TAHUN 2017
TIM PENGUSUL :
Kelompok VI
DESEMBER
2017
HALAMAN PENGESAHAN
TAHUN 2017
Ketua Peneliti
b. NPM : 07160100300
b. NPM : 07160100301
b. NPM : 07160100302
b. NPM : 07160100303
b. NPM : 07160100304
b. NPM : 07160100305
b. NPM : 07160100306
b. NPM : 07160100307
b. NPM : 07160100309
b. NPM : 07170100164
c. Program Studi/ Kelas : D IV Kebidanan STIKIM/ A2
Biaya Penelitian :
Mengetahui,
Menyetujui,
Dalam penyusunan Laporan penelitian ini penulis banyak mendapatkan masukan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Adapun tujuan dibuatnya Laporan penelitian ini sebagai Tugas
Pengembangan Intervensi Kesehatan Reproduksi. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil,
sehingga laporan penelitian ini dapat terlesaikan. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada yang terhormat :
1. Bapak DR. dr. dr Hafizurrachman, MPH selaku Ketua STIKes Indonesia Maju
2. Ibu Hidayani, SKM, MKM selaku Ketua Prodi D IV Kebidanan STIKES Indonesia Maju
6. Teman-teman yang telah membantu memberikan masukan dan bantuan dalam penulisan
Penulis menyadari Laporan penelitian ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis
mengharapkan adanya masukan baik berupa kritik maupun saran yang bersifat
Contents
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 5
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 6
BAB I ......................................................................................................................................... 9
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 9
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 9
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 10
BAB II ..................................................................................................................................... 12
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................................... 12
2.1 Perilaku ......................................................................................................................... 12
2.2 Konsep Dasar Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ........................................ 12
2.3 Kesehatan Masyarakat ........................................................................................... 18
BAB III.................................................................................................................................... 19
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ........................................................................ 19
3.1 Tujuan Penelitian .................................................................................................... 19
3.2 Manfaat .................................................................................................................... 19
BAB IV .................................................................................................................................... 20
METODE PENELITIAN ...................................................................................................... 20
4.1 Lokasi Penelitian ..................................................................................................... 20
4.2 Jenis dan Sumber Data ........................................................................................... 20
4.3 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................................... 20
4.4 Instrumen Penelitian ............................................................................................... 21
4.5 Teknik Analisa Data ............................................................................................... 22
BAB V ..................................................................................................................................... 23
BIAYA JADWAL DAN KEGIATAN PENELITIAN ........................................................ 23
5.1 Anggaran Biaya ............................................................................................................ 23
5.2 Jadwal Penelitian.......................................................................................................... 23
BAB VI .................................................................................................................................... 24
HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................................................. 24
6.1 Hasil .......................................................................................................................... 24
BAB VII .................................................................................................................................. 29
RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA ............................................................................. 29
7.1 Rencana Tindakan Pengembangan Intervensi Kesehatan Reproduksi Yang
Akan Dilakukan Setelah Dilakukan Analisis .................................................................. 29
BAB VIII ................................................................................................................................. 31
PENUTUP ............................................................................................................................... 31
8.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 31
8.2 Saran.............................................................................................................................. 32
RINGKASAN PENELITIAN
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan
atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di
bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan kesehatan di
masyarakat.
sekedar obyek melainkan juga subyek dari pelayanan kesehatan, artinya mereka perlu diajak
masalah secara aktif. Metode ini tampaknya akan berhasil di kalangan masyarakat
berpendidkan menengah ke atas, modern, atau mereka bersikap lebih terbuka terhadap hal-hal
baru. Oleh karena itu mahasiswa sebagai wakil masyarakat berpendidikan dapat berperan
sebagai agen perubahan. Mereka harus dibekali pengetahuan tentang kesehatan terutama
memahami tentang pentingnya melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat. Adapun jangka
panjangnya yaitu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat sehingga dapat meminimalisir
terjangkitnya penyakit akibat kurangnya kesadaran akan perilaku hidup bersih dan sehat. Maka
penelitian PHBS ini diharapkan dapat merumuskan strategi yang bersifat paripurna
(komprehensif) khususnya dalam menciptakan perilaku baru hidup sehat pada masyarakat.
