Anda di halaman 1dari 30

Pengembangan Layanan Jasa...

(Siti Wahyuningsih)

PENGEMBANGAN LAYANAN JASA PENGIRIMAN PT. POS INDONESIA


UNTUK KEBUTUHAN MASYARAKAT DI KOTA BANDUNG
SHIPMENT SERVICE DEVELOPMENT OF PT POS INDONESIA FOR
SOCIETY NEEDS IN BANDUNG

Siti Wahyuningsih
Puslitbang Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo
Jalan Medan Merdeka Barat No.9
siti_wahyu@yahoo.com

Naskah diterima : 16 Oktober 2013; Direvisi : 6 Desember 2013 ; Disetujui : 13 Desember 2013

ABSTRAK

Berlakunya UU No. 38/2009 Tentang Pos, membawa perubahan terhadap penyelenggaraan


pos di Indonesia, dengan persaingan yang kompetitif diantara para penyelenggara jasa
perposan. PT. Pos Indonesia, sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
menyelenggarakan layanan pos khususnya jasa pengiriman surat dan paket, saat ini harus
memiliki konsep pengembangan untuk meningkatkan layanan yang berorientasi kepada
pelanggan dan segmen pasar. Hal ini menuntut PT. Pos Indonesia (Persero) untuk
melakukan pengembangan terhadap kinerja layanan pos yang berkualitas, cepat dengan
biaya yang terjangkau. Berdasarkan metode survei dengan pendekatan kuantitatif,
penelitian bertujuan mendeskripsikan data dan informasi secara komprehensif mengenai
pengembangan layanan pada PT. Pos Indonesia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
akan jasa pengiriman surat dan paket. Hasil penelitian menunjukkan, pengembangan
layanan jasa pengiriman pada PT. Pos Indonesia di Kota Bandung berpedoman pada UU
tentang pos No. 38/2009 dan berkomitmen pada prinsip utama Good Corporate Governance
(GCG) untuk meningkatkan kinerja layanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
pelanggannya. Berdasarkan analisa kualitas layanan (Service Quality), masyarakat
pelanggan jasa pada umumnya menilai baik terhadap pengembangan layanan jasa
pengiriman yang diselenggarakan PT. Pos Indonesia di Kota Bandung. Di mana kondisi
layanan di PT. Pos Indonesia terutama di Kota Bandung saat ini telah memenuhi
kebutuhan berdasarkan standar kualitas layanan yang dinilai baik oleh masyarakat
pelanggannya. Selain memenuhi standar kualitas layanan, komitmen PT. Pos Indonesia
senantiasa mempertahankan dan meningkatkan upaya pengembangan secara kemitraan
dengan penyelenggara pos lainnya.

Kata Kunci : Pos, Layanan, Kebutuhan

19
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 19 - 49

ABSTRACT

The no. 38 / 2009 on the post bring change for the post in indonesia with competition among
the services competitive implementer perposan. PT. Pos indonesia as one state enterprises (
soes ) the postal service esp. letters and packages, delivery service this moment must have the
concept of development to improve services to customers and market oriented segments. This
will require PT. Pos Indonesia (persero ) to undertake development on the performance of
quality, postal service quick at a cost that is actually achievable. Based on the quantitative,
with a method of surveying research described a aimed at data and information service in pt
konprehensif on the development. Post indonesia to fulfill the communities will delivery of
letters and packages. The results showed, the development of delivery services at PT. Pos
Indonesia in Bandung based on the Law of the heading. 38/2009 and committed to the main
principles of Good Corporate Governance (GCG) to improve the performance of services in
accordance with the needs of the customers. Based on the analysis servqual (Service
Quality), people generally consider customer service both to the development of shipping
services organized PT. Pos Indonesia in Bandung. Where the conditions of service in the PT.
Pos Indonesia, especially in Bandung today has met the requirements based on service
quality standards are assessed either by public customers. In addition to meeting the quality
standards of service, commitment PT. Pos Indonesia continues to maintain and enhance the
development efforts in partnership with other postal providers.

Keywords: Post, Service, Needs

PENDAHULUAN (BUMD), Badan Usaha Milik Swasta


Latar Belakang (BUMS), dan Koperasi. Namun yang sudah
terdata saat ini baru BUMN yaitu PT. Pos
Pos merupakan sarana komunikasi
Indonesia dan BUMS antara lain PT. KGP,
dan informasi yang mempunyai peran
PT. TIKI, JNE, sedangkan BUMD,
penting dan strategis dalam mendukung
sementara koperasi belum terdata. Dengan
pelaksanaan pembangunan, mendukung
diberlakukannya UU pos No.38/2009, maka
persatuan dan kesatuan, mencerdaskan
pengertian atau definisi pos sekarang tidak
kehidupan bangsa, mendukung kegiatan
lagi pelayanan lalu lintas surat dan barang,
ekonomi, serta meningkatkan hubungan
melainkan sudah meliputi layanan
antar bangsa. Sesuai ketentuan Undang-
komunikasi surat tertulis dan/atau surat
Undang Nomor: 38 tahun 2009 tentang pos
elektronik, paket, logistik, dan transaksi
(UU pos No.38/2009), penyelenggaraan pos
keuangan. (Sri Wahyuningsih, 2012 : 52).
dapat dilakukan oleh badan usaha yang
Menurut UU tersebut, penyelenggara pos
berbadan hukum Indonesia, antara lain
dapat menjadi perusahaan publik atau
terdiri atas Badan Usaha Milik Negara
perusahaan terbuka setelah mendapat izin
(BUMN), Badan Usaha Milik Daerah
dari Menteri. (pasal 13 ayat 2). Selain itu,
20
Pengembangan Layanan Jasa... (Siti Wahyuningsih)

berlakunya UU pos ini juga membawa juga bisa melayani jasa layanan surat
perubahan terhadap penyelenggaraan pos, elektronik, layanan paket, layanan logistik,
di mana kondisi saat ini terjadi diantara layanan transaksi keuangan, dan layanan
para penyelenggara jasa perposan. Masing- keagenan pos. Di tengah persaingan saat
masing penyelenggara jasa pos menerapkan ini, PT. Pos Indonesia sebagai salah satu
strategi pengembangan usaha yang BUMN di Indonesia tetap melaksanakan
dianggap paling unggul baik dari sisi tugas dan fungsinya di bidang pelayanan
pembangunan baik jaringan infrastruktur pos untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
layanan berkualitas di berbagai wilayah, melalui pengembangan layanan yang sesuai
maupun pemberian tarif yang kompetitif. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
Setiap penyelenggara jasa perposan (IPTEK) sebagai bentuk loyalitas kepada
baik BUMN, BUMD ataupun koperasi dan pelanggannya. Pos Indonesia kini mampu
swasta lainnya memiliki peluang yang sama menunjukkan kreatifitasnya di bidang jasa
dalam hal penyelenggaraan jasa pos kepada pos dengan memanfaatkan insfrastruktur
masyarakat. Karena itu, penyelenggaraan jejaring yang dimilikinya mencapai sekitar
jasa perposan saat ini bukan lagi sebagai 24 ribu titik layanan yang menjangkau 100
utilitas publik atau khalayak, melainkan persen kota/kabupaten, hampir 100 persen
jasa komersial yang diperdagangkan. kecamatan dan 42 persen kelurahan/desa,
Seiring dengan perkembangan ilmu serta 940 lokasi transmigrasi terpencil di
pengetahuan dan teknologi (IPTEK), para Indonesia. Seiring dengan perkembangan
penyelenggara jasa perposan semakin informasi, komunikasi dan teknologi,
mengembangkan kualitas layanannya untuk jejaring Pos Indonesia sudah memiliki
memenuhi kebutuhan dan loyalitas 3.700 Kantorpos online, serta dilengkapi
konsumen dengan berbagai bentuk elektronic mobile pos di beberapa kota
penawaran yang menarik. Promosi produk besar. Semua titik merupakan rantai yang
dan layanan jasa pos tidak hanya terhubung satu sama lain secara solid &
menggunakan media periklanan, akan tetapi terintegrasi. Sistem Kode Pos diciptakan
bisa menggunakan sarana teknologi untuk mempermudah processing kiriman
telekomunikasi seperti SMS dan surat pos dimana tiap jengkal daerah di Indonesia
elekronik (e-mail) yang saat ini telah mampu diidentifikasi dengan akurat. 1
menurunkan pasar surat individu bahkan
corporate mail. Selain bisnis jasa
1
pengiriman dokumen, swasta dan pihak lain www.posindonesia.co.id

21
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 19 - 49

Di sisi lain, kebutuhan masyarakat penyerahan produk lebih cepat dan


akan layanan pos semakin meningkat. pelayanan yang lebih baik dari pada para
Maka dari itu dibutuhkan inovasi dalam pesaingnya. Produk dengan mutu jelek,
memenuhi permintaan masyarakat akan harga yang mahal, penyerahan produk yang
berbagai jenis layanan jasa pos. Hal ini lambat bisa membuat pelanggan tidak puas,
menuntut PT. Pos Indonesia (Persero) walaupun dengan tingkatan yang berbeda.
sebagai salah satu penyelenggara perposan Pelanggan memang harus dipuaskan, sebab
di Indonesia, terus berupaya melakukan kalau mereka tidak puas, maka akan
pengembangan terhadap sistem pelayanan meninggalkan perusahaan dan menjadi
yang tepat dalam rangka memenuhi pelanggan pesaing. (Supranto, 2011: 1-2).
kebutuhan masyarakat akan layanan pos Karena itu, kepuasan konsumen atau
yang baik, cepat dan berkualitas, dengan pelanggan sangat bergantung pada mutu
biaya yang terjangkau bagi masyarakat, produk maupun jasa dengan pelayanan
sebagaimana dinyatakan Marpaung (2003) yang terbaik. Sebagaimana pernyataan
dalam situs officepromosi.com, persaingan Ayala (1996) yang dikutip Moez Ltifi
yang cukup tajam dalam dunia industri jasa (2012) pada situs ijhssnet.com, kualitas
pos di belahan dunia mana pun saat ini pelayanan dalam kemampuannya untuk
memacu upaya pos untuk senantiasa memenuhi kebutuhan konsumen dan
meningkatkan layanannya. Kebutuhan impeccability teknis produk/jasa. penyedia
pelanggan kian bervariasi dan menuntut layanan harus dapat menawarkan konsumen
pelayanan yang tidak sekedar memenuhi sebuah layanan yang sesuai yang dapat
kebutuhan akan fungsinya, tetapi sudah memecahkan masalah, dengan kata lain,
lebih dari itu, para pelanggan menginginkan kualitas layanan selayaknya memenuhi
pelayanan berupa kemudahan, keamanan, harapan konsumen. Sementara Zeithaml
kenyamanan dan ketepatan waktu. (1988) mendefinisikan kualitas sebagai
Dalam era globalisasi ini, persaingan dinilai oleh konsumen keunggulan atau
bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar superioritas layanan secara keseluruhan.
domestik (nasional) maupun di pasar Kemudian Moez (2012 :179) berasumsi
internasional (global). Untuk memenangkan bahwa keunggulan dan superioritas layanan
persaingan, perusahaan harus mampu harus dinilai dengan kemampuan untuk
memberikan kepuasan pada pelanggannya, memenuhi kebutuhan dan memuaskan
misalnya dengan memberikan produk yang preferensi konsumen.
mutunya lebih baik, harganya lebih murah,

