PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
sebelumnya.
derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan
meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak, (2) meningkatnya
1
pengendalian penyakit, (3) meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan
dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan, (4)
Kesehatan, (5) terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin, serta
Diantaranya;
a. Upaya Kesehatan
b. Gizi Masyarakat
c. Penyakit Menular
e. Kesehatan Jiwa
2
bermutu dan mudah didapatkan setiap saat. Salah satu wujud nyata penyediaan
layanan publik di bidang kesehatan adalah adanya Puskesmas. Tujuan utama dari
kegiatan dengan hasil yang nyata, status kesehatan masyarakat makin meningkat,
dengan tempat dimana masalah yang menyangkut kesehatan itu terjadi. Sehingga
pemecahannya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2017.
2017.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM
a. Geografi
Banjarbaru Kota pada tanggal 2 April 2008. Dibangun sejak tahun 2007,
Tahun), hingga saat ini. Puskesmas Banjarbaru Utara terletak di Jalan Karang
Pusat Pemerintah Kota Banjarbaru dan dapat ditempuh 15 menit dengan kondisi
jalan yang baik. Puskesmas Banjarbaru Utara memiliki luas lahan 2.100 m2 yang
beberapa wilayah.8
yang mana untuk wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru Utara hanya meliputi 2
Batas wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru Utara dapat dilihat pada tabel
2.2 berikut.
Banjarbaru yang berada pada ketinggian 0-500 meter dari permukaan laut dengan
6
Tabel 2.3 Pembagian Ketinggian dan Jumlah Persentase Wilayah Berdasarkan
Tingkat Ketinggian
rendah dan dataran tinggi serta keras (Kelurahan Loktabat Utara, Kelurahan
Komet dan Kelurahan Mentaos serta Kelurahan Sei Ulin). Iklim yang berpengaruh
2015 berkisar antara 23,5C sampai dengan 32,8C dimana suhu tertinggi pada
bulan Oktober yaitu 36,0C dan suhu udara terendah di bulan Agustus yaitu
20,0C. Kelembaban udara relatif tinggi yaitu berkisar rata-rata antara 76%
sampai 89%. Curah hujan tahun 2015 relatif lebih rendah dari tahun sebelumnya.
Rata-rata curah hujan tercatat 228,1 mm dengan jumlah terendah terjadi pada
bulan Juli (24 mm) dan tertinggi bulan Januari (543 mm). Rata-rata jumlah hari
Jarak terjauh dari Puskesmas adalah 10 km pada Kelurahan Sei Ulin dan
Kelurahan Loktabat Utara yang terdekat. Seluruh wilayah dapat dijangkau dengan
menggunakan kendaraan roda 2 dan roda 4 sepanjang musim. Dari pusat Kota
7
Banjarbaru, Puskesmas Banjarbaru Utara dapat ditempuh sejauh 2 Km dalam
waktu 15 menit.8
8
KELURAHAN LOKTABAT UTARA dan MENTAOS
Puskesmas
Induk
Puskesmas
Pembantu
Posyandu
Puskesmas
Pembantu
25,000
20,579
20,000
15,000
11,039
Jumlah Penduduk
10,000
5,000
0
Loktabat Mentaos
Utara
atas luas wilayah sehingga didapat jumlah penduduk tiap 1 Km2. Menurut
10
Undang-undang No.5 Tahun 1960, tingkat kepadatan penduduk di suatu daerah
kelurahan tersebut termasuk dalam kategori sangat padat. Hal ini sangat
11
a. Distribusi Penduduk berdasarkan Jumlah Kepala Keluarga dan Rukun
Tetangga
Tabel 2.5 Distribusi Jumlah Kepala Keluarga dan Rukun Tetangga berdasarkan
Kelurahan Wilayah Kerja Puskesmas Banjarbaru Utara
No Nama Kelurahan Jumlah KK Jumlah RT
1 Loktabat Utara 5.519 48
2 Mentaos 2.922 28
Total 8.441 76
Sumber BPS Banjarbaru Utara dalam Angka Tahun 2016
Tahun 2016 berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada tabel di bawah ini.8,9
Laki-laki Perempuan
12
Kelurahan Usia 5-6 Tahun Jumlah
Total
