Anda di halaman 1dari 4

MENTERI DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK,


GUNA MENUJU SISTEM DEMOKRASI INDONESIA YANG MANTAP
Tjahjo Kumolo1

Gagasan dan pemikiran mengenai sistem bernegara telah menjadi


perhatian sejak peradaban umat manusia mulai mengenal bentuk awal negara,
pemikiran tentang sistem bernegara ini tak lepas dari pemahaman atas sumber
kedaulatan negara itu sendiri, seperti yang kita kenal ada teori tentang kedaulatan
Tuhan, kedaulatan raja, kedaulatan negara, kedaulatan rakyat dan kedaulatan
hukum. Sejak dimulainya revolusi industri dan berkembangnya peradaban
rasionalisme, teori kedaulatan yg paling banyak dianut pada saat ini ialah kedaulatan
rakyat dan kedaulatan hukum, yang di Indonesia keduanya bertemu dan melahirkan
sistem demokrasi konstitusional, hal ini termaktub jelas pada pembukaan UUD 1945
alenia IV dan dipertegas pada pasal 1 UUD 45 yg menyatakaan bahwa kedaualtan
berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang.

Dalam perjalanannya, kegagalan Orde Baru dalam mengantarkan Indonesia


mencapai tujuan bernegara, memantapkan bangsa Indonesia untuk melakukan
penyempurnaan dan pembaharuan dalam sistem demokrasi konstitusional, dengan
cara melakukan amandemen UUD 1945 yang menjadikan prinsip kedaulatan rakyat
menjadi perhatian utama dalam perubahannya, dengan harapan pencapaian tujuan
bernegara, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia, dapat tercapai dengan
lebih baik.

1
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia.
Memasuki dekade ke-2 pasca reformasi, praktek demokrasi di Indonesia
mulai memasuki babak baru, dewasa kini banyak pihak yang mulai meragukan
efektifitas sistem ini. Praktek demokrasi dianggap telah membangkitkan semangat
kedaerahan, memperlemah persatuan nasional serta tidak mampu mewujudkan
pembangunan ekonomi yang mensejahterakan. Ada pihak yang menyatakan bahwa
sistem nondemokrasi lebih berhasil dalam mencapai kesejahteraan. Kepercayaan
tersebut beragkat dari hipotesis Lee Kuan Yew A (the Lee hypothesis) yang
menyatakan bahwa negara yang membatasi kebebasan memiliki pertumbuhan
ekonomi yang lebih tinggi dibanding negara-negara yang lebih otoriter. Hipotesis
tersebut didasarkan pada fakta bahwa negara seperti Singapura, Korea Selatan, dan
China pertumbuhan ekonominya lebih tinggi dibandingkan negara-negara
demokratis.

Keraguan atas demokrasi terjadi ketika praktik demokrasi hanya dipandang


sebagai mekanisme semata tanpa menerapkan nilai-nilai ideal yang semestinya
harus dilaksanakan, alhasil yang tersisa dari demokrasi hanyalah mekanisme untuk
mendapatkan kekuasaan yang legitimate dengan menggunakan berbagai cara.
Padahal menurut Amartya Sen, peraih nobel bidang ekonomi tahun 1998,
demokrasi tidak hanya tentang mekanisme pemilihan dan penghormatan atas hasil
pemilihan semata, melainkan juga meliputi perlindungan terhadap kemerdekaan dan
kebebasan, penghormatan terhadap aturan hukum, dan adanya jaminan terhadap
kebebasan berpendapat dan memperoleh informasi. Sen juga menjelaskan bahwa
tidak ada musibah kelaparan yang terjadi di negara-negara demokratis, Sebaliknya
kelaparan justru terjadi di negara-negara rezim diktator seperti Ethiopia, Somalia,
Zimbabwe, dsb. Hal ini dikarenakan pada sistem demokrasi rakyat diberi ruang dan
kuasa untuk menuntut perhatian dan tindakan nyata dari negara. Beberapa minggu
yang lalu beberapa Perwira Menengah dan Tinggi Negara Zimbabwe yang
menempuh pendidikan di National Defence College of Zimbabwe bertandang ke
Kemendagri untuk berdiskusi dan mempelajari lebih jauh tentang Demokrasi dan
Konsep Otonomi Daerah yang ada di Indonesia, mereka mulai menyadari bahwa
sistem otoritarian yang dibangun oleh Robert Mugabe tidak relevan lagi dengan
tuntutan zaman.
Pembangunan Bidang Politik

