Rifqi Hagi
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Sukma, Medan, Indonesia
Email: rifqihagi1000@gmail.com
Kata Kunci : event study, abnormal return, trading volume activity, market
capitalization
1
ISSN: p-ISSN 2355-1488, e- ISSN : 2615-2932
PENDAHULUAN
Sebuah sarana jangka panjang untuk melakukan perdagangan saham dan
instrumen finansial lainnya dapat dilakukan di Pasar Modal. Pasar modal akan
mempertemukan pihak yang membutuhkan pendanaan (perusahaan) dengan
pihak yang memiliki dana (investor). Perusahaan dapat memperoleh pendanaan
dengan menjual sebagian sahamnya ke publik, sedangkan investor akan
memiliki sarana investasi berupa saham perusahaan. Ketersediaan informasi
menjadi hal yang sangat penting di dalam pasar modal. Konsep Efficient Market
Hipotesis (EMH) atau hipotesis pasar efisien menyatakan bahwa “Harga semua
sekuritas yang diperdagangkan akan mencerminkan inormasi yang ada adalah
konsep pasar yang efisien (Tandelilin, 2017). Investor yang rasional akan
menilai saham berdasarkan nilai sekarang atau fundamental. Informasi yang
diterima investor akan mempengaruhi nilai saham, maka mereka akan cepat
bereaksi dari inormasi tersebut. Reaksi yang mereka tunjukkan dengan
melakukan bid (penawaran beli)pada harga tinggi saat informasi yang diberikan
baik. Sebaliknya ketika informasi yang timbul buruk, investor akan melakukan
bid (penawaran beli) pada harga rendah. Informasi yang relevan akan
memberikan gambaran kepada investor tentang resiko serta expected return dari
sebuah sekuritas dalam pengambilan keputusan dan memperhitungkan strategi
untuk memperoleh pengembalian yang maksimal (Pratama, Sinarwati, &
Dharmawan, 2015)
Abnormal Return
Menurut Jogiyanto (2010:94), abnormal return merupakan kelebihan dari
imbal hasil yang sesungguhnya terjadi (actual return) terhadap imbal hasil
normal. Imbal hasil normal merupakan imbal hasil ekspektasi (expected return)
atau imbal hasil yang diharapkan oleh investor. Dengan demikian imbal hasil
tidak normal (abnormal return) adalah selisih antara imbal hasil sesungguhnya
yang terjadi dengan imbal hasil ekspektasi.
4
Selisih antara tingkat keuntungan yang sebenarnya (actual return) dengan
tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return) merupakan pengertian
dari abnormal return. Sebuah informasi yang terkandung dari sebuah peritiwa
dapat diuji menggunakan abnormal return. Jika suatu pengumuman mengandung
informasi maka akan memberikan abnormal return, namun jika suatu
pengumuman atau peristiwa tidak mengandung informasi maka tidak akan
memberikan abnormal return. Pasar akan merespon dengan abnormal return
postif apabila informasi mengandung berita baik (good news). Namun jika
informasi mengandung berita buruk (bad news) maka pasar akan merespon
dengan memberikan abnormal return negatif (Hartono, 2010).
Market Capitalization
Salah satu indikator dalam mengamati tingkat aktivitas perdagangan
saham adalah nilai kapitalisasi pasar atau market capitalization pada pasar
modal. ”Nilai pasar adalah kumulatif jumlah saham hari ini dikali dengan harga
pasar saham hari ini atau disebut dengan kapitalisasi pasar (market
capitalization)” (Darmadji & Fakhruddin, 2008). Semakin besar nilai market
capitalization suatu saham, semakin besar pula ketertarikan investor untuk
melakukan investasi pada perusahaan tersebut.
5
ISSN: p-ISSN 2355-1488, e- ISSN : 2615-2932
HIPOTESIS
Apabila suatu peristiwa mengandung kabar baik (good news) maka akan
mengakibatkan trading volume activity meningkat. Namun saat trading
volume activity mengalami penurunan, dapat dipastikan bahwa kandungan
informasinya bernilai negatif (bad news).
