Anda di halaman 1dari 9

KEPERAWATAN KOMUNITAS

LAPORAN PENDAHULUAN & LAPORAN KEGIATAN


PENYULUHAN PENYAKIT HIPERTENSI, REMATIK, KARIES GIGI, MENCUCI
TANGAN DAN BAHAYA MEROKOK, KESPRO,APD DI RW 10 DESA
SUGIHMUKTI
KECAMATAN PASIRJAMBU
KABUPATEN BANDUNG

Disusun Oleh:

RW 10

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XIV


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL
BANDUNG
2016

INTERVENSI KEPERAWATAN KOMUNITAS


A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk mempertinggi derajat kesehatan, yang tertuang


di dalam Sistem Kesehatan Nasional yang merupakan upaya bangsa Indonesia untuk
meningkatkan kemampuannya mencapai derajat kesehatan yang optimal sebagai
perwujudan kesejahteraan umum. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang No.23 Tahun
1992 tentang kesehatan yang menggariskan bahwa pembangunan kesehatan merupakan
salah satu unsur kesejahteraan umum.
Pemerintah telah menetapkan visi pembangunan kesehatan, yaitu Menuju Indonesia
Sehat 2015 dan Kota Bandung, maka seluruh pelaku kesehatan bersama seluruh elemen
masyarakat Kota Bandung harus memahami makna dari visi tersebut, yaitu Bandung
Kota Sehat yang Mandiri (Dinas Kesehatan Kota Bandung, 2011).

Keperawatan kesehatan masyarakat merupakan suatu proses atau rangkaian kegiatan


pada praktek keperawatan ilmiah atau praktek keperawatan profesional dilaksanakan
berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang langsung diberikan kepada komunitas
sebagai upaya untuk mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi komunitas dengan
mengacu pada standar profesional keperawatan serta kode etik keperawatan sebagai
tuntutan utama (Husein,2010).

Rematik adalah penyakit menyerang sendi dan tulang atau jaringan penunjang sekitar
sendi, golongan penyakit ini merupakan penyakit autoimun yang banyak diderta oleh
kaum lanjut usia. Penyakit ini sering terjadi pada perempuan dan biasanya menyerang
orang yang berusia lebih dari 40 tahun (Arief Muttaqin, 2008). Rematik terutama
menyerang sendi-sendi, tulang, ligamentum, tendon dan persendian pada laki-laki
maupun perempuan dengan segala usia.

Karies gigi yang paling banyak menyerang manusia, sebanyak 98% dari penduduk dunia
pernah mengalami karies. Kerusakan ini dapat ditemukan pada semua jenis umur
(Universitas Indonesia, 2005). Di indonesia karies gigi masih menjadi masalah paling
sering terjadi pada penyakit gigi dan mulut. Angka kejadian karies gigi berkisar antara
85% - 99% (Sintawati, 2007).
Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis melepaskan kotoran dan debris dari
kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air mengalir. (DEPKES, 2007)

Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang lazim dilakukan dalam kehidupan sehari-
hari, sehingga dimanapun tempat selalu ditemukan orang merokok baik laki-laki,
perempuan, anak kecil, anak muda, orang tua status kaya atau miskin tanpa terkecuali.
Padahal sebagian besar masyarakat sudah mengetahui bahaya dari merokok namun pada
kenyataannya merokok telah menjadi kebudayaan (Tarwoto, dkk, 2010).

Reproduksi berasal dari re yang berarti kembali dan produksion yang berarti membuat
atau menghasilkan, jadi reproduksi (reproduksion) mempunyai arti suatu proses
kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidup. Kesehatan
reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental, dan social yang utuh dalam segala hal
yang berkaitan dengan fungsi, peran, dan system reproduksinya. (Efendi & Makhfuldi,
2013)

Alat Pelindung Diri (APD) di lingkungan kerja adalah seperangkat alat yang digunakan
oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan
adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja. Meskipun alat ini lebih sering digunakan di
tempat kerja, namun juga dibutuhkan pula untuk melindungi diri dalam kegiatan sehari-
hari. APD tidak mencegah insiden bahaya, tetapi mengurangi akibat dari kecelakaan yang
terjadi.

Salah satu tujuan perawatan kesehatan masyarakat adalah meningkatkan kemampuan


keluarga atau masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan mereka sendiri yang
muncul karena ketidaktahuan, ketidakmauan dan ketidakmampuan.

Data penelitian Departemen Kesehatan RI menunjukkan hipertensi dan penyakit


kardiovaskular masih cukup tinggi dan bahkan cenderung meningkat seiring dengan gaya
hidup yang jauh dari perilaku hidup bersih dan sehat, mahalnya biaya pengobatan
hipertensi, disertai kurangnya sarana dan prasarana penanggulangan hipertensi. Stroke,
hipertensi dan penyakit jantung meliputi lebih dari sepertiga penyebab kematian, dimana
stroke menjadi penyebab kematian terbanyak 15,4%, kedua hipertensi 6,8%, penyakit
jantung iskemik 5,1%, dan penyakit jantung 4,6% (Depkes RI, 2008).
Angka kejadian rematik pada tahun 2008 yang dilaporkan oleh Organisasi Kesehatan
Dunia WHO adalah mencapai 20% dari penduduk dunia yang telah terserang rematik,
dimana 5-10% adalah mereka yang berusia 5-20 tahun dan 20% adalah mereka yang
berusia 55 tahun (Wiyono, 2010).

Berdasarkan pengkajian (SMD) yang sudah dilakukan oleh mahasiswa Program Profesi
Ners XVI yang mempunyai wilayah binaan Praktek Belajar Lapangan (PBL) di Desa
Desa Sugihmukti, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung dan bekerjasama dengan
aparat Desa setempat, tokoh masyarakat, tokoh agama dan kader kesehatan maka
ditemukan berbagai masalah kesehatan di masyarakat diantaranya angka penyakit
Hipertensi Sebesar 51 % dan rematik sebesar 38 % Rematik,
Untuk membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat RW 10 Desa Sugihmukti
mengenai penyakit Hipertensi, Rematik, karies Gigi dan mencuci tangan dan bahaya
merokok maka Mahasiswa Program Profesi Ners XVI mengadakan penyuluhan
pencegahan dan penanganan penyakit yang dilakukan di tiap- tiap rt yang berada pada
uang lingkup rw 10

B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Instruksional Umum
Masyarakat RW10 Desa Sugihmukti , Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung
mengetahui tentang Penyakit Hipertensi ,Reumatik, Karies Gigi dan Mencuci Tangan
dan bahaya merokok

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan masyarakat RW 10, Desa Sugihmukti , Kecamatan
Pasirjambu, Kabupaten Bandung, mampu :
- menyebutkan tentang pengertian penyakit Hiperensi, Reumatik, Penyakit Karies
dan Mencuci Tangan dan bahaya merokok
- menyebutkan tentang Tanda dan Gejala Hipertensi, Reumatik dan Karies Gigi,
mencuci tangan dan bahaya merokok
- menyebutkan tentang Faktor Resiko Hipertensi, Reumatik, dan Karies Gigi,
mencuci tangan dan bahaya merokok
- menyebutkan tentang Akibat Dari Hipertensi, Reumatik, Karies Gigi dan Tidak
Mencuci Tangan,dan bahaya merokok
- menyebutkan tentang Penangganan Hipertensi, Reumatik, dan Karies Gigi, dan
bahaya merokok
- menyebutkan tentang Hal Yang Tidak Boleh Dilakukan Penderita Hipertensi,
Reumatik, Karies Gigi
- menyebutkan tentang Cara mengatur lingkungan untuk penderita Reumatik
- menyebutkan penangan obat tradisional untuk penyakit hipertensi dan rematik

C. Rencana Kegiatan
A. Topik :
B. Metode : pre post dan post test
C. Media : Lembar balik, Leaflet
D. Waktu : 45 menit
E. Tempat : Wilayah RW 10 desa sugihmukti
F. Pengorganisasian :
- Moderator : dilampirkan pada Implementasi Tiap
RT
- Penyaji : dilampirkan pada Implementasi
Tiap RT
- Notulen : dilampirkan pada Implementasi Tiap
RT
- Dokumentasi : dilampirkan pada Implementasi Tiap
RT

D. Sasaran
Masyarakat RW 10, Desa Sugihmukti , Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung.
E. Hasil yang diharapkan
a. Adanya peningkatan pengetahuan Masyarakat RW 10, DesaSugihmukti , Kecamatan
Pasirjambu, Kabupaten Bandung tentang hipertensi, rematik, karies gigi, mencuci
tangan dan bahaya merokok, kesehatan reproduksi,alat pelindung diri (kecelakaan
kerja),protap penangan bencana
b. Adanya peningkatan kehadiran Masyarakat RW 10, DesaSugihmukti , Kecamatan
Pasirjambu, Kabupaten Bandung dalam mengikuti kegiatan promosi kesehatan.

F. Bentuk Kegiatan
Penyuluhan yang dilaksanakan selama 45 menit.

G. Waktu dan tempat


a. Waktu pelaksanaan
Kegiatan diselenggarakan selama 1 kali pertemuan dengan alokasi waktu 45 menit.
Dilaksanakan sesuai jadwal penyuluhan di RW 10 desa sugihmukti, Kecamatan
Pasirjambu, Kabupaten Bandung.
b. Tempat

Tempat pelaksanaan di Wilayah RW 10, Desa sugihmukti, Kecamatan Pasirjambu,


Kabupaten Bandung.

