Disusun Oleh:
RW 10
Rematik adalah penyakit menyerang sendi dan tulang atau jaringan penunjang sekitar
sendi, golongan penyakit ini merupakan penyakit autoimun yang banyak diderta oleh
kaum lanjut usia. Penyakit ini sering terjadi pada perempuan dan biasanya menyerang
orang yang berusia lebih dari 40 tahun (Arief Muttaqin, 2008). Rematik terutama
menyerang sendi-sendi, tulang, ligamentum, tendon dan persendian pada laki-laki
maupun perempuan dengan segala usia.
Karies gigi yang paling banyak menyerang manusia, sebanyak 98% dari penduduk dunia
pernah mengalami karies. Kerusakan ini dapat ditemukan pada semua jenis umur
(Universitas Indonesia, 2005). Di indonesia karies gigi masih menjadi masalah paling
sering terjadi pada penyakit gigi dan mulut. Angka kejadian karies gigi berkisar antara
85% - 99% (Sintawati, 2007).
Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis melepaskan kotoran dan debris dari
kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air mengalir. (DEPKES, 2007)
Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang lazim dilakukan dalam kehidupan sehari-
hari, sehingga dimanapun tempat selalu ditemukan orang merokok baik laki-laki,
perempuan, anak kecil, anak muda, orang tua status kaya atau miskin tanpa terkecuali.
Padahal sebagian besar masyarakat sudah mengetahui bahaya dari merokok namun pada
kenyataannya merokok telah menjadi kebudayaan (Tarwoto, dkk, 2010).
Reproduksi berasal dari re yang berarti kembali dan produksion yang berarti membuat
atau menghasilkan, jadi reproduksi (reproduksion) mempunyai arti suatu proses
kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidup. Kesehatan
reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental, dan social yang utuh dalam segala hal
yang berkaitan dengan fungsi, peran, dan system reproduksinya. (Efendi & Makhfuldi,
2013)
Alat Pelindung Diri (APD) di lingkungan kerja adalah seperangkat alat yang digunakan
oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan
adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja. Meskipun alat ini lebih sering digunakan di
tempat kerja, namun juga dibutuhkan pula untuk melindungi diri dalam kegiatan sehari-
hari. APD tidak mencegah insiden bahaya, tetapi mengurangi akibat dari kecelakaan yang
terjadi.
Berdasarkan pengkajian (SMD) yang sudah dilakukan oleh mahasiswa Program Profesi
Ners XVI yang mempunyai wilayah binaan Praktek Belajar Lapangan (PBL) di Desa
Desa Sugihmukti, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung dan bekerjasama dengan
aparat Desa setempat, tokoh masyarakat, tokoh agama dan kader kesehatan maka
ditemukan berbagai masalah kesehatan di masyarakat diantaranya angka penyakit
Hipertensi Sebesar 51 % dan rematik sebesar 38 % Rematik,
Untuk membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat RW 10 Desa Sugihmukti
mengenai penyakit Hipertensi, Rematik, karies Gigi dan mencuci tangan dan bahaya
merokok maka Mahasiswa Program Profesi Ners XVI mengadakan penyuluhan
pencegahan dan penanganan penyakit yang dilakukan di tiap- tiap rt yang berada pada
uang lingkup rw 10
B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Instruksional Umum
Masyarakat RW10 Desa Sugihmukti , Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung
mengetahui tentang Penyakit Hipertensi ,Reumatik, Karies Gigi dan Mencuci Tangan
dan bahaya merokok
C. Rencana Kegiatan
A. Topik :
B. Metode : pre post dan post test
C. Media : Lembar balik, Leaflet
D. Waktu : 45 menit
E. Tempat : Wilayah RW 10 desa sugihmukti
F. Pengorganisasian :
- Moderator : dilampirkan pada Implementasi Tiap
RT
- Penyaji : dilampirkan pada Implementasi
Tiap RT
- Notulen : dilampirkan pada Implementasi Tiap
RT
- Dokumentasi : dilampirkan pada Implementasi Tiap
RT
D. Sasaran
Masyarakat RW 10, Desa Sugihmukti , Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung.
