Anda di halaman 1dari 38

MATERI PMR MADYA 3.

Selalu dalam keadaan siap, khususnya


secara fisik
4. Kemampuannya nyata terukur sesuai
Pertolongan Pertama
sertifikasi PMI.
Pertolongan Pertama (PP) adalah perawatan
pertama yang diberikan kepada orang yang
Apa saja Kewajiban Pelaku Pertolongan
mendapat kecelakaan atau sakit yang tiba-tiba
Pertama ?
datang sebelum mendapatkan pertolongan dari
1. Menjaga keselamatan diri, anggota tim,
tenaga medis. Ini berarti pertolongan Pertama
penderita dan orang sekitarnya
harus diberikan secara cepat. Pertolongan
2. Dapat mengenali dan mengatasi masalah
Pertama harus tepat sehingga akan meringankan
yang mengancam nyawa
sakit korban bukan menambah sakit korban
3. Memberikan pertolongan dengan cepat
Tujuan utama pertolongan pertama adalah
dan tepat berdasarkan keadaan korban
untuk :
4. Meminta bantuan / rujukan
1. Mempertahankan penderita tetap hidup
5. Ikut menjaga kerahasiaan dengan
atau terhindar dari mau.
petugas lain yang terlibat
2. Membuat keadaan penderita tetap stabil 6. Mempersiapkan untuk ditransportasikan
3. Mengurangi rasa nyeri, ketidak-
nyamanan dan rasa cemas Peralatan Dasar Pelaku Pertolongan Pertama
4. Menghindarkan kecacatan yang lebih (Alat Pelindung Diri)
parah a. Sarung Tangan Lateks; berguna untuk
Siapa saja Pelaku Pertolongan Pertama ? melindungi diri karena pada dasarnya
Pelaku pertolongan pertama adalah penolong semua cairan tubuh dianggap dapat
yang pertama kali tiba di tempat kejadian yang menularkan penyakit
memiliki kemampuan dan terlatih dalam b. Kacamata Pelindung; berguna untuk
penanganan medis dasar. Secara umum semua melindungi mata dari percikan darah
orang boleh memberikan pertolongan. maupun mencegah cedera akibat
Klasifikasi Penolong: benturan atau kelilipan pada mata saat
a. Orang Awam : Tidak terlatih atau melakukan pertolongan.
memiliki sedikit pengetahuan c. Baju pelindung; berguna untuk
pertolongan pertama mencegah merembesnya cairan tubuh
b. Penolong pertama : Kualifikasi ini yang penderita melalui baju penolong.
dicapai oleh KSR PMI d. Masker Penolong; berguna untuk
c. Tenaga Khusus/Terlatih : Tenaga yang mencegah penularan penyakit penyakit
dilatih secara khusus untuk melalui udara.
menanggulangi kedaruratan di e. Masker RJP; diperlukan bila akan
Lapangan melakukan tindakan Resusitasi Jantung
Paru (RJP)
Agar dapat menjalankan tugas, petugas f. Helm; dipakai apabila akan bekerja di
penolong harus memiliki kualifikasi sebagai tempat yang rawan akan jatuhnya benda
berikut: untuk mencegah terjadinya cedera pada
1. Jujur dan bertanggungjawab. kepala saat melakukan pertolongan.
2. Memiliki sikap profesional, kematangan
emosi. dan Kemampuan bersosialisasi.
Apa saja Peralatan yang dibutuhkan dalam rujukan atau pertolongan tambahan oleh
Pertolongan Pertama? pihak lain
- Penutup Luka misalnya kasa steril
- Pembalut misalnya pembalut segitiga Alat Bantu pada Pertolongan Pertama
(mitella) dan pembalut gulung 1. Perban
- Cairan Antiseptik misalnya alcohol Perban adalah bahan yang digunakan untuk
- Cairan Pencuci Mata misalnya menutup luka dengan tujuan untuk
boorwater membantu menghentikan pendarahan dan
- Peralatan stabilisasi misalnya bidai dan menyerap cairan yang keluar dari luka juga
papan spinal panjang mencegah terjadinya kontaminasi
- Gunting kuman.Bila perban tidak tersedia dapat
- Senter digunakan bahan lain seperti sapu tangan,
- Tandu sarung tangan, lembaran kain atau pakaian
- Tensimeter dan Stetoskop yang bersih. Jika memungkinkan, bahan
- Kapas tersebut disterilkan dengan merebusnya
- Pinset selama 15 menit kemudian baru
- Senter dikeringkan. Pada saat menutup luka
- Alat Tulis usahakan perban lebih lebar beberapa
- Kartu penderita sentimeter dari pinggiran luka untuk
mencegah kontaminasi kotoran atau kuman.
Bagaimana Prinsip Dasar Pertolongan Pertama ? 2. Pembalut / bebat
Adapun prinsip-prinsip dasar dalam menangani Bebat atau balutan adalah bahan yang
suatu keadaan adalah sebagai berikut: sering digunakan untuk melapis luka
1. Pastikan Anda bukan menjadi korban sehabis diperban. Kegunaannya adalah
berikutnya. Seringkali kita lengah atau untuk menbantu menghentikan pendarahan,
kurang berfikir panjang bila kita mengurangi terjadinya pembengkakan dan
menjumpai suatu kecelakaan. Sebelum mendukung bagian otot yang terluka supaya
kita menolong korban, periksa dulu menyatu kembali.
apakah tempat tersebut sudah aman atau 3. Mitella (pembalut segitiga)
masih dalam bahaya - Bahan pembalut dari kain yang
2. Pakailah metode atau cara pertolongan berbentuk segitiga sama kaki dengan
yang cepat, mudah dan efesien. berbagai ukuran. Panjang kaki antara
Pergunakanlah sumberdaya yang ada 50-100 cm
baik alat, manusia maupun sarana - Pembalut ini biasa dipakai pada cedera
pendukung lainnya. Bila Anda bekerja di kepala, bahu, dada, siku, telapak
dalam tim, buatlah perencanaan yang tangan, pinggul, telapak kaki, dan untuk
matang dan dipahami oleh seluruh menggantung lengan.
anggota. - Dapat dilipat-lipat sejajar dengan
3. Biasakan membuat catatan tentang alasnya dan menjadi pembalut bentuk
usaha-usaha pertolongan yang telah dasi.
Anda lakukan, identitas korban, tempat 4. Dasi (cravat)
dan waktu kejadian, dsb. Catatan ini - Merupakan mitella yang dilipat-lipat
berguna bila penderita mendapat dari salah satu ujungnya sehingga
berbentuk pita dengan kedua ujung-
ujungnya lancip dan lebarnya antara 5- dengan ujung yang lain secukupnya).
10 cm. Atau bisa dimulai dari bawah luka
- Pembalut ini biasa dipergunakan untuk (distal), lalu balut lurus 2 kali.
membalut mata, dahi (atau bagian d. Dibebatkan terus ke proksimal dengan
kepala yang lain), rahang, ketiak, bebatan saling menyilang dan tumpang
lengan, siku, paha, lutut, betis, dan kaki tindih antara bebatan yang satu dengan
yang terkilir. bebatan berikutnya. Setiap balutan
- Cara membalut: menutupi dua per tiga bagian
o Bebatkan pada tempat yg akan sebelumnya.
dibalut sampai kedua ujungnya e. Selesaikan dengan membuat balutan
dapat diikatkan lurus, lipat ujung perban, kunci dengan
o Diusahakan agar balutan tidak peniti atau jepitan perban.
mudah kendor, dengan cara 6. Plester (pembalut berperekat)
sebelum diikat arahnya saling - Pembalut ini untuk merekatkan penutup
menarik luka, untuk fiksasi pada sendi yang
o Kedua ujung diikatkan secukupnya terkilir, untuk merekatkan pada kelainan
5. Pita (pembalut gulung) patah tulang. Cara pembidaian langsung
Dapat terbuat dari kain katun, kain kasa, dengan lester disebut strapping. Plester
flanel atau bahan elastis. Yang paling sering dibebatkan berlapis-lapis dari distal ke
adalah kasa. Hal ini dikarenakan kasa proksimal dan untuk membatasi gerakan
mudah menyerap air dan darah, serta tidak perlu pita yang masing-masing ujungnya
mudah kendor. difiksasi lengan plester.
Macam ukuran lebar pembalut dan - Untuk menutup luka yang sederhana
penggunaannya: dapat dipakai plester yang sudah
a. 2,5 cm : untuk jari-jari dilengkapi dengan kasa yang
b. 5 cm : untuk leher dan pergelangan mengandung antiseptik (Tensoplast,
tangan Band-aid, Handyplast dsb).
c. 7,5 cm : untuk kepala, lengan atas, Cara membalut luka terbuka dengan plester:
lengan bawah, betis dan kaki a. Luka diberi antiseptik
d. 10 cm : untuk paha dan sendi pinggul b. Tutup luka dengan kassa
e. 10-15 cm : untuk dada, perut dan c. Baru letakkan pembalut plester.
punggung. 7. Kassa Steril
Cara membalut anggota badan - Kasa steril ialah potongan-potongan
(tangan/kaki): pembalut kasa yang sudah disterilkan
a. Sangga anggota badan yang cedera pada dan dibungkus sepotong demi sepotong.
posisi tetap Pembungkus tidak boleh dibuka
b. Pastikan bahwa perban tergulung sebelum digunakan.
kencang - Digunakan untuk menutup luka-luka
c. Balutan pita biasanya beberapa lapis, kecil yang sudah didisinfeksi atau
dimulai dari salah satu ujung yang diobati (misalnya sudah ditutupi
diletakkan dari proksimal ke distal sofratulle), yaitu sebelum luka dibalut
menutup sepanjang bagian tubuh, yang atau diplester.
akan dibalut dari distal ke proksimal 8. Bidai
(terakhir ujung yang dalam tadi diikat
Bidai atau spalk adalah alat dari kayu, - Canned be heard the voice of the
anyaman kawat atau bahan lain yang kuat additional breath
tetapi ringan yang digunakan untuk - Otot Bantu nafas terlihat menonjol
menahan atau menjaga agar bagian tulang (dileher)
yang patah tidak bergerak (immobilisasi), - Irama nafas tidak teratur
memberikan istirahat dan mengurangi rasa - Terjadinya perubahan warna kulit
sakit. Maksud dari immobilisasi adalah: (merah/pucat/kebiruan/sianosis)
a. Ujung-ujung dari ruas patah tulang yang - Kesadaran menurun (gelisah/meracau)
tajam tersebut tidak merusak jaringan Penanganan
lemah, otot-otot, pembuluh darah, 1. Tenangkan korban
maupun syaraf. 2. Bawa ketempat yang luas dan sejuk
b. Tidak menimbulkan rasa nyeri yang 3. Posisikan setengah duduk
hebat, berarti pula mencegah terjadinya 4. Atur nafas
syok karena rasa nyeri yang hebat. 5. Beri oksigen (bantu) bila diperlukan
c. Tidak membuat luka terbuka pada
bagian tulang yang patah sehingga B. Lemah Jantung
mencegah terjadinya infeksi tulang. Lemah jantung yaitu nyeri jantung yang
Pembidaian tidak hanya dilakukan untuk disebabkan oleh sirkulasi darah kejantung
immobilisasi tulang yang patah tetapi juga terganggu atau terdapat kerusakan pada jantung.
untuk sendi yang baru direposisi setelah Gejala
mengalami dislokasi. Sebuah sendi yang - Nyeri di dada
pernah mengalami dislokasi, ligamen- - Penderita memegangi dada sebelah kiri
ligamennya biasanya menjadi kendor bawah dan sedikit membungkuk
sehingga gampang mengalami dislokasi - Kadang sampai tidak merespon terhadap
kembali, untuk itu setelah diperbaiki suara
sebaiknya untuk sementara waktu - Denyut nadi tak teraba / lemah
dilakukan pembidaian. - Gangguan nafas
9. Pembalut Lainnya - Mual, muntah, perasaan tidak enak di
- Snelverband : pembalut pita yang sudah lambung
ditambah kasa penutup luka, dan steril. - Kepala terasa ringan
Baru dibuka saat akan digunakan, sering - Lemas
dipakai untuk menutup luka-luka lebar. - Kulit berubah pucat/kebiruan
- Sofratulle : kasa steril yang sudah - Keringat berlebihan
direndam dalam antibiotika. Digunakan - Tidak semua nyeri pada dada adalah
untuk menutup luka-luka kecil. sakit jantung. Hal itu bisa terjadi karena
gangguan pencernaan, stress, tegang.
Kasus kasus yang Membutuhkan Pertolongan Penanganan
Pertama: 1. Tenangkan korban
A. Asma 2. Istirahatkan
Asma yaitu penyempitan/gangguan saluran 3. Posisi duduk
pernafasan. 4. Buka jalan pernafasan dan atur nafas
Gejala 5. Longgarkan pakaian dan barang barang
- Sukar bicara tanpa berhenti, untuk yang mengikat pada badan
menarik nafas
6. Jangan beri makan/minum terlebih - Warna kebiruan/merah pada kulit
dahulu - Nyeri jika di tekan
7. Jangan biarkan korban sendirian (harus - Kadang disertai bengkak
ada orang lain didekatnya) Penanganan
1. Kompres dingin
C. Mimisan 2. Balut tekan
Mimisan yaitu pecahnya pembuluh darah di 3. Tinggikan bagian luka
dalam lubang hidung karena suhu ekstrim
(terlalu panas/terlalu dingin)/kelelahan/benturan. F. Keseleo
Gejala Keseleo yaitu pergeseran yang terjadi pada
- Dari lubang hidung keluar darah dan persendian biasanya disertai kram.
terasa nyeri Gejala
- Korban sulit bernafas dengan hidung - Bengkak dan nyeri bila ditekan
karena lubang hidung tersumbat oleh - Kebiruan/merah pada derah luka
darah - Sendi terkunci
- Kadang disertai pusing - Ada perubahan bentuk pada sendi
Penanganan Penanganan
1. Bawa korban ke tempat sejuk/nyaman 1. Korban diposisikan nyaman
2. Tenangkan korban 2. Kompres es/dingin
3. Korban diminta menunduk sambil 3. Balut tekan dengan ikatan 8 untuk
menekan cuping hidung mengurangi pergerakan
4. Diminta bernafas lewat mulut 4. Tinggikan bagian tubuh yang luka
5. Bersihkan hidung luar dari darah
6. Buka setiap 5/10 menit. Jika masih G. Kram
keluar ulangi tindakan Pertolongan Kram yaitu otot yang mengejang/kontraksi
Pertama berlebihan.
Gejala
D. Mual-Mual - Nyeri pada otot
Maag/Mual yaitu gangguan lambung/saluran - Kadang disertai bengkak
pencernaan. Penanganan
Gejala 1. Istirahatkan
- Perut terasa nyeri/mual 2. Posisi nyaman
- Berkeringat dingin 3. Relaksasi
- Lemas 4. Pijat berlawanan arah dengan kontraksi
Penanganan
1. Istirahatkan korban dalam posisi duduk H. Histeria
ataupun berbaring sesuai kondisi korban Histeria yaitu sikap berlebih-lebihan yang
2. Beri minuman hangat (teh/kopi) dibuat-buat (berteriak, berguling-guling) oleh
3. Jangan beri makan terlalu cepat korban; secara kejiwaan mencari perhatian.
Gejala
E. Memar - Seolah-olah hilang kesadaran
Memar yaitu pendarahan yang terjadi di lapisan - Sikapnya berlebihan (meraung-raung,
