2 September 2014
Abstrak
Upacara adat perkawinan merupakan serangkaian kegiatan tradisional turun-temurun yang mempunyai maksud
dan tujuan agar sebuah perkawinan selamat sejahtera serta mendatangkan kebahagiaan di kemudian hari.
Kebudayaan Jawa telah berinteraksi dengan norma norma agama sehingga perkawinan adat Jawa merupakan
suatu upacara tradisional keagamaan yang di dalam pelaksanaannya terdapat norma norma agama. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui kebudayaan masyarakat Jawa yang memiliki pola-pola kebudayaan berupa
ide-ide, cita - cita, adat istiadat, kepercayaan dan kebiasaan-kebiasaan lainnya yang dijadikan pedoman dalam
mencapai tujuan bersama untuk kelangsungan hidup masyarakat secara keseluruhan. Metode penelitian yang
penulis gunakan adalah studi pustaka (library research), website, dan sumber sumber tertulis baik yang tercetak
maupun media elektronik sehingga dapat memperjelas penelitian ini. Dari hasil penelitian ini dapat dikatakan
bahwa nilai sosial pada perayaan tradisi perkawinan adat Jawa dipercaya akan mendatangkan suatu pengaruh
yang kuat berkenaan dengan kehidupan sosial budaya. Nilai nilai keagamaan pada tradisi perkawinan adat Jawa
adalah untuk lebih meningkatkan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa dan pengucapan rasa syukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa karena telah diberi berkah, rahmat, serta pertolongan di masa sekarang dan dimasa yang akan
datang.
Kata kunci : Perkawinan adat Jawa, kebudayaan Indonesia
35
Perkawinan Adat Jawa Dalam Kebudayaan Indonesia
peristiwa perkawinan terutama diperlukan dalam budaya, norma, hukum, dan aturan-aturan yang satu
rangka mengatur hak, kewajiban dan tanggung jawab dengan yang lainnya berkaitan menjadi satu sistem.
masing masing anggota keluarga, guna membentuk Sedangkan berikutnya adat istiadat adalah tata
rumah tangga yang bahagia dan sejahtera. Kondisi kelakuan yang kekal dan turun temurun dari generasi
sosial budaya di setiap tempat atau daerah tentunya kegenerasi lain sebagai warisan sehingga kuat
akan berbeda-beda sesuai dengan adat istiadat dan integrasinya dengan pola-pola perilaku masyarakat
kebiasaan setempat. Disamping juga harus (Depdikbud, 2005). Sinonim dari istilah adat adalah
disesuaikan dengan budget (anggaran/dana) yang tradisi, arti tradisi yang paling mendasar adalah
tersedia, sehingga dalam upacara perkawinan ini traditum yaitu sesuatu yang diteruskan
perlu diperhatikan faktor efisiensi dan nilai (transmitted) dari masa lalu ke masa sekarang, bisa
ekonomis. berupa benda atau tindak laku sebagai unsur
Sedangkan tujuan dan manfaat dari penelitian kebudayaan atau berupa nilai, norma, harapan, dan
ini adalah penulis ingin mengetahui bagaimana cita-cita. Dalam hal ini tidak dipermasalahkan berapa
upacara pernikahan kebudayaan adat Jawa dari mulai lama unsur-unsur tersebut dibawa dari satu generasi
pengenalan calon pasangan, tata cara melamar, kegenerasi berikutnya. Kriteria yang paling
persiapan pernikahan, sampai dengan menentukan bagi konsepsi tradisi itu adalah bahwa
penyelenggaraan acara pernikahan. Upacara tradisi diciptakan melalui tindakan dan kelakuan
pernikahan adat Jawa yang didalamnya terkandung orang-orang melalui fikiran dan imaginasi orang-
nilai nilai keagamaan diharapkan bermanfaat bagi orang yang diteruskan dari satu generasi ke generasi
kedua mempelai dalam mengarungi bahtera rumah berikutnya. Sesuatu yang diteruskan itu tidak harus