22
Pengembangan Layanan Jasa... (Siti Wahyuningsih)

Kebutuhan masyarakat akan layanan PT. Pos Indonesia (Persero), yang hingga
pos, dapat dilihat dari tingkat penggunaan kini tetap eksis memberikan layanan kepada
masyarakat terhadap layanan jasa pos. masyarakat terutama yang membutuhkan
Sebagai referensi, survei yang dilakukan layanan jasa pengiriman surat dan paket
Puslitbang PPI (Pusat Penyelenggaraan Pos yang berkualitas. Namun permasalahannya,
dan Informatika) tahun 2011 menunjukkan, sejauhmana pengembangan layanan yang
penggunaan layanan pos saat ini khususnya diselenggarakan PT. Pos Indonesia dapat
surat dan paket didominasi oleh layanan memenuhi kebutuhan masyarakat terutama
surat kilat, sedangkan yang paling sedikit terhadap jasa pengiriman surat dan paket.
peminatnya adalah layanan Pos Express. Untuk mengetahui gambaran secara
Padahal Pos Express merupakan produk konprehensif terkait permasalahan tersebut,
unggulan PT. Pos Indonesia, dengan moto perlu dilakukan kegiatan penelitian.
yang mengedepankan pengiriman sampai Penelitian ini dilakukan, mengingat
dalam waktu satu hari. Selain adanya jasa pengiriman surat dan paket yang
persaingan diantara para penyedia jasa pos, dihasilkan oleh PT. Pos Indonesia dengan
kondisi kualitas layanan PT. Pos Indonesia kualitas layanan yang memuaskan masih
dalam perspektif masyarakat pengguna dibutuhkan oleh masyarakat penggunanya.
secara umum dikatakan masih kurang, Dengan demikian, fokus penelitian ini
bahkan belum memenuhi sesuai harapan dibatasi pada pengembangan produk
masyarakat pengguna layanan pos. Ditinjau layanan jasa pengiriman surat dan paket
berdasarkan dimensi kehandalan/reliabilitas pada PT. Pos Indonesia. Menurut situs
dan fasilitas fisik yang dimiliki PT. Pos posindonesia.co.id, produk layanan jasa
Indonesia dianggap belum memuaskan, pengiriman surat dan paket PT. Pos
sehingga jika terjadi liberalisasi layanan pos Indonesia Persero adalah Admailpos,
di Indonesia, kemungkinan besar PT. Pos Express Mail Service (EMS), Filateli,
Indonesia akan terjadi penurunan yang Paketpos, Posexpress, Poskilat Khusus, dan
sistematis dan berkelanjutan. Realitas Suratpos Biasa (Standar).
penggunaan layanan jasa pos oleh
masyarakat, terbukti masih dibutuhkan. Rumusan Masalah
Loyalitas pelanggan (masyarakat pengguna
Berlakunya UU pos No. 38 tahun
layanan pos) tentu memerlukan suatu
2009, menjadi dasar penyelenggaraan pos
instansi atau perusahaan jasa/layanan pos
di Indonesia dan memberi keleluasaan bagi
yang berkualitas. Seperti halnya ekstensi
para penyelenggaranya untuk melakukan
23
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 19 - 49

berbagai inovasi dalam pengembangan kompetitif dengan penyelenggara pos


layanannya. Mengingat bahwa, kebutuhan lainnya. Berdasarkan hasil penelitian yang
masyarakat yang menggunakan layanan pos dilakukan Puslitbang PPI pada tahun 2011
kian menuntut adanya penyelenggara pos membuktikan bahwa, kualitas layanan PT.
yang memiliki keunggulan dan kemampuan Pos Indonesia terutama dari dimensi
untuk memuaskan para pelanggannya. kehandalan (reliabilitas) dan fasilitas fisik
Artinya, untuk memenangkan persaingan, masih perlu ditingkatkan sesuai kebutuhan
setiap penyelenggara pos harus mampu masyarakat pelanggan. Sehubungan dengan
memberikan kepuasan kepada pelanggan, itu, beberapa hal yang penting untuk
berupa layanan yang memberikan jaminan dijawab adalah :
mutu atau kualitas (service quality) baik Sejauhmana pengembangan layanan
produk maupun jasa secara baik, cepat, jasa pengiriman yang diselenggarakan PT.
dengan harga yang terjangkau bahkan lebih Pos Indonesia dapat memenuhi kebutuhan
murah. Akan tetapi, untuk mendapatkan masyarakat pelanggannya khususnya di
pelanggan yang loyal, setiap penyelenggara Kota Bandung ?.
pos harus mampu menerapkan konsep
Tujuan dan manfaat Penelitian
pengembangan yang berorientasi pada
pelanggan. Artinya, menekankan bahwa Tujuan dari penelitian ini adalah,
pelanggan adalah konsumen yang harus mendeskripsikan data dan informasi
dilayani dan terpuaskan. Dengan adanya mengenai pengembangan layanan jasa
kepuasan pelanggan, diharapkan dapat pengiriman yang dilakukan PT. Pos
menciptakan loyalitas pelanggan yang Indonesia untuk memenuhi kebutuhan
melakukan transaksi ulang pada satu masyarakat di Kota Bandung.
penyelenggara dan pelanggan merasa Hasil penelitian ini diharapkan dapat
enggan berpaling kepada penyelenggara memberikan manfaat secara akademis,
lainnya. menambah wacana keilmuan dan khazanah
Di tengah maraknya persaingan di penelitian di bidang pelayanan pos, serta
antara penyelenggara pos saat ini, PT. Pos menjadi bahan kajian bagi penelitian
Indonesia telah melakukan pengembangan selanjutnya terkait pelayanan pos.
khusunya terhadap layanan jasa pengiriman Sedangkan secara praktisi, diharapkan
surat dan paket. Meskipun untuk itu, penelitian ini dapat memberi masukan/
terutama dari aspek kualitas, PT. Pos bahan pertimbangan dan evaluasi bagi
Indonesia masih harus bersaing secara penyelenggara jasa perposan di Indonesia

24
Pengembangan Layanan Jasa... (Siti Wahyuningsih)

khususnya PT. Pos Indonesia dalam terkait kebutuhan dasar konsumen terhadap
menentukan arah kebijakan di bidang layanan pos yang mencakup atribut
layanan pos. kecepatan, kenyamanan dan ketepatan
waktu pengiriman / penerimaan surat dan
LANDASAN TEORI paket. Secara umum ditemukan sedikit
perbedaan yang mendasar dalam penilaian
Sebagai acuan terhadap penelitian ini,
terhadap layanan pos di antara usaha kecil,
beberapa penelitian terkait yang pernah
menengah, dan rumah tangga yang non-
dilakukan sebelumnya antara lain adalah :
rentan dan rentan. Sehingga dapat
Study on Appropriate Methodologies
direkomendasikan bagi kebijakan layanan
to Better Measure Consumer Preferences
pos yang focus pada UKM dan
for Postal Services. (ec.europa.eu/ internal_
rumahtangga. Penelitian juga menyarankan,
market/post). Studi ini dilakukan oleh
agar merumuskan peraturan layanan yang
Charlene Rohr, Urs Trinkner, Alison
memberikan output oriented relevan kepada
Lawrence, Priscillia Hunt, Chong Woo
pelanggan, baik pengiriman dan
Kim, Dimitris Potoglou dan Rob Sheldon
penerimaan surat dan paket. Standar
pada tahun 2011. Tujuan dilakukannya
penilaian, cenderung mengamati perbedaan
studi ini, berupaya mengembangkan
yang signifikan terhadap penilaian atribut di
metodologi untuk mengukur preferensi
semua segmen pasar, tepatnya untuk
konsumen terhadap layanan pos dan
mengidentifikasi perbedaan preferensi pada
mengimplementasikan di tiga Negara
segmen yang berbeda, misalnya dengan
anggota : Italia, Polandia, dan Swedia.
usia kelompok atau pendapatan.
Berdasarkan temuan dan pembelajaran,
Selanjutnya penelitian tentang
studi kuantitatif ini menyediakan toolkit
kepuasan dan loyalitas layanan pos Tunisia
untuk negara-negara anggota yang ingin
(Satisfactio and Loyalty with the Tunisian
melakukan riset pasar untuk lebih
Postal Service) yang dilakukan Moez Ltifi,
memahami kebutuhan warganya terhadap
mahasiswa PhD Ilmu Manajemen pada
layanan pos. Hasil penelitian juga
Fakultas Ekonomi dan Manajemen Ilmu
membantu untuk dapat menginformasikan
Sfax BP59 Sidi Bouzid 9100, Tunisia pada
perdebatan publik di Eropa mengenai apa
tahun 2012. Penelitian ini mengamati
yang diharapkan konsumen dari layanan
adanya hubungan kausal antara persepsi
pos. Dengan metode survey, penelitian juga
kualitas layanan dengan kepuasan dan
berhasil mengidentifikasi beberapa temuan
loyalitas pelanggan dengan pengujian
25
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 19 - 49

