Anda di halaman 1dari 15

PERTOLONGAN

PERTAMA PADA KE-


CELAKAAN (P3K) DI
PEKERJAAN LISTRIK
PENGERTIAN &
TUJUAN

PENGERTIAN TUJUAN
P3K adalah pemberian pertolongan segera a. Menyelamatkan jiwa penderita
kepada penderita sakit ataupun cedera b. Mencegah kecacatan
(kecelakaan) yang memerlukan penan- c. Memberikan rasa nyaman dan menun-
ganan medis dasar. jang proses penyembuhan.
Penyelamatan
Korban

Korban harus dipisahkan dari aliran listrik dengan cara yang aman sebelum dilakukan
pertolongan pertama.
P3K Listrik menurut PUIL
E.2 Cara membe-
E.3 Pertolongan
01 E.1 Ketentuan 02 baskan penderita
dari
03 pertama pada
penderita luka
aliran listrik

E.6 Menolong Orang


04 E.4 Patah Tulang 05 E.5 Keracunan Gas 06 Tenggelam

E. 7 Pernapasan E.9 Minuman


07 Buatan 08 E.8 Pingsan Alam 09 Perangsang

10 E.10 Keselamatan Kerja


01 E.1 Ketentuan

Pada peristiwa kecelakaan terkena aliran listrik, biasanya penderita terjatuh


setelah aliran listrik putus. Jika tempat kejadian itu membahayakan, misalnya
di atas tiang, atap yang landai atau kuda – kuda bangunan, sering orang
mengalami kecelakaan berat. Dan dalam hal ini pertolongan pertama pada
kecelakaan yang dilakukan oleh seseorang ahli atau pembantu dokter, tidak
dimaksudkan untuk mengambil alih tugas dokter melainkan semata – mata
merupakan pertolongan darurat sampai dokter datang.
E.2.1 Untuk memutuskan hubungan antara penderita dan
penghantar, dilakukan cara seperti berikut :

Bebaskan tegangan dengan memutuskan sakelar /


01 melepaskan gawai pengaman / lepaskan penderita
dengan menggunakan benda kering bukan logam,
misalnya sepotong kayu atau seutas tali yang di-
ikatkan pada penghantar

02 Penderita ditarik dari tempat kecelakaan

Penghantar dilepaskan dari tubuh penderita dengan


03 tangan yang dibungkus dengan pakaian kering yang
dilipat – lipat

E.2.2 Penolong harus mengamankan diri


E.3.2 Macam – macam luka
E.3 P3K
Penderita 01 Pendarahan Arteri

Luka 02 Luka Pada Mata

E.3.1 Luka tidak boleh


disentuh dengan tangan 03 Luka Bakar
 Basuhlah luka dengan
air dan obat antiseptic
 Tutuplah segera luka Luka Bakar Karena
dengan pembalut luka
04 Bahan Kimia

yang steril dan kering Dalam keadaan


 Pada waktu membalut
luka, usahakan agar
05 pendarahan di dalam
badan (dari paru –
bagian badan yang paru atau perut)
terluka diangkat ke atas
 Tulang yang patah harus diusahakan
agar jangan banyak bergerak
 Balutlah bagian itu pada bidai (splints)
 Sebagai pembalut dapat digunakan
pita, kain atau tali yang lunak
 Apabila bidai yang khusus untuk tulang
patah tidak ada, lengan yang patah un-
tuk sementara dibandut pada dada
(ditekuk pada sisi) atau digantung den-
E.4 gan kain segitiga, tungkai kaki yang
patah dibandut pada papan atau
Patah tongkat
 Aturan di atas tidak berlaku bagi tulang
Tulang belakang atau tulang punggung yang
patah, jangan sekali –sekali angkat
badan penderita
E.5 Keracunan Gas
Usahakan agar penderita keracunan gas mendapat udara yang bersih.
Bawalah dia ke luar atau bukalah jendela lebar – lebar

Gas berbahaya ada dua macam, yaitu:

Misalnya klor, fosgen, gas nitro, dan sulfur dioksida.


Merusak Paru  Bukalah baju penderita
 Usahakan agar penderita tenang dan berbaring terlentang
 Apabila penderita sudah sadar, berilah sedikit air kopi atau air teh panas
 Dalam hal ini tidak boleh diberi pernapasan buatan.

Misalnya gas yang meracuni darah dan syaraf, narkotika, karbon Tidak Merusak
monoksida, asam sianida, eter, kloroform, uap bensin atau benzol.
 Bukalah baju penderita Paru
 Jangan sekali – sekali memberi minum pada penderita yang pingsan
 Apabila pernapasan berhenti, usahakan pernapasan buatan, kalau
dapat dengan alat penghisap oksigen
E.6 Menolong Orang Tenggelam

Keluarkan dari
dalam air dengan
memegangi dari be-
lakang Kendorkan pakaian
yang digunakan

Keluarkan air dari


tubuh korban
E.7 Pernafasan Buatan

Periksa nafas, periksa gerakan


Bebaskan jalan Angkat kepala dan
di dada, dengarkan dan
nafas angkat dagu
rasakan adanya nafas

Berikan dengan cepat 5 kali tiu- Bila denyut korban & pernapasan
Berikan 15 kali tekanan pada alamiah telah kembali, hentikan
pan pernapasan dan diikuti den- jantung, diikuti dengan 2 kali
gan satu pernapasan setiap 5 penyadaran kembali, dan letakkan
pernapasan dengan cepat korban pada posisi recovery
detik (12 kali per menit)
E.8 Pingsan Alam

Ada kemungkinan seorang penderita


mengalami pingsan alam. Dalam
peristiwa ini, penderita harus dijaga
agar tetap hangat dengan jalan E.9 Minuman Perangsang
menyelimutinya, dan jika mungkin
botol berisi air panas ditempatkan Mimuman perangsang tidak boleh
pada kakinya. diberikan kepada penderita yang
pingsan. Minuman panas tidak
boleh diberikan kecuali penderita
sudah benar – benar sadar
E.10 Keselamatan Kerja

01 Tersedianya alat untuk pertolongan

Setiap kecelakaan yang membutuhkan pengobatan, perto-


02
longan, atau perawatan terlebih dahulu harus dilaporkan

Setiap kecelakaan harus dicatat dalam sebuah buku


03
statistic kecelakaan

Ruang kerja harus dilengkapi dengan perlengkapan


04 pencegah bahaya kebakaran
Ruang kerja harus dilengkapi dengan perlengkapan
05 kecelakaan seperti obat – obatan P3K, tanda, tandu dan
lain sebagainya
Usahakan keselamatan anda
1 sendiri dan keselamatan ko-
rban dan orang – orang seke-
liling
Tegangan tinggi, tunggu
2 sampai suplai daya dipu-
tuskan
Tegangan rendah, segera
matikan suplai daya. Bila
hal ini tidak dapat di-
3 lakukan, maka tarik atau
dorong korban dari hubun-
BAHAYA gan listrik memakai bahan
tidak konduktif
Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai