Sistem AC

DISIPLIN, TANGGUNG JAWAB, DAYA JUANG, KERJA SAMA, SOPAN, SANTUN, JUJUR, INOVATIF DAN KREATIF
SISTEM AIR CONDITIONER
FUNGSI SISTEM AIR CONDITIONER (AC) MOBIL

1. MENGATUR TEMPERATUR UDARA RUANG PENUMPANG
2. MENGATUR KELEMBABAN UDARA RUANG PENUMPANG
3. MENGATUR ALIRAN UDARA RUANG PENUMPANG
4. MEMURNIKAN UDARA RUANG PENUMPANG
PRINSIP KERJA SISTEM AIR CONDITIONER
Siklus Air Conditioner
merupakan suatu
rangkaian yang tertutup
Siklus 1-2
Pada siklus ini kompresor
berputar menghisap gas
refrigirent temperatur
rendah dan tekanan
rendah ditekan menjadi
gas refrigirent
temperatur tinggi dan
tekanan tinggi
Siklus 2-3
Gas refrigirent
tekanan tinggi dari
kompresor tersebut
dialirkan ke kedalam
kondenser.
Di kondenser ini panas
refrigerant dilepaskan
keudara melalui sirip-
sirip kondensor dibantu
dengan aliran udara dari
kondensor fan sehingga
terjadi pengembunan
dan gas refrigirant akan
berubah wujud menjadi
cairan refrigirent yang
bertemperatur tinggi dan
bertekanan tinggi.
Siklus 3-4
Cairan refrigirent
tekanan tinggi dari
kondensor mengalir ke
ke recaiver/drayer untuk
disaring dan ditampung
sebelum mengalir ke
ekspansi valve.
Siklus 4-1
Refrigirent cair yang
bertemperatur tinggi dan
bertekanan tinggi akan
dipancarkan oleh
ekspansi valve sehingga
akan berbentuk kabut
yang bertemperatur
rendah dan bertekanan
rendah lalu mengalir
kedalam evaporator
untuk menyerap udara
panas dari ruang
penumpang sehingga
udara tersebut menjadi
dingin sesuai kebutuhan.
Siklus 4-1
Akibat penyerapan
panas tersebut
temperatur refrigirent
akan naik dan
menguap sehingga
berubah wujud dari
kabut temperatur
rendah tekanan
rendah menjadi gas
temperatur rendah
tekanan rendah untuk
selanjutnya dihisap
lagi ke kompresor
untuk proses
berikutnya.
PRINSIP KERJA SISTEM AC
Cairan refrigirent dari
receiver yang
bertekanan 15 kg/cm2
suhu 500C oleh katup
expansi tekanannya
diturunkan menjadi
2.1kg/cm2 dengan suhu
00C masih dalam bentuk
cairan.
Di evaporator refrigirent
akan menyerap panas
ruang penumpang
sehingga berubah wujud
mwnjadi gas lalu
mengalir ke kompresor
(pump)
KOMPONEN SISTEM AIR CONDITIONER
Gas refrigirent dengan
2.1kg/cm2 dengan suhu
00C oleh kompresor
temperatur dan
tekanannya dinaikkan
menjadi 800C suhu 15
kg/cm2 lalu masuk ke
kondensor. Dikondensor
temperatur refrigirent
diturunkan dari 800C
menjadi 500C pada
tekanan yang tetap 15
kg/cm2 swhingga gas
refrigirent berubah
menjadi cairan
refrigirent lalu disaring
dan ditampung di
receiver
SIKLUS REFRIGIRENT
a. Tekanan refrigirent 2.1
kg/cm2 suhu 100C
refrigirent berwujud gas
b. Tekanan dan suhu
refrigerent dinaikkan ke
17 kg/cm2 suhu 800C
