Jurnal - Artikel Ilmiah - A.N - Komang.009docx
Jurnal - Artikel Ilmiah - A.N - Komang.009docx
Sehingga berdasarkan rumus-rumus diatas didapat rumus Untuk menghitung tinggi menara saluran transmisi, maka
untuk mencari tegangan tarik penghantar (M) yaitu: yang harus di perhitungkan adalah jarak bebas terhadap
permukaan bumi, jarak antar penghantar , dan jarak
(𝛿𝑞₂)2𝑆2𝐸 penghantar dengan kawat tanah.[6]
M= 𝑓12
(8)
Dimana Secara matematis dapat dituliskan:
8) Kontur Tanah
f₁ = 𝑇 f₂ = √8,82 𝑘𝑔²/𝑚𝑚⁴
𝐴
10,210 kg f₂ = 2,96 kg/mm²
f₁ =
240 mm²
Dengan demikian nilai andongan maksimum (D) dapat
f₁ = 42,541 kg/m/mm² ditentukan menggunakan rumus (10)
Setelah didapatkan hasil nilai dari menentukan berat
konduktor (ẟ), dan nilai tegangan kerja kawat penghantar 𝛿𝑞 𝑆2
2
(f₁). Maka dapat dicari gaya tarik (K) menggunakan rumus D=
8𝑓₂
(8)
0,001875 𝑘𝑔/𝑚/𝑚𝑚2 𝑥 (596,89 𝑚)²
D=
8 (2,96 𝑘𝑔/𝑚𝑚²)
668,020 𝑘𝑔/𝑚𝑚2 𝑚
D=
23,68 𝑘𝑔/𝑚𝑚²
D = 28,21 m
Dari perhitungan – perhitungan di atas nilai maksimum
andongan untuk tower yang ketinggiannya tidak sama tinggi
khususnya di tower T068 – T069 dengan panjang saluran
(span) 596,89 m yang menggunaka kawat penghantar ACSR
ukuran 240/40 mm adalah 28,21 meter. Temperatur yang
digunakan adalah temperature maksimumnya sebagai factor
Begitu juga untuk menentukan tegangan tarik sefty untuk antisipasi jika temperature mencapai nilai
penghantar (M) menggunakan rumus (9) maksimum, sehingga saluran transmisi bisa bekerja dengan
normal dan juga tidak membahayakan bagi saluran itu
(𝛿𝑞₂)2 𝑆² 𝐸 sendiri.
M=
24
(0,0001875 𝑘𝑔/𝑚/𝑚𝑚² 𝑥 1,37 )2 𝑥 (596,89 𝑚)2 𝑥 6300 𝑘𝑔/𝑚𝑚² b) Perhitungan tegangan tarik penghantar pada tower
M=
24 (T068 – T969)
0,0000065946 𝑘𝑔²/𝑚²/𝑚𝑚4 𝑥 356277,6721 𝑚2 𝑥 6300 𝑘𝑔/𝑚𝑚²
M= Untuk perhitungan tegangan tarik penghantar pada tower
24
yang ketinggiannya tidak sama tinggi .Rumus yang
14801,905 𝑘𝑔³/𝑚𝑚⁶ digunakan untuk menghitung tegangan tarik sama dengan
M=
24 rumus yang ada pada persamaan (11) .
M = 616,746 kg³/mm⁶ Tᴀ = T + W x D
Kemudian dapat ditentukan tegangan tarik terhadap Tᴀ = 10,210 kg + 0,45 kg/m x 28,21 m
andongan (f₂) menggunakan rumus (5) Tᴀ = 22,90 kg/m²
Tʙ = T + W ( D + H )
Tʙ = 10,210 kg + 0,45 kg/m (28,21 m + 41,95 m)
Tʙ = 10,210 kg + 0,45 kg/m x 70,16 m
Tʙ = 10,210 kg + 31,57 kg/m²
Tʙ = 41,78 kg/m²
Tₘ = jb + j + jt + Dₘₐₓ
Tₘ = 5,0 m + 3,7 m + 3,7 m + 28,21 m
Tₘ = 40,61 m
Jadi untuk tinggi tower jalur Lopana – GIS Teling Gambar 3: Kondisi damper vibrasi terpasang
tower T068 – T069 adalah 41,95 m, dengan
memperhitungkan jarak bebas terhadap permukaan bumi.
Untuk perbandingan bisa di lihat pada gambar (1) sampai
d) Perhitungan jarak antar kawat penghantar pada (2), damper vibration pada gambar (1) merupakan kondisi
tower T068 – T069 awal dari damper vibration terlihat tidak ada perubahan baik
dari bentuk dan kondisinya. Sedangkan pada gambar (2)
Berdasarkan tinggi tower jarak antar kawat penghantar merupakan damper vibration yang terpasang pada saluran
dapat ditentuan menggunakan rumus(3). transmisi jalur Lopana – GIS Teling tower T068 – T069
untuk kondisi damper vibration sebelah kanan terlihat sudah
mulai menjauh dari konduktor sehingga untuk perlindungan
𝑎 = 6,5√𝑆 + 𝑉 𝑐𝑚 dari damper vibration itu sendiri sudah mulai berkurang.
