Anda di halaman 1dari 2

Apa itu Pertolongan Pertama? b.

Tujuan utama pertolongan pertama pada cedera Perdarahan


tulang belakang adalah untuk menjaga agar
Pertolongan pertama adalah prosedur tindakan korban tetap pada posisi yang sama dengan saat a. Baringkan penderita, perhatikan jika ada darah
terbatas yang dilakukan untuk menangani keadaan sakit ditemukan. Tempatkan handuk tebal pada kedua yang mengalir ke jalan nafas jangan sampai
atau cedera yang biasanya dilakukan oleh orang awam sisi leher atau sangga kepala dan leher untuk menyumbat jalan nafas
terhadap penderita sakit atau cedera sampai penanganan mencegah gerakan. b. Angkat bagian yang berdarah untuk mengurangi
definitif dapat diberikan, atau sampai sakit atau cedera c. Lakukan pertolongan pertama yang derasnya aliran.
tersebut tertangani (tidak semua sakit atau cedera memungkinkan dengan tanpa menggerakkan c. Singkirkan pakaian yang menghalangi darah
memerlukan tingkat penanganan yang lebih lanjut). kepala atau leher korban. Jika korban tersebut.
menunjukkan gejala henti nafas, lakukan pijat d. Lindungi luka dengan perban tekan yang bersih.
Pada umumnya ini meliputi suatu rangkaian e. Atasi syok bila ada
teknik medis sederhana atau tindakan penyelamatan jantung, tetapi jangan menarik kepala ke
belakang. f. Untuk perdarahan arteri, diberikan tekanan pada
hidup, yang dapat dilatihkan kepada individu dengan daerah pangkal luka atau bila tidak bisa, boleh
kemampuan atau tanpa kemampuan medis, dan dengan d. Buka jalan nafas. Gunakan jari dengan hati-hati
membuka rahang dan angkat ke depan. menggunakan tourniqet (jika darurat bisa
peralatan yang minimal. Keadaan-keadaan emergency menggunakan sapu tangar, dasi, seutas tali atau
yang memerlukan pertolongan pertama misalnya e. Jika anda harus memutar korban karena muntah,
ada sesuatu yang menghalangi jalan napas, atau potongan pakaian). Tourniqet diikat selama 15
penanganan pada kasus : menit dan dikendorkan 1 menit, selang-seling
khawatir cedera lebih berat, lakukan
1. Kejang sekurangnya berdua. Lakukan bersama agar demikian seterusnya.
2. Trauma tulang belakang kepala, leher dan punggung tetap segaris ketika Syok Karena Alergi
3. Heatstroke memutar korban pada posisi lain.
4. Perdarahan f. Usahakan korban pada posisi yang sama dengan a. Hubungi unit gawat darurat terdekat.
5. Syok karena alergi saat ditemukan b. Letakkan penderita dengan posisi kepala lebih
6. Gigitan Ular berbisa g. Persiapan transportasi korban rendah.
7. Tersedak c. Buka pakaian yang ketat, jangan memberikan
8. Bantuan Hidup Dasar Heat Exhaustion dan Heat Stroke minum.
a. Turunkan suhu tubuh segera dengan cara d. Bila penderita muntah segera dimiringkan agar
Kejang makanan tidak masuk saluran napas.
memindahkan penderita ke tempat sejuk dan
a. Usahakan jalan nafas terjaga tetap bebas. berventilasi baik (gunakan kipas angin) dan e. Bila tidak ada nadi dan nafas segera lakukan pijat
b. Jangan memasukkan apapun ke dalam mulut pakaian ditanggalkan. jantung.
c. Miringkan penderita b. Mengguyur penderita dengan air dingin. f. Mempertahankan jalan nafas
d. Baju yang ketat harus dilonggarkan. c. Lakukan pijat kulit untuk. Air dingin dapat g. Menghubungi Tenaga Kesehatan
e. Penderita ditempatkan sedemikian agar jangan menyebabkan mengecilkan pembuluh darah Gigitan Ular Berbisa
terjadi cedera. sehingga memperlambat aliran darah.
f. Menghubungi petugas kesehatan atau d. Periksa suhu dubur tiap 10 menit dan jangan a. Memasang tahanan di daerah pangkal gigitan
membawa segera ke puskesmas sampai kurang dari 38,5°C karena dapat timbul b. Jika kejadian kurang dari 1 jam yang lalu,
hipothermia (jangan menggunakan suhu ketiak pembedahan daerah yang terkena bisa dan
Trauma Tulang Belakang karena khawatir terkena air dingin). Hati-hati penghisapan akan banyak membantu.
a. Panggil puskesmas terdekat atau bantuan lain kemungkinan suhu kembali naik, yang dapat c. Pembedahan dilakukan sepanjang ⅔ cm dengan
untuk mendapatkan bantuan darurat diatasi dengan tindakan yang sama. kedalaman ⅓ sampai ⅔ cm, jika gigitan terjadi 30
e. Hubungi petugas kesehatan. menit yang lalu
PERTOLONGAN
d. Pembedahan lain dilakukan pada seluruh daerah Bantuan Hidup Dasar
gigitan termasuk kulit dan jaringan dibawahnya
apabila gigitan terjadi dalam waktu 1 jam a. Memeriksa/ menentukan kesadaran pasien,
e. Penghisapan dapat dilakukan dengan alat dengan memanggil namanya, menepuk bahu

f.
penghisap, atau mulut asalkan penolong tidak
memiliki luka pada mulutnya
Hubungi Tenaga Kesehatan, tahanan jangan
b.
dll.
Berteriak minta tolong/aktivasi sistem
emergensi
PERTAMA GAWAT
c. Posisi pasien harus tidur terlentang dengan alas
DARURAT (PPGD)
dilepas dulu sampai dipasang infus
yang keras dengan kedua tangan di samping.
Tersedak d. Posisi penolong, berlutut sejajar di samping
kanan atau kiri pasien.
a. Memastikan penderita benar tersedak e. Memastikan ada / tidaknya denyut jantung
b. Melakukan tepukan pada punggung minimal dengan memeriksa denyut nadi pada leher
5 kali dengan tumit tangan selama 10 detik
c. Melakukan Heimlich maneuver sampai 4 kali f. Bila tidak teraba lakukan pijat jantung
dengan cepat g. Menentukan titik tumpu, dengan meletakan
d. Bila penderita menjadi tidak sadar, dicek tangan pertama pada setengah dada bagian
jalan nafasnya. Bila benda asing masih bawah.
terlihat, ambilah pakai tangan atau alat h. Meletakkan telapak tangan yang satunya diatas
seadanya. tangan yang lain dengan jari-jari tidak boleh
menempel di dada. Melakukan pijat jantung
luar dengan :
- Kecepatan minimal 100x/menit
- Frekuensi 30 kompresi : 2 ventilasi
- Kedalaman minimal 5 cm
- Memberikan dada kesempatan untuk
kembali sempurna
i. Membuka jalan nafas dengan cara head tilt dan Perbedaan Waktu Satu Detik Bisa
chin lift atau jaw thrust.
Heimlich manuver pada orang tersedak. Kiri pada orang
dewasa; tengah pada anak-anak; kanan pada bayi j. Bila ada 1 atau 2 penolong : Frekuensi tetap (30 Menyelamatkan Nyawa Seseorang
kompresi : 2 ventilasi).
k. Membaringkan pasien pada posisi mantap

KKN WAKATOBI UNS

2016

Heimlich manuver secara mandiri

Anda mungkin juga menyukai