Anda di halaman 1dari 42

Dasar-dasar Pertolongan

Pertama Cedera Olahraga


Voluntary Sport Fisioterapi Team
01
First Aid Equipment
First Aid Equipment
Terbagi menjadi dua kategori :

A. Alat Perlindungan Diri (APD) / Personal Protective


Equipments (PPE)

B. Peralatan Pertolongan Pertama


A. APD / PPE
APD berfungsi mencegah penolong mengalami cedera atau
tertular penyakit dalam melakukan tugasnya.

1. Sarung tangan lateks


Selain untuk melindungi diri dari cairan tubuh, sarung tangan juga berfungsi
untuk menjaga sterilisasi dalam memberikan PP.

2. Kaca Mata Pelindung


Alat ini berfungsi untuk melindungi mata dari percikan darah, kotoran ataupun
debu ke areal mata saat melakukan pertolongan
A. APD / PPE
APD berfungsi mencegah penolong mengalami cedera atau
tertular penyakit dalam melakukan tugasnya.

3. Baju Pelindung
Baju pelindung digunakan untuk melindungi seluruh atau sebagian
tubuh dari cairan tubuh penderita ataupun cairan bahan kimia.

4. Masker Penolong
Berfungsi untuk mencegah penularan penyakit melalui udara ataupun
partikel-partikel asing yang masuk ke dalam saluran pernafasan.
A. APD / PPE
APD berfungsi mencegah penolong mengalami cedera atau
tertular penyakit dalam melakukan tugasnya.

5. Masker Resusitasi
Digunakan apabila akan melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP)

6. Pelindung Kepala
Pelingdung kepala dapat berupa topi ataupun helm yang khususnya
digunakan oleh tenaga kerja. Alat ini dipakai untuk melindungi kepala
dari panas matahari serta mencegah terjadinya cedera pada kepala.
Tindakan Umum
Tindakan umum untuk menjaga diri

• Mencuci tangan
• Bersihkan alat
• Air : untuk menhilangkan noda
•Desinfeksi : memakai bahan pembunuh kuman
•Sterilisasi : melalui proses khusus untuk menjadikan bebas
kuman

* APD minimal bagi pelaku adalah sarung tangan dan masker RJP
B. Peralatan Pertolongan Pertama

1. Buku Panduan P3K


Buku panduan P3K diperlukan ketika seeorang tidak memiliki
pengetahuan yang memadai tentang cedera. Siapkan buku panduan
P3K yang berisi tentang jenis dan ciri cedera dan tata cara
penanganannya.

2. Kasa Steril
Sejenis lapisan steril yang digunakan untuk menutupi area yang
terkenal luka
B. Peralatan Pertolongan Pertama

3. Pembalut
Berfungsi untuk menutupi atau menyangga bagian atau
areal yang cedera
- Pembalut Gulung / Pipa
- Pembalut Segitiga / Mitela
- Pembalut Tubuler / Tabung
- Pembalut Rekat / Plester

4. Cairan Antiseptik
Cairan yang digunakan dalam membersihlkn bagian tubuh yang luka
dari bakteri dan membantu dalam proses penanganan luka
- Alkohol 70%
- NaCl 0,9%
- Providone iodine 10%
B. Peralatan Pertolongan Pertama

5. Kapas
Digunakan untuk membersihkan luka dan juga sebagai bantalan luka.
Setelah membersihkan luka dengan kapas, hal yang harus diingat
ialah tidak ada kapas yang tersisa pada luka.

6. Cairan Pencuci Mata


Cairan ini biasanya mengandung antiseptic lemah untuk
membersihkan mata baik dai partikel-partikel asing,
Biasanya menggunakan boorwater namun sekarang boorwater sudah
ditinggalkan
B. Peralatan Pertolongan Pertama

7. Peralatan Stabilisasi
Alat yang digunakan dalam membantu menopang kestabilan area
yang cedera. Biasanya berupa benda padat dan bantalan padat.
Digunakan untuk menahan dan menjaga agar bagian tulang yang
patah tifak bergerak (immobilisasi)
- Bidai / spalk - collar neck
- Papan spinal

8. Alat Potong
Benda tajam yang dikhususkan untuk memotong peralatan yang
digunakan dalam pertolongan pertama
- Gunting perban
- Pinset kapas.
B. Peralatan Pertolongan Pertama

9. Tandu
Merupakan alat yang digunakan untuk menggotong atau
memindahkan pasien yang cedera dari satu tempat ke tempat yang
lebih aman.