E. Hasil yang diharapkan
a. Adanya peningkatan pengetahuan Masyarakat RW 10, DesaSugihmukti , Kecamatan
Pasirjambu, Kabupaten Bandung tentang hipertensi, rematik, karies gigi, mencuci
tangan dan bahaya merokok, kesehatan reproduksi,alat pelindung diri (kecelakaan
kerja),protap penangan bencana
b. Adanya peningkatan kehadiran Masyarakat RW 10, DesaSugihmukti , Kecamatan
Pasirjambu, Kabupaten Bandung dalam mengikuti kegiatan promosi kesehatan.
F. Bentuk Kegiatan
Penyuluhan yang dilaksanakan selama 45 menit.
I. Narasumber
Mahasiswa program profesi ners rw 10
J. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) Tersusunnya rencana kerja penyuluhan Penyakit reumatik di RW 10, Desa
sugihmukti, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung.
2) Undangan pertemuan sudah disebarkan 1 hari sebelum kegiatan dilakukan.
3) Sarana dan prasarana sudah tersedia.
b. Evaluasi proses
1) Minimal 60 % peserta penyuluhan hadir
2) Minimal 70 % peserta aktif dalam diskusi dan kegiatan yang dilakukan
3) Pelaksanaan kegiatan penyuluhan berjalan lancar mundur dengan
waktu yang telah dialokasikan karena warga banyak yang datang terlambat.
c. Evaluasi hasil diharapkan
1) Peningkatan 20 % pengetahuan masyarakat
2) Masyarakat RW 10, Desa sugihmukti, Kecamatan Pasirjambu,
Kabupaten Bandung mengetahui tentang penyakit hipertensi, rematik, karies gigi,
mencuci tangan dan bahaya merokok, kesehatan reproduksi, alat pelindung diri
( kecelakaan kerja), protap penanggulangan bencana
3) Keaktifan masyarakat RW 10, Desa Mekarmaju, Kecamatan
Pasirjambu, Kabupaten Bandung dalam mengikuti kegiatan promosi kesehatan.
LAPORAN KEGIATAN TAHAP IMPLEMENTASI PENYULUHAN KESEHATAN
REPRODUKSI DAN NAPZA
A. Persiapan
1. Menyepakati hari dan tempat pertemuan saat MMRW dengan peserta MMRW yaitu
Ketua RW, Ketua RT, Kader, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, ibu-ibu
pengajian, dan ketua pengajian.
2. Menyebarkan undangan ke sekolah SMP N 02 Pasir Jambu
3. Membuat media power point yang dimengerti siswa
4. Menyiapkan tempat pelaksanaan kegiatan.
B. Pelaksanaan
1. Penyuluhan pada tanggal 05 juni 2017 yang seharusnya
berjalan pada pukul 14.00 menjadi pukul 14.30 karena persiapan.
2. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 122 orang
3. Acara dimulai pukul 14.00 yang dibuka oleh mahasiswa
Program Profesi Keperawatan, Kemudian dilanjutkan penyuluhan mengenai napza
dan kespro oleh heru sastriawan, S.Kep.
4. Penyuluhan ditutup oleh mahasiswa Program Profesi
Keperawatan,dengan menghimbau siswa untuk menjauhi narkoba dan pernikahan
dini
K. Evaluasi
1. Peserta yang datang penyuluhan kesehatan sebanyak 122 orang
yang mengikuti penyuluhan.
2. Tabel diatas menunjukan bahwa dari 122 orang siswa/siswi
SMP N 02 Desa Sugihmukti yang datang, sebanyak 80 (68%) orang belum
mengetahui dampak dari Napza dan 42 (32%) sedikit mengetahui bahaya narkoba
sebelum dilakukan penyuluhan, dan setelah melakukan penyuluhan kesehatan
mengalami peningkatan sebanyak 122 orang mulai mengerti tentang Napza.
3. dari 122 orang siswa/siswi SMP N 02 Desa Sugihmukti yang datang,
sebanyak 85 (70%) orang belum mengetahui kesehatan reproduksi dan 37 orang sudah
mengetahui tentang kespro sebelum dilakukan penyuluhan, dan setelah melakukan
penyuluhan kesehatan mengalami peningkatan sebanyak 122 orang mulai mengerti tentang
kesehatan Reproduksi.