model yang menjelaskan pengaruh persepsi peningkatan kualitas produk dan pelayanan
kualitas layanan pos dengan kepuasan dan pada masyarakat, khususnya yang berkaitan
loyalitas pelanggan. Hipotesis menyatakan dengan layanan jasa pos peka waktu di PT.
ada hubungan antara variabel persepsi Pos Indonesia Kota Malang 65100.
terhadap kualitas layanan pos dengan
Kerangka Teori
kepuasan dan loyalitas pelanggan.
Secara konseptual, penelitian ini
Pengumpulan data dilakukan dengan
mencakup pengembangan layanan dan
investigasi di 4 kantor pos yaitu Kantor Pos
kebutuhan masyarakat. Definisi konsep
Bahar, Kantor Pos Sfax Hached dan Kantor
pengembangan dimaksud dalam penelitian
Pos Pos Elbahari. Hasil temuan
ini adalah, pengembangan layanan jasa
menyimpulkan bahwa, persepsi kualitas
pengiriman yang diselenggarakan PT. Pos
layanan memiliki pengaruh yang signifikan
Indonesia. Konsep pengembangan dalam
terhadap loyalitas pelanggan, dengan kata
penyelenggaraan layanan pos, mengacu
lain kepuasan memiliki pengaruh yang
pada kebijakan pemerintah yaitu UU Pos
signifikan terhadap loyalitas konsumen.
No. 38 tahun 2009. Ditinjau dari aspek
Penelitian lainnya, pengembangan
pemasaran, berlakunya UU tentang pos ini
jasa pelayanan publik pada badan usaha
menjadikan liberalisasi bagi para
milik negara (BUMN) melalui studi tentang
penyelenggara yang menekuni usaha
pemanfaatan TI untuk meningkatkan
perposan (postal business).
kualitas produk pelayanan publik Pos Peka
Seiring perkembangan teknologi di
Waktu pada PT. Pos Indonesia di Kota
era globalisasi saat ini, para penyelenggara
Malang. Penelitian ini dilakukan oleh
bisnis perposan semakin mengembangkan
Prasetyowati, Rika Wahyu pada 21 Juni
kualitas pelayanannya untuk memenuhi
2011. Berdasarkan pendekatan kualitatif, di
kebutuhan dan loyalitas konsumen atau
mana fokus penelitiannya mengenai
pelangganya dengan menyelenggarakan
pemanfaatan TI dalam pengembangan jasa
berbagai bentuk penawaran yang menarik.
pelayanan publik, peningkatan kualitas
Promosi produk dan layanan jasa pos tidak
produk dalam pengembangan jasa serta
hanya menggunakan media periklanan,
pendukung dan penghambat dalam
akan tetapi bisa melalui sarana teknologi
pengembangan jasa pelayanan publik. Hasil
telekomunikasi seperti SMS dan surat
penelitian menunjukkan, pemanfaatan TI
elekronik (e-mail) yang saat ini telah
yang dilakukan PT. Pos Indonesia Kota
menurunkan pasar surat individu bahkan
Malang dalam pengembangan jasa layanan,
corporate mail. Selain bisnis jasa
26
Pengembangan Layanan Jasa... (Siti Wahyuningsih)

pengiriman dokumen, swasta dan pihak lain pelayanan. Dalam hal ini, penyelenggaraan
juga bisa melayani jasa layanan surat layanan pada PT. Pos Indonesia juga harus
elektronik, layanan paket, layanan logistik, dilakukan dengan pelayanan prima. Sesuai
layanan transaksi keuangan, dan layanan permasalahan penelitian, konsep pelayanan
keagenan pos. Menurut Surjadi dalam di sini identik dengan jasa. Pemahaman jasa
bukunya Pengembangan Kinerja Pelayanan (service) sebagaimana yang dikemukakan
Publik (2009: 8) menyebutkan bahwa, Kotler (2000), sebagai A service is any act
kemajuan teknologi informasi juga or performance that one party can offer to
merupakan solusi dalam memenuhi aspek another that is essentially intangible and
transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi does not result in the ownership of
masyarakat. Dengan keterpaduan sistem anything. It`s production may or may not be
penyelenggaraan pemerintahan melalui tied to a pshyical product (kegiatan atau
jaringan informasi online, perlu terus manfaat yang ditawarkan kepada pihak lain,
dikembangkan terutama penyelenggaraan yang pada dasarnya tidak berwujud dan
layanan, sehingga memungkinkan terjadi tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.
data informasi pada instansi Pemerintah Proses produksinya mungkin juga tidak
yang dapat di analisis dan dimanfaatkan dikaitkan dengan suatu produk fisik).
secara cepat, akurat, dan aman. Sedangkan menurut Zeithaml dan
Demikian halnya PT. Pos Indonesia Bitner mengemukakan definisi jasa sebagai
(Persero) di Kota Bandung sebagai salah include all economic, activities whoise
satu BUMN menyelenggarakan layanan output is not physical product or
Pos untuk jasa pengiriman bagi masyarakat construction is generally consumed at the
juga tersedia dengan sistem online seperti time it`s produced and provided added
Admailpos, yaitu layanan pengelolaan value in forms (such as convenience,
essensial mail, advertising mail, Hybrid amusement, timeliness, comfort or health)
Mail dan direct mail. that are essentially intangible concerns of
Konsep layanan, merupakan salah it`s first purchaser. (Jasa pada dasarnya
satu yang diberikan PT. Pos Indonesia adalah seluruh ativitas ekonomi dengan
selaku penyelenggara jasa pos kepada output selain produk dalam pengertian fisik,
masyarakat konsumen atau pelanggannya. dikomsumsi dan diproduksi pada saat
Mengacu pada UU pos No 38/2009 pasal7, bersamaan memberikan nilai tambah dan
penyelenggaraan pos dengan pelayanan secara prinsip tidak berwujud bagi pembeli
prima dan berpedoman pada standar pertamanya).

27
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 19 - 49

Dapat dipahami bahwa, jasa tidak dalam proses pelayanan (terutama dalam
bisa disimpan untuk kemudian dijual atau pelayanan high contact, namun di low
digunakan, akan tetapi jasa itu langsung contact juga ada meskipun sedikit).
dikonsumsi pada saat diberikan. Daya tahan Standard pelayanan dibagi menjadi dua,
suatu jasa tidak akan menjadi masalah jika yaitu pelayanan untuk jasa dan untuk
permintaan selalu ada dan bila permintaan penyediaan barang, sebagaiamana berikut
menurun maka masalah yang sulit akan ini :
segera muncul. Sedangkan pelayanan jasa Untuk pelayanan jasa bisa dibuat
cenderung dibedakan berdasarkan orang oleh penyedia pelayanan dan masyarakat
(people based) dan peralatan (equipment penerima pelayanan. Sedangkan untuk
based). Hasil jasa orang kurang memiliki penyediaan barang pada umumnya ada
standarisasi dibandingkan dengan hasil jasa standard baku yang ditetapkan secara
yang menggunakan peralatan. Dengan nasional maupun internasional.
karakteristik jasa seperti diatas maka bagi Selanjutnya, Standard pelayanan
konsumen akan menimbulkan kesulitan minimum merupakan jumlah atau kualitas
yang lebih besar dalam mengevaluasi minimum yang terukur dari sebuah
kualitas jasa (service quality) dibanding pelayanan publik yang harus diterima oleh
kualitas barang (good quality). Selain itu, masyarakat. Ditetapkan oleh pemerintah
kriteria yang digunakan konsumen dalam untuk masing-masing sektor di bidang
mengevaluasi kualitas layanan atau jasa pelayanan. Sedangkan organisasi atau
menjadi lebih sulit dipahami oleh bagi penyelenggara pelayanan publik adalah
pemasar (marketer). Pemberian suatu setiap institusi penyelenggara negara,
kualitas layanan dan jasa tertentu akan korporasi, lembaga independen yang
menimbulkan penilaian yang berbeda dari dibentuk berdasarkan undang-undang untuk
setiap konsumen, karena tergantung dari kegiatan pelayanan publik, dan badan
bagaimana konsumen berharap pada hukum lain yang dibentuk semata-mata
kualitas layanan dan jasa tersebut. Dalam untuk kegiatan pelayanan publik. (UU
hal melayani publik, menurut sumber pada Pelayanan Publik Nomor : 25/ 2009 Pasal 1
situs http://xa.yimg.com terdapat standard butir 2).
pelayanan yang harus dipenuhi oleh Sebagai alat ukur khusus untuk
pemberi pelayanan publik. Standard mengukur kualitas suatu pelayanan jasa
pelayanan adalah ukuran-ukuran yang (service), mengacu pada Servqual (Service
berlaku terhadap berbagai aktivitas di Quality) yang dikembangkan Parasuraman,

28
Pengembangan Layanan Jasa... (Siti Wahyuningsih)

Valerie Zeithaml dan Leonard Berry bisa menciptakan rasa aman bagi para
(1988) dengan cara menyederhanakan pelanggannya. Jaminan juga berarti
sepuluh dimensi menjadi lima dimensi bahwa petugas layanan selalu bersikap
pokok, yang disusun sesuai dengan tingkat sopan dan menguasai pengetahuan, serta
kepentingan relatifnya, yaitu : keterampilan untuk menangani setiap
1. Reliabilitas atau reliability, berkaitan pertanyaan atau masalah pelanggan.
dengan kemampuan petugas layanan Pelayanan sopan

untuk memberikan layanan yang akurat


Terampil dalam
melaksanakan tugas
tanpa membuat kesalahan apapun dan Jaminan
Pengetahuan memadai
menyampaikan jasanya sesuai dengan
waktu yang disepakati.
Gambar 3. Model Indikator Jaminan
Ketepatan bila berjanji

Kehandalan 4. Empati (empathy), berarti petugas


Jujur dalam pelayanan pelayanan memahami masalah para

Menghindari Kesalahan pelanggan, bertindak demi kepentingan


pelanggan, dan memberikan perhatian
Gambar 1. Model Indikator Kehandalan personal kepada para pelanggan.

2. Daya tanggap atau responssiveness, Perhatian pada pelanggan

berkenaan dengan kesediaan dan Empati


Tanggungjawab keamanan
dan kenyamanan
kemampuan petugas pelayanan untuk
membantu para pelanggan, merespons Mengutamakan kepentingan
pelanggan
permintaan dan menginformasikannya
kapan jasa secara cepat. Gambar 4. Model Indikator Empati

Siap membantu
pelanggan 5. Bukti fisik atau tangibles, berkenaan
Daya
tanggap Kecepatan dalam dengan daya tarik fasilitas secara fisik,
pelayanan
kelengkapan fasilitas yang digunakan,
Komunikasi yang
lancar dan penampilan petugas layanan.

