Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berpikir merupakan proses otak mengolah dan menerjemahkan informasi


(stimulus) yang masuk melalui panca indra kebahagian otak sadar atau bawah
sadar yang menghasilkan arti dan sejumlah konsep. Dengan kata lain, manusia
dapat membedakan yang bermanfaat dan tidak bermanfaat; antara yang halal dan
yang haram; antara yang positif dan yang negatif. Dengan begitu, ia bisa memilh
yang cocok bagi dirinya dan bertanggung jawab atas pilihannya. (Dr. Ibrahim
Elfiky, Terapi Berpikir Positif, 2008:3)

Sel-sel di dalam tubuh kita akan menerjemahkan apa yang ada dalam pikiran
bawah sadar kita ke dalam sebuah gerakan atau suatu mekanisme. Misalnya ketika
pikiran bawah sadar kita sedang bersedih, maka sel-sel tubuh kita membentuk
suatu mekanisme otomatis sehingga muncullah reaksi fisik pada tubuh kita,
misalnya menangis. Sel-sel tubuh kita tidak bisa membedakan apakah kita betul-
betul bersedih atau tidak. Misalnya kita bisa menangis hanya karena menonton
sebuah film tragedi, padahal tragedi tersebut tidak menimpa kita. (Dr. Ibrahim
Elfiky, Terapi Berpikir Positif, 2008:7)

Pikiran kita harus terbiasa untuk selalu positif, dan kita akan lebih mudah
mencapai cita-cita. Bukan Cuma itu, pikiran positif serta kepercayaan diri kita
akan menarik orang lain bergabung dengan kita. Mereka tidak akan membiarkan
kita berjalan sendiri menghadapi semua masalah. Justru dengan senang hati akan
menemani dan membantu kita melewati semua kesulitan. Dan yang lebih penting,
hidup kita akan menjadi menyenangkan. (Dr. Ibrahim Elfiky, Terapi Berpikir
Positif, 2008:220)

Berpikir positif merupakan berpikir, menduga, dan berharap hanya yang baik
tentang suatu keadaan atau tentang seseorang. Anda tidak berprasangka buruk
tentang orang lain. Anda tidak mengunjingkan desas-desus yang buruk tentang
orang lain. Anda tidak menduga-duga yang jahat tentang orang lain. Anda pun tak
akan berprasangka buruk bahkan terhadap diri sendiri. Anda akan merasa selalu
sehat, anda akan selalu yakin bahwa anda akan sukses, anda yakin anda akan
disukai banyak orang. (Dr. Ibrahim Elfiky, Terapi Berpikir Positif, 2008:267)

Memori yang menurut kita merupakan memori yang diinginkan, sebenarnya


bukanlah memori yang paling dibutuhkan. Hampir semua orang mengeluh karena
tidak mampu mengingat nama-nama orang, tidak mampu menemukan kembali
dompet atau kunci mobil yang diletakkan di tempat yang tidak seharusnya, atau
mengingat kenapa mereka pergi ke toko tertentu. Masalah-masalah ini berkaitan
dengan sejenis memori yang disebut memori biasa.

Meskipun demikian, terdapat jenis memori lainnya yang juga penting, yakni
Memori Intelejen. Memori Intelejen merupakan jenis memori yang membuat
seseorang merasa gagal karena tidak berpikir secepat atau sepintar seperti yang
mereka inginkan. Mereka merasa tertinggal ketika teman-teman dan sanak-
saudara lebih mampu memecahkan masalah dengan baik, lebih mampu bercanda,
atau lebih cepat menangkap suatu maksud tertentu, dibandingkan dirinya.

Memori Intelejen menyangkut apa yang sering kali disebut sebagai pemikiran
kritis atau pemikiran kreatif. Meskipun Memori Intelejen memiliki peranan yang
penting bagi setiap aspek dari kehidupan mental kita, kemajuan Memori Intelejen
sering kita abaikan. Tidak seperti memori biasa, kemampuan Memori Intelejen
dapat bertambah kuat seiring dengan bertambahnya usia dan pengalaman. Usia
memang akan bertambah, tapi pengalaman setiap orang berbeda-beda dalam
hidupnya. Dengan mengurangi pikiran-pikiran negatif, mungkin dapat membuat
cakupan Memori Intelejen menjadi lebih besar. Oleh karena itu penulis ingin
menelitinya dengan membuat penelitian berjudul Pengaruh Berpikir Positif
Dalam Meningkatkan Memori Intelejen Siswa Kelas XII SMA Plus Negeri 17
Palembang. Semoga penelitian ini dapat berguna bagi penulis maupun pembaca
di kehidupan sehari-harinya
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang ingin diangkat penulis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut
1. Bagaimana pengaruh berpikir positif dalam meningkatkan memori
intelejen siswa kelas XII SMA Plus Negeri 17 Palembang ?
2. Apa saja kegunaan Memori Intelejen dalam kehidupan sehari-hari siswa
SMA Plus Negeri 17 Palembang ?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan yang ingin dicapai oleh
penulis adalah sebagai berikut
1. Untuk mengetahui pengaruh berpikir positif dalam meningkatkan
memori intelejen siswa kelas XII SMA Plus Negeri 17 Palembang.
2. Untuk mengetahui kegunaan Memori Intelejen dalam kehidupan
sehari-hari siswa SMA Plus Negeri 17 Palembang.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat yang diharapkan dapat diambil melalui penelitian ini bagi penulis dan
pembaca
1. Bagi penulis : agar penulis dapat mengetahui pengaruh yang didapat
dari berpikir positif guna meningkatkan Memori Intelejen.
2. Bagi siswa : agar siswa dapat mengenal tentang Memori Intelejen dan
kegunaanya serta cara meningkatkannya dengan cara berpikir positif
agar dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Bagi guru : agar guru dapat memahami tentang Memori Intelejen
sehingga mereka dapat memperluas cara berpikirnya agar proses
belajar mengajar yang dilakukan oleh mereka semakin mudah dan
menarik.
Setiap gagasan tersusun atas sejumlah langkah. Pikiran kita menciptakan
koneksi-koneksi diantara memori-memori. Koneksi-koneksi ini berlangsung
secepat kilat. Masing-masing koneksi hanya membutuhkan waktu beberapa detik.
Kita menggunakan dua jenis memori dalam berpikir. Pertama adalah jenis memori
yang paling dikenal oleh orang-orang, yakni memori biasa. Memori biasa
bertanggung jawab dalam mengingat waktu, tanggal, orang, peristiwa, dan fakta.
Memori biasa merupakan jenis memori yang dimaksudkan oleh sebagian besar
orang ketika mereka berpikir atau berbicara mengenai memori mereka sendiri.

Anda mungkin juga menyukai