Anda di halaman 1dari 82

14 Okt 2011

Ekowisata Perairan
MSP 422
Konservasi dan Pariwisata

DR. Handoko Adi Susanto


Kawasan Konservasi Perairan (KKP)
menurut PP No.60/2007
Konservasi sumber daya ikan adalah upaya
perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan sumber
daya ikan, termasuk ekosistem, jenis, dan genetik untuk
menjamin keberadaan, ketersediaan, dan
kesinambungannya dengan tetap memelihara dan
meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragaman sumber
daya ikan.

Kawasan Konservasi Perairan (KKP) adalah kawasan


perairan yang dilindungi, dikelola dengan sistem zonasi,
untuk mewujudkan pengelolaan sumber daya ikan dan
lingkungannya secara berkelanjutan
Kawasan Konservasi Perairan (KKP):
Taman Nasional Perairan
Taman Wisata Perairan
Suaka Alam Perairan
Suaka Perikanan
Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
(KKP3K):
Suaka Pesisir; Suaka Pulau Kecil
Taman Pesisir; Taman Pulau Kecil
Kawasan Konservasi Maritim (KKM):
Daerah Perlindungan Adat Maritim
Daerah Perlindungan Budaya Maritim
Sempadan Pantai (diatur oleh Keppres tersendiri)
Inisiatif KKP
KKP Nasional
Untuk desentralisasi
KKP Daerah pengelolaan sumberdaya

Zonasi KKP Untuk melindungi


Zona inti keanekaragaman hayati

Zona Perikanan Untuk mendukung


Berkelanjutan perikanan berkelanjutan
Zona Pemanfaatan Untuk mendukung
Zona Lainnya pariwisata berkelanjutan
Untuk mendukung kegiatan
ekonomi lainnya
Kegiatan/Zona Inti Perikanan Pemanfaatan Lain
Bkelanjutan

Penelitian YES YES YES YES

Pendidikan YES YES YES YES

Penangkapan ikan NO YES NO NO

Budidaya ikan NO YES NO NO

Wisata NO YES YES NO

Sarana NO YES YES NO


Pendukung
Rehabilitasi NO YES YES YES
Tujuan KKP:
Penelitian ilmiah
Perlindungan alam liar
Pelestarian spesies / keragaman genetik
Mempertahankan jasa lingkungan
Perlindungan unsur alam/budaya yang
spesifik
PARIWISATA DAN REKREASI
Pendidikan
Pemanfaatan sumberdaya secara
berkelanjutan dari ekosistem alam
(misalkan perikanan)
Mempertahankan kebudayaan tradisional
KKP dan Pariwisata

PARI
KKP PARIWISATA BERKELANJUTAN
WISATA

Pemasukan (income)
Lapangan Kerja (employment)
Justifikasi politik untuk KKP
Pendidikan Lingkungan
SUSTAINABLE TOURISM?
Pengertian (World Conservation Union,1996)

Perjalanan dan kunjungan

Menikmati dan menghargai


alam

Bertujuan untuk
memajukan konservasi
Conventional vs Sustainable Tourisms

PARIWISATA KONVENSIONAL PARIWISATA BERKELANJUTAN

1. Tiga tujuan (tiga garis dasar):


1. Satu tujuan: Keuntungan keuntungan, lingkungan, masyarakat
2. Tak terencana (pada tingkat regional)
3. Berorientasi pada wisatawan 2. Umumnya terencana
4. Kontrol oleh pihak luar 3. Berorientasi lokal
5. Fokus pada hiburan 4. Kontrol oleh pihak lokal
6. Konservasi bukan prioritas 5. Fokus pada pendidikan
7. Masyarakat bukan prioritas 6. Konservasi adalah prioritas
8. Kebocoran pendapatan 7. Masyarakat adalah prioritas
8. Lebih banyak pendapatan tertahan
TIGA DASAR SUSTAINABLE TOURISM

bermanfaat bagi lingk,


Aspek Lingkungan minim dampak negatif

bermanfaat bagi
Aspek masyarakat lokal
Sosial Budaya menghormati budaya &
tradisi lokal

pekerjaan, pendapatan
Aspek Ekonomi (bagi KKP &
masyarakat)
Apa perbedaan antara kata
WISATA dengan PARIWISATA?