Gambar 2. Model Indikator Daya Tanggap

3. Jaminan (assurance), adalah perilaku


petugas layanan mampu menumbuhkan
kepercayaan terhadap pelanggan dan
29
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 19 - 49

cepat dalam pelayanan, dan komunikasi


Penataan interior dan lancar); assurance (petugas pelayanan
eksterior
Bukti bersikap sopan, terampil, dan memiliki
fisik
Kerapian dan kebersihan
pengetahuan di bidangnya); empathy
Teknologi yang (perhatian dan tanggung jawab dalam
digunakan
memberikan keamanan, kenyamanan, dan
Gambar 5. Model Indikator Bukti Fisik mengutamakan kepentingan pelanggan);
tangibles (Memelihara kerapian dan
Kualitas sebuah produk dan jasa, kebersihan, keindahan dalam penataan
terkait dengan mutu proses, terlebih lagi interior dan eksterior, dan teknologi yang
dalam layanan jasa yang memprioritaskan digunakan).
mutu interaksi antara pengguna jasa dengan
front line officer yang merupakan Operasionalisasi
keutamaan dalam kualitas pelayanan jasa. Yang dimaksud pengembangan dalam
Dengan demikian mengacu pada model penelitian ini adalah, upaya meningkatkan
Servqual, maka ukuran (indicator) kualitas kinerja layanan yang dilakukan oleh PT.
produk layanan dan jasa dalam hal ini Pos Indonesia. Secara operasional, PT. Pos
adalah pengembangan layanan pada PT. Indonesia berupaya meningkatkan kualitas
Pos Indonesia diselenggarakan dengan layanan jasa pengiriman surat dan paket
cara berkualitas (memberikan jaminan sesuai kebutuhan masyarakat.
mutu) kepada masyarakat pelanggannya di Sedangkan konsep Layanan dalam
Kota Bandung. penelitian ini adalah kegiatan atau manfaat
Prinsipnya, kebutuhan masyarakat yang ditawarkan kepada pihak lain, yang
terhadap layanan PT. Pos Indonesia adalah pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
layanan yang berkualitas atau memberikan menghasilkan kepemilikan sesuatu. Proses
jaminan mutu bagi pelanggannya. Dengan produksinya mungkin juga tidak dikaitkan
kata lain, produk layanan dan jasa yang dengan suatu produk fisik. Secara
diselenggarakan PT. Pos Indonesia harus operasional, layanan jasa pengiriman surat
memenuhi standar kualitas pelayanan yang dan paket yang diselenggarakan PT. Pos
meliputi aspek reability (kehandalan Indonesia telah sesuai dengan kebutuhan
petugas : tepat bila berjanji, jujur dalam masyarakat berdasarkan standar kualitas
pelayanan, dan menghindari kesalahan); layanan (servqual) yaitu handal dalam
responssiveness (siap membantu pelanggan, melayani pelanggannya ( reability : tepat

30
Pengembangan Layanan Jasa... (Siti Wahyuningsih)

bila berjanji, jujur dalam pelayanan, dan Teknik Pengumpulan Data


menghindari kesalahan), tanggap atau
Pengumpulan data terdiri dari, data
responssiveness (siap membantu pelanggan,
primer dengan melakukan penyebaran
cepat dalam pelayanan, dan komunikasi
kuesioner terhadap 100 orang pengguna
lancar); Memberikan jaminan kepada
layanan jasa pengiriman di empat titik
pelanggannya secara sopan, terampil, dan
layanan kantor pos cabang (KPC) di Kota
berpengetahuan (assurance), ber-empathy
Bandung yaitu KPC di Jln. Asia Afrika,
(perhatian, dan tanggungjawab dalam
KPC Kosambi, KPC Padasuka, dan KPC
memberikan keamanan/kenyamanan, serta
Ujung Berung. Pertimbangan memilih
mengutamakan kepentingan pelanggan);
empat lokasi ini, diupayakan agar mewakili
dan tangibles (Memelihara kerapian dan
populasi berdasarkan segmen pasar, di
kebersihan, keindahan dalam penataan
mana wilayah tersebut merupakan kantor
interior dan eksterior, dan teknologi yang
layanan yang disediakan PT. Pos Indonesia
digunakan).
untuk masyarakat yang membutuhkan jasa
pengiriman surat dan paket. Selain itu,
METODOLOGI PENELITIAN
dukungan data kualitatif dilakukan dengan
Jenis Penelitian wawancara terhadap sumber yaitu pejabat/
manajemen PT. Pos Indonesia terkait jasa
Penelitian ini dilakukan berdasarkan
pengiriman surat dan paket, sementara data
paradigma postivistik dengan pendekatan
sekunder diperoleh dari literature dan situ
kuantitatif, bertujuan mendiskripsikan data
(website) PT. Pos Indonesia.
dan informasi mengenai pengembangan
Karenanya Unit analisis pada level
layanan pada PT. Pos Indonesia dalam
organisasi, adalah pihak manajemen PT.
memenuhi kebutuhan masyarakat akan jasa
Pos di Kota Bandung (khusus mengetahui
pengiriman dengan menggunakan metode
pengembangan layanan PT. Pos di Kota
survey dan dukungan data kualitatif.
Bandung). Sedangkan pada level individu,
Adapun lokasi penelitian, secara
unit analisis dalam penelitian ini adalah
purposive di Kota Bandung, dengan alasan
masyarakat di Kota Bandung yang
Kota Bandung merupakan lokasi yang
menggunakan layanan pos terutama jasa
berpotensi dalam penyelenggaraan layanan
pengiriman surat dan paket.
pos, yang mana manajemen PT. Pos
Indonesiaa juga berpusat di Kota Bandung.

31
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 19 - 49

Populasi dan Teknik Penetuan Sampel


Teknis Analisis Data
Mengacu pada Singarimbun (1985),
Pengolahan analisa data dilakukan
populasi survei dalam penelitian ini adalah
secara diskriptif analisis, yaitu melihat
individu masyarakat di Kota Bandung yang
kecenderungan berdasarkan tabel frekuensi
menggunakan layanan jasa pengiriman
dan persentase yang kemudian disajikan
surat atau paket, dengan batasan usia antara
dalam bentuk grafik (gambar). Sedangkan
17 hingga 56 tahun.
untuk mengukur kebutuhan masyarakat
Bila ditinjau berdasarkan populasi
pelanggan pada layanan jasa pengiriman,
penduduk Kota Bandung (Kecamatan dan
menggunakan alat analisis Skala Likert.
Kelurahan, serta rata-rata penduduk per
Maksud digunakannya skala pengukuran
Kelurahan) menurut situs bps. Go.id tahun
supaya tidak terjadi kesalahan dalam
2012 berjumlah 2.455.517 jiwa. Kemudian
analisis serta interprestasi data. Mengacu
berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun
pada model Servqual (Service Quality)
2010, di Jawa Barat jumlah penduduk laki-
yang dikembangkan Parasuraman, Valerie
laki lebih banyak dibanding penduduk
Zeithaml dan Leonard Berry (1988),
perempuan (sex- ratio sebesar 103,60%).
sehingga dapat dilakukan untuk mengukur
Karena tidak diketahui besaran
indikator kebutuhan masyarakat ditinjau
jumlah pelanggan layanan jasa pengiriman
berdasarkan aspek kualitas layanan suatu
di Kota Bandung, maka untuk mendapatkan
jasa/produk yang diselenggarakan PT. Pos
sampel yang representatif (yang mewakili
Indonesia.
populasi), penarikan sampel secara non
probability dengan menggunakan teknik
HASIL PENELITIAN DAN
accidental. Menurut Prasetyo dan Jannah
PEMBAHASAN
(2006), penggunaan teknik accidental
dilakukan, karena populasi dalam penelitian Konsep Pengembangan Kualitas
relatif homogen, dan sulit membuat Layanan PT. Pos Indonesia Persero
kerangka sampel. Untuk itu, sampel Menurut situs pos Indonesia.co.id,
ditentukan 100 orang, berdasarkan sejarah mencatat bahwa, keberadaan Pos
kehadiran masyarakat yang menggunakan Indonesia menjalankan peran dan fungsi
layanan jasa pengiriman surat dan paket di pelayanan kepada publik bermula sejak
4 (empat) titik layanan PT. Pos Indonesia di Kantor pos pertama didirikan di Jakarta
Kota Bandung, yang masing-masing KPC
pada tanggal 26 Agustus 1746 dengan
ditentukan 25 orang responden. tujuan untuk lebih menjamin keamanan
32
Pengembangan Layanan Jasa... (Siti Wahyuningsih)

surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang didecated, sistem distribusi, Track &
yang berdagang dari kantor-kantor di luar Trace, Layanan Prima, kecepatan dan
Jawa dan datang dari dan pergi ke Negeri ketepatan serta harga yang kompetitif,
Belanda. inovasi terus dilakukan oleh Pos Indonesia
Ditinjau dari aspek produksi, PT. antara lain pengembangan Postshop yang
Indonesia (Persero) saat ini memiliki merupakan pengembangan bisnis ritel Pos
jaringan yang sangat luas yaitu kurang lebih Indonesia yang diimplementasikan untuk
3.800 Kantor Pos di Indonesia, dan 3.726 merubah Kantorpos Konvensional menjadi
diantaranya telah Online. Sedangkan Kantorpos masa depan (modern) dengan
jumlah titik layanannya (Point of Sales) pola layanan one stop shopping, yaitu
mencapai 24.410 titik dalam bentuk melayanai Postal Services (jasa ritel pos)
Kantorpos sendiri, Agensi/agenpos, Pos berupa pengiriman surat, paket, jasa
Keliling Kota/Desa, Pos Sekolah, Postmall, keuangan (pospay, remmitance, dll), Postal
dll. Dengan jaringan yang sangat luas ini, items (meterai, prangko, produk filateli),
Kantorpos merupakan media yang sangat Books & Gifts, Stationery, Digital Imaging,
strategis menjual dan atau mendistribusikan Gadget, Organizer, Convience Goods,
barang atau jasa. Sedangkan ditinjau dari Consumer Goods, Bread, Drinks&Cofee
aspek pemasaran, kebijakan UU Pos Shop, Handycraft, Online shopping dan lain
No.38/2009 memberi peluang bagi Pos sebagainya dalam satu atap. Hingga saat ini
Indonesia untuk melakukan perubahan Pos Indonesia telah mempunyai 53 Post
dalam pemasaran (marketing). PT. Pos Shop yang tersebar di Indonesia sehingga
Indonesia mulai mengiklankan produk memudahkan masyarakat untuk memenuhi
layanan melalui iklan, menayangkan kebutuhan sehari-hari dengan harga yang
produk di media, seiring perkembangan terjangkau.
teknologi telekomunikasi seperti SMS dan Kemudian dari aspek sumber daya
surat elektronik (e-mail) yang sebagian manusia (SDM), PT. Pos Indonesia
besar telah menurunkan pasar surat (Persero) telah mempersiapkan kehandalan
individu, sehingga berpotensi untuk kiriman SDM-nya dengan pelatihan baik secara
corporate mail. internal maupun eksternal (bekerjasama
Menurut Budhi Setyawan, Senior dengan pihak lain). Menurut situs
Vice President of Information Technology posindonesia.co.id, salah satu upaya untuk
PT. Pos Indonesia (Persero) dalam meningkatkan kinerja suatu perusahaan atau
wawancara 2013, selain memiliki jaringan organisasi adalah dengan cara menerapkan