bawah kulit akibat dari benturan keras. berguling-guling di tanah)
Gejala
- Tidak dapat bergerak/berjalan tanpa Manusia sebagai pengangkutnya langsung.
sebab yang jelas Peranan dan jumlah pengangkut mempengaruhi
Penanganan cara angkut yang dilaksanakan.
1. Tenangkan korban Bila satu orang maka penderita dapat:
2. Pisahkan dari keramaian - Dipondong : untuk korban ringan dan
3. Letakkan di tempat yang tenang anak-anak
4. Awasi - Digendong : untuk korban sadar dan
tidak terlalu berat serta tidak patah
I. Keracunan Makanan atau Minuman tulang
Gejala - Dipapah : untuk korban tanpa luka di
- Mual, muntah bahu atas,
- Keringat dingin Bila dua orang maka penderita dapat:
- Wajah pucat/kebiruan Maka pengangkutnya tergantung cidera
Penanganan penderita tersebut dan diterapkan bila korban tak
1. Bawa ke tempat teduh dan segar perlu diangkut berbaring dan tidak boleh untuk
2. Korban diminta muntah mengangkut korban patah tulang leher atau
3. Diberi norit tulang punggung.
4. Istirahatkan - Dipondong : tangan lepas dan tangan
5. Jangan diberi air minum sampai berpegangan
kondisinya lebih baik - Model membawa balok
- Model membawa kereta
Evakuasi Korban
Evakuasi korban adalah salah satu tahapan 2. Alat bantu
dalam Pertolongan Pertama yaitu untuk - Tandu permanen
memindahkan korban ke lingkungan yng aman - Tandu darurat
dan nyaman untuk mendapatkan pertolongan - Kain keras / ponco / jaket lengan
medis lebih lanjut. panjang
Prinsip Evakuasi - Tali / webbing
1. Dilakukan jika mutlak perlu Persiapan :
2. Menggunakan teknik yang baik dan Yang perlu diperhatikan:
benar 1. Kondisi korban memungkinkan untuk
3. Penolong harus memiliki kondisi fisik dipindah atau tidak
yang prima dan terlatih serta memiliki berdasarkanpenilaian kondisi dari:
semangat untuk menyelamatkan korban keadaan respirasi, pendarahan, luka,
dari bahaya yang lebih besar atau patah tulang dan angguan persendian
bahkan kematian 2. Menyiapkan personil untuk pengawasan
Alat Pengangkutan pasien selama proses evakuasi
Dalam melaksanakan proses evakusi korban ada 3. Menentukan lintasan evakusi serta tahu
beberapa cara atau alat bantu, namun hal arah dan tempat akhir korban diangkut
tersebut sangat tergantung pada kondisi yang 4. Memilih alat
dihadapi (medan, kondisi korban ketersediaan Selama pengangkutan jangan ada bagian tuhuh
alat). Ada dua macam alat pengangkutan, yaitu: yang berjuntai atau badan penderita yang tidak
1. Manusia daolam posisi benar.
Kasus kasus yang Membutuhkan Pertolongan - Cegah penyebaran bias penderita dari
pertama: daerah gigitan
Gigitan Binatang - Torniquet di bagian proximal daerah
Gigitan binatang gigitan binatang dan sengatan, gigitan pembengkakan untuk
biasanya merupakan alat dari binatang tersebut membendung sebagian aliran limfa dan
untuk mempertahankan diri dari lingkungan atau vena, tetapi tidak menghalangi aliran
sesuatu yang mengancam keselamatan jiwanya. arteri. Torniquet/ toniket dikendorkan
Gigitan binatang terbagi menjadi dua jenis; yang setiap 15 menit selama + 30 detik
berbisa (beracun) dan yang tidak memiliki bisa. - Letakkan daerah gigitan dari tubuh
Pada umumnya resiko infeksi pada gigitan - Berikan kompres es
binatang lebih besar daripada luka biasa. - Usahakan penderita setenang mungkin
Pertolongan Pertamanya adalah: bila perlu diberikan petidine 50 mg/im
- Cucilah bagian yang tergigit dengan air untuk menghilangkan rasa nyeri
hangat dengan sedikit antiseptic Perawatan luka
- Bila pendarahan, segera dirawat dan - Hindari kontak luka dengan larutan
kemudian dibalut asam Kmn 04, yodium atau benda panas
Ada beberapa jenis binatang yang sering - Zat anestetik disuntikkan sekitar luka
menimbulkan ganguan saat melakukan kegiatan jangan kedalam lukanya, bila perlu
di alam terbuka, diantaranya: pengeluaran ini dibantu dengan
- Gigitan Ular pengisapan melalui breastpump sprit
Tidak semua ular berbisa, akan tetapi hidup atau dengan isapan mulut sebab bisa
penderita/korban tergantung pada ketepatan ular tidak berbahaya bila ditelan (selama
diagnosa, maka pad keadaan yang meragukan tidak ada luka di mulut).
ambillah sikap menganggap ular tersebut - Bila memungkinkan, berikan suntikan
berbisa. Sifat bisa/racun ular terbagi menjadi anti bisa (antifenin)
3, yaitu: - Perbaikan sirkulasi darah
1. Hematotoksin (keracunan dalam) - Kopi pahit pekat
2. Neurotoksin (bisa/racun menyerang - Kafein nabenzoat 0,5 gr im/iv
sistem saraf) - Bila perlu diberikan pula
3. Histaminik (bisa menyebabkan alergi vasakonstriktor
pada korban) - Obat-obatan lain
Nyeri yang sangat dan pembengkakan dapat - Toksoid tetanus 1 ml
timbul pada gigitan, penderita dapat pingsan, - Antibiotic
sukar bernafas dan mungkin disertai muntah. - Gigitan Lipan
Sikap penolong yaitu menenangkan penderita Ciri-ciri
adalah sangat penting karena rata-rata 1. Ada sepasang luka bekas gigitan
penderita biasanya takut mati. 2. Sekitar luka bengkak, rasa terbakar,
Penanganan untuk Pertolongan Pertama : pegal dan sakit biasanya hilang dengan
- Telentangkan atau baringkan penderita sendirinya setelah 4-5 jam
dengan bagian yang tergigit lebih rendah Penanganan
dari jantung. 1. Kompres dengan yang dingin dan cuci
- Tenangkan penderita, agar penjalaran dengan obat antiseptic
bisa ular tidak semakin cepat 2. Beri obat pelawan rasa sakit, bila gelisah
bawa ke paramedik
- Gigitan Lintah dan Pacet - Adanya tanda ruda paksa pada bagian
Ciri-ciri tubuh yang diduga terjadi patah tulang:
Pembengkakan, gatal dan kemerah-merahan pembengkakan, memar, rasa nyeri.
(lintah) - Nyeri sumbu: apabila diberi tekanan
Penanganan yang arahnya sejajar dengan tulang yang
1. Lepaskan lintah/pacet dengan bantuan patah akan memberikan nyeri yang
air tembakau/air garam hebat pada penderita.
2. Bila ada tanda-tanda reaksi kepekaan, - Deformitas: apabila dibandingkan
gosok dengan obat atau salep anti gatal dengan bagian tulang yang sehat terlihat
tidak sama bentuk dan panjangnya.
Sengatan Lebah/Tawon dan Hewan - Bagian tulang yang patah tidak dapat
Penyengat lainnya berfungsi dengan baik atau sama sekali
Biasanya sengatan ini kurang berbahaya tidak dapat digunakan lagi.
walaupun bengkak, memerah, dan gatal. Namun - Perubahan bentuk
beberapa sengatan pada waktu yang sama dapat - Nyeri bila ditekan dan kaku
memasukkan racun dalam tubuh korban yang - Bengkak
sangat menyakiti. - Terdengar/terasa (korban) derikan tulang
Perhatian : yang retak/patah
Dalam hal sengatan lebah, pertama cabutlah - Ada memar (jika tertutup)
sengat-sengat itu tapi jangan menggunakan kuku - Terjadi pendarahan (jika terbuka)
atau pinset, Anda justru akan lebih banyak Beberapa Jenis Patah Tulang dan langkah –
memasukkan racun kedalam tubuh. Cobalah langkah penanganannya :
mengorek sengat itu dengan mata pisau bersih - Patah Tulang Tertutup
atau dengan mendorongnya ke arah samping. Patah tulang tertutup adalah kasus patah
Balutlah bagian yang tersengat dan basahi tulang di mana patahan tulangnya tidak
dengan larutan garam inggris. melukai/merobek daging dan kulit yang ada
di dekatnya. Patah tulang ini bisa menjadi
Kasus kasus yang Membutuhkan Pertolongan terbuka jika patahan tulangnya semakin
Pertama: parah dan menusuk daging / kulit hingga
Patah Tulang menimbulkan luka berdarah.
Patah tulang dapat terjadi akibat adanya cidera Langkah – langkah penanganan:
berat pada bagian tubuh sehingga tulang menjadi 1. Tidurkan korban patah tulang dan jangan
terbelah dan menimbulkan rasa sakit. Jika kita banyak bergerak yang tidak perlu.
menemukan orang yang tulangnya patah 2. Pasang penyangga tulang yang patah
sebaiknya kita harus berhati-hati jika ingin agar patahan tulangnya tidak semakin
menolongnya karena jika salah maka cideranya patah baik dengan menggunakan spalk /
akan bertambah parah. bidai, tongkat, kayu, sapu ijuk, tiang
Orang yang patah tulang sebaiknya segera antena, dll yang ringan dan kuat diikat
dibawa ke rumah sakit, puskesmas, klinik, atau dibalut kuat tetapi tidak membuat
dokter, ahli patah tulang atau pusat kesehatan ikatan atau balutan di bagian yang patah.
lainnya agar dapat segera diberi perawatan yang - Patah Tulang Terbuka
intensif agar tulang yang patah 8ias berangsur- Patah tulang terbuka adalah kasus patah
angsur pulih kembali. tulang di mana patahan tulangnya membuat
Gejala daging dan kulit yang ada di sekitar patahan
tulang menjadi sobek terluka. Patah tulang Prosedur Pembalutan :
ini harus benar-benar diwaspadai karena Perhatikan tempat atau letak bagian tubuh yang
selain mudah infeksi karena luka menganga akan dibalut dengan menjawab pertanyaan ini:
juga kita bisa tertular penyakit orang yang Bagian dari tubuh yang mana? (untuk
berdarah tersebut bila tidak berhati-hati. menentukan macam pembalut yang digunakan
Langkah – langkah penanganan: dan ukuran pembalut bila menggunakan pita)
1. Tidurkan korban patah tulang dan jangan Luka terbuka atau tidak? (untuk perawatan luka
banyak bergerak yang tidak perlu. dan menghentikan perdarahan)
2. Jika darah masih mengalir hentikan Bagaimana luas luka? (untuk menentukan
pendarahan dengan menekan dan macam pembalut)
mengikat bagian yang terluka dengan Perlu dibatasi gerak bagian tubuh tertentu atau
kain bersih. tidak? (untuk menentukan perlu dibidai/tidak?)
3. Pasang penyangga tulang yang patah
agar patahan tulangnya tidak semakin - Pilih jenis pembalut yang akan digunakan.
patah baik dengan menggunakan spalk / Dapat satu atau kombinasi.
bidai, tongkat, kayu, sapu ijuk, tiang - Sebelum dibalut, jika luka terbuka perlu
antena, dll yang ringan dan kuat diikat diberi desinfektan atau dibalut dengan
atau dibalut kuat tetapi tidak membuat pembalut yang mengandung desinfektan. Jika
ikatan atau balutan di bagian yang patah terjadi disposisi/dislokasi perlu direposisi.
atau terluka. Urut-urutan tindakan desinfeksi luka terbuka:
- Patah Tulang Belakang / Spinal - Letakkan sepotong kasa steril di tengah luka
Pada kondisi patah tulang punggung atau (tidak usah ditekan) untuk melindungi luka
tulang belakang si penderita akan merasa selama didesinfeksi.
sakit pada bagian belakang atau bagian leher. - Kulit sekitar luka dibasuh dengan air, disabun
Jika demikian maka jangan menimbulkan dan dicuci dengan zat antiseptik.
banyak gerakan pada korban agar tidak - Kasa penutup luka diambil kembali. Luka
merusak sumsum tulang belakang yang bisa disiram dengan air steril untuk membasuh
mengakibatkan lumpuh permanen. Sebaiknya bekuan darah dan kotoran yang terdapat di
tunggu ambulan atau petugas medis yang dalamnya.
berpengalaman untuk mengurus korban lebih - Dengan menggunakan pinset steril (dibakar
lanjut. atau direbus lebih dahulu) kotoran yang tidak
Langkah – langkah penanganan: hanyut ketika disiram dibersihkan.
1. Jangan membuat pasien banyak bergerak - Tutup lukanya dengan sehelai sofratulle atau
baik berpindah tempat, mengangkat kasa steril biasa. Kemudian di atasnya
kepala, berdiri, duduk, dsb. Jika tidak dilapisi dengan kasa yang agak tebal dan
mendesak jangan korban patah tulang lembut.
belakang jangan dipindahkan dari tempat - Kemudian berikan balutan yang menekan.
semula dan jaga posisi agar tetap dengan - Apabila terjadi pendarahan, tindakan
kepala lurus ke atas. penghentian pendarahan dapat dilakukan
2. Hangatkan badan penderita patah tulang dengan cara:
punggung dengan selimut. - Pembalut tekan, dipertahankan sampai
3. Gunakan pengangkut dengan alas yang pendarahan berhenti atau sampai pertolongan
kuat dan keras seperti papan, meja, dll yang lebih mantap dapat diberikan.
diangkut minimal dua orang agar stabil.
- Penekanan dengan jari tangan di pangkal Kemungkinan fraktur harus selalu dipikirkan
arteri yang terluka. Penekanan paling lama setiap terjadi kecelakaan akibat benturan
15 menit. yang keras. Apabila ada keraguan,
Pengikatan dengan tourniquet. perlakukan sebagai fraktur.
Digunakan bila pendarahan sangat sulit 3. Melewati minimal dua sendi yang
dihentikan dengan cara biasa. berbatasan.
Lokasi pemasangan: lima jari di bawah ketiak Prosedur Pembidaian
(untuk pendarahan di lengan) dan lima jari di - Siapkan alat-alat selengkapnya
bawah lipat paha (untuk pendarahan di kaki) - Apabila penderita mengalami fraktur terbuka,
Cara: lilitkan torniket di tempat yang hentikan perdarahan dan rawat lukanya
dikehendaki, sebelumnya dialasi dengan kain dengan cara menutup dengan kasa steril dan
atau kasa untuk mencegah lecet di kulit yang membalutnya.
terkena torniket. Untuk torniket kain, perlu - Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang
dikencangkan dengan sepotong kayu. Tanda yang patah. Sebelum dipasang, diukur dahulu
torniket sudah kencang ialah menghilangnya pada sendi yang sehat.