7
ISSN: p-ISSN 2355-1488, e- ISSN : 2615-2932
H2a :Terdapat perbedaan rata-rata Trading Volume Activity pada lima hari
sebelum dan lima hari sesudah peristiwa penghentian penerbangan
rute Indonesia - China untuk sementara waktu.
H2b :Terdapat perbedaan rata-rata Trading Volume Activity pada lima hari
sebelum dan lima hari sesudah peristiwa pemberian diskon 50% untuk
tiket pesawat.
H2c : Terdapat perbedaan rata-rata Trading Volume Activity pada lima
hari sebelum dan lima hari sesudah peristiwa pembuatan permenhub
larangan mudik untuk memutus rantai penyebaran covid-19.
H3a :Terdapat perbedaan market capitalization pada lima hari sebelum dan
lima hari sesudah peristiwa penghentian penerbangan rute Indonesia -
China untuk sementara waktu
H3b :Terdapat perbedaan market capitalization pada lima hari lima hari
sebelum dan lima hari sesudah peristiwa pemberian diskon 50% untuk
tiket pesawat.
H3c :Terdapat perbedaan market capitalization pada lima hari lima hari
sebelum dan lima hari sesudah peristiwa pembuatan permenhub
larangan mudik untuk memutus rantai penyebaran covid-19.
8
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini meliputi variable dependen dan
independen. Variabel dependen merupakan tipe variable yang dipengaruhi atau
dijelaskan oleh variable independen Sedangkan variable independen merupakan
variabel yang mempengaruhi atau menjelaskan variable lain. (Indriantoro &
Supomo, 2002).
9
ISSN: p-ISSN 2355-1488, e- ISSN : 2615-2932
2. Pengukuran Variabel
a. Abnormal Return
1. Return Realisasi
Dalam perhitungan abnormal return dalam penelitian event study
digunakan selisih harga relatif saat ini terhadap harga sebelumnya
yang dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:
Pit −Pit −1
Rit=
Pit −1
2. Return Pasar
Dalam perhitungannya return pasar merupakan selisih indeks
pasar pada periode saat ini dengan indeks pasar periode sebelumnya.
Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:
( IHSGt −IHSG t−1 )
RM 1 =
Pt −1
10
return indeks pasar, sehingga peneliti tidak memerlukan periode
estimasi. Untuk itu dapat dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:
E ( Rit ) =Rmt
TVA i ,t =
∑ saham i yang sedang diperdagangkan pada hari ke−c
∑ sahami yang beredar pada hari ke−c
c. Market Capitalization
Nilai pasar adalah kumulatif jumlah saham hari ini dikali dengan
harga pasar saham hari ini atau disebut dengan kapitalisasi pasar (market
capitalization) (Darmadji & Fakhruddin, 2008). Semakin besar nilai
market capitalization suatu saham, semakin besar pula ketertarikan
investor untuk melakukan investasi pada perusahaan tersebut. Maka
berikut cara perhitungannya:
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis data
sekunder, yang mana data diperoleh secara tidak langsung melainkan
melalui media perantara, data sekunder mengacu pada inormasi yang
dikumpulkan dari sumber yang ada (Sekaran, 2006), Dalam penelitian
ini data diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI).
