Anda di halaman 1dari 10

SEJARAH PERADABAN ISLAM

AYAT-AYAT AL QURAN TEMATIK

ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN

Dosen Pengampu: Dr. H. A. Muiz Hamzah, M.Si


Peradaban dan kemajuan Islam berdasar dari petunjuk Al Quran dengan ayat-ayatnya
yang erat keterkaitannya dengan alam semesta, makhluk ciptaan Allah, manusia, dunia flora
maupun dunia fauna.

Petunjuk-petunjuk dari ayat0ayat Al Quran itu menjadi bahan dan dasar penjelasan-
penjelasan dalam membahas Islam sebagai agama yang tahmatan lil alamin, agama yang
memberikan dan mengantarkan kemaslahatan hidup bagi manusia baik di dunia maupun di
akhirat.

Pengembangan ilmu pengetahuan tersebut yang dikuatkan dengan dalil-dalil Naqli


(Al Quran dan Hadits). Pada akhirnya melahirkan ilmuan-ilmuan muslim yang terkenal.
Mereka meriset, meneliti, menguji dengan metoda ilmiah. Manusia sebagai makhluk Allah
yang diberi kemampuan akal pikiran, dan kecerdasan di beri tugas dan fungsi untuk
mengatur, mengelola, membudidayakan sehingga alam ini produktif.

Langit tujuh lapis

Surat Yunus ayat 10,

Al Mulk ayat 16

Dalam Al Quran Allah menyebutkan tujuh surga atau langit. Ketika ditelaah, atmosfer
bumi ternyata terbentuk dari tujuh lapisan. Di atmosfer terdapat suatu bidang yang
memisahkan lapisan dengan lapisan. Berdasarkan Encyclopedia Americana (9/188), lapisan-
lapisan yang berikut ini bertumpukan, bergantung pada suhu.
Lapisan pertama: troposfer. Lapisan ini mencapai ketebalan 8 km di kutub dan 17 km di
khatulistiwa dan mengandung sejumlah besar awan. Setiap kilometer suhu turun sebesar 6,5
derajat celcius bergantung pada ketinggian. Pada salah satu bagian yang disebut tropopause,
yang dilintasi arus udara yang bergerak cepat, suhu tetap konstan pada 57 derajat celcius.
Lapisan kedua: stratosfer. Lapisan ini mencapai ketinggian 50 km. Disini, sinat
ultraviolet diserap sehingga panas dilepaskan dan suhu mencapai 0 derajat celcius. Selama
penyerapan ini, dibentuklah lapisan ozon yang penting bagi kehidupan.
Lapisan ketiga: mesosfer. Lapisan ini mencapai ketinggian 85 km. Di sini, suhu turun
hingga 100 derajat celcius.
Lapisan keempat: termosfer. Peningkatan suhu berlangsung lebih lambat.
Lapisan kelima: ionosfer. Gas pada lapisan ini berbentuk ion. Komunikasi di bumi
menjadi mungkin karena gelombang radio dipantulkan kembali oleh ionosfer.
Lapisan keenam: eksosfer. Karena berada di antara 500 dan 1.000 km, karakteristik
lapisan ini berubah sesuai aktivitas matahari.
Lapisan ketujuh: magnestosfer. Disinilah letak medan magnet bumi. Penampilannya
seperti suatu bidang besar yang kosong. Partikel subatom yang bermuatan energi tertahan
pada suatu daerah yang disebut Sabuk Radiasi Van Allen. (Hanun Yahya, Manusia dan Alam
Semesta, 2004).

