Anda di halaman 1dari 2

Besi dan Mangan

Besi dan mangan menimbulkan masalah-masalah serius pada jaringan suplai air
bersih kota. Masalah-masalah tersebut sering ditemukan pada air tanah, tapi
kesulitan seringkali ditemukan pada musim-musim tertentu saat air di sungai
mengering. Mengapa beberapa air tanah bebas dari besi dan mangan dan yang
lainnya mengandung banyak sekali besi dan mangan masih merupakan teka-teki
yang menentang penjelasan jika dilihat dari sudut pandang kimia non-organik.
Belakangan ini, perkembangan dan pengalaman mengindikasikan bahwa
perubahan biokimia atau lebih tepatnya perubahan kondisi lingkungan menjadi
pertimbangan besar. Karena besi dan mangan keduanya ada dalam keadaan larut
dengan jumlah yang banyak di hampir semua tanah, penjelasan apa saja tentang
bagaimana jumlah besi yang cukup besar bisa masuk kedalam air yang mengalir
dalam tanah harus mempertimbangkan bagaimana besi dan mangan tersebut bisa
terbentuk menjadi padatan.

Konfirmasi bahwa besi dan mangan memperoleh jalan masuk kedalam pasokan
air melalui perubahan pada kondisi-kondisi lingkungan yang merupakan hasil dari
reaksi-reaksi bilologis berasal dari lima bukti, yaitu:
1. Air tanah yang mengandung jumlah besi atau mangan atau keduaya akan
selalu tidak mempunyai oksigen terlarut dan kandungan karbon
dioksidanya tinggi.
2. Sumur yang memproduksi kualitas air yang baik, rendah kandungan besi
dan mangannya, selama bertahun-tahun dikenal sebagai penghasil air
berkualitas kurang baik saat limbah organik telah habis didalam tanah di
sekitar atau di dekat sumur tersebut, membentuk kondisi anaerob di tanah
tersebut.
3. Masalah besi dan mangan di persediaan air permukaan yang tidak
terjangkau telah berkolerasi dengan reservoir yang dikelompokkan, tetapi
hanya terjadi dimana kondisi anaerob berkembang pada lapisan terbawah
air pada suatu danau.
4. Telah terbukti, atas dasar pertimbangan termodinamika, bahwa Mn (IV)
dan Fe(III) adalah satu-satunya kondisi stabil pada besi dan mangan di air
yang mengandung oksigen.
5. Bakteri tertentu dapat menggunakan Mn (IV) dan Fe(III) sebagai penerima
elektron untuk metabolisme pada kondisi anaerobik.

Sejauh yang diketahui, air minum yang mengandung besi dan mangan tidak
menyebabkan efek yang membahayakan bagi kesehatan manusia. Besi dan
mangan dapat membentuk senyawa kompleks yang stabil dengan substansi humus
di air yang bisa tahan terhadap oksidasi.
Baik besi dan mangan mengganggu sistem distribusi air dengan mendukung
pertumbuhan bakteri. Besi juga memberikan rasa pada air yang bisa diketahui
bahkan pada konsentrasi kecil. Karena alasan ini, suplai air tidak boleh
mengandung lebih dari 0.3 mg/l besi atau 0.05 mg/l mangan (US Environmental
Agency).
Metode dalam menentukan jumlah besi dalam air adalah metode Phenantroline,
metode yang lebih disukai untuk mengukur kadar besi dalam air pada waktu
sekarang, kecuali ada kandungan fosfat atau logam berat pada air tersebut.
Metode dalam menentukan jumlah mangan dalam air adalah metode Persulfate.
Metode ini dirancang untuk penentuan mangan rutin. Amonium persulfat
biasanya dipakai sebagai pengoksidsi.

Dalam pencarian sumber air baru, khususnya dari air tanah, penentuan besi dan
mangan menjadi penting. Sumber air dapat ditolak hanya karena penentuan ini.
Jika sumber air mengandung jumlah besi dan mangan lebih dari jumlah yang telah
ditentukan, seorang insinyur harus memutuskan apakah air tersebut perlu diolah
dan dengan cara apa air tersebut diolah.

Anda mungkin juga menyukai