tangga. sesuatu yang normatif. Kehadirannya dari masa lalu
tidak memerlukan bahwa ia harus diterima dan
II. Kajian literatur dihayati.
2.1. Perkawinan Adat bisa meliputi sistem nilai, pandangan
2..1.1. Pengertian Perkawinan hidup, dan ideologi. Sistem nilai budaya, merupakan
Perkawinan merupakan hak setiap individu tingkat yang paling tinggi dan paling abstrak dari
untuk melanjutkan keturunan yang sah. Hal ini adat istiadat. Hal itu disebabkan karena nilai-nilai
berdasarkan Pasal 28 B ayat (1) UUD 1945 yang budaya itu merupakan konsep-konsep mengenai apa
berbunyi Setiap orang berhak membentuk keluarga yang hidup dalam ala pikiran sebagian besar dari
dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang warga suatu masyarakat mengenai apa yang mereka
sah. Selain itu menurut Pasal 1 ayat (1) UU No 1 anggap bernilai, berharga, dan penting dalam hidup,
Tahun 1974, Perkawinan adalah ikatan lahir batin sehingga dapat berfungsi sebagai suatu pedoman
antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami yang memberi arah dan orientasi kepada kehidupan
istri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah para warga masyarakat tersebut. Dalam tiap
tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan masyarakat, baik yang komplek maupun yang
Ketuhanan Yang Maha Esa. sederhana, ada sejumlah nilai budaya yang satu
Menurut Revisi Undang-undang Perkawinan dengan lainnya berkaitan hingga merupakan satu
bulan September tahun 2008 Bab I tentang dasar sistem, dan sistem itu pedoman dari konsep-konsep
perkawinan, Pasal 1 menyatakan Perkawinan adalah ideal dalam kebudayaan dan memberi pendorong
ikatan lahir batin antara seorang citizen dan seorang yang kuat terhadap arah kehidupan warga
citizen lainnya sebagai suami istri dengan tujuan masyarakatnya. (Kuntjara, 2007).
membentuk keluarga atau rumah tangga yang Masyarakat Indonesia mengetahui adat yang
bahagia dan kekal. Sedangkan Pasal 2 menyatakan dibawanya sejak lahir pada satuan masyarakat hukum
Perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut adat dimana dia tinggal, misalnya orang
hukum dan terdaftar di Kantor Urusan Nikah Minangkabau haruslah tahu adat istiadat orang
eIndonesia (KUNieI). Minang, orang Jawa harus tahu bagaimana adat Jawa
2.2. Adat Istiadat dan orang Melayu harus tahu adat istidat orang
Menurut kamus umum bahasa Indonesia Melayu dan sebagainya. Namun dalam
adat mempunyai beberapa makna diantaranya, adat perkembangannya, adat hanya diketahui oleh orang-
diartikan sebagai cara (kelakuan) yang sudah menjadi orang tertentu saja. Orang-orang tertentu disini
kebiasaan. Yang kedua adat diartikan sebagai wujud maksudnya, yaitu orang-orang berada pada organisasi
gagasan kebudayaan yang terdiri atas nilai-nilai adat atau orang-orang tua yang masih mengingat adat
36
Jurnal Khasanah Ilmu Vol. V No. 2 September 2014
dari generasi sebelumnya khususnya adat tentang yang jauh lebih luas. Mengapa hal itu bisa terjadi?.
perkawinan. Tampaknya terkait dengan asal muasal
2.3. Kebudayaan perkembangan kebudayaan yang diduga pertama -
Menurut Gazalba dalam Sulasman (2013) tama berurat-akar dari dunia pertanian. Realitas itu
secara etimologis, kata kebudayaan berasal dari bisa dijelaskan dengan mengacu pada teori sejarah
Bahasa Sanskerta, buddhayah, bentuk jamak dari challenge and response dari Arnold Toynbee.
kata buddhi yang berarti akal atau budi. Menurut ahli Tantangan pertama yang menuntut respons manusia,
budaya, kata budaya merupakan gabungan dari dua yang memaksa manusia untuk menggerakkan akal
kata, yaitu budi dan daya. Budi mengandung makna budinya adalah keharusan untuk mempertahankan
akal, pikiran, paham, pendapat, ikhtiar, perasaan, hidup, terutama dalam pemenuhan kebutuhan dasar,
sedangkan daya mengandung makna tenaga, seperti makan, minum, dan reproduksi. Manusia
kekuatan, kesanggupan. Sekalipun akar kata budaya merespons tantangan itu dengan memuat ide, nilai,
diderivasi dari akar kata yang berbeda, dapat norma, dan peralatan yang berkaitan dengan
dikatakan bahwa kebudayaan berkenaan dengan hal- pertanian karena pertanian sebagai sumber mata
hal yang berkenaan dengan budi atau akal. pencarian manusia. Jadi dengan demikian secara
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan hipotesis dapat dikatakan bahwa pertanian adalah
mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi awal manusia berbudaya.
sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran Masih menurut Sulasman (2013) jika
manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan terkait dengan individu manusia, pada
kebudayaan itu bersifat abstrak. Adapun perwujudan tingkat yang lebih tinggi, kebudayaan tidak dapat
kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh dilepaskan dari masyarakat. Masyarakat adalah
manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut
prilaku, dan benda-benda yang bersifat nyata, suatu sistem adat istiadat tertentu yang
misalnya pola prilaku, bahasa, peralatan hidup, berkesinambungan dan terikat oleh suatu rasa
organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang identitas bersama. Adapun komunitas adalah
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia kesatuan hidup manusia yang menempati wilayah
dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. yang nyata dan yang berinteraksi menurut suatu
(Sulasman, 2013) sistem adat istiadat serta yang terikat oleh suatu rasa
Pahlawan nasional Almarhum Ki Hajar identitas komunitas. Jadi, penekanannya lebih pada
Dewantara mendefinisikan kebudayaan sebagai wilayah. Kata masyarakat berasal dari akar kata
buah budi manusia, yaitu hasil perjuangan manusia syaraka yang berarti ikut serta, saling bergaul.
terhadap dua pengaruh kuat, yaitu zaman dan alam Dalam bahasa Arab, istilah masyarakat yang
yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk bermakna sama dengan bahasa Indonesia, yaitu
mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran dalam berkumpul adalah mujtama.
hidup dan penghidupannya guna mencapai Menurut Melville J. Herskovits dan
keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya Bronislaw Malinowski dalam Sulasman (2013)
bersifat tertib dan damai. (Sulasman, 2013). mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat
Masih menurut Sulasman (2013) kata dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang
kebudayaan dalam wacana ilmu pengetahuan di dimiliki oleh masyarakat itu. Istilah untuk pendapat
Indonesia merupakan upaya mencari pedanan kata itu adalah Cultural Determinism. Herskovits
culture (Inggris), sedangkan culture berasal dari memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun
bahasa Latin, yaitu colere yang berarti bercocok temurun dari satu generasi kepada generasi lain, yang
tanam. Kata culture dapat dimaknai sebagai segala kemudian disebut sebagai superorganic.
daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan Terlepas dari semua itu, kebudayaan dapat
mengubah alam. Hingga kini, kata culture tetap diartikan sebagai fenomena sosial yang tidak dapat
digunakan dalam dunia pertanian, misalnya dilepaskan dari prilaku dan tindakan warga
agriculture untuk menyebut ilmu ilmu pertanian, masyarakat yang mendukung atau menghayatinya.
monoculture untuk menyebut pertanian yang terdiri Demikian pula sebaliknya, keteraturan, pola, atau
atas satu jenis tanaman. konfigurasi yang tampak pada prilaku dan tindakan
Penggunaan kata culture yang semula warga masyarakat tertentu dibandingkan prilaku dan
berada di dunia pertanian kemudian disublimasikan tindakan warga masyarakat lain, tidaklah dapat
sehingga merambah ke dalam wilayah pengertian dipahami tanpa dikaitkan dengan kebudayaan.
37
Perkawinan Adat Jawa Dalam Kebudayaan Indonesia
38
Jurnal Khasanah Ilmu Vol. V No. 2 September 2014
39
Perkawinan Adat Jawa Dalam Kebudayaan Indonesia
Dalam pelaksanaan hajatan perkawinan perhitungan weton, pasaran, dan hari kelahiran calon
yang perlu diperhitungkan hari dan tanggalnya adalah pengantin pria dan wanita yang berkepentingan.
