Anda di halaman 1dari 13

ANALISI LAPORAN KEUANGAN SEKTOR KEUANGAN

SUB SEKTOR BANK

(Studi Kasus Pada PT Bank Central Asia Tbk & PT Bank Mandiri Tbk)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN S1


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2017

1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 3
1 .1 Latar Belakang ............................................................................................. 3
1 .2 Perumusan Masalah ..................................................................................... 4
1 .3 Tujuan Analisis Laporan Keuangan .......................................................... 5
1 .4 Manfaat Analisis Laporan Keuangan ........................................................ 5
BAB II PEMAHASAN ................................................................................................. 7
2.1 Pengertian Laporan Keuangan ............................................................................. 7
2.2 Tinjauan Tentang Rasio Keuangan ...................................................................... 7
2.3 Jenis Jenis Analisis Rasio Laporan Keuangan Perusahaan .............................. 7
2.4 Hipotesis ............................................................ Error! Bookmark not defined.
BAB III ................................................................................................................... 13
METODOLOGI PENELITIAN .......................... Error! Bookmark not defined.
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ...................... Error! Bookmark not defined.
3.2 Desain Penelitian .......................................... Error! Bookmark not defined.
3.3 Definisi dan Operasionalisasi Variabel ........ Error! Bookmark not defined.
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian ................... Error! Bookmark not defined.
3.5 Teknik Pengumpulan Data ........................... Error! Bookmark not defined.
3.6 Metode Analisis ............................................ Error! Bookmark not defined.
3.6.1 Analisis Deskriptif ................................ Error! Bookmark not defined.
3.6.2 Analisis Kualitas Data ........................... Error! Bookmark not defined.
3.6.3 Analisis Regresi Data Panel .................. Error! Bookmark not defined.

2
BAB I PENDAHULUAN

1 .1 Latar Belakang

Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan

beserta unsur-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi

keuangan perusahaan atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah

dicapai perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan sekarang.

Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi

keuangan dari perusahaan. Laporan keuangan yang merupakan hasil dari kegiatan

operasi normal perusahaan akan memberikan informasi keuangan yang berguna bagi

entitas-entitas di dalam perusahaan itu sendiri maupun entitas-entitas lain di luar

perusahaan, oleh karena itu untuk mengetahui kinerja laporan keuangan tersebut kita

memerlukan suatu analisis, analisis-analisis inilah yang harus dipahami oleh kita baik

sebagai manajemen perusahaan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan ataupun

sebagai investor jika kita ingin menginvestasikan harta kita terhadap suatu

perusahaan.

Laporan keuangan adalah sumber informasi yang dijadikan landasan

pengambilan keputusan oleh para pemegang saham, kreditur, pengamat ekonomi dan

pemerintah ditinjau dari kepentingan masing-masing, serta merupakan landasan bagi

Analisa Rasio Keuangan untuk merinci prestasi operasional perusahaan.

Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena

ingin mengetahui tingkat keuntungan , tingkat risiko dan tingkat kesehatan suatu

3
perusahaan. Analisis semacam ini mengharuskan seorang analis untuk melakukan

beberapa hal :

1) Menentukan dengan jelas tujuan analisis

2) Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasari laporan keuangan

dan rasio-rasio keuangan yang diturunkan dari laporan keuangan tersebut.

3) Memahami kondisi perekonomian dan kondisi bisnis lain pada umumnya yang

berkaitan dengan perusahaan dan mempengaruhi usaha perusahaan.

1 .2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah yang

akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1) Apakah yang disebut dengan Rasio Likuiditas pada suatu perusahaan ?

2) Apakah yang disebut dengan Rasio Profitabilitas atau Rentabilitas pada suatu

perusahaan ?

3) Apakah yang disebut dengan Rasio Solvabilitas atau Leverage Ratio pada suatu

perusahaan ?

4) Apakah yang disebut dengan Rasio Aktifitas atau Activity Ratio pada suatu

perusahaan ?

5) Apa saja manfaat yang dapat diperoleh dari perhitungan Rasio keuangan pada

perusahaan Sektor Keuangan.

4
1 .3 Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

kinerja keuangan Sektor Keuangan, Menurut Kasmir (2011), tujuan dari analisis

laporan keuangan adalah:

1) Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik

aset, kewajiban, ekuitas, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa

periode.

2) Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan

perusahaan.

3) Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.

4) Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke

depan berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.

5) Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu

penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.

6) Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang

hasil yang mereka capai.

