Oleh:
NADYA AMALIA (NIM 20213042)
Dosen:
Dr.Eng. SUPRIJADI
Desember, 2015
PENDAHULUAN
Di seluruh dunia, terdapat banyak bentuk uang yang sering disebut sebagai mata
uang, setiap bentuk uang memiliki tujuan yang universal - untuk ditukar dengan imbalan
barang dan/atau jasa. Pada akhirnya, bagaimanapun, mata uang menjadi lebih dari
sekedar alat tukar. Sering bervariasi oleh negara, mata uang umumnya wakil dari nilai
pasar suatu negara. Oleh karena itu, dengan mengubah dua atau lebih mata uang menjadi
bentuk tunggal, adalah mungkin untuk mengevaluasi kekayaan suatu negara. Proses
pengukuran dua atau lebih mata uang ke dalam bentuk mata uang suatu negara tunggal
dikenal sebagai nilai tukar asing nilai tukar mata uang asing. Dalam ekonomi global saat
ini, akurasi dalam meramalkan nilai tukar mata uang asing atau setidaknya memprediksi
trend dengan benar adalah sangat penting untuk setiap investasi masa depan. Forecasting
nilai tukar mata uang asing sangat penting untuk mengevaluasi manfaat dan risiko yang
variabel. ekspektasi ini dibangun menggunakan seperangkat informasi yang dipilih oleh
forecaster. Salah satu asumsi umum yang dibuat dalam kasus tersebut adalah bahwa data
historis menggabungkan semua perilaku mereka. Akibatnya, data historis adalah pemain
utama dalam proses forecasting. Di sisi lain, mata uang terus terpengaruh dan dipengaruhi
oleh banyak faktor, dengan banyak dari mereka sering terjadi secara bersamaan. Karena
jumlah dampak yang faktor tersebut terhadap mata uang dapat bervariasi secara drastis,
forecasting nilai tukar mata uang seringkali rumit. Beberapa faktor yang mempengaruhi
suku bunga
Nadya Amalia 2
defisit anggaran pemerintah / surplus
kebijakan moneter
inflasi
stabilitas politik
METODE
Moving average method (MAvM) adalah alat umum dalam Analisis Teknis.
MAvM adalah salah satu alat utama yang digunakan untuk menganalisis financial time
series. Model yang digunakan mengasumsikan bahwa prediktor terbaik dari apa yang
akan terjadi besok adalah rata-rata dari segala sesuatu yang telah terjadi sampai sekarang.
Untuk simple MavM, jika nilai mata uang asing terhadap rupiah hingga sekarang (data
historis) adalah rM , rM 1 ,..., rM ( n1) maka nilai tukar mata uang asing tersebut untuk waktu
berikutnya adalah
rM rM 1 ... rM ( n1)
MAvM (1)
n
dengan n adalah periode data historis. Dalam kasus ini, pemilihan periode n didasarkan
pada peninjauan terhadap kecenderungan fluktuasi kurva dari nilai tukar mata uang asing
United States Dollar (USD), Euro (EUR), dan China Renminbi (CNY) terhadap
Indonesian Rupiah (IDR) dari 14 September 2015 hingga 30 Oktober 2015 yang
diilustrasikan pada Gambar 1. Data dari Bank Indonesia (BI) menunjukkan terjadi
penurunan signifikan nilai tukar USD, EUR dan CNY terhadap IDR pada awal bulan
oktober, maka untuk forecasting nilai tukar yang dimulai pada Senin, 2 November 2015
periode data historis yang digunakan adalah 3 minggu, mulai dari 12 Oktober 2015 hingga
Nadya Amalia 3
30 Oktober 2015, dengan 15 hari aktif. Untuk menyederhakan perhitungan, nilai rata-rata
dari nilai tukar jual dan nilai tukar beli dari mata uang asing yang dianalisis digunakan.