11
ISSN: p-ISSN 2355-1488, e- ISSN : 2615-2932
3. Uji Beda
Uji Normalitas
Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Pada Abnormal return
Test of Normality
Kolmogrov-Smirnova
Statistik Df Sig Keterangan
Hmin7 0,107 34 0,200 Normal
Hmin6 0,081 34 0,200 Normal
Hmin5 0,154 34 0,039 Tidak Normal
Hmin4 0,151 34 0,047 Tidak Normal
12
Hmin3 0,132 34 0,143 Normal
Hmin2 0,099 34 0,200 Normal
Hmin1 0,101 34 0,200 Normal
Hnol 0,12 34 0,200 Normal
Hplus1 0,149 34 0,053 Normal
Hplus2 0,078 34 0,200 Normal
Hplus3 0,157 34 0,033 Tidak Normal
Hplus4 0,153 34 0,043 Tidak Normal
Hplus5 0,215 34 0,000 Tidak Normal
Hplus6 0,499 34 0,000 Tidak Normal
Hplus7 0,383 34 0,000 Tidak Normal
AARsebelum 0,107 34 0,200 Normal
AAR setelah 0,343 34 0,000 Tidak Normal
Dari hasil uji normalitas pada tabel 1 dapat dilihat bahwa nilai sig.(2-
tailed) pada abnormal return yang memiliki nilai terdistribusi normal hanya
pada hari H-7, H-6, H-3, H-2, H-1, H0, H+1, H+2 dan abnormal return
sebelum peristiwa terjadi.
Dan untuk nilai yang tidak terdistribusi normal terjadi pada hari H-5, H-4,
H+3, H+4, H+5, H+6, H+7 dan abnormal return setelah peristiwa COVID-
19 terjadi. Karena hasil pada uji normalitas tidak semua data terdistribusi
normal maka penelitian ini akan dilakukan dengan dua uji, yaitu uji
parametric Paired sample ttest dan non parametrik uji Wilcoxon signed rank
test.
Dari hasil uji normalitas pada tabel 2 dapat dilihat bahwa nilai sig.(2-
tailed) pada trading volume activity selama periode pengamatan memiliki
data yang terdistribusi tidak normal. Maka untuk pengujian pada trading
volume activity selanjutnya menggunakan uji nonparametric yaitu uji
Wilcoxon signed rank test.
Uji Signifikasi
Dari hasil perhitungan uji beda abnormal return menggunakan uji one
sample t-test untuk data yang terdistribusi normal tersebut dapat dilihat bahwa
sebagian besar memiliki nilai negatif dan sebagian besar positif pada hari-hari
sebelum dan setelah pengumuman peristiwa COVID-19. Pada table diatas hanya
pada H-6, H-3, H-1, H, H+5 dan H+6 saja yang terdapat abnormal return yang
signifikan artinya pada har tersebut pasar merespon cepat akan peristiwa
COVID-19 sedangkan untuk hari-hari yang datanya tidak terdapat abnormal
return yang signifikan dapat diartikan bahwa pelaku pasar tidak terlalu
merespon suatu peristiwa yang terjadi. Dari penjelasan diatas peneliti
menyimpulkan bahwa pada uji signifikan dengan menggunakan One Sample T-
14
Test ini terdapat abnormal return yang signifikan pada pengumuman peristiwa
COVID-19.
Dari hasil perhitungan uji beda abnormal return menggunakan one sample
Wilcoxon signed rank test untuk data yang tidak terdistribusi normal
menunjukan hasil bahwa pengujian yang dilakukan dengan menggunakan uji
one sample Wilcoxon signed rank test terdapat abnormal return yang signifikan
yaitu pada H-5, H+6 dan H+7 pada pengumuman peristiwa COVID19, dari dua
uji signifikansi yang berbeda tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa pada uji
signifikansi mengunakan uji one sample paired sample t-test dan one sample
Wilcoxon signed rank test kedua uji memiliki nilai yang signifikan, maka pada
hipotesis 1 ini Ho ditolak.
15
ISSN: p-ISSN 2355-1488, e- ISSN : 2615-2932
Tabel5. Uji Beda Abnormal return Menggunakan Uji Paired Sample T-Test
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence T D Sig.(2-
Std.
