BAB VIII KEDARURATAN MEDIS Beberapa kasus umum yang mungkin ditemukan
Seseorang yang mengalami kasus medis atau oleh seorang penolong :
dikenal dengan kedaruratan medis mungkin juga Pingsan
dapat mengalami cedera sebagai akibat dari Terjadi karena peredaran darah dan oksigen ke
gejala gangguan fungsi tubuh, misalnya organ otak berkurang.
kehilangan kesadaran lalu terjatuh sehingga Tanda :
terjadi suatu luka. Penyebabnya antara lain - Denyut Nadi lambat
infeksi, racun, atau kegagalan satu atau lebih - Pucat, Kulit Dingin dan berkeringan
system tubuh. Penangan penderita yang paling Terjadi akibat :
penting adalah menjaga jalan napas dan - Reaksi terhadap rasa nyeri
memantau tanda vital penderita saat teratur lalu - Kelelahan
segera merujuk penderita kefasilitas kesehatan - Kekurangan makanan
- Emosi yang hebat
Gejala dan Tanda pada Kedaruratan Medis - Berada dalam ruangan yang penuh orang tanpa
Gejala dan tanda pada kedaruratan medis sangat udara segar yang cukup.
beragam, khas maupun tidak khas antara lain : Gejala dan tanda pingsan
Gejala : - Perasaan limbung.
1. Demam - Pandangan berkunang-kunang dan telinga
2. Nyeri berdenging.
3. Mual, muntah - Lemas, keluar keringat dingin.
4. Buang air kecil berlebihan atau tidak - Menguap.
sama sekali
- Dapat menjadi tidak ada respon, yang biasanya 4. Rujuk ke fasilitas kesehatan terutama
berlangsung hanya beberapa menit. bila kejang tidak berhenti.
- Denyut nadi lambat. b. Kelelahan Panas
Penanganan pingsan Kondisi yang tidak fit pada saat melakukan
1. Baringkan penderita dengan tungkai aktivitas di lingkungan yang suhu udaranya
ditinggikan. relatif tinggi, yang mengakibatkan
2. Longgarkan pakaian. terganggunya aliran darah gangguan ini juga
3. Usahakan penderita menghirup udara segar. akibat kehilangan cairan dan elektrolit
4. Periksa cedera lainnya. melalui keringat yang berlebihan sampai
5. Beri selimut, agar badannya hangat. sistem sirkulasi terganggu. Bila tidak diatasi
6. Bila pulih, usahakan istirahatkan beberapa kelelahan panas dapat menjadi sengatan
menit. panas.
7. Bila tidak cepat pulih, maka: Gejala dan Tanda
- Periksa napas dan nadi. 1. Pernapasan cepat dan dangkal.
- Posisikan stabil. 2. Nadi lemah.
8. Rujuk ke Fasilitas kesehatan 3. Kulit teraba dingin, keriput, lembab dan
selaput lendir pucat
Paparan Panas 4. Pucat, keringat berlebihan.
Gangguan tubuh yang terjadi akibat panas ada 5. Lemah.
tiga macam : 6. Pusing, kadang penurunan respons
a. Kejang Panas ( Kram ) 7. Lidah kering dan haus
Gangguan ini berupa kejang disertai nyeri Penanganan
pada otot yang terjadi pada saat melakukan 1. Baringkan penderita ditempat yang
kegiatan fisik, misalnya bermain bola, teduh
berlari. Umumnya terjadi pada otot tungkai 2. Kendorkan pakaian yang mengikat
dan perut. Hal ini terjadi pada akibat 3. Tinggikan tungkai penderita 20 - 30 cm
kehilangan cairan dan elektrolit dalam tubuh 4. Beri minum bila penderita sadar
yang cukup besar melalui keringat. Penderita 5. Rujuk ke fasilitas kesehatan
umumnya sadar dan berkeringat, suhu tubuh c. Sengatan Panas
normal. Terjadi akibat kegagalan sistem pengaturan
Gejala dan Tanda suhu tubuh penderita sudah tidaklagi mampu
1. Kejang pada otot yang disertai nyeri, untuk mengeluarkan kelebihan panas,
biasanya pada otot tungkai dan perut. sehingga suhu tubuh menjadi terlalu tinggi
2. Kelelahan dan berbahaya bagi keselamatan penderita.
3. Mual Masalah ini menjadi lebih kompleks bila
4. Mungkin pingsan penderita tidak lagi berkeringat. Keadaan ini
Penanganan biasanya terjadi akibat aktivitas fisik
1. Pindahkan penderita ke tempat teduh / berlebihan di tempat bersuhu tinggi atau di
sejuk. tempat yang kelembaban dan ventilasinya
2. Baringkan sampai kejangnya kurang baik. Sengatan panas dapat
menghilang. mengancam jiwa.
3. Beri minum kepada penderita ( Oralit Gejala dan Tanda
atau sejenisnya ) 1. Pernapasan cepat dan dalam.
2. Nadi cepat dan kuat diikuti nadi cepat 2. Pindahkan penderita dari lingkungan
tetapi lemah. dingin.
3. Kulit teraba kering, panas kadang 3. Jaga jalan napas dan berikan oksigen
kemerahan bila ada.
4. Pupil mata melebar 4. Ganti pakaian yang basah, selimuti
5. Kehilangan kesadaran penderita, upayakan agar tetap kering.
6. Kejang umum atau gemetar pada otot 5. Bila penderita sadar dapat diberikan
Penanganan minuman hangat secara pelan pelan.
