BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
efektif dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita. Imunisasi
secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila ia kelak terpapar dengan
penyakit tersebut tidak akan sakit atau sakit ringan (Probandari dkk, 2013)
Imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan
memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh bayi membuat zat anti untuk
merupakan salah satu upaya untuk mencegah tejadinya penyakit menular yang
merupakan salah satu kegiatan prioritas kementrian Kesehatan sebagai salah satu
imunisasi adalah member vaksin kedalam tubuh berupa bibit penyakit yang
kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. (Propandari dkk,
2013)
Tujuan imunisai untuk mencegah penyakit tertentu pasda seseorang dan
bahkan menghilangkan penyakit tertentu dari dunia seperti pada imunisasi cacar
(Karina&Bambang, 2014).
2.1.3. Jenis jenis kekebalan
2.1.3.1. Kekebalan aktif
dapat bertahan untuk beberapa tahun dan sering sampai seumur hidup (Geneva,
pemberian zat imunoglobin, yaitu zat yang dihasilkan melalui suatu proses infeksi
10
yang dapat berasal dari plasma manusia (kekebalan yang didapat bayi dari ibu
melalui plasenta) atau binatang (bisa ular) yang digunakan untuk mengatasi
mikroba yang sudah masuk dalam tubuh yang terinfeksi (Geneva, 2004, dalam
kekebalan yang diperoleh bayi sejak lahir dari ibunya. Kekbalan ini
mencegah penyakit cacat dan kematian, sedangkan manfaat bagi keluarga adalah
dapat menghilangkan kecemasan dan mencegah biaya pengobatan yang tinggi bila
anak sakit. Bayi dan anak yang dapat imunisasi dasar lengkap dan terlindungi
beberapa penyakit berbahaya dan akan mencegah ke adik, kakak dan teman
Paling utama adalah anak yang akan mendapat imunisasi harus dalam
kondisi sehat. Sebab pada prinsipnya imunisasi itu merupakan pemberian virus
dengan memasukkan virus, bakteri, atau bagian dari bakteri kedalam tubuh dan
11
tertentu misalnya anak mengalami kelainan atau penurunan daya tahan tubuh
misalkan gizi buruk atau penyakit HIV/AIDS (Geneva, 2004,dalam Buku Modul
Imunisasi 2015).
diberikan yaitu:
2.1.6.1. BCG
Penularan penyakit TBC pada seorang anak dapat terjadi karena
terhirupnya percikan udara yang mengandung kuman TBC. Kuman ini dapat
menyerang berbagai organ tubuh, seperti paru paru (paling sering terjadi),
kelenjar getah bening, tulang, sendi, ginjal, hati, atau selaput otak (Geneva,
usia 12 bulan, tetapi imunisasi ini sebaiknya dilakukan sebelum bayi berumur 2
bulan. Imunisasi ini cukup diberikan satu kali saja, dengan dosis pemberian 0,05
ml. imunisasi BCG disuntikkan secara intrakutan didaerah lengan kanan atas
berat/menahun seperti eksim atau furunkulosis dan bagi mereka yang sedang
imunisasi ini adalah timbul indurasi dan kemerahan di tempat penyuntikan yang
akan berubah menjadi pustule kemudian pecah menjadi ulsus, dan akhirnya
12
ketiak dan atau leher, terasa padat, tidak terasa sakit dan tidak menimbulkan
deman. Reaksi ini normal, tidak memerlukan pengobatan dan akan menghilang
daerah yang berkisar antara 2,8% - 33,2%. Bila rata rata 5% penduduk
Indonesia adalah carrier hepatitis B maka diperkirakan saat ini ada 10 juta orang.