refrigirent masih tetap
berwujud gas
c. Pada tekanan yang
tetap 17 kg/cm2 suhu
refrigirent diturunkan
dari 800C menjadi 500C
sehingga refrigirent
akan berubah wujud dari
cair menjadi gas
d. Tekanan dan suhu
refrigiren diturunkan
menjadi 2.1 kg/cm2 suhu
00C wujud refrigirent
masih cair/kabut
KOMPONEN SISTEM AIR CONDITIONER
KOMPONEN SISTEM
AC
1. KOMPRESOR
2. KONDENSOR
3. RECAIVER/DRYER
4. PIPA AC
5. BLOWER
6. SARINGAN UDARA
7. EXPANSION VALVE
DAN EVAPORATOR
KOMPRESSOR
Berfungsi untuk
menghisap dan
mengkompresikan
gasrefrigirant yang
temperatur rendah
tekanan rendah menjadi
gas refrigirent
temperatur tinggi
tekanan tinggi
KOMPRESSOR
Tipe Crank :
Pada tipe ini sisi piston
yang berfungsi hanya
satu sisi saja, yaitu
bagian atas. Oleh
sebab itu pada kepala
silinder ( valve plate )
terdapat dua katup
yaitu katup isap
(suction) dan katup
penyalur (Discharge)
KOMPRESSOR
Tipe Swash Plate :
Terdiri dari sejumlah
piston dengan interval
72o untuk kompresor
10 silinder dan interval
120o untuk kompresor
6 silinder.
KOMPRESSOR
Tipe through vane
ini terdiri atas dua
vane yang integral dan
saling tegak lurus. Dan
bila rotor berputar
vane akan bergeser
pada arah radial
sehingga ujung-ujung
vane akan selalu
bersinggungan dengan
permukaan dalam
silinder.
KONDENSOR
Berfungsi untuk
melepasakan panas gas
refrigerant telah
dikompresikan oleh
kompresor ke udara dan
dibantu oleh aliran udara
dari kondensor fan
sehingga gas berubah
menjadi cairan refrigirent
bertemperatur tinggi
tekanan tinggi
RECEIVER/DRYER
Berfungsi untuk
menyaring dan
menampung sementara
cairan refrigerant
mengalirkan ke
expansion valve.
Dryer/receifer akan
menyaring uap air dan
kotoran yang dapat
menggangu siklus
refrigerant
PIPA AC
Berfungsi untuk
menghubungkan
komponen-komponen
sistem AC dan sebagai
saluran refrigeren
dalam siklus AC
BLOWER
Berfungsi untuk
menghisap udara dari
kabin/ruang
penumpang lalu
dialirkan ke evaporator
sehingga suhunya
turun kemudian
mengalir kembali ke
kabin/ruang
penumpang .
SARINGAN AC
Berfungsi untuk
membersihkan udara
yang akan
disirkulasikan kembali
ke kabin/ruang
penumpang
EXSPANSI VALVE
Berfungsi untuk
merubah cairan
tinggi tekanan tinggi
menjadi cairan/kabut
rendah tekanan rendah
EVAPORATOR
Berfungsi untuk
menyerap panas dari
udara ruang kabin/
penumpang sehingga
udara tersebut menjadi
dingin lalu udara
tersebut dialirkan
kembali ke kabin/ruang
penumpang hal ini
akan menyebabkan
temperatur cairan
refrigirent naik dan
refrigirent akan
berubah wujud dari
cairan/kabut menjadi
gas refrigirent
temperatur rendah
tekanan rendah
REFRIGEREENT
Refrigerant (Zat
Pendingin) lain yang
sekarang banyak
dijumpai dan lebih