1 .4 Manfaat Analisis Laporan Keuangan

Manfaat penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

keuangan perbankan ini mempunyai beberapa manfaat antara lain :

1) Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat

dari laporan keuangan biasa.

5
2) Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari

suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan (implicit).

3) Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.

4) Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya

dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern maupun

kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.

5) Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model

dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi, peningkatan.

6) Bagi Perbankan,

Mengukur efisiensi perbankan di Indonesia sehingga dapat menjadi bahan

pertimbangan dalam mengambil kebijakan guna meningkatkan kinerja bank.

7) Bagi Mahasiswa,

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi mahasiswa atau

pembaca lain yang berminat untuk membahas masalah mengenai faktor-faktor

yang mempengaruhi kinerja keuangan Perbankan serta menambah pengetahuan

bagi yang membacanya.

6
BAB II PEMAHASAN

2.1 Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah suatu alat bantu yang dapat digunakan untuk

membuat suatu keputusan antara lain mengenai rencana-rencanan perusahaan,

penanaman modal/investasi, pencarian sumber-sumber dana oprasi perusahaan

lainnya (Amin Wijaya Tunggal, 1995). Melalui analisis laporan keuangan ini maka

para pemakai informasi akuntansi dapat mengambil keputusan. Pengelola/manajer

dalam suatu perusahaan dapat menilai apakah kinerjanya dalam suatu periode yang

lalu mendatangkan keuntungan atau tidak.

2.2 Tinjauan Tentang Rasio Keuangan

Penelitian Rasio keuangan adalah suatu hal yang menggambarkan suatu

hubungan atau perimbangan antara jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, atau

perbandingan antara berbagai gejala yang dinyatakan dengan angka/persentase.

(Amin Wijaya Tunggal, 1995). Beberapa jenis analisis rasio keuangan yang

digunakan untuk menilai kinerja financial antara lain :

2.3 Jenis Jenis Analisis Rasio Laporan Keuangan Perusahaan

Berikut merupakan rasio-rasio yang tergolong dalam rasio Laporan Keuangan

Perusahaan adalah sebagai berikut:

2.3.1 Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka

pendeknya. Pengertian lain adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk

7
memenuhi kewajiban atau utang yang segera harus dibayar dengan harta

lancarnya. Ada beberapa jenis rasio likuiditas antara lain :

Current Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan mengunakan aktiva

lancar.

Rumus menghitung Current Ratio:

Current Ratio = Aktiva Lancar / Hutang Lancar X 100%

Cash Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar

kewajiban finansial jangka pendek dengan mengunakan kas yang tersedia

dan berikut surat berharga atau efek jangka pendek.

Rumus menghitung Cash Ratio:

Cash Ratio = Kas + Efek / Hutang Lancar X 100%

Quick Ratio atau Acid Test Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan

mengunakan aktiva lancar yang lebih likuid (Liquid Assets).

Rumus menghitung Quick Ratio :

Quick Ratio = Kas + Efek + Piutang / Hutang Lancar X 100%

2.3.2 Profitablitas atau kemampuan memperoleh laba adalah suatu ukuran dalam

persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu

menghasilkan laba pada tingkat yang dapat diterima. Angka profitabilitas

dinyatakan antara lain dalam angka laba sebelum atau sesudah pajak, laba

investasi, pendapatan per saham, dan laba penjualan. Nilai profitabilitas menjadi

8
norma ukuran bagi kesehatan perusahaan. Ada beberapa jenis rasio profitabilitas

antara lain :

Gross Profit Margin, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

mendapatkan laba kotor dari penjualan.

Rumus menghitung Gross Profit Margin:

Gross Profit Margin = Penjualan Netto - HPP / Penjualan Netto X 100%

Operating Income Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan

dalam mendapatkan laba operasi sebelum bunga dan pajak dari penjualan.

Rumus menghitung Operating Income Ratio:

Operating Income Ratio = Penjualan Netto - HPP Biaya Administrasi &

Umum (EBIT) / Penjualan Netto X 100%

Net Profit Margin, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

mendapatkan laba bersih dari penjualan.

Rumus menghitung Net Profit Margin:

Net Profit Margin = Laba Bersih Setelah Pajak (EAT) / Penjualan Netto X

100%

Earning Power of Total Investment, rasio untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam mengelola modal yang dimiliki yang diinvestasikan dalam

keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi investor dan

pemegang saham.

Rumus menghitung Earning Power of Total Investment:

Earning Power of Total Investment = EBIT / Jumlah Aktiva X 100%

9
Rate of Return Investment (ROI) atau Net Earning Power Ratio, rasio untuk

mengukur kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva

untuk menghasilkan pendapatan bersih.

