Invasive Ductal Carcinoma, juga dikenal sebagai IDC atau Infiltrating Ductal
Carcinoma atau Carcinoma of No Special Type (NST) atau Not Otherwise
Specified (NOS), merupakan kanker payudara yang paling umum terjadi. IDC
terjadi 65%-80% dari seluruh kejadian kanker payudara. IDC berawal dari saluran
susu dan menyerang jaringan payudara di sekitarnya. Jika tidak ditangani pada
stadium awal, IDC dapat menjalar ke bagian tubuh lain melalui system aliran
darah dan limfatik.
Wanita memiliki risiko terbesar terkena IDC ketika mereka mencapai usia 45
tahun. Seiring bertambahnya usia, risiko kanker payudara justru meningkat.
Sekitar 50 persen, IDC terjadi pada wanita berusia 65 tahun. Sekitar 20 persen
dari wanita yang memiliki sejarah keluarga pengidap kaker payudara. Faktor lain
risiko wanita terkena kanker payudara adalah memiliki anak pertama di atas usia
30 tahun, menstruasi pertama terlalu muda, usia menopause terlalu tua, serta
banyak mengkonsumsi alkohol.
Invasive Ductal Carcinoma ditandai munculnya benjolan keras dengan batas yang
tak beraturan. Benjolan IDC akan terasa lebih keras, lebih kuat, dan lebih
tertancap dibandingkan benjolan jinak lainnya. Kulit payudara di area yang
terserang IDC dan puting akan tertarik ke dalam (pulled in). Pada hasil
mammogram, IDC biasanya terlihat sebagai satu massa dengan ujung-ujung
runcing yang muncul dari batas benjolan, kadang juga terlihat sebagai benjolan
dengan batas halus atau sebagai kalsifikasi (penumpukan kalsium) area tumor.
Diagnosis Pathologis Invasive Ductal Carcinoma (IDC)
Ahli patologi akan menguji spesimen biopsi, yang akan dibarengi dengan uji-uji
yang lain bila diperlukan. Jika mamografi menunjukkan temuan yang
mencurigakan, maka biopsi akan dianjurkan. Biopsi merupakan metode yang luas
digunakan dalam membuat diagnosis yang kuat dari kanker payudara. Selama
prosedur biopsi, dokter akan mengambil sel atau jaringan dari area yang dicurigai,
dan akan dibawa ke laboratorium patologi untuk diuji lebih lanjut.
Contoh biopsi diuji untuk mengetahui adanya reseptor estrogen dan progesterone.
Wanita dengan kanker yang mengandung reseptor ini akan lebih dapat merespon
secara positif terhadap terapi hormon. Ahli patologi juga akan menguji adanya
protein yang disebut HER2/neu. Kanker dengan banyak protein jenis ini dapat
merespon terapi dengan Herceptin.
Stadium 1, tumor IDC masih tetap di dalam payudara. Stadium 4, IDC telah
menyebar ke area di sekitar payudara. Stadium 2 dan 3 memiliki kondisi di antara
stadium 1 dan 4.
Kebanyakan wanita dengan kanker payudara invasif akan ditawari kemoterapi dan
atau terapi hormonal. Penanganan dengan obat atau hormon akan berpengaruh ke
seluruh tubuh dan mengurangi risiko kanker menyebar lebih jauh ataupun kambuh
kembali. Terapi radiasi dilakukan ke bagian tubuh untuk membunuh sisa kanker
di area dimana tumor pertama kali ditemukan. Uji klinis merupakan penanganan
baru IDC yang dikembangkan di Amerika. Meskipin masih bersifat
eksperimental, namun diyakini dapat menjadi alternative penyembuhan kanker
stadium lanjut.
Sumber
http://www.breastcamcer.about.com
http://www.cancer.gov
http://www.y-me.org