Anda di halaman 1dari 11

PERTOLONGAN PERTAMA

PADA KECELAKAAN
Disusun Oleh:
Feny Delia L M 192102011
Firda Surya A 192102012
M. Prabu Azwinar Y B 192102019
Ipus Sonia 192102015
Sarah Rudistira F 192102025
Veni Andrean T A 192102027
DEFINISI P3K
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) adalah upaya pertolongan dan
perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang
lebih sempurna dari dokter atau paramedik.
Pemberian pertolongan harus secara cepat dan tepat dengan menggunakan sarana
dan prasarana yang ada di tempat kejadian.
Pertolongan pertama pada kecelakaan sifatnya semantara. Artinya kita harus tetap
membawa korban ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk pertolongan lebih lanjut
dan memastikan korban mendapatkan pertolongan yang dibutuhkan.
Alat Pelindung Diri (APD)
Alat Pelindung Diri (APD) atau Personal Protective Equipment adalah alat-
alat atau perlengkapan yang wajib digunakan untuk melindungi dan menjaga
keselamatan pekerja saat melakukan pekerjaan yang memiliki potensi bahaya
atau resiko kecelakaan kerja. Alat-alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan
harus sesuai dengan potensi bahaya dan resiko pekerjaannya sehingga efektif
melindungi pekerja sebagai penggunanya.
Alat Pelindung Diri atau APD ini merupakan salah satu syarat penting dalam
penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau SMK3.
Alat Pelindung Diri (APD) dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :

1. Alat Pelindung Kepala antara lain : Helmet (Topi Pengaman), Safety Glass
(Kacamata Pengaman), Masker, Respirator, Ear Plugs (Penutup Telinga).
2. Alat Pelindung Badan antara lain : Apron, Jas Laboratorium
3. Alat Pelindung Anggota Badan diantaranya adalah : Sepatu Pelindung (Safety
Shoes/Boot), Sarung Tangan (Hand Gloves).
Pelaksanaan P3K

Sebelum melaksanakan Tindakan P3K maka perlu dilakukan tahapan awal sebelum
P3K yaitu:
1. Penolong mengamankan diri sendiri (memastikan penolong telah aman dari bahaya)
2. Amankan Korban (evakuasi atau pindahkan korban ketempat yang lebih aman
dan nyaman.
3. Tandai tempat Kejadian jika diperlukan untuk mencegah adanya korban baru.
4. Usahakan Menghubungi Tim Medis
5. Lakukan tindakan P3K
TEKNIK DALAM P3K
A. Prioritas dalam P3K
Urutan tindakan secara umum:
1. Cari keterangan penyebab kecelakaan.
2. Amankan korban dari tempat berbahaya.
3. Perhatikan keadaan umum korban; gangguan pernapasan, pendarahan dan kesadaran.
4. Segera lakukan pertolongan lebih lanjut dengan sarana yang tersedia.
5. Apabila korban sadar, langsung beritahu dan kenalkan.
Selain itu ada juga yang dinamakan prinsip life saving, artinya kita melakukan tindakan untuk
menyelamatkan jiwa korban (gawat darurat) terlebih dahulu, baru kemudian setelah stabil disusul
tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang lain. Gawat darurat adalah suatu kondisi dimana
korban dalam keadaan terancam jiwanya, dan apabila tidak ditolong pada saat itu juga jiwanya tidak bisa
terselamatkan.
LANJUTAN
1. PEMBALUTAN
Tujuan dari pembalutan adalah untuk mengurangi resiko kerusakan jaringan yang telah ada sehingga mencegah maut, menguangi
rasa sakit, dan mencegah cacat serta infeksi. Kegunaan pembalutan adalah:
• Menutup luka agar tidak terkena cahaya, debu, kotoran, dll.
• Melakukan tekanan
• Mengurangi atau mencegah pembengkakan
• Membatasi pergerakan
• Mengikatkan bidai.

2. PEMBIDAIAN
Bidai adalah alat yang dipakai untuk mempertahankan kedudukan (fiksasi) tulang yang patah. Tujuannya, menghindari gerakan
yang berlebihan pada tulang yang patah. Syarat pemasangan bidai:
1.Bidai harus melebihi dua persendian yang patah
2.Bidai harus terbuat dari bahan yang kuat, kaku dan pipih.
3.Bidai dibungkus agar empuk.
4.Ikatan tidak boleh terlalu kencang karena merusak jaringan tubuh tapi jangan kelonggaran.
3. PERNAFASAN BUATAN 4. Evakuasi dan Transportasi
Sering disebut bantuan hidup dasar (BHD) atau Evakuasi adalah kegiatan memindahkan korban dari
resusitasi jantung paru (RJP) intinya adalah melakukan lokasi kecelakaan ke tempat lain yang lebih aman dengan
oksigenasi darurat. Dilakukan pada kecelakaan: cara-cara yang sederhana di lakukan di daerah – daerah
yang sulit dijangkau dimulai setelah keadaan darurat.
• Tersedak, Penolong harus melakukan evakuasi dan perawatan darurat
• Tenggelam selama perjalanan.
• Sengatan Listrik, Cara pengangkutan korban:
• Penderita tak sadar, Pengangkutan tanpa menggunakan alat atau manual :
• Menghirup gas dan atau kurang oksigen, • Pada umumnya digunakan untuk memindahkan jarak
pendek dan korban cedera ringan, dianjurkan
• serangan jantung usia muda, henti jantung primer pengangkatan korban maksimal 4 orang.
tejadi.
Pengangkutan dengan alat (tandu) :
Fase RJP:
• Rangkaian pemindahan korban:
• A = Airway control (pengeuasaan jalan napas), • Persiapan,
• B = Breathing support (ventilasi buatan dan oksigenasi • Pengangkatan korban ke atas tandu,
paru darurat) • Pemberian selimut pada korban
• C = Circulation (pengenalan ada tidaknya denyut nadi). • Tata letak korban pada tandu disesuaikan dengan luka atau
cedera.
Kesalahan yang sering terjadi dalam tindakan P3K

1. Menoreh bekas luka gigitan hewan berbisa.

2. Mengoles mentega pada luka bakar.

3. Menghentikan pendarahan dengan membuat ikatan yang bisa dikencangkan dan dilonggarkan (torniquet)
diatas luka yang mengalami pendarahan.

4. Memberikan terapi panas pada kondisi keseleo, otot tegang, atau patah tulang.

5. Memindahak korban tabrakan dari dalam mobil ke tempat lain.

6. Mengucek mata ketika ada benda masuk ke mata.

7. Menggunakan air panas untuk menolong mereka yang sangat kedinginan atau tubuhnya mulai membeku.
Bahkan pada kondisi dimana jari jari sudahmulai membeku, terkadang langsung direndam pada air panas.

8. Mengosok tubuh dengan alkohol untuk mengurangi demam.


Fasilitas P3K di Tempat Kerja
1. Ruang pertolongan pertama
2. Lemari atau Kotak P3K dan isinya
3. Alat Evakuasi dan Transportasi
4. Petugas Pertolongan Pertama
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai