Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena hanya
dengan rahmat dan ridho-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan modul pelatihan ini. Modul ini untuk memenuhi visi
dari mata kuliah wirausaha Politeknik Negeri Bandung.
Pada kesempatan ini, Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu Penulis dalam penyelesaian modul ini. Ucapan
terimakasih kepada:
1. Bapak Hendry.Dipl.Ing.HTL.,MT selaku pengajar mata kuliah
kewirausahaan.
2. Bapak Yulianto,Drs.,MM selaku pengajar mata kuliah kewirausahaan.
3. Bapak Sumargo,Ir,M.Sc.,Ph.D selaku pengajar mata kuliah perawatan
bangunan.
4. Kedua orang tua yang telah memberikan doa dan dukungan kepada
penulis.
5. Serta semua sahabat dan rekan-rekan yang telah membantu penulis
terutama rekan-rekan TPPG 2010 lainnya.
Sebagai manusia biasa, Penulis menyadari bahwa Penulisan modul ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu Penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca modul pelatihan ini baik dosen maupun mahasiswa atau pelaku
konstruksi, untuk menyempurnakan dan memperbaiki dikemudian hari. Penulis
mengharapkan ada perbaikan dari dosen Politeknik Negeri Bandung untuk
memperbaiki modul pelatihan ini demi kepentingan perkuliahan di lingkungan
kampus Politeknik Negeri Bandung. Penulis tidak bertanggungjawab atas
penyalahgunaan modul. Semoga modul pelatihan ini berguna bagi pembaca.
Shona Sulistya
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
DAFTAR ISI
ii
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
iii
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
SPESIFIKASI PELATIHAN
A. TUJUAN UMUM
Tujuan Umum Pelatihan
Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu melaksanakan
pekerjaan yang berkaitan dengan pengujian tanpa merusak pada struktur beton,
mencakup pemeriksaan visual, perencanaan pengujian, pelaksanaan pengujian
hingga mengolah data hasil pengujian dengan memperhatikan aspek K-3.
Tujuan Khusus Pelatihan
1. Mengenalkan & memahami tentang Non-destructive Test.
2. Memahami tahapan pengujian NDT pada beton.
3. Mampu melaksanakan pengujian.
4. Mampu mengolah data hasil pengujian.
5. Mampu menerapkan unsur K-3 pada pelaksanaan.
6. Mampu memeriksa hasil pelaksanaan pengujian struktur NDT.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Modul pelatihan pengujian palu beton dan ultrasonic pulse velocity ini
dibuat untuk menunjang unit kompetensi pelatihan sehingga peserta mampu
menerapkan kompetensi dengan benar selama melakukan pekerjaan.
Kriteria Penilaian
Pada akhir pelatihan peserta mampu :
1. Melaksanakan Pengujian dengan memperhatikan aspek K-3
2. Mampu mengolah data hasil pengujian
iv
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
PANDUAN PEMBELAJARAN
A. PENJELASAN SINGKAT MODUL
No Judul Keterangan
1 Pengertian NDT Menjelaskan mengenai pengertian NDT
dan aplikasi NDT dilapangan
2 Peralatan dan Fungsi Alat NDT Menjelaskan mengenai macam-macam
peralatan NDT pada beton yang sering
digunakan beserta fungsi masing-
masing alat tersebut.