1. Turunkan suhu tubuh penderita secepat 6. Pantau tanda vital secara berkala.
mungkin. 7. Rujuk ke fasilitas kesehatan
2. Letakkan kantung es pada ketiak, lipat
paha, dibelakang lutut dan sekitar mata X. KERACUNAN
kaki serta di samping leher. Pengertian racun
3. Bila memungkinkan, masukkan Suatu zat yang bila masuk dalam tubuh dalam
penderita ke dalam bak berisi air dingin jumlah tertentu dapat menyebabkan reaksi tubuh
dan tambahkan es ke dalamnya. yang tidak diinginkan bahkan dapat
4. Rujuk ke fasilitas kesehatan menimbulkan kematian. Reaksi kimianya
merusak jaringan tubuh atau mengganggu fungsi
Paparan Dingin ( Hipotermia ) tubuh. Harus dibedakan dengan reaksi obat
Paparan terhadap dingin dapat menyebabkan karena reaksi obat dalam tubuh memang
suhu tubuh menurun < 35o C. Tubuh akan diinginkan, namun ada kalanya terjadi reaksi
berusaha menuruninya dengan cara gemetar , obat yang tidak di inginkan . Beberapa contoh
suatu respon bawah sadar untuk meningkatkan zat yang berupa racun : insektisida, sianida
suhu tubuh melalui aktivitas otot. Hipotermia ( pada singkong beracun ), racun binatang ( ular,
dapat terjadi akibat penderita berada dialam kalajengking dll ).
terbuka dalam waktu yang lama. Ada beberapa Terjadinya keracunan pada manusia :
hal yang adapt memperburuk hipotermia yaitu a. Sengaja ( Bunuh diri )
:suhu rendah, angin, air, usia penderita, b. Tidak sengaja ( makanan,minuman, udara
kesehatan penderita, penyakit yang diderita, beracun )
alcohol, penyalah gunaan obat dan kekurangan c. Penyalahgunaan obat
makanan .
Gejala dan Tanda Berdasarkan jalur masuknya racun kedalam
1. Menggigil / gemetar tubuh manusia, keracunan dibagi menjadi
2. Terasa melayang empat :
3. Pernapasan cepat nadi lambat Keracunan melaui mulut / alat pencernaan
4. Gangguan penglihatan Gejala :
5. Reaksi mata lambat - Mual muntah
6. Alat gerak kaku - Nyeri perut
7. Pupil mata melebar dan tidak bereaksi - Diare
8. Kesadaran menurun - Napas berbau
Penanganan Rawat penderita dengan hati hati, - Suara parau
berikan rasa nyaman. - Luka bakar pada daerah mulut
1. Penilaian dini dan pemeriksaan - Adanya sisa racun didaerah mulut
penderita. - Mulut berbusa
Penanganan : Gejala dan tanda keeracunan :
- Beri minum anti racun umum ( norit, 1. Penurunan kesadaran, gangguan status
susu, putih telur, air kelapa, air mineral ) mental ( gelisah, ketakutan )
- Usahakan si penderita muntah 2. Gangguan pernapasan
- Jangan muntahkan bila menelan 3. Nyeri kepala, pusing, gangguan penglihatan
asam/basa kuat, minyak, korban kejang, 4. Mual, muntah, mulut berbusa
korban tidak sadar 5. Lemas, lumpuh, kesemutan
6. Pucat, kebiruan ( sianosis )
Keracunan melalui pernapasan 7. Kejang-kejang
Gejala : 8. Syok
- Sesak napas 9. Denyut nadi tak beraturan
- Kulit kebiruan ( sianosis )
- Napas berbau Penanganan Keracunan secara umum :
- Batuk 1. Pengamanan penderita dan penolong
- Suara parau terutama bila berada di daerah dengan gas
Penanganan : beracun.
- Beri oksigen bila ada 2. Keluarkan penderita dari daerah berbahaya
- Rujuk ke fasilitas kesehatan segera bila memungkinkan.
3. Lakukan penilaian dini
Keracunan melalui kontak / penyerapan 4. Bila racun masuk melalui jalur kontak, maka
( kulit ) buka baju penderita dan bersihkan sisa bahan
Gejala : beracun bila ada.
- Kulit daerah kontak berwarna 5. Awasi jalan napas, terutama bila respon
kemerahan menurun atau penderita muntah
- Nyeri 6. Bila keracunan terjadi secara kontak maka
- Melepuh dan meluas bilaslah daerah yang terkena dengan air.
Penanganan : 7. Penatalaksanaan syok bila terjadi (Lihat Bab
- Buka baju penderita Perdarahan dan Syok).
- Bila racun berupa serbuk sikat sampai 8. Pantaulah tanda vital secara berkala.
bersih 9. Bawa ke RS/dokter/Puskesmas.
- Siram bagian yang terkena racun dengan
air ( minimal 20 Menit ) Gigitan Ular
- Jangan siram kulit dengan air yang Bila seseorang penderita luka gigitan ular
terkena soda api menunjukkan gejala dan tanda maka berarti
keadaannya serius dan perlu penanganan khusus.
Keracunan melalui suntik / gigitan Beberapa gejala dan tanda :
Gejala : 1. Demam
- Luka didaerah suntikan / gigitan 2. Mual dan muntah
- Nyeri pada daerah gigitan 3. Pingsan
- Kemerahan 4. Lemah
- Perubahan warna kulit 5. Nadi cepat dan lemah
Penanganan : 6. Kejang
Rujuk ke fasilitas kesehatan 7. Gangguan pernapasan
Penanganan pada gigitan ular
- Amankan diri penolong dan tempat 6. Rapatkan tubuh penderita dengan tubuh
kejadian penolong saat memindahkan dan
- Tenangkan penderital mengangkat korban.