pada saat pelaksanaan ijab kabul atau akad nikah. Nama-nama hari, bulan, pasaran, windu, dan
Saat ijab kabul merupakan inti dari hajatan pranata mangsa mempunyai nilai filosofis yang satu
perkawinan, sedangkan untuk pesta perkawinan tidak sama lain berkaitan erat. Nilai-nilai yang terkandung
begitu penting. Saat ijab kabul perlu diperhitungkan dalam nama hari dan pasaran dari 3 sampai dengan 9
dengan seksama, hal ini menyangkut adat Jawa yaitu bukan berarti nilai 9 lebih baik dari pada 3 atau
adanya perhitungan hari kelahiran atau weton kedua empat, tetapi apa yang tersirat dalam nilai dari nama
belah pihak calon pengantin. hari tersebut. Nilai-nilai yang terkandung dalam
Biasanya sesudah selesai upacara pemberian nama hari dan pasaran disebut NEPTU.
peningset gadis, memikirkan hari baik untuk D. Perhitungan Untuk Menentukan Waktu Baik
melaksanakan hajat mantu putri gadisnya yang telah Yang dimaksud dengan menentukan waktu
menerima tanda ikatan (peningset). Mengacu pada baik disini adalah menyangkut hari, tanggal, bulan,
surat lamaran atau lamaran secara lisan orang tua dan tahun, serta saat untuk melaksanakan ijab kabul.
sang perjaka selalu memberitahukan hari, tanggal, Untuk perhitungan nilai hari dan nilai pasaran harus
tahun serta weton sang perjaka. Weton, hari, tanggal, dihitung neptunya atau nilainya, misalnya pasaran
dan tahun tersebut sebagai dasar perhitungan untuk harus dihitung neptunya atau nilainya, misalnya
mencari dan menentukan saat dan hari yang baik Senin Kliwon, Senin nilainya 4, Kliwon nilainya 8
guna melaksanakan ijab kabul. Orang tua sang gadis (lihat tabel 1 dan 2). Bila dijumlah (8 + 4) = 12.
dengan sendirinya mengetahui weton, hari, tanggal, Jumlah angka tersebut tidak boleh lebih dari 9, maka
bulan, dan tahun kelahirannya. jumlah tersebut harus diringkas dengan cara angka
Dalam menentukan hari baik perlu juga depan dijumlahkan dengan angka belakang yaitu 1 +
mengingat musimnya, misalnya musim hujan, atau 2 = 3, begitulah seterusnya. Untuk menentukan
kemarau, atau musim liburan anak-anak sekolah, atau apakah hari itu baik atau tidak perlu diketahui jumlah
musim ulangan umum dan ujian. Jadi hari baik neptu atau nilai masing-masing seperti tabel 1, 2, 3,
adalah musim kemarau dan liburan anak-anak dan 4. Apakah hari Sabtu Pahing adalah hari baik
sekolah. Disamping itu juga perlu adanya untuk melaksanakan ijab kabul ?
pertimbangan lain misalnya adanya kesibukan orang- Berikut ini pedoman untuk mencari dan
orang kota seperti di Jakarta dan orang-orang di menentukan hari baik yang berkaitan dengan hajat
pedesaan. mantu.
Untuk menghitung hari dan tanggal yang 1. Cara menghitung dan mencari hari baik untuk
baik ada caranya sendiri yang diuraikan lebih lanjut. akad nikah dan upacara Panggih.
Yang pokok dan mendasar adalah menentukan saat Menghitung dan mencari hari untuk akad nikah
dan hari yang baik untuk akad nikah dengan dasar dapat dilihat pada Tabel berikut ini.
Tabel 1
Menghitung dan Mencari Hari Baik
40
Jurnal Khasanah Ilmu Vol. V No. 2 September 2014
2. Bulan yang baik untuk melangsungkan akad akad nikah dan panggih biasanya menjadi satu
nikah dan upacara Panggih. rangkaian yaitu setelah upacara akad nikah,
Untuk mencari bulan yang baik dalam maka beberapa saat kurang lebih 2 jam diadakan
menyelenggarakan hajatan atau upacara nikah upacara panggih. Namun hal ini tidak mutlak.