3 Penerapan NDT Menjelaskan mengenai aplikasi
pengujian NDT
HAMMER TEST
4 Pengertian Menjelaskan pengertian dan sejarah
hammer test
5 Fungsi Menjelaskan mengenai tujuan dari
pengujian hammer
6 Standar Pengujian Menjelaskan standar dan persyaratan
dalam pengujian hammer
7 Tata Cara Pengujian Menjelaskan mengenai tahapan
pengujian hammer
8 Tata Cara Analisis Menjelaskan mengenai tata cara
mengolah hasil pengujian
9 Contoh Kasus Menjelaskan mengenai contoh aplikasi
hammer hingga tahap analisis hasil
pengujian
UPV
10 Pengertian Menjelaskan mengenai pengertian dan
sejarah UPV
11 Fungsi Menjelaskan mengenai fungsi / tujuan
pengujian beton dengan UPV
12 Standar Pengujian Menjelaskan mengenai standar UPV
13 Tata Cara Pengujian Menjelaskan mengenai tahapan
pengujian
14 Tata Cara Analisis Menjelaskan mengenai tata cara
mengolah data hasil pengujian
15 Contoh Kasus Menjelaskan mengenai contoh aplikasi
UPV hingga tahap analisis hasil
pengujian
Tambahan
16 PCACOL Menjelaskan mengenai tata cara
membuat diagram interaksi kolom
17 RESPONSE 2000 Menjelaskan mengenai tata cara
menghitung kapasitas penampang balok
/ Mn pada balok beton bertulang
v
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
B. PROSES PEMBELAJARAN
KEGIATAN KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG
INSTRUKTUR
Pembukaan dan Mengikuti penjelasan dengan tenang. INFOCUS,
Penjelasan Tujuan laptop
Pelatihan
Latar Belakang NDT Mengikuti penjelasan dengan tenang dan INFOCUS,
aktif. laptop
Pengenalan Macam- Mengikuti penjelasan dengan tenang dan INFOCUS,
Macam Alat NDT aktif. laptop
Pengenalan Hammer Mengikuti penjelasan dengan tenang dan INFOCUS,
Test aktif. laptop
Fungsi Hammer Test Mengikuti penjelasan dengan tenang dan INFOCUS,
aktif. laptop
Standar yang Mengikuti penjelasan dengan tenang dan INFOCUS,
digunakan aktif. laptop
Tata Cara Pengujian Ikut serta aktif dalam mengenal dan INFOCUS,
memperagakan alat hammer test
Tata Cara Analisis Mengikuti penjelasan dengan tenang dan INFOCUS,
aktif. laptop
Pengenalan UPV Mengikuti penjelasan dengan tenang dan INFOCUS,
aktif. laptop
Fungsi UPV Mengikuti penjelasan dengan tenang dan INFOCUS,
aktif. laptop
Standar yang Mengikuti penjelasan dengan tenang dan INFOCUS,
digunakan aktif. laptop
Tata Cara Pengujian Ikut serta aktif dalam mengenal dan INFOCUS, UPV
memperagakan alat
Tata Cara Analisis Mengikuti penjelasan dengan tenang dan INFOCUS,
aktif. laptop
Simulasi Studi Kasus Ikut serta aktif dalam pembahasan studi INFOCUS,
kasus laptop
Example Pengujian Peserta berperan aktif dalam simulasi INFOCUS,
Hammer Test pengujian hammer test
Example Pengujian Peserta berperan aktif dalam simulasi INFOCUS, UPV
UPV pengujian
Pengenalan ETABS Mengikuti penjelasan dengan tenang dan INFOCUS,
aktif. laptop
Pengenalan PCACOL Mengikuti penjelasan dengan tenang dan INFOCUS,
aktif. laptop
Pengenalan Response Mengikuti penjelasan dengan tenang dan INFOCUS,
2000 aktif. laptop
vi
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
BAB I
PENDAHULUAN
1
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
jembatan tua yang sudah tidak di fungsikan lagi dalam mendeteksi crack dan void
terutama antara daya lekat beton dan baja tendon akibat korosi, dalam melakukan
penelitiannya para ahli melakukan pengujian NDT dengan alat UPV dan
melakukan pembuktian dengan cara memotong bagian struktur yang di-
identifikasi memiliki crack dan void.
2
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
Terdapat juga beberapa alat lainnya seperti alat detektor tebal pelat lantai
atau carbonation test untuk melihat pH atau tingkat keasaman dari lingkungan
beton yang mempengaruhi baja tulangan serta peralatan lainnya. Peralatan NDT
umumnya di produksi oleh produsen tertentu seperti james instrument dan lainnya
sehingga masing-masing peralatan pada umumnya memiliki spesifikasi yang
berbeda-beda akan tetapi pada dasarnya memiliki kesamaan dalam hal
pengoperasiannya.
3
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
mutu. Berdasarkan PBI hal.34 umur beton normal bisa mencapai hingga 135%
pada saat umur 1 tahun seperti berikut :
Tabel 1 : Perbandingan kuat tekan beton
Umur (Hari) 3 7 14 21 28 90 365
Semen Portland Biasa 0,40 0,65 0,88 0,95 1,00 1,20 1,35
Semen Portland 0,55 0,75 0,90 0,95 1,00 1,15 1,20
Kekuatan awal tinggi
NDT biasanya digunakan dalam beberapa hal seperti untuk estimasi mutu
beton, tebal selimut beton aktual, tebal cat aktual, laju korositas tulangan baja,
mendeteksi keberadaan crack, kerusakan atau cacat pada material, ataupun untuk
mendapatkan data-data material terpasang ketika tidak ada as build drawing.