WISATA:
v 1 bepergian bersama-sama (untuk memperluas pengetahuan,
bersenang-senang, dsb); bertamasya; 2 piknik

PARIWISATA:
n yg berhubungan dgn perjalanan untuk rekreasi;
pelancongan; turisme
Cancun: Contoh Pariwisata Konvensional

Cancun sebelum pengembangan

Foto-foto ini sebenarnya berasal dari daerah di selatan Cancun


(Di Cancun sendiri sudah tidak ada lagi yang seperti ini.)
Cancun sekarang

Daerah Cancun berada di negara mana?


A. Belize
B. Mexico
Berdesakan Pembangunan di sepanjang garis pantai
C. Guatemala
D. Cuba
Juga:
E.Pembuangan
Jamaica limbah ke laut
Lingkungan setempat tidak dilindungi
Sedikit ketertarikan terhadap budaya lokal

Pariwisata memberikan pekerjaan &


pendapatan bagi Cancun tetapi sayangnya
pembangunan pariwisata ini tidak dilakukan
Daerah kumuh dengan cara yang lebih berimbang?
Pariwisata sebagai industri yang mendunia

Pariwisata dunia:

Membangkitkan 11% Produk Domestik Global (!)


Mempekerjakan 200 juta orang
Memberi 1 dari setiap ~12 lapangan pekerjaan
Memindahkan ~700 juta pelancong internasional per tahun
Lima ekspor teratas bagi 83% negara yang ada di bumi
Sumber devisa terbesar bagi 38% negara yang ada di bumi

Pariwisata kini dianggap sebagai industri terbesar di dunia.


Sumber statistik pariwisata: World Tourism Organization
Permintaan pariwisata
Prakiraan pertumbuhan tahunan rata-rata 2006-2010:
1. Papua New Guinea (+22.3%)
2. Vanuatu (+15.5%)
3. Niue (+14%)
4. Cook Islands (+11.8%)
5. Marshall Islands (+11.2%)

Tantangan pertumbuhan:
Kapasitas perjalanan udara
Kestabilan politik
Standar dan ketersediaan
akomodasi
Promosi tentang kawasan
Kompetisi dalam kawasan
Pariwisata INDONESIA??
9000

Jumlah wisatawan and income dari pariwisata


8000

7000

6000

5000

4000

3000
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Jumlah (x1000) Income (M USD)


Permintaan pariwisata berkelanjutan dari
pariwisata secara keseluruhan
Ekstrapolasi permintaan pariwisata
alam & ekowisata:

Pariwisata tumbuh ~4% per tahun, tetapi


pariwisata alam/ekowisata tumbuh
jauh lebih cepat, ~10-15%.

Pariwisata alam diperkirakan mencakup


40-60% dari keseluruhan pasar
pariwisata.
Mengapa wisatawan menginginkan pariwisata
berkelanjutan?

- Ketertarikan kepada isu


lingkungan

- Mencari tujuan wisata lebih


terpencil

- Pelancong mencari
keragaman menghindari
tujuan wisata yang mirip
Manfaat pariwisata bagi KKL

1. Pemasukan (income)
Karcis masuk, biaya pemakaian
Ditagih di pintu masuk (bila ada)
Ditagih di atas perahu
Sebagai tambahan ongkos wisata/tur
Biaya pemakaian alat (perahu, dll.)
Biaya untuk beraktivitas (menyelam, memancing, dll.)
Konsesi untuk sektor swasta
Toko cenderamata, penyewaan perahu, warung
makanan/restoran, tur
Pengelolaan atau kepemilikan swasta
Sebagian keuntungan untuk KKL
Donasi dari pengunjung
Manfaat pariwisata bagi KKL

2. Lapangan Pekerjaan :
Staf kawasan lindung
Usaha yang langsung melayani wisatawan
(Pemilik penginapan, restoran, dll.)
Pemandu wisata/interpretasi alam
Lapangan pekerjaan tak-langsung
(Sektor layanan lain, konstruksi, pemasok, dll.)
Manfaat pariwisata bagi KKL

3. Justifikasi politis bagi KKL


Pemerintah akan lebih mendukung
KKL bila KKL memberikan manfaat
yang nyata terutama pemasukan
dan pekerjaan.