yang terjadi pada ibu hamil penderita hepatitis B (10%) akan menjurus kepada
kronis dan dari kasus yang kronis ini 20%-nya menjadi hepatoma. Dan
kemungkinan akan kronitas akan lebih banyak terjadi pada anak-anak balita oleh
dosisnya 0,5 ml/ 1 buah HB PID, pemberian suntiukan secara intra maskuler,
sebaiknya pada anterolateral paha. Dosis pertama diberikan pada usia 0 7 hari
setelah bayi lahir dan dosis berikutnya dengan interval minimum 4 minggu (1
Bulan). Bayi dengan infeksi berat yang disertai kejang tidak dibenarkan untuk
reaksi local seperti rasa sakit, kemerahan dan pembengkakan disekitar tempat
13
penyuntikan. Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang setelah 2
hari.(Azizah dkk,2013)
2.1.6.3. DPT
pernafasan bagian atas dengan gejala demam tinggi, pembengkakan pada amandel
(tosil) dan terlihat selaput putih kotor yang makin lama makin membesar dan
dapat menutup jalan nafas. (Ditjen PP&Pl Depkes RI 2005,dalam buku modul
imunisasi,2016)
Penyakit pertusis atau batuk rejan atau dikenal dengan batuk Seratus
Hari adalah penyakit infeksi saluran yang disebabkan oleh bakteri Bordetella
Pertusis. Gejalanya khas yaitu batuk yang terus menerus dan sukar berhenti, muka
menjadi merah atau kebiruan dan muntah kadang kadang bercampur darah.
tetanus umumnya diawali dengan kejang otot rahang (dikenal dengan trismus atau
kejang mulut) bersamaan dengan timbulnya pembengkaka, rasa sakit dan kaku di
otot leher, bahu atau punggung. Neonatal tetanus umumnya terjadi pada bayi yang
baru lahir yang dilahirkan di tempat yang tidak bersih dan steril, terutama jika tali
pusar terinfeksi. Neonatal tetanus dapat menyebabkan kematian pada bayi dan
14
banyak trjadi di Negara berkembang. (Ditjen PP&Pl Depkes RI 2005, dalam buku
secara bersamaan sebanyak tiga kali sejak bayi berumur dua bulan dan selanjutnya
cairan ingtra maskuler sebanyak 0,5 ml. (Ditjen PP&Pl Depkes RI 2005, dalam
terjadi gejala berat seperti demam tinggi, iritabilitas dan meracau yang biasanya
terjadi 24 jam setelsh imunisasi. Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya
hilang setelah 2 hari. Cara mengatasinya cukup diberikan obat penurun panas.
2.1.6.4. Polio
Gejala yang umum terjadi akibat serangan virus polio adalah anak anak
mendadak lumpuh pada salah satu alat geraknya setelah demam selama 2 5 hari.
Terdapat dua jenis vaksin yang beredar di Indonesia yang umum diberikan adalah
Di beberapa Negara dikenal pula Tetravaccine, yaitu kombinasi DPT dan Polio.
Imunisasi polio diberikan sejak anak baru lahir atau berumur beberapa
hari dengan dosis pemberian adalah 2 tetes sebanyak 4 kali pemberian dengan
15
interval minimal 4 minggu. (Ditjen PP&Pl Depkes RI 2005, dalam buku modul
imunisasi 2016)
hepatitis B dan DPT. Pemberian imunisasi polio akan memberikan kekebalan aktif
2.1.6.5. Campak
oleh virus campak. Penularan melalui udara ataupun kontak langsung dengan
penderita. Gejala gejalanya adalah demam, batuk, pilek dan bercak bercak
merah pada permukan kulit 3 5 harisetelah anak menderita demam. Bercak mela
mula timbul di pipi bawah telinga yang kemudian menjalar ke muka, tubuh dan
anggota tubuh lainnya. (Ditjen PP&Pl Depkes RI 2005, dalam buku modul
imunisasi 2016)
Komplikasi dari penyakit campak ini adalah radang paru paru, infeksi
pada telinga, radang pada saraf, radang pada sendi dan radang pada otak yang
hari. (Ditjen PP&Pl Depkes RI 2005, dalam buku modul imunisasi 2016)
16
yang sangat penting bagi kesehatan bayi. Melakukan imunisasi pada bayi
merupakan bagian tanggung jawab orang tua terhadap anaknya. Imunisasi dapat
kesehatan atau pekan imunisasi. Jika bayi sedang sakit yang disertai panas, kejang
menyenangkan untuk bayi, tapi rasa sakit sementara akibat suntikan bertujuan
untuk kesehatan bayi dan anak dalam jangka waktu yang panjang (IDAI, 2014).