𝑎 = 6,5√2821 + 150 cm
𝑎 = 6,5 x 54,5 cm C. Analisa perhitungan andongan kawat saluran pada
𝑎 = 343,35 cm jaringan transmisi 150 kV jalur Lopana –GIS
Teling
B. Perbandingan kondisi damper vibration pada Berdasarkan parameter – parameter yang telah di
dapatkan maka hasil dari perhitungan andongan, tegangan
tower (T068 – T069)
tarik, tinggi menara, dan jarak antar penghantar seperti pada
tabel (VI)
Pada saluran transmisi sangatlah penting dalam
memperhatikan kualitas dari perlengkapan kawat Untuk mengantisipasi andongan pada saluran
konduktor, terutama untuk mengatasi getaran – getaran transmisi tower T068 - T069 yang diakibatkan oleh tekanan
yang diakibatkan oleh tekanan angin, salah satunya adalah angin sehingga perlu ditambahkan damper vibration, agar
damper vibration. Pada saluran transmisi 150 kV pada perlindungan dari damper vibration lebih optimal.
jalur Lopana – GIS Teling terkhususnya pada tower T068
– T069 meggunakan damper vibration stockbridge seperti
pada Gambar dibawah ini.
[4] BMKG Stasiun Klimatologi Kelas II Minahasa Utara
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
[5] Gonen, T. 1988. “Electric Power Transmission System
A. Kesimpulan Engineering: Analysis and Design”. California State
University Sacramento: A Wiley- Interscience
Berdasarkan dari hasil analisa dan pembahasan dapat publication, California.
di peroleh kesimpulan sebagai berikut: [6] Harmain, Sahid. (2007). “Menghitung Andongan
Kawat Penghantar Pada Saluran Transmisi 150 kV”.
1. Jika jarak span semakin panjang maka nilai JurnalTeknik Elektro. Universitar Mercu Buana
andongan maksimum akan semakin tinggi, begitu
juga sebaliknya jika jarak span semakin kecil [7] Lily S. Patras. Materi Pembelajaran Transmisi Tenaga
maka nilai andongan maksimum akan semakin Listrik. Manado. 2020
kecil.
2. Hasil hitung untuk perbandingan tegangan tarik [8] Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik
pada tower yang ketinggiannya tidak sama tinggi, Indonesia, Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya
untuk tower yang ketinggiannya lebih tinggi Mineral Republik Idonesia No 2 Tahun 2019 Tentang,
maka tegangan tarik yang di hasilkan akan Perubahan Atas Peraturan Menteri Energi Dan Sumber
semakin besar Daya Mineral No 18 Tahun 2015 Tentang Ruang Bebas
3. Keadaan suhu pada daerah kawat penghantar Dan Jarak Bebas Minimum Pada Saluran Udara
mempengaruhi andongan kawat penghantar. Tegangan Tinggi,Saluran Udara Tegangan Ekstra
Semakin tinggi suhunya, maka andongan akan Tinggi Dan Saluran Udara Tegangan Tinggi Arus
semakin besar, begitu juga sebaliknya. Searah Untuk Penyaluran Tenaga Listrik
4. Jika jarak damper vibration semakin menjauh dari
[9] PT. PLN (Persero) UPT Manado, Daftar Konduktor
konduktor maka perlindungan dari damper
yangdigunakan untuk SUTT/SUTET
vibrasi akan semakin kecil
[10] S, Rao., 1988. EHV – AC, HVDC: Transmission and
B. Saran Distribution Engineering, Bombai, India
1. Pembahasan dan hasil analisa perhitungan [11] SPLN T5.014-1:2020 Kriteria Desain saluran Udara
andongan kawat saluran pada jaringan transmisi Tegangan Tinggi dan saluran Udara Tegangan Ekstra
150 kV jalur Lopana – GIS Teling kiranya dapat Tinggi.
menjadi acuan dalam memperkirakan andongan
[12] Sumarsono, Heru. (2009). “Analisa Perhitungan Jarak
maksimum, jarak bebas, tinggi tower,
Antar Kawat dan Clearance Saluran Transmisi Udara”.
perlengkapan pada kawat penghantar dan
Jurnal Teknik Elektro Undip.
lingkungan sekitar sehingga saluran transmisi
bisa sesuai dengan standard yang telah [13] Suprihadi, Prasetyono. Pengaruh Kecepatan Angin pada
ditetapkan. Karakteristik Performasi Konduktor SUTET. elektronik
2. Pada saat pemeliharaan agar lebih di tingkatkan Jurnal Arus Elektro Indonesia (eJAEI). Universitas
agar peralatan – peralatan pendukung pada Jember.
konduktor bekerja lebih optimal terutama
peralatan damper vibration yaitu mengatasi [14] Widen, Lukmantono. (2006). “Studi Perancangan
getaran – getaran yang di akibatkan oleh tekanan Saluran Transmisi 150 kV Bambe Incomer”. Jurnal
angin. Teknik Elektro-FTI Institute Teknologi Sepuluh
November ITS.