Devi Oktiani
Balai Riset dan Standardisasi Industri Bandar Lampung
Jl by pass Soekarno Hatta KM 1 Rajabasa
E-mail : divya_de_vi@yahoo.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kausalitas diantara minyak makan nabati yang
banyak diperdagangkan di pasar internasional, yaitu minyak sawit, minyak kedelai, minyak kanola, dan
minyak biji bunga matahari. Analisis dilakukan menggunakan metoda kausalitas Granger, data yang
digunakan adalah data sekunder harga per bulan dari Januari 2009 hingga Januari 2017, berasal
Kementerian Perdagangan. Diketahui bahwa terdapat hubungan kausalitas dua arah antara harga minyak
biji bunga matahari dan harga minyak kanola, dan juga antara harga minyak bunga matahari dengan
minyak kedelai, hubungan kausalitas satu arah terdapat pada harga minyak goreng sawit mempengaruhi
harga minyak biji bunga matahari. Harga minyak goreng sawit tidak dipengaruhi secara signifikan oleh
harga minyak nabati lainnya.
Abstract
The objective of this research is to analysis the causal relationship among vegetable edible oil which are
traded in international market, they are palm oil, soy bean oil, rapeseed (canola) oil, and sun flower oil. The
analysis based on Granger causality methods. The findings are there are two ways causality between
sunflower oil and canola oil prices, and also between sunflower price and soy oil price, the one way causality
is palm oil price effects the sun flower price. The oil palm price is not significantly affected by other vegetable
edible oil prices.
1
Majalah Teknologi Agro Industri (Tegi)
Volume 11 No. 1 Juni 2019
2
Majalah Teknologi Agro Industri (Tegi)
Volume 11 No. 1 Juni 2019
dengan minyak kedelai, dan juga antara minyak 1. Melakukan uji stasionaritas masing
kedelai dan minyak biji matahari dan canola, hal masing variable pada level,
tersebut mengidentifikasikan tingkat substitusi menggunakan metoda uji root
di antara mereka. Terdapat referensi yang Augmented Dickey Fuller (ADF) test.
menyebutkan tentang substitusi antara dua 2. Melanjutkan uji stasioner pada turunan
jenis minyak nabati minyak jagung dan minyak pertama (first difference) menggunakan
kedelai. Minyak jagung merupakan minyak metoda uji root Augmented Dickey Fuller
nabati dalam urutan kesepuluh yang banyak
(ADF) test.
dikonsumsi, tidak sebanyak minyak kelapa
sawit dan minyak kedelai. Jagung dan kedelai 3. Melakukan uji kausalitas dengan metoda
memiliki beberapa karakteristik yang Granger Causality. Granger Causality
menyebabkan dua komoditas ini memiliki adalah suatu analisis yang dapat
korelasi. Kedua komoditas ini merupakan menyatakan bahwa suatu variabel X
produk yang bahan utama makanan manusia, menyebabkan perubahan variabel Y,
merupakan bahan baku pakan ternak, dan hasil apabila nilai Y saat ini dapat diprediksi
sampingnya dapat digunakan sebagai biodiesel. lebih baik dengan menggunakan nilai-
Kedua komoditas ini saling mensubstitusi dan nilai masa lalu variabel X. Uji kausalitas
juga saling melengkapi (Saghaian, 2017). adalah suatu uji yang mengukur
kekuatan hubungan antara dua variabel
Minyak goreng sawit, minyak kedelai, atau lebih, dan menunjukan arah
minyak canola, dan minyak jagung memiliki hubungan antara variabel bebas dan
fungsi sebagai minyak makan nabati atau sering variabel terikat. Studi kausalitas
disebut sebagi minyak goreng. Penggunaannya mempelajari hubungan sebab akibat.
dapat saling mensubstitusi. Harga dan pasokan 4. Analisa data menggunakan software
salah satu produk minyak dapat mempengaruhi Eviews.
demand (kebutuhan) jenis minyak yang lain.
Harga dapat menjadi salah satu faktor yang Hasil Dan Pembahasan
dapat mempengaruhi konsumen dalam
melakukan pemilihan produk, yang secara Fluktuasi harga minyak makan nabati
kolektif dapat mempengaruhi kesetimbangan
harga, pasokan, dan demand. Tujuan penelitian
Gambar 1 menunjukkan fluktuasi harga
ini adalah untuk menunjukkan hubungan
setiap bulan minyak nabati dari komoditas
kausalitas antara harga minyak, hubungan
sawit (PALM), kedelai (SOY), kanola (CANOLA),
kausalitas
dan minyak biji bunga matahari (SUN) dari
Metode Penelitian Januari 2009 hingga Januari 2017 (97 bulan).
Pada gambar tersebut terlihat bahwa harga
Data keempat komoditas tersebut mengalami yang
Data yang digunakan dalam penelitian tinggi kenaikan pada bulan ke 20 atau akhir
ini adalah data deret waktu (time series) minyak tahun 2010, salah satu penyebab kenaikan
sawit, minyak kedelai, minyak canola, dan harga ini adalah penggunaan minyak nabati
minyak jagung setiap bulan dari bulan Januari sebagai bahan bakar atau biodiesel. Harga
2009 hingga bulan Januari 2017. Data yang cenderung mengalami penurunan pada bulan
digunakan adalah data yang merepresentasikan ke 40 (awal tahun 2012). Masing – masing
harga di tingkat internasional. Data merupakan komoditas memiliki kurva fluktuatif yang tidak
data deret waktu dengan interval waktu 1 bulan. sama besar kenaikan penurunan maupun bulan
Data harga tiap komoditas minyak didapatkan atau waktunya., pada awal cenderung
dari website Kementerian Perdagangan, meningkat, kemudian menurun sejak awal
merupakan data setiap bulan dari Januari 2009 tahun 2012.
hingga Januari 2017.
Karakteristik industri minyak goreng sawit
Metode di Indonesia ini adalah bahwa minyak goreng
sawit diproduksi oleh perusahaan – perusahaan
Tahapan analisis kausalitas besar. Sebagian besar perusahaan pembuat
menggunakan Granger Causality menurut minyak goreng sawit tersebut juga memiliki
Firdaus (2011) kerjasama atau memiliki anak perusahaan
berupa perusahaan perkebunan kelapa sawit
Tahapan dalam pengolahan data ini adalah dan juga perusahaan produsen minyak sawit
sebagai berikut: mentah (crude palm oil ) atau CPO. Indonesia
masih banyak mengekspor minyak sawit dalam
3
Majalah Teknologi Agro Industri (Tegi)
Volume 11 No. 1 Juni 2019
bentuk CPO bukan dalam bentuk minyak adalah menggunakan uji unit root ADF (Firdaus,
goreng sawit atau refined bleached deodorized 2011).
palm oil (RBDPO). Penurunan konsumsi minyak
goreng sawit di pasar internasional dapat
menyebabkan over suplai CPO, yang pada
akhirnya menurunkan harga CPO.
CANOLA PALM
1,600 1,400
1,400 1,200
1,200 1,000
1,000 800
800 600
600 400
10 20 30 40 50 60 70 80 90 10 20 30 40 50 60 70 80 90
SOY SUN
1,400 1,800
1,300
1,600
1,200
1,400
1,100
1,000
1,200
900
1,000
800
700 800
Keterangan
10 20 30 : Sumbu
40 50 Y60= harga
70 80(US$/ton)
90 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Sumbu X = bulan ke-
Gambar 1. Fluktuasi harga minyak sawit, minyak canola, minyak kedelai, dan minyak biji
bunga matahari
Analisis Kausalitas
Suatu data time series dikatakan Telah dilakukan uji stationaritas data
stasioner apabila memenuhi syarat –syarat masing masing komoditas pada level dan pada
sebagai berikut: rata – ratanya konstan, turunan pertama (frist difference). Uji Stasioner
variannya konstan, dan kovarian antara dua adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui
periode waktu bergantung hanya pada jarak bahwa data time series tidak dipengaruhi oleh
waktu antara dua periode waktu tersebut dan waktu. Hasil uji menunjukkan bahwa data pada
tidak bergantung pada periode waktu. Pada level tidak stasioner sedangkan data pada
deret waktu yang stasioner pada dasarnya tidak turunan pertama stasioner, sehingga dapat
ada gerakan trend yang bersifat sistematik. dilakukan uji kausalitas menggunakan metoda
salah satu cara menguji stasionaritas data granger causality. Stasioner merupakan suatu
kondisi data time seriesyang jika rata-rata,
4
Majalah Teknologi Agro Industri (Tegi)
Volume 11 No. 1 Juni 2019
5
Majalah Teknologi Agro Industri (Tegi)
Volume 11 No. 1 Juni 2019
(Abdullah, 2013). Hubungan antara pasokan dan keunggulan produk minyak goreng sawit akan
harga minyak nabati,khususnya minyak sawit dapat memperbaiki persepsi masyarakat dunia
telah diteliti oleh Ruijin (2017). Terdapat terhadap minyak goreng sawit dan memperluas
hubungan kausalitas jangka pendek antara pasar minyak goreng sawit.
produksi terhadap harga, dan juga antara
ekspor dengan harga minyak goreng sawit Kesimpulan
(Hassan dan Balu, 2016).