- Lakukan penilaian dinil 7. Perbaiki posisi dan angkatlah secara
- Rawat luka, bila perlu pasang bidai bertahap
- Rujuk ke fasilitas kesehatanl Prinsip dasar pemindahan penderita :
Alternatif : 1. Jangan dilakukan jika tidak perlu
- Pemakaian pembalut elastis 2. Melakukan sesuai dengan cara yang benar
- Identifikasi ularl 3. Kondisi Fisik Penolong harus baik dan terlatih
JANGAN MEMAKAI TORNIKETl Tidak ada definisi yang pasti kapan seorang
penderita harus dipindahkan. Sebagai pedoman
BAB VII EVAKUASI TRANSPORTASI dapat dikatakan bahwa bila tidak ada bahaya
Mekanika Tubuh berikan pertolongan dulu baru pindahkan
Mekanika Tubuh adalah menggunakan gerakan penderita.Bila situasi dan kondisi dilapangan
tubuh penolong yang baik dan benar untuk relative tidak aman mungkin harus dilakukan
memudahkan pengangkatan dalam pemindahan pemindahan korban terlebih dahulu.
penderita (EVAKUASI) Berdasarkan keselamatan penolong dan
Tujuan : penderita, pemindahan penderita digolongkan
Menghindari terjadinya cedera pada penolong menjadi 2 bagian :
Pemindahan Penderita 1. Pemindahan Darurat
Setelah melakukan penilaian keadaan dan Pemindahan darurat dilakukan bila ada bahaya
penilaian dini, selanjutnya kita menentukan yang mengancam bagi penderita dan
prioritas pemindahan penderita. Beberapa penolong. Contoh :
pertanyaan yang mungkin terjadi adalah : - Ancaman Kebakaran
a. Kapan saatnya penderita dipindahkan - Ancaman Ledakan
b. Apakan penilaian dan pemeriksaan - Ancaman Bangunan runtuh
penderita harus selesai sebelum - Ancaman mobil terguling bensin tumpah
pemindahan. - Adanya bahan-bahan berbahaya
c. Berapa lamakah tulang belakang harus - Orang sekitar yang berprilaku aneh
dijaga ( stabilisasi manual ) - Kondisi cuaca yang buruk
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam Contoh Cara pemindahan Darurat :
pemindahan penderita : - Tarikan lengan
1. Nilai kesulitan yang mungkin terjadi - Tarikan Bahu
pada saat pemindahan - Tarikan Baju
2. Rencanakan gerakan sebelum - Tarikan selimut
mengangkat dan memindahkan Gambar masing-masing contoh
penderita 2. Pemindahan Biasa
3. Jangan memindahkan dan mengangkat Pemindahan biasa dilakukan jika keadaan tidak
penderita jika tidak mampu membahayakan penderita maupun
4. Gunakan otot tungkai, panggul serta otot penolong.
perut. Hindari mengangkat dengan otot
punggung dan membungkuk. Tehnik angkat langsung dengan tiga penolong :
5. Jaga keseimbangan 1. ke tiga penolong berlutut pada salah satu
sisi penderita , jika memungkinkan
beradalah pada sisi yang paling sedikit a. Penolong pertama berada diposisi kepala
cedera penderita
2. penolong pertama menyisipkan satu lengan b. Lakukan pengangkatan pada lengan
dibawah leher dan bahu, lengan yang satu penderita
disisipkan dibawah punggung penderita c. Penolong yang lain berdiri diantara dua
3. penolong kedua menyisipkan tangan tungkai penderita, menyelipkan tangan dan
dibawah punggung dan bokong penderita mengangkat ke dua lutut penderita
4. penolong ketiga menyisipkan lengan d. Dengan satu aba- aba kedua penolong dapat
dibawah bokong dan dibawah lutut memindahkan penderita di lokasi yang
penderita diinginkan
5. penderita siap diangkat dengan satu
perintah Posisi penderita
6. angkat penderita keatas lutut ketiga Secara umum posisi penderita tergantung dari
penolong secara bersamaan cedera yang dialami dan keadaan pada saat itu.
7. sisipkan tandu yang akan digunakan dan Beberapa pedoman untuk memposisikan
atur letaknya oleh penolong yang lain penderita :
8. letakkan kembali penderta diatas tandu - Penderita dengan syok. Jika tidak
dengan satu perintah yang tepat ditemukan tanda-tanda cedera pada tungkai
9. jika akan berjalan tampa memakai tandu, atas dan tulang belakang tingikka tungkai
dari langkah no 6 teruskan dengan sekitar 20 - 30 cm.
memiringkan penderita ke dada penolong - Penderita dengan gangguan pernapasan.
10. berdiri secara bersamaan dengan satu Posisikan duduk atau setengah duduk
perintah - Penderita dengan nyeri perut. Posisikan
11. berjalanlah kearah yang dikehendaki tidur. Posisikan tidur miring dengan tungkai
dengan langkah bertahap ditekuk
- Penderita Muntah-muntah. Posisikan
Tehnik mengangkat tandu nyaman dan awasi jalan napas
Penolong dalam keadaan berjongkok dan akan - Penderita Trauma, terutama dicurigai
mengangkat tandu cedera tulang belakang (spinal) harus
1. tempatkan kaki pada jarak yang tepat segera distabilkan dan imobilisasi dengan
2. punggung harus tetap lurus papan spinal panjang.
3. kencangkan otot punggung dan otot perut. - Penderita tidak sadar dan tidak dicurigai
Kepala tetap menghadap kedepan dalam ada cedera spinal atau cedera berat lainnya,
posisi netral posisikan miring stabil
4. genggamlah pegangan tandu dengan baik Posisi terbaik melakukan pemindahan
5. pada saat mengangkat punggung harus tetap tergantung pada kondisi saat itu.
terkunci sebagai poros dan kekuatan
konstraksi otot seluruhnya pada otot BAB V CEDERA SISTEM OTOT RANGKA
tungkaisaat menurunkan tandu lakukan Cedera otot rangka merupakan salah satu bentuk
langkah diatas pada urutan selanjutnya . cedera yang paling banyak dijumpai di
lapangan, mulai dari yang ringan sampai
Tehnik angkat anggota gerak mengancam nyawa. Tanpa memandang berat
Biasanya diperlukan dua penolong untuk atau ringannya kasus yang dihadapi, penangan
melakukan tehnik ini : yang baik dapat
membantu mencegah terjadinya cacat tetap. diadakannya dengan tidak menguatirkan, bahwa
Secara umum cedera otot rangka dapat berupa : ia sendiri atau orang lain akan kena bahaya
1. Patah tulang ( Fraktur ) dihukum kurungan selama – lamanya tiga bulan
Patah Tulang adalah terputusnya jaringan atau denda sebanyak – banyaknya Rp. 4.500,-.
tulang Jika orang yang perlu ditolong itu mati, diancam
Gejala dan tanda patah tulang : dengan : KUHP 45, 165, 187, 304 s, 478, 525,
- Perubahan bentuk 566".