denyut nadi di distal dan kulit menjadi pucat - Bidai dibalut dengan pembalut sebelum
kekuningan. digunakan. Memakai bantalan di antara
Setiap 10 menit torniket dikendorkan selama 30 bagian yang patah agar tidak terjadi
detik, sementara luka ditekan dengan kasa steril. kerusakan jaringan kulit, pembuluh darah,
Elevasi bagian yang terluka atau penekanan syaraf, terutama pada bagian
Tentukan posisi balutan dengan tubuh yang ada tonjolan tulang.
mempertimbangkan: - Mengikat bidai dengan pengikat kain (dapat
Dapat membatasi pergeseran/gerak bagian tubuh kain, baju, kopel, dan sebagainya) dimulai
yang memang perlu difiksasi dari sebelah atas dan bawah fraktur. Tiap
Sesedikit mungkin membatasi gerak bgaian ikatan tidak boleh menyilang tepat di atas
tubuh yang lain bagian fraktur. Simpul ikatan jatuh pada
Usahakan posisi balutan paling nyaman untuk permukaan bidainya, tidak pada permukaan
kegiatan pokok penderita. anggota tubuh yang dibidai.
Tidak mengganggu peredaran darah, misalnya - Ikatan jangan terlalu keras atau kendor.
balutan berlapis, yang paling bawah letaknya di Ikatan harus cukup jumlahnya agar secara
sebelah distal. keseluruhan bagian tubuh yang patah tidak
Tidak mudah kendor atau lepas bergerak.
Prinsip dan Prosedur Pembidaian : - Kalau memungkinkan anggota gerak tersebut
Prinsip ditinggikan setelah dibidai.
1. Lakukan pembidaian di mana anggota badan - Sepatu, gelang, jam tangan dan alat pengikat
mengalami cedera (korban jangan perlu dilepas.
dipindahkan sebelum dibidai). Korban
dengan dugaan fraktur lebih aman Kasus kasus yang Membutuhkan Pertolongan
dipindahkan ke tandu medis darurat setelah Pertama
dilakukan tindakan perawatan luka, Luka
pembalutan dan pembidaian. Luka yaitu suatu keadaan terputusnya
2. Lakukan juga pembidaian pada persangkaan kontinuitas jaringan secara tiba-tiba karena
patah tulang, jadi tidak perlu harus dipastikan kekerasan atau injury.
dulu ada tidaknya patah tulang. Gejala
- Terbukanya kulit Gejala :
- Pendarahan - kemerahan pada bagian yang terbakar
- Rasa nyeri - bengkak ringan
Penanganan - nyeri
1. Bersihkan luka dengan antiseptic - kulit tidak terkoyak karena melepuh
(alcohol atau boorwater) Penanganan:
2. Tutup luka dengan kasa steril / plester 1. Siram dengan air mengalir bagian luka
3. Balut tekan (jika pendarahannya besar) yang terbakar atau kompres dengan air
4. Jika hanya lecet, biarkan terbuka untuk dingin. Pakailah handuk kecil atau sapu
proses pengeringan luka tangan yang dicelup air dingin).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam 2. Lakukan sampai rasa sakit menghilang.
menangani luka: 3. Tutup luka bakar dengan kain perban
1. Ketika memeriksa luka: adakah benda steril untuk mencegah infeksi.
asing, bila ada: 4. Jangan memberi mentega atau minyak
Keluarkan tanpa menyinggung luka pada luka bakar
Kasa/balut steril (jangan dengan kapas 5. Jangan memberikan obat – obatan lain
atau kain berbulu) atau ramuan tanpa persetujuan dokter.
Evakuasi korban ke pusat kesehatan 2. Luka Bakar Tingkat II
2. Bekuan darah: bila sudah ada bekuan Luka bakar tingkat dua adalah luka yang
darah pada suatu luka ini berarti luka disebabkan oleh kerusakan lapisan bawah
mulai menutup. Bekuan tidak boleh kulit misalnya, sengatan matahari yang
dibuang, jika luka akan berdarah lagi. berlebihan, cairan panas, dan percikan api
dari bensin atau substansi lain.
Luka dan Pencegahan terhadap kemungkinan Gejala:
Tetanus: - kemerahan atau bintikn-bntik hitam
Luka Bakar bergaris
Luka Bakar yaitu luka yang terjadi akibat - melepuh
sentuhan tubuh dengan benda-benda yang - bengkak yang tidak hilang selama
menghasilkan panas (api, air panas, listrik, atau beberapa hari
zat-zat yang bersifat membakar). - kulit terlihat lembab atau becek
Tujuan pertolongan pertama pada korban luka Penanganan
bakar adalah : 1. Siram dengan air dingin / air es bagian
- Untuk mengurangi rasa sakit luka yang terbakar atau kompres
- Mencegah terjadinya infeksi handuk kecil atau sapu tangan yang
- Mencegah dan mengatasi peristiwa dicelup air dingin.
shyok yang mungkin dialami korban 2. Keringkan luka dengan handuk bersih
Tingkatan Luka Bakar : atau bahan lain yang lembut
1. Luka Bakar Tingkat I 3. Tutup dengan perban steril untuk
Luka bakar tingkat satu adalah luka bakar menghindari infeksi
dengan tingkat kerusakan jaringan hanya di 4. Angkat bagian tangan ataua kaki yang
bagian luar lapisan kulit, misalnya, kulit terluka lebih tinggi dari organ jantung
terkena sengatan sinar matahari, kontak 5. Segera cari pertolongan medis jika
langsung dengan objek panas seperti air korban mengalami luka bakar di sekitar
panas atau uap panas. bibir atau kesulitan bernapas.
mendapat luka ringan dapat dikerahkan untuk
3. Luka Bakar Tingkat III membantu dan pertolongan diutamakan
Luka bakar yang menghancurkan semua diberikan kepada korban yang menderita luka
lapisan kulit dikategorikan sebagai luka yang paling parah tapi masih mungkin untuk
bakar tingkat III misalnya kontak terlalu lama ditolong.
dengan sumber panas dan sengatan listrik Lakukan Penilaian terhadap penderita yang
Gejala : meliputi :
- daerah luka tampak berwarna putih a) Penilaian keadaan
- kulit hancur Penilaian keadaan dilakukan untuk
- sedikit nyeri karena ujung saraf telah memastikan situasi yang dihadapi dalam
rusak suatu upaya pertolongan. Sebagai penolong
Penanganan kita harus memastikan apa yang sebenarnya
1. Jika korban masih dalam keadaan kita hadapai, apakah ada bahaya susulan atau
terbakar, padamkan api dengan hal yang dapat membahayakan seorang
menggunakan selimut, karpet, jaket dan penolong. Ingatlah selalu bahwa seorang atau
bahan lain. lebih sudah menjadi korban, jangan ditambah
2. Kesulitan bernapas dapat terjadi pada lagi dengan penolong yang menjadi korban.
korban khususnya bila luka terdapat Keselamatan penolong adalah nomor satu.
pada wajah, leher dan di sekitar mulut Saat tiba di lokasi kejadian,sudah dapat
karena korban menghirup asap yang dipastikan bahwa keadaan aman maka
menyertai pembakaran. Lakukan tindakan selanjutnya adalah :
pemeriksaan untuk memastikan korban Memastikan keselamatan penolong,
bernapas. penderita, dan orang-orang di sekitar lokasi
3. Tempelkan kain basah atau air ingin, kejadian.
tetapi jangan menggunakan air es untuk Penolong harus memperkenalkan diri, bila
luka di bagian wajah, tangan dan kaki. memungkinkan:
Tujuannya untuk menurunkan suhu  Nama Penolong
daerah luka  Nama Organisasi
4. Tutup luka bakar dengan perban steril  Permintaan izin untuk menolong dari
dan tebal, kain bersih, sarung bantal, penderita / orang
atau bahan lain yang anda temukan. Menentukan keadaan umum kejadian
Tetapi jangan bahan yang mudah rontok (mekanisme cedera) dan mulai melakukan
seperti kapas / kapuk. penilaian dini dari penderita.
5. Segera telepon ambulan, penting bagi Mengenali dan mengatasi gangguan / cedera
korban untuk mendapatkan perawatan yang mengancam nyawa.
meski lukanya tidak terlalu besar. Stabilkan penderita dan teruskan
pemantauan.
Bagaimanakah Tata Cara dalam Pertolongan Minta bantuan.
Pertama? b) Penilaian Dini
Secara umum urutan Pertolongan Pertama pada Kesan umum
korban kecelakaan adalah sebagai berikut : Seiring mendekati penderita, penolong harus
Jangan Panik mementukan apakah situasi penderita
Berlakulah cekatan tetapi tetap tenang. Apabila tergolong kasus trauma atau kasus medis.
kecelakaan bersifat massal, korban-korban yang Jika termasuk kasus trauma maka
mempunyai tanda – tanda yang jelas terlihat dagu tekan dahi. Pastikan juga mulut korban
atau teraba misalnya luka bakar, patah tulang, bersih, tidak ada sisa makanan atau benda
dll. Jika termasuk kasus medis maka tanpa lain yang mungkin menyumbat saluran napas
tanda – tanda yang terlihat atau teraba Pemeriksaan Fisik
misalnya sesak napas, pingsan,dll Amati dan raba (menggunakan kedua tangan
dan dengan tekanan), bandingkan (simetry),
Periksa Respon cium bau yang tidak biasa dan dengarkan
Cara sederhana untuk mendapatkan (suara napas atau derit ), dalam urutan
gambaran gangguan yang berkaitan dengan berikut:
otak penderita. Terdapat 4 tingkat Respons 1. Kepala
penderita yaitu: Kulit Kepala dan Tengkorak
A = Awas Telinga dan Hidung
Penderita sadar dan mengenali keberadaan Pupil Mata
dan lingkungannya. Mulut
S = Suara 2. Leher
Penderita hanya menjawab/bereaksi bila 3. Dada
dipanggil atau mendengar suara. Periksa perubahan bentuk, luka terbuka,
N = Nyeri atau perubahan kekerasan
Penderita hanya bereaksi terhadap rangsang Rasakan perubahan bentuk tulang rusuk
nyeri yang diberikan oleh penolong, misalnya sampai ke tulang belakan
dicubit, tekanan pada tulang dada. Lakukan perabaan pada tulang
T=Tidak respon 4. Abdomen
Penderita tidak bereaksi terhadap rangsang Periksa rigiditas (kekerasan)
apapun yang diberikan oleh penolong. Tidak Periksa potensial luka dan infeksi
membuka mata, tidak bereaksi terhadap suara Mungkin terjadi cedera tidak terlihat,
atau sama sekali. lakukan perabaan
Memastikan jalan napas terbuka dengan baik Periksa adanya pembengkakan
(Airway). 5. Punggung
Jalan napas merupakan pintu gerbang Periksa perubahan bentuk pada tulang
masuknya oksigen ke dalam tubuh manusia. rusuk
Apapaun usaha yang dilakukan, namun bila Periksa perubahan bentuk sepanjang
jalan napas tertutup semuanya akan gagal. tulang belakang
6. Pelvis
Pasien dengan respon 7. Alat gerak atas
Cara sederhana untuk menilai adalah dengan 8. Alat gerak bawah
memperhatikan peserta saat berbicara.
Adanya gangguan jalan napas biasanya akan Pemeriksaan tanda vital
berakibat pada gangguan bicara. 1. Frekuensi nadi, termasuk kualitas
denyutnya, kuat atau lemah, teratur atau
Pasien yang tidak respon tidak
Pada penderita yang tidak respon, 2. Frekuensi napas, juga apakah proses
penolonglah yang harus mengambil inisiatif bernapas terjadi secara mudah, atau ada
untuk membuka jalan napas. Cara membuka usaha bernapas, adakah tanda-tanda
jalan napas yang dianjurkan adalah angkat sesak napas.
3. Tekanan darah, tidak A = Alergi yang dialami.
dilakukanpemeriksaan oleh KSR dasar Perlu dicari apakah penyebab kelainan pada
4. Suhu, diperiksa suhu relatif pada dahi pasien ini mungkin merupakan suatu bentuk
penderita. Periksa juga kondisi kulit: alergi, biasanya penderita atau keluarganya
kering, berkeringat, kemerahan, sudah mengetahuinya
perubahan warna dan lainnya. K = Kejadian.
Kejadian yang dialami korban, sebelum
Denyut Nadi Normal : kecelakaan atau sebelum timbulnya gejala dan
Bayi : 120 - 150 x /menit tanda penyakit yang diderita saat ini.
Anak : 80 - 150 x /menit Pemeriksaan Berkala / lanjut
Dewasa : 60 - 90 x /menit Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan
Frekuensi Pernapasan Normal : tindakan, selanjutnya lakukan pemeriksaan
Bayi : 25 - 50 x /menit berkala, sesuai dengan berat ringannya kasus
Anak : 15 - 30 x /menit yang kita hadapi.
Dewasa : 12 - 20 x /menit Pada kasus yang dianggap berat, pemeriksaan
berkala dilakukan setiap 5 menit, sedangkan
Riwayat Penderita pada kasus yang ringan dapat dilakukan setiap
Selain melakukan pemeriksaan, jika 15 menit sekali.
memungkinkan dilakukan wawancara untuk
mendapatkan data tambahan. Wawancara sangat Beberapa hal yang dapat dilakukan pada
penting jika menemukan korban dengan pemeriksaan berkala adalah :
penyakit. Keadaan respon
Mengingat wawancara yang dilakukan dapat Nilai kembali jalan napas dan perbaiki bila perlu
berkembang sangat luas, untuk membantu Nilai kembali pernapasan, frekuensi dan
digunakan akronim : KOMPAK kualitasnya
K = Keluhan Utama (gejala dan tanda) Periksa kembali nadi penderita dan bila perlu
sesuatu yang sangat dikeluhkan penderita lakukan secara rinci bila waktu memang
O = Obat-obatan yang diminum. tersedia.
Pengobatan yang sedang dijalani penderita atau Nilai kembali keadaan kulit : suhu, kelembaban
obat yang baru saja diminum atau obat yang dan kondisinya Periksa kembali dari ujung
seharusnya diminum namun ternyata belum kepala sampai ujung kaki, mungkin ada bagian
diminum. yang terlewat atau membutuhkan pemeriksaan
M = Makanan/minuman terakhir yang lebih teliti.
Peristiwa ini mungkin menjadi dasar terjadinya Periksa kembali secara seksama mungkin ada
kehilangan respon pada penderita. Selain itu data bagian yang belum diperiksa atau sengaja
ini juga penting untuk diketahui bila ternyata dilewati karena melakukan pemeriksaan terarah.
penderita harus menjalani pembedahan Nilai kembali penatalaksanaan penderita, apakah
kemudian di rumah sakit. sudah baik atau masih perlu ada tindakan
P = Penyakit yang diderita lainnya. Periksa kembali semua pembalutan,
Riwayat penyakit yang diderita atau pernah pembidaian apakah masih cukup kuat, apakah
diderita yang mungkin berhubungan dengan perdarahan sudah dapat di atasi, ada bagian yang
