Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sepeda adalah kendaraan beroda yang memiliki setang, tempat duduk dan
pengayuh yang digerakkan dengan kaki untuk menjalankannya (Kamus Besar
Bahasa Indonesia). Sepeda adalah transportasi yang memiliki kelebihan yaitu
bebas emisi, menyehatkan, ekonomis dan aman sedangkan kekurangannya yaitu
pengendara akan merasa lelah. Sepeda digolongkan menjadi beberapa tipe
berdasarkan fungsinya, seperti sepeda gunung, BMX, sepeda mini, sepeda lipat,
sepeda balap, sepeda jalan raya. Pada dasarnya semua jenis sepeda adalah identik.
Yang membedakan sepeda yang satu dengan yang lainnya adalah kualitas, berat,
desain, metode fabrikasi dan kemudahan penggunaaan komponen-komponennya
(Ballantine, 2000). Beberapa jenis sepeda dapat dilihat pada gambar 1.1.

(a) (b)

(c) (d)

1
(e) (f)
Gambar 1.1. Jenis sepeda berdasarkan fungsi dan ukurannya : (a) Sepeda gunung
( bike4everything.files.wordpress.com, 2013); (b) BMX (eviweis.blogspot.com,
2013); (c) Sepeda mini (www.zuperklik.com, 2013); (d) Sepeda lipat (www.
sepeda-polygon.info, 2013); (e) Sepeda balap (sepedalovers.wordpress.com,
2013); (f) Sepeda jalan raya (rayzhan.wordpress.com, 2013)

Sepeda diproduksi pertama kali pada tahun 1817 oleh seorang Jerman
bernama Baron Karl von Drais. Sepeda ini belum menggunakan pedal sehingga
untuk menggerakkannya dengan cara mendorong menggunakan kaki. Model
sepeda ini masih terlihat seperti kereta kuda. Pada tahun 1839 Kirkpatrick
MacMillan, pandai besi kelahiran Skotlandia membuat sepeda yang sudah
menggunakan pedal sebagai alat penggerak.Kemudian sepeda dimanufaktur
secara masal untuk pertama kalinya pada tahun 1861 di Perancis oleh Pierre
Michaux. Saat itu sepeda bernama velocipede. Seiring berkembangnya teknologi,
geometri sepeda sudah disempurnakan berdasarkan ukuran tubuh manusia.
(Ballantine, 2000).

Sepeda tersusun atas komponen frame, roda, sistem transmisi, rem, sadel,
setang dan porok (Barnet, 2003). Komponen-komponen sepeda saling
berhubungan dan menopang berat pengendara. Frame merupakan bagian yang
paling penting dari sepeda karena komponen sepeda yang lain dipasang pada
frame. Komponen lain yang dipasang pada frame berfungsi untuk menggerakan
dan mengemudikan sepeda seperti crank arm, pedal, stem extension, setang, dsb.
Komponen-komponen sepeda tersebut tidak hanya berfungsi untuk menggerakkan

2
dan mengemudikan sepeda namun juga untuk membuat tampilan sepeda terlihat
lebih menarik sehingga komponen tersebut juga merupakan aksesoris sepeda.

Setiap tipe sepeda memiliki ukuran standar yang berbeda. Sehingga


aksesoris sepeda dirancang berdasarkan tipe sepeda agar pengguna nyaman saat
menggunakan sepeda. Aksesoris paling penting pada bagian kemudi merupakan
setang dan stem. Setang dan stem digunakan untuk mengendalikan sepeda dan
menopang beban pengendara.

Sifat-sifat penting yang harus dimiliki setang dan stem adalah kekuatan
yang tinggi, dan massa yang ringan. Kekuatan yang tinggi diperlukan untuk dapat
menopang berat pengendara dengan sempurna dan mencegah kerusakan ketika
melalui medan-medan yang sulit seperti pegunungan dan bebatuan. Massa yang
ringan diperlukan agar penggunaan tenaga pengendara lebih efisien. Pengendara
akan mengalami kesulitan ketika mengemudikan sepeda jika setang dan stem
sepeda berat.

Setang dan stem umumnya dibuat dari pipa-pipa baja. Stem dibuat dengan
cara menyambungkan pipa-pipa baja dengan proses pengelasan. Pengelasan cair
merupakan teknologi pengelasan yang umum dipakai. Pengelasan cair adalah cara
pengelasan di mana sambungan dipanaskan sampai mencair dengan sumber panas
dari busur listrik atau semburan api gas yang terbakar. Setang dibuat dengan
mem-bending pipa yang memiliki diameter sesuai ukuran standar setang. Proses
bending pipa menggunakan mesin bending cnc agar sudut yang dibentuk akurat
dan presisi.