dan panggih dapat dilihat pada tabel 1. Upacara
Tabel 2
Bulan Yang Baik
41
Perkawinan Adat Jawa Dalam Kebudayaan Indonesia
e. Makanan kecil seperti wajik, jadah, Sehabis siraman calon pengantin langsung
gembili, talas, ubi, dan yang sejenis. menuju ke kamar pengantin untuk dikerik dan
Kesemuanya diatur dengan rapih yang kemudian dipotong sedikit oleh Juru Paes.Riasan pengantin
diletakkan di dekat lokasi upacara siraman. masih berupa paes cengkorangan atau paes
Kegiatan Secara Kronologis Dalam Upacara lakaran.Dahi dan tengkuknya dikerik sesuai dengan
Siraman : pola paesan.Begitu pula alisnya dan sebelum itu
Pukul 09.00 semua diadakan upacara potong rambut. Potongan
1. Semua anggota panitia yang berkaitan dengan rambut itu nantinya ditanam di depan rumah calon
upacara siraman termasuk Juru Rias sudah siap pengantin putri bersama sama dengan potongan
dan mulai sibuk mengatur segala sesuatunya rambut calon pengantin pria menjadi satu. Hal ini
sehubungan dengan upacara siraman. sebagai lambang untuk memohon kepada Tuhan agar
2. Bila rumah calon pengantin pria berdekatan pasangan calon pengantin terbebas dari segala
dengan rumah calon pengantin wanita, air untuk macam gangguan makhluk halus. (Jawa : ngilangi
siraman sudah diberi kembang setaman. Air sukerta).
untuk siraman calon pengantin pria dikirim dari Upacara Tanem Rambut (upacara menanam
rumah calon pengantin putri dengan upacara rambut) dilaksanakan setelah Upacara Dodol Dhawet
khusus pula. selesai.Pada waktu itu calon pengentin putri
Acara ini biasanya diselenggarakan dari mulai berbusana kain batik bermotif Wahyu Tumurun
pagi sampai siang hari. Dari mulai pagi hari para dengan kebaya dan tidak boleh bermotif bunga
petugas penerima tamu (among tamu) mulai bungaan. Sedangkan pada waktu siraman, bapak
menerima tamu-tamu yang diundang. Biasanya tamu- berbusana beskap landhung dan berkain batik
tamu yang diundang para pinisepuh, yang dimohon bermotif Cakar Ayam sama dengan kain ibu.
untuk menyirami calon pengantin putri.Disamping itu Upacara Dodol Dhawet dilaksanakan setelah upacara
juga para tetangga dekat, sahabat sahabat dan siraman selesai. Tempat dan semua sarananya telah
family pemangku hajat. siap, misalnya : gentong berisi dhawet, gelas /
Setelah itu calon pengantin putri berlutut didepan cangkir, sendok kecil secukupnya dan uang yang
ayah bunda yang duduk dikursi untuk melakukan dibuat dari pecahan genteng yang disebut kreweng.
sujud dan sungkem tanda memberi hormat dengan Pada saat sekarang ini uang kreweng sudah
cara menyembah. Hal ini merupakan manifestasi dimodernkan yaitu uang yang dibuat dari tanah liat
bahwa sang anak selalu menghormati orang tuanya yang dibentuk seperti uang logam, seperti yang telah
sekaligus mohon doa dan restunya. diuraikan.Upacara Dodol Dhawet hanya dilaksanakan
Setelah selesai upacara sungkeman, calon dirumah calon pengantin putri saja.
pengantin putri digandeng bapak ibu menuju 3.4. Malam Midadareni
tempat siraman yang sudah dipersiapkan. Upacara A. Asal Mula Malam Midadareni
siraman sudah dapat dimulai dan sebagai awal Malam midadareni berawal dari cerita
mendahului memandikan adalah seorang ibu yang legendaris atau cerita rakyat yang tumbuh subur
dituakan dan dihormati (tidak boleh janda). Ibu ibu dikalangan masyarakat Jawa. Cerita legendaris
lain yang sudah ditentukan secara bergiliran dengan tersebut adalah kisah Jaka Tarub dan Dewi
urutan yang lebih tua lebih dahulu memandikan calon Nawangwulan, dalam kisahnya bahwa Jaka Tarub
pengantin wanita. Sebelum berakhir maka ayah calon telah berhasil memperistri seorang bidadari /
pengantin wanita yang mendapat giliran memandikan widadari yaitu Dewi Nawangwulan. Dalam
putrinya, yang paling akhir adalah ibu kandung calon perkembangannya pasangan ini dikarunia anak
pengantin wanita yang mengguyurkan air pembersih bernama Dewi Nawangsih.Singkat cerita pada suatu
(air bilas) dari kendi / klenting. ketika Dewi Nawangwulan mendapatkan kembali
Setelah air kendi pecah sambil busana yang dulu pernah dicuri Jaka Tarub.Dewi
mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, nah saiki Nawangwulan telah siap dengan busana Bidadarinya
wis pecah pamore pindha widadari tumurun saka untuk terbang kembali ke Kahyangan Kawidadaren.