- Nyeri dan kaku Pasal ini berlaku bila pelaku P2 dapat
- Terdengar suara berderik pada daerah melakukan tanpa membahayakan keselamatan
yang patah dirinya dan orang lain.
- Terjadinya pembengkakan Dalam tatanan dunia medis Pelaku P2
- Adanya memar merupakan bagian dari penyelenggaraan jasa
- Ujung tulang terlihat medis sehingga juga harus menjaga kerahasiaan
- Adanya gangguan peredaran perdarahan penderita yang ditolongnya. Hal ini juga diatur
Jenis Patah Tulang dalam KUHP.
Patah tulang terbuka Pasal 322 KUH Pidana menegaskan :
Bagian tulang yang patah berhubungan "Barang siapa dengan sengaja membuka sesuatu
dengan udara luar rahasia yang wajib menyimpannya oleh karena
Patah tulang tertutup jabatan atau pekerjaannya baik yang sekarang,
Bagian tulang yang patah tidak berhubungan maupun yang dahulu, dipidana dengan pidana
dengan udara luar penjara selama-lamanya sembilan bulan atau
dengan denda sebanyak – banyaknya sembilan
Pelaku Pertolongan Pertama ribu rupiah".
1. Pengertian Jika kejahatan itu dilakukan yang tertentu, maka
Pemberian pertolongan segera kepada penderita perbuatan itu hanya dapat dituntut atas
sakit atau korban kecelakaan yang memerlukan pengaduan orang itu.
penanganan medis dasar untuk mencegah cacat PMI dapat menyelenggarakan P2, maupun
atau maut. menyelenggarakan pendidikan P2, serta dapat
2. Tujuan mendirikan Pos P2 adalah berdasarkan Peraturan
Menyelamatkan jiwa penderita Menteri Kesehatan RI no. 023 / Birhub / 1972.
Mencegah cacat 5. Kewajiban Pelaku Pertolongan Pertama
Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses Menjaga keselamatan diri, anggota tim,
penyembuhan penderita dan orang sekitarnya. Keselamatan diri
3. Pelaku Pertolongan Pertama dan tim menjadi prioritas.
Adalah orang yang pertama kali tiba di tempat Menjangkau penderita, dalam kecelakaan atau
kejadian, yang memiliki kemampuan musibah, kemungkinan pelaku harus
penanganan kasus gawat darurat dan terlatih memindahkan penderita lain untuk dapat
untuk memberikan pertolongan pertama. menjangkau penderita yang lebih parah.
4. Dasar Hukum Dapat mengenali dan mengatasi masalah yang
Pasal 531 KUH Pidana mengancam nyawa
"Barang siapa menyaksikan sendiri ada orang Meminta bantuan / rujukan, pelaku harus
didalam keadaan bahaya maut, lalai memberikan bertanggung jawab sampai bantuan rujukan
atau mengadakan pertolongan kepadanya sedang mengambil alih penanganan penderita.
pertolongan itu dapat diberikannya atau Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat
Membantu pelaku P2 lainnya c. Cairan pembersih luka :
Ikut menjaga kerahasian medis penderita Boorwater
Berkomukasi dengan petugas lainnya yang Rivanol
terlibat Iodinepovidone
Mempersiapkan penderita untuk d. Peralatan stabilisasi korban :
ditransportasikan Bidai leher ( collar neck )
6. Kualifikasi Pelaku Pertolongan Pertama Bidai alat gerak ( bidai kayu, bidai udara )
Jujur dan bertanggung jawab Papan spinal panjang
Berlaku profesional Papan spinal pendek
Kematangan emosi, dalam keadaan tertentu e. Mitella, Plester, Alat Tulis, Gunting
kondisi penderita dapat emosional juga keluarga pembalut, Oksigen ( bila perlu ), Pinset,
korban, dalam hal ini pelaku harus dapat Tensimeter dan stetoskop (bila perlu),
menenangkan penderita dan keluarganya. Juga Kapas, Peralatan pengangkutan, Senter,
sabar, tidak panik dan gugup dalam menghadapi Selimut, Kartu penderita.
penderita.
Kemampuan bersosialisasi
Kondisi fisik baik BAB II
7. Peralatan Dasar Pelaku Pertolongan Pertama ANATOMI DAN FAAL DASAR
a. Alat Perlindungan Diri ( APD )
Beberapa APD : Anatomi (susunan tubuh) :
Sarung tangan lateks Adalah ilmu yang mempelajari susunan tubuh
Kacamata perlindungan dan bentuk tubuh.
Baju pelindung Fisiologi (faal tubuh) :
Masker penolong ( pencegahan penularan Adalah ilmu yang mempelajari faal (fungsi)
penyakit melalui udara ) bagian dari alat atau jaringan tubuh.
