1 Transmisi Listrik
Saluran Transmisi
1 Berdasarkan Tegangan
Saluran Transmisi
Berdasarkan Jarak
2
Saluran Transmisi
Berdasarkan Jenisnya
3
Teknisi K3 Listrik – CS Kreasi – Krishna Febriana
Jenis Saluran Transmisi
Saluran Transmisi
1 Berdasarkan Tegangan
Saluran Transmisi
Berdasarkan Jarak
2
Saluran Transmisi
Berdasarkan Jenisnya
3
Teknisi K3 Listrik – CS Kreasi – Krishna Febriana
Teknisi K3 Listrik – CS Kreasi – Krishna Febriana
Kelebihan :
Dimana tujuannya adalah agar drop tegangan dari penampang kawat
dapat direduksi secara maksimal, sehingga diperoleh operasional
yang efektif dan efisien
Kekurangan :
Konstruksi tiang (tower) yang besar dan tinggi, memerlukan tanah
yang luas, memerlukan isolator yang banyak, sehingga memerlukan
biaya besar
Kelebihan :
Tidak mengganggu keindahanatau membutuhkan lahan yang luas
dan kosong karena dapat dipendam di dalam tanah selain itu juga
tidak mudah terjadi gangguan akibat kondisi cuaca atau kondisi alam
Kekurangan :
Mahal dalam instalasi dan investasi serta sulitnya menentukan titik
gangguan dan perbaikannya.
Saluran Transmisi
1 Berdasarkan Tegangan
Saluran Transmisi
Berdasarkan Jarak
2
Saluran Transmisi
Berdasarkan Jenisnya
3
Teknisi K3 Listrik – CS Kreasi – Krishna Febriana
1. Jaringan transmisi jarak pendek
Mempunyai jarak di bawah 80 km dan tegangan
operasinya di bawah 20 kV
Saluran
2. Jaringan transmisi jarak menengah
Transmisi
Mempunyai jarak antara 80 – 150 km dan
Berdasarkan tegangan operasinya di antara 20 – 100 kV
Jarak
3. Jaringan transmisi jarak jauh
Mempunyai jarak diatas 150 km dan tegangan
operasinya di atas 100 kV
Saluran Transmisi
1 Berdasarkan Tegangan
Saluran Transmisi
Berdasarkan Jarak
2
Saluran Transmisi
Berdasarkan Jenisnya
3
Teknisi K3 Listrik – CS Kreasi – Krishna Febriana
1. Saluran Udara (Overhead Lines)
Menyalurkan energi listrik melalui kawat – kawat
yang digantung pada isolator antara menara atau
tiang transmisi
Kategori
2. Saluran Kabel Bawah Tanah (Underground Cable)
Saluran Menyalurkan energi listrik melalui kabel yang
Transmisi dipendam di dalam tanah
Konstruksi
Isolasi Konduktor dan Pondasi
Konstruksi
Isolasi Konduktor dan Pondasi
JENIS
Teknisi K3 Listrik – CS Kreasi – Krishna Febriana
1. Karakteristik Elektrik
Insulator mempunyai ketahanan tegangan impuls petir pengenal dan
tegangan kerja, tegangan tembus minimum sesuai tegangan kerja dan
merupakan bahan isolasi yang diapit oleh logam sehingga merupakan
kapasitor
2. Karakteristik Mekanik
Insulator harus mempunyai kuat mekanik guna menanggung beban
tarik konduktor penghantar maupun beban berat insulator dan
konduktor penghantar
JENIS
Persyaratan Komponen Transmisi
Konstruksi
Isolasi Konduktor dan Pondasi
1. Konduktivitas tinggi
Sifat Konduktor
Jenis Konduktor Menurut Bahannya
Konduktor Jenis Tembaga Konduktor Jenis Alumunium
Konstruksi
Isolasi Konduktor dan Pondasi
3. Pondasi
• SUTT & SUTET merupakan instalasi penting yang menjadi target mudah
(easy target) bagi sambaran petir karena strukturnya yang tinggi dan be-
rada pada lokasi yang terbuka
• Sambaran petir pada SUTT & SUTET merupakan suntikan muatan listrik.
Suntikan muatan ini menimbulkan kenaikan tegangan pada SUTT / SUTET,
sehingga pada SUTT / SUTET timbul tegangan lebih berbentuk gelombang
impuls dan merambat ke ujung – ujung SUTT / SUTET. Tegangan lebih aki-
bat sambaran petir sering disebut surja petir
• Jika tegangan lebih surja petir tiba di Gardu Induk, maka tegangan lebih
tersebut akan merusak isolasi peralatan gardu induk. Oleh karena itu, perlu
dibuat alat pelindung agar tegangan surja yang tiba di gardu induk tidak
melebihi kekuatan isolasi peralatan gardu induk
1. Konduktor Tanah
Media untuk melindungi konduktor phasa dari sambaran petir.
Konduktor ini dipasang di atas konduktor phasa sudut perlindungan yang
sekecil mungkin, dengan anggapan petir menyambar dari atas konduktor
4. Pentanahan (grounding)
Perlengkapan pembumian sistem transmisi yang berfungsi untuk
meneruskan arus listrik dari tiang SUTT dan SUTET ke tanah