khayangan. (Nah sekarang parasmu sudah berubah Sebelum kembali ke tempat asalnya Dewi
menjadi cantik bagaikan bidadari dari kahyangan), Nawangwulan berpesan kepada Jaka Tarub yaitu jika
semua yang menyaksikan bersorak sorai tanda kelak putrinya menikah maka pada waktu malam
kegirangan. menjelang akad nikah dan dalam upacara panggih
pengantin, maka Dewi Nawangwulan akan turun
42
Jurnal Khasanah Ilmu Vol. V No. 2 September 2014
43
Perkawinan Adat Jawa Dalam Kebudayaan Indonesia
kamar pengantin wanita untuk Upacara wiji dadi merupakan permohonan kepada
melangsungkan akad nikah. Setelah Tuhan Yang Maha Esa dan harapan keluarga,
selesai barulah keluar untuk para sesepuh dan pinisepuh agar pasangan
meneruskan akad nikah dengan pengantin kelak berhasil memenuhi tugas secara
pengantin pria. Busana pengantin pada biologis untuk melangsungkan keturunan.
waktu akad nikah, pengantin pria bukan 3. Sindur Binayang
orang Jawa dan tidak diharuskan Setelah upacara wiji dadi selesai, kemudian
mengenakan busana Jawa / boleh diteruskan dengan upacara Sindur Binayang yaitu
menggunakan stelan jas. Sedangkan kedua pengantin berdiri berjajar dengan posisi
pengantin wanita mengenakan kebaya pengantin pria di kanan dan pengantin wanita di
putih dengan kerudung kepala warna sebelah kiri.
putih. Untuk upacara panggih dan 4. Upacara Nimbang
resepsi pengantin pria dengan senang Setelah selesai upacara sindur binayang kemudian
hati mengenakan busana Jawa. Lain diteruskan Upacara Nimbang / menimbang. Pada
halnya bila pengantin pria dan saat ayah pengantin putri sampai di depan
pengantin wanita orang Jawa, maka pelaminan, maka sang ayah duduk dengan posisi
pada waktu ijab kabul / akad nikah di tengah tengah pelaminan. Sesudah itu sang
pasangan pengantin mengenakan ayah memangku pasangan pengantin dengan
busana Jawa. Mereka berasal dari posisi pengantin putra disebelah kanan dan
Jogjakarta, jadi tata rias wajah pengantin putri di sebelah kiri. Setelah pasangan
pengantin wanita model Jogjakarta, pengantin dipangku sang ayah pengantin putri,
begitu pula pengantin pria mengenakan sang ibu menanyakan kepada suaminya dengan
busana surjan. Hal ini kecuali dapat kata kata "Abot endi Pak ?" yang kemudian
menghemat waktu juga karena dijawab oleh bapak "pada abote". Dalam bahasa
pelaksanaan upacara akad nikah tidak Indonesia "berat mana Pak ?" dijawab oleh bapak
terlalu lama kira kira hanya 60 menit. "sama sama beratnya". Upacara nimbang atau
B. Upacara Panggih Pengantin menimbang mempunyai makna yang cukup
Panggih artinya temu, kepanggih artinya mendalam, yaitu bahwa sang menantu sudah
bertemu.Jadi upacara panggih adalah upacara temu menjadi anaknya sendiri sama dengan pengantin
antara pengantin putra dengan pengantin putri. wanita yang memang anaknya sendiri. Dengan
Upacara panggih merupakan upacara puncak dalam demikian upacara ini ditujukan kepada orang tua
perkawinan adat Jawa. Dalam upacara panggih pengantin wanita agar memperlakukan menantu
pengantin putra dan pengantin putri duduk sama seperti anak kandungnya sendiri.