Keteraturan Langit

Surat Al Mulk Ayat 16

Pada malam tanggal 4 Juli 1054, para ahli astronomi Cina menyaksikan kejadian luar
biasa: Sebuah bintang yang sangat terang muncul secara tiba-tiba di sekitar gugusan Taurus.
Begitu terang sehingga dapat disaksikan, bahkan pada siang hari. Pada malam hari, bintang
tersebut lebih terang daripada bulan.
Apa yang diamati para ahli astronomi Cina adalah salah satu fenomena astronomis yang
paling menarik dan bencana paling besar di alam semesta. Itulah supernova.
Supernova adalah sebuah bintang yang hancur oleh ledakan. Sebuah bintang raksasa
menghancurkan diri dalam ledakan dahsyat, dan materi intinya bertebaran ke seluruh penjuru.
Cahaya yang dihasilkan dalam peristiwa ini ribuan kali lebih terang daripada keadaan normal.
Para ilmuwan masa kini menganggap bahwa supernova memainkan peran penting dalam
penciptaan alam semesta. Ledakan ini menyebabkan unsur-unsur berbeda berpindah ke
bagian lain alam semesta. Diasumsikan bahwa materi yang dilontarkan ledakan ini, kemudian
bergabung untuk membentuk galaksi atau bintang baru di bagian lain alam semesta. Menurut
hipotesis ini, tata surya kita, matahari dan planetnya termasuk bumi, merupakan produk
supernova yang terjadi dahulu kala.
Meskipun supernova tampak seperti ledakan biasa, pada kenyataannya sangat terstruktur
dalam setiap detailnya.
Perbandingan antara supernova dan jarak antarbintang hanyalah dua detail lain yang
sangat selaras pada alam semesta yang penuh keajaiban. Mengamati lebih teliti alam semesta,
pengaturan yang kita lihat begitu indah, baik dalam perancangan maupun susunan. (Harun
Yahya, Penciptaan Alam Semesta, 2004).

Kedudukan Bumi dan Tata Surya

Surat An Naba Ayat 6

Posisi bumi di dalam tata surya dan di alam semesta merupakan bukti kesempurnaan
penciptaan Allah. Temuan terakhir astronomi juga menunjukkan pentingnya keberadaan
planet lain bagi bumi. Ukuran dan posisi Jupiter, sebagai contoh, ternyata begitu penting.
Perhitungan astrofisika menunjukkan bahwa, sebagai planet terbedar dalam tata surya, Jupiter
menjamin kestabilan orbit bumi dan planet lain. Peran Jupiter melindungi bumi dijelaskan
dalam artikel “How Special Jupiter is” karya George Wetherill. Intinya, struktur bagi umat
manusia untuk hidup.

Posisi bumi di galaksi merupakan bukti bahwa bumi diciptakan bagi manusia untuk
hidup. Demikian pula seluruh hukum fisika alam semesta. Adalah kebenaran nyata bahwa
alam semesta diciptakan dan diatur oleh Allah.

Alasan mengapa sebagian orang tidak dapat memahami hal ini adalah prasangka mereka
sendiri. Namun, pemikiran yang murni berdasarkan kenyataan tanpa prasangka dapat dengan
mudah memahami bahwa alam semesta diciptakan dan dikendalikan oleh Allah bagi manusia
untuk hidup, seperti yang diungkapkan di dalam Al Quran.

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal....” (Q.S. Ali Imran, 3: 190-191).

Bumi, Planet yang Diciptakan untuk Umat Manusia

Surat At Taubah Ayat 9

Kalau dibandingkan dengan planet lain, bumi secara khusus dirancang bagi manusia. Air,
misalnya adalah senyawa yang sangat sulit ditemukan di bumi. Terlebih lagi, 70% permukaan
bumi tertutup air. Jutaan jenis makhluk hidup di air. Pembekuan air, kapasitas air untuk
menarik dan menyimpan panas, adanya badan air berukuran besar berbentuk lautan, dan
bahkan penyaluran panas yang melintasi bumi adalah karakteristik yang hanya dimiliki
sirkulasi badan cair yang konstan seperti di bumi.
Poros bumi membuat sudut miring sebesar 23 dari orbitnya. Musim terbentuk akibat
kemiringan ini. Andaikan kemiringan ini sedikit lebih besar atau lebih kecil, perbedaan suhu
antara musim akan menjadi ekstrem. Andaikan ini terjadi, di bumi akan terjadi musim panas
yang sangat panas dan musim dingin yang sangat dingin.
Selain bumi, ada pula planet-planet lain di dalam tata surya kita. Namun, di antara
planet-planet ini, satu-satunya planet yang memungkinkan adanya kehidupan adalah bumi.
Jarak antara bumi dengan matahari, kecepatan perputaran bumi pada sumbunya, kemiringan
sumbu bumi, dan berbagai faktor lepas lainnya yang sejenis memungkinkan planet kita
menikmati kehangatan ini di seantero bumi secara merata. Susunan lapisan udara bumi serta
ukuran bumi juga tepat sesuai kebutuhan. Cahaya yang sampai kepada kita dari matahari, air
yang kita minum, dan makanan yang kita nikmati semuanya sangat sesuai bagi kehidupan.
Singkatnya, segala tinjauan terhadap planet yang kita huni akan menunjukkan bahwa
bumi dirancang terutama untuk manusia agar kita dapat melihat bahwa keadaan di bumi
dirancang secara khusus. Kita cukup melihat kondisi di planet-planet lain secara kasar.
Contohnya Mars: lapisan udara di Mars merupakan campuran beracun yang mengandung
karbon dioksida dalam kadar tinggi. Tidak ada air di permukaan planet. Sering terjadi badai
raksasa dan badai pasir yang berlangsung selama berbulan-bulan tanpa henti. Suhu rata-rata
-53 derajat celcius. Bumi sebagai tempat yang dapat dihuni merupakan nikmat yang tidak
terkira.