ramah terhadap ozon
serta memiliki
efektifitas pendinginan
lebih baik adalah HFC
134a.
OLI KOMPRESOR
1. Untuk CFC 134a
digunakan PAG
(Poly Alkylene
Glycol ) atau
pelumas Ester.
2. Untuk refrigerant
R12 digunakan
pelumas mineral.
OLI KOMPRESOR
Berfungsi untuk
melumasi komponen
yang bergerak didalam
kompresor.
Oli kompresor
melumasi kompresor
dengan melarutkan diri
di refrigerant dan
bersirkulasi didalam
sistem pendingin oleh
karena itu kualitas oli
kompresor sangat
berpengaruh terhadap
kinerja sistem
pendingin
Sistem AC yang baru
jumlah olinya adalah
100 cc
MAGNETIC CLUTCH
Magnetic clutch
digerakkan oleh mesin
melalui drive belt.
Magnetic clutch
berfungsi untuk
meneruskan/memutus
kan putaran mesin ke
kompresor AC
PRESSURE SWITCH
Pressure switch
dipasang dibagian
tekanan tinggi yang
berfungsi untuk
menghentikan kerja
kompresor ketika
tekanan refrigerent
didalam sistem AC
terlalu rendah atau
terlalu tinggi
KONTROL TEMPERATUR EVAPORATOR
Kontrol temperatur
evaporator berfungsi
untuk mencegah
pembekuan pada
evaporator dengan
cara menghentikan
kerja kompresor jika
temperatur evaporator
dibawah drajat yang
ditentukan
SISTEM PROTEKSI SABUK PENGAMAN
Mencegah sabuk
penggerak putus
ketika kompresor
terkunci/macet dengan
memutuskan arus
listrik ke magnetic
clutch.
Pada saat yang sama
lampu indikator A/C
akan berkedip untuk
menginformasikan ke
penegemudi adanya
gangguan
SISTEM KONTROL KOMPRESOR DUA TAHAP
Jika switch A/C on
kompresor akan mati
jika temperatur termistor
dibawah 30C dan
menyala pada suhu 40C
agar evaporator tidak
membeku.
Jika switch ECHO on
kompresor akan mati
jika temperatur termistor
dibawah 100C dan
menyala pada suhu
110C karena itu
pendingin menjadi
lemah tapi rasio rasio
operasional kompresor
menurun dan bahan
bakar menjadi ekonomis
dan kecakapan
mengemudi meningkat
KONTROL DUAL A/C
Dipasangkan katup
selenoid untuk
mengatur kerja sistem
dual AC dengan dapan
dan belakang
KONTROL IDLE UP
Berfungsi untuk
menaikkan putaran
mesin ketika sistem
AC bekerja dengan
cara membuka katup
kontrol kecepatan idle
untuk meningkatkan
pasokan udara
sehingga putaran
mesin akan naik
sesuai kebutuhan
mesin agar tetap
berputar normal
KONTROL KECEPATAN BLOWER
CARA KERJA
MOTOR BLOWER
PADA KECEPATAN
M1
1. Arus listrik mengalir
dari:
Baterai FL IG
Switch Fuse
Heater relay coil
Term C blower switch
Term E blower switch
Ground
Akibatnya Heater relay
ON dan Saklar heater
relai terhubung, dan
arus listrik akan
mengalir dari:
KONTROL KECEPATAN BLOWER
Blower Switch posisi M1
Arus listrik mengalir dari:
Baterai FL Saklar
Heater relay Blower
motor Resistor 1
Resistor 2 Ground
Akibatnya aliran arus