bersanding yang disaksikan oleh keluarga kedua 5. Upacara Nandur
belah pihak pengantin, dan para tamu undangan. Setelah upacara nimbang selesai lalu diteruskan
Upacara panggih secara lengkap terdiri atas dengan upacara nandur. Pada upacara ini sang
16 tahapan dan setiap tahapan mengandung makna ayah berdiri berhadapan dengan pasangan
filosofis yang satu dengan yang lain berkaitan erat. pengantin di depan kursi pelaminan. Sang ayah
Enam belas tahapan tersebut antara lain adalah : memegang bahu pengantin pria sebelah kanan dan
1. Upacara Balangan Sirih (Sadak) bahu kiri pengantin putri. Makna upacara ini
Upacara balangan sirih atau balangan sadak adalah menanamkan pengantin disertai dengan
(lempar sirih) adalah daun sirih (Jawa Suruh) doa untuk memohon kepada Tuhan agar pasangan
yang digulung dengan benang yang didalamnya pengantin yang ditanam dapat tumbuh subur
diisi dengan kapur lunak (Jawa injet) dan Jambe dalam membina rumah tangga baru yang
yang diikat menjadi satu dengan benang putih. dilandasi pupuk kasih sayang.
Setelah pengantin pria dan pengantin wanita 6. Upacara Kacar Kacur
saling berhadapan dengan jarak dua meter Upacara ini melambangkan pemberian nafkah
berhenti. Pada saat itulah pengantin pria dan atau hasil kerja atau gaji dari suami kepada istri
pengantin wanita saling berlomba melempar sirih tercinta.Dalam upacara ini dilambangkan dengan
tersebut. Cara melempar tidak berbarengan tetapi hasil bumi, misalnya beras, bumbu dapur, kedelai,
berlomba melemparnya. kacang hijau, kacang tanah, dan lain lain yang
2. Upacara Wiji Dadi sejenis.Hasil jerih payah berupa nafkah
44
Jurnal Khasanah Ilmu Vol. V No. 2 September 2014
diserahkan kepada istri untuk kesejahteraan 13. Upacara Pemberian Doa Restu
keluarga. Upacara pemberian doa dan restu dari para tamu
7. Upacara Kembul Dhahar merupakan kesaksian umum oleh segenap
Upacara ini disebut juga upacara dulungan, yaitu masyarakat bahwa pasangan pengantin sudah
pengantin putra dan pengantin putri saling suap resmi menjadi suami istri. Inti upacara ini
suapan. Hasil yang diperoleh bersama sama adalah agar segenap tamu undangan yang hadir
perlu dinikmati bersama sama pula. Zaman memberikan doa dan restu agar pasangan
sekarang istri bekerja dan mendapat gaji / pengantin baru mendapatkan kebahagiaan dalam
penghasilan yang diatur bersama sama untuk membangun rumah tangga baru.
kesejahteraan bersama. 14. Upacara Kirab Pengantin
8. Upacara Rujak Degan Kirab adalah arak arakan pengantin berdua
Degan adalah kelapa yang masih muda dan beserta rombongan yang terdiri atas orang tua dari
rasanya segar. Rujak degan mempunyai maksud pengantin berdua, pendamping dan pengiringnya
bahwa ayah dan ibu pengantin putri sudah merasa untuk meninggalkan ruang panggih menuju
lega atau puas karena sudah terlaksana memangku kamar pengantin untuk berganti busana. Tujuan
hajad menikahkan putrinya. upacara kirab pengantin adalah untuk memberi
9. Upacara Mertui kesempatan kepada segenap tamu undangan
Istilah lain mertui adalah Tilik Pitik dan termasuk anggota panitia dan pembantu
Jemput Besan. Dalam perkawinan adat Jawa, pembantu yang ikut bekerja untuk keperluan
selama proses upacara adat dari No. 1 sampai 8, hajatan agar dapat melihat dari dekat wajah sang
ayah dan ibu pengantin putra belum mempelai baru.