Untuk mewujudkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ditiap tatanan, diperlukan
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah kesehatan yang ada dimasyarakat sangatlah banyak dan beragam macamnya.
Penelusuran dari rumah ke rumah merupakan cara yang paling efektif untuk mengetahui
secara nyata masalah kesehatan yang sebenarnya sedang dihadapi oleh masyarakat.
Sebagian masyarakat ada yang menyadari bahwa ada masalah kesehatan yang sedang
dialami dan sebagian masyarakat juga ada yang tidak menyadari bahwa terdapat masalah
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang
dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya
sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan
dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat (Depkes RI, 2007).
Hidup Bersih dan Sehat yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik
perilaku hidup bersih dan sehat atau disingkat PHBS di seluruh Indonesia dengan mengacu
kepada pola manajemen PHBS, mulai dari tahap pengkajian, perencanaan, dan pelaksanaan
masyarakat sadar, mau, dan mampu secara mandiri ikut aktif dalam meningkatkan status
kesehatannya.
Pemberdayaan masyarakat harus dimulai dari rumah tangga atau keluarga, karena
rumah tangga yang sehat merupakan asset atau modal pembangunan di masa depan yang
perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Beberapa anggota rumah tangga
mempunyai masa rawan terkena penyakit menular dan penyakit tidak menular, oleh karena
itu untuk mencegah penyakit tersebut, anggota rumah tangga perlu diberdayakan untuk
juga menggunakan 10 indikator PHBS yang harus diperaktikan dirumah tangga karena
dianggap mewakili atau dapat mencerminkan keseluruhan perilaku hidup bersih dan sehat,
indikator tersebut adalah pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, bayi di beri ASI
ekslusif, menimbang balita setiap bulan, ketersediaan air bersih, ketersediaan jamban sehat,
memberantas jentik nyamuk, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, tidak merokok
dalam rumah, melakukan aktifitas fisik setiap hari, makan buah dan sayur.
PHBS merupakan salah satu indikator untuk menilai kinerja pemerintah daerah
kabupaten/ kota di bidang kesehatan, yaitu pencapaian 70% rumah tangga sehat. Menurut
Laporan Akuntanbilitas Kinerja Kementrian Kesehatan RI tahun 2014 bahwa target rumah
Masalah utama masyarakat Srengseng Poncol adalah rendahnya fasilitas sanitasi yang
ada pada keluarga, serta kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar. Penelitian ini
dirancang untuk mengetahui perilaku hidup sehat masyarakat dari sudut praktik kesadaran
dalam menyediakan fasilitas sanitasi pada keluarga serta perilaku mereka dalam
sesuatu yang rumit terutama perubahan perilaku pada masyarakat yang kuat masih
perilaku tidak hanya menyangkut dimensi kultural yang berupa sistem nilai dan norma,
melainkan juga dimensi ekonomi, yaitu hal-hal yang mendukung perilaku, maka penelitian
penelitian ini bertujuan mengkaji perilaku hidup sehat dan bersih (PHBS) masyarakat
mengetahui perilaku hidup sehat masyarakat dari sudut praktik kesadaran dalam
menyediakan fasilitas sanitasi pada keluarga serta perilaku mereka dalam menggunakan
Perilaku sehat dalam kehidupan masyarakat tersebut layak diabadikan dan dikaji
kesehatan masyarakatnya serta faktor apa yang mempengaruhi perilaku hidup bersih dan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan
atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga
dapat menolong diri sendiri dibidang kesehatan dan berperan aktif mewujudkan kesehatan
masyarakat tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perilaku
Perilaku kesehatan adalah suatu respons seseorang (organisme) terhadap stimulus atau
objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan
yaitu :
memelihara atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan
bilamana sakit.
2. Perilaku pencarian dan penggunaan sistem atau fasilitas pelayanan kesehata, yaitu
perilaku yang menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat menderita
penyakit dan atau kecelakaan. Perilaku ini dimulai dari mengobati sendiri sampai
baik lingkungan fisik maupun sosial budaya, dan sebagainya, sehingga lingkungan
Perilaku hidup bersih sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan pengalaman
belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan
(empowerment). Masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, dan dapat
Menyadari bahwa perilaku adalah sesuatu yang rumit. Perilaku tidak hanya
menyangkut dimensi kultural yang berupa sistem nilai dan norma, melainkan juga dimensi
ekonomi, yaitu hal-hal yang mendukung perilaku, maka promosi kesehatan dan PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku yang dilakukan
atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri
dan melakukan edukasi, guna meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui
Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga adalah upaya untuk
memperdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan
perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di
masyarakat.
Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga dilakukan untuk mencapai
rumah tangga ber-PHBS. Rumah tangga ber-PHBS adalah rumah tangga yang
b. Bagi Masyarakat :
kesehatan.
4) Usia lanjut
5) Pengasuh anak
4. Target Rumah Tangga ber-PHBS
PHBS merupakan salah satu indikator untuk menilai kinerja pemerintah daerah
kabupaten/kota di bidang kesehatan, yaitu dengan pencapaian 70% rumah tangga sehat
Rumah Tangga yang melaksanakan PHBS”. Rumah Tangga ber-Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat merupakan upaya untuk memberdayakan anggota keluarga agar tahu, mau,
dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam
Yang dimaksud tenaga kesehatan disini seperti dokter, bidan dan tenaga paramedis
lainnya.
Seorang ibu dapat memberikan buah hatinya ASI Eksklusif yakni pemberian ASI
tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi mulai usia nol hingga enam
bulan.
minum. Air yang memasak, mandi, hingga untuk kebutuhan air minum. Air yang
tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri yang dapat menyebabkan
Mencuci tangan di air mengalir dan memakai sabun dapat mencuci tangan di
air mengalir dan memakai sabun dapat menghilangkan berbagai macam kuman
tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher
angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk
mencemari sumber air minum, tidak berbau, tidak dapat dijamah oleh serangga
penerangan dan ventilasi udara yang cukup, lantai kedap air, tersedia air,
sabun, dan alat pembersih. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu Lakukan
rumah, seperti bak mandi, WC, vas bunga, tatakan kulkas, dan di luar rumah seperti
secara teratur setiap minggu. Selain itu, juga lakukan Pemberantasan Sarang
sayur dan buah setiap hari Konsumsi sayur dan buah sangat dianjurkan karena
bermanfaat bagi tubuh. Melakukan aktivitas fisik setiap hari aktifitas fisik, baik
berupa olahraga maupun kegiatan lain yang mengeluarkan tenaga yang sangat
Hal ini dikarenakan dalam satu puntung rokok yang diisap, akan dikeluarkan lebih
dari 4.000 bahan kimia berbahaya, diantaranya adalah nikotin, tar, dan karbon
monoksida (CO).
masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang
memfasilitasi perilaku atau tindakan. Faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan
prasarana atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat. Fasilitas ini pada hakikatnya
faktor ini disebut juga faktor pendukung. Misalnya Puskesmas, Posyandu, Rumah
sehat, tetapi tidak melakukannya. Faktor-faktor ini meliputi faktor sikap dan
perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama, sikap dan perilaku para petugas termasuk
petugas kesehatan. Termasuk juga disini undang-undang, peraturan-peraturan baik
(Public Health) adalah Ilmu dan Seni : mencegah penyakit, memperpanjang hidup,
untuk :
bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dari uraian
tersebut di atas dapat diketahui bahwa kesehatan masyarakat merupakan hal yang
hidup sehat.
d. memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
BAB III
Tujuan penelitian ini adalah mengkaji perilaku bersih dan sehat (PHBS) di
Jakarta Selatan.
Selatan.
3.2 Manfaat
Jakarta Selatan.
METODE PENELITIAN
beberapa variable yang sedang diteliti yaitu perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
sectional, karna data tentang variable yang diperoleh pada waktu tertentu secara
bersamaan.
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh dengan jalan terjun langsung ke obyek
penelitian, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data secara empiris.
2. Data sekunder, yaitu data Pendukung atau data pelengkap yang dapat diperoleh
dalam penelitian ini dengan tidak harus terjun langsung pada obyek penelitian.