keadaan yang dialami penderita pada saat ini, belum terawat.
misalnya keluhan sesak napas dengan riwayat Pertahankan komunikasi dengan penderita untuk
gangguan jantung 3 tahun yang lalu. menjaga rasa aman dan nyaman
1. Baringkan korban dalam posisi
terlentang
Pelaporan 2. Tinggikan tungkai melebihi tinggi
Biasakanlah untuk membuat laporan secara jantung
tertulis. Laporan ini berguna sebagai catatan 3. Longgarkan pakaian yang mengikat dan
anda, PMI dan bukti medis. hilangkan barang yang menghambat
Hal-hal yang sebaiknya dilaporkan adalah : pernafasan
• Umur dan jenis kelamin penderita 4. Beri udara segar
• Keluhan Utama 5. Periksa kemungkinan cedera lain
• Tingkat respon 6. Selimuti korban
• Keadaan jalan napas 7. Korban diistirahatkan beberapa saat
• Pernapasan Untuk mengembalikan kesadaran orang yang
• Sirkulasi mengalami kepingsanan dapat menggunakan
• Pemeriksaan Fisik yang penting bau-bauan yang menyengat dan merangsang
• KOMPAK yang penting seperti minyak wangi, minyak nyong-nyong,
• Penatalaksanaan anomiak, durian dan lain-lain.
Jika wajah orang pingsan itu pucat pasi maka
Kasus kasus yang Membutuhkan Pertolongan sebaiknya buat badannya lebih tinggi dari kepala
Pertama dengan disanggah sesuatu agar darah dapat
Pingsan mengalir ke kepala korban pingsan tersebut.
Pingsan adalah suatu keadaan tidak sadarkan diri Jika muka orang yang pingsan itu merah maka
seperti orang tidur pada seseorang akibat sakit, sanggah kepalanya dengan bantal atau sesuatu
kecelakaan, kekurangan oksigen, kekurangan agar darah di kepalanya bisa mengalir ke
darah, keracunan, terkejut/kaget, lapar/haus, tubuhnya secara normal.
kondisi fisik lemah, dan lain sebagainya. Apabila si korban pingsan tadi muntah, maka
Pingsan (Syncope/collapse) yaitu hilangnya sebaiknya miringkan kepalanya agar untah orang
kesadaran sementara karena otak kekurangan itu bisa keluar dengan mudah sehingga jalur
O2, kecelakaan, lapar, terlalu banyak penapasan orang itu bisa lancar kembali.
mengeluarkan tenaga, terkejut / kaget, dehidrasi Jika orang yang pingsan sudah siuman maka
(kekurangan cairan tubuh), anemia, dan lain- bisa diberi minum seperti kopi atau teh hangat.
lain Jika orangnya diabetes jangan diberi gula dan
Gejala umum : jika orangnya masih belum kuat memegang
- Perasaan limbung gelas atau minum sendiri dengan tangannya
- Pandangan berkunang-kunang harap jangan diberi dulu agar tidak tersedak.
- Telinga berdenging Apabila tidak sadar-sadar dan berangsur-angsur
- Nafas tidak teratur membaik / pulih maka sebaiknya hubungi
- Muka pucat ambulan atau dibawa ke pusat kesehatan
- Biji mata melebar terdekat seperti puskesmas, klinik, dokter,
- Lemas rumahsakit, dsb agar mendapatkan perawatan
- Keringat dingin yang lebih baik.
- Menguap berlebihan Perhatikan orang lain di sekitar korban, jangan
- Tak respon (beberapa menit) sampai harta benda milik orang yang jatuh
- Denyut nadi lambat pingsan tersebut raib digondol maling / copet
Penanganan yang senang beraksi dikala orang lain sengsara.
Perhatikan pula ornag lain yang membantu atau Tempelkan mulut Anda pada mulut
menonton korban, jangan sampai mereka korban yang terbuka, tiup dengan cepat
kecopetan saat serius membantu korban atau 2 kali napas penuh. Lepaskan mulut
asyik melihat kejadian. Anda setiap setelah menghembuskan
napas dan ambil napas panjang lagi dan
Bagaimanakah Teknik Pertolongan Pertama tiup lagi.
dalam Kondisi Gawat Darurat 3. Setelah Anda mengembuskan udara ke
RESUSITASI JANTUNG - PARU dalam mulut dan hidung, dekatkan
RJP adalah teknik dasar pertolongan pertama telinga Anda ke hidung korban untuk
yang digunakan pada korban yang tidak mendengarkan hembusan napasnya
bernapas dan kuat dugaan jantungnya berhenti (LDR)
berdenyut . RJP bertujuan untuk merangsang 4. Lanjutkan pemberian udara kepada
organ jantung dan paru – paru korban berfungsi korban melalui mulut,hidung atau
kembali memompa darah dan mengalirkan keduanya sekitar 12 kali hembusan
oksigen ke seluruh tubuh. Oleh karena itu permenit (1 hembusan per 5 detik) untuk
diperlukan prosedur RJP yang dikenal dengan korban dewasa, 15 kali hembusan
tindakan ABC meliputi : permenit (1 hembusan tiap4 detik) untuk
Airway Controlling ( membuka Jalan udara / korban anak-anak, 20 kali hembusan
napas ) permenit (1 hembusan tiap 3 detik )
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai untuk bayi.
berikut : 5. Kemudian perhatikan dada korban
1. Membaringkan korban telentang di apakah ada gerakan naik dan turun
lantai atau di tanah. pertanda dia bernapas, jika dada sudah
2. Membersihkan mulut dan jalan udara mulai mengembang hentikan tiupan
dari kemungkinan adanya benda – benda Circulatoring Support (Memulihkan sirkulasi
asing menggunakan jari penolong. darah)
3. Jika tidak ada dugaan terjadi cedera Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai
leher, dongakkan kepala korban untuk berikut :
membuka jalan udara. Dengan cara 1. Letakkan bagian dalam salah satu
menempelkan telapak tangan penolong tangan anda di atas bagian tengah dada
di kening korban dan jari tangan lainnya pasien. Taruhlah tangan lainnya di atas
mengangkat dagu korban yang bertujuan tangan yang pertama. Jaga siku anda
agar lidah korban tertarik dari pangkal lurus dan posisi bahu anda tepat di atas
tenggorokan. tangan anda
Breathing Support (bantuan pernapasan / napas 2. Gunakan berat badan bagian atas (tidak
buatan ) hanya lengan anda) ketika anda
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai mendorong ke bawah (menekan) dada 4
berikut : –5,5 cm. Dorong kuat dan cepat-berikan
1. Pastikan kepala korban dalam posisi dua tekanan tiap detik atau sekitar 100
mendongak tekanan tiap menit
2. Dengan meletakkan telapak tangan pada 3. Setelah 15 tekanan, miringkan kepala ke
dahi, pencetlah hidung korban dengan belakang-angkat dagu untuk membuka
menggunakan ibu jari dan telunjuk jalan udara. Bersiaplah untuk
kemudian ambil napas dalam – dalam. memberikan 2 pernapasan penyelamat.
Jepit ujung hidung dan berikan napas ke dengan baik, baik keperluan orang sakit
mulut pasien selama 1 detik. Jika dada juga transportasi.
naik berikan napas kedua. Jika tidak k. Selalu menjaga kerahasiaan medis
naik, ulangi memiringkan kepala ke pasien.
belakang-mengangkat dagu dan berikan 2. Menyebutkan peralatan PK
napas kedua. Itu satu siklus. Jika ada a. Peralatan yang diperlukan untuk PK
orang lain selain anda, minta orang tidak perlu sama dengan yang ada di
tersebut berikan dua napas setelah anda rumah sakit, dengan peralatan sederhana
melakukan 15 tekanan. kita dapat menolong orang sakit.
Peralatan yang digunakan dapat
Pertolongan Keluarga menggunakan peralatan yang ada atau
1. Prinsip Kerja Seorang Pelaku PK : improvisasi.
a. Sikap yang baik seorang Pelaku PK b. Perlengkapan PK sederhana :
penting untuk memberi kesan baik Bagi Pelaku PK
tentang kepribadiannnya: * Celemek
*Berperikemanusiaan * Peralatan mencuci tangan
*Bertanggungjawab Bagi orang sakit
*Selalu mengutamakan kepentingan si * Peralatan tempat tidur
sakit * Peralatan mandi
*Selalu bersikap terbuka * Peralatan buang air kecil, buang air
b. Menunjukan kemanuan kerja dengan besar (bak, bab)
tenang, cepat dan tanpa ragu-ragu. * Peralatan mencuci rambut
c. Mempunyai sifat ramah, selalu senyum, * Peralatan memelihara mulut
bersedia untuk mendengarkan keluhan * Peralatan makan
dan mampu menenangkan si sakit. * Peralatan medis (termhometer, tensi
d. Berfikirlah sebelum bertindak atau meter, perban & plester)
bekerja * Peralatan Kompres (kantong
e. Pengamatan serta informasi yang es/kompres dingin, kantong air panas/
berwenang sangat bermanfaat dan kompres panas),
membantu dalam menjalankan tugas * Bahan lain yang diperlukan : Talk,
perawatan minyak pelumas & cream pelembab
f. Jagalah kebersihan lingkungan dan kulit.
ruangan di sakit dengan tidak * Desinfectant / cairan pensucihama &
mengabaikan kebersihan diri sendiri. antiseptict
g. Catatlah selalu hasil pengamatan dan 3. Kebersihan diri :
perawatan secara singkat jelas Kebersihan diri merupakan faktor penting
h. Usahakan agar tidak menambah dalam usaha pemeliharaan kesehatan.
penderitaan si sakit Menjaga kebersihan diri berarti juga menjaga
i. Jangan bertindak menyimpang dari kesehatan secara umum .
peraturan dan perintah dokter/ petugas Kebersihan diri meliputi :
kesehatan. - Mandi setiap hari secara teratur dengan
j. Jika perlu untuk merujuk si sakit ke menggunakan air bersih dan sabun
puskesmas atau rumah sakit, persiapkan
- Mencuci rambut secara teratur dengan penyakit yang terjadi, sebagai akibat dari
sampo minimal 1 minggu dua kali dan pemberian melalui mulut/penyuntikan kuman
disisir dengan rapih. penyebab penyakit yang telah
- Tangan harus dicuci sebelum dilemahkan/mati sehingga tubuh dirangsang
menyiapkan makanan dan minuman, untuk membentuk zat penolakannya.
sebelum makanan, sesudah bab dan bak. Macam imunisasi
- Kuku digunting pendek dan bersih. a. BCG : Mencegah penyakit TBC
- Kaki dirawat dengan baik dan teratur b. DPT : Mencegah penyakit difteri,
,pakailah sepatu yang cocok ukurannya. pertusis (batuk rejan) dan tetanus.
- Sikat gigi 3x sehari pagi dan sore dan c. Polio : Mencegah penyakit poliomyelitis
sebelum tidur. d. Campak : Mencegah penyakit campak
- Pakaian perlu diganti setiap habis mandi e. Hepatitis B : Mencegah penyakit
dengan pakaian yang dicuci bersih. Hipatitis B
4. Kebersihan Lingkungan : 6. ASI :
Kebersihan lingkungan adalah suatu usaha ASI yang baik dimulai dari pemberian ASI
menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat, secara eksklusif (hanya ASI yang diberikan,
sehingga dapat mencegah penularan tanpa tambahan apapun) untuk bayi berusia 4
penyakit. bulan pertama.
Penularan penyakit terjadi bila ada hubungan Yang terbaik adalah jika ASI terus diberikan
antara 3 mata rantai yaitu : selama 2 tahun atau lebih.
- Sumber Penyakit - Anak yang disusui mempunyai peluang
- Perantara Penyakir terbaik untuk pertumbuhan dan selalu
- Orang yang lemah/peka terhadap sehat serta kuat.
serangan penyakit - Hanya ASI yang dibutuhkan oleh bayi
Kebersihan lingkungan dapat dicapai : berusia 4 – 6 bulan
- Rumah harus sehat dan terpelihara, - Dalam usia 4 – 6 bulan tidak dibutuhkan
harus memiliki jendela sehingga tambahan air atau cairan-cairan lain.
memperoleh udara cukup dan segar, - ASI adalah makanan alami, selalu
juga agar sinar matahari dapat masuk. bersih, dapat dicerna dan tidak pernah
- Hewan peliharaan tidak berkeliaran di terlalu panas atau terlalu dingin.
dalam rumah atau di tempat anak - ASI melindungi bayi dari infeksi dan
bermain terutama hewan yang berkutu. penyakit-penyakit lain seperti diare dan
- Sediakan tempat sampah yang tertutup radang paru-paru.
dan buang sampah pada tempatnya. - Menyusui bayi menolong para ibu
- Jaga kebersihan sumber air (sumur), membuat jarak kehamilan anak-anak
MCK dan lingkungannya. mereka tanpa menggunakan kontrasepsi.
- Hindari genangan air/air hujan di sekitar 7. GIZI :
rumah. a. Zat gizi merupakan kebutuhan sehari-
- Air limbah diusahakan lancar alirannya. hari, berupa makanan yang terdiri dari
5. Imunisasi : bahan-bahan yang mengandung zat
Imunisasi merupakan suatu cara untuk tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
memberikan kekebalan pada seseorang *Sumber Zat Tenaga / Kalori / Karbo
terhadap suatu hidrat :Beras, jagung, kentang, ubi,
singkong, dll
*Sumber Zat Pembangun / Protein / zat 5. Pusing, perasaan mau pingsan, merasa
putih telur :Telur, daging, ikan, udang. akan kiamat
*Sumber Zat Pengatur (Air, Vitamin & 6. Sesak atau merasa sukar bernapas
mineral ):Buah-buahan, sayur-mayur. 7. Rasa haus atau rasa lapar berlebihan,
b. Gizi kurang dapat mengakibatkan : rasa aneh pada mulut
- Kurang kalori protein Tanda :
- Kurang darah / anemia 1. perubahan status mental ( tidak sadar
- Kekurangan vitamin dan bingung )
- Gondok (karenan kekurangan yodium 2. nada cepat atau sangat lambat, tidak
yang dapat menyebabkan gangguan teratur, lemah atau sangat kuat
pertumbuhan fisik dan mental). 3. pernapasan tidak teratur
Tanda-tanda kekurangan gizi : 4. perubahan keadaan kulit : suhu ,
- Bengkak kaki, tangan atau bagian tubuh kelembaban , keringat berlebihan,
lainnya sangat kering termasuk perubahan
- Berat badan sangat kurang warna pada selaput lendir
- Wajahnya sembab dan pucat ( pucat,kebiruan dan terlalu merah)
- Rambut tipis seperti rambut jagung 5. perubahan tekanan darah
- Ototnya kendur: 6. pupil mata sangat lebar atau sangat kecil
Wajahnya seperti orang tua 7. bau khas dari mulut atau hidung
Kulit keriput 8. terjadinya kejang atau kelumpuhan
Kadang-kadang gelisah. 9. mual, muntah, diare

