Disusun Oleh :
MALANG
2013
1. Skala Foto
Skala peta biasanya diartikan sebagai perbandingan antara
jarak di dalam peta dan jarak yang sebenarnya. Dalam foto udara,
skala yang dimaksud adalah merupakan perbandingan antara
panjang fokus kamera(f) dengan tinggi terbang pesawat dengan
bidang rata-rata tanah (H).
........................................................................................................
...
(1.1)
Skala ini hanya berlaku untuk foto udara vertikal dengan
daerah yang relatif datar. Skala dapat dinyatakan dalam unit
setara,
dalam rangka pecahan tanpa besaran, atau dalam perbandingan
tanpa besaran. Sebagai contoh, apabila 1 inci pada peta atau foto
mewakili 1.000 kaki (12.000 inci) diatas tanah.
1.1 Skala Foto Udara Vertikal Dengan Medan Yang Tidak Datar
a b
H-h
P Permukaan Tanah
A B
h
Bidang Datum
Di lihat dari gambar di atas, dari dua segitiga sebangun Lab dan LAB,
dapat dinyatakan bahwa skala SAB adalah :
........................................................................................................
(1.2)
Juga dari segitiga sebangun LoAA dan Loa,
.....................................................................................................
(1.4)
1.2 Skala Foto Rata-rata
........................................................................................
(1.5)
Apabila harus digunakan skala rata-rata, harus dimengerti bahwa hal itu
hanya tepat pada titik-titik yang terletak pada ketinggian rata-rata
saja.
1.3 Beberapa Cara Lain Untuk Menentukan Skala Foto Udara Tegak
............................................................(1.7)
Contoh :
Suatu foto udara tegak hasil pemotretan diatas medan datar yang
menggunakan kamera dengan panjang fokus sebesar 6 inci
(152,4
mm) pada ketinggian terbang 6.000 kaki dari atas tanah. Berapa
besarnya skala foto tersebut?
Jawab:
f rB
rT
T
H
D
Keterangan Gambar :
H = Tinggi terbang
h = Tinggi objek
................................................................................................................
...(
1.8)
...................................................................................................
(1.9)
Contoh :
Jawab :
x (pixel)
y (image)
y (pixel)
x (image)
( )
Dimana :
( )
( )
( )
1. Tampalan
1.1. Tampalan ke depan (overlap).
Tampalan ke depan ialah tampalan antara foto yang berurutan
sepanjang jalur terbang.
Pesawat
B
overlap
G
......................................................................................
(3.1)
PI P II
W
sidelap
( )
...............................................................................(3.2)
2. Luas Liputan
.......................................................................................................
(3.3)
Dimana:
Sr = skala rata-rata
df = dimensi foto
...............................................................................(3.4)
Dimana:
s = skala foto
.............................................................................(3.5)
.........................................(3.6)
(2 = safety factor)
l = lebar daerah
7.
(3.7)
(Xp, Yp) a
p r
x
o Perspective Center
f
Z
Modul Pengantar Fotogrametri
Y
P
Keterangan Gambar :
[ ]
...................................................(4.1)
[ ]
...(4.2)
.(4.3)
..(4.4)
| |
| |
| |
| | | |
..(4.5)
.(4.6)
Dimana :
Dimana :
Dimana :
m11 = cos cos
m31 = sin
( ) ( ) () ()
( ) ( ) ( )
( ) ( ) () ()
( ) ( ) ( )
[ ]
[ ]
yang bertampalan. Nilai koordinat obyek dalam ruang tiga dimensi ini
dapat dihitung menggunaan persamaan kolinier yang telah
dilinierisasi.
Foto 1
A
B
C Perspective Center
a b
Foto 2
C
aA
B
Koordinat objek
Dimana :
[ ]
[ ] [ ]
Dimana :
ZL)..(5.5)
Dimana matriks rotasi menggunakan persamaan sebagai
berikut :
m11 = cos cos
m31 = sin
m32 =-sincos
V = AX L
.(5.7)
(5.8)
Iterasi berhenti apabila nilai residu sudah sesuai. Jadi nilai akhir
untuk proses intersection menggunaan metode least square adalah nilai
(3) parameter (XA, YA, ZA), yang sudah diiterasi berulang kali dengan
nilai residu yang sesuai dan seminimal mungkin.
..(6.1)
(,, )dari foto kiri sama dengan nol. Dan juga untukpada foto
alternatif yang nyaman maka nilai dari tepat pada angka nol,
dan pada foto kanan ( ditetapkan pada harga mendekati basis foto
(jarak difoto pada kedua foto) yang mendekati nilai nol dan harus
ditentukan 5 parameter unknown pada foto kanan. Hal ini akan
mempermudah dalam perhitungan koordinat objek Xi,Yi,Zi sehingga
mendekati satuan koordinat foto yang terukur.
(6.2)
..(6.3)
..(6.4)
[ ]
[ ]
[ ] [ ]
[ ]
Dimana :
m31 = sin
m32 = -sin cos
Menyusun matriks A
Menyusun matriks L
Mencari matriks X
Setelah melakukan nilai relatif dari kedua foto dari matriks X yang
merupakan nilai dari parameter koreksi besaran sudut rotasi dan
perpindahan posisi antara dua buah foto, kemudian dilakukan
perhitungan nilai posisi dan orientasi pada foto kedua menggunakan
..(6.6)
(6.7)
z' y
z y'
Y
x'
TZ
,,
TX
TY
1. Rotasi
2. Penskalaan dan penterjemahan
1. Rotasi
X = [ ] dan T = [ ]
..(7.3)
( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( )
.(7.5)
[ ()]
[ ( )]
.....................................................................................................
(7.6)
Dimana nilai koefisien a untuk pendekatan parameter dievaluasi
dengan menggunakan formula dibawah ini :
[ ]
( )
( )
[ ]
( )
AX = L + V
...........................................................................................
(7.7)
Bentuk persamaan matriks linierisasi adalah :
...........................................................................................
(7.8)
Dimana bentuk matriks A, L dan V,menjadi :
| |
| |
| |
[ ] [ ]
1. Menyusun matriks A
2. Menyusun matriks L
3. Mencari matriks X
V=AX-L
............................................................(7.9)
Rumus standar deviasinya adalah:
So=
..(7.10)
Iterasi berhenti apabila besarnya nilai koreksi nilai koreksi yang di
dapat paling kecil. Jadi nilai akhir untuk proses relatif orientasi
menggunakan metode least square adalah 7 nilai parameter koreksi
,yang
TERIMA KASIH
sudah diiterasi berulang kali dengan nilai residu yang sesuai dan
seminimal mungkin