4. Pendidikan lingkungan
Pemandu alam
Pusat pengunjung
Tanda atau marka di pantai
Khalayak berbeda:
internasional, nasional, lokal
Media massa
Apa saja ancamannya?

Dampak yang ditimbulkan oleh pengunjung


- Terhadap sumberdaya?
- Terhadap pengalaman pengunjung?
Pencemaran air
Serpihan sampah di pantai/laut
Kerusakan pada kehidupan dasar laut
Efek terhadap hidupan-liar

Pantai tempat bersarang penyu (di Kalamaki, Yunani) dipenuhi oleh perahu-genjot, furnitur
pantai & sebuah tembok, mengakibatkan nyaris tidak mungkin bagi penyu untuk
bersarang. (Foto: Mesasset)
Efek terhadap hidupan-liar

Wisatawan mengganggu penyu yang sedang berusaha menjauh.


Perhatikan wisatawan yang berada di atas penyu menghalanginya untuk naik ke permukaan untuk
bernapas .
Dampak terhadap pengalaman pengunjung

Berdesakan
Dampak terhadap pengalaman pengunjung

Ancaman terhadap keselamatan pengunjung


Ketidak-stabilan ekonomi

Kebocoran pemasukan yang hanya dinikmati oleh


investor dari luar
Fluktuasi permintaan pariwisata sulit-diduga

Jangan terlalu menggantungkan diri pada pariwisata sebagai satu-satunya


sumber pekerjaan dan pemasukan.
FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG
PENGEMBANGAN EKOWISATA BAHARI DI KKP
Dukungan Sarana dan
Kesiapan Sumberdaya Manusia Prasarana Transportasi
Kementerian KP Departemen Kimpraswil
Kementerian Kehutanan Kementerian KP
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Kementerian Perhubungan
Kementerian Lingkungan Hidup
dll
Fasilitas Kemitraan
Pengawasan dan PENGEMBANGAN kemitraan dengan private
EKOWISATA sector yang ada disekitar
Pengamanan Sekitar kawasan konservasi perairan
KKP BAHARI DI KKP
PPNS
Polhut Fasilitas KemitraanPromosi dan
Kepolisian Investasi baik dalam negeri maupun
Masyarakat Prasarana Umum
penyediaan air bersih luar negeri
listrik Kementerian Budpar
komunikasi BKPM
advertensi, dll Kementerian KP
Biro Perjalanan
Perwakilan RI di Luar Negeri
PERLU ADANYA KOLABORASI DALAM
PENGEMBANGAN WISATA DI KKP
KEGIATAN WISATA BAHARI DI
KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN
Wisata tontonan

snorkeling
perahu kaca (glass boat)
migrasi Paus
Wisata pendidikan

mengamati (dan membuat foto atau film)


ekowisata berbasis spesies/ekosistem
P. Komodo-NTT

P. Derawan-Kaltim
PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PESISIR BERBASIS PENYU
DI PANTAI PANGUMBAHAN, SUKABUMI
PEMANFAATAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN NASIONAL
GILI MATRA
PEMANFAATAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH
PULAU BIAWAK, INDRAMAYU
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

KONDISI EXISTING KAWASAN GILI SULAT-LAWANG

Area pelabuhan yang kurang Keindahan bawah laut yang akan


dimanfaatkan secara optimal dikembangkan menjadi obyek
wisata menyelam

Daerah pesisir dan hutan mangrove yang


mempunyai potensi untuk dimanfaatkan sebagai
obyek ekowisata home project profile location facilitie concept desain intro
s
PROGRAM/KEGIATAN DI KKLD LOMBOK TIMUR

I. Sarana dan Prasarana Penunjang Pengelolaan KKLD


1. Pembangunan fasilitas penunjang:

Kantor Pengelola Shelter (Berugaq) Penginapan

Jetty (Jalan Kayu) Boat, Darmaga & Pos Jaga Kebun Bibit Mangrove
JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN
SEKITAR 200 ORANG PER BULAN

OBJEK WISATA SURVING MENTAWAI


MEMILIKI 23 TITIK OMBAK
BERSTANDAR INTERNASIONAL PADA
SEPANJANG 758 KM GARIS PANTAI
DENGAN 213 PULAU KECIL BESAR

TERSEBAR DI DAERAH NYANG-


NYANG, KARANG
BAJAT, KARONIKI, PANANGGELAT
DAN MAINUK (PULAU
SIBERUT), KATIET BASUA (PULAU
SIPOIRA) DAN PANTAI SELATAN DAN
PAGAI UTARA (PULAU SIKAKAP).

41
Surfing di Kep. Mentawai
Panorama Kep.
Kapoposan, Sulawesi
Selatan
Gugus Kep. Kapoposan, Sulawesi Selatan
Pemandangan bawah laut TN. Bunaken, Sulawesi Utara
Ikan Mola-mola Nusa Penida
WAKATOBI adalah
singkatan dari
Wangiwangi, Kaledupa, Tom
ia, dan Binongko.

Keempat pulau agak besar


di gugusan Kepulauan
Tukang Besi tersebut telah
dimekarkan menjadi
kabupaten sendiri, terpisah
dari Kabupaten Buton.

Perairan Kepulauan
Wakatobi menyimpan
pesona ekosistem terumbu
karang yang dinilai terbaik
di dunia. Sejak tahun 1990-
an, perairan tersebut
ditetapkan pemerintah
sebagai Taman Nasional
Laut Wakatobi (TNLW).
Potensi Wisata Kep. Riau

48 Riau
Kep.
Potensi Wisata bahari, mengingat
keindahan panorama alam
pesisir, PPK dan bawah laut
Keanekaan hayati laut dinilai terbaik
di Indonesia, termasuk terumbu
karangnya.
Ada 450 jenis karang, 950 jenis ikan
karang, dan 600 jenis moluska
Salah satu tempat yg termasuk
world heritage sites, disampung P.
Derawan

49
Sunset di Kaimana, Papua

Sunset di Raja Ampat, Papua Barat


Wayag, R4
Terima kasih

handokoadi@yahoo.com
Pembelajaran
Dari Negara lain !!!

Apakah Kita Bisa Mereplikasi ???


Bagaimana Caranya ???
Cayman Turtle Center
Cayman Turtle Center
Cayman Turtle Center
Sabah Park (Selingan, Bakkungaan
Kecil, Gulisan)
Carrying
Capacity
38 prsn/night
Transport:
35 Mnt flight
from KK
Ordinary
boat: 2,5 - 3
hours
Speed boat
(100 hp): 45
mnt
Tour Cost:
RM 935/prsn
Min 2 paxs
Sabah Park (Selingan, Bakkungaan
Kecil, Gulisan)
Daya tampung
38
orang/malam
Transportasi:
35 Menit flight
dari Kota
Kinabalu
Boat biasa: 2,5
- 3 hours
Speed boat
(100 hp): 45
mnt
Biaya tour:
RM 935/orang
Minimal 2 paxs
Sabah Park
Mon Repos & Heron Island, Australia
2 Minggu Ekspedisi Penyu
Laut (Ecotour, Costa Rika)

Pemimpin Expedisi: ahli biologi penyu Laut


Fokus penyu Laut, namun juga meliputi
Kekayaan alam lain Costa Rika
Pengamatan burung, reptil, primata, botani, dll
Jumlah Grup: 10-12 orang
Harga (hotel sekamar berdua) = USD 1900
Peserta menjadi anggota Sea Turtle Restoration
Project selama 1 tahun
Contoh Wisata - Spesies Lainnya

Rwanda, Uganda, Kongo


Jam melihat Gorila
Minimal 10 orang
USD 200/orang
Afrika lainnya
Melihat singa
USD 600/orang
09 Des 2011

MENGELOLA DAMPAK PENGUNJUNG

Ada dua jenis perubahan terencana atau tak-terencana.