Laki-laki Perempuan
Laki-laki Perempuan
13
Kelurahan Usia Produktif Jumlah
Usia 15-64 Tahun Total
Laki-laki Perempuan
14
60-64
50-54
40-44
30-34 Laki-laki
20-24 perempuan
10-14
0-4
-3000 -2000 -1000 0 1000 2000 3000
Axis Title
1564
= 100%
Keterangan:
P15-64 = Penduduk usia produktif (15-64 tahun)
Utara sebesar 69,2%. Sehingga dapat diketahui dependency ratio atau rasio beban
berikut:
014 + 65+
=
1564
Keterangan:
P0-14 = Penduduk usia muda (0-14 tahun)
P65+ = Penduduk usia lanjut (65 tahun ke atas)
P15-64 = Penduduk usia produktif (15-64 tahun)
15
Dependency ratio adalah perbandingan antara jumlah penduduk usia tidak
produktif (penduduk usia muda dan penduduk usia lanjut) dengan jumlah
penduduk usia produktif. Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa dari
setiap 100 orang penduduk harus menanggung jumlah penduduk yang tidak
suatu negara sebagai akibat dari besarnya proporsi penduduk produktif (rentang
berkembang sejak beberapa tahun yang lalu yang dipercepat dengan keberhasilan
banyaknya usia produktif ini apabila tidak berkualitas malah akan menjadi beban
ditentukan oleh tingkat pendidikan, dimana jika tingkat pendidikan tersebut tinggi
16
Tabel 2.7 Distribusi Jumlah Sekolah Wilayah Kerja Puskesmas Banjarbaru Utara
Tabel 2.8 Data Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Banjarbaru Utara
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2012
No. Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)
Jumlah 30.553
Pada tabel dapat dilihat bahwa jumlah sekolah pada wilayah Puskesmas
Puskesmas Banjarbaru Utara juga sudah cukup tinggi, di mana rata-rata tingkat
17
pendidikannya adalah lulusan SMA atau sederajat. Dengan tingginya tingkat
pendidikan, maka kesadaran akan pentingnya kesehatan akan lebih baik sehingga
pemahaman terhadap pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat juga dapat
memenuhi sasaran. Selain itu, diharapkan pula agar masyarakat tersebut dapat
puskesmas.8,9
18
Tabel 2.8 Distribusi Penduduk berdasarkan Jenis Mata Pencaharian di Wilayah
Kerja Puskesmas Banjarbaru Utara
No. Jenis Pekerjaan Jumlah (jiwa) Persentase (%)
1. Buruh/ Swasta 5.634 39,50
2. Pegawai Negeri 2.307 16,17
3. Pengrajin 27 0,19
4. Pedagang 1.558 10,92
5. Penjahit 90 0,63
6. Tukang batu 624 4,37
7. Tukang Kayu 372 2,61
8. Peternak 79 0,55
9. Nelayan - 0
10. Montir 137 0,96
11. Dokter 39 0,27
12. Sopir 300 2,05
13. Pengemudi bajaj 1 0,007
14. Pengemudi Becak 150 1,05
15. TNI/POLRI 1171 8,21
16. Pengusaha 258 1,81
17. Kuli Bangunan 729 5,11
18. Petani 654 4,59
19. Tukang Ojek 133 0,93
Sumber Profil Puskesmas Banjarbaru Utara 2017
19
kesadaran masyarakat akan lebih tinggi mengenai pentingnya kesehatan dan
Kesehatan yang efektif dan efisien, merata, bermutu dan terjangkau sehingga
mampu mewujudkan manusia Indonesia yang sehat, cerdas, tangguh, mandiri dan
pertama.1,3
20
INTERNAL PUSKESMAS BANJARBARU UTARA
1. Visi
2. Misi
21
3. Motto
Puskesmas Banjarbaru Utara memiliki Moto adalah :
Kerja Ikhlas
Kerja Bersih
Tanpa Korupsi
4. Strategi
Puskesmas Banjarbaru Utara dalam mencapai tujuannya, memiliki Strategi
sebagai berikut :
Meningkatkan kualitas kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) dalam
bidang kesehatan
Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan.
Mempertajam pelaksanaan program-program kesehatan.
Meningkatkan koordinasi dan kerjasama sektor terkait dalam bidang
kesehatan.
Melibatkan masyarakat secara aktif dalam upaya menumbuhkan
kemandirian di bidang kesehatan.8
2.2.1 Sarana dan Prasarana (Sumber Daya Puskesmas)
berikut.