Rumus menghitung Rate of Return Investment (ROI):

Rate of Return Investment (ROI) = EAT / Jumlah Aktiva X 100%

Return on Equity (ROE), rasio untuk mengukur kemampuan equity untuk

menghasilkan pendapatan bersih.

Rumus menghitung Return on Equity (ROE):

Return on Equity (ROE) = EAT / Jumlah Equity X 100%

Rate of Return on Net Worth atau Rate of Return for the Owners, rasio untuk

mengukur kemampuan modal sendiri diinvestasikan dalam menghasilkan

pendapatan bagi pemegang saham.

Rumus menghitung Rate of Return on Net Worth:

Rate of Return on Net Worth = EAT / Jumlah Modal Sendiri X 100%

2.3.3 Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua

kewajibannya Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi

seluruh utang yang ada dengan menggunakan seluruh aset yang dimilikinya. Hal

ini sesungguhnya jarang terjadi kecuali perusahaan mengalami ke pailitan.

Kemampuan operasi perusahaan dicerminkan dari aset-aset yang dimiliki oleh

perusahaan. Ada beberapa jenis rasio Solvabilitas antara lain :

10
Total Debt to Assets Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan

dalam menjamin hutang-hutangnya dengan sejumlah aktiva yang

dimilikinya.

Rumus menghitung Total Debt to Assets Ratio:

Total Debt to Assets Ratio = Total Hutang / Total Aktiva X 100%

Total Debt to Equity Ratio, rasio untuk mengukur seberapa besar perusahaan

dibiayai oleh pihak kreditur dibandingkan dengan equity.

Rumus menghitung Total Debt to Equity Ratio:

Total Debt to Assets Ratio = Total Hutang / Modal Sendiri X 100%

2.3.4 Rasio Aktifitas atau Activity Ratio Rasio untuk mengukur seberapa efektif

perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya. Ada beberapa

jenis rasio Solvabilitas antara lain :

Total Assets Turn Over, rasio untuk mengukur tingkat perputaran total

aktiva terhadap penjualan.

Rumus menghitung Total Assets Turn Over Ratio:

Total Assets Turn Over Ratio = Penjualan / Total Aktiva X 100%

Working Capital Turn Over, rasio untuk mengukur tingkat perputaran modal

kerja bersih (Aktiva Lancar-Hutang Lancar) terhadap penjualan selama suatu

periode siklus kas dari perusahaan.

Rumus menghitung Working Capital Turn Over Ratio:

Working Capital Turn Over Ratio = Penjualan / Modal Kerja Bersih X

100%

11
Fixed Assets Turn Over, rasio untuk mengukur perbandingan antara aktiva

tetap yang dimiliki terhadap penjualan. Rasio ini berguna untuk

mengevaluasi seberapa besar tingkat kemampuan perusahaan dalam

memanfaatkan aktivatetap yang dimiliki secara efisien dalam rangka

meningkatkan pendapatan.

Rumus menghitung Fixed Assets Turn Over Ratio :

Fixed Assets Turn Over Ratio = Penjualan / Aktiva Tetap X 100%

Inventory Turn Over, rasio untuk mengukur tingkat efisiensi pengelolaan

perputaran persediaan yang dimiliki terhadap penjualan. Semakin tinggi

rasio ini akan semakin baik dan menunjukkan pengelolaan persediaan yang

efisien.

Rumus menghitung Inventory Turn Over Ratio :

Inventory Turn Over Ratio = Penjualan / Persediaan X 100%

Average Collection Period Ratio, rasio untuk mengukur berapa lama waktu

yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam menerima seluruh tagihan dari

konsumen.

Rumus menghitung Average Collection Period Ratio :

Average Collection Period Ratio = Piutang X 365 / Penjualan X 100%

Receivable Turn Over, rasio untuk mengukur tingkat perputaran piutang

dengan membagi nilai penjualan kredit terhadap piutang rata-rata. Semakin

tinggi rasio ini akan semakin baik dan menunjukan modal kerja yang

ditanamkan dalam piutang rendah.

12
Rumus menghitung Receivable Turn Over Ratio :

Receivable Turn Over Ratio = Penjualan / Piutang Rata-Rata X 100%

2.4 Laporan Keuangan Bank BCA & Bank Mandiri.

2.4.1 Laporan Keuangan Bank BCA

2.4.2 Laporan Keuangan Bank Mandiri

BAB III KESIMPULAN

13

Anda mungkin juga menyukai