Masker Resusitasi Posisi Anatomis :
Helm Yaitu berdiri tegak, kedua lengan disamping
Catatan : APD minimal bagi pelaku tubuh, telapak tangan menghadap ke depan.
adalah sarung tangan dan masker RJP. Kanan dan kiri disesuaikan dengan kanan dan
b. Beberapa tindakan umum untuk menjaga kiri tubuh manusia.
diri adalah : Secara garis besar tubuh manusia dibagi menjadi
Mencuci tangan :
Bersihkan alat dengan : Kepala
Membersihkan dengan air : hanya Leher
menghilangkan bekas noda Batang tubuh ( dada, perut, punggung dan
Desinfeksi : memakai bahan pembunuh panggul )
kuman Anggota gerak atas
Sterilisasi : dengan melalui proses khusus Anggota gerak bawah
untuk menjadikan bebas kuman Rongga Tubuh :
8. Peralatan Pertolongan Pertama Rongga tengkorak
a. Penutup luka, misalnya : kasa steril Rongga tulang belakang
b. Pembalut luka : Rongga dada
Pembalut segitiga Rongga perut
Pembalut gulung / elastis Rongga panggul
Perut (Abdomen) : - Tulang panjang atau tulang pipa
Rongga perut dibagi menjadi 4 bagian yang misalnya pada tulang paha dan lengan
disebut sebagai kwadran. atas
- Tulang pendek misalnya tulang – tulang
- Kwadran kanan atas (organ hati, jari
kandung empedu, pankreas dan usus) - Tulang pipih misalnya tulang rusuk
- Kwadran kiri atas (ada organ lambung, - Tulang tak beraturan, misalnya tulang –
limpa dan usus) tulang pergelangan tangan
- Kwadran kanan bawah (terutama organ - Tulang sesamoid, misalnya tulang
usus termasuk usus buntu) tempurung lutut
- Kwadran kiri bawah (terutama usus) Pembagian Susunan Rangka :
Tulang kepala
Struktur Tubuh Manusia : Rangka dada
Tubuh manusia terbentuk dari unit hidup yang Tulang belakang dan panggul
terkecil sampai menjadi bentuk kompleks. Tulang anggota gerak atas
Sel adalah bagian terkecil dari makhluk hidup. Tulang anggota gerak bawah
Kumpulan dari sel –sel yang menyatu dengan Susunan Kerangka :
bentuk, besar dan fungsinya yang sama disebut 1. Tengkorak Otak
jaringan. Gubah / atap tengkorak
Organ adalah kumpulan bermacam-macam Dasar tengkorak
jaringan yang bersatu dengan fungsi tertentu. 2. Tengkorak Wajah
Bagian Mata - Bagian Rahang
SISTEM TUBUH Bagian Hidung - Tulang Lidah
Adalah susunan dari organ – organ yang Bagian Pipi
mempunyai fungsi tertentu. 3. Rahang Bawah
1. Sistem rangka / skeleton (susunan rangka) 4. Tulang Belakang
2. Sistem otot / muskularis (susunan otot) Tulang Leher - Tulang Kelangkang
3. Sistem respirasi (susunan pernafasan) Tulang Punggung - Tulang Tungging
4. Sistem sirkulasi darah (susunan peredaran Tulang Pinggang
darah) 5. Rangka Dada :
5. Sistem saraf / nervus (susunan saraf) Tulang dada
6. Sistem pencernaan / digestif (susunan Tulang Iga
pencernaan) 6. Tulang panggul
7. Sistem endokrin (susunan kelenjar buntu) Tulang usus - Tulang Duduk
8. Sistem kemih / urinarius Tulang Kemaluan
9. Kulit 7. Anggota Gerak Atas
10. Sistem indera (pancaindra) Tulang selangka
11. Sistem reproduksi (susunan reproduksi). Tulang pengumpil
Tulang belikat
SISTEM RANGKA Tulang pergelangan tangan
Klasifikasi Tulang Tulang lengan atas
Rangka manusia terdiri dari berbagai tulang Tulang telapak tangan
bentuk tulang . Bentuk tulang berbagai macam Tulang hasta
yaitu : Tulang jari tangan
8. Anggota Gerak Bawah Mengambil oksigen (O2) untuk diedarkan ke
Tulang paha seluruh tubuh sebagai zat pembakar.
Tulang pergelangan kaki Mengeluarkan karbondioksida (CO2) sebagai
Tulang Tempurung lutut sisa pembakaran dan akan dibuang melalui paru
Tulang telapak kaki – paru.
Tulang kering Menghangatkan dan melembabkan udara
Tulang jari kaki (hidung)
Tulang betis Proses pernafasan :
Fungsi Kerangka : 1. Menarik nafas (inspirasi atau inhalasi)
Menopang bagian tubuh 2.Menghembuskan nafas (ekspirasi atau
Melindungi organ tubuh ekshalasi)
Tempat melekat otot dan pergerakan tubuh Manusia memerlukan oksigen untuk
Memberi bentuk bangunan tubuh mempertahankan hidupnya dan bila dalam 4–6
Tempat pembuatan sel-sel darah terutama sel menit tidak mendapatkan oksigen akan
darah merah. menimbulkan kerusakan pada otak dan biasanya
akan menyebabkan kematian sel otak setelah 8–
SISTEM OTOT 10 menit.
Merupakan suatu organ / alat yang
memungkinkan tubuh dapat bergerak. Cara pernafasan :
Golongan Otot : 1. Pernafasan dada
Otot rangka (otot serat lintang, otot lurik) Ketika bernafas, rangka dada bergerak
Otot polos membesar
Otot jantung 2. Pernafasan perut
Ketika bernafas, sekat rongga dada bergerak
SISTEM PERNAFASAN turun naik dipacu oleh perubahan tekanan
Pernafasan terbagi menjadi dua yaitu pernafasan perut.
luar dan pernafasan dalam. Pernafasan dalam
adalah pertukaran gas yang terjadi didalam SISTEM SIRKULASI DARAH
jaringan sedangkan pernafasan luar adalah Terdiri dari :
pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida Jantung
dalam paru – paru. Adalah organ berupa otot dan berbentuk kerucut
Susunan Sistem Pernafasan : dengan puncaknya dibawah basisnya diatas.
