Anda di halaman 1dari 1

Era digital hari ini mengharuskan semua orang berhubungan dengan internet, tanpa ada terkecuali.

Laju
pertumbuhan semua sector kehidupan ditopang oleh system yang dijalankan secara online. Mau tak
mau, suka tak suka kita harus bisa menjadi pengguna internet yang baik dan bijak, jangan sampai kita
diperbudak oleh system internet. Berdasarkan survey salah satu asosiasi, pengguna internet di Indonesia
di bulan Juli 2015 mencapai 88 juta, hampir 1/3 jumlah populasi rakyat Indonesia. Diprediksi di tahun
2018, pengguna internet di Indonesia mencapai 200 juta, hampir sama dengan populasi rakyat
Indonesia. Disini bisa kita lihat pertumbuhan yang sangat signifikan untuk pengguna internet di
Indonesia. Hal semacam ini bisa menjadi ancaman dan peluang, tergantung bagaimana kita
memanfaatkannya sejak hari ini. Banyak orang - orang yang tidak ada basic pengatahuan mengenai
internet sama sekali, bisa memanfaatkannya menjadi rupiah, begitupun sebaliknya.

Kalau kita lihat profil pengguna internet Indonesia di tahun 2016 ini, mayoritas mereka mengakses
internet untuk tujuan mengupdate berita dan informasi, melakukan jual beli online dan bersosial media
untuk menyambung tali silaturahim dengan teman - teman. Peluang seperti ini harusnya bisa kita
manfaatkan semaksimal mungkin. Makanya tak heran, beberapa hari yang lalu ada senior ( kakak tingkat
di kampus ) yang menghubungi saya sekedar untuk bertanya dan belajar bagaimana membuat website
sendiri. Padahal beliau jurusan Teknik Kimia yang notabene bekerja gak ada hubungannya dengan
website dan internet. Namun, ketika ditanya, buat apa kakak belajar buat website sendiri?, beliau
jawab untuk menambah pengetahuan dan upgrade diri, serta kalau bisa punya website pribadi. Bahkan
beliau sudah beli beberapa buku namun masih belum mengerti karena pembahasan di buku yang agak
ribet. Lebih enak belajar dengan yang sudah pernah buat website. Sebegitu ingin taunya orang awam
untuk tahu bagaimana cara membuat website sendiri.

Lalu saya kasih penjelasan semudah mungkin untuk bisa di mengerti oleh beliau, serta dengan analogi -
analogi yang gampang untuk dipahami. Seperti apa itu domain? Domain itu alamat web yang akan kita
tuju, misal nama senior saya itu Fauzan, lalu beliau ingin membuat web dengan namanya sendiri, jadi
bisa nantinya fauzan.com, fauzan.net, fauzan.id, fauzan.co dan alamat web lainnya. Lalu apa itu hosting?
Hosting ibaratnya tempat kita menaruhkan konten-konten web kita, seperti fungsi hardisk di computer.
Bedanya hosting berada di server atau komputer orang lain, yang mana akan kita sewa per waktu (
mayoritas sewa tahunan ). Jadi kita butuh berapa space yang akan kita sewa, beragam pilihan space
hosting, mulai dari 100 MB, 300 MB, 1 GB bahkan unlimited space, tergantung konten apa yang akan
kita masukan ke hosting. File video dan gambar resolusi tinggi biasanya mempunyai size file yang besar
dan akan menguras space dari hosting kita.

Tak lupa juga saya kasih rekomendasi website untuk belajar membuat website sendiri, salah satunya di
Domainesia. Karena hampir 3 tahun saya menjadi member disana dan pelayanan yang diberikan cukup
baik. Makanya tak ragu saya rekomendasikan kepada senior saya tadi. Apalagi sekarang telah hadir fitur
Instant Deploy di Domainesia, dimana hanya dengan sekali klik saja kita sudah bisa membuat website
dengan mudah. Bahkan untuk kita yang tidak mengerti bahasa pemrograman computer sama sekali
serta gak pengen ribet buat website dari nol, akan sangat terbantu sekali dengan adanya fitur Instant
Deploy Domainesia. Senior saya tersebut sangat antusias dengan penjelasan saya itu, dan berharap bisa
merealisasikan segera untuk membuat website. Semoga sukses.

Anda mungkin juga menyukai