- Ruangan BP Umum
- Ruangan BP Lansia
- Ruangan MTBS
- Ruangan Apotik
- Ruangan IGD
22
- Ruangan laboratorium
- Ruangan Imunisasi
- Ruangan KIA
- Ruangan Keuangan/JKN
- Ruangan Aula/Pertemuan
23
DATA SARANA
Puskesmas
Poskeskel
Keliling
(1 buah)
(9 buah)
Posyandu
Posbindo
Balita
(1 buah)
(17 buah)
Puskesmas
Induk
Puskesmas (1 buah) Posyandu
Pembantu Usila
(1 buah) (4 buah)
24
Ruang poli gigi Baik
Gudang Baik
4. Lemari es 3 Baik
25
11. Peralatan gigi Lengkap Baik
Struktur Organisasi
a. Kepala Puskesmas
c. Fungsional Dokter
e. Fungsional Apoteker
f. Fungsional Bidan
g. Fungsional Perawat
i. Fungsional Nutrisionis
j. Fungsional Sanitarian
27
Kepala Puskesmas
Bahrul Ilmi, S.KM, MM
28
Gambar 2.7 Denah Puskesmas Banjarbaru Utara
29
StatusKepegawaian Jumlah
No Jenis Ketenagaan/Profesi
PNS PTT Honor (orang)
1. DokterUmum 5 5
2. Dokter Gigi 1 1
3. SarjanaKesehatan/SKM 1 1
4. Apoteker 1 1
5. TenagaGizi
a. SPAG -
b. D3 Gizi 2 3
c. D4/S1 1
6. TenagaKeperawatan
a. SPK 1 7
b. D3 Perawat 5
c. D4/S1 Keperawatan 1
7. SPRG/D3/ S1 Perawatgigi 3 3
8. AA/D3 AsistenApoteker 2 2
9. Tenaga Kebidanan
a. Kebidanan 1 14
b. D3 Kebidanan 7 1
c. D4/S1 Kebidanan 5
30
13. S1 - 2 2
14. SMA 1 5 6
15 SMP
16. SD
Total 52
Sumber Profil Puskesmas Banjarbaru Utara 2017
Sumber daya manusia yang memiliki jenjang pendidikan yang tinggi, maka
maksimal.
puskesmas induk maupun puskesmas pembantu pada tahun 2017 dan 10 kasus/
31
Tabel Jumlah Pasien kunjungan ke Puskesmas Banjarbaru Utara (Jiwa)
Tahun 2017:
32
7 K02 Gigi karies 166
8 K05 Penyakit gusi dan jaringan 148
periodontal
9 E11 Diabetes Melitus Tipe 2 147
10 L20 Dermatitis Atopi 138
11 I10 Hipertensi primer 137
12 A09 Diare akut 128
13 M10 Gout 112
14 J45 Asma 112
15 K03 Kalkulus dan deposit lain 93
16 B35 Penyakit kulit karena jamur 75
17 H10 Konjungtivitis 73
18 L02 Abses, furunkel, karbunkel 72
19 L50 Urtikaria 66
20 A01 Typhoid 62
Sumber Data SIMPUS Puskesmas Banjarbaru Utara 2016
33
Grafik 10 Kunjungan Pasien Penyakit Menular Terbanyak
34
Grafik 10 Kunjungan Pasien Penyakit Tidak Menular Terbanyak
pada tahun 2016, yang tertinggi yaitu parasetamol tab 500 mg dengan jumlah
gliseril guaiakolat. Hal ini menunjukkan semua Influenza langsung diobati dengan
obat terbanyak. Hal ini menunjukkan penanganan diawali dengan perubahan pola
35
Rekapitulasi Penggunaan Obat terbanyak Selama Tahun 2016
No. Nama Obat Jumlah Obat yang
dipakai
1. Parasetamol Tablet 500 MG 94521
2. Klorfeniramin Maleat (CTM) Tablet 4 MG 45844
3. Gliseril Guaiakolaat Tablet 100 MG 36951
4. Antasida DOEN Tablet Kombinasi 31868
5. Asam Askorbat (VIT.C) Tablet 50 MG 30243
6. Amoksisilin Tablet 500 MG 30203
7. Prednison Tablet 5 MG 27781
8. Vitamin B. Kompleks Tablet 26662
9. Vitamin B.12 Tablet 24010
10. Ambroxol Tablet 30 MG 21058
Sumber Profil Puskesmas Banjarbaru Utara 2017
36
BAB III
UPAYA POKOK
Kegiatannya meliputi:
a. Penyuluhan
37
Tabel 1. Pencapaian Upaya Promosi Kesehatan Puskesmas Banjarbaru Utara
Tahun 2016
Target Pencapaian
Kegiatan Keterangan
KUM % KUM %
a. Penyuluhan kesehatan di
53 100% 53 100% Tercapai
sekolah
b. Penyuluhan kesehatan di
2 100% 2 100% Tercapai
institus sarana kesehatan
c. Penyuluhan institusi
10 100% 10 100% Tercapai
tempat kerja
d. Penyuluhan rumah tangga 210 100% 210 100% Tercapai
e. Penyuluhan tempat-tempat
9 100% 9 100% Tercapai
umum (TTU)
100%.