Setang dan stem yang di rancang dengan pengecoran belum banyak


dilakukan di Indonesia, padahal pengecoran di Indonesia sudah banyak dilakukan
oleh industri kecil dan menengah. Pembuatan setang dan stem dengan cara yang
dijelaskan pada paragraf sebelumnya tergolong kompleks dan rumit. Industri kecil
dan menengah hanya mungkin melakukan proses pengelasan dan bending setang
secara manual, sedangkan bahan baku pipa tetap harus diperoleh dari industri
besar. Hal ini mengakibatkan ketergantungan terhadap bahan baku seamless pipe

3
menjadi sangat besar dan sulit membuat setang dengan ukuran yang tepat karena
memerlukan modal besar untuk membeli mesin bending cnc. Setang dan stem
yang dibuat dengan pengecoran diharapkan dapat memajukan serta
memberdayakan industri kecil dan menengah.

Setang dan stem yang dibuat dengan pengecoran memiliki kendala yaitu
bentuk yang kompleks. Profil setang dan stem umumnya berupa lingkaran
berongga. Setang dan stem yang dibuat dengan proses pengecoran cenderung
lebih berat dibandingkan stem dan setang yang dibuat dengan proses pengelasan
seamless pipe. Diperlukan analisis dan optimasi setang dan stem yang tepat, agar
setang dan stem yang kuat, ringan dan nyaman dapat dibuat dengan proses
pengecoran.

1.2. Rumusan Masalah

1. Setang dan stem memiliki bentuk yang cukup kompleks untuk diproduksi
dengan proses pengecoran. Desain yang tepat diperlukan agar setang dan
stem dapat diproduksi dengan proses pengecoran. Desain harus juga
mengikuti suatu ukuran standar agar terjamin kenyamanannya.
2. Massa setang dan stem yang diproduksi dengan proses pengecoran
cenderung lebih berat dari massa frame yang diproduksi dengan proses
pengelasan seamless pipe. Optimasi yang tepat diperlukan agar setang dan
stem yang dibuat dengan proses pengecoran ringan dan kuat.

1.3. Batasan Masalah

1. Setang dan stem yang dirancang adalah setang dan stem sepeda jenis
Mountain Bike (MTB). Bentuk setang dan stem terinspirasi dari setang
dan stem sepeda MTB Polygon Premiere 3.0 yang dapat dilihat pada
gambar 1.2.

4
Gambar 1.2. Setang dan stem MTB Polygon Premiere 3.0
(www.bukalapak.com, 2013)

2. Desain dan optimasi bentuk setang dan stem dilakukan dengan


menggunakan software Autodesk Inventor Professional 2013. Analisis
beban setang dan stem dilakukan dengan menggunakan software Abaqus
6.11. Simulasi pengecoran dilakukan menggunakan software Flow-3D
10.0.1. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode permodelan dan
perhitungan yang terdapat dalam software tersebut.

1.4. Tujuan Perancangan

1. Merancang setang dan stem sepeda MTB yang ringan dan kuat.
2. Merancang setang dan stem sepeda MTB yang dapat diproduksi dengan
proses pengecoran.

1.5. Manfaat Perancangan

1. Memperoleh setang dan stem sepeda MTB yang aman dan nyaman untuk
digunakan.
2. Memperoleh setang dan stem sepeda MTB yang unik, yang proses
pembuatannya berbeda dengan proses pembuatan setang dan stem sepeda
MTB pada umumnya.

5
1.6. Sistematika Penulisan

BAB 1 Pendahuluan

Meliputi : latar belakang, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat


dari penelitian dan sistematika penulisan.

BAB 2 Tinjauan Pustaka

Meliputi : penjelasan tentang setang dan stem, material setang dan stem,
tinjauan umum proses pengecoran.

BAB 3 Landasan Teori

Meliputi : metode elemen hingga, pembuatan pola, teori pembuatan


cetakan pasir, paduan aluminium 356.

BAB 4 Metodologi Penelitian

Meliputi : penjelasan tentang software SIMULIA Abaqus 6.11 dan Flow


3D, studi perancangan setang dan stem, studi analisis kekuatan setang dan
stem, studi analisis pengecoran pada setang dan stem, studi optimasi pada
setang dan stem, studi kondisi beban pada setang dan stem.

BAB 5 Hasil Penelitian dan Pembahasan

Meliputi : rancangan setang dan stem, analisis setang dan stem dan
prosedur pengecoran

BAB 6 Penutup

BAB 7 Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai