PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
remaja dan ibu hamil. Anemia pada remaja putri sampai saat ini masih
(10-19 tahun) di Indonesia sebesar 26,2% yang terdiri dari 50,9% laki-laki
sebesar 26,4% dan 18,4% penderita berumur 15-24 tahun. Data Survei
prevalensi anemia pada balita sebesar 40,5%, ibu hamil sebesar 50,5%, ibu
nifas sebesar 45,1%, remaja putri usia 10-18 tahun sebesar 57,1% dan usia
remaja putri cukup tinggi yaitu sebesar 44.6% yang sebagian besar
yang rawan menderita anemia, hal ini disebabkan oleh berbagai faktor
membutuhkan zat gizi lebih tinggi termasuk zat besi. Disamping itu
lebih rendah dari pria, karena faktor takut gemuk (Depkes RI, 2010).
pengetahuan dan sikap remaja putri tentang anemia, tingkat konsumsi gizi,
pola menstruasi, dan kejadian infeksi dengan kejadian anemia pada remaja
Adapun gejala yang sering timbul antara lain pusing, lemah, letih,
lelah dan lesu. Kadang kala anemia tidak menimbulkan gejala yang jelas
seperti mudah lelah bila berolahraga, sulit konsentrasi dan mudah lupa.
badan menjadi tidak sempurna. Selain itu, daya tahan tubuh akan menurun
tentang anemia.
B. Rumusan Masalah
pengetahuan dan sikap remaja putri tentang anemia, tingkat konsumsi gizi,
pola menstruasi, dan kejadian infeksi dengan kejadian anemia pada remaja
Indonesia prevalensi 26% untuk anak perempuan dan 11% untuk anak
tentang anemia.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
remaja putri
remaja putri
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Peneliti
remaja putri.