Atap Bumi Yang Terpelihara

Surat At Taubah Ayat 118

Salah satu petunjuk terpenting bahwa langit adalah “atap yang terpelihara” adalah medan
magnet yang melingkupi bumi. Lapisan teratas atmosfer merupakan daerah medan magnet
yang disebut “Sabuk Van Allen”. Daerah ini dibentuk oleh sifat-sifat inti bumi.

Inti bumi mengandung unsur-unsur magnetik yang kuat seperti besi dan nikel. Yang
lebih penting, inti bumi terdiri atas dua struktur yang berbeda. Inti dalam berbentuk padat,
sedangkan inti luar berbentuk cair. Lapisan luar mengapung di atas lapisan dalam,
menciptakan efek magnetik pada logam-logam berat yang membentuk medan magnet. Sabuk
Van Allen adalah perpanjangan medan magnet ini yang mencapai lapisan luar atmosfer.
Medan magnet ini melindungi bumi dari kemungkinan bahaya dari angkasa.
Salah satu bahaya terbesar, adalah “angin matahari”. Selain panas, cahaya dan radiasi,
matahari mengirimi bumi angin yang tersusun gerak dengan kecepatan 1,5 miliar kilometer
per jam.

Angin matahari tidak dapat menembus Sabuk Van Allen, yang menciptakan medan
magnet pada jarak 64.000 km dari bumi. Ketika angin matahari, dalam bentuk hujan partikel,
bertemu dengan medan magnet bumi, partikel-partikel tersebut akan terurai dan mengalir
mengitari medan magnet bumi.

Gunung Berapi

Surat Thaha Ayat 105

“Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang gunung-gunung, maka katakanlah,


Tuhanku akan menghancurkannya (pada hari kiamat) sehancur-hancurnya.” (QS Taha, 20:
105).

Terdapat cairan di bawah kerak bumi yang sesekali dapat keluar melalui retakan kerak
bumi dan meletus dengan kencang. Kejadian menakurkan ini disebut letusan gunung berapi.

Bersamaan dengan ledakan dahsyat, gunung berapi memancarkan berton-ton debu dan
asap ke atmosfer. Letusan ini membentuk awan raksasa yang gelap di langit. Selanjutnya,
magma mulai mengalir di muka bumi, menyapu hutan dan kota atau tempat-tempat yang
dilaluinya.

Magma yang mengalir dari dalam gunung berapi ke muka bumi disebut “lava”. Suatu
waktu, lava membeku di atas muka bumi dan menjadi batu.

Sepanjang sejarah, banyak kota hancur bencana ini. Misalnya, pada abad pertama
masehi, ledakan gunung berapi telah menghancurkan kota Pompeii, sebuah kota makmur
sejahtera pada zaman Romawi, dari muka bumi. Kejadiannya sangat mengejutkan sehingga
orang-orang tewas tanpa sempat menyelamatkan diri. Tidak ada yang tersisa, penduduk
Pompeii yang terkenal biadab serta durhaka pada perintah Allah, hancur seketika. Al Quran
menggambarkan:”....Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil, ada yang ditimpa suara
keras yang mengguntur, ada yang kami benamkan ke dalam bumi, dan ada pula yang kami
tenggelamkan...” (QS Al-Ankabut, 29: 40).
Peran Gunung-Gunung

Surat Ar Rad Ayat 3

Surat Al Anbia Ayat 31

Al Quran mengarahan perhatian kita pada fungsi geologis penting dari gunung. Ayat
tersebut menyatakan bahwa gunung-gunung berfungsi meredam guncangan di permukaan
bumi. Kenuataan ini tidak diketahui oleh siapapun pada masa ketika Al Quran diturunkan.
Bahkan, fakta ini baru terungkap sebagai hasil riset geologi modern. Awalnya, manusia
mengira gunung-gunung hanyalah tonjolan di permukaan bumi. Namun, para ilmuwan
mendapati kenyataan lain dan bagian yang disebut sebagai akar gunung menghunjam ke
bawah mencapai 10-15 kali tinggi gunung itu sendiri. Dengan kondisi ini, gunung
memainkan peran serupa dengan paku atau pasak yang ditancapkan untuk mendirikan tenda.
Sebagai contoh, Gunung Everest, dengan ketinggian kira-kira 9 km di atas permukaan bumi,
mempunyai akar lebih dari 125 km.