1. Hidung dan Mulut Jantung berada dalam rongga dada diantara
2. Tekak (faring) kedua paru-paru, dan dibelakang tulang dada
3. Pangkal tenggorok (Larings) serta menghadap ke kiri. Jantung bekerja di luar
4. Batang tenggorok (trakea) kemauan kita karena dipengaruhi susunan saraf
5. Cabang tenggorok (bronkus) otonom.
6. Paru – paru
7. Anak cabang tenggorok (bronkolus) Pembuluh Darah
8.Gelembung udara paru-paru (alveolus), 1. Pembuluh nadi (arteri)
merupakan unit paru – paru yang terkecil tempat Pembuluh darah yang ke luar dari jantung
terjadinya proses pertukaran gas. dan membawa darah ke organ dan bagian
Fungsi : tubuh
2. Pembuluh balik (vena)
Pembuluh darah yang membawa darah dari Sistem yang berfungsi mengatur seluruh tubuh
bagian atau organ tubuh kembali ke jantung dengan melakukan koordinasi dan kerjasama
3. Pembuluh Rambut (kapiler) antar sistem dalam tubuh
Merupakan pembuluh darah halus dan Pembagian sistem saraf :
berfungsi sebagai : 1. Susunan saraf pusat (SSP)
Alat penghubung arteri dan vena a. Otak
Tempat pertukaran zat Otak besar
Mengambil hasil kelenjar Otak kecil
Menyerap zat nutrisi di usus Batang otak
Saluran Limfe b. Bumbung saraf tulang belakang
Saluran limfe mengumpulkan, menyaring 2. Susunan Saraf Tepi
dan menyalurkan cairan limfe ke dalam darah a. Susunan saraf somatik
dari dinding pembuluh kapiler untuk b. Susunan saraf otonom
membersihkan jaringan.
Fungsi Darah : Fungsi Saraf :
1. Alat pengangkut a. Sensorik = Dilakukan oleh organ panca indera
- Mengangkut oksigen / zat pembakar dari b. Motorik = Mengatur tubuh bergerak
paru – paru ke seluruh jaringan tubuh c. Kordinasi (gabungan)
- Mengangkut CO2 dari jaringan tubuh d. Mengendalikan sistem lain tubuh
untuk dikeluarkan melalui paru-paru e. Mengatur kesadaran, ingatan, bahasa dan
- Mengambil zat nutrisi / makanan dari emosi.
usus halus ke seluruh jaringan tubuh
- Mengangkut zat tidak berguna untuk SISTEM PENCERNAAN
dikeluarkan dari tubuh melalui kulit dan Adalah saluran yang menerima makanan dari
ginjal. luar untuk diserap oleh tubuh dengan jalan
2. Pertahanan tubuh terhadap penyakit dicerna (proses telan, kunyah dan mencampur)
3. Bagian dari proses pengaturan suhu tubuh dengan bantuan enzim dan zat cair mulai dari
4. Membantu membekukan darah bila terjadi mulut sampai anus.
luka.
Jumlah darah dalam tubuh berkisar 8 % dari SISTEM ENDOKRIN
berat badan. Kelenjar buntu atau kelenjar endokrin adalah
kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya ke
Darah terdiri dari : dalam darah tanpa melalui suatu saluran. Hasil
Cairan plasma dimana terlarut zat gizi, zat sekresi disebut hormon.
sampah dan zat kebal
Sel darah merah bertugas menghantar oksigen SISTEM KEMIH (URINARIUS)
keseluruh tubuh Adalah proses penyaringan darah untuk
Sel darah putih bertugas melawan kuman menyerap zat yang digunakan tubuh dan
penyakit membebaskan dari zat yang tidak digunakan
Keping darah bertugas menyebabkan tubuh.
pembekuan darah apabila terjadi luka.
KULIT
SISTEM SARAF Adalah lapisan jaringan pada bagian luar yang
menutupi permukaan tubuh, dan yang
berhubungan dengan selaput lendir yang - Deformitas: apabila dibandingkan dengan
melapisi rongga – rongga lubang masuk. bagian tulang yang sehat terlihat tidak sama
Susunan : bentuk dan panjangnya.
- Bagian tulang yang patah tidak dapat
Lapisan kulit ari berfungsi dengan baik atau sama sekali
Lapisan kulit jangat tidak dapat digunakan lagi.
Lapisan bawah kulit - Perubahan bentuk
- Nyeri bila ditekan dan kaku
PANCA INDERA - Bengkak
Adalah organ untuk menerima jenis rangsangan - Terdengar/terasa (korban) derikan tulang
(stimulus) tertentu. yang retak/patah
- Ada memar (jika tertutup)
SISTEM REPRODUKSI - Terjadi pendarahan (jika terbuka)
Organ pengembangbiakan (reproduksi) Beberapa Jenis/Macam Patah Tulang dan
langkah – langkah penanganannya :
1. Patah Tulang Tertutup
Teknik Pertolongan Pertama (Patah Tulang) Patah tulang tertutup adalah kasus patah
METODE PERTOLONGAN PERTAMA tulang di mana patahan tulangnya tidak
(Patah Tulang) melukai/merobek daging dan kulit yang ada
di dekatnya. Patah tulang ini bisa menjadi
Kasus yang Membutuhkan Pertolongan terbuka jika patahan tulangnya semakin
Pertama : parah dan menusuk daging / kulit hingga
Patah Tulang menimbulkan luka berdarah.
Patah tulang dapat terjadi akibat adanya cidera Langkah – langkah penanganan:
berat pada bagian tubuh sehingga tulang menjadi a. Tidurkan korban patah tulang dan
terbelah dan menimbulkan rasa sakit. Jika kita jangan banyak bergerak yang tidak
menemukan orang yang tulangnya patah perlu.
sebaiknya kita harus berhati-hati jika ingin b. Pasang penyangga tulang yang patah
menolongnya karena jika salah maka cideranya agar patahan tulangnya tidak semakin
akan bertambah parah. patah baik dengan menggunakan spalk /
Orang yang patah tulang sebaiknya segera bidai, tongkat, kayu, sapu ijuk, tiang
dibawa ke rumah sakit, puskesmas, klinik, antena, dll yang ringan dan kuat diikat
dokter, ahli patah tulang atau pusat kesehatan atau dibalut kuat tetapi tidak membuat
lainnya agar dapat segera diberi perawatan yang ikatan atau balutan di bagian yang patah.