2. Kesehatan Lingkungan
Mentaos dan Loktabat Utara, terutama pada daerah yang tinggi kejadian
Kegiatan meliputi:
d. Inspeksi TPS
e. Inspeksi SPAL
38
f. Penyehatan Lingkungan Perumahan
h. Inspeksi TP2
i. Cakupan TTU
j. Cakupan SAB
k. Cakupan TPM
l. Cakupan JAGA
m. Cakupan TPS
n. Cakupan SPAL
o. Cakupan TPS
100%.
72 %.
99%.
39
g. Pemeriksaan penyehatan lingkungan pada perumahan dengan pencapaian
79,7 % sarana.
sarana.
pencapaian 97 % sarana.
%.
Target Pencapaian
Kegiatan Keterangan
KUM % KUM %
a. Inspeksi sanitasi sarana air 7590 90% 7593 90,6% Tercapai
40
bersih +0,6%
b. Inspeksi sanitasi tempat
244 100% 244 100% Tercapai
pengelolaan makanan
c. Inspeksi sanitasi tempat Tercapai
183 75% 239 98%
pengelolaan makanan layak +23%
d. Pembinaan tempat
244 100% 244 100% Tercapai
pengelolaan makanan
Tidak
e. Inspeksi sanitasi sarana
8195 97% 5882 72% tercapai
pembuangan sampah
-25%
Tidak
f. Inspeksi sanitasi sarana
825 100% 814 99% tercapai
pembuangan limbah (SPAL)
-1%
Tidak
g. Pemeriksaan penyehatan
7646 85% 6097 79,7% tercapai
lingkungan pada perumahan
-5,3%
h. Pemeriksaan penyehatan
51 100% 51 100% Tercapai
lingkungan pada JAGA
i. Inspeksi sanitasi TTU 176 100% 176 100% Tercapai
Tidak
j. Sanitasi TTU memenuhi
176 100% 169 93% tercapai
syarat
-7%
k. Inspeksi sanitasi sarana Tidak
pengelolaan pestisida 30 100% 29 97% tercapai
(pemakai) -3%
Tidak
l. Penggunaan sumber air
8195 100% 7370 90% tercapai
bersih masyarakat
-10%
m. Air minum yang memenuhi
8195 100% 8195 100% Tercapai
syarat
n. Akses air minum berkualitas 40 100% 40 100% Tercapai
Tidak
o. Sarana TPM 244 100% 229 94% tercapai
-6%
Tidak
p. Sarana TTU 176 100% 163 93% tercapai
-7%
Tidak
q. KK memiliki rumah sehat 7424 100% 5909 80% tercapai
-20%
Tidak
r. KK memiliki JAGA 5908 70% 5506 65,2% tercapai
-4,8%
Tercapai
s. KK memiliki TPS 5908 70% 6001 71,1%
+1,1%
41
Tidak
t. SPAL sehat 5908 70% 5506 65,2% tercapai
-4,8%
Tidak
u. TPS sehat 9 100% 5 55,6% tercapai
-44,4%
Tujuan program yang utama adalah menurunkan angka kematian ibu dan anak,
Program ini memiliki sasaran untuk wanita usia subur (WUS), ibu hamil, ibu
bersalin, ibu menyusui, bayi dan balita di Kecamatan Mentaos dan Loktabat
Utara.