Gunung-gunung muncul sebagai hasil pergerakan dan tumbukan dari lempengan-


lempengan raksasa yang membentuk kerak bumi. Ketika dua lempengan bertumbukan,
lempengan yang lebih kuat menyelip di bawah lempengan satunya, sementara yang diatas
melipat dan membentuk dataran tinggi dan gunung. Lapisan bawah bergerak di bawak
permukaan dan membentuk perpanjangan yang dalam ke bawah. Ini berarti gunung
mempunyai bagian menghujam jauh ke bawah yang tak kalah besarnya dengan yang tampak
di permukaan bumi. Professor Siaveda, ahli geologi kelautan terkemuka, berkomentar
mengenai gunung yang memiliki akar ini: Perbedaan dasar antara gunung dataran dan gunung
di laur terletak pada materinya. Namun, karakteristik serupa adalah keduanya memiliki akar
yang menahan tubuh mereka yang menjulang. Pada gunung-gunung dataran, materi ringan
dengan kekerapan rendah dari gunung dihunjamkan ke dalam bumi sebagai akar. Pada
gunung-gunung lautan, ada juga materi ringan yang menopang gunung sebagai akar. Dengan
demikian, fungsi akar-akar ini adalah untuk menopang gunung mernurut hukum Archimedes.
Lebih jauh, Dr, Frank Press, mantan Presiden Akademi Sains Nasional, AS, dalam
bukunya berjudul Earth yang masih digunakan sebagai buku teks di berbagai universitas,
menyatakan bahwa gunung-gunung ibarat pasak dan tertanam jauh di bawah permukaan
bumi.

Hujan Memberi Kehidupan

Surat An Nahl Ayat 65

Di dalam Al Quran banyak ayat yang menyeru kepada kita agar memperhatikan bahwa
hujan berguna untuk menghidupkan negeri (tanah) yang mati.

Selain tanah diberi air, yang merupakan kebutuhan mutlak bagi makhluk hidup, hujan
juga berfungsi sebagai penyubur. Tetesan hujan, yang mencapai awan setelah sebelumnya
menguap dari laut, mengandung zat-zat tertentu yang bisa memberi kesuburan pada tanah
yang mati. Tetesan yang memberi kehidupan ini disebut tetesan tegangan permukaan.
Tetesan tegangan permukaan terbentuk di bagian atas permukaan laut, yang disebut lapisan
yang lebih tipis dan 1/10 mm ini, terdapat sisa senyawa organik dari polusi yang disesbabkan
oleh ganggang mikroskopis dan zooplankton. Dalam sisa senyawa organik ini terkandung
beberapa unsur yang sangat jarang ditemukan pada air laut seperti fosfor, magnesium,
kalium, dan beberapa logam berat seperti tembaga, seng, kobal dan timah. Tetesan berisi
“pupuk” ini naik ke langit dengan bantuan angin dan setelah beberapa waktu akan jatuh ke
bumi sebagai tetesan hujan. Dari air hujan inilah, benih dan tumbuhan di bumi memperoleh
berbagai garam logam dan unsur-unsur lain yang penting bagi pertumbuhan mereka seperti
yang tertera dalam QS Qaf, 50: 9.

Garam-garam mineral yang turun bersama hujan merupakan contoh dari pupuk
konvensional (kalsium, magnesium, kalium, dan lain-lain) yang digunakan untuk
meningkatkan kesuburan. Sementara itu, logam berat, yang terdapat dalam tipe aerosol ini,
adalah unsur-unsur lain yang meningkatkan kesuburan pada masa perkembangan dan
produksi tanaman.

Singkatnya, hujan adalah penyubur yang sangat penting. Setelah seratus tahun lebih,
tanah tandus dapat menjadi subur dan kaya akan unsur esensial untuk tanaman, hanya dari
pupuk yang jatuh bersama hujan, hutanpun berkembang dan diberi makan dengan bantuan
aerosol dari laut tersebut.