Table 2.1
Table 2.2
periode 2016
Umur vaksinasi
Lhr 1 2 3 4 5 6 9 12 15 18 2 3 5 6 10 12
BCG
Hep. B 1 2 3
Polio 0 1 2 3 4 5
DPT 1 2 3 4 5
Campak 1 2
Hib 1 2 3 4
MMR 1 2
Varisela
Pneumokokus 1 2 3 4
sumber : IDAI (2014)
lakunya. Motivasi dapat diartikan sebagai dorongan secara sadar dan tidak sadar
Diharapkan dengan motivasi yang besar untuk melengkapi imunisasi dasar bagi
bayinya, segala penyakit dapat dicegah sedini mungkin dan kesehatan bayi dapat
hidup terpencil. Kemudahan tempat yang strategis dan sarana transportasi yang
2.1.8.3. Lingkungan
Dalam hal ini lingkungan sangat berperan dalam kepatuhan untuk
akan patuh untuk melengkapi imunisasi pada anaknya (Rahmawati AR, 2013).
2.1.8.4. Social ekonomi
Keadaan ekonomi keluarga yang baik diharapkan mampu mencukupi dan
dengan tingkat social ekonomi yang tinggi akan berbeda denga social ekonomi
yang rendah. Keluarga dengan tingkat social ekonomi yang tinggi yang akan
2013).
2.1.8.5. Pengalaman
19
menyikapi segala hal daripada mereka yang sama sekali tidak mempunyai
ada, ini terbukti seseorang yang memanfaatkan fasilitas kesehatan secara bauk
maka akan mempunyai taraf kesehatan yang tinggi (Azizah dkk, 2013)
2.1.8.7. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan seluruh kemampuan individu untuk berfikir
secara terarah dan efektif sehingga orang yang mempunyai pengetahuan yang
tinggi akan mudah menyerap informasi, saran dan nasihat (Azizah dkk, 2013).
2.1.8.8. Pendidikan
Pendidikan merupakan proses kegiatan pada dasarnya melibatkan tingkah
laku individu maupun kelompok. Inti kegiatan pendidikan adalah proses belajar
tingkah laku, kegiatan dan aktivitas. Dengan belajar baik secara formal maupun
diperoleh seseorang akan mengetahui manfaat dari saran atau nasihat sehingga
Perilaku terjadi bila respons terhadap stimulasi tersebut masih belum diamati
orang lain.
Perilaku terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam
bentuk tindakan atau praktek, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh
kita pada umumnya dimotivasi oleh suatu keinginan untuk mencapai tujuan
tertentu. Tujuan spesifik tersebut tidak selau diketahui secara sadar oleh individu
Salah satu factor penentu terjadinya perubahan perilaku adalah adanya factor
imunisasi dasar perlu ditingkatkan sehingga apa yang diketahui oleh ibu dapat
diaplikasikan dalam kehidupan nyata, tidak hanya pada tingkat tahu atau paham
(Sarimin S, 2014).
Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku didasari oleh pengetahuan,
kesadaran dan sikapyang positif maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng.
Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran
pengetahuan tentang imunisasi dasar tersebut seorang ibu akan menentukan sikap
akan melakukan kunjungan imunisasi untuk bayinya sesuai jadwal atau tidak
Adapun ibu dengan pengetahuan cukup baik, kurang baik bahkan tidak
dikarenakan factor kesadaran yang lebih tinggi untuk mentaati jadwal kinjungan
22
imunisasi yang telah dicatatkan oleh bidan atau petugas imunisasi serta sikap
tingkat kepatuhan pemberian imunisasi bayi. Hal ini dapat dikarenakan factor
factor lain diluar pengetahuan. Diantaranya yang masuk dalam factor pemungkin
2.3.1. Pengetahuan
2.3.1.1. Definisi pengetahuan
Pengetahuan dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia diartikan sebagai
hal mengetahui sesuatu, segala apa yang diketahui atau akan diketahui berkenaan
orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru) didalam diri orang tersebut
stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah
didasari pengetahuan, kesadaran dan sikap positif, maka perilaku tersebut akan
bersifat lama (long lasting). Sebaliknya, apabila perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan disini adalah dapat menjadi dasar dalam merubah perilaku sehingga
spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah
Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari
sebagainya.
2. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara
secara benar.
3. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yag real (sebenarnya).
4. Analisis (analyze)
Analisis yaitu suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu objek kedalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya
kecenderungan untuk merespon secara positif atau negatif terhadap orang atau
suatu benda atau hal secara objektif. Sikap seseorang dapat berubah dengan
1. Menerima (Receiving)
hamil (ante natal care), dapat diketahui atau diukur dari kehadiran sui ibu
lingkungannya.
2. Merespon (Responding)
ante natal care tersebut ditanya atau diminta untuk menanggapi oleh
3. Menghargai (Valuing)
seorang ibu yang sudah mau mengikuti penyuluhan ante natal care, ia
meninggalkan rumah.
sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu
kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Sikap ibu yang positif
terhadap imunisasi harus mendapat konfirmasi dari suaminya, dan ada fasilitas
Disamping faktor fasilitas, juga diperlukan faktor dukungan dari pihak lain,
misalnya dari suami atau istri, orangtua atau mertua, dan lain-lain. Praktek ini atau
2. Mekanisme (Mecanism)
disebut praktik atau tindakan mekanis. Misalnya seorang ibu yang sudah
3. Adopsi (Adoption)
perkembangan anak dapat menjadi salah satu penyebab timbulnya gangguan atau
pengetahuan baik tentang stimulasi pada bayi dapat dilihat dari sikap ibu yang
anak untuk berbuat sesuka hati), tidak memanjakan, dapat menerima keadaan
atau petunjuk yang diberikan dalam bentuk terapi apapun yang ditentukan, baik
( Stanley,2010).
Kepatuhan merupakan suatu perubahan perilaku dari yang tidak mentaati
Menuru Niven (2010) Kepatuhan adalah sejauh mana perilaku seseorang sesuai
kepatuhan adalah :
2.4.2.1.Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
ditetapkan. Lingkungan yang harmonis dan positif akan membawa dampak yang
29
positif pula, sebaliknya lingkungan yang negatif akan membawa dampak buruk
Menurut teori Lawrence Green dalam Sarimin S (2014) ada tiga factor
berikut :
1) Factor yang mempermudah (presdisposing factor) yang mencakup
Salah satu factor penentu terjadinya perubahan perilaku adalah adanya factor
imunisasi dasar perlu ditingkatkan sehingga apa yang diketahui oleh ibu dapat
diaplikasikan dalam kehidupan nyata, tidak hanya pada tingkat tahu atau paham
Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku didasari oleh pengetahuan,
kesadaran dan sikapyang positif maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng.
Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran
dipengaruhi oleh beberapa factor salah satunya tingkat pengetahuan ibu. Berbekal
pengetahuan tentang imunisasi dasar tersebut seorang ibu akan menentukan sikap
akan melakukan kunjungan imunisasi untuk bayinya sesuai jadwal atau tidak.
Adapun ibu dengan pengetahuan cukup baik, kurang baik bahkan tidak
dikarenakan factor kesadaran yang lebih tinggi untuk mentaati jadwal kinjungan
imunisasi yang telah dicatatkan oleh bidan atau petugas imunisasi serta sikap
positif tentang imunisasi agar anak mereka mendapatkan kekebalan optimal ( Dwi
Astuti P, 2013).
tingkat kepatuhan pemberian imunisasi bayi. Hal ini dapat dikarenakan factor
factor lain diluar pengetahuan. Diantaranya yang masuk dalam factor pemungkin