4
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
Dengan memeriksa secara visual terkadang para ahli dapat melihat kerusakan
yang terjadi dan dapat menilai berdasarkan visual apakah struktur dapat di
perbaiki atau dilakukan perkuatan ataupun demolis karena tingkat kerusakan
yang begitu besar.
Jenis kerusakan.
Dengan memeriksa secara visual kita dapat menentukan titik-titik kritis yang
perlu di uji berdasarkan jenis kerusakan, terkadang kita dapat menyimpulkan
beberapa kerusakan yang tidak perlu di uji karena kerusakan yang tidak parah
atau karena kerusakan tersebut dapat dilihat secara visual sehingga tidak perlu
dilakukan pengujian dan langsung dilaksanakan perbaikan.
Pemeriksaan visual memberikan gambaran mengenai kondisi struktur
dilapangan sehingga dapat menganalisa kerusakan atau gejala yang terjadi
misalnya retak, disintegrasi, perubahan warna, pelapukan, cacat permukaan dan
kurangnya keseragaman.
Informasi dapat dikumpulkan dari inspeksi visual untuk memberikan
indikasi awal dari kondisi struktur dan memungkinkan perumusan program
pengujian berikutnya. Dalam melaksanakan inspeksi visual aspek-aspek yang
harus diperhatikan adalah :
struktur yang sedang diselidiki.
struktur sekitar.
lingkungan.
iklim.
5
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
6
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
BAB II
HAMMER TEST
7
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
Peralatan yang paling sering digunakan dan yang paling cocok untuk beton
kisaran kuat tekan 20-60 N/mm2 dalam berbagai kekuatan adalah type N.
Sedangkan versi khusus lain yang tersedia untuk zona sensitif untuk beton mutu
rendah berkisar kuat tekan 5-25 kekuatan N/mm2 dianjurkan jenis pendulum
Rebound palu yang memiliki kepala palu diperbesar (Type P atau pendulum
hammer).
Secara umum hammer test terdiri dari beberapa tipe sesuai dengan mutu
beton yang akan diuji. Tipe yang digunakan dalam pengujian beton normal
biasanya memakai hammer test tipe N.
Secara umum alat ini bisa digunakan untuk :
Memeriksa keseragaman mutu beton.
Membandingkan beton diberikan dengan persyaratan yang
ditentukan.
Estimasi Perkiraan kekuatan beton.
Tes ini didasarkan pada prinsip bahwa nilai rebound dari massa elastis
tergantung pada kekerasan permukaan yang dipengaruhi oleh kekuatan pegas.
NDT memberikan informasi tentang mutu lapisan permukaan beton yang tidak
lebih dari 30 mm mendalam. Hasil memberikan ukuran kekerasan relatif dari zona
ini, dan ini tidak bisa langsung berhubungan dengan properti lainnya dari beton,
banyak faktor yang mempengaruhi hasil tetapi semua harus dipertimbangkan
8
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
sehingga kuat tekan karakteristik beton dapat diperkirakan dengan akurat. Faktor-
faktor yang mempengaruhi hasil tes adalah sebagai berikut :
Campuran karakteristik :
o Jenis Semen.
o konten Semen.
o Jenis agregat kasar.
karakteristik anggota :
o Massa.
o Pemadatan.
o Jenis Permukaan.
o Usia, tingkat kekerasan dan tipe curing.
o Permukaan karbonasi.
o Kelembaban.
o Suhu.
Pengaruh agregat pada hasil pengujian hammer test bisa dilihat pada
Gambar 2.3. Perbandingan kekuatan akibat agregat biasanya memiliki selisih
kekuatan 6-7 N/mm2, sedangkan akibat kondisi kelembaban bisa dilihat pada
Gambar 2.4 yang menunjukan bahwa kekerasan permukaan beton lebih rendah
ketika basah dari pada saat kering untuk itu pengujian hammer test harus sesuai
dengan standar yang berlaku.
9
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
2.2 Fungsi
Memeriksa keseragaman permukaan mutu beton.
Membandingkan mutu beton lapangan dengan persyaratan yang ditentukan
(mutu beton rencana).