33
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 19 - 49

Good Corporate Governance atau GCG. hal penting Pedoman Pelaksanaan GCG
Penerapan GCG merupakan pedoman bagi dengan prinsip utama yaitu Transparansi
Komisaris dan Direksi dalam membuat (keterbukaan dalam melaksanakan proses
keputusan dan menjalankan tindakan pengambilan keputusan dan keterbukaan
dengan dilandasi moral yang tinggi, dalam mengemukakan informasi materiil
kepatuhan kepada peraturan perundang- dan relevan mengenai Perusahaan,
undangan yang berlaku, serta kesadaran Kemandirian (yaitu suatu keadaan di mana
akan tanggung jawab sosial perseroan perusahaan dikelola secara profesional
terhadap pihak yang berkepentingan (stake tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/
holders) secara konsisten. tekanan dari pihak manapun yang tidak
Adapun maksud dan tujuan penerapan sesuai dengan peraturan yang berlaku,
GCG di Perusahaan adalah dengan Akuntabilitas (kejelasan fungsi dan
memaksimalkan nilai Perusahaan secara tanggung jawab Manajemen Perusahaan
meningkatkan prinsip pada keterbukaan, secara efektif, serta Kewajaran (keadilan
akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak
jawab, dan adil agar Perusahaan memiliki stake holder yang timbul berdasarkan
daya saing yang kuat (nasional maupun perjanjian dan peraturan berlaku).
internasional; dan mendorong pengelolaan PT. Pos Indonesia Persero Indonesia
perusahaan secara profesional, transparan telah pula melakukan evaluasi terhadap
dan efisien, serta memberdayakan fungsi implementasi GCG untuk pengembangan
dan meningkatkan kemandirian; serta kinerja perusahaan, termasuk pelayanan pos
mendorong manajemen Perusahaan dalam selama tahun 2009 dengan hasil 73,96%.
membuat keputusan dan menjalankan Hal dilakukan mengingat, Pemerintah
tindakan moral yang tinggi dan patuh pada sebagai pemilik BUMN berkepentingan
peraturan yang berlaku, serta kesadaran untuk mengetahui kondisi penerapan GCG
akan adanya tanggung jawab sosial pada PT. Pos Indonesia Persero dengan
Perusahaan terhadap stakeholders maupun capaian meliputi Hak dan tanggung jawab
kelestarian lingkungan di sekitar Perusahaa; pemegang Saham, kebijakan dan komitmen
juga meningkatkan kontribusi perusahaan dalam pelaksanaan GCG.
dalam perekonomian nasional; dan nilai Hasil penerapan GCG berwujud pada
investasi dan kekayaan Perusahaan. visi PT. Pos Indonesia Persero yakni
Sedangkan dalam Implementasi GCG Menjadi pemimpin pasar di Indonesia
perusahaan telah menghasilkan beberapa dengan menyediakan layanan suratpos,

34
Pengembangan Layanan Jasa... (Siti Wahyuningsih)

paket, dan logistik yang handal serta jasa perposan sesuai peraturan/ketentuan yang
keuangan yang terpercaya dengan berlaku. Baik itu berupa undang-undang
melaksanakan misi antara lain berkomitmen (UU pos no.38 /2009) maupun peraturan/
kepada pelanggan untuk menyediakan surat keputusan yang dibuat oleh Direksi
layanan yang selalu tepat waktu dan nilai PT. Pos Indonesia Persero dengan
terbaik, Berkomitmen kepada karyawan mempertahankan kejujuran, integritas dan
untuk memberikan iklim kerja yang aman, keadilan dalam seluruh aktivitas bisnis di
nyaman dan menghargai kontribusi, serta lingkungan kerja masing-masing (sesuai
berkomitmen kepada pemegang saham standar etika bisnis perposan) dan
untuk memberikan hasil usaha yang menghindari tindakan illegal, penggunaan
menguntungkan dan terus bertumbuh, dan praktik yang tidak fair dan perilaku curang
berkomitmen untuk berkontribusi positif dalam meraih laba.
kepada masyarakat, serta berkomitmen Jika melihat data statistik pos Ditjen
untuk berperilaku transparan dan terpercaya Pos semester I tahun 2010, Produksi
kepada seluruh pemangku kepentingan. perposan digambarkan dengan produksi
Dengan implementasi GCG, PT. Pos (jumlahsurat/paket) yang dilayani oleh PT.
Indonesia juga menerapkan standar etika Pos dari mulai surat biasa sampai kilat
dalam aktivitas bisnisnya, termasuk dalam khusus dalam negeri, paket biasa dan
kebijakan perusahaan dalam menjalankan khusus dan pengiriman surat keluar negeri
operasional bisnis dengan lingkup kegiatan (EMS dan Experess Post) dan paket pos
Bisnis utama di bidang pelayanan jasa pos luar negeri menunjukkan, terjadinya
dan giro dan optimalisasi pemanfaatan penurunan produksi PT. Pos pada tahun
sumber daya yang dimiliki antara lain 2009 dihampir semua jenis kecuali untuk
meliputi : Bidang Pelayanan jasa Suratpos pengiriman suratkilat khusus dalam negeri
dan Paketpos; Bidang Bisnis Jasa dan pos ekpress. Penurunan paling tajam
Keuangan; Bidang Bisnis Jasa Pos Logistik; terjadi pada produksi surat biasa yang
dan Bidang Bisnis Jasa Admail serta dalam periode 2006-2009 menurun rata-rata
optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang 56% pertahun. Sementara penurunan
dimiliki. produksi surat kilat danpaket biasa yang
Menurut pihak manajemen pelayanan juga menjadi andalan jasa PT. Pos,
surat dan paket, Zulham (dalam penurunannya pada periode yang sama
wawancara), secara operasional PT. Pos mencapai 20,2% dan 55,5% pertahun.
Indonesia Persero melaksanakan bisnis jasa Sementara untuk pengiriman surat maupun

35
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 19 - 49

dokumen, menurut Ismanto, Direktur Surat pengiriman surat dan paket di kisaran 10%-
dan Parsel Pos Indonesia masih 20% untuk jasa layanan jarak dekat.
memberikan kontribusi terhadap komposisi (Bisnis.com, 2013).
pendapatan perusahaan dengan persentase Langkah tersebut dilakukan untuk
60% dari perolehan omzet hingga mendorong masyarakat menggunakan jasa
September 2013. Di mana, perkembangan pengiriman yang disediakan Pos Indonesia
pengiriman surat dan paket tahun ini cukup untuk hantaran surat dan paket, dan dalam
menggembirakan, dari sisi volume waktu dekat ini akan segera kami
meningkat 42% dibandingkan dengan tahun berlakukan dengan kisaran 10% hingga
lalu, dan perkembangan bisnis online yang 20%. Misalnya Jakarta-Bandung yang bisa
memanfaatkan layanan jasa pengiriman ditempuh dengan perjalanan darat dengan
paket ekspres mendorong pendapatan durasi di bawah 6 jam, terlebih jaringan dan
perusahaan dari lini bisnis pengiriman surat infrastruktur juga cukup mendukung. Ini
dan paket. (Bisnis.com, 2013). bisa membuat kita lebih kompetitif,"
Menurut Ismanto, proyeksi tersebut paparnya. (Bisnis.com, 2013).
seiring dengan perluasan jaringan Pos Meskipun masyarakat di Indonesia
Indonesia, di mana sepanjang tahun lalu sudah mengenal nama Pos Indonesia,
sebanyak 116 kota, sementara pada tahun namun Strategi Pencitraan PT Pos
ini pengembangan secara agresif dengan Indonesia (Persero) tetap terus dilakukan
penambahan jaringan pengiriman surat dan dengan adanya jaringan kantor pos yang
paket menjadi 300 kota yang tersebar di meliputi seluruh wilayah Indonesia dari
penjuru Tanah Air. Sejauh ini, jasa kota hingga desa merupakan citra yang kuat
pengiriman surat dan paket juga masih yang dimiliki oleh Pos Indonesia, bahkan
menjadi penyumbang terbesar terhadap khusus untuk jasa antaran telah memiliki
pendapatan PT Pos Indonesia dengan kerjasama dengan perusahaan postal
persentase setiap tahunnya mencapai 60%. internasional seperti U.S Postal Service,
Secara keseluruhan PT Pos Indonesia DHL Fedex yang merupakan satu-satunya
menargetkan pendapatan mencapai Rp4,3 perusahaan di Indonesia yang tergabung
triliun pada tahun ini yang bersumber dari dalam Universal Postal Union yang juga
berbagai layanan bisnis yang telah memiliki jaringan EMS (Express Mail
dikembangkan perseroan, termasuk jasa Service) dalam pengiriman dokumen
pengirman surat dan paket. Pada tahun ini ataupun barang ke seluruh dunia. Selain itu
perseroan juga segera menurunkan tarif Pos Indonesia juga mengembangkan citra