BAB VIII KEDARURATAN MEDIS Beberapa kasus umum yang mungkin ditemukan
Seseorang yang mengalami kasus medis atau oleh seorang penolong :
dikenal dengan kedaruratan medis mungkin juga Pingsan
dapat mengalami cedera sebagai akibat dari Terjadi karena peredaran darah dan oksigen ke
gejala gangguan fungsi tubuh, misalnya organ otak berkurang.
kehilangan kesadaran lalu terjatuh sehingga Tanda :
terjadi suatu luka. Penyebabnya antara lain - Denyut Nadi lambat
infeksi, racun, atau kegagalan satu atau lebih - Pucat, Kulit Dingin dan berkeringan
system tubuh. Penangan penderita yang paling Terjadi akibat :
penting adalah menjaga jalan napas dan - Reaksi terhadap rasa nyeri
memantau tanda vital penderita saat teratur lalu - Kelelahan
segera merujuk penderita kefasilitas kesehatan - Kekurangan makanan
- Emosi yang hebat
Gejala dan Tanda pada Kedaruratan Medis - Berada dalam ruangan yang penuh orang tanpa
Gejala dan tanda pada kedaruratan medis sangat udara segar yang cukup.
beragam, khas maupun tidak khas antara lain : Gejala dan tanda pingsan
Gejala : - Perasaan limbung.
1. Demam - Pandangan berkunang-kunang dan telinga
2. Nyeri berdenging.
3. Mual, muntah - Lemas, keluar keringat dingin.
4. Buang air kecil berlebihan atau tidak - Menguap.
sama sekali
- Dapat menjadi tidak ada respon, yang biasanya 4. Rujuk ke fasilitas kesehatan terutama
berlangsung hanya beberapa menit. bila kejang tidak berhenti.
- Denyut nadi lambat. b. Kelelahan Panas
Penanganan pingsan Kondisi yang tidak fit pada saat melakukan
1. Baringkan penderita dengan tungkai aktivitas di lingkungan yang suhu udaranya
ditinggikan. relatif tinggi, yang mengakibatkan
2. Longgarkan pakaian. terganggunya aliran darah gangguan ini juga
3. Usahakan penderita menghirup udara segar. akibat kehilangan cairan dan elektrolit
4. Periksa cedera lainnya. melalui keringat yang berlebihan sampai
5. Beri selimut, agar badannya hangat. sistem sirkulasi terganggu. Bila tidak diatasi
6. Bila pulih, usahakan istirahatkan beberapa kelelahan panas dapat menjadi sengatan
menit. panas.
7. Bila tidak cepat pulih, maka: Gejala dan Tanda
- Periksa napas dan nadi. 1. Pernapasan cepat dan dangkal.
- Posisikan stabil. 2. Nadi lemah.
8. Rujuk ke Fasilitas kesehatan 3. Kulit teraba dingin, keriput, lembab dan
selaput lendir pucat
Paparan Panas 4. Pucat, keringat berlebihan.
Gangguan tubuh yang terjadi akibat panas ada 5. Lemah.
tiga macam : 6. Pusing, kadang penurunan respons
a. Kejang Panas ( Kram ) 7. Lidah kering dan haus
Gangguan ini berupa kejang disertai nyeri Penanganan
pada otot yang terjadi pada saat melakukan 1. Baringkan penderita ditempat yang
kegiatan fisik, misalnya bermain bola, teduh
berlari. Umumnya terjadi pada otot tungkai 2. Kendorkan pakaian yang mengikat
dan perut. Hal ini terjadi pada akibat 3. Tinggikan tungkai penderita 20 - 30 cm
kehilangan cairan dan elektrolit dalam tubuh 4. Beri minum bila penderita sadar
yang cukup besar melalui keringat. Penderita 5. Rujuk ke fasilitas kesehatan
umumnya sadar dan berkeringat, suhu tubuh c. Sengatan Panas
normal. Terjadi akibat kegagalan sistem pengaturan
Gejala dan Tanda suhu tubuh penderita sudah tidaklagi mampu
1. Kejang pada otot yang disertai nyeri, untuk mengeluarkan kelebihan panas,
biasanya pada otot tungkai dan perut. sehingga suhu tubuh menjadi terlalu tinggi
2. Kelelahan dan berbahaya bagi keselamatan penderita.
3. Mual Masalah ini menjadi lebih kompleks bila
4. Mungkin pingsan penderita tidak lagi berkeringat. Keadaan ini
Penanganan biasanya terjadi akibat aktivitas fisik
1. Pindahkan penderita ke tempat teduh / berlebihan di tempat bersuhu tinggi atau di
sejuk. tempat yang kelembaban dan ventilasinya
2. Baringkan sampai kejangnya kurang baik. Sengatan panas dapat
menghilang. mengancam jiwa.
3. Beri minum kepada penderita ( Oralit Gejala dan Tanda
atau sejenisnya ) 1. Pernapasan cepat dan dalam.
2. Nadi cepat dan kuat diikuti nadi cepat 2. Pindahkan penderita dari lingkungan
tetapi lemah. dingin.
3. Kulit teraba kering, panas kadang 3. Jaga jalan napas dan berikan oksigen
kemerahan bila ada.
4. Pupil mata melebar 4. Ganti pakaian yang basah, selimuti
5. Kehilangan kesadaran penderita, upayakan agar tetap kering.
6. Kejang umum atau gemetar pada otot 5. Bila penderita sadar dapat diberikan
Penanganan minuman hangat secara pelan pelan.
1. Turunkan suhu tubuh penderita secepat 6. Pantau tanda vital secara berkala.
mungkin. 7. Rujuk ke fasilitas kesehatan
2. Letakkan kantung es pada ketiak, lipat
paha, dibelakang lutut dan sekitar mata X. KERACUNAN
kaki serta di samping leher. Pengertian racun
3. Bila memungkinkan, masukkan Suatu zat yang bila masuk dalam tubuh dalam
penderita ke dalam bak berisi air dingin jumlah tertentu dapat menyebabkan reaksi tubuh
dan tambahkan es ke dalamnya. yang tidak diinginkan bahkan dapat
4. Rujuk ke fasilitas kesehatan menimbulkan kematian. Reaksi kimianya
merusak jaringan tubuh atau mengganggu fungsi
Paparan Dingin ( Hipotermia ) tubuh. Harus dibedakan dengan reaksi obat
Paparan terhadap dingin dapat menyebabkan karena reaksi obat dalam tubuh memang
suhu tubuh menurun < 35o C. Tubuh akan diinginkan, namun ada kalanya terjadi reaksi
berusaha menuruninya dengan cara gemetar , obat yang tidak di inginkan . Beberapa contoh
suatu respon bawah sadar untuk meningkatkan zat yang berupa racun : insektisida, sianida
suhu tubuh melalui aktivitas otot. Hipotermia ( pada singkong beracun ), racun binatang ( ular,
dapat terjadi akibat penderita berada dialam kalajengking dll ).
terbuka dalam waktu yang lama. Ada beberapa Terjadinya keracunan pada manusia :
hal yang adapt memperburuk hipotermia yaitu a. Sengaja ( Bunuh diri )
:suhu rendah, angin, air, usia penderita, b. Tidak sengaja ( makanan,minuman, udara
kesehatan penderita, penyakit yang diderita, beracun )
alcohol, penyalah gunaan obat dan kekurangan c. Penyalahgunaan obat
makanan .
Gejala dan Tanda Berdasarkan jalur masuknya racun kedalam
1. Menggigil / gemetar tubuh manusia, keracunan dibagi menjadi
2. Terasa melayang empat :
3. Pernapasan cepat nadi lambat Keracunan melaui mulut / alat pencernaan
4. Gangguan penglihatan Gejala :
5. Reaksi mata lambat - Mual muntah
6. Alat gerak kaku - Nyeri perut
7. Pupil mata melebar dan tidak bereaksi - Diare
8. Kesadaran menurun - Napas berbau
Penanganan Rawat penderita dengan hati hati, - Suara parau
berikan rasa nyaman. - Luka bakar pada daerah mulut
1. Penilaian dini dan pemeriksaan - Adanya sisa racun didaerah mulut
penderita. - Mulut berbusa
Penanganan : Gejala dan tanda keeracunan :
- Beri minum anti racun umum ( norit, 1. Penurunan kesadaran, gangguan status
susu, putih telur, air kelapa, air mineral ) mental ( gelisah, ketakutan )
- Usahakan si penderita muntah 2. Gangguan pernapasan
- Jangan muntahkan bila menelan 3. Nyeri kepala, pusing, gangguan penglihatan
asam/basa kuat, minyak, korban kejang, 4. Mual, muntah, mulut berbusa
korban tidak sadar 5. Lemas, lumpuh, kesemutan
6. Pucat, kebiruan ( sianosis )
Keracunan melalui pernapasan 7. Kejang-kejang
Gejala : 8. Syok
- Sesak napas 9. Denyut nadi tak beraturan
- Kulit kebiruan ( sianosis )
- Napas berbau Penanganan Keracunan secara umum :
- Batuk 1. Pengamanan penderita dan penolong
- Suara parau terutama bila berada di daerah dengan gas
Penanganan : beracun.
- Beri oksigen bila ada 2. Keluarkan penderita dari daerah berbahaya
- Rujuk ke fasilitas kesehatan segera bila memungkinkan.
3. Lakukan penilaian dini
Keracunan melalui kontak / penyerapan 4. Bila racun masuk melalui jalur kontak, maka
( kulit ) buka baju penderita dan bersihkan sisa bahan
Gejala : beracun bila ada.
- Kulit daerah kontak berwarna 5. Awasi jalan napas, terutama bila respon
kemerahan menurun atau penderita muntah
- Nyeri 6. Bila keracunan terjadi secara kontak maka
- Melepuh dan meluas bilaslah daerah yang terkena dengan air.
Penanganan : 7. Penatalaksanaan syok bila terjadi (Lihat Bab
- Buka baju penderita Perdarahan dan Syok).
- Bila racun berupa serbuk sikat sampai 8. Pantaulah tanda vital secara berkala.
bersih 9. Bawa ke RS/dokter/Puskesmas.
- Siram bagian yang terkena racun dengan
air ( minimal 20 Menit ) Gigitan Ular
- Jangan siram kulit dengan air yang Bila seseorang penderita luka gigitan ular
terkena soda api menunjukkan gejala dan tanda maka berarti
keadaannya serius dan perlu penanganan khusus.
Keracunan melalui suntik / gigitan Beberapa gejala dan tanda :
Gejala : 1. Demam
- Luka didaerah suntikan / gigitan 2. Mual dan muntah
- Nyeri pada daerah gigitan 3. Pingsan
- Kemerahan 4. Lemah
- Perubahan warna kulit 5. Nadi cepat dan lemah
Penanganan : 6. Kejang
Rujuk ke fasilitas kesehatan 7. Gangguan pernapasan
Penanganan pada gigitan ular
- Amankan diri penolong dan tempat 6. Rapatkan tubuh penderita dengan tubuh
kejadian penolong saat memindahkan dan
- Tenangkan penderital mengangkat korban.
- Lakukan penilaian dinil 7. Perbaiki posisi dan angkatlah secara
- Rawat luka, bila perlu pasang bidai bertahap
- Rujuk ke fasilitas kesehatanl Prinsip dasar pemindahan penderita :
Alternatif : 1. Jangan dilakukan jika tidak perlu
- Pemakaian pembalut elastis 2. Melakukan sesuai dengan cara yang benar
- Identifikasi ularl 3. Kondisi Fisik Penolong harus baik dan terlatih
JANGAN MEMAKAI TORNIKETl Tidak ada definisi yang pasti kapan seorang
penderita harus dipindahkan. Sebagai pedoman
BAB VII EVAKUASI TRANSPORTASI dapat dikatakan bahwa bila tidak ada bahaya
Mekanika Tubuh berikan pertolongan dulu baru pindahkan
Mekanika Tubuh adalah menggunakan gerakan penderita.Bila situasi dan kondisi dilapangan
tubuh penolong yang baik dan benar untuk relative tidak aman mungkin harus dilakukan
memudahkan pengangkatan dalam pemindahan pemindahan korban terlebih dahulu.
penderita (EVAKUASI) Berdasarkan keselamatan penolong dan
Tujuan : penderita, pemindahan penderita digolongkan
Menghindari terjadinya cedera pada penolong menjadi 2 bagian :
Pemindahan Penderita 1. Pemindahan Darurat
Setelah melakukan penilaian keadaan dan Pemindahan darurat dilakukan bila ada bahaya
penilaian dini, selanjutnya kita menentukan yang mengancam bagi penderita dan
prioritas pemindahan penderita. Beberapa penolong. Contoh :
pertanyaan yang mungkin terjadi adalah : - Ancaman Kebakaran
a. Kapan saatnya penderita dipindahkan - Ancaman Ledakan
b. Apakan penilaian dan pemeriksaan - Ancaman Bangunan runtuh
penderita harus selesai sebelum - Ancaman mobil terguling bensin tumpah
pemindahan. - Adanya bahan-bahan berbahaya
c. Berapa lamakah tulang belakang harus - Orang sekitar yang berprilaku aneh
dijaga ( stabilisasi manual ) - Kondisi cuaca yang buruk
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam Contoh Cara pemindahan Darurat :
pemindahan penderita : - Tarikan lengan
1. Nilai kesulitan yang mungkin terjadi - Tarikan Bahu
pada saat pemindahan - Tarikan Baju
2. Rencanakan gerakan sebelum - Tarikan selimut
mengangkat dan memindahkan Gambar masing-masing contoh
penderita 2. Pemindahan Biasa
3. Jangan memindahkan dan mengangkat Pemindahan biasa dilakukan jika keadaan tidak
penderita jika tidak mampu membahayakan penderita maupun
4. Gunakan otot tungkai, panggul serta otot penolong.
perut. Hindari mengangkat dengan otot
punggung dan membungkuk. Tehnik angkat langsung dengan tiga penolong :
5. Jaga keseimbangan 1. ke tiga penolong berlutut pada salah satu
sisi penderita , jika memungkinkan
beradalah pada sisi yang paling sedikit a. Penolong pertama berada diposisi kepala
cedera penderita
2. penolong pertama menyisipkan satu lengan b. Lakukan pengangkatan pada lengan
dibawah leher dan bahu, lengan yang satu penderita
disisipkan dibawah punggung penderita c. Penolong yang lain berdiri diantara dua
3. penolong kedua menyisipkan tangan tungkai penderita, menyelipkan tangan dan
dibawah punggung dan bokong penderita mengangkat ke dua lutut penderita
4. penolong ketiga menyisipkan lengan d. Dengan satu aba- aba kedua penolong dapat
dibawah bokong dan dibawah lutut memindahkan penderita di lokasi yang
penderita diinginkan
5. penderita siap diangkat dengan satu
perintah Posisi penderita
6. angkat penderita keatas lutut ketiga Secara umum posisi penderita tergantung dari
penolong secara bersamaan cedera yang dialami dan keadaan pada saat itu.
7. sisipkan tandu yang akan digunakan dan Beberapa pedoman untuk memposisikan
atur letaknya oleh penolong yang lain penderita :
8. letakkan kembali penderta diatas tandu - Penderita dengan syok. Jika tidak
dengan satu perintah yang tepat ditemukan tanda-tanda cedera pada tungkai
9. jika akan berjalan tampa memakai tandu, atas dan tulang belakang tingikka tungkai
dari langkah no 6 teruskan dengan sekitar 20 - 30 cm.
