Anda di halaman 1dari 4

AL-QIYADAH WAL-JUNDIYAH

Kewajiban Beramal Jama’i

Dalam mencapai tujuan dakwah Islamiyyah merupakan kewajiban setiap muslim

untuk mewujudkannya dan tujuan ini hanya dapat dicapai dengan adanya jama’ah

dan harus melalui Amal Jama’i. Maka Amal Jama’i, dalam kaitan ini, adalah wajib.

Amal Jama’i yang digerakkan sebuah jama’ah Islam harus tersusun rapi dan kuat.

Seperti yang telah ada di dalam QS. As-Saff : 4, yang artinya “ Sesungguhnya

Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan

yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun

kokoh ”. Dalam mencapai tujuannya, setiap jama’ah harus memiliki manhaj yang

jelas dan bergerak menurut manhaj tersebut.

Amanah dan Tanggung Jawab Pemimpin

Dalam satu jama’ah, pimpinan mempunyai amanah dan beban yang sangat berat.

Amanah pimpinan memang sangat berat karena ia bertanggung jawab memberikan

arahan kepada setiap anggota untuk menjalankan langkah-langkah gerakan dan

mencapai hasil di bidang dakwah. Tanggung jawab pimpinan menjadi besar karena

semakin banyaknya jumlah anggota jama’ah. Seluruh anggota berada di bawah

tanggung jawabnya. Karena itu setiap anggota dan pimpinan jama’ah harus

menyadari betapa beratnya amanah dan beban tersebut, sehingga diperlukan suatu

koordinasi yang baik antara pimpinan dan anggotanya.

Hal-hal yang Membantu Terlaksananya Tugas Pimpinan

1) Ikhlas karena Allah semata, serta selalu benar dan jujur kepada-Nya

2) Peka terhadap pengawasan dan penjagaan Allah

3) Memohon pertolongan dan perlindungan Allah dalam seluruh keadaan dan


aktivitasnya

4) Pemimpin harus memiliki rasa tanggung jawab besar yang dapat mendorongnya

untuk selalu menjaga diri dalam memegang amanah.

5) Pimpinan harus memberikan perhatian yang cukup kapada masalah pendidikan

(tarbiyah), menyiapkan kader dan calon pengganti.

6) Terjalinnya rasa kasih sayang dan ukhuwwah yang tulus di kalangan anggota

jama’ah, khususnya antara anggota dan pimpinan.

7) Pimpinan harus selalu bersungguh-sungguh menyalakan cita-cita, mengukuhkan

tekad dan membangkitkan harapan di kalangan anggota jama’ah.

a) Pemimpin juga dituntut harus memiliki sifat-sifat :

•Senantiasa mengharapkan akhirat dengan ikhlas karena Allah semata.

•Berdaya ingat kuat, bijak, cerdas, berpengalaman luas, berpandangan jauh dan

tajam, berwawasan luas, mampu menganalisis berbagai persoalan dari segala segi

dengan tepat dan cepat menerapkan hasil analisanya dengan baik.

• Berperangai penyantun, kasih sayang, lemah lembut dan ramah serta bersahabat

• Berani dan sportif, tidak pengecut dan tidak membabi buta.

• Shidiq, tawadhdhu, memaafkan, menahan amarah, berlaku ihsan dan lain

sebagainya.

b) Tabiat Gerakan dan Medannya

• Harus beriltizam dengan tujuan berdirinya jama’ah

• Memelihara keuniversalan tujuan dan medan gerakan dengan seluruh

konsekuensinya, tanpa melupakan salah satu aspeknya.

• Kewajiban memberikan perhatian serius terhadap pendidikan (Tarbiyyah) di setiap

peringkat.

• Dana adalah urat nadi ‘Amal Islami.


c) Beberapa Petunjuk dalam Bergerak

• Pimpinan harus memberikan perhatian menyeluruh kepada tugas dan tanggung

jawab supaya dapat melaksanakannya dengan baik dan utuh tanpa melupakan

salah satu aspek tanggung jawabnya dalam beramal.

• Setiap penanggung jawab harus menyusun program kerja lengkap.

• Tepat dalam memilih petugas yang dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

• Pemimpin dituntut mengatur waktu dan urusannya seefektif mungkin

• Perlu memiliki kecekatan dan kekuatan tekad

• Semestinya seorang pemimpin menumpukkan perhatian kepada usaha yang

sangat diperlukan

• Berdakwah adalah ibadah kepada Allah

• Pemipin harus percaya atas ketinggian moral anggotanya yang bertugas

• Pemimpin harus pandai memilih orang yang layak dalam memegang jabatan dan

dalam menyelesaikan persoalan tertentu

• Pemimpin harus selalu membangkitkan semangat kerja sama yang penuh

kejujuran

• Pemimpin harus membiasakan diri bermusyawarah dengan para anggota sebelum

mengeluarkan keputusan penting

• Seorang pemimpin perlu meminta pandangan dan saran-saran anggota tertentu

yang berguna untuk memperbaiki kelancaran gerakan dan mewujudkan strategi

dakwah

d) Sifat-sifat yang dimiliki oleh seorang anggota (jundi) :

• Memahami benar arti komitmennya kepada Islam

• Yakin akan kewajiban bergerak membangkitkan iman di dalam jiwa manusia

• Harus mengetahui bahwa ‘Amal Jama’i memiliki syarat dan keiltizaman yang harus

diketahuinya
• Dasar beramal dalam gelanggang ini hanyalah semata-mata karena Allah, bukan

karena siapa-siapa

• Seorang jundi harus berusaha menjadi seorang Mu’min yang teguh dan yakin

terhadap ‘Amal Jama’i dengan segala tuntutannya

• Seorang jundi harus mengetahui secara mendalam segala ketentuan jama’ah

• Seorang anggota jama’ah harus melengkapi diri dengan berbagai bidang

kemampuan dan kelayakan

• Seorang jundi yang menyerahkan hidupnya untuk berjuang karena Allah dan

menegakkan kekuasaan agama Allah

• Seorang anggota jama’ah harus menjadi pelindung terpercaya terhadap tujuan

jama’ah

• Seorang anggota jama’ah harus berani menempatkan dirinya di barisan jihad fi

sabilillah

• Seorang anggota jama’ah harus benar-benar memberikan kepercayaan penuh

pada pimpinan jama’ah serta melaksanakan perintah pimpinan jama’ah

• Berpegang pada semboyan, “ Perbaiki diri dan seru orang lain kepada kebaikan”

• Seorang anggota jama’ah harus menghiasi dirinya dengan seluruh akhlaq Islam

Insya Allah dengan adanya poin-poin diatas, pergerakan sebuah jama’ah yang berisi

Pimpinan (Qiyadah) dan Anggota jama’ah (Jundi) akan dapat memberikan hasil yang

maksimal. Wallahu’alam bishowab.

By : Fajar Aditya Emozha ( TI ’08 )

Anda mungkin juga menyukai