listrik akan dihambat oleh
dua resistor sehingga
blower motor berputar
pada speed 2.
Buatkan aliran arus listrik
motor blower untuk
Putaran Low, Putaran M2
dan Putaran Tinggi
CARA KERJA KONDENSOR FAN DAN RADIATOR FAN
CONTOH:
1. Kondisi AC switch ON
2. Kondisi Mag. Clutch ON
maka Condensor fan relai
NO No. 3 akan ON
saklarnya akan terhubung.
3. Kondisi Coolen Temp
>830C maka Water temp.
SW tetap tertutup dan
Kondisi Tek. Refrigerant
<12,5 kg/cm2 maka Press.
SW juga masih tertutup
akibatnya radiator fan
relay (NC) ON dan
saklarnya akan terbuka
sehingga aliran arus listrik
tidak dapat langsung
mengalir ke Radiator Fan.
Karena Water temp. SW
dan Press. SW tertutup
maka Condensor fan
relai Double throw No. 2
ON dan saklarnya akan
terhubung ke saklar
bagian kanan akibatnya
aliran arus listrik akan
mengalir dari:
Baterai FL ALT
Saklar engine main
relay FL CDS fan
Condensor fan motor
Saklar Condensor fan
relai Double throw No. 2
Saklar Condensor
fan relay No. 3
Radiator fan motor
Ground
Akibatnya Condensor
fan motor dan radiator
fan motor akan
terhubung secara seri
akibatnya motor akan
berputar lambat (Low)
PEMERIKSAAN SISTEM AC
1. Panaskan mesin
sampai suhu kerja
2. Semua pintu
terbuka penuh
3. Selektor airflow:
“FACE”
4. Selector air inlet:
“RECIRC”
5. Kecepatan engine
1500 rpm
6. Selector kecepatan
blower: HI
7. Selector temperatur
MAX.COOL
8. Switch AC ON
Temperatur Inlet
AC: 30 -350C
Pada sigh glass
terlihat gelembung
seperti gambar
disamping:
1. Jumlah refrigerant
cukup
kurang
berlebihan/kosong
Periksa kebocoran
sistem AC dengan
busa sabun pada titik
gambar disamping jika
ada gelembung berarti
terjadi kebocoran
refrigerant
Perbaiki bila
ditemukan kebocoran
sistem AC
Pasangkan manifold
gauge pada rangkaian
sistem AC:
1. Pipa merah pada
saluran tekanan
tinggi
2. Pipa biru pada
saluran tekanan
rendah
JUMLAH REFRIGERANT AC NORMAL
Hasil pengukuran
manifold gauge:
1. Tekanan rendah 1.5
– 2.5 kg/cm2
2. Tekanan tinggi 14
– 16 kg/cm2
3. Suhu masuk blower
30 – 350C
4. Tekanan sirkulasi
saat AC off 5 – 8
Kg/cm2
JUMLAH REFRIGERANT AC KURANG
Hasil pengukuran
manifold gauge:
– 1.0 kg/cm2
2. Tekanan tinggi 7 –
10 kg/cm2
JUMLAH REFRIGERANT AC TERLALU BANYAK
Hasil pengukuran
manifold gauge:
– 3.5 kg/cm2
2. Tekanan tinggi 20
– 25 kg/cm2
KELEMBABAN DIDALAM SISTEM AC
Pengukuran tekanan
refrigerent normal saat
mulai bekerja setelah
beberapa lama sisi
tekanan rendah
menunjukkan vakum
setelah beberapa
menit normal kembali
ini terjadi berulang-
ulang.
Penyebabnya karena
kelembaban
merembes ke sistem
dari katup exspansi
KOMPROSOR TIDAK BEKERJA
Hasil pengukuran
manifold gauge:
1. Tekanan rendah
terlalu tinggi
2. Tekanan tinggi
terlalu rendah
SISTEM AC TERSUMBAT
Hasil pengukuran
manifold gauge:
1. Tekanan rendah
menunjukkan
vakum
2. Tekanan tinggi
lebih rendah dari
normal
UDARA DIDALAM SISTEM AC
Hasil pengukuran
manifold gauge:
1. Tekanan rendah
tinggi dari normal
2. Tekanan tinggi
lebih lebih dari
normal
KATUP EXPANSI TERBUKA BERLEBIHAN
Hasil pengukuran
manifold gauge:
1. Tekanan rendah
lebih tinggi dari
normal
2. Tekanan tinggi
normal
SOAL TES FORMATIF SISTEM AC
1. Tuliskan nama
komponen AC pada
gambar disamping
serta fungsinya!
2, Jelaskan proses kerja AC
antara kompresor dengan
katup expansi dan kondisi
refrigerant selama
periode tersebut!
3. Jelaskan proses
perubahan wujud yang
terjadi pada refrigerant
gambar disamping!
4. Buatkan aliran arus listrik kipas kondensor dan kipas radiator
ketika switch AC ON, magnetic clutch ON suhu air >830C,
Tek. Refrigirent < 12,5 Kg/cm2 secara jelas!
5. Buatkan aliran
arus listrik ketika
switch blower di
posisi m1!
6. Jelaskan fungsi
kontrol
temperatur
evaporator
gambar
disamping!
7. Jelaskan fungsi
dan cara kerja
kontrol idle up
pada sistem AC
8. Jelaskan arti
hasil sigh glass
gambar
disamping!
9. Jelaskan penyebab dari
hasil pengukuran manifold
gauge gambar disamping
dan pengaruhnya
terhadap sistem AC serta
cara mengatasinya!
10. Jelaskan penyebab dari
hasil pengukuran manifold
gauge gambar disamping
dan pengaruhnya
terhadap sistem AC serta