memiringkan penderita ke dada penolong - Penderita dengan gangguan pernapasan.
10. berdiri secara bersamaan dengan satu Posisikan duduk atau setengah duduk
perintah - Penderita dengan nyeri perut. Posisikan
11. berjalanlah kearah yang dikehendaki tidur. Posisikan tidur miring dengan tungkai
dengan langkah bertahap ditekuk
- Penderita Muntah-muntah. Posisikan
Tehnik mengangkat tandu nyaman dan awasi jalan napas
Penolong dalam keadaan berjongkok dan akan - Penderita Trauma, terutama dicurigai
mengangkat tandu cedera tulang belakang (spinal) harus
1. tempatkan kaki pada jarak yang tepat segera distabilkan dan imobilisasi dengan
2. punggung harus tetap lurus papan spinal panjang.
3. kencangkan otot punggung dan otot perut. - Penderita tidak sadar dan tidak dicurigai
Kepala tetap menghadap kedepan dalam ada cedera spinal atau cedera berat lainnya,
posisi netral posisikan miring stabil
4. genggamlah pegangan tandu dengan baik Posisi terbaik melakukan pemindahan
5. pada saat mengangkat punggung harus tetap tergantung pada kondisi saat itu.
terkunci sebagai poros dan kekuatan
konstraksi otot seluruhnya pada otot BAB V CEDERA SISTEM OTOT RANGKA
tungkaisaat menurunkan tandu lakukan Cedera otot rangka merupakan salah satu bentuk
langkah diatas pada urutan selanjutnya . cedera yang paling banyak dijumpai di
lapangan, mulai dari yang ringan sampai
Tehnik angkat anggota gerak mengancam nyawa. Tanpa memandang berat
Biasanya diperlukan dua penolong untuk atau ringannya kasus yang dihadapi, penangan
melakukan tehnik ini : yang baik dapat
membantu mencegah terjadinya cacat tetap. diadakannya dengan tidak menguatirkan, bahwa
Secara umum cedera otot rangka dapat berupa : ia sendiri atau orang lain akan kena bahaya
1. Patah tulang ( Fraktur ) dihukum kurungan selama – lamanya tiga bulan
Patah Tulang adalah terputusnya jaringan atau denda sebanyak – banyaknya Rp. 4.500,-.
tulang Jika orang yang perlu ditolong itu mati, diancam
Gejala dan tanda patah tulang : dengan : KUHP 45, 165, 187, 304 s, 478, 525,
- Perubahan bentuk 566".
- Nyeri dan kaku Pasal ini berlaku bila pelaku P2 dapat
- Terdengar suara berderik pada daerah melakukan tanpa membahayakan keselamatan
yang patah dirinya dan orang lain.
- Terjadinya pembengkakan Dalam tatanan dunia medis Pelaku P2
- Adanya memar merupakan bagian dari penyelenggaraan jasa
- Ujung tulang terlihat medis sehingga juga harus menjaga kerahasiaan
- Adanya gangguan peredaran perdarahan penderita yang ditolongnya. Hal ini juga diatur
Jenis Patah Tulang dalam KUHP.
Patah tulang terbuka Pasal 322 KUH Pidana menegaskan :
Bagian tulang yang patah berhubungan "Barang siapa dengan sengaja membuka sesuatu
dengan udara luar rahasia yang wajib menyimpannya oleh karena
Patah tulang tertutup jabatan atau pekerjaannya baik yang sekarang,
Bagian tulang yang patah tidak berhubungan maupun yang dahulu, dipidana dengan pidana
dengan udara luar penjara selama-lamanya sembilan bulan atau
dengan denda sebanyak – banyaknya sembilan
Pelaku Pertolongan Pertama ribu rupiah".
1. Pengertian Jika kejahatan itu dilakukan yang tertentu, maka
Pemberian pertolongan segera kepada penderita perbuatan itu hanya dapat dituntut atas
sakit atau korban kecelakaan yang memerlukan pengaduan orang itu.
penanganan medis dasar untuk mencegah cacat PMI dapat menyelenggarakan P2, maupun
atau maut. menyelenggarakan pendidikan P2, serta dapat
2. Tujuan mendirikan Pos P2 adalah berdasarkan Peraturan
Menyelamatkan jiwa penderita Menteri Kesehatan RI no. 023 / Birhub / 1972.
Mencegah cacat 5. Kewajiban Pelaku Pertolongan Pertama
Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses Menjaga keselamatan diri, anggota tim,
penyembuhan penderita dan orang sekitarnya. Keselamatan diri
3. Pelaku Pertolongan Pertama dan tim menjadi prioritas.
Adalah orang yang pertama kali tiba di tempat Menjangkau penderita, dalam kecelakaan atau
kejadian, yang memiliki kemampuan musibah, kemungkinan pelaku harus
penanganan kasus gawat darurat dan terlatih memindahkan penderita lain untuk dapat
untuk memberikan pertolongan pertama. menjangkau penderita yang lebih parah.
4. Dasar Hukum Dapat mengenali dan mengatasi masalah yang
Pasal 531 KUH Pidana mengancam nyawa
"Barang siapa menyaksikan sendiri ada orang Meminta bantuan / rujukan, pelaku harus
didalam keadaan bahaya maut, lalai memberikan bertanggung jawab sampai bantuan rujukan
atau mengadakan pertolongan kepadanya sedang mengambil alih penanganan penderita.
pertolongan itu dapat diberikannya atau Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat
Membantu pelaku P2 lainnya c. Cairan pembersih luka :
Ikut menjaga kerahasian medis penderita Boorwater
Berkomukasi dengan petugas lainnya yang Rivanol
terlibat Iodinepovidone
Mempersiapkan penderita untuk d. Peralatan stabilisasi korban :
ditransportasikan Bidai leher ( collar neck )
6. Kualifikasi Pelaku Pertolongan Pertama Bidai alat gerak ( bidai kayu, bidai udara )
Jujur dan bertanggung jawab Papan spinal panjang
Berlaku profesional Papan spinal pendek
Kematangan emosi, dalam keadaan tertentu e. Mitella, Plester, Alat Tulis, Gunting
kondisi penderita dapat emosional juga keluarga pembalut, Oksigen ( bila perlu ), Pinset,
korban, dalam hal ini pelaku harus dapat Tensimeter dan stetoskop (bila perlu),
menenangkan penderita dan keluarganya. Juga Kapas, Peralatan pengangkutan, Senter,
sabar, tidak panik dan gugup dalam menghadapi Selimut, Kartu penderita.
penderita.
Kemampuan bersosialisasi
Kondisi fisik baik BAB II
7. Peralatan Dasar Pelaku Pertolongan Pertama ANATOMI DAN FAAL DASAR
a. Alat Perlindungan Diri ( APD )
Beberapa APD : Anatomi (susunan tubuh) :
Sarung tangan lateks Adalah ilmu yang mempelajari susunan tubuh
Kacamata perlindungan dan bentuk tubuh.
Baju pelindung Fisiologi (faal tubuh) :
Masker penolong ( pencegahan penularan Adalah ilmu yang mempelajari faal (fungsi)
penyakit melalui udara ) bagian dari alat atau jaringan tubuh.
Masker Resusitasi Posisi Anatomis :
Helm Yaitu berdiri tegak, kedua lengan disamping
Catatan : APD minimal bagi pelaku tubuh, telapak tangan menghadap ke depan.
adalah sarung tangan dan masker RJP. Kanan dan kiri disesuaikan dengan kanan dan
b. Beberapa tindakan umum untuk menjaga kiri tubuh manusia.
diri adalah : Secara garis besar tubuh manusia dibagi menjadi
Mencuci tangan :
Bersihkan alat dengan : Kepala
Membersihkan dengan air : hanya Leher
menghilangkan bekas noda Batang tubuh ( dada, perut, punggung dan
Desinfeksi : memakai bahan pembunuh panggul )
kuman Anggota gerak atas
Sterilisasi : dengan melalui proses khusus Anggota gerak bawah
untuk menjadikan bebas kuman Rongga Tubuh :
8. Peralatan Pertolongan Pertama Rongga tengkorak
a. Penutup luka, misalnya : kasa steril Rongga tulang belakang
b. Pembalut luka : Rongga dada
Pembalut segitiga Rongga perut
Pembalut gulung / elastis Rongga panggul
Perut (Abdomen) : - Tulang panjang atau tulang pipa
Rongga perut dibagi menjadi 4 bagian yang misalnya pada tulang paha dan lengan
disebut sebagai kwadran. atas
- Tulang pendek misalnya tulang – tulang
- Kwadran kanan atas (organ hati, jari
kandung empedu, pankreas dan usus) - Tulang pipih misalnya tulang rusuk
- Kwadran kiri atas (ada organ lambung, - Tulang tak beraturan, misalnya tulang –
limpa dan usus) tulang pergelangan tangan
- Kwadran kanan bawah (terutama organ - Tulang sesamoid, misalnya tulang
usus termasuk usus buntu) tempurung lutut
- Kwadran kiri bawah (terutama usus) Pembagian Susunan Rangka :
Tulang kepala
Struktur Tubuh Manusia : Rangka dada
Tubuh manusia terbentuk dari unit hidup yang Tulang belakang dan panggul
terkecil sampai menjadi bentuk kompleks. Tulang anggota gerak atas
Sel adalah bagian terkecil dari makhluk hidup. Tulang anggota gerak bawah
Kumpulan dari sel –sel yang menyatu dengan Susunan Kerangka :
bentuk, besar dan fungsinya yang sama disebut 1. Tengkorak Otak
jaringan. Gubah / atap tengkorak
Organ adalah kumpulan bermacam-macam Dasar tengkorak
jaringan yang bersatu dengan fungsi tertentu. 2. Tengkorak Wajah
Bagian Mata - Bagian Rahang
SISTEM TUBUH Bagian Hidung - Tulang Lidah
Adalah susunan dari organ – organ yang Bagian Pipi
mempunyai fungsi tertentu. 3. Rahang Bawah
1. Sistem rangka / skeleton (susunan rangka) 4. Tulang Belakang
2. Sistem otot / muskularis (susunan otot) Tulang Leher - Tulang Kelangkang
3. Sistem respirasi (susunan pernafasan) Tulang Punggung - Tulang Tungging
4. Sistem sirkulasi darah (susunan peredaran Tulang Pinggang
darah) 5. Rangka Dada :
5. Sistem saraf / nervus (susunan saraf) Tulang dada
6. Sistem pencernaan / digestif (susunan Tulang Iga
pencernaan) 6. Tulang panggul
7. Sistem endokrin (susunan kelenjar buntu) Tulang usus - Tulang Duduk
8. Sistem kemih / urinarius Tulang Kemaluan
9. Kulit 7. Anggota Gerak Atas
10. Sistem indera (pancaindra) Tulang selangka
11. Sistem reproduksi (susunan reproduksi). Tulang pengumpil
Tulang belikat
SISTEM RANGKA Tulang pergelangan tangan
Klasifikasi Tulang Tulang lengan atas
Rangka manusia terdiri dari berbagai tulang Tulang telapak tangan
bentuk tulang . Bentuk tulang berbagai macam Tulang hasta
yaitu : Tulang jari tangan
8. Anggota Gerak Bawah Mengambil oksigen (O2) untuk diedarkan ke
Tulang paha seluruh tubuh sebagai zat pembakar.
Tulang pergelangan kaki Mengeluarkan karbondioksida (CO2) sebagai
Tulang Tempurung lutut sisa pembakaran dan akan dibuang melalui paru
Tulang telapak kaki – paru.
Tulang kering Menghangatkan dan melembabkan udara
Tulang jari kaki (hidung)
Tulang betis Proses pernafasan :
Fungsi Kerangka : 1. Menarik nafas (inspirasi atau inhalasi)
Menopang bagian tubuh 2.Menghembuskan nafas (ekspirasi atau
Melindungi organ tubuh ekshalasi)
Tempat melekat otot dan pergerakan tubuh Manusia memerlukan oksigen untuk
Memberi bentuk bangunan tubuh mempertahankan hidupnya dan bila dalam 4–6
Tempat pembuatan sel-sel darah terutama sel menit tidak mendapatkan oksigen akan
darah merah. menimbulkan kerusakan pada otak dan biasanya
akan menyebabkan kematian sel otak setelah 8–
SISTEM OTOT 10 menit.
Merupakan suatu organ / alat yang
memungkinkan tubuh dapat bergerak. Cara pernafasan :
Golongan Otot : 1. Pernafasan dada
Otot rangka (otot serat lintang, otot lurik) Ketika bernafas, rangka dada bergerak
Otot polos membesar
Otot jantung 2. Pernafasan perut
Ketika bernafas, sekat rongga dada bergerak
SISTEM PERNAFASAN turun naik dipacu oleh perubahan tekanan
Pernafasan terbagi menjadi dua yaitu pernafasan perut.
luar dan pernafasan dalam. Pernafasan dalam
adalah pertukaran gas yang terjadi didalam SISTEM SIRKULASI DARAH
jaringan sedangkan pernafasan luar adalah Terdiri dari :
pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida Jantung
dalam paru – paru. Adalah organ berupa otot dan berbentuk kerucut
Susunan Sistem Pernafasan : dengan puncaknya dibawah basisnya diatas.
1. Hidung dan Mulut Jantung berada dalam rongga dada diantara
2. Tekak (faring) kedua paru-paru, dan dibelakang tulang dada
3. Pangkal tenggorok (Larings) serta menghadap ke kiri. Jantung bekerja di luar
4. Batang tenggorok (trakea) kemauan kita karena dipengaruhi susunan saraf
5. Cabang tenggorok (bronkus) otonom.
6. Paru – paru
7. Anak cabang tenggorok (bronkolus) Pembuluh Darah
8.Gelembung udara paru-paru (alveolus), 1. Pembuluh nadi (arteri)
merupakan unit paru – paru yang terkecil tempat Pembuluh darah yang ke luar dari jantung
terjadinya proses pertukaran gas. dan membawa darah ke organ dan bagian
Fungsi : tubuh
2. Pembuluh balik (vena)
Pembuluh darah yang membawa darah dari Sistem yang berfungsi mengatur seluruh tubuh
bagian atau organ tubuh kembali ke jantung dengan melakukan koordinasi dan kerjasama
3. Pembuluh Rambut (kapiler) antar sistem dalam tubuh
Merupakan pembuluh darah halus dan Pembagian sistem saraf :
berfungsi sebagai : 1. Susunan saraf pusat (SSP)
Alat penghubung arteri dan vena a. Otak
Tempat pertukaran zat Otak besar
Mengambil hasil kelenjar Otak kecil
Menyerap zat nutrisi di usus Batang otak
Saluran Limfe b. Bumbung saraf tulang belakang
Saluran limfe mengumpulkan, menyaring 2. Susunan Saraf Tepi
dan menyalurkan cairan limfe ke dalam darah a. Susunan saraf somatik
dari dinding pembuluh kapiler untuk b. Susunan saraf otonom
membersihkan jaringan.
Fungsi Darah : Fungsi Saraf :
1. Alat pengangkut a. Sensorik = Dilakukan oleh organ panca indera
- Mengangkut oksigen / zat pembakar dari b. Motorik = Mengatur tubuh bergerak
paru – paru ke seluruh jaringan tubuh c. Kordinasi (gabungan)
- Mengangkut CO2 dari jaringan tubuh d. Mengendalikan sistem lain tubuh
untuk dikeluarkan melalui paru-paru e. Mengatur kesadaran, ingatan, bahasa dan
- Mengambil zat nutrisi / makanan dari emosi.
usus halus ke seluruh jaringan tubuh
- Mengangkut zat tidak berguna untuk SISTEM PENCERNAAN