Estimasi Perkiraan kuat tekan beton permukaan.
10
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
11
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
dilakukan pada daerah struktur yang tidak terdapat plester sehingga pengujian
dilakukan di daerah atap atau plafond sehingga memiliki kemungkinan jatuh dari
ketinggian tersebut. Pengujian pada daerah pantai seperti jetty memiliki tingkat
bahaya yang berbeda diantaranya tinggi rendah-nya kondisi ombak yang
memberikan hentakan terhadap perahu yang dipakai.
12
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
13
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
1. Kalibrasi alat
Umumnya kalibrasi alat hammer test menggunakan benda kalibrasi tipe
cube sesuai dengan spesifikasi alat hammer. Kalibrasi digunakan sebagai
pedoman dalam menilai kondisi alat berbanding dengan standar alat yang berlaku.
Kalibrasi tipe cube seperti pada gambar berikut :
14
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
15
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
2. Metode Pengujian
16
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
Hasil uji dengan menggunakan alat Hammer Test tergantung kepada rata dan
tidaknya permukaan, basah keringnya bidang uji dan sudut inklinasi.
Berdasarkan data diatas ada beberapa faktor lain yang perlu diperhatikan
dalam melaksanakan pengujian yaitu :
Umur struktur.
Pada tahap konstruksi umur beton sangat mempengaruhi terhadap hasil
pengujian dengan palu beton, berdasarkan pengalaman umur beton dari 1
hingga 14 hari mengalami peningkatan yang signifikan, sedangkan 14 hari
hingga 28 hari beton mengalami peningkatan yang tidak terlalu signifikan
berkisar antara 1-3 Mpa. Berbeda hal-nya dengan pengujian terhadap struktur
eksisting yang sudah berumur panjang, akan banyak faktor yang
mempengaruhi terhadap hasil pengujian yang berkaitan erat dengan
depresiasi bangunan (penurunan mutu).
Kondisi permukaan.
Pastikan kondisi permukaan beton tidak terlalu lembab,kasar dan kering
sehingga pembacaan nilai rebound dapat lebih efektif.
1. Marking area.
Pengujian pada satu objek struktur minimal dilakukan dengan 10x pukulan
sehingga didapatkan 10 nilai rebound. Marking area dilakukan dengan cara
membuat persegi dengan lebar 3x2,5cm (2,5cm merupakan jarak minimal
pembacaan antar titik uji) hingga didapat titik uji berjumlah 10 seperti pada
gambar berikut :
17
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
2. Tahap pengujian.
Pengujian dilakukan dengan cara menghentakan plunger (kepala hammer)
kebagian struktur yang akan di uji. Jarak pengujian sesuai dengan tahap marking
area yaitu berkisar 2,5cm, contoh pengujian terhadap struktur beton kolom bisa
dilihat pada gambar berikut :
18
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
pengujian terhadap nilai 10 rebound tersebut harus masuk dalam kisaran batas
plus 5 dan min 5 terhadap nilai rata-rata rebound. Sebagai contoh nilai rata-rata
rebound adalah 33, hasil pengujian harus berada dalam batas atas yaitu 33+5 dan
batas minimal 33-5. Apabila didapatkan nilai yang tidak masuk dalam batas
tersebut hendaknya dilakukan pengujian ulang terhadap titik tersebut, pengujian
dilakukan didaerah sekitar titik yang tidak masuk persyaratan dengan rentang
jarak disesuaikan atau 2,5cm. Tabel berikut memberikan contoh analisa terhadap
hasil pengujian yang menunjukan nilai dari rebound masuk dalam rentang 5 dari
nilai rata-rata rebound.