18000
16000
Nilai tukar terhadap IDR
14000
12000
2000
Gambar 1. Grafik fluktuasi nilai tukar USD, EUR dan CNY terhadap IDR dari 14
Pengambilan keputusan terkait tindakan apa yang akan diambil tidak semata-mata
berdasarkan hasil forecasting nilai tukar mata uang asing menggunakan MAvM,
melainkan juga dengan mempertimbangan bentuk kecenderungan kurva dari grafik nilai
tukar mata uang asing selama periode yang telah ditentukan sebelumnya, khususnya 2
atau 3 hari sebelum nilai tukar mata uang yang diprediksikan serta kesesuaian antara hasil
forecast sebelumnya dengan nilai tukar aktual. Jadi, tidak selalu apabila hasil prediksi
menunjukkan bahwa nilai tukar suatu mata uang asing terhadap rupiah mengalami
kenaikan akan diambil keputusan untuk menjual mata uang asing tersebut ataupun
Nadya Amalia 4
Tabel 1. Data forecasting nilai tukar USD, EUR dan CNY terhadap IDR selama 2 minggu, 10 hari aktif, dari 2 November2015 hingga 13 November
Keputusan
Tanggal Mata uang Forecast Aktual Saldo valas Saldo IDR
Jual Beli
USD 13.569,210 - - 13.682,000 0,000
02-Nov-15 EUR 15.228,110 - - 15.089,900 0,000
CNY 2.137,239 - - 2.166,450 0,000 1.000.000.000,000
USD 13.584,640 - - 13.594,000 0,000
03-Nov-15 EUR 15.212,130 - - 14.971,760 0,000
CNY 2.140,288 - - 2.147,210 0,000 1.000.000.000,000
USD 14.020,520 - 250.000.000,000 13.461,000 18.572,171
04-Nov-15 EUR 15.181,880 - 250.000.000,000 14.732,400 16.969,401
CNY 2.140,514 - 250.000.000,000 2.125,095 117.641,800 250.000.000,000
USD 13.599,640 9.000,000 - 13.603,000 9.572,171
05-Nov-15 EUR 15.145,050 8.000,000 - 14.781,030 8.969,401
CNY 2.124,602 - 250.000.000,000 2.146,230 234.125,121 240.675.240,000
USD 13.604,000 9.000,000 - 13.550,000 572,171
06-Nov-15 EUR 15.101,010 8.000,000 - 14.755,280 969,401
CNY 2.143,514 100.000,000 - 2.135,235 134.125,121 694.190.980,000
USD 13.603,000 500,000 - 13.687,000 72,171
09-Nov-15 EUR 15.033,930 900,000 - 14.710,810 69,401
CNY 2.143,531 100.000,000 - 2.152,785 34.125,121 929.552.709,000
USD 13.607,430 - 300.000.000,000 13.619,000 22.100,221
10-Nov-15 EUR 15.000,780 - 300.000.000,000 14.641,800 20.558,685
CNY 2.144,213 - 300.000.000,000 2.142,285 174.162,511 29.552.709,000
11-Nov-15 USD 13.601,930 - - 13.576,000 22.100,221
EUR 14.935,440 20.000,000 - 14.607,100 558,685 321.694.709,000
Nadya Amalia 5
CNY 2.143,036 - - 2.134,120 174.162,511
USD 13.597,360 20.000,000 - 13.575,000 2.100,221
12-Nov-15 EUR 14.873,670 500,000 - 14.620,970 58,685
CNY 2.142,035 150.000,000 - 2.133,495 24.162,511 920.529.444,000
USD 13.603,360 2.100,221 - 13.633,000 0,000
13-Nov-15 EUR 14.847,710 - - 14.705,930 58,685
CNY 2.142,899 24.162,511 - 2.141,700 0,000 1.000.910.600,938
Nadya Amalia 6
Hasil forecasting menunjukkan bahwa nilai tukar USD dan CNY terhadap IDR akan
mengalami penurunan, sedangkan nilai tukar EUR akan mengalami kenaikan. Namun, jika
forecaster memperhatikan lebih lanjut kecenderungan kurva dari data historis bagian akhir,
yakni 2 hingga 5 hari sebelum forecast, agar bisa mempertahankan keseimbangannya kurva
akan cenderung bergerak naik (Gambar 2). Untuk menghindari resiko, tidak ada jual atau beli
mata uang asing pada tanggal 2 November 2015. Hal ini merupakan keputusan yang tepat
karena nilai tukar aktual baik untuk USD, EUR dan CNY terhadap IDR mengalami kenaikan.
16000
15500
Nilai tukar terhadap IDR
15000
14500
14000
13500
13000
12500
12000
12-Okt-15 17-Okt-15 22-Okt-15 27-Okt-15
USD EUR
Gambar 2. Grafik data historis nilai tukar USD dan EUR untuk forecast tanggal 2 November
2015.
Keputusan yang sama diambil untuk tanggal 3 November 2015, sayangnya nilai tukar
aktual justru mengalami penurunan. Sehingga, meskipun hasil forecast untuk tanggal 4
November 2015 nilai tukar CNY akan turun, keputusan untuk membeli CNY seperti halnya
USD dan EUR diambil, masing-masing sebesar IDR 250 juta. Nilai tukar aktual pada hari
sebelumnya yang mengalami penurunan juga menjadi pertimbangan bahwa nilai tukar USD,
EUR dan CNY kembali mengalami penurunan ataupun jika mengalami kenaikan, jumlahnya
Nadya Amalia 7
16000
15500
USD EUR
Gambar 3. Grafik data historis nilai tukar USD dan EUR untuk forecast tanggal 5 November
2015
Pembelian mata uang asing yang telah disesuaikan dengan nilai tukar aktual yang
berkesesuaian menghasilkan USD 18.572,171 dan EUR 16.969.401 serta CNY 117.641.800.