Saya sengaja terlebih dahulu memaparkan tentang bagaimana konsep


demokrasi yang mantap/ideal sebelum kita beranjak pada diskusi tentang
pembangunan bidang politik di Indonesia, agar jelas arah dan tujuannya.
Pembangunan bidang politik setidaknya berfokus pada 2 hal yaitu infrastruktur politik
dan suprastruktur politik, ifrastruktur dan suprastruktur politik yang telah kita bangun
pada masa awal reformasi berupa lembaga-lembaga politik dan sistem politik telah
membuka ruang bagi terciptanya masyarakat sipil yang berdaya di alam demokrasi
ini. Karena itu, pada saat ini pemerintah terus mendorong dan memberi ruang warga
terlibat secara aktif dalam proses pembangunan politik. Oleh sebab itu
pembangunan politik saat ini mulai dari perumusan konsep, penentuan arah dan
pengimplementasinya tidak lagi dimonopoli oleh satu aktor saja. Dengan iklim
demokrasi yang kondusif. warga masyarakat benar-benar diposisikan sebagai
bagian dari aktor yang memiliki pengaruh dalam pembangunan politik.

Pembangunan politik kita diarahkan untuk meningkatkan partisipasi


masyarakat dalam mengawal pembangunan yang akan berjalan secara terbuka dan
akuntabel. Partisipasi tersebut dapat berupa saran, kritik, maupun gugatan kepada
penyelenggara negara sebagai aktor utama penyelenggara pembangunan guna
tercapainya konsensus yang memungkinkan proses pembangunan berjalan secara
efektif dan berdampak luas bagi kesejahteraan masyarakat. Kebijakan pemerintah
dalam sektor-sektor strategis seperti soal subsidi, kebijakan anggaran, program-
program sosial meliputi pendidikan dan kesehatan, transportasi publik, dan lain
sebagainya kini mendapat perhatian besar oleh publik dan implementasi
kebijakannya kini begitu dinamis dan sangat dipengaruhi oleh aspirasi/keinginan
publik yang berkembang. Oleh karenanya Bapak Presiden Jokowi mendorong agar
aparat pemerintah, baik pusat maupun daerah untuk mau terjun ke lapangan, agar
peka dan tanggap dengan aspirasi yang ada ditengah masyarakat.

Kendala pembangunan politik yang kita hadapi saat ini adalah bagaimana
menciptakan partisipasi warga yang dibangun berdasarkan atas kesadaran dan
rasionalitas yang mantap, sehingga penerapan sistem pembangunan politik dapat
berjalan dengan baik. Solusi dari hal tersebut adalah, lembaga-lembaga politik,
media massa, LSM yang berkembang dan tumbuh subur di alam demokrasi ini
harus memberikan pendidikan politik dan memberikan advokasi warga untuk sadar
akan hak-hak politik yang dimilikinya. Karena benang merah dari pembangunan
politik Indonesia yang kita ambil adalah memantapkan kedaulatan di tangan rakyat
sesuai dengan amanat konstitusi. Hal ini merupakan pengejawantahan dari jalan
ideologis Trisakti yang pertama, yaitu berdaulat dalam politik, kedaulatan dalam
bidang politik ini diwujudkan dalam pembangunan demokrasi politik yang
berdasarkan hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, yang
menempatkan kedaulatan rakyat sebagai karakter, nilai dan semangat yang
dibangun melalui semangat gotong royong dan persatuan bangsa.
Kendala selanjutnya ialah, ketika pemerintah harus membuat kebijakan publik
yang sesuai dengan aspirasi rakyat, maka harus ada mekanisme sistematis yang
mampu menyerap aspirasi rakyat yang begitu beragam dan mentransformasikannya
menjadi sebuah kebijakan yang ideal. Pertanyaannya bagaimana cara menyatukan
atau mengelola aspirasi rakyat yang acap kali bertentangan tersebut? Maka solusi
selanjutnya dari pembangunan politik kita ialah pemerintah perlu mendorong
pembangunan partai politik yang mantap dan modern. Karena Parpol berperan
penting dalam menata aspirasi rakyat yang begitu beragam dan abstrak menjadi
satu pendapat umum, dan selanjutnya dijadikan dasar program politiknya yang
akan diperjuangkan menjadi produk legislasi dan kebijakan publik, parpol adalah
jembatan antara rakyat yang berdaulat dengan negara dan pemerintahan.
Agar menjadi jembatan yang kokoh setidaknya ada 2 hal yang harus
dilakukan oleh Parpol, pertama ialah mendorong birokrasi menjadi lebih baik dan
yang kedua ialah mendidik rakyat menjadi lebih cerdas, karena ditengah rakyat
yang cerdaslah akan lahir pemimpin-pemimpin yang baik, kedua misi tersebut
adalah sebuah keniscayaan yang perlu dilakukan oleh parpol jika ingin melihat
Indonesia menjadi negara demokrasi besar yang berkesejateraan serta semakin
disegani dan menjadi tauladan masyarakat dunia.

MENTERI DALAM NEGERI,


TJAHJO KUMOLO

Anda mungkin juga menyukai