cara mengatasinya!
JAWABAN TES FORMATIF SISTEM AC
1. KOMPONEN SISTEM AC
a. Kompresor Berfungsi untuk menghisap dan mengkompresikan
gasrefrigirant yang temperatur rendah tekanan rendah menjadi
gas refrigirent temperatur tinggi tekanan tinggi
b. Kondensor Berfungsi untuk melepasakan panas gas
refrigerant telah dikompresikan oleh kompresor ke udara dan
dibantu oleh aliran udara dari kondensor fan sehingga gas
berubah menjadi cairan refrigirent bertemperatur tinggi
tekanan tinggi
c. Recaiver/dryer Berfungsi untuk menyaring dan menampung
sementara cairan refrigerant mengalirkan ke expansion valve
d. Pipa ac Berfungsi untuk menghubungkan komponen-
komponen sistem AC dan sebagai saluran refrigeren dalam
siklus AC
1. KOMPONEN SISTEM AC
e. Blower Berfungsi untuk menghisap udara dari kabin/ruang
penumpang lalu dialirkan ke evaporator sehingga suhunya
turun kemudian mengalir kembali ke kabin/ruang penumpang
f. Saringan udara Berfungsi untuk membersihkan udara yang
akan disirkulasikan kembali ke kabin/ruang penumpang
g. Expansion valve dan evaporator Berfungsi untuk merubah
cairan refrigirent temperatur tinggi tekanan tinggi menjadi
cairan/kabut refrigirent temperatur rendah tekanan rendah dan
evaporator Berfungsi untuk menyerap panas dari udara ruang
kabin/penumpang sehingga refrigirent akan berubah wujud dari
cairan/kabut menjadi gas refrigirent temperatur rendah tekanan
rendah
2. Gas refrigirent temperatur tinggi dan tekanan tinggi dari kompresor
mengalir ke kondenser, di kondenser ini panas refrigerant
dilepaskan keudara melalui sirip-sirip kondensor dibantu dengan
aliran udara dari kondensor fan sehingga terjadi pengembunan dan
gas refrigirant akan berubah wujud menjadi cairan refrigirent yang
bertemperatur tinggi dan bertekanan tinggi selanjutnya cairan
refrigirent temperatur tinggi dan tekanan tinggi dari kondensor
mengalir ke ke recaiver/drayer untuk disaring dan ditampung
sebelum mengalir ke ekspansi valve
3. Siklus refrigerent
1. Tekanan refrigirent 2.1 kg/cm2 suhu 100C refrigirent
berwujud gas
2. Tekanan dan suhu refrigerent dinaikkan ke 17 kg/cm2 suhu
800C refrigirent masih tetap berwujud gas
3. Pada tekanan yang tetap 17 kg/cm2 suhu refrigirent
diturunkan dari 800C menjadi 500C sehingga refrigirent
akan berubah wujud dari cair menjadi gas
4. Tekanan dan suhu refrigiren diturunkan menjadi 2.1
kg/cm2 suhu 00C wujud refrigirent masih cair/kabut
4. Aliran listrik pada radiator fan dan condensor fan
a. Kondisi AC switch ON
b. Kondisi Mag. Clutch ON maka Condensor fan relai NO No. 3 akan ON
saklarnya akan terhubung.
c. Kondisi Coolen Temp >830C maka Water temp. SW tetap tertutup dan
Kondisi Tek. Refrigerant <12,5 kg/cm2 maka Press. SW juga masih tertutup
akibatnya radiator fan relay (NC) ON dan saklarnya akan terbuka sehingga
aliran arus listrik tidak dapat langsung mengalir ke Radiator Fan
d. Karena Water temp. SW dan Press. SW tertutup maka Condensor fan relai
Double throw No. 2 ON dan saklarnya akan terhubung ke saklar bagian
kanan akibatnya aliran arus listrik akan mengalir dari:
Baterai FL ALT Saklar engine main relay FL CDS fan
Condensor fan motor Saklar Condensor fan relai Double throw No. 2
Saklar Condensor fan relay No. 3 Radiator fan motor Ground
Akibatnya Condensor fan motor dan radiator fan motor akan terhubung
secara seri sehingga motor akan berputar lambat (Low)
5. CARA KERJA MOTOR BLOWER PADA KECEPATAN M1
Arus listrik mengalir dari:
Baterai FL IG Switch Fuse Heater relay coil Term C blower
switch Term E blower switch Ground
Akibatnya Heater relay ON, Saklar heater relai terhubung, dan arus listrik akan
mengalir dari:
Baterai FL Saklar Heater relay Blower motor Resistor 1
Resistor 2 Ground
Akibatnya aliran arus listrik akan dihambat oleh dua resistor sehingga blower
motor berputar pada speed 2.
6. Kontrol temperatur evaporator berfungsi untuk mencegah
pembekuan pada evaporator dengan cara menghentikan
kerja kompresor jika temperatur evaporator dibawah derajat
yang ditentukan
7. Berfungsi untuk menaikkan putaran mesin ketika sistem AC