intensif agar tulang yang patah bisa berangsur- 2. Patah Tulang Terbuka
angsur pulih kembali. Patah tulang terbuka adalah kasus patah
Gejala tulang di mana patahan tulangnya membuat
- Adanya tanda ruda paksa pada bagian tubuh daging dan kulit yang ada di sekitar patahan
yang diduga terjadi patah tulang: tulang menjadi sobek terluka. Patah tulang
pembengkakan, memar, rasa nyeri. ini harus benar-benar diwaspadai karena
- Nyeri sumbu: apabila diberi tekanan yang selain mudah infeksi karena luka menganga
arahnya sejajar dengan tulang yang patah juga kita bisa tertular penyakit orang yang
akan memberikan nyeri yang hebat pada berdarah tersebut bila tidak berhati-hati.
penderita. Langkah – langkah penanganan:
a. Tidurkan korban patah tulang dan 1. Penilaian keadaan
jangan banyak bergerak yang tidak Penilaian keadaan ditujukan untuk
perlu. memperoleh gambaran umum tentang apa
b. Jika darah masih mengalir hentikan yang sedang dihadapi, factor-faktor yang
pendarahan dengan menekan dan akan mendukung atau menghambat tindakan
mengikat bagian yang terluka dengan pertolongan pertama. Pada tahap ini
kain bersih. penolong harus melakukan langkah langkah
c. Pasang penyangga tulang yang patah pengamanan lokasi, penderita dan dirinya
agar patahan tulangnya tidak semakin sendiri serta orang lain. Perhatikan :
patah baik dengan menggunakan spalk / •Bagaimana kondisi pada saat itu ?
bidai, tongkat, kayu, sapu ijuk, tiang •Kemungkinan apa saja yang akan terjadi ?
antena, dll yang ringan dan kuat diikat •Bagaimana mengatasinya ?
atau dibalut kuat tetapi tidak membuat INGAT
ikatan atau balutan di bagian yang patah Amankan Diri Sendiri Terlebih Dahulu,
atau terluka. Keselamatan Penolong Nomor 1
3. Patah Tulang Belakang / Spinal Di Lokasi
Pada kondisi patah tulang punggung atau Secara umum tugas seorang penolong saat
tulang belakang si penderita akan merasa tiba dilokasi adalah :
sakit pada bagian belakang atau bagian leher. a. Memastikan keselamatan penolong,
Jika demikian maka jangan menimbulkan penderita, dan orang orang disekitar
banyak gerakan pada korban agar tidak lokasi kejadian
merusak sumsum tulang belakang yang bisa b. penolong harus memperkenalkan diri,
mengakibatkan lumpuh permanen. Sebaiknya bila memungkinkan
tunggu ambulan atau petugas medis yang c. Menentukan keadaan umum kejadian
berpengalaman untuk mengurus korban lebih ( mekanisme cedera )
lanjut. d. Mengenali dan mengatasi gangguan
Langkah – langkah penanganan: cedera yang mengancam nyawa
a. Jangan membuat pasien banyak e. Stabilkan penderita dan meneruskan
bergerak baik berpindah tempat, pemantauan
mengangkat kepala, berdiri, duduk, dsb. f. Minta bantuan bila diperlukan
Jika tidak mendesak jangan korban Dalam melakukan tugas sebagai penolong
patah tulang belakang jangan juga perlu dikumpulkan berbagai informasi
dipindahkan dari tempat semula dan untuk menunjang penilaian. Informasi dapat
jaga posisi agar tetap dengan kepala diperoleh dari :
lurus ke atas. - Kejadian itu sendiri
b. Hangatkan badan penderita patah tulang - Penderita ( bila sadar )
punggung dengan selimut. - Keluarga ( Saksi )
c. Gunakan pengangkut dengan alas yang - Mekanisme kejadian
kuat dan keras seperti papan, meja, dll - Perubahan bentuk yang nyata ( cedera yang
diangkut minimal dua orang agar stabil. jelas )
- Gejala atau tanda khas suatu cedera atau
penyakit.
PENILAIAN PENDERITA Menurut ilmu PP
Tindakan penilaian penderita terdiri dari : 2. Penilaian dini
a. Kesan umum Pemeriksaan fisik tujuannya menemukan
- Kasus Trauma : adalah kasus yang berbagai tanda yaitu:
disebabkan oleh suatu rudapaksa a. Perubahan bentuk ( P )
Mempunyai tanda-tanda yang jelas dan b. Luka terbuka ( L )
terlihat da atau teraba. Misalnya luka c. Nyeri tekan ( N )
terbuka, memar, patah tulang da lain d. Bengkak ( B )
sebagainya Tindakan ini melibatkan Penglihatan,
- Kasus Medis : adalah kasus yang perabaan dan pendengaran . Pemeriksaan
diderita seseorang tanpa ada riwayat fisik dilakukan secara sistimatis dan beurutan
ruda-paksa. Contohnya sesak napas, dari ujung kepala sampai ujung kaki namun
pingsan. dapat berubah sesuai kondisi penderita yaitu
b. Memeriksa Kesadaran 1. kepala
Ada empat tingkatan kesadaran penderita, •Telinga
yaitu : •Hidung
- Awas = Alert •Mata
- Suara = Voice •Mulut
- Nyeri = Pain 2. leher
- Tidak Respon = Un Respon 3. dada
ASNT = AVPU 4. perut
c. Memastikan Jalan napas terbuka dengan 5. punggung
baik 6. panggul
Untuk penderita yang tidak respon 7. anggota gerak atas dan bawah
gunakan teknik angkat dagu dan tekan Pada pemeriksaan anggota gerak selain
dahi PLNB juga lakukan pemeriksaan gerakan
d. Untuk menilai pernapasan sensasi dan sirkulasi ( GSS ).
Setelah jalan napas berjalan dengan baik 1. Pemeriksaan denyut nadi
maka penolong harus menilai pernapasan Setiap kali jantung berdenyut maka
penderita dengan cara : pembuluh nadi akan melebar dan
Lihat berkonstraksi saat darah melaluinya . Nadi
Dengar adalah gelombang tekanan yang
Rasakan dihasilkan oleh denyut jantung
e. Menilai denyut nadi Denyut nadi dapat diperiksa dibagian :
Dengan cara meraba nadi pergelangan a. Leher ( Pembuluh nadi leher /
tangan (Arteri Radialis ). A.karotis )
Bagi penderita yang sadar, sedangkan b. Lengan atas ( Pembuluh nadi lengan
bagi penderita yang tidak sadar periksa atas /A. brakialis )
nadi Leher ( Carotis ) c. Pergelangan tangan ( Pembuluh nadi
f. Hubungi Bantuan pergelangan tangan / A. radialis )
Segera minta bantuan rujukan , mintalah d. Lipat paha ( Pembuluh nadi lipat
bantuan kepada orang lain untuk paha / A.femoralis )
melakukannya atau lakukan sendiri . Cara memeriksa nadi
- Pasien berbaring atau duduk dengan
3. Pemeriksaan Fisik tenang
- Raba nadi yang akan diperiksa dengan Kemerahan tekanan darah tinggi,
telunjuk dan jari tengah keracunan alcohol, luka bakar, demam,
- Tekan sedikit sampai nadi teraba , lalu penyakit infeksi
mulai menghitung sambil melihat Kebiruan ( sianossi ) Kurangnya oksigen
penunjuk detik pada jam . dalam darah
- Bila denyut nadi teratur, nadi diperiksa Kekuningan Sering merupakan tanda
selama 15 detik dan hasilnya dikalikan gangguan hati
untuk mendapatkan denyut nadi Biru kehitaman Tanda perdarahan bawah
permenit. Bila denyut nadi tidak teratur, kulit
harus diukur selama 60 detik Suhu Tubuh Normal 37º Celcius
- Laporkan juga teratur atau tidak, kuat
atau lemah denyut nadi penderita Untuk mengetahui penyebab atau pencetus suatu
Denyut Nadi kejadian, mekanisme kejadian
Bayi : 120 – 150 X/menit Anak : 80 – 150 atau perjalanan suatu penyakit maka diperlukan
X/menit Dewasa : 60 – 90 X/menit wawancara yang dapat dilakukan dengan
2. Pemeriksaan pernapasan penderita, keluarganya atau saksi mata. Riwat
Pada penderita sadar jangan sampai penderita ini sangat penting pada kasus
penderita mengetahui bahwa frekwensi medis.Untuk memudahkan, dikenal akronim
pernapasannya sedang dihitung. Genggam KOMPAK.
tangan penderita lalu letakkan diatas Riwayat Penderita
diatas dada atau perut penderita, lalu K = Keluhan utama
amati gerakkan naik turunnya. Sesuatu yang sangat dikeluhkan penderita .
Satu pernapasan adalah satu kali Gejala adalah hal-hal yang hanya dapat
menghirup napas dan satu kali dirasakan oleh penderita misalnya nyeri, pusing.
mengeluarkan Tanda adalah hal-hal yang dapat diamati oleh
napas ( satu kali gerakan naik dan turun ). orang lain . Saat melakukan Tanya jawab hindari
Pernapasan dihitung selama 30 detik, lalu jawaban YA atau TIDAK. Usahakan
dikalikan 2 untuk mendapatakan frekuesi memberikan pertanyaan terbuka .
pernapasan permenit.
Frekwensi Pernapasan O = Obat – obatan yang diminum
Bayi : 25 – 50 X/menit Anak : 15 – 30 Tanyakan apakah penderita sedang dalam proses
X/menit Dewasa : 12 – 20 X/menit pengobatan. Gangguan yang dialami mungkin
3. Pemeriksaan Suhu akibat lupa minum atau menelan obat tertentu
Pada pemeriksaan suhu tubuh cukup contohnya seorang penderita kencing manis
diperoleh data suhu relatif. Apakah ada mengalami masalah kadar gula derah yang
peningkatan atau penurunan suhu yang tinggi karena lupa minum obat sebelum makan.
dilakukan dengan perabaan dengan
menggunakan punggung tangan pada dahi M = Makanan / Minuman terakhir
atau leher. Hal ini dapat dijadikan dasar terjadinya
Kelembaban kulit juga harus dinilai kehilangan kesadaran pada penderita. Selain itu
( berkeringat / kering ). Warna kulit juga data ini juga penting untuk diketahui bila
perlu dinilai. ternyata penderita harus menjalai pembedahan di
Pucat dapat terjadi akibat gangguan RS.
peredaran darah
P = Penyakit yang diderita semua pemeriksaan dan tindakan pertolongan
Riwayat penyakit yang sedang diderita atau harus dilaporkan secara singkat dan jelas kepada
pernah diderita yang mungkin berhubungan penolong selanjutnya.
dengan keadaan yang dialami penderita saat ini. Dalam laporan sebaiknya dicantumkan :
Contoh : asma dan jantung. - Umur dan jenis kelamin penderita
- Keluhan utama
A = Alergi yang Dialami - Tingkat kesadaran
Perlu dicari apakah penyebab pada penderita ini - Keadaan jalan napas
mungkin merupakan suatu bentuk alergi - Pernapasan
terhadap bahan-bahan tertentu . umumnya - Denyut nadi
penderita atau keluarga sudah mengetahuinya - Pemeriksaan yang penting
dan sudah memahami mengatasi keadaan itu. - KOMPAK yang penting
- Penatalaksanaan
K = Kejadian - Perkembangan lainnya yang dianggap penting
Kejadian yang dialami penderita sebelum
kecelakaan atau sebelum timbulnya gejala dan
tanda penyakit yang diderita saat ini. KOMPRES HANGAT DAN DINGIN
Pria dewasa : + 60 - 80
d. Pelaksanaan
Cuci tangan
Beritahu si sakit