Salah satu kegunaan data sekunder ini adalah sebagai penguat dasar analisa teori
dengan jalan terjun langsung ke obyek penelitian untuk memperoleh data yang
a. Interview (wawancara)
b. Penyebaran Kuesioner
Yang dimaksud dengan instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk
memperoleh atau mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah dan mencapai
tujuan penelitian. Menurut Ismani H.P. (1991 : 135), instrumen penelitian yang umum
digunakan untuk suatu peneltian adalah : wawancara, Kuesioner, observasi dan dokumenter.
1. Peneliti sendiri
Salah satu ciri penelitian kualitatif adalah memasukan manusia atau peneliti sendiri
sebagai alat pengumpul data utama. Hal ini berpengaruh terutama dalam proses
2. Pedoman wawancara
3. Perangkat penunjang
Perangkat ini meliputi : buku catatan dan alat tulis menulis yang dapat digunakan selama
berada dilapangan untuk memudahkan hal-hal tertentu yang mungkin belum didapat dari
dokumen tertulis.
4.5 Teknik Analisa Data
urutan, memanipulasi serta menyingkat data sehingga mudah dibaca. Tujuan dari analisa
adalah untuk mereduksi data agar dapat dikerjakan, dimanfaatkan dan dipahami
sedemikian rupa sehingga berhasil menyimpulkan suatu fenomena yang dapat dipakai
Sesudah data terkumpul dengan lengkap yang disajikan dalam bentuk penyajian data,
langkah yang harus ditempuh adalah menganalisa data. Dalam menganalisa data penelitian
ini akan mengacu pada model yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman dalam Husaini
Usman (2008 : 88) yang terdiri dari tiga alur kegiatan yang akan dilaksanakan dari awal
hingga selesai yakni: reduksi data (data Reduction), penyajian data (data dispalay) dan
penarikan kesimpulan.
BAB V
6.1 Hasil
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masyarakat Lenteng Agung kecamatan
Dari data yang telah diperoleh, dapat disimpulkan bahwa seluruh persalinan
yang dilakukan oleh ibu bersalin di tolong oleh Bidan (tenaga kesehatan). Hal ini
orang yang sudah ahli dalam membantu persalinan, sehingga keselamatan ibu dan
bayi lebih terjamin. Disamping itu dengan ditolong oleh tenaga kesehatan, apabila
terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke Puskesmas
atau Rumah Sakit. Jika ibu bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan maka peralatan
yang digunakan aman, bersih dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan
Hasil penelitian tentang pemberian ASI eksklusif bagi bayi, bahwa ibu yang
memberikan ASI secara eksklusif hanya 17%, hal ini berarti bahwa sebagian besar ibu
tidak memberikan ASI secara eksklusif (0-6 bulan). Hal ini harusnya disadari bahwa
ASI adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan zat gizi yang cukup dan
sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga tumbuh dan berkembang dengan baik. Air susu
ibu pertama berupa cairan bening berwarna kekuningan (kolostrum) sangat baik untuk
bayi karena mengandung zat kekebalan terhadap penyakit. Adapun manfaat memberi
ASI bagi ibu adalah dapat menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi,
dapat menunda kelahiran berikutnya, mengurangi risiko kena kanker payudara dan
lebih praktis karena ASI lebih mudah diberikan pada saat bayi membutuhkan.
buah. Dari data dapat disimpulkan bahwa seluruh bayi berdasarkan kategori tempat
badan balita apakah naik atau tidak. Manfaatnya, anda dapat mengetahui apakah balita
anda tumbuh sehat, tahu dan bisa mencegah gangguan pertumbuhan balita, untuk
mengetahui balita sakit (demam, batuk, pilek, diare), jika berat badan dua bulan
berturut-turut tidak naik atau bahkan balita yang berat badannya dibawah garis merah
(BGM) dan dicurigai gizi buruk, sehingga dapat dirujuk ke Puskesmas. Datang secara
rutin ke Posyandu juga berfungsi untuk mengetahui kelengkapan imunisasi serta untuk
mempunyai sarana air bersih. Sebagian kecil masyarakat tidak menggunakan air bersih
untuk kebutuhan sehari-hari yang berasal dari air pompa dan sumur. Mereka juga sering
menggunakan air yang di ambil dari sungai. Mereka menyadari manfaat menggunakan
air bersih yang sangat banyak, tetapi sebagian dari mereka tidak menyadari pentingnya
air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Penggunaan air bersih sebenarnya dapat
terhindar dari semua penyakit seperti diare, kecacingan, penyakit kulit atau keracunan.