bekerja dengan cara membuka katup kontrol kecepatan idle
untuk meningkatkan pasokan udara sehingga putaran mesin
akan naik sesuai kebutuhan mesin agar tetap berputar normal
8. Kondisi refrigerent dari hasil pengamatan sight glass

a. Jumlah refrigerant cukup
b. Jumlah refrigerant kurang
c. Jumlah refrigerant berlebihan/kosong
9. Hasil pengukuran manifold gauge:
1. Tekanan rendah menunjukkan vakum
2. Tekanan tinggi lebih rendah dari normal
Penyebabnya adalah sirkulasi refrigerent tersumbat

Cara mengatasi dengan mengganti recaiver/drayer dan
memvakum ulang sistem AC
10. Hasil pengukuran manifold gauge:
1. Tekanan rendah terlalu tinggi
2. Tekanan tinggi terlalu rendah
Penyebabnya adalah kompresor tidak bekerja/rusak

Cara mengatasi dengan OH kompresor/mengganti dengan
komprosor baru
PEDOMAN PENSEKORAN
SKOR
NO SOAL SANGAT SANGAT TIDAK
SESUAI SEDANG TIDAK SESUAI
SESUAI SESUAI
1 10 8 7 5 2
2 10 8 7 5 2
3 10 8 7 5 2
4 10 8 7 5 2
5 10 8 7 5 2
6 10 8 7 5 2
7 10 8 7 5 2
8 10 8 7 5 2
9 10 8 7 5 2
10 10 8 7 5 2

Sistem AC

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Sistem AC

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

DISIPLIN, TANGGUNG JAWAB, DAYA JUANG, KERJA SAMA, SOPAN, SANTUN, JUJUR, INOVATIF DAN KREATIF

SISTEM AIR CONDITIONER

FUNGSI SISTEM AIR CONDITIONER (AC) MOBIL

Akibatnya aliran arus

7. Berfungsi untuk menaikkan putaran mesin ketika sistem AC

8. Kondisi refrigerent dari hasil pengamatan sight glass

Penyebabnya adalah sirkulasi refrigerent tersumbat

Penyebabnya adalah kompresor tidak bekerja/rusak

Anda mungkin juga menyukai