Kegiatannya meliputi :
b. Persalinan
42
c. Kontrasepsi
100%
e. Pelayanan dan rujukan bumil resti atau komplikasi tercapai sebesar 57,1 %.
Tabel 3. Pencapaian Upaya Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Banjarbaru Utara
Tahun 2016
Target Pencapaian
Kegiatan Keterangan
KUM % KUM %
a. Pelayanan kes bumil sesuai Tidak
standar untuk kunjungan 705 100% 704 99,8% tercapai
lengkap -1,2%
b. Pelayanan persalinan oleh
672 100% 673 100% Tercapai
nakes
Tidak
c. Drop-out K1-K4 1% 8%
tercapai -7%
d. Pelayanan nifas lengkap 613 100% 475 77,5% Tidak
43
(KN3) tercapai
-22,5%
e. Pelayanan dan rujukan Tercapai
85 60% 75 57,1%
bumil resti/komplikasi +2,9%
f. Penanganan atau rujukan Tercapai
96 100% 13 13,5%
neonates risiko tinggi +86,5%
h. Cakupan kunjungan bayi 664 100% 664 100% Tercapai
i. Cakupan kunjungan
641 100% 673 100% Tercapai
neonates
Tidak
j. Jumlah lahir hidup 702 100% 608 86,6% tercapai
-13,4%
k. Jumlah bumil resiko tinggi Tercapai
141 100% 130 92%
ditemukan nakes +8%
Tidak
l. Akseptor KB aktif di
2125 100% 1742 81,98% tercapai
puskesmas
-18,02%
Tidak
m. Akseptor aktif MKET di
1140 100% 965 84,65% tercapai
puskesmas
-16,35%
Program ini memiliki sasaran untuk semua kalangan terutama bayi, balita,
anak, ibu hamil dan ibu menyusui di Kecamatan Mentaos dan Loktabat Utara.
Kegiatannya meliputi:
a. Konsultasi Gizi
b. Pemberian Vitamin A
c. Pemberian Fe
d. Cakupan distribusi kapsul vitamin A bagi bayi (6-11 bulan) tercapai 100%
99%
k. Presentase ibu hamil yang mendapat tablet tambah darah (TTD) tercapai
99,6%
45
l. Presentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif
tercapai 56,8%
m. Presentase bayi baru lahir yang mendapat IMD (Inisiasi Menyusui Dini)
tercapai 71,4%
o. Presentase remaja putri yang mendapat tablet tambah darah (TTD) tercapai
25,1%
Target Pencapaian
Kegiatan Keterangan
KUM % KUM %
a. Presentase cakupan
pemberian makanan
100% 100% Tercapai
pendamping ASI pada anak
6-24 bulan keluarga miskin
Tidak
b. Cakupan keluarga sadar
360 60% 308 51,3% tercapai
gizi
-8,7%
Tidak
d. Cakupan balita ditimbang
2423 85% 2108 72% tercapai
(D/S)
-13%
e. Cakupan distribusi kapsul
vitamin A bagi bayi (6-11 336 100% 336 100% Tercapai
bulan)
f. Cakupan distribusi kapsul
Tercapai
vitamin A bagi balita (12-59 2776 98,32% 2796 100%
+1,68%
bulan)
g. Cakupan distribusi kapsul
672 100% 672 100% Tercapai
vitamin A bagi bufas
Tidak
h. Cakupan Fe pada Ibu
705 100% 702 99,6% tercapai
hamil
-0.4%
Tercapai
i. Cakupan ASI eksklusif 184 55% 190 56,8%
+1,8%
j. Presentase ibu hamil Tidak
Kurang Energi Kronik 5 0,74% 27 3,8% tercapai
(KEK) -3,6%
k. Presentase ibu hamil 27 100% 27 100% Tercapai
46
Kurang Energi Kronik
(KEK) yang mendapat
makanan tambahan
l. Presentase ibu hamil yang
Tercapai
mendapat tablet tambah 669 95% 702 99,6%
+4,6%
darah (TTD)
m. Presentase bayi usia
Tercapai
kurang dari 6 bulan yang 184 55% 190 56,8%
+1,8%
mendapat ASI eksklusif
n. Presentase bayi baru lahir
Tercapai
yang mendapat IMD 302 45% 480 71,4%
+26,4%
(Inisiasi Menyusui Dini)
o. Presentase balita kurus
yang mendapat makanan 11 100% 11 100% Tercapai
tambahan
p. Presentase remaja putri Tidak
yang mendapat tablet 1593 50% 800 25,1% tercapai
tambah darah (TTD) -24,9%
cakupan balita ditimbang (D/S), c. cakupan Fe pada Ibu hamil, dan d. presentase
A. Imunisasi
kelas 2 SD dan 88,93% untuk anak kelas 3 SD dengan jumlah 619 anak
- BCG
- DPT-HB1
- DPT-HB2
- DPT-HB3
- POLIO4
- CAMPAK
- TT2 + BUMIL
- BIAS CAMPAK
48
- BIAS DT-TT (DT kelas 1, TT kelas 2, TT kelas 3).