Tabel 3 : Contoh Pengujian hammer
Strike Rebound Average Average After Compression
Location
Angle Number Prior to Calibration (b) Remark
Code
(R) Calibration (N/mm)
1 2 3 4 6 = 4 x CV 7 8
37 35 36
36 38 38
Bawah 0 36,2 37,18 33,28
36 34 36
36
19
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
1 (bmb)2
S= ............................................................... Persamaan 4
1
Dimana :
bm = kuat tekan beton rata-rata
N = Jumlah benda uji
b = kuat tekan beton
S = standar deviasi / mutu pelaksanaan
20
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
21
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
10 1,23
11 1,19
12 1,15
13 1,12
14 1,1
15 1,07
16 1,06
17 1,04
18 1,03
19 1,01
20 1
22
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
HAMMER TEST
(ASTM C.805-97)
Nomor : B-1 Done by : Shona S
Concrete element : Kolom Checked by : -
Location : Politeknik Negeri Bandung Date : 01-Des-2013
Project : Sipil 2 Polban
Date of Testing : 28-29 Nov 2013
Age of Concrete : > 28 days
Type N - 34 Manufactur : Matest
Equipment series number 1 P 0077 Calibration Average : 77,9
Equipment calibration 78 78 78 Calibration Standard : 80
Calibration Date: 78 78 78 Calibration Value (CV) : 1,027
28-Nov-13 78 78 78
09.00 WIB 77
23
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
HAMMER TEST
(ASTM C.805-97)
Done by : Shona S
Concrete element : Kolom Checked by : -
Location : Politeknik Negeri Bandung Date : 01-Des-2013
Project : Sipil 2 Polban
Date of Testing : 28-29 Nov 2013
K- D-5,C-5,A-5,F-6 246 267 273 271 1437 281 117 153 28,48445209
K- D-6,C-6,A-6,F-7 268 255 255 273 234 835 835 112
K- D-7,C-7,A-7,F-8 264 267 275 351 378 272 81 4571 Kg/cm
K- D-8-C-8,A-8 341 303 321 3283 365 1360 Memuaskan
Hasil pengujian yang baik dapat juga ditambahkan lampiran berupa grafik
hasil pengujian (grafik berupa arsiran) atau ditambahkan tabel seperti tabel
dibawah ini :
Kode Hasil Pengujian KETERANGAN
Benda Hammer Test PUNDIT PBI 1971 K-300
Uji Kg/cm Kg/cm 80%*Mutu Rencana Mutu Rencana
COR ULANG GROUTING LOLOS KUAT TEKAN LAB. Hammer PUNDIT Hammer PUNDIT
D-4 318 277 LOLOS LOLOS LOLOS TIDAK
C-4 330 337 LOLOS LOLOS LOLOS LOLOS
A-4 314 289 LOLOS LOLOS LOLOS TIDAK
F-5 316 301 LOLOS LOLOS LOLOS LOLOS
D-5 270 289 LOLOS LOLOS TIDAK TIDAK
C-5 294 277 LOLOS LOLOS TIDAK TIDAK
A-5 300 LOLOS - LOLOS -
F-6 299 LOLOS - LOLOS -
D-6 295 253 LOLOS LOLOS LOLOS TIDAK
C-6 280 LOLOS - TIDAK -
A-6 280 265 LOLOS LOLOS TIDAK TIDAK
F-7 300 LOLOS - LOLOS -
D-7 290 LOLOS - LOLOS -
C-7 294 253 LOLOS LOLOS LOLOS TIDAK
A-7 302 LOLOS - LOLOS -
F-8 351 LOLOS - LOLOS -
D-8 341 265 LOLOS LOLOS LOLOS TIDAK
C-8 333 240 LOLOS LOLOS LOLOS TIDAK
A-8 353 LOLOS - LOLOS -
24
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
BAB III
ULTRASONIC PULSE VELOCITY
25
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
hanya untuk suhu di luar kisaran ini seperti yang diberikan dalam Gambar
berikut :
26
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
3.2 Fungsi
Alat NDT UPV yang akan dibahas disini adalah tipe V-Meter Mark IV dari
produsen James Instruments Inc. Ada beberapa fungsi dari alat V-Meter ini yaitu
:
Estimasi Homogenitas beton dan kayu.
Mendeteksi void,crack,honeycombs, splits dan rooting.
Estimasi kuat tekan beton, hingga kuat tekan beton paska kebakaran atau
serangan kimia tertentu.
Estimasi nilai kepadatan atau kualitas dari kayu dan beton.
Estimasi kedalaman dan tipe retakan.
Estimasi modulus elastisitas atau poissons ratio.
27
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
28
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
29
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
Gambar 17 Salep
Sumber : Data Pribadi
30
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
31
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
1. Setting V-Meter sesuai penggunaan yaitu untuk beton dengan ketentuan sebagai
berikut :
Density : 2400 Kg/cm3
: 0,17
Ubah display dari P-Velocity ke P-Distance (yang kita cari nilai velocity)
dengan syarat kita mengetahui jarak pengujian (menggunakan meteran).