10. Hot Cream/Hot Oil


Minyak yang bersifat panas digunakan untuk merileksasikan otot-otot
pasca spasme
- Balsem
- Counterpain
B. Peralatan Pertolongan Pertama

11. Cold Pack/Ice Bag/Ice Box


Alat yang digunakan untuk memberikan intervens yang bersifat akut
terutama ketika pasien mengalami benturan serta untuk
meminimalkan proses inflamasi

12. Rekam Medis


Berisi tentang waktu, identitas pasien, kronologi cedera serta
penanganan yang diberikan
Perawatan Peralatan Pertolongan Pertama

• Buanglah obat/peralatan yang telah lama dan simpan yang lain ke tempat yang
tertutup, atau tempat khusus.

• lngatlah bahwa setiap obat itu tidak untuk selama-lamanya.

• Untuk mencegah kerusakan pada alat, jagalah dan usahakan agar tutup botol-botol
obat tetap tertutup rapat. atau masukan alat sesuai dengan tempatnya

• Simpanlah alat di tempat yang teduh, kering

• Bersihkan alat setelah dipakai

• Buanglah obat, alat atau minyak yang telah mengalami perubahan warna atau
kekentalannya atau telah berkabut, karena obat-obat semacam ini sudah tidak aman
untuk dipergunakan. Terutama sekali iodium dan obat cuci mata
02
Pertolongan Pertama dan
Primary Survey
Definisi
Pertolongan pertama ialah memberikan bantuan kepada
seseorang yang mengalami luka atau kepada seseorang yang
mengalami sakit tiba-tiba. Pertolongan pertama ialah langkah
yang dapat diberikan sebelum mendapatkan bantuan dari tim
medis yang ahli.

Tujuan
Preserve Life
Prevent Worsening NOTE
Promote Recovery Sebelum melakukan
pertolongan, seorang penolong
wajib mengetahui keadaan yang
terjadi terhadap pasien melalui
TOTAPS atau primary survey.
Mengetahui Kondisi Pasien dengan
TOTAPS

• T : Talk (bicara) -> tanya apa yang terjadi kepada pasien, kronologis kejadian,
dan keluhan ada di bagian mana
• O : Observe (perhatikan) -> lihat apakah ada bengkak atau perubahan struktur
• T : Touch (sentuh) -> pegang area yang cedera kemudian bandingkan dengan
area yang tidak mengalami cedera
• A : Active -> minta pasien menggerakkan area yang sakit sebisa mungkin
• P : Passive -> terapis menggerakkan area pasien yang sakit sebisa mungkin
• S : Skill Test (tes kemampuan) -> minta pasien lakukan beberapa gerakan
olahraga yang dilakukan apakah bisa atau tidak
Penanganan Cedera Musculoskeletal

PRICE
• P : Protect (lindungi) -> pastikan pasien berada di luar area pertandingan
• R : Rest (Istirahatkan) -> istirahatkan area yang terjadi cedera
• I : Ice (kompres ES) -> kompres 15-20 menit atau sampai sakitnya berkurang
• C : Compress (Tekan) -> gunakan elastic bandage
• E : Elevation (tinggikan) -> posisikan area yang luka berada di atas jantung
Penanganan Luka Terbuka