36
Pengembangan Layanan Jasa... (Siti Wahyuningsih)

perusahaan dengan melibatkan peran Public statement, rekening koran, invoice


Relations (PR). tagihan dan solo mail, Pengamplopan
Selama ini dalam melaksanakan (inserting) surat secara mekanik ke
tugasnya PR PT. Pos Indonesia melakukan dalam sampul, Layanan pra posting,
berbagai upaya diantaranya adalah dengan menggunakan berita terima atau non way
melakukan ekspos profil perusahaan atau bill, dan Layanan penunjang berupa
publisitas di media massa (cetak dan penyediaan raw material produksi dan
elektronik) dalam bentuk advertorial, yaitu inventory management dengan
menyebarkan berita tentang perkembangan keunggulan teknologi modern (web) dan
dan kinerja perusahaan, serta menayangkan kompetitif. Admailpos berpengalaman
iklan korporat. Selain itu, upaya lain yang dalam mendukung berbagai aktivitas
dilakukan adalah dengan berpartisipasi atau usaha, baik di bidang telekomunikasi
mensponsori kegiatan stake-holder, baik (INDOSAT, TELKOM), Perbankan
pemerintah, yayasan, lembaga masyarakat, (Bank Muamalat, Bank Btpn, Bank
lembaga pendidikan dan lain-lain. Program BTN), COURTS, CIGNA, AIG LIPPO,
kerja public relations PT. Pos Indonesia BAF, Organisasi massa, organisasi
mempunyai tujuan, untuk memelihara dan politik atau sebagai agen pembangunan
menumbuh kembangkan citra positif dalam mendukung program pemerintah,
perusahaan, serta mengendalikan sistem selain bekerjasama dengan berbagai
komunikasi perusahaan dengan para kalangan usaha dalam pelayanan
stakeholder-nya. advertising mail.
b. Express Mail Service (EMS), adalah
Produk Layanan Jasa Pos layanan premium untuk pengiriman
Menurut situs posindonesia.co.id surat, dokumen dan barang ke luar
diperoleh informasi terkait jasa pengiriman negeri dengan keunggulan antara lain
pada PT. Pos Indonesia Persero sebagai jaminan penyerahan kiriman EMS ke
berikut : alamat tujuan, maksimal 3 - 5 hari (tidak
a. Admailpos, yaitu layanan pengelolaan termasuk waktu pemeriksaan Customs
essensial mail, advertising mail, Hybrid /Beacukai), Tarif kompetitif berdasarkan
Mail dan direct mail lainnya yang tingkat berat dan negara tujuan, dalam
meliputi : Layanan percetakan digital mata uang US Dollar, Informasi tarif
(production) dan delivery melalui one EMS, dan Jaminan ganti rugi bila terjadi
stop services untuk billing/account keterlambatan penyampaian, kiriman

37
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 19 - 49

hilang atau rusak, sesuai ketentuan Maximum Card, Sampul Hari Pertama
Universal Postal Union (Lembaga Pos dan berbagai macam sampul Filateli lain
Dunia), serta memberikan kemudahan serta berbagai macam Kemasan Prangko
lacak jejak untuk mengetahui status dan Merchandise.
kiriman. Jaringan EMS menjangkau d. Paket pos, adalah layanan hemat untuk
lebih dari 230 negara yang terus akan pengiriman barang berharga dalam
dikembangkan untuk memenuhi cakupan nasional maupun internasional.
kebutuhan dan harapan masyarakat Pengiriman Barang Hemat Dengan
dengan Fasilitas pembayaran secara Jaringan terluas berstandar Internasional.
kredit dan manfaat lain untuk para Gunakan Paketpos untuk mengirimkan
pelanggan besar dan korporasi, sesuai barang-barang berharga, kemanapun
permintaan dan kesepakatan dengan tujuannya sesuai keinginan konsumen.
pelanggan, dan syarat ukuran dan berat e. Posexpress, adalah layanan istimewa
terpenuhi. dari Pos Indonesia untuk kiriman surat,
c. Filateli, adalah hobi mengumpulkan atau dokumen, dan barang berharga dengan
mengoleksi dan mempelajari segala hal kota tujuan tertentu di Indonesia yang
tentang Prangko dan benda pos lainnya. mengedepankan akurasi pengiriman,
Bukan sekadar hobi, tetapi aktivitas cepat, tepat, mudah dilacak dengan harga
filateli dapat memperluas wawasan dan kompetitif. Jaringan nasional Posexpress
pengetahuan. Filateli merupakan salah saat ini meliputi Sumatera (Riau, Medan,
satu jalan untuk berinvestasi. Untuk Padang, Pekanbaru, Tanjung pinang,
keperluan tersebut, Pos Indonesia Batam, Palembang, Pangkal Pinang,
menyediakan semua kebutuhan para Bandar lampung, Jambi, Bengkulu);
Filatelis (Kolektor Prangko) dengan DKI Jakarta (Jakarta Pusat, Jakarta
memproduksi Prangko dan melayani Barat, Taman Fatahillah, Jakarta Selatan,
penjualan benda-benda Filateli Indonesia Mampang, Jakarta Timur, Jatinegara,
melaui beberapa Kantor Pos dan Kantor Jakarta Utara); Jawa Barat (Banten;
Filateli Jakarta. Tersedia di Kantor Pos Tangerang, Ciputat, Bogor, Depok,
dan Kantor Filateli Jakarta antara lain : Sawangan, Cibinong, Bekasi, Pondok
Berbagai macam seri Prangko, Minisheet Gede, Serang, Cilegon, Bandung,
maupun Fullsheet, Carik Kenangan Cimahi, Ujung berung, Soreang,
(Souvenir Sheet), Booklet, Warkatpos, Purwakarta, Cirebon); Jawa Tengah ( DI
Kartupos berterakan Prangko, Carnet, Yogyakarta, Semarang, Semarang

38
Pengembangan Layanan Jasa... (Siti Wahyuningsih)

Erlangga, Jogjakarta, Solo); Jawa Timur layanan pengiriman pesan dan barang
(Surabaya, Surabaya Selatan, Malang, secara impresif untuk semua lapisan
Sidoarjo); Bali dan Nusa Tenggara masyarakat dan karakteristik Dimensi
(Denpasar, Sanglah, Mataram); Berat maksimum 2 kg. Dimensi Ukuran
Kalimantan (Banjarmasin, Balikpapan, meliputi bentuk persegi : panjang, lebar
Pontianak); Sulawesi (Makassar, dan tebal dijumlahkan 900 mm. Ukuran
Manado ), serta jaringan regional di 201 terbesar tidak lebih dari 600 mm, dan
kota di seluruh Indonesia bentuk gulungan : panjang ditambah 2x
f. Poskilat Khusus, adalah jasa pengiriman garis tengah = 1.040 mm. Ukuran
Suratpos (Dokumen, Surat, Warkatpos, terbesar tidak lebih dari 900 mm.
Kartupos, Barang Cetakan, Surat Kabar, Adapun keunggulan Suratpos Biasa
Sekogram dan Bungkusan Kecil) serta adalah, memberikan kemudahan akses
barang berharga yang mengandalkan dan jangkauan pelayanan dapat di pos-
kecepatan kiriman dan menjangkau ke kan di mana saja (bis surat, dsb).
seluruh pelosok Indonesia. Keunggulan
Poskilat Khusus, menjamin penyerahan Kebutuhan Masyarakat Terhadap Jasa
kiriman ke alamat tujuan maksimal dua Pengiriman
hari untuk tujuan ibukota propinsi dan Berdasarkan karakteristik responden,
empat hari untuk tujuan ibukota masyarakat yang menggunakan layanan
kabupaten dengan tarif kompetitif sesuai jasa pengiriman di Kota Bandung lebih
manfaat dan standar kualitas yang banyak pria (62%) dibanding wanita (38%)
diterima, dan menjamin ganti rugi atas dengan tingkat usia responden mayoritas
ketepatan waktu penyerahan dan berkisar antara 17-40 tahun (40%),
keamanan isi kiriman. Jaringan Poskilat selebihnya 31-45 tahun (33%), dan 46-60
Khusus sudah terintegrasi dan terkoneksi tahun (24%), serta 60 tahun (3%). Selain
dengan sistem teknologi informasi yang itu jika dilihat dari tingkat pendidikan,
memungkinkan status kiriman lebih sebagian besar responden berpendidikan
mudah dilacak dan diketahui, dan saat SLTA (48%), dan selebihnya berpendidikan
ini menjangkau di 182 kota/ kabupaten S1 (25%), D3 (11%). Kemudian dari
di seluruh Indonesia, serta Pick up pekerjaan responden, mayoritas berprofesi
service disediakan bagi pengiriman sebagai pegawai swasta (38%). Selebihnya
barang atau dalam jumlah tertentu. berprofesi sebagai wiraswasta (17%), Ibu
g. Surat pos Biasa (Standar), adalah

39
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 19 - 49

Rumahtangga (12%), PNS (11%), BUMN orang, yang membutuhkan layanan pos
(5%), Mahasiswa (3%), lain-lain (14%). lebih tinggi (65%) daripada masyarakat
Sedangkan berdasarkan kebutuhan, yang tidak membutuhkannya (2%).
pada umumnya masyarakat membutuhkan Hal ini membuktikan bahwa, layanan
layanan yang berkualitas dari PT. Pos pos cukup diminati oleh sebagian besar
Indonesia. Menurut Senior Vice President masyarakat di Kota Bandung. Dengan
of Information Technology PT. Pos demikian, merupakan peluang bagi PT. Pos
Indonesia, Budhi Setyawan (dalam Indonesia di Kota Bandung terhadap
wawancara, 2013), PT. Pos Indonesia prospek pengembangan layanan terutama
(persero) telah menyediakan kantor pos jasa pengiriman.
cabang (KPC) di setiap wilayah di Kota
Bandung untuk melayani kebutuhan
masyarakat pelangganya dimulai dari jam
09.00 pagi hingga jam 15.00 sore. Dan
setiap KPC memiliki segmentasi di masing-
masing, terutama di 4 titik layanan ini,
sangat relevan untuk melayani masyarakat
Gambar 7. Kebutuhan Masyarakat Pelanggan
yang membutuhkan jasa pengiriman surat Di Kota Bandung Terhadap Layanan Pos
dan paket, mulai dari kalangan individu,
komunitas, dan ada juga kalangan pebisnis. Sementara intensitas masyarakat yang