dikeluarkan dari tubuh melalui kulit dan Adalah saluran yang menerima makanan dari
ginjal. luar untuk diserap oleh tubuh dengan jalan
2. Pertahanan tubuh terhadap penyakit dicerna (proses telan, kunyah dan mencampur)
3. Bagian dari proses pengaturan suhu tubuh dengan bantuan enzim dan zat cair mulai dari
4. Membantu membekukan darah bila terjadi mulut sampai anus.
luka.
Jumlah darah dalam tubuh berkisar 8 % dari SISTEM ENDOKRIN
berat badan. Kelenjar buntu atau kelenjar endokrin adalah
kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya ke
Darah terdiri dari : dalam darah tanpa melalui suatu saluran. Hasil
Cairan plasma dimana terlarut zat gizi, zat sekresi disebut hormon.
sampah dan zat kebal
Sel darah merah bertugas menghantar oksigen SISTEM KEMIH (URINARIUS)
keseluruh tubuh Adalah proses penyaringan darah untuk
Sel darah putih bertugas melawan kuman menyerap zat yang digunakan tubuh dan
penyakit membebaskan dari zat yang tidak digunakan
Keping darah bertugas menyebabkan tubuh.
pembekuan darah apabila terjadi luka.
KULIT
SISTEM SARAF Adalah lapisan jaringan pada bagian luar yang
menutupi permukaan tubuh, dan yang
berhubungan dengan selaput lendir yang - Deformitas: apabila dibandingkan dengan
melapisi rongga – rongga lubang masuk. bagian tulang yang sehat terlihat tidak sama
Susunan : bentuk dan panjangnya.
- Bagian tulang yang patah tidak dapat
Lapisan kulit ari berfungsi dengan baik atau sama sekali
Lapisan kulit jangat tidak dapat digunakan lagi.
Lapisan bawah kulit - Perubahan bentuk
- Nyeri bila ditekan dan kaku
PANCA INDERA - Bengkak
Adalah organ untuk menerima jenis rangsangan - Terdengar/terasa (korban) derikan tulang
(stimulus) tertentu. yang retak/patah
- Ada memar (jika tertutup)
SISTEM REPRODUKSI - Terjadi pendarahan (jika terbuka)
Organ pengembangbiakan (reproduksi) Beberapa Jenis/Macam Patah Tulang dan
langkah – langkah penanganannya :
1. Patah Tulang Tertutup
Teknik Pertolongan Pertama (Patah Tulang) Patah tulang tertutup adalah kasus patah
METODE PERTOLONGAN PERTAMA tulang di mana patahan tulangnya tidak
(Patah Tulang) melukai/merobek daging dan kulit yang ada
di dekatnya. Patah tulang ini bisa menjadi
Kasus yang Membutuhkan Pertolongan terbuka jika patahan tulangnya semakin
Pertama : parah dan menusuk daging / kulit hingga
Patah Tulang menimbulkan luka berdarah.
Patah tulang dapat terjadi akibat adanya cidera Langkah – langkah penanganan:
berat pada bagian tubuh sehingga tulang menjadi a. Tidurkan korban patah tulang dan
terbelah dan menimbulkan rasa sakit. Jika kita jangan banyak bergerak yang tidak
menemukan orang yang tulangnya patah perlu.
sebaiknya kita harus berhati-hati jika ingin b. Pasang penyangga tulang yang patah
menolongnya karena jika salah maka cideranya agar patahan tulangnya tidak semakin
akan bertambah parah. patah baik dengan menggunakan spalk /
Orang yang patah tulang sebaiknya segera bidai, tongkat, kayu, sapu ijuk, tiang
dibawa ke rumah sakit, puskesmas, klinik, antena, dll yang ringan dan kuat diikat
dokter, ahli patah tulang atau pusat kesehatan atau dibalut kuat tetapi tidak membuat
lainnya agar dapat segera diberi perawatan yang ikatan atau balutan di bagian yang patah.
intensif agar tulang yang patah bisa berangsur- 2. Patah Tulang Terbuka
angsur pulih kembali. Patah tulang terbuka adalah kasus patah
Gejala tulang di mana patahan tulangnya membuat
- Adanya tanda ruda paksa pada bagian tubuh daging dan kulit yang ada di sekitar patahan
yang diduga terjadi patah tulang: tulang menjadi sobek terluka. Patah tulang
pembengkakan, memar, rasa nyeri. ini harus benar-benar diwaspadai karena
- Nyeri sumbu: apabila diberi tekanan yang selain mudah infeksi karena luka menganga
arahnya sejajar dengan tulang yang patah juga kita bisa tertular penyakit orang yang
akan memberikan nyeri yang hebat pada berdarah tersebut bila tidak berhati-hati.
penderita. Langkah – langkah penanganan:
a. Tidurkan korban patah tulang dan 1. Penilaian keadaan
jangan banyak bergerak yang tidak Penilaian keadaan ditujukan untuk
perlu. memperoleh gambaran umum tentang apa
b. Jika darah masih mengalir hentikan yang sedang dihadapi, factor-faktor yang
pendarahan dengan menekan dan akan mendukung atau menghambat tindakan
mengikat bagian yang terluka dengan pertolongan pertama. Pada tahap ini
kain bersih. penolong harus melakukan langkah langkah
c. Pasang penyangga tulang yang patah pengamanan lokasi, penderita dan dirinya
agar patahan tulangnya tidak semakin sendiri serta orang lain. Perhatikan :
patah baik dengan menggunakan spalk / •Bagaimana kondisi pada saat itu ?
bidai, tongkat, kayu, sapu ijuk, tiang •Kemungkinan apa saja yang akan terjadi ?
antena, dll yang ringan dan kuat diikat •Bagaimana mengatasinya ?
atau dibalut kuat tetapi tidak membuat INGAT
ikatan atau balutan di bagian yang patah Amankan Diri Sendiri Terlebih Dahulu,
atau terluka. Keselamatan Penolong Nomor 1
3. Patah Tulang Belakang / Spinal Di Lokasi
Pada kondisi patah tulang punggung atau Secara umum tugas seorang penolong saat
tulang belakang si penderita akan merasa tiba dilokasi adalah :
sakit pada bagian belakang atau bagian leher. a. Memastikan keselamatan penolong,
Jika demikian maka jangan menimbulkan penderita, dan orang orang disekitar
banyak gerakan pada korban agar tidak lokasi kejadian
merusak sumsum tulang belakang yang bisa b. penolong harus memperkenalkan diri,
mengakibatkan lumpuh permanen. Sebaiknya bila memungkinkan
tunggu ambulan atau petugas medis yang c. Menentukan keadaan umum kejadian
berpengalaman untuk mengurus korban lebih ( mekanisme cedera )
lanjut. d. Mengenali dan mengatasi gangguan
Langkah – langkah penanganan: cedera yang mengancam nyawa
a. Jangan membuat pasien banyak e. Stabilkan penderita dan meneruskan
bergerak baik berpindah tempat, pemantauan
mengangkat kepala, berdiri, duduk, dsb. f. Minta bantuan bila diperlukan
Jika tidak mendesak jangan korban Dalam melakukan tugas sebagai penolong
patah tulang belakang jangan juga perlu dikumpulkan berbagai informasi
dipindahkan dari tempat semula dan untuk menunjang penilaian. Informasi dapat
jaga posisi agar tetap dengan kepala diperoleh dari :
lurus ke atas. - Kejadian itu sendiri
b. Hangatkan badan penderita patah tulang - Penderita ( bila sadar )
punggung dengan selimut. - Keluarga ( Saksi )
c. Gunakan pengangkut dengan alas yang - Mekanisme kejadian
kuat dan keras seperti papan, meja, dll - Perubahan bentuk yang nyata ( cedera yang
diangkut minimal dua orang agar stabil. jelas )
- Gejala atau tanda khas suatu cedera atau
penyakit.
PENILAIAN PENDERITA Menurut ilmu PP
Tindakan penilaian penderita terdiri dari : 2. Penilaian dini
a. Kesan umum Pemeriksaan fisik tujuannya menemukan
- Kasus Trauma : adalah kasus yang berbagai tanda yaitu:
disebabkan oleh suatu rudapaksa a. Perubahan bentuk ( P )
Mempunyai tanda-tanda yang jelas dan b. Luka terbuka ( L )
terlihat da atau teraba. Misalnya luka c. Nyeri tekan ( N )
terbuka, memar, patah tulang da lain d. Bengkak ( B )
sebagainya Tindakan ini melibatkan Penglihatan,
- Kasus Medis : adalah kasus yang perabaan dan pendengaran . Pemeriksaan
diderita seseorang tanpa ada riwayat fisik dilakukan secara sistimatis dan beurutan
ruda-paksa. Contohnya sesak napas, dari ujung kepala sampai ujung kaki namun
pingsan. dapat berubah sesuai kondisi penderita yaitu
b. Memeriksa Kesadaran 1. kepala
Ada empat tingkatan kesadaran penderita, •Telinga
yaitu : •Hidung
- Awas = Alert •Mata
- Suara = Voice •Mulut
- Nyeri = Pain 2. leher
- Tidak Respon = Un Respon 3. dada
ASNT = AVPU 4. perut
c. Memastikan Jalan napas terbuka dengan 5. punggung
baik 6. panggul
Untuk penderita yang tidak respon 7. anggota gerak atas dan bawah
gunakan teknik angkat dagu dan tekan Pada pemeriksaan anggota gerak selain
dahi PLNB juga lakukan pemeriksaan gerakan
d. Untuk menilai pernapasan sensasi dan sirkulasi ( GSS ).
Setelah jalan napas berjalan dengan baik 1. Pemeriksaan denyut nadi
maka penolong harus menilai pernapasan Setiap kali jantung berdenyut maka
penderita dengan cara : pembuluh nadi akan melebar dan
Lihat berkonstraksi saat darah melaluinya . Nadi
Dengar adalah gelombang tekanan yang
Rasakan dihasilkan oleh denyut jantung
e. Menilai denyut nadi Denyut nadi dapat diperiksa dibagian :
Dengan cara meraba nadi pergelangan a. Leher ( Pembuluh nadi leher /
tangan (Arteri Radialis ). A.karotis )
Bagi penderita yang sadar, sedangkan b. Lengan atas ( Pembuluh nadi lengan
bagi penderita yang tidak sadar periksa atas /A. brakialis )
nadi Leher ( Carotis ) c. Pergelangan tangan ( Pembuluh nadi
f. Hubungi Bantuan pergelangan tangan / A. radialis )
Segera minta bantuan rujukan , mintalah d. Lipat paha ( Pembuluh nadi lipat
bantuan kepada orang lain untuk paha / A.femoralis )
melakukannya atau lakukan sendiri . Cara memeriksa nadi
- Pasien berbaring atau duduk dengan
3. Pemeriksaan Fisik tenang
- Raba nadi yang akan diperiksa dengan Kemerahan tekanan darah tinggi,
telunjuk dan jari tengah keracunan alcohol, luka bakar, demam,
- Tekan sedikit sampai nadi teraba , lalu penyakit infeksi
mulai menghitung sambil melihat Kebiruan ( sianossi ) Kurangnya oksigen
penunjuk detik pada jam . dalam darah
- Bila denyut nadi teratur, nadi diperiksa Kekuningan Sering merupakan tanda
selama 15 detik dan hasilnya dikalikan gangguan hati
untuk mendapatkan denyut nadi Biru kehitaman Tanda perdarahan bawah
permenit. Bila denyut nadi tidak teratur, kulit
harus diukur selama 60 detik Suhu Tubuh Normal 37º Celcius
- Laporkan juga teratur atau tidak, kuat
atau lemah denyut nadi penderita Untuk mengetahui penyebab atau pencetus suatu
Denyut Nadi kejadian, mekanisme kejadian
Bayi : 120 – 150 X/menit Anak : 80 – 150 atau perjalanan suatu penyakit maka diperlukan
X/menit Dewasa : 60 – 90 X/menit wawancara yang dapat dilakukan dengan
2. Pemeriksaan pernapasan penderita, keluarganya atau saksi mata. Riwat
Pada penderita sadar jangan sampai penderita ini sangat penting pada kasus
penderita mengetahui bahwa frekwensi medis.Untuk memudahkan, dikenal akronim
pernapasannya sedang dihitung. Genggam KOMPAK.
tangan penderita lalu letakkan diatas Riwayat Penderita
diatas dada atau perut penderita, lalu K = Keluhan utama
amati gerakkan naik turunnya. Sesuatu yang sangat dikeluhkan penderita .
Satu pernapasan adalah satu kali Gejala adalah hal-hal yang hanya dapat
menghirup napas dan satu kali dirasakan oleh penderita misalnya nyeri, pusing.
mengeluarkan Tanda adalah hal-hal yang dapat diamati oleh
napas ( satu kali gerakan naik dan turun ). orang lain . Saat melakukan Tanya jawab hindari
Pernapasan dihitung selama 30 detik, lalu jawaban YA atau TIDAK. Usahakan
dikalikan 2 untuk mendapatakan frekuesi memberikan pertanyaan terbuka .
pernapasan permenit.
Frekwensi Pernapasan O = Obat – obatan yang diminum
Bayi : 25 – 50 X/menit Anak : 15 – 30 Tanyakan apakah penderita sedang dalam proses
X/menit Dewasa : 12 – 20 X/menit pengobatan. Gangguan yang dialami mungkin
3. Pemeriksaan Suhu akibat lupa minum atau menelan obat tertentu
Pada pemeriksaan suhu tubuh cukup contohnya seorang penderita kencing manis
diperoleh data suhu relatif. Apakah ada mengalami masalah kadar gula derah yang
peningkatan atau penurunan suhu yang tinggi karena lupa minum obat sebelum makan.
dilakukan dengan perabaan dengan
menggunakan punggung tangan pada dahi M = Makanan / Minuman terakhir
atau leher. Hal ini dapat dijadikan dasar terjadinya
Kelembaban kulit juga harus dinilai kehilangan kesadaran pada penderita. Selain itu
( berkeringat / kering ). Warna kulit juga data ini juga penting untuk diketahui bila
perlu dinilai. ternyata penderita harus menjalai pembedahan di
Pucat dapat terjadi akibat gangguan RS.
peredaran darah
P = Penyakit yang diderita semua pemeriksaan dan tindakan pertolongan
Riwayat penyakit yang sedang diderita atau harus dilaporkan secara singkat dan jelas kepada
pernah diderita yang mungkin berhubungan penolong selanjutnya.
dengan keadaan yang dialami penderita saat ini. Dalam laporan sebaiknya dicantumkan :
Contoh : asma dan jantung. - Umur dan jenis kelamin penderita
- Keluhan utama
A = Alergi yang Dialami - Tingkat kesadaran
Perlu dicari apakah penyebab pada penderita ini - Keadaan jalan napas
mungkin merupakan suatu bentuk alergi - Pernapasan
terhadap bahan-bahan tertentu . umumnya - Denyut nadi
penderita atau keluarga sudah mengetahuinya - Pemeriksaan yang penting
dan sudah memahami mengatasi keadaan itu. - KOMPAK yang penting
- Penatalaksanaan
K = Kejadian - Perkembangan lainnya yang dianggap penting
Kejadian yang dialami penderita sebelum
kecelakaan atau sebelum timbulnya gejala dan
tanda penyakit yang diderita saat ini. KOMPRES HANGAT DAN DINGIN