diperkenankan hadir. Dalam upacara ini orang tua 15. Jamuan Santap Bersama
pengantin putri menjemput besan yaitu orang tua Jamuan santap bersama dalam Bahasa Jawanya
pengantin putra yang selanjutnya diteruskan disebut Kembul Bojana Andrawina.Bila resepsi
dengan upacara Sungkeman. dilangsungkan dirumah maka sementara
10. Upacara Sungkeman pengantin kirab para tamu mendapat hidangan
Upacara Sungkeman disebut juga Upacara santap bersama. Bila resepsi di gedung santap
Ngabekti yaitu tanda hormat dan bakti lahir dan bersama dilakukan sementara tamu tamu
batin dari anak kepada orang tua maupun kepada menyampaikan doa restu kepada pasangan
besan.Bila kakek dan nenek (eyang kakung dan pengantin, yang lain dapat mengambil santapan
eyang putri) masih hidup juga mendapat sungkem secara bergantian, tamu tamu yang telah
dari mempelai berdua. memberi doa restu kepada pasangan pengantin
11. Upacara Tukar Kalpika dan ucapan selamat kepada orang tua kedua
Tukar Kalpika (cincin) merupakan ikatan cincin mempelai langsung mengambil hidangan /
kasih yang membulat tanpa batas.Hal ini santapan.
melambangkan keabadian perkawinan.Artinya 16. Upacaran Bubaran
harapannya adalah mereka yang sudah disatukan Seperti halnya jamuan santap bersama, upacara
Allah tidak dapat diceraikan siapapun. bubaran bila resepsi dilangsungkan di
12. Upacara Sambutan rumah.Tanda tanda upacara bubaran ditandai
Pidato sambutan sebenarnya kesempatan yang dengan dibunyikannya Gendhing gendhing ayak
paling baik bagi pemangku hajat untuk ayak Pamungkas. Pada saat itu pasangan
menyampaikan rasa gembira dan bersyukur pengantin didampingi orang tua kedua pengantin
kepada Allah Yang Maha Kuasa bahwa dan beberapa keluarga berdiri didepan teras untuk
permohonannya telah terkabul yaitu menikahkan menerima pemberian doa restu dari para tamu,
putrinya. Disamping itu juga pemangku hajat dan setelah itu tamu langsung pulang. Berbeda
dapat langsung menyampaikan terima kasih yang dengan upacara bubaran di Gedung pertemuan
sebesar besarnya kepada semua pihak yang yaitu upacara bubaran hanya dibatasi oleh waktu
telah memberi segala macam bantuan serta yang tertera dalam Surat Undangan misalnya
permohonan maaf secara langsung bila ada hal resepsi diselenggarakan pukul 19.00 22.00
hal yang kurang berkenan dihati para tamu malam hari dan pukul 13.00 15.00 jika
undangan dan semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan siang hari.
pelaksanaan hajatan.
45
Perkawinan Adat Jawa Dalam Kebudayaan Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
IV. Kesimpulan
Dalam adat istiadat Jawa menentukan pasangan Bratawijaya, Thomas Wiyasa, 2006, Upacara
suami atau pun istri, terdapat tahapan-tahapan yang Perkawinan Adat Jawa, Jakarta, Pustaka Sinar
diatur dalam budaya adat istiadat Jawa, seperti Harapan.
mencari dan menentukan jodoh, Adanya tanda Depdikbud, 2005, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
pengikat dan menentukan hari baik. Tanda pengikat Jakarta, Balai Pustaka.
dalam bahasa Jawa ialah peningset atau disebut juga Kuncaraningrat, 2007, Pengantar Ilmu Antropologi,
tali kasih. Menentukan hari baik dilakukan untuk Jakarta, Aksara Baru.
menentukan kapan saatnya ijab kabul. Setelah adanya Sulasman, dan Gumilar, Setia.2013, Teori teori
tanda pengikat dan menentukan hari baik maka Kebudayaan, Bandung, Penerbit Pustaka
selanjutnya diadakan pemasangan tarub, upacara Setia.
siraman, malam midadareni, dan upacara akad nikah http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/LAINNYA/DIDI_
dan panggih pengantin yang telah diatur dalam TARMIDI/SOS_AGAMA.pdf
budaya adat Jawa. Dalam penyelenggaraan upacara http://id.scribd.com/doc/117378288/Makalah-Adat-
perkawinan adat Jawa ini perlu disesuaikan dengan Istiadat
dana yang tersedia, tidak perlu mewah yang http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-
terpenting adalah nilai kesucian dari proses Undergraduate-24538-308111024%20Bab%20I.pdf
perkawinan tersebut. Perkawinan adat Jawa http://www.erepublik.com/en/article/-gov-mesra-
merupakan kebudayaan Indonesia yang harus revisi-undang-undang-perkawinan-erepublik-
dilestarikan oleh bangsa Indonesia. indonesia-681065/1/20
46