Kegiatannya meliputi:
- Fogging
d) Jumlah rumah yang ada jentik sebanyak 395 rumah dengan target tidak
ditentukan.
Kegiatannya meliputi:
- Kunjungan rumah
- Penyuluhan
49
a) Jumlah pemeriksaan sediaan darah pada malaria klinis sebanyak 8 dengan
b) Jumlah penderita malaria klinis yang diobati sebanyak 0 (nol) dengan target
tidak ditentukan.
c) Jumlah penderita malaria positif yang diobati sebanyak 0 (nol) dengan target
tidak ditentukan.
ditentukan.
ditentukan.
(ISPA)
Kegiatannya meliputi:
5.172 kasus
50
c) Pelaksanaan kunjungan rumah penderita Pneumonia sebanyak 20
Kegiatannya meliputi:
c) Jumlah oralit yang diberikan pada penderita diare sebanyak 367 dengan
Kegiatannya meliputi:
51
a) Jumlah penderita TB yang diobati sebanyak 54 kasus, target tidak
ditentukan.
b) BTA positif yang diobati baru dengan target 52 (100%) dengan pencapaian
51 (80%).
52
G. Eliminasi penyakit kusta
Kegiatannya meliputi:
ditentukan.
tidak ditentukan.
Target Pencapaian
Kegiatan Keterangan
KUM % KUM %
Tidak
a. Presentase cakupan
664 100% 609 91,7% tercapai
kelurahan UCI
-8,3%
Tidak
b. BCG 674 100% 642 95,3% tercapai
-4,7%
Tidak
c. DPT 1 (Hepatitis 1) 640 95% 629 94,7% tercapai
-0,3%
Tercapai
d. DPT 2 (Hepatitis 2) 626 93% 627 94,4%
+1,4%
Tercapai
e. DPT 3 (Hepatitis 2) 626 93% 618 93,1
+0,1%
Tidak
f. Polio 4 674 100% 618 93,1% tercapai
-6,9%
Tidak
g. Campak 617 93% 609 91,7%
tercapai
53
-1,3%
Tercapai
h. Pentavalen 4 252 25% 384 38,1%
+13,1%
Tercapai
i. Campak 2 168 25% 341 33,8%
+8,8%
Tercapai
j. TT Bumil 2 451 65% 461 66,3%
+1,3%
Tidak
k. Imunisasi BIAS campak 719 100% 632 87,9% tercapai
-12,1%
Tidak
l. Imunisasi BIAS DT 647 90% 639 88,87% tercapai
-1,13%
Tidak
m. Imunisasi BIAS TT kelas
622 90% 619 89,09% tercapai
2
-0,81%
Tidak
n. Imunisasi BIAS TT kelas
635 100% 559 88,93% tercapai
3
-1,07%
o. Presentase anak usia 0-11 Tidak
bulan mendapat imunisasi 664 100% 609 91,7% tercapai
dasar lengkap -8,3%
p. Presentase anak usia Tidak
sekolah mendapat 2344 100% 2064 88,03% tercapai
imunisasi -1,97%
q. Penemuan tersangka Mencapai
2 100% 2 100%
penderita kusta target
r. Pengobatan penderita
2 100% 2 100% Tercapai
kusta
Tercapai
s. Penemuan kasus diare di
1021 100% 863 84% target
puskesmas & kader
+16%
t. Penemuan kasus
pneumonia & pneumonia Tercapai
90% 86%
berat oleh puskesmas dan target +4%
kader
u. Pelaksanaan kunjungan
20 100% 20 100% Tercapai
rumah kasus pneumonia
Tidak
v. Jumlah kasus pneumonia
90% 86% tercapai
& pneumonia berat ditangani
-4%
w. Jumlah kasus BTA positif Tercapai
52 100% 51 98%
yang diobati baru +2%
x. Case Notivacation Rate Tidak
0% 0,18%
(jumlah seluruh pasien yang tercapai
54
diobati BTA (+) dan RO (+)/ -0,18%