Diskripsi kebutuhan responden terhadap menggunakan layanan jasa pos, dari

jasa pos dengan estimasi jumlah pelanggan gambar 7 diketahui bahwa, paling banyak

100 orang sebagai berikut : 1-5 kali dalam sebulannya. Meskipun tidak
lebih banyak dari masyarakat yang rutinitas
penggunaannya sampai lebih dari 15 kali.
Dalam hal ini wajar saja karena hanya di
satu lokasi survei. Jika memungkinkan
perlu dilakukan di lokasi yang lain untuk
Gambar 6. Kebutuhan Masyarakat Pelanggan perbandingannya.
Terhadap Layanan Pos di Kota Bandung
Berbagai produk layanan jasa
Gambar 6 memperlihatkan bahwa,
pengiriman yang diselenggarakan PT. Pos
kebutuhan masyarakat di Kota Bandung
Indonesia, menjadi alternatif masyarakat
terhadap jasa pos sangat tinggi. Dari
untuk memilih dan menggunakan sesuai
estimasi jumlah pelanggan sebanyak 100
kebutuhannya. Diskripsi penggunaan jasa
40
Pengembangan Layanan Jasa... (Siti Wahyuningsih)

pos di Kota Bandung dengan estimasi masyarakat di Kota Bandung. Berikut


jumlah pelanggan sebanyak 100 orang pernyataan responden dalam gambar :
dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 8. Penggunaan Jasa/Produk Layanan Gambar 9. Kesesuaian Produk/ Jasa


Pos Yang sering Digunakan Masyarakat Layanan Pos Dengan Kebutuhan
Pelanggan di Kota Bandung Masyarakat Pelanggan Di Kota Bandung

Hasil survei membuktikan bahwa, setiap Hasil survey membuktikan bahwa,


harinya masyarakat di Kota Bandung lebih
PT. Pos Indonesia (persero) sebagai salah
sering mendatangi kantor pos yang disediakan
satu perusahaan milik Negara atau BUMN
PT. Pos Indonesia. Dari beberapa produk
telah memberikan produk dan jasa layanan
layanan yang tersedia khusus jasa pengiriman
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
surat dan paket, ternyata masyarakat responden
Apalagi dengan adanya pengembangan
lebih sering menggunakan Pos Express untuk
layanan yang sudah dilakukan PT. Pos
mengirimkan dokumen atau lainnya.
Indonesia, saat ini pelayanan dilengkapi
Berdasarkan Gambar 8 diketahui
dengan fasilitas yang memadai sesuai
bahwa, di empat titik layanan (KPC) di
dengan perkembangan teknologi.
Kota Bandung penggunaan layanan Pos
Selain itu, hal lain yang juga menjadi
Expres lebih sering digunakan masyarakat
pertimbangan yang sangat penting untuk
(40%) dibanding lainnya, Poskilat Khusus
menggunakan suatu produk atau jasa pos,
(23%) dan Paket Pos (15%). Namun produk
adalah penentuan tarif, yang mana
PT. Pos Indonesia yang kurang diminati
masyarakat akan mempertimbangkan tarif
masyarakat adalah Suratpos Biasa (14%),
yang sesuai dan terjangkau.
Admail Pos (3%) EMS (3%), dan filateli
hanya (2%). Survey terhadap tarif layanan jasa
Meskipun demikian, tidak dipungkiri pengiriman surat dan paket pada PT. Pos
bahwa produk layanan pos dari PT. Pos Indonesia, dapat diketahui berdasarkan
Indonesia dianggap sudah sesuai dengan pernyataan responden mengenai hal ini
kebutuhan masyarakat Indonesia khususnya sebagaimana gambar 10 :

41
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 19 - 49

diselenggarakan PT. Pos Indonesia di Kota


Bandung dapat terlihat pada gambar 11 :

Gambar 10. Tarif Pengiriman Produk/ Jasa


Layanan Pos PT. Pos Indonesia Terjangkau
Masyarakat Pelanggan Di Kota Bandung.
Gambar 11 . Reliability Kehandalan Layanan
Survey di Kota Bandung
menunjukkan, sebagian besar responden Gambar 11 memperlihatkan bahwa,

menyatakan setuju (59%), sangat setuju kehandalan petugas pelayanan jasa

(20%), dan cukup setuju (16%). Sedangkan pengiriman surat dan paket PT. Pos

responden lainnya yang menyatakan kurang Indonesia di Kota Bandung dinilai baik

setuju hanya 4% dan tidak setuju 1%. Hal oleh sebagian besar masyarakat yang

ini membuktikan bahwa pemberian tarif menggunakannya (56 orang). Sementara

terhadap masing-masing produk dan jasa lainnya menganggap cukup baik (30 orang),

pengiriman surat dan paket yang ditentukan dan sangat baik (11 orang). Sedangkan

oleh PT. Pos Indonesia masih terjangkau masyarakat yang menganggap kurang baik

oleh masyarakat pelanggannya. hanya sedikit (2 orang), dan tidak baik (1


orang).

Kualitas Layanan Jasa Pengiriman Dengan demikian, PT. Pos Indonesia


di Kota Bandung telah membuktikan bahwa
1. Aspek Reliabillity Kehandalan
layanan yang diberikan petugas selalu
Layanan
tepat, jujur dan menghindari kesalahan. Hal
Kualitas layanan jasa pengiriman
ini menjadi ukuran yang sangat dibutuhkan
surat dan paket pada PT. Pos Indonesia
masyarakat pelanggannya. Meskipun ada
berdasarkan reliability atau kehandalan
terindikasi bahwa, pengembangan layanan
menunjukkan bahwa, masyarakat pelanggan
jasa pengiriman yang diselenggarakan PT.
yang pada umumnya berprofesi sebagai
Pos Indonesia telah dapat memenuhi
pegawai swasta mendapat pelayanan yang
kebutuhan masyarakat pelanggannya,
yang tepat, jujur dan terutama menghindari
namun tetap harus mempertahankan
kesalahan dalam pelayanan. Diskripsi
kualitas pelayanannya agar tidak berpaling
reliabillity Kehandalan Layanan yang
ke penyelenggara lainnya.

42
Pengembangan Layanan Jasa... (Siti Wahyuningsih)

Menurut keterangan Bapak Zulham, meskipun tidak sebanyak masyarakat yang


Manajer divisi Pengembangan produk surat menilai sangat baik (25 orang), cukup baik
(dalam wawancara pada 3 Juni 2013), (24 orang), dan hanya sedikit saja
petugas layanan baik jasa pengiriman surat masyarakat yang menilai kurang baik (2
maupun paket memang sudah memiliki orang) dan tidak baik (1 orang).
kompetensi di bidangnya, harus profesional Ternyata dari aspek responsiveness,
karena sudah diikut sertakan dalam PT. Pos Indonesia khususnya di empat titik
pelatihan-pelatihan khusus baik secara layanan di Kota Bandung telah memenuhi
internat maupun eksternal". kebutuhan masyarakat pelanggannya, di
mana terlihat bahwa petugas pelayanan PT.
2. Aspek Responssiveness - Daya Pos Indonesia di Kota Bandung khususnya
Tanggap selalu siap membantu masyarakat yang
Dimensi pokok selanjutnya dalam membutuhkan jasa pengiriman surat dan
kualitas pelayanan adalah, memenuhi paket secara cepat dan komunikatif.
kriteria Responssiveness atau Daya
3. Aspek Assurance - Jaminan
Tanggap yang juga dibutuhkan masyarakat
pelanggan PT. Pos Indonesia sebagaimana Aspek yang penting lainnya dari
kebutuhan masyarakat terhadap kualitas
diperlihatkan dalam gambar berikut ini :
layanan jasa pengiriman surat dan paket
yang diselenggarakan PT. Pos Indonesia
adalah Assurance atau jaminan bagi
pelanggannya.
Hal ini penting mengingat petugas
pelayanan yang bersikap sopan, terampil
Gambar 12. Responssiveness - Daya Tanggap
dalam melaksanakan tugas, dan memiliki
pengetahuan yang memadai tentu menjadi
Berdasarkan gambar 12 aspek
harapan bagi setiap pelanggannya.
responsiveness dari layanan yang diberikan
Demikian halnya, pengembangan
PT. Pos Indonesia pada indikator Petugas
layanan yang diselenggarakan oleh PT. Pos
pelayanan selalu siap membantu pelanggan,
Indonesia khususnya di Kota Bandung telah
cepat dalam pelayanan, dan komunikasi
memberikan pelayanan yang baik bagi
lancar, telah dinilai baik oleh sebagian
masayarakat yang membutuhkan jasa
besar masyarakat yang membutuhkan
pengiriman surat dan paket secara sopan,
layanan jasa pengiriman (52 orang),
43
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 19 - 49

terampil dan mengetahui persoalan yang jasa pengiriman surat dan paket yang
terkait dengan layanan jasa pengiriman diselenggarakan PT. Pos Indonesia yang
tersebut, sebagaimana terlihat dalam dapat memberikan jaminan (assurance).
gambar 13 berikut ini : Dalam hal ini, PT. Pos Indonesia telah
memenuhi kualitas layanan yang menjamin
kesopanan, keterampilan dan pengetahuan
yang memadai kepada pelanggannya.