Dan dengan menggunakan air bersih setiap anggota keluarga dapat terpelihara
kebersihan dirinya. Dengan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
Berdasarkan data penelitian, dari total 69 rumah, seluruh penghuni rumah terbiasa
mencuci tangan dengan air bersih dan sabun. Kebiasaan ini biasanya dilakukan sebelum
makan dan minum dan sesudah buang air besar, sebelum memegang bayi, setelah
menceboki anak dan sebelum menyiapkan makanan tentunya menggunakan air bersih
mengalir dan sabun. Masyarakat juga mengetahui manfaat mencuci tangan sangat
banyak, antara lain : agar tangan menjadi bersih dan dapat membunuh kuman yang ada
di tangan, mencegah penularan penyakit seperti diare, cacingan, penyakit kulit, infeksi
Berdasarkan data penelitian, dari total 69 rumah hampir seluruh 67 rumah mempunyai
jamban yang memenuhi syarat. Ada 2 rumah yang belum memiliki jamban yang
memenuhi syarat.
Berdasarkan data penelitian, bahwa dari total 69 rumah, semua rumah tangga
mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari. Ini berarti bahwa 58 rumah tangga setiap
hari mengkonsumsi buah dan sayur, dan masih banyaknya rumah tangga (11 rumah
tangga) yang tidak mengkonsumsi buah dan sayur. Apabila dipandang dari sudut
manfaatnya, buah dan sayur mengandung vitamin dan mineral, yang mengatur
pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh dan mengandung serat yang tinggi. Sebagian
besar masyarakat yang tidak mengkonsumsi buah dan sayur dikarenakan kurang
Berdasarkan data penelitian, bahwa semua anggota rumah tangga (69 rumah) atau
100% rumah tangga melakukan aktifitas setiap harinya. Aktivitas fisik adalah
kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Dengan aktivitas fisik
dilakukan secara teratur paling sedikit 30 menit dalam sehari, sehingga dapat
menyehatkan jantung, paru paru serta alat tubuh lainnya Aktivitas yang dilakukan
masyarakat desa Srenseng Poncol banyak sekali, mulai kegiatan membersihkan rumah,
sampai dengan penyelesaian pekerjaan yang waktunya hampir seharian. Dan hal ini
Berdasarkan data penelitian, dari total 69 rumah sebagian besar (60%) dalam rumah
tangga ada anggota keluarga yang merokok di dalam rumah. Meskipun sudah
mengerti bahwa di dalam satu puntung rokok yang diisap, akan dikeluarkan lebih dari
4.000 bahan kimia berbahaya, diantaranya adalah nikotin, tar, dankarbon monoksida
(CO), namun mereka tetap melakukannya dan mengabaikan kesehatan anggota rumah
tangga leinnya (perokok pasif). Adapun rumah tangga yang tidak merokok di dalam
Faktor faktor yang Mempengaruhi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di lenteng agung
kecamatan jagakarsa.
a) Tingkat Pendidikan
Poncol mayoritas memiliki (42%) penduduk yang tamatan SD, setelah itu 14,7%
penduduk tamat SMP Dengan mayoritas masyarakat berpendidikan SD, hal ini
b) Fasilitas Kesehatan
Data penelitian tentang sarana kesehatan di RT 11 Srengseng Poncol
masyarakat.
BAB VII
teknik dan kegiatan rekayasa sosial dengan output pembentukan atau pendirian bank
KOMPOS KETERAMPILA
BANK
N KERAJINAN
SAMPAH
KAS BELIMBING
DIJUAL
KSM KELOMPOK
KEBUN
GIZI MANDIRI
SAYURAN
ORGANIK
PENINGKATAN
PENDAPATAN
PENDAPATAN
INDIVIDU
PENGHIJAUAN/
MASYARAKAT
KONSUMSI
SASARAN
PRIBADI
PENUTUP
8.1 Kesimpulan
PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga
agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan
aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk
PHBS ini sendiri memiliki manfaat baik bagi rumah tangga itu sendiri maupun masyarakat.