Dengan cara seperti ini, 150 juta ton pupuk jatuh ke permukaan bumi setiap tahunnya.
Andaikan tidak ada pupuk alami seperti ini, di bumi ini hanya akan terdapat sedikit tumbuhan
dan keseimbangan ekologi akan terganggu.
Tentang Hati

Surat An Nahl Ayat 78

Hati berfungsi sebagai penyaring istimewa di dalam sistem peredaran darah. Sementara
hinjal menyaring kelebihan zat-zat sederhana yang terlarut dalam air, hati membersihkan
kelebihan zat-zat kompleks seperti obat dan hormon.

Hati tidak hanya berfungsi sebagai penyaring makanan dan kelebihan proses
metabolisme, tetapi juga memproduksi globulin dan enzim.

Sel-sel kupffer di hati menelan bakteri yang terdapat dalam darah yang melewati hati.
Menghasilkan sumber energi tubuh. Salah satu fungsi hati yang utama adalah produksi
glukosanya, sebagai sumber energi metabolisme.

Menyimpan darah, hati memiliki struktur yang dapat mengembang atau mengempis.
Dengan kemampuan membebaskan darak ke pembuluh darah halus.

Dalam tubuh yang sehat, hati dapat menyimpan hingga 10% total darah dalam tubuh atau
sekitar 450 mililiter darah. Dalam beberapa kondisi, misalnya ketika tersapat kelainan
jantung, jumlah darah yang beredah dalam tubuh menjadi terlalu banyak sehingga
membebani jantung, yang harus memompanya ke seluruh tubuh. Dalam kondisi seperti ini,
hati menggandakan kapasitas penyimpanan darahnya, sehingga mampu menyimpan hingga 1
liter darah. Dengan demikian, hati memungkinka jantung bekerja pada rentang kerja yang
aman.

Bekerja hemat: ketika glukosa dikonsumsi otot, asam laktat sebagai suatu kelebihan
metabolisme akan dihasilkan. Selama berada dalam otot, asam laktat menyebabkan rasa nyeri
dan menghambat pergerakan otot. Hati mengumpulkan asam ini dari otot dan dapat
mengubahnya kembali menjadi glukosa.
Proses Makanan dalam Tubuh

Surat An Nahl Ayat 114-115

Kita memperoleh energi yang kita buruhkan untuk kerja tubuh dari berbagai makanan
dan minuman. Akan tetapi, setiap makanan yang kita makan, misalnya nasi, daging, atau
pisang, perlu dicerna. Gula yang terkandung di dalam pisang atau dalam apel memberikan
bahan bakar untuk sel-sel kita dan meningkatkan energi kita. Protein yang terkandung di
dalam daging sangat penting untuk pertumbuhan sel kita dan tentu juga untuk tubuh kita.
Sekarang mari kita kenang kembali masa ketika kita masih bayi.

Berat kita adalah sekitar 2-3 kilogram ketika lahir. Berat kita ini akan meningkat menjadi
30-35 kilogram ketika kita berumur 10 tahun, menjadi 40-50 kilogram ketika berusia 15
tahun dan 50-60 kilogram ketika berusia 20-25 tahun.

Yang menyebabkan perbedaan sangat besar ini adalah karena sari makanan yang kita
makan bersatu pada tubuh kita seiring waktu. Beberapa dari makanan ini memberikan energi
yang diperlukan untuk mengendarai seperda, berlari atau bermain sedangkan lainnya bersatu
dengan tubuh dan membentuk daging dan tulang. Zat-zat buangan dikeluarkan dari tubuh.
Seluruh proses ini dilakukan oleh sistem pencernaan kita. Alat-alat tubuh dan kelenjar yang
terdiri atas lambung, usus, dan pankreas berperan dalam pencernaan.

Sistem kerja pencernaan mirip dengan sistem kerja penyulingan minyak. Minyak mentah
yang tiba di penyulingan adalah bahan baku yang diproses lagi oleh mesin dan disuling
sehingga bisa digunakan. Makanan yang kita makan adalah bahan baku pada tahap pertama
dan kemudian diproses di dalam lambung sehingga bisa digunakana oleh tubuh. Setelah
dilumatkan di dalam lambung dan usus, makanan siap untuk digunakan sebagai sari makanan
untuk sel-sel dan diantarkan pada bagian-bagian yang membutuhkan dalam tubuh melalui
pembuluh darah.

Semua ini adalah rancangan sempurna dari Tuhan kita yang telah menciptakan
segalanya. Bentuk sistem pencernaan ini hanyalah satu dari sekian banyak keajaiban yang
Allah ciptakan dalam tubuh kita.

Anda mungkin juga menyukai