Std. Interval of the t Df tailed
Mean Error
Deviation Difference
Mean
Lower Upper
AARsebelum 113293 104132 1,34E+0
Pair 6071937 9210767 11
- 6 8 8 33 0
1
AARsesudah 66,9 8,99 7,59 3,96 0,7 80
Berdasarkan table 5 dihasilkan nilai sig.(2- tailed) pada uji Paired Sample
T-Test sebesar 0,000 pada saat sebelum dan setelah pengumuman peristiwa
COVID-19, maka pada uji beda abnormal return terdapat perbedaan. Secara
statistik, dari uji beda tersebut pada abnormal return sebelum dan setelah
pengumuman peristiwa COVID-19 pada 34 sampel, terdapat perbedaan
abnormal return. Dapat diartikan bahwa pasar ikut terdampak sangat besar
akibat dari pengumuman peristiwa COVID-19 terhadap 34 saham yang di
jadikan sampel.
Dari hasil perhitungan uji beda trading volume activity menggunakan one
sample Wilcoxon signed rank test untuk data yang tidak terdistribusi normal
menunjukan hasil bahwa pengujian yang dilakukan terdapat abnormal return
yang signifikan pada semua hari selama periode pengamatan saat pengumuman
peristiwa COVID-19, uji signifikansi tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa
pada uji signifikansi menggunakan uji one sample Wilcoxon signed rank test
memiliki nilai yang signifikan, maka pada hipotesis 3 ini Ho ditolak.
Tes Statistiksa
AARsebelum - AARsesudah
Z -2.043b
17
ISSN: p-ISSN 2355-1488, e- ISSN : 2615-2932
Kesimpulan
Saran
18
1. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya sampel yang digunakan
menggunakan sampel lain seperti IHSG, IDX30, IDX 100, sub sector
pertambangan, sub sector perbankan dan lain-lain agar hasil dari event
study beragam.
3. Untuk pembaca terkhususkan untuk pelaku pasar dan calon pelaku pasar
agar lebih berhati-hati terhadap suatu informasi yang sedang terjadi agar
tidak salah dalam mengambil keputusan karena pasar modal biasanya akan
bereaksi sementara untuk mencapai keseimbangan baru atas informasi yang
tersedia. Lebih baik para pelaku pasar dan calon pelaku pasar menganalisis
ulang secara fundamental dan teknikal agar meminimalisir resiko akibat
dari suatu peristiwa yang sedang terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Agatha, G. V., & Suhadak. (2018). Uji Beda Abnormal Return, Trading Volume
Dan Market Capitalization Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Kebijakan
Harga Jual Dmo Batubara (Studi pada Perusahaan Subsektor Pertambangan
Batubara yang Listing di BEI Tahun 2018). Jurnal Administrasi Bisnis .
Annisa, S. A. (2017). Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Peristiwareaksi
Pasar Modal Indonesia Terhadap Peristiwa Pemilihan Umum Presiden Ri
Tahun 2014 Pada Jakarta Islamic Index. skripsi .
Aquinaldo. (2018). Dampak hasil pemilu presiden indonesia tahun 2014
terhadap reaksi harga saham pada sub sektor perbankan indonesia.
Arieza, U. (2020, februari 14). CNN Indonesia. Retrieved Maret 16, 2020, from
CNN Indonesia Ekonomi:
https://m.cnnindonesia.com.ekonomi/20200213072211-92-474287/belumada-
langkah-amankan-ekonomi-dari-infeksi-virus-corona
Baiquni, R. S. (2015). Pengaruh Pengumuman Hasil Pemilihan Umum Presiden
2014 terhadap abnormal return dan aktivitas volume perdagangan saham
(studi peristiwa pada saham anggota kompas 100).
Chandra, C. H., Anastasia, N., & Memarista, G. (2014). Perbedaan Average
Abnormal Return, Average Trading Volume Activity Sebelum dan Sesudah
Pemilu di Indonesia. Jurnal Finesta .
Choriliyah, S., Sutanto, H. A., & Aminah, W. (2016). Reaksi Pasar Modal
Terhadap Penurunan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Atas saham Sektor
Transportasi Di Bursa Efek Indonesia . Journal of Economic Education .
19
ISSN: p-ISSN 2355-1488, e- ISSN : 2615-2932
22