H. Rencana Jadwal Penyuluhan


No Materi Waktu Narasumber
1 Pengertian penyakit reumatik, 5 menit Mahasiswa
hipertensi, karies gigi, mencuci
tangan dan bahaya merokok,
kespro, alat pelindung diri, protap
bencana
2 Tanda dan gejala penyakit 5 menit Mahasiswa
reumatik, hipertensi, bahaya
merokok, kesehatan reproduksi
3 Faktor resiko timbulnya 5 menit Mahasiswa
reumatik,hipertensi, bahaya
merokok, karies gigi, kesehatan
reproduksi
4 Akibat dari reumatik, hipertensi, 5 menit Mahasiswa
bahaya merokok, tidak mencuci
tanga, karies gigi,kesehatan
reproduksi, penggunaan apd
5 Cara penangganan reumatik, 5 menit Mahasiswa
hipertensi, bahaya merokok, karies
gigi,penyakit akibat kesehatan
reproduksi
6 Hal-hal yang tidak boleh dilakukan 5 menit Mahasiswa
penderita reumatik, hipertensi,
perokok, pendrita karies gigi,
7 Cara mengatur lingkungan yang 5 menit Mahasiswa
baik pada penderita reumatik

I. Narasumber
Mahasiswa program profesi ners rw 10

J. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) Tersusunnya rencana kerja penyuluhan Penyakit reumatik di RW 10, Desa
sugihmukti, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung.
2) Undangan pertemuan sudah disebarkan 1 hari sebelum kegiatan dilakukan.
3) Sarana dan prasarana sudah tersedia.
b. Evaluasi proses
1) Minimal 60 % peserta penyuluhan hadir
2) Minimal 70 % peserta aktif dalam diskusi dan kegiatan yang dilakukan
3) Pelaksanaan kegiatan penyuluhan berjalan lancar mundur dengan
waktu yang telah dialokasikan karena warga banyak yang datang terlambat.
c. Evaluasi hasil diharapkan
1) Peningkatan 20 % pengetahuan masyarakat
2) Masyarakat RW 10, Desa sugihmukti, Kecamatan Pasirjambu,
Kabupaten Bandung mengetahui tentang penyakit hipertensi, rematik, karies gigi,
mencuci tangan dan bahaya merokok, kesehatan reproduksi, alat pelindung diri
( kecelakaan kerja), protap penanggulangan bencana
3) Keaktifan masyarakat RW 10, Desa Mekarmaju, Kecamatan
Pasirjambu, Kabupaten Bandung dalam mengikuti kegiatan promosi kesehatan.
LAPORAN KEGIATAN TAHAP IMPLEMENTASI PENYULUHAN KESEHATAN
REPRODUKSI DAN NAPZA

Topik kegiatan : kesehatan reproduksi dan napza


Tempat : SMP N 02 pasir jambu
Waktu : 05 juni 2017, pukul 14.00

A. Persiapan
1. Menyepakati hari dan tempat pertemuan saat MMRW dengan peserta MMRW yaitu
Ketua RW, Ketua RT, Kader, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, ibu-ibu
pengajian, dan ketua pengajian.
2. Menyebarkan undangan ke sekolah SMP N 02 Pasir Jambu
3. Membuat media power point yang dimengerti siswa
4. Menyiapkan tempat pelaksanaan kegiatan.
B. Pelaksanaan
1. Penyuluhan pada tanggal 05 juni 2017 yang seharusnya
berjalan pada pukul 14.00 menjadi pukul 14.30 karena persiapan.
2. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 122 orang
3. Acara dimulai pukul 14.00 yang dibuka oleh mahasiswa
Program Profesi Keperawatan, Kemudian dilanjutkan penyuluhan mengenai napza
dan kespro oleh heru sastriawan, S.Kep.
4. Penyuluhan ditutup oleh mahasiswa Program Profesi
Keperawatan,dengan menghimbau siswa untuk menjauhi narkoba dan pernikahan
dini
K. Evaluasi
1. Peserta yang datang penyuluhan kesehatan sebanyak 122 orang
yang mengikuti penyuluhan.
2. Tabel diatas menunjukan bahwa dari 122 orang siswa/siswi
SMP N 02 Desa Sugihmukti yang datang, sebanyak 80 (68%) orang belum
mengetahui dampak dari Napza dan 42 (32%) sedikit mengetahui bahaya narkoba
sebelum dilakukan penyuluhan, dan setelah melakukan penyuluhan kesehatan
mengalami peningkatan sebanyak 122 orang mulai mengerti tentang Napza.
3. dari 122 orang siswa/siswi SMP N 02 Desa Sugihmukti yang datang,
sebanyak 85 (70%) orang belum mengetahui kesehatan reproduksi dan 37 orang sudah
mengetahui tentang kespro sebelum dilakukan penyuluhan, dan setelah melakukan
penyuluhan kesehatan mengalami peningkatan sebanyak 122 orang mulai mengerti tentang
kesehatan Reproduksi.

Anda mungkin juga menyukai