Nah, yang mana yang anda inginkan?
~Ed McMahon, The Conservation Fund
Dampak pengunjung

Potensi dampak negatif pariwisata.


Dampak terhadap hidupan-liar
Pencemaran, sampah
Kerusakan dasar laut
Penurunan kondisi pantai
& banyak lagi
Kapan kita mengatakan cukup adalah cukup?
Contoh dari Indonesia

Suatu hari yang padat dari riuh di Guci, Jawa Tengah


Tidak melulu mengelola
sumberdaya, tetapi juga mengelola
orang
Methods for limiting visitors impacts:

1. Recreation Opportunity Spectrum (ROS) (Clark and


Stankey, 1979);
2. Limits of Acceptable Change (LAC) (Stankey and McCool,
1972; Stankey et. al, 1985, McCool and Stankey, 1992);
3. Visitor Impact Management (VIM) (Graefe et al, 1990;
Loomis and Graefe, 1992;
4. Visitor Experience and Resource Protection (VERP) (Hof
et al, 1993; NPS, 1995);
5. Tourism Optimisation Management Model (TOMM)
(Manidis, 1997),
Daya Dukung Lingkungan
Apakah Daya Dukung Lingkungan?

Mengendalikan jumlah maksimum pengunjung pada satu tempat


tertentu untuk satu periode waktu tertentu.
Daya Dukung Lingkungan yang digunakan saat ini

Definisi luas jenis perilaku pengunjung


diperhitungkan
DDL sangat berguna bagi situasi ketika perilaku
pengunjung cukup konsisten dan dapat diduga:
sebagai contoh, # penyelam tingkat lanjut yang
melakukan penyelaman.
Problem dengan Daya Dukung Lingkungan

Jumlah (pengunjung) bukan lah pengukur


dampak yang akurat.

Dampak akan beragam sesuai dengan:


Perilaku & motivasi pengunjung
Cara transportasi
Jenis loji/akomodasi
Efektivitas pedoman/panduan
Musim dan waktu
Limits of Acceptable Change (LAC)

LAC fokus pada: Seberapa banyak dampak disebut terlalu


banyak?

Menerima bahwa dampak akan selalu terjadi


Batasi dengan jelas dampak yang mana yang terlalu banyak
Jangan khawatir dengan ketiadaan jumlah pasti pengunjung
Pikirkan tentang memperbaiki perilaku pengunjung
Pikirkan tentang perbedaan kerentanan tapak

LAC pada awalnya dikembangkan oleh U.S. Forest Service; sekarang


digunakan di beragam jenis habitat, dan semakin sering digunakan untuk
menggantikan Daya Dukung Lingkungan sebagai strategi pengelolaan.
Cara untuk mengendalikan dampak

Lima strategi umum:


Pengelolaan tapak
Zonasi & alokasi
Peraturan
Penghindaran & penegakan
Pendidikan pengunjung
Lima kegiatan spesifik:
Meningkatkan pasokan area, sarana, dll.
Kurangi penggunaan kawasan oleh publik
Modifikasi jenis pemanfaatan oleh
pengunjung
Kendalikan sikap dan keinginan pengunjung
Modifikasi tapak atau sumberdaya
Cara spesifik untuk mengurangi dampak pengunjung

Pembatasan berdasarkan musim atau waktu


Ukuran grup
Perilaku pengunjung
Zonasi
Menaikkan harga karcis
Sarana & jejalur
Tempat sampah
Pendidikan pengunjung
Pelatihan pemandu
...lainnya?...
Cara apa yang anda gunakan?

Menutup pantai Jalur-papan


pada bakau
Mengapa melakukan pemantauan?

