Anda di halaman 1dari 2

Menganalisa dan mendeskripsikan data IDX Stock Futures

Latar belakang
Banyaknya berita tentang wabah Covid-19 yang beredar diberbagai media massa diyakini telah
mempengaruhi harga indeks saham di Indonesia. Saat ini seluruh sektor saham mengalami
penurunan volume maupun nilai transaksi harian. Contohnya saja dari segi nilai transaksi,
properti dan real estate, aneka industri, dan perdagangan menjadi tiga sektor utama yang
mengalami penurunan terdalam. Sementara itu, dari segi volume transaksi, tiga sektor yang
merosot paling dalam adalah perdagangan, industri konsumsi, dan aneka industri.
Kemungkinan besar penurunan nilai saham ini disebabkan karena kepanikan yang dialami para
investor yang melihat jumlah kasus positif di Indonesia terus meningkat setelah kasus virus
corona pertama di Indonesia diumumkan oleh Satgas Penanganan Covid-19. Oleh karena itu,
berita negatif tersebut yang menyebabkan para investor saham melakukan apa yang disebut
panic selling. Pada akhirnya akan memengaruhi harga saham tersebut. Naik turunnya harga
saham di pasar modal menjadi sebuah fenomena yang menarik untuk dibicarakan berkaitan
dengan isu naik turunnya nilai perusahaan itu sendiri. Fluktuasi harga saham salah satunya
terjadi pada keseluruhan saham yakni, IHSG. Harga saham ini ada yang mengalami kenaikan
dan ada juga penurunan dari harga saham yang beredar di Pasar Bursa pada periode 2016–
2022.

Rumusan masalah
-Apakah covid-19 memberikan dampak yang signifikan terhadap performa bursa efek
Indonesia?
-Apakah perbedaan performa yang terjadi pada periode selama pandemi bersifat positif
(bullish) atau negatif (bearish) jika dibandingkan dengan periode sebelum pandemi?
-Apakah pola/tren performa yang terjadi selama periode pandemi bersifat kontinu dan
konsisten di sepanjang periode tersebut?
-Bagaimanakah prediksi pola/tren performa bursa efek Indonesia setelah periode pandemi
berakhir?

Tujuan proyek
Menganalisa pergerakan harga saham kolektif Indonesia (IHSG) dalam jangka waktu tertentu
(2016-2022) yang dikaitkan dengan adanya fenomena COVID 19 dan memprediksi pergerakan
harga saham kolektif Indonesia (IHSG) untuk tahun 2023.

Source code
https://finance.yahoo.com/quote/%5EJKSE/history?
period1=1640995200&period2=1672531200&interval=1d&filter=history&frequency=1d&includ
eAdjustedClose=true

jenis analisis
Analisis deskriptif merupakan jenis teknik analisis data yang paling sederhana dan
banyak digunakan pada laporan. Analisis deskriptif juga dikenal sebagai analisis
tahap awal sebelum seorang analis data melanjutkan ke tahap yang lebih
kompleks. Kegunaan jenis analisis deskriptif adalah untuk mengetahui kondisi
lapangan, pasar dan konsumen saat ini.

Analisis deskriptif menjawab pertanyaan tentang apa yang terjadi? dengan


merangkum data-data dari masa lalu tanpa membuat generalisasi hasil penelitian.
Biasanya teknik yang digunakan dalam bentuk dashboard yang meliputi diagram,
tabel, modus, mean, frekuensi, presentase, dan lainnya.

Salah satu contoh kasus deskritif analistik dengan tema pengaruh pandemi Covid-
19 terhadap pergerakan IHSG. Deskriptif analitik pada kasus ini dilakukan dengan
cara meninjau korelasi antara data pergerakan IHSG dalam jangka waktu tertentu
(2016-2022) atau selama masa pandemi Covid-19.

Analisa deskriptif dilakukan dengan menjelaskan bagaimana momentum yang


terjadi selama masa pandemi Covid-19 di Indonesia berpengaruh terhadap naik
turunnya IHSG. Contoh penurunan IHSG pada masa awal pandemi dan atau
kenaikan IHSG setelah vaksinasi tingkat lanjut dilakukan di Indonesia. Adapun
momentum yang data ditinjau antara lain sebagai berikut:
1. Kasus pertama covid-19
2. Tren naik atau turun kasus positif covid-19
3. Kebijakan pemerintah
4. Momen libur nasional
5. Vaksinasi

Anda mungkin juga menyukai