• 1. Pakai handscoon yang masih steril


• 2. Irigasi luka dengan nacl 0,9% atau air yang mengalir
• 3. Bersihkan luka dengan kassa yang sudah diberi antiseptik (nacl 0,9%,
alkohol 70%, atau providone iodine dengan gerakan sirkular/ memutar
• 4. Tutup luka dengan kassa steril yang baru
• 5. Edukasi pasien untuk mengganti kassa setidaknya sehari dua kali
Bagian-bagian Primary Survey yang
Harus Diingat
• D = Danger
• R = Response
• S = Shout for Help
• A = Airway
• B = Breathing
• C = Circulation
• D = Disability
• E = Exposure and Environmental Control
Primary Survey
DANGER
Terdiri dari komponen 3A
Amankan diri
• Memakai alat pelindung diri (minimal masker, sarung tangan lateks)
• Perkenalan diri ke sanksi/ keluarga korban
Amankan lingkungan
• Pindahkan barang-barang yang mengganggu korban misalnya serpihan motor,
balok kayu, dan lain sebagainya
• Apabila dikerumuni banyak orang, minta tolong untuk memberikan jarak
dengan korban
Amankan korban
• Pindahkan korban ke tempat yang lebih aman dan segera tolong
Response
• Merupakan penilaian kesadaran, dapat dilakukan
dengan AVPU
• Alert = Pasien dalam keadaan sadar
• Verbal = Pasien merespon ketika dipanggil/ ditepuk
pundaknya
• Pain = Pasien memberikan reaksi setelah dirangsang nyer
"Bisa ditekan di kuku (lunula), pundak (otot trapezius, di
ujung tengah alis (supraorbital notch)"
• Unresponsive = Pasien tidak merespon sama sekali
Shout for Help
• Memanggil
bantuan jika
diperlukan
Airway
• Merupakan pemeriksaan jalan napas
• Jika korban sadar, penolong bisa bicara. Amati bila ada gangguan
kualitas suara, bicara terputus-putus, atau suara tambahan.
• Apabila korban tidak sadar bisa menggunakan teknik sebagai
berikut:
Breathing
• Merupakan pemeriksaan pernapasan
• Dilakukan secara simultan dengan “LDR” atau
• Lihat kembang kempis dada korban
• Dengar suara napas pasien apakah normal atau ada suara tambahan
• Rasakan hembusan napas korban (di pipi penolong)
Circulation
Memeriksa ada tidaknya denyut nadi
• Pada pasien dewasa yang sadar dapat, menekan pada nadi radialis
di pergelangan tangan
• Pada pasien dewasa yang tidak sadar, dapat menekan nadi karotis
di leher
Memeriksa CRT (capillary refill time)
• Menekan pada kuku selama 5 detik, kemudian melepas. Apabila
normal, warna putih di kuku akan hilang dalam 2 detik.
WARNING!!!

Jika tidak ada denyut nadi


yang dirasakan
Segera lakukan resusitasi
jantung paru (RJP)
“Good to know saja”

Disability
• Nilai kesadaran dengan GCS (Glasgow Coma Scale)
• Nilai reflek pupil, ukuran pupil

Exposure and Environmental Control


• Lepas pakaian dan aksesoris pada tubuh pasien
untuk observasi seluruh tubuh
• Setelah menyelesaikan penilaian, tutupi pasien
dengan selimut hangat atau perangkat penghangat
eksternal untuk mencegah dari kedinginan.
03
Kasus Jaga
Kasus 1
Ketika sedang melakukan perlombaan voly di
siang hari yang terik, salah satu peserta tiba-tiba
pingsan dan tidak sadarkan diri. Apa yang terjadi
pada pasien?
Penanganan
Syncope (Pingsan)
• Pindahkan korban ke tempat yang aman
• Baringkan dengan posisi kaki dinaikkan lebih tinggi dari jantung
• Longgarkan pakaian yang ketat
• Berikan bau-bau menyengat untuk menyadarkan pasien (seperti minyak
kayu putih)
• Bebaskan saluran nafas dari obstruksi (airway)
• Lakukan rehidrasi oral (kalau pasien sadar)
Kasus 2
Dikarenakan kesalahan melompat seorang
peserta futsal laki-laki tiba-tiba jatuh dan
mengeluh kesakitan. Terdapat nyeri saat kakinya
disentuh dan tidak bisa digerakkan. Apa yang
terjadi pada pasien?
Penanganan Sprain
(keseleo)
Penanganan Obat :
Tujuannya meringankan rasa nyeri
• Bisa diberikan salonpas spray atau es
Penanganan Non-Obat :
PRICE
• P : Protect
• R : Rest
• I : Ice
• C : Compress
• E : Elevation
Kasus 3
Setelah melanjutkan pertandingan voli yang cukup
lama, salah satu dari peserta tiba-tiba mengalami
keluhan nyeri otot pada bagian kaki dan terasa
keram. Ditemukan juga adanya keringat berlebihan
pada peserta tersebut. Apa yang terjadi pada pasien?
Kram otot adalah adanya kontraksi otot secara terus menerus

Penanganan yang bisa menyebabkan adanya sensasi rasa nyeri.


Penyebab kram otot ketika olahraga adalah karena ototnya

Kram “kaget” atau berlebihan ketika beraktivitas

Penanganan Non Farmakologis :


• Stretching (penanganan paling utama)
• pijat

Penanganan Farmakologis :
• Counterpain yang dioleskan pada bagian yang kram
selagi dipijat.
• Salonpas spray yang digunakan pada area yang sakit,
tidak lebih dari 3-4 kali sehari.
Pencegahan
• pemanasan sebelum berolahraga
• rutin berolahraga
04
Tanya Jawab
Terima Kasih
@vsftfkunud

Anda mungkin juga menyukai