100.000 penduduk)
Tidak
y. Angka bebas jentik 95% 90% tercapai
-5%
z. Cakupan penyelidikan
100% 100% Tercapai
epidemiologi
55
1. Lima Pencapaian Terendah dari 6 Upaya Pokok Puskesmas Banjarbaru
Utara
Target Pencapaian
Kegiatan Keterangan
KUM % KUM %
Promosi Kesehatan
Kegiatan tercapai 100%
Kesehatan Lingkungan
Tidak
a. Inspeksi sanitasi sarana
8195 97% 5882 72% tercapai
pembuangan sampah
-25%
Tidak
b. KK memiliki rumah sehat 7424 100% 5909 80% tercapai
-20%
Tidak
55,6
c. TPS sehat 9 100% 5 tercapai
%
-44,4%
Kesehatan Ibu dan Anak
Tidak
a. Pelayanan nifas lengkap
613 100% 475 77,5% tercapai
(KN3)
-22,5%
Tidak
b. Akseptor aktif MKET di 84,65
1140 100% 965 tercapai
puskesmas %
-16,35%
Tidak
c. Akseptor KB aktif di 81,98
2125 100% 1742 tercapai
puskesmas %
-18,02%
Perbaikan Gizi Masyarakat
Tidak
a. Cakupan keluarga sadar gizi 360 60% 308 51,3% tercapai
-8,7%
Tidak
b. Cakupan balita ditimbang
2423 85% 2108 72% tercapai
(D/S)
-13%
c. Presentase remaja putri Tidak
yang mendapat tablet 1593 50% 800 25,1% tercapai
tambah darah (TTD) -24,9%
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)
Tidak
a. Imunisasi BIAS campak 719 100% 632 87,9% tercapai
-22,1%
b. Presentase anak usia 2344 100% 2064 88,03% Tidak
56
sekolah mendapat imunisasi tercapai
-11,97%
Tidak
c. Presentase cakupan
664 100% 609 91,7% tercapai
kelurahan UCI
-8,3%
Target Pencapaian
Kegiatan Keterangan
KUM % KUM %
Tidak tercapai
a. TPS sehat 9 100% 5 55,6%
44,4%
b. Inspeksi sanitasi sarana Tidak tercapai
8195 97% 5882 72%
pembuangan sampah -25%
c. Presentase remaja putri
Tidak tercapai
yang mendapat tablet 1593 50% 800 25,1%
24,9%
tambah darah (TTD)
d. Pelayanan nifas lengkap Tidak tercapai
613 100% 475 77,5%
(KN3) 22,5%
Tidak tercapai
d. Imunisasi BIAS campak 719 100% 632 87,9%
-22,1%
57
BAB IV
58
Peluang (O) Strategi SO Strategi WO
59
Ancaman (T) Strategi ST Strategi WT
61
Peluang (O) Strategi SO Strategi WO
62
saat hendak
memberikan
pelayanan
dan
kunjungan
Ada beberapa
masyarakat
yang tingkat
pendidikanny
a tinggi dan
banyak
masarakat
yang sadar
akan
pentingnya
kesehatan
lingkungan
rumah sehat
dan jamban
yang baik
Kurangnya
koordinasi
antara
puskesmas
dan kader
kesehatan
yang ada
Kurangnya
pengetahuan
masyarakat
63
dalam
perilaku
bersih dan
sehat
66
D. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
68
puskesmas perbaikan gizi dapat
Adanya 17 berjalan secara optimal.
posyandu (W6O1)
69
di wilayah
puskesmas
yang subur
dapat di
manfaatkan
untuk
penanaman
buah serta
sayuran yang
bergizi.
Berdasarkan
kegiatan,
banyaknya
majelis talim
dan pesantren
dapat
digunakan
untuk ajang
melakukan
promosi
kesehatan di
bidang gizi.