4. Aspek Empathy -- Empati

Ditinjau dari aspek empathy,


Gambar 13. Assurance - Jaminan pengembangan layanan jasa pengiriman
surat dan paket yang diselenggarakan PT.
Gambar 13 di atas menunjukkan
Pos Indonesia juga telah memenuhi
bahwa, aspek assurance pada layanan jasa
kebutuhkan masyarakat pelanggannya di
pengiriman surat dan paket yang
Kota Bandung. Dalam hal ini, masyarakat
diselenggarakan PT. Pos Indonesia di Kota
membutuhkan petugas layanan yang dapat
Bandung sudah baik. Menurut sebagian
memberikan perhatian, tanggung jawab
besar masyarakat pelanggan yang umumnya
keamanan dan kenyamanan, serta
adalah pegawai swasta, menilai baik
mengutamakan kepentingan pelanggannya.
terhadap petugas layanan yang bersikap
Diskripsi aspek empathy pada layanan
sopan dan terampil, serta memiliki
jasa pengiriman tersebut sebagai berikut :
pengetahuan yang memadai (53 orang).
Meskipun masih ada masyarakat pelanggan
yang menilai cukup baik (27 orang),
bahkan lebih banyak dari masyarakat
pelanggan yang menyatakan dan sangat
baik (18 orang), namun demikian PT. Pos
Indonesia juga harus mempertahankan Gambar 14. Empathy - Empati
kualitas ini, meski hanya sedikit saja
Gambar 14 di atas menunjukkan,
masyarakat yang menilai kurang baik (1
aspek empathy layanan jasa pengiriman
orang) dan tidak baik hanya sedikit (1
surat dan paket pada PT. Pos Indonesia di
orang).
Kota Bandung juga sudah memenuhi
Hal ini membuktikan bahwa,
kebutuhan pelangganya. Artinya, Petugas
masyarakat sangat membutuhkan layanan
44
Pengembangan Layanan Jasa... (Siti Wahyuningsih)

pelayanan jasa pengiriman tersebut telah


memberikan pelayanan secara perhatian,
tanggungjawab keamanan dan kenyamanan,
serta mengutamakan kepentingan kepada
pelanggan dinilai baik oleh masyarakat
pelanggan di Kota Bandung.
Terbukti bahwa, dari estimasi jumlah
Gambar 15 . Tangibles - Bukti Fisik
100 respopnden masyarakat pelanggan yang
menilai baik (54 orang) lebih tinggi dari Gambar 15 di atas menunjukkan,

pada masyarakat pelanggan yang menilai aspek tangibles dari layanan jasa

cukup baik (26 orang), dan sangat baik (16 pengiriman yang diselenggarakan PT. Pos

orang). Sedangkan masyarakat yang Indoensia di Kota Bandung pada indikator

menilai kurang baik hanya sedikit saja (1 Penampilan petugas pelayanan selalu rapi

orang) dan tidak baik (1 orang). Hal ini dan menarik, serta menjaga bersihan,

membuktikan bahwa, pengembangan dengan penataan interior dan eksterior, dan

layanan jasa pengiriman pada PT. Pos teknologi yang memadai dinilai baik oleh

Indonesia di Kota Bandung telah memenuhi masyarakat pelanggannya.

kebutuhan masyarakat pelanggannya Hal ini dapat dibuktikan bahwa, dari

berdasarkan aspek empathy. estimasi jumlah 100 responden masyarakat


pelanggan yang menilai baik (51 orang)

5. Aspek Tangibles - Bukti Fisik lebih tinggi dari pada masyarakat pelanggan
yang menilai cukup baik (27 orang), dan
Aspek tangibles atau bukti fisik dari
sangat baik (24 orang). Sedangkan
sebuah pelayanan juga sangat penting.
masyarakat yang menilai kurang baik hanya
Termasuk dalam penyelenggaraan layanan
sedikit saja (3 orang) dan tidak baik (1
pos khususnya jasa pengiriman, di mana
orang) dan itupun hanya di satu dua KPC
masyarakat pelanggan juga mengutamakan
saja.
penampilan yang rapi dan menarik dari
Dalam observasi terlihat bahwa,
petugas pelayanan, menjaga kebersihan,
petugas pelayanan terutama di KPC Asia
serta dukungan penataan interior dan
Afrika Bandung berpenampilan rapi dan
eksterior dengan teknologi yang memadai.
cukup menarik, kondisi kantor pelayanan
Berikut diskripsi hasil penelitian dalam
yang bersih dengan penataan interior dan
aspek tangibles bukti fisik dalam gambar
eksterior yang memiliki nuansa seni, dan
15. berikut :
45
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 19 - 49

etalase yang menampilkan benda-benda pos Indonesia karena pelayanan yang handal
seperti perangko, filatelly, dan sebagaiinya (realible), tanggap (responssive), terjamin
sehingga menarik untuk dilihat masyarakat (aassurance), dan lebih mengutamakan
yang mengunjungi KCP tersebut. Bahkan, kepentingan pelanggan, serta menarik
saat ini kantor pelayanan cabang tersebut masyarakat pelanggan (tangibles) untuk
sudah dilengkapi dengan teknologi yang tetap memilih menggunakan produk
memadai seperti media televisi yang layanan tersebut. Prinsipnya, PT. Pos
menyiarkan tentang pelayan dan iklan Indonesi tetap menjaga komitmen dalam
produk yang disediakan PT. Pos Indonesia. pengembangan layanan pos terutama jasa
pengiriman surat dan paket yang sangat
PENUTUP
dibutuhkan masyarakat pelanggan. Selain
Kesimpulan itu, PT. Pos indonesia selalu menjalin
kemitraan dengan penyelenggara pos
Pengembangan layanan PT. Pos
lainnya untuk menghadapi persaingan yang
Indonesia (Persero) sebagai salah satu
kompetitif.
BUMN, pada prinsipnya mematuhi
peraturan terutama UU tentang pos No.
38/2009 dan memiliki komitmen yang jelas Saran

dengan menerapkan prinsip utama Good Untuk mempertahankan penilaian


Corporate Governance (GCG) untuk baik masyarakat yang membutuhkan
meningkatkan kinerja layanan sesuai layanan jasa pengiriman surat dan paket,
kebutuhan masyarakat pelanggannya. maka yang dilakukan PT. Pos Indonesia
Berdasarkan analisa servqual modle adalah, tetap mempertahan standar kualitas
(Service Quality), pengembangan layanan layanan (Service quality) atau jaminan mutu
jasa pengiriman surat dan paket yang kepada pelanggan sebagai acuan dalam
diselenggarakan PT. Pos Indonesia di Kota pengembangan berbagai layanan termasuk
Bandung telah memenuhi standar kualitas jasa pengiriman surat dan paket secara
sesuai dengan kebutuhan masyarakat inovatif. Selain itu, PT. Pos Indonesia
pelanggannya berdasarkan aspek reability, harus tetap meningkatkan brand image
responssiveness, assurance, dan empathy, perusahaan, sehingga mampu bersaing
serta tangibles. secara kompetitif dengan penyelenggara
Pada umunya, masyarakat memilih pos lainnya.
untuk menggunakan jasa pengiriman surat
dan paket yang diselenggarakan PT. Pos
46
Pengembangan Layanan Jasa... (Siti Wahyuningsih)

Mengingat kebijakan pemerintah Aditama.


terkait penyelenggaraan pos terutama jasa
Wahyuningsih, Sri (2008), Minat
pengiriman, telah memberikan keleluasaan Masyarakat Kota Semarang terhadap
dan peluang untuk bersaing dalam Layanan Pos, Buletin Pos dan
Informatika, Volume 6 Nomor 4,
penyelenggaraan yang tidak hanya sekedar
Desember, 2008, Kementerian
mengutamakan kualitasnya, namun Komunikasi dan Informatia, Jakarta.
peningkatan terhadap pencitraan nama
Zeithaml, VA, Parasurraman, AA& Berry, L.L.
perusahaan sebagai penyelenggara pos yang (1990), Delivering Service Quality:
terbaik di masyarakat juga sangat Balancing Customer Perception and
diperlukan. Expectation, New York: The Free Press.

Sumber Online :
Rekomendasi
Charlene Rohr, Urs Trinkner, Alison
PT. Pos Indonesia senantiasa tetap Lawrence, Priscillia Hunt, Chong
Woo Kim, Dimitris Potoglou dan
mempertahankan dan meningkatkan upaya Rob Sheldon. (2011). Study on
inovasi dalam pengembangan layanan Appropriate Methodologies to Better
khususnya jasa pengiriman, mengingat Measure Consumer Preferences for
Postal Services. Diakses dari http://
selain semakin banyak persaingan diantara
ec.europa.eu/internal_ market/ post.
para penyelenggara, kebutuhan masyarakat
Ismanto. (2013). Pos Indonesia Raup Rp15
terhadap jasa pengiriman sampai saat ini
Triliun Dari Jasa Pengiriman Paket
semakin meningkat. Bahkan, bila perlu dan Surat. Diakses dari http://
meningkatkan sosialisasi kepada seluruh www.m.bisnis.com/industri/read/2013
masyarakat terkait prospek pengembangan 0926/12/165486.

layanan terutama jasa pengiriman surat dan Mardjana (2013), Jelang Fajar 2013 Era
paket yang kian berpeluang di masa depan. Baru PT. Pos Indonesia (Persero)
Peralihan Dari Postal Company
Menjadi Network Company, Public
DAFTAR PUSTAKA Relation On 02 January 2013. Diakses
dari http://www.posindonesia.co.id .
Prasetyo, Nurjannah (2006). Metode 26/11/2011
Penelitian Kuantitatif: Teori dan
Marpaung, Prangko Prisma dalam Dunia
Aplikasi, Jakarta, PT. Raja Grafindo
Perposan. Diakses dari http://
Persada.
www.officepromosi.com/filateli/news/
Surjadi.(2009). Pengembangan Kinerja prisma.html, 28/12/2011.
Pelayanan Publik. Malang, Refika

47
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 19 - 49

Marpaung (2010), Eksistensi Pos Indonesia Kota Malang). Diakses dari


Jaringan & Catid. Diakses dari http://elibrary.ub.ac.id/handle/123456
http://www.waspada.co.id, Tuesday, 789/28743.
11 May 2010 06:02
Sumber Lainnya :
Moez Ltifi, Jamel, Eddine. (2012).
Satisfaction and loyalty with the http://www.posindonesia.co.id/index.php/prod
Tunisian postal services. Diakses dari uk/surat-dan-paket. Diakses pada 7/6/2013.
http://www.ijhssnet.com/journals/Vol_2_
No_7_April_2012/20.pdf http://xa.yimg.com/kq/groups/22999204/90
2872645/name/makalah+mpu.docx

Prasetyowati, Rika Wahyu (2011).


Pengembangan Jasa Pelayanan Publik
Pada Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) (Studi Tentang Pemanfaatan
TI Untuk Meningkatkan Kualitas
Produk Pelayanan Publik Pos Peka
Waktu Pada PT. POS INDONESIA

48

Anda mungkin juga menyukai