Selanjutnya, dengan mata uang asing yang telah dimiliki, penjualan dapat dilakukan. Sekitar
setengah nilai dari saldo USD dan EUR yang dimiliki dijual pada 5 November 2015 mengingat
1 hari aktif sebelumnya keduanya mengalami kenaikan. Kenaikan kemungkinan akan terjadi
lagi dengan mengamati kecenderungan pada kurva pada Gambar 3 dan keputusan untuk tidak
menjual semua USD dan EUR yang dimiliki mempertimbangkan kemungkinan nilai tukar
mereka justru akan turun. Beruntung bahwa ternyata nilai tukar aktual memang mengalami
kenaikan meskipun sayangnya keputusan untuk membeli CNY kembali sebesar IDR 250 juta
telah diambil.
Forecast untuk tanggal 6 November 2015 menunjukkan bahwa nilai tukar USD dan
EUR akan mengalami kenaikan, sehingga diambil keputusan untuk menjual kedua mata uang
asing tersebut. Meskipun nilai tukar CNY berdasarkan forecast mengalami penurunan, mata
uang ini juga tetap dijual dengan mempertimbangkan bahwa pada 1 hari aktif sebelumnya nilai
Nadya Amalia 8
ukar CNY telah mengalami kenaiakan meskipun hasil forecast adalah berlawanan. Penjualan
yang dilakukan cukup sekitar setengah dari nilai saldo CNY yang dimiliki.
Mempertimbangkan forecast pada tanggal 9 November 2015, ketiga mata uang kembali
dijual. Selanjutnya, nilai tukar USD dan CNY terhadap IDR akan turun pada tanggal 10
sebesar IDR 300 juta. Di sisi lain, pembelian EUR yang juga sebesar IDR 300 juta adalah
dengan mempertimbangkan nilai tukarnya akan semakin naik untuk hari aktif berikutnya, jadi
lebih baik membeli di awal-awal kenaikan. Meskipun ternyata nilai tukar aktual turun, hal ini
justru menguntungkan.
Berhubung sudah 2 hari aktif berturut-turut nilai tukar EUR turun, maka kemungkinan
besar untuk tanggal 11 November nilai tukarnya mengalami kenaikan. Sehingga EUR 20.000
diputuskan untuk dijual. Sementara itu, saldo USD dan CNY ditahan berhubung nilai tukarnya
kemungkinan akan turun. Selanjutnya, menurut forecast tanggal 12 November 2015 nilai tukar
ketiga mata uang asing yang dimiliki akan naik. Sehingga, sebagian besar mata uang asing
yang dimiliki diputuskan untuk dijual. Meskipun pada akhirnya nilai tukar aktual USD dan
Tanggal 13 November 2015 merupakan waktu terakhir untuk jual atau beli mata uang
asing yang dimiliki. Semua saldo USD dan CNY yang dimiliki dijual berhubung hasil forecast
menunjukkan bahwa nilai tukar keduanya terhadap IDR akan naik. Sementara saldo EUR tetap
ditahan karena nominalnya yang sedikit. Dengan demikian, saldo akhir yang dimiliki setelah
trading selama 2 minggu (10 hari aktif) adalah IDR 1.000.910.600,938 dan EUR 58,685 atau
keuntungan sebesar IDR 1.773.616,689 dari frorecasting mata uang asing terhadap rupiah
menggunakan moving average method. Dan perlu dicatat bahwa jika keputusan yang diambil
Nadya Amalia 9
atau dipilih berdasarkan forecasting ternyata tidak sesuai dengan data aktual dan merugikan,
hal ini tidak apa-apa, karena hal tersebut adalah resiko yang menjadi bagian forecasting.
KESIMPULAN
Forecasting nilai tukar mata uang United States Dollar (USD), Euro (EUR) dan China
Renminbi (CNY) terhadap Indonesian Rupiah (IDR) dengan data historis awal tanggal 12
Oktober hingga 30 Oktober 2015 (periode 15 hari aktif) menggunakan simple moving average
method (MavM) tidak dapat terlalu diandalkan. Meskipun untung sebesar IDR 1.773.616,689
dengan modal IDR 1 Milyar telah berhasil didapat, dari total 30 data forecast (dari 2 November
2015 hingga 13 November 2015), hanya 15 data forecast yang sesuai dengan data aktual. Hal
ini terkait dengan nilai mata uang yang terus terpengaruh dan dipengaruhi banyak faktor,
dengan banyak dari faktor-faktor tersebut terjadi secara bersamaan, sehingga nilai suatu mata
uang dapat bervariasi secara drastis. Kemampuan untuk menganalisis kencenderungan bentuk
kurva nilai tukar mata uang secara kualitatif sangat diperlukan agar dapat digunakan sebagai
REFERENSI
Rosenberg, E. S. (2003). Financial missionaries to the world: The politics and culture of dollar
diplomacy, 19001930. Duke University Press.
Nadya Amalia 10