PHBS rumah tangga ini adalah : Pasangan Usia Subur, Ibu Hamil dan Ibu Menyusui,
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa PHBS masyarakat desa Samir sebagai berikut
2. Masih sedikitnya ibu yang mau memberikan ASI eksklusif pada bayinya,.
3. Semua bayi dan balita tiap bulan melakukan penimbangan di posyandu serta untuk
memantau kesehatannya.
4. Masyarakat selalu menjaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan dengan air bersih
8. Masyarakat desa banyak yang tidak makan buah dan sayur setiap hari
9. Masyarakat desa banyak yang selalu melakukan aktivitas fisik setiap hari
Meskipun mayoritas penduduk desa yang berpendidikan SD dam SMP lebih banyak
namun dari 10 standar PHBS, tujuh indikator telah melebihan standar 70%
12. Sarana kesehatan yang disediakan pemerintah untuk masyakat desa masih belum
mencukupi.
8.2 Saran
Dengan sangat sedikit ibu yang mau memberikan ASI ekslusif pada bayinya ini sangat
disayangkan untuk itu memberikan penyuluhan tentang pentingnya ASI eksklusif bagi
bayi. Hal ini bias dilakukan pada saat ibu hamil memeriksakan diri di posyandu atau
pun di BPS.
Bagi masyarakat srengseng poncol makan buah dan sayuran hijau tidak begitu penting
dibandingkan dengan lauk pauk. Untuk mengatasinya yaitu dengan penyuluhan yang
Dengan masih banyaknya masyarakat yang merokok didalam rumah, hal ini berarti
dapat menurunkan derajat kesehatan rumah tangga tersebut. Untuk itu selain rutin
diberikan penyuluhan tentang bahaya merokok juga bisa melalui pemasangan poster-
4. Sarana kesehatan yang disediakan pemerintah untuk masyarakat desa masi belum
mencukupi, untuk itu diperlukan tambhan beberpa sarana kesehatan seperti posyandu.
DAFTAR PUSTAKA
Abidinsyah Siregar. 2009. Penggerak Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan
Kesehatan Ibu dan Anak di Rumah Tangga. Jakarta: Depkes RI.
Adams, P.F. and Schoenborn, H.A. 2006. “Health Behaviors of Adults: United States,
2002–04”. Vital and Health Statistics, Series 10, Number 230, September 2006.
US Department of Health and Human Services.
Anonim. 2010a. Penuntun Hidup Sehat. Edisi ke Empat. Departemen Kesehatan RI,
Jakarta.
Atherton, J.S. 2009. Learning and Teaching. Bloom Taxonomy. (On Line) UK
Carin, A.A. dan Sund, R.B. 1989. Teaching science through discovery. Columbus:
Dettmer, P. (2006). New Blooms in established fields: Four domains of learning and
doing. Roeper Review, ProQuest Education Journal. Vol 28.No. 2. 70-78
Fasli Jalal, dkk. 2011. Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan
Nasional.
Hamilton R. et all. 1994. Learning and Instruction. New York. Mc-Grow Hill Inc.
Isroah, Sukanti, Ani Widayati. 2015. Implementasi Pendidikan Karakter Dalam
Perkuliahan Perpajakan Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi FISE
Universitas Negeri Yogyakarta. Abstrak Penelitian. Diakses tanggal 7 Oktober
2015 dari http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/ penelitian/
Sukanti,Dra.%20%20M.Pd./Laporan%20Penelitian%20Implementasi%20Pendi
dikan%20Karakter%20dalam%20Perkuliahan%20Perpajakan%20Pada%20Mah
asiswa%20Jurusan%20Pendidikan%20akuntansi%20FISE%20UNY.pdf
Kasnodiharjo, dan D. Anwar Musadat. 2009. Perilaku Hidup bersih dan Sehat yang
Terkait dengan Higiene Perorangan, Gaya Hidup dan Kondisi Sanitasi
Trowbridge L.W. and Bybee.1991. Teaching Science by Inquiry in the
Secondary School. Second Ed. Columbus: Charles E Merrill
Publishing Company.