Bila anda tidak tahu efek kegiatan-kegiatan


pariwisata berkelanjutan terhadap lingkungan alami
tapak dan masyarakat yang berada di
dekatnya/sekelilingnya, maka anda tidak dapat
mengatakan bahwa anda sudah berhasil.

Hanya melalui pemantauan secara rutin anda dapat


mendeteksi tanda-tanda awal perubahan sebelum
kerusakan terjadi terlalu jauh.
Apa yang dipantau?
A. Kondisi sumberdaya: data ilmu alam
Liputan vegetasi (kehilangan)
Tempat bersarang (gangguan)
Perilaku hidupan-liar
B. Karakteristik pengunjung: data ilmu sosial
Demografi pengunjung dan jenis-jenis pengguna
Tingkat dan pola pemanfaatan
Sikap, persepsi & apa yang dipercaya pengunjung
Motivasi, keinginan, pengalaman pengunjung
C. Kegiatan pengelolaan
Pertanyaan mendasarnya
Bagaimana A dan B berubah sebagai respons terhadap C?
Langkah-langkah Proses LAC
1. Identifikasi kekhawatiran dan isu terkait
kawasan.
2. Definisikan dan jabarkan peluang pariwisata.
3. Pilih indikator yang sesuai.
4. Kaji kondisi lokasi saat ini bagi setiap
indikator.
5. Buat standar bagi setiap indikator.
6. Tentukan kegiatan penanganan yang harus
diambil ketika standar terlewati.
7. Pantau kondisi dan laksanakan kegiatan.
Langkah-langkah Proses LAC
Langkah 3. Pertanyaan berikut seyogianya diajukan ketika
mengidentifikasi indikator:

1. Apakah indikator memberikan apa yang ingin kita ketahui?


Pertanyaan apa yang ingin kita jawab?
2. Apakah indikator terkait langsung kepada kondisi
sumberdaya, sosial atau ekonomi penting?
3. Apakah indikator bisa diukur dengan mudah dan relatif tidak mahal
biayanya?
4. Apakah indikator cukup peka untuk memberi peringatan pada
pengelola ketika keadaan belum mencapai tingkat yang bisa
diterima?
5. Apakah indikator bisa diukur tanpa mempengaruhi kualitas dari
pengalaman pengunjung?
6. Apakah indikator akan memberikan informasi yang memadai sesuai
dengan waktu dan biaya yang diperlukan untuk memperolehnya?
7. Siapa yang akan melakukan pemantauan?
Langkah-langkah Proses LAC
Langkah 3. Indikator dapat mencakup kombinasi
pengukuran biologi, fisik dan sosial, seperti:

1. Keberhasilan reproduksi burung dan mammalia laut


2. Ada atau tiadanya species kunci dalam KKL
3. Erosi pantai
4. Kualitas air
5. Suara
6. Tingkat kriminalitas
7. Kecelakaan lalulintas terkait pariwisata
8. Jumlah penduduk lokal yang bekerja pada pariwisata
9. Kepuasan penduduk lokal
10. Kepuasan wisatawan
Langkah-langkah Proses LAC
Langkah 4. Kaji kondisi lokasi saat ini untuk setiap
indikator.

1. Anda tidak dapat menentukan standar untuk mengamati


perubahan bila tidak mengetahui titik awalnya.
2. Sebagai contoh, bila indikatornya jumlah singa laut
pada satu koloni, maka anda tentunya ingin
mengetahui berapa banyak singa laut yang ada saat ini.
3. Anda mungkin perlu mengkaji juga apakah kondisi
mereka saat ini dapat diterima, atau sudah berada di
bawah batas dapat diterima.
Langkah-langkah Proses LAC
Langkah 5. Membuat standar untuk setiap indikator.

1. Standar seyogianya menentukan beberapa


batasan perubahan yang dapat diterima.
2. Beberapa dampak memang tak-
terhindarkan, tetapi pengelola harus bersedia
memutuskan seberapa besar dampak yang
dapat ditoleransi sebelum mereka mengubah
cara-cara pengelolaannya.
CONTOH LAC

Anda mungkin juga menyukai