Terdapat hubungan kausalitas dua arah
Terdapat hubungan kausalitas antara antara harga minyak biji bunga matahari dan
harga minyak biji bunga matahari dan harga harga minyak kanola, dan juga antara harga
minyak kanola, hal ini dapat disebabkan karena minyak bunga matahari dengan minyak kedelai.
dua produk ini memiliki pangsa pasar yang Hubungan kausalitas satu arah terdapat pada
sama sehingga kedua produk ini saling harga minyak goreng sawit mempengaruhi
mensubstitusi. Kedua produk ini banyak harga minyak biji bunga matahari. Harga
diproduksi di Argentina dan dikonsumsi oleh minyak goreng sawit tidak dipengaruhi secara
masyarakat Argentina dan Uni Eropa. signifikan oleh harga minyak nabati lainnya.
Demikian juga terdapat hubungan
kausalitas dua arah antara harga minyak bunga Daftar Pustaka
matahari dengan minyak kedelai. Hal ini
Abdullah, R. (2013). An Analysis on Trends of
mengindikasikan bahwa harga kedua komoditas
Vegetable Oil Prices, and Some Factors
ini saling mempengaruhi. Kedua produk ini juga
Affecting CPO Price. Oil Palm Industry
banyak diproduksi di Argentina dan dikonsumsi
Economic Journal, 13(2), 1-14.
oleh masyarakat Argentina, Uni Eropa, dan USA.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia
Hubungan kausalitas antara harga minyak (GAPKI) website:
goreng sawit dengan minyak biji bunga https://gapki.id/news/6282/mitos-8-01-
matahari adalah hubungan satu arah. Harga dunia-lebih-sukai-minyak-kedelai-rapeseed-
minyak goreng sawit mempengaruhi harga bunga-matahari-bukan-minyak-sawit
minyak biji bunga matahari, hubungan ini tidak diakses tanggal 3 Maret 2019 pukul 11.00.
berlaku sebaliknya, dapat dikatakan bahwa Badan Pengelola Dana Perkebunan, Website:
harga minyak biji bunga matahari tidak https://www.bpdp.or.id/id/sawit-
memperngaruhi harga minyak goreng sawit. berkelanjutan/pasar-minyak-nabati-dunia/
diakses tanggal 1 Maret 2019 pukul 11.00.
Tidak terdapat hubungan kausalitas antara
Firdaus,M. (2011), Aplikasi Ekonometrika Untuk
minyak goreng sawit dengan minyak kanola.
Data Panel dan Time Series, PT Penerbit IPB
Demikian juga tidak terdapat hubungan
Press Bogor.
kausalitas antara minyak kedelai dengan
Gunstone, F.D. " Production and Trade of
minyak kanola. Hubungan kausalitas juga tidak
Vegetable Oils", dalam "Vegetables Oils in
terdapat pada harga antara minyak kedelai dan
Food Technology: Composition, Properties,
minyak goreng sawit.
and Uses, 2nd ed. Edited by Gunstone, F.D.
Mencermati hubungan kausalitas tersebut, 2011, United Kingdom : Blackwell Publishing
dapat diintrepretasikan bahwa harga minyak Ltd., A John Wiley @ Sons Ltd Publication ,
goreng sawit di pasar dunia tidak dipengaruhi https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=
secara signifikan oleh harga minyak – minyak &id=lnk2tdo8_P4C&oi=fnd&pg=PA1&dq=pal
nabati yang lain, dlam hal ini minyak kedelai, m++oil+soy+oil++edible+oil+price&ots=2ZLl
minyak canola, dan minyak biji bunga matahari. vb7QYM&sig=MbOGYMCcA_B8eNnkwEerUW
Hal ini dapat dipahami, karena harga minyak 448ks&redir_esc=y#v=onepage&q=palm%2
goreng sawit ini adalah lebih murah dibanding 0%20oil%20soy%20oil%20%20edible%20o
dengan minyak - minyak nabati lainnya. Harga il%20price&f=false
minyak goreng sawit yang lebih murah Hassan, A. dan Balu, N. (2016). Examining the
dibanding minyak nabati lain ini merupakan Long Term Relationship between The Prices
salah satu keunggulan, akan tetapi harga yang of Palm Oil and Soyabean Oil, Palm Oil
murah ini juga masih mengalami Production and Export: Cointegration and
kecenderungan penurunan harga dan oversuplai Causality. Oil Palm Industry Economic
pasokan. Pengolahan minyak sawit menjadi Journal, 16(1), 31-37.
produk produk hilir yang lain selain minyak In, Francis and Inder, B. (1997). Long-run
goreng sawit akan dapat menjaga kestabilan relationship between world vegetable oil
harga dan meningkatkan nilai tambah kelapa prices. Resource Economics 41:4, 455 – 470.
sawit. Publikasi tentang manfaat dan
6
Majalah Teknologi Agro Industri (Tegi)
Volume 11 No. 1 Juni 2019