70
Ancaman (T) Strategi ST Strategi WT
71
sebanyak 5 orang, serta lebih
paramedis dan tenaga Penemuan kasus pneumonia
pendukung dengan total dan pneumonia berat yang
keseluruhan sebanyak 64 ditangani tidak mencapai
orang. target.
Adanya tenaga kesehatan Penemuan kasus diare semua
yang sesuai tingkat umur tidak mencapai target.
pendidikannya dalam Kurangnya penyuluhan
menanggungjawabi program- terkait program kepada
program P2M. masyarakat
Upaya pelaksanaan kegiatan
Terdapat fasilitas
laboratorium untuk
menunjang pemeriksaan
penyakit-penyakit menular.
Tersedianya vaksin serta alat
penunjang pelaksanaan
kegiatan imunisasi.
Adanya praktek swasta di
wilayah puskesmas
Adanya survey langsung dan
kunjungan ke rumah-rumah
masyarakat wilayah
puskesmas
Hubungan puskesmas dengan
lintas sektor baik
72
Peluang (O) Strategi SO Strategi WO
73
rendah Puskesmas tentang P2M. (S2T1)
Kepadatan Meningkatkan skrining terhadap
penduduk penyakit-penyakit menular
yang tinggi sehingga diharapkan dengan
dikhawatirka adanya deteksi dini dapat
n membuat mencegah penularan lebih jauh.
penyakit- (S4T3)
74
ANALISA SWOT PUSKESMAS BERDASARKAN DATA DEMOGRAFI
A. Kekuatan (Strength)
1. Puskesmas sudah memiliki sumber daya manusia yang kompeten dan lengkap
(meliputi tenaga dokter, dokter gigi, perawat, bidan, apoteker, analis laboratorium,
ketenagaan untuk tiap Puskesmas kawasan perkotaan non rawat inap sesuai
75
8. Memiliki fasilitas perkotaan dan jarak antara puskesmas dan fasilitas perkotaan
tidak jauh. Dari pusat Kota Banjarbaru, Puskesmas Banjarbaru Utara dapat
B. Kelemahan (Weakness)
klinik sanitasi.
standar puskesmas non rawat inap seperti (ruangan ASI, alkes set resusitasi bayi,
ruangan rawat pasca persalinan beserta set perawatan pasca persalinan dan
ruangan sterilisasi beserta set sterilisasi) dan ruangan beserta alat-alat pemeriksaan
pasien di poliklinik.
C. Kesempatan (Opportunity)
pendukung upaya puskesmas dalam mencapai target dan dapat digunakan sebagai
76
2. Tingkat pendidikan mayoritas masyarakat cukup baik (SMA) sehingga
D. Ancaman (Threat)
1. Letak puskesmas induk tidak dilalui angkutan umum sehingga cukup sulit
pembagian leaflet.
77
2. Bekerjasama dengan bagian-bagian lain di Puskesmas agar semua pasien
3. Berkoordinasi dengan dinas kesehatan untuk menetukan target yang jelas dalam
Pekerjaan Umum dan Tata Kota dan Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan
standar kesehatan yang dapat meningkatkan faktor risiko penyakit yang berbasis
lingkungan.
melengkapi ruang pelayanan dan alat kesehatan di Puskesmas yang masih belum
memenuhi standar puskesmas non rawat inap seperti (ruangan ASI, alkes set
resusitasi bayi, ruangan rawat pasca persalinan beserta set perawatan pasca
persalinan dan ruangan sterilisasi beserta set sterilisasi), tempat akhir pembuangan
induk dapat dilalui angkutan umum sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat
yang lebih sering pada masyarakat sekitar sehingga masyarakat menjadi lebih
79
Alternatif Pemecahan Masalah Berdasarkan SWOT
PENUTUP
A. Kesimpulan
pada bulan Agustus 2008. Wilayah yang dibawahi oleh Puskesmas Banjarbaru
terdapat dua kelurahan, yaitu Loktabat Utara dan Mentaos. Wilayah kerja
yang dilayani 16,68 km2. Dari data-data yang telah dikumpulkan pada Kecamatan
Banjarbaru Utara hingga akhir tahun 2016, jumlah penduduk di wilayah kerja
B. Saran
81
banyak tersedia di masyarakat sehingga penyampaian informasi
dicapai.
82
DAFTAR PUSTAKA
83