Pemeriksaan Berkala PENGERTIAN


Pemeriksaan harus diteruskan harus berkala Kompres Hangat adalah suatu prosedur
sebelum mendapat pertolongan medis. Secara menggunakan kain / handuk yang telah di
umum pada pemeriksaan berkala harus dinilai kompres-hangatcelupkan pada air hangat, yang
kembali : ditempelkan pada bagian tubuh tertentu.
- Tingkat kesadaran
- Nilai kembali jalan napas dan perbaii bila perlu MANFAAT:
-Nilai kembali pernapasan, frekuensi dan Manfaat Kompres Hangat adalah dapat
kualitasnya memberikan rasa nyaman dan menurunkan suhu
- Periksa kembali nadi penderita tubuh dalam menangani kasus klien yang
Penolong tidak membuat diagnosa, tetapi dapat mengalami pireksia.
membuat kesimpulan berdasarkan hasil
temuannya. TUJUAN :
-Nilai kembali keadaan kulit : Suhu, kelembaban Memperlancar sirkulasi darah
dan kondisinya Mengurangi / menghilangi rasa sakit
- Periksa kembali secara seksama mungkin ada Memperlancar pengeluaran cairan / exudata
bagian yang belum diperiksa atau sengaja di Merangsang peristaltic
lewati Member ketenangan dan kesenangan klien
-Nilai kembali penatalaksanaan penderita Mengurangi nyeri
( secara keseluruhan ) Meningkatkan aliran darah
-Pertahankan komunikasi dengan penderita Mengurangi kejang otot
untuk menjaga rasa aman dan nyaman. Menurunkan kekakuan tulang sendi .

Pelaporan ALAT & BAHAN


Setelah selesai menangani penderita dan Kain kassa steril
penolong melakukannya dalam tugas maka
Larutan kompres berupa air hangat 40 °C dalam - Cuci tangan menggunakan sabun dan air
wadahnya ( dalam kom ) mengalir
Set ganti verban
Akuades
inen steril PRINSIP PEMBERIAN KOMPRES
Bengkok HANGAT
Sarung tangan Pemberian kompres hangat pada daerah tubuh
akan memberikan sinyal ke hipothalamus
melalui sumsum tulang belakang. Ketika
PROSEDUR KERJA reseptor yang peka terhadap panas
- Periksa dan yakinkan tentang program dihipotalamus dirangsang, sistem effektor
pengobatan mengeluarkan sinyal yang memulai berkeringat
- Atur posisi pasien dan vasodilatasi perifer. Perubahan ukuran
- Cuci tangan di air mengalir dengan pembuluh darah diatur oleh pusat vasomotor
sabun dan dikeringkan dengan handuk pada medulla oblongata dari tangkai otak,
- Siapkan peralatan dibawah pengaruh hipotalamik bagian anterior
- Siapkan lingkungan juga privasi pasien sehingga terjadi vasodilatasi. Terjadinya
- Jelaskan prosedur pada pasien vasodilatasi ini menyebabkan
- Beri kesempatan pada pasien atau pembuangan/kehilangan energi/panas melalui
keluarganya untuk bertanya jika ada kulit meningkat ( berkeringat ), diharapkan akan
yang kurang jelas terjadi penurunan suhu tubuh sehingga mencapai
- Siapkan alat dan dekatkan dengan keadaan normal kembali.
pasien
- Pasang sarung tangan PENGERTIAN
- Siapkan air hangat dalam kom Kompres Dingin adalah suatu metode dalam
- Basahi kain pengompres dengan air, penggunaan suhu rendah setempat yang dapat
peras kain sehingga tidak terlalu basah. menimbulkan beberapa efek fisiologis. Aplikasi
- Letakkan kain pada daerah yang akan kompres dingin adalah mengurangi aliran darah
dikompres ( dahi, ketiak, perut, leher ke suatu bagian dan mengurangi perdarahan
belakang ). serta edema.
- Angkat kain kasa dan buang di bengkok
- Apabila kain telah kering atau suhu kain MANFAAT:
relative menjadi dingin, masukkan Kompres Dingin berfungsi sebagai pertolongan
kembali kain kompres ke dalam cairan pertama pada cedera, juga untuk perawatan
kompres dan letakkan kembali di daerah lanjutan setelah pengobatan.
kompres, lakukan berulang-ulang
hingga efek yang diinginkan dicapai TUJUAN:
- Evaluasi hasil dengan mengukur suhu menurunkan suhu tubuh
tubuh klien setelah 20 menit mengurangi kongesti
- Setelah selesai, keringkan daerah mengurangi perdarahan setempat
kompres atau bagian tubuh yang basah mengurangi rasa sakit pada daerah setempat
dan rapikan alat Untuk keseleo pergelangan kaki, cedera
- Lepaskan sarung tangan berlebihan pada atlet atau luka memar
Membantu mengobati luka bakar dan jerawat
tergantung pada tingkat nyeri dan bengkak
ALAT & BAHAN: .Dampak fisiologisnya adalah vasokonstriksi
Kirbat es dan sarungnya (pembuluh darah penguncup), penurunan
Perlak kecil dan alasnya metabolik, membantu mengontrol perdarahan
Mangkok kecil berisi potongan es dan pembengkakan karena trauma, mengurangi
Garam satu sendok kecil (agar es tahan lama) nyeri dan menurunkan aktivitas ujung saraf pada
otot.
PROSEDUR KERJA: Jenis-jenis perdarahan luar
- Periksa dan yakinkan tentang program Berdasarkan pembuluh darah yang mengalami
pengobatan gangguan, perdarahan luar dibedakan menjadi:
- Siapkan peralatan secara orgonomis - Perdarahan arteri. Darah yang keluar
- Jelaskan pada pasien prosedur yang dari pembuluh nadi akan menyembur
akan di lakukan sesuai dengan denyut nadi. Warna darah
- Atur posisi pasien biasanya merah terang, karena masih
- Cuci tangan di air mengalir dengan banyak mengandung oksigen.
sabun dan kerigkan dengan handuk - Perdarahan vena. Darah yang keluar dari
- Masukkan potongan es ke dalam air pembuluh darah vena akan mengalir.
biasa untuk menghilangkan ujung-ujung Warna darah merah gelap, karena
es yang runcing mengandung karbondioksida.
- Masukkan potongan es dalam kirbat es - Perdarahan kapiler. Perdarahan ini
sampai 2/3 bagian berasal dari pembuluh kapiler, darah
- Keluarkan udara yang keluar akan merembes. Perdarahan
- Menutup kirbat es ini sangat kecil sehingga hampir tidak
- Memriksa apakah kirabt es bocor/tidak memiliki tekanan. Warna darahnya
- Pasangakan sarung pada kirbat es bervariasi antara merah terang dan
- Kaji respons pasien merah gelap.
- Rapikan pasien Sebelum menangani korban perdarahan
- Bereskan alat dan buang sampah sesuai Sebelum kita melakukan penanganan, ada
dengan jenisnya baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu
- Cuci tangan di air mengalir dengan kondisi korban. Untuk membantu
sabun dan keringkan dengan handuk memperkirakan berapa banyak darah yang telah
keluar dari tubuh korban, kita dapat mengacu
kepada keluhan korban dan tanda vital. Bila
PRINSIP PEMBERIAN KOMPRES DINGIN keluhan korban sudah mengarah ke gejala dan
tanda syok, seperti nadi cepat dan lemah, nafas
Gunakan kantong berisi es batu (cold pack) atau cepat dan dangkal, kulit pucat dingin dan
air es, bisa juga berupa handuk yang dicelupkan lembab, wajah pucat dan kebiruan pada bibir,
ke dalam air dingin.Kompres dingin dilakukan lidah dan cuping telinga, pandangan hampa dan
didekat lokasi nyeri, disisi tubuh yang pupil mata melebar, dan perubahan keadaan
berlawanan tetapi berhubungan dengan lokasi mental (cemas dan gelisah), maka penolong
nyeri, atau dilokasi yang terletak antara otak dan wajib mencurigai bahwa kehilangan darah
lokasi nyeri. Pemberian kompres dingin dapat terjadi dalam jumlah yang cukup banyak.
dilakukan dalam waktu, <5 menit, 5-10 menit
dan 20-30 menit atau setiap 2 jam sekali Pengendalian dan penanganan perdarahan luar
Setelah mengetahui kondisi korban, maka f. Pertahankan dan tekan cukup kuat.
lakukan beberapa langkah berikut, sebelum para g. Pasang pembalutan untuk menekan luka.
tenaga ahli memberikan pertolongan, sesuai h. Jangan memindahkan korban jika belum
dengan kondisinya. memiliki pengetahuan mengenai
pemindahan korban, dan singkirkan
Perlindungan terhadap infeksi saat penanganan benda-benda yang ada di sekitar korban
Jangan lupa memerhatikan beberapa hal berikut (khususnya yang membahayakan).
ini sebelum, saat, dan setelah melakukan
pertolongan: Perdarahan ringan atau terkendali
a. Pakailah Alat Perlindungan Diri (APD), Jika perdarahan terkendali, Anda bisa
seperti sarung tangan lateks, masker menyempatkan diri untuk mencari penutup luka.
penolong, dan kacamata pelindung. Setelah itu, lakukan berbagai cara berikut:
b. Jangan menyentuh mulut, hidung, mata, a. Gunakan tekanan langsung dengan
dan makanan saat memberikan penutup luka.
perawatan. b. Tekan terus hingga pendarahan
c. Cucilah tangan setelah selesai terkendali.
memberikan perawatan. c. Pertahankan penutup luka dan pembalut.
d. Buang bahan yang sudah ternoda d. Sebaiknya jangan melepas penutup luka
dengan darah atau cairan dari tubuh atau balutan pertama.
penderita dengan baik.
Jika terjadi perdarahan besar Penggunaan torniket
a. Jika ada perdarahan besar, janganlah Torniket hanya boleh digunakan dalam keadaan
menyia-nyiakan waktu yang ada, cepat gawat darurat di mana tidak ada cara lain untuk
tangani perdarahan sebelum korban menghentikan pendarahan. Torniket harus
kehabisan darah. Perhatikan tahapan digunakan sedekat mungkin dengan titik
untuk melakukan penanganan berikut: perdarahan.
b. Jangan membuang waktu untuk mencari
penutup luka. Hal yang perlu diperhatikan
c. Tekan luka langsung dengan jari atau - Jika korban mengalami perdarahan
telapak tangan (sebaiknya menggunakan akibat tertusuk benda tajam, jangan
sarung tangan) atau dengan bahan lain. pernah mencabut benda yang menusuk
d. Bila perdarahan tidak berhenti, maka pada tubuh korban, karena
tinggikan anggota tubuh yang cedera dikhawatirkan ketika benda tersebut
(hanya pada alat gerak) hingga melebihi dicabut, prndarahan akan semakin parah
tinggi jantung untuk mengurangi dan cedera akan bertambah. Lakukan
terjadinya kekurangan darah. pembalutan di sekeliling benda yang
e. Jika perdarahan masih berlanjut, tekan menancap.
pada titik tekan, yaitu arteri di atas - Jangan memberikan makanan atau
daerah yang mengalami perdarahan. Ada minuman pada korban perdarahan.
beberapa titik tekan, yaitu arteri Periksa dengan teliti kondisi korban, dan
brakialis (arteri di lengan atas), arteri rawatlah cedera berat lainnya bila ada.
radialis (arteri di pergelangan tangan), Setelah itu rujuk ke fasilitas kesehatan
dan arteri femoralis (arteri di lipatan terdekat.
paha).
Menghitung denyut nadi adalah sama penting dipergelangan tangan si sakit kea rah ibu jari
dengan mengukur suhu. Denyut nadi menjadi si sakit diantara urat-urat
lebih cepat bila berada dalam ketakutan, gelisah,
demam dan sesudah gerak badan. Hitung denyut nadi selama ½ menit, hasilnya
dikalikan 2 dan dicatat dalam buku catatan
a. Denyut nadi dapat diraba pada : harian
Leher
Bagian muka telinga
Dekat ujung tulang selangkang
Sisi dalam dari lengan atas
Lipatan paha
Pergelangan tangan
Denyut bayi sampai umur 1 tahun dapat
diraba di ubun-ubun
b. Tujuan mengukur denyut nadi
Mengetahui keadaan umum si sakit
Mengetahui keadaan jantung
Mengikuti perkembangan jalannya penyakit
Membantu menentukan diagnosa
c. Jumlah denyut nadi rata-rata permenit

Bayi baru lahir : + 130 - 160

Bayi : + 110 - 130

Anak umur 4-7 tahun : + 80 - 120

Anak umur lebih 7 tahun : + 80 - 90

Pria dewasa : + 60 - 80

Wanita lebih banyak antara 10-15


denyutan.Umumnya kecepatan denyut nadi
meningkat bila suhu badan meningkat. Tiap
kenaikan suhu 1 derajat C, denyut nadi akan
bertambah 10-15 denyutan.

d. Pelaksanaan

Cuci tangan

Beritahu si sakit

Si sakit duduk atau berbaring, lengan


dikendurkan dengan ibu jari di sebelah atas.
Cari nadinya dengan 3 jari si pelaku

Anda mungkin juga menyukai