis malaria yang paling jarang ditemukan, disebabkan
oleh Plasmodium ovale yang mirip dengan malaria tertiana.
Pencegahan :
Upaya pencegahan atau preventif : yaitu dengan memutuskan jalur siklus hidup nyamuk.
Umumnya nyamuk Anopheles bersarang dan bertelur di air payau, serta genangan air tawar.
Upaya penyembuhan atau kuratif hingga saat ini masih belum tuntas. Dengan pertimbangan
tersebut, upaya preventif mutlak dibutuhkan untuk mencegah penyakit ini. www.infeksi.com
Situs resmi RS infeksi prof.Dr.sulianti saroso
Hepatitis
Penyakit hepatitis biasa dikenal sebagai penyakit kuning. hepatitis adalah peradangan
http://www.penyakithepatitis.com/Organ Hati.htmorgan hati (liver) yang disebabkan oleh
berbagai faktor. Faktor penyebab penyakit hepatitis atau sakit kuning ini antara lain adalah
infeksi virus, gangguan metabolisme, konsumsi alkohol, penyakit autoimun, hasil
komplikasi dari penyakit lain, efek samping dari konsumsi obat-obatan maupun
kehadiran parasit dalam organ hati (liver).
www.penyakithepatitis.com
Istilah "Hepatitis" dipakai untuk semua jenis peradangan pada hati (liver). Penyebabnya dapat
berbagai macam, mulai dari virus sampai dengan obat-obatan, termasuk obat tradisional. Virus
hepatitis juga ada beberapa jenis, hepatitis A, hepatitis B, C, D, E, F dan G.
Hepatitis A
Seringkali infeksi hepatitis A pada anak-anak tidak menimbulkan gejala, sedangkan pada orang
dewasa menyebabkan gejala mirip flu, rasa lelah, demam, diare, mual, nyeri perut, mata kuning
dan hilangnya nafsu makan. Gejala hilang sama sekali setelah 6-12 minggu. Penularan melalui
makanan atau minuman yang terkontaminasi feces pasien, misalnya makan buah-buahan, sayur
yang tidak dimasak atau makan kerang yang setengah matang. Minum dengan es batu yang
prosesnya terkontaminasi.
Saat ini sudah ada vaksin hepatitis A, memberikan kekebalan selama 4 minggu setelah suntikan
pertama, untuk kekebalan yang panjang diperlukan suntikan vaksin beberapa kali. Pecandu
4
narkotika dan hubungan seks anal, termasuk homoseks merupakan risiko tinggi tertular
hepatitis A.
Hepatitis B
Gejala mirip hepatitis A, mirip flu, yaitu hilangnya nafsu makan, mual, muntah, rasa lelah, mata
kuning dan muntah serta demam. Penularan dapat melalui jarum suntik atau pisau yang
terkontaminasi, transfusi darah dan gigitan manusia. Vaksin hepatitis B yang aman dan efektif
sudah tersedia sejak beberapa tahun yang lalu. Yang merupakan risiko tertular hepatitis B
adalah pecandu narkotika, orang yang mempunyai banyak pasangan seksual.
Hepatitis D
Hepatitis D Virus ( HDV ) atau virus delta adalah virus yang unik, yang tidak lengkap dan untuk
replikasi memerlukan keberadaan virus hepatitis B. Penularan melalui hubungan seksual, jarum
suntik dan transfusi darah. Gejala penyakit hepatitis D bervariasi, dapat muncul sebagai gejala
yang ringan (ko-infeksi) atau amat progresif.
Hepatitis E
Gejala mirip hepatitis A, demam pegel linu, lelah, hilang nafsu makan dan sakit perut. Penyakit
yang akan sembuh sendiri ( self-limited ), keculai bila terjadi pada kehamilan, khususnya
trimester ketiga, dapat mematikan. Penularan melalui air yang terkontaminasi feces.
Hepatitis F
Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan. Saat ini para pakar belum sepakat hepatitis F
merupakan penyakit hepatitis yang terpisah.
Hepatitis G
Gejala serupa hepatitis C, seringkali infeksi bersamaan dengan hepatitis B dan/atau C. Tidak
menyebabkan hepatitis fulminan ataupun hepatitis kronik. Penularan melalui transfusi darah
jarum suntik.
www.infeksi.com
Situs resmi RS infeksi prof.Dr.sulianti saroso
BANJIR
5
masuk sungai juga berkurang. Maka reboisasi adalah penting, bahkan ditambah
dengan adanya penanaman hutan baru akan lebih baik lagi.
Hutan adalah bentuk ekosistem alamiah., sedangkan hutan tidak perlu
perawatan khusus.
c. Usaha menitoring yang ketat terhadap sungai terutama pada musim penghujan
monitoring tinggi air sungai pada tempat-tempat yang mudah terkena banjir
monitoring tempat-tempat lemah dari tangkis yang sudah dibuat
monitoring aliran sungai di tempat-tempat yang mudah terjadi hambatan,
umpama lekukan-lekukan yang tajam, di pintu-pintu air dan di tempat-tempat
pendangkalan tertentu.
monitoring hutan-hutan dan waduk-waduk yang diharapkan sebagai penahan
banjir yang akan terjadi.
Penyebab banjir
6
1. Faktor hujan yang lebat, tetapi faktor ini tidak selamanya menyebabkan
banjir
2. Menurunnya resistensi DAS terhadap banjir akibat perubahan tata guna
lahan
3. Faktor kesalahan pembangunan alur sungai, seperti; pelurusan sungai,
pembetonan dinding dan pengerasan tampang sungai
4. Faktor pendangkalan sungai, termasuk faktor penting pada kejadian banjir,
karena menyebabkan pengecilan tampang sungai, sehingga tidak mampu
lagi mengalirkan air yang melewatinya dan meluap (banjir).
(http://lemlit.unlam.ac.id/wp-content/uploads/2008/02/yudi-
firmanul-a.pdf)
7
dengan tetap mempertimbangkan proses alam yang terjadi sesuai
dengan prinsip working with nature.
(http://geo.ugm.ac.id/archives/28)