32
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
33
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
34
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
Dimana :
L : jarak lintasan (mm)
35
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
Dimana :
L : jarak lintasan (mm)
T : Waktu tempuh gelombang ultrasonik (sec) / didapatkan dari
pengujian.
Tabel 8 : Kepadatan Beton
Longitudinal pulse velocity Quality of concrete
Km/s.103 Ft/s
>4,5 >15 Excellent
3,4-4,5 12-15 Good
3,0-3,5 10-12 Doubtfull
2,0-3,0 7-10 Poor
<2,0 <7 Very poor
Sumber : Guidebook on non-destructive testing of concrete structures (Vienna, 2002)
412 22
C= .......................................................................... Persamaan 8
22 12
dimana :
C = Kedalaman retak
T1 = Transmit time untuk combinasi 1
T2 = Transmit time untuk combinasi 2
Xi = Jarak antara tranducer dengan retakan
36
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
Tempatkan kedua transduser dekat retak dan di sisi berlawanan dari retak.
Pindahkan salah satu tranducer menjauh dari retak. Jika waktu transit menurun ini
menunjukkan bahwa retak lereng menuju arah di mana transduser dipindahkan
seperti pada Gambar 27.
dimana :
h = Kedalaman retak
T1 = Transmit time untuk combinasi 1
T2 = Transmit time untuk combinasi 2
L = jarak transmitter ke arah retakan
37
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
Gambar 30 Nilai F
Sumber : V-Meter Manual Book
38
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
39
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
1 (bmb)2
S= ............................................................. Persamaan 11
1
40
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
12 1,27
13 1,24
14 1,21
15 1,18
16 1,16
17 1,14
18 1,12
19 1,11
20 1,09
21 1,08
22 1,07
23 1,06
24 1,05
25 1,04
26 1,03
27 1,02
28 1,02
29 1,01
30 1
Sumber : Tabel 4.1 SNI 03-6815-2002
41
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
42
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
Kg/cm
Cukup
Fair
(Average) bm 301,67 Total 50364,57
(Characteristic) bk K- 226
43
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
44
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
BAB IV
TAMBAHAN
4.1 PCACOL
45
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
Isikan nama Project, Code Colum dan Engineer atau nama user.
Isikan Unit satuan yang digunakan (rekomendasi : Metric)
Isikan Design code (rekomendasi ACI yang mempunyai kemiripan dengan
SNI)
Isikan Axis (tergantung kolom yang akan di analisa apakah 1 axis atau
biaxial/ 2 arah).
Setelah selesai klik OK.
46
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
Masukan mutu beton dalam kolom fc dan mutu baja tulangan dalam satuan
MPa. Sebagai contoh K-300 = 24.9 MPa.
3. Input Section :
Terdapat 3 pilihan dalam membentuk dimensi penampang seperti pada
gambar berikut :
47
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
48
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
5. Input Load
Dalam menu Load kita dapat memasukan beban yang bekerja pada kolom
tersebut, gaya-gaya dalam yang dapat dimasukan adalah Pu dan Mu, bila
biaxial terdapat 2 Mu yaitu arah X dan Y. Gambar dibawah hanya sebagai
contoh dari input beban (jangan ditiru, beban dimasukan sesuai dengan beban
yang bekerja pada kolom tersebut)
6. Solve Execute
Merupakan satu menu untuk execute hasil analisa kita.
49
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
Jika gaya dalam yang kita masukan berada dalam diagram interaksi kolom
dan bertanda (+) maka kolom dalam kondisi aman.
Untuk analisa lebih lanjut bisa dilakukan analisis manual dengan
menggunakan SNI yang berlaku.
50
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
Step 1 : Isi judul, mutu beton (MPa), mutu baja tulangan (MPa).
Step 3 : Isi jumlah tulangan, top (bagian atas), bottom (bagian bawah).
51
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
Dibawah merupakan contoh output dari hasil analisa yang telah dilakukan,
apabila terdapat gaya-gaya dalam dapat dimasukan dalam bagian loads.
Apabila ingin running hasil dapat menekan tombol solve.
52
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
2. Pelat 1 Arah
Step 1 : Isi judul, mutu beton (MPa), mutu baja tulangan (MPa).
53
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
Step 3 : Isi jumlah dan diameter tulangan bagian atas dan bawah.
54
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
55
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
56
MODUL PELATIHAN NON-DESTRUCTIVE TEST
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
57