Pencernaan
Zinc, seperti besi, perlu dihidrolisis dari asam amino dan asam nukleat sebelum dapat
diserap. Zinc diyakini dilepaskan dari makanan selama proses pencernaan, kemungkinan
besar oleh protease dan nuclease di lambung dan usus kecil. Asam klorida juga
tampaknya memainkan peran penting dalam pencernaan dan penyerapan zinc. Antasida,
pengeblok reseptor H2 (seperti Zantac, Tagamet, atau Pepcid), dan pengeblok pompa
proton (seperti Prevacid atau Prilosec) meningkatkan pH lambung, sehingga menurunkan
penyerapan zinc [2]. Peran asam lambung dalam pencernaan dan penyerapan zinc belum
jelas, tetapi mungkin terkait dengan gangguan hidrolisis zinc dari asam nukleat atau asam
amino, perubahan keadaan ionik zinc, atau perubahan pada membran enterosit yang
mempengaruhi penyerapan zinc.
ABSORBSI
Lokasi utama absrobsi zinc di tractus gastrointestinal adalah usus halus sebelah
proksimal, paling banyak di jejunum. Meski begitu, keterlibatan setiap segmen di usus
halus (duodenum, jejunum, dan ileum) terhadap absorbsi keseluruhan zinc belum dapat
diterangkan. Zinc diserap ke enterosit merlalui proses carrier-mediated, yang mana kadar
zinc rendah diabsorbsi lebih efisien daripada kadar tinggi. Protein pembawa (Zrt- and Irt-
like protein (ZIP)4) diperkirakan menjadi transporter utama zinc melewati brush border
pada membran enterosit, seperti pada Gambar 12.9. ZIP tidak memerlukan ATP, tetapi
mekanisme transport-nya belum dijelaskan dengan baik. Akan tetapi, mutasi ZIP4
diketahui menyebabkan kelainan acrodermatitis enteropathica. Kondisi ini ditandai
dengan absorbsi zinc yang buruk dan bermanifestasi klinis pada lesi di kulit (yang sering
menjadi infeksi), terutama di wajah, lutut, dan pantan; pertumbuhan yang buruk dan
konsentrasi zinc rendah dalam plasma menggambarkan gejala dan tanda defisiensi zinc.
Zinc dosis tinggi yang dapat diabsorbsi melalui difusi paraseluler, dapat memperbaiki
gejala tersebut. Transporter lain, DMT1 (divalent mineral transporter 1), dulu diketahui
terlibat dalam uptake zinc di brush border. Akan tetapi, meskipun zinc mempengaruhi
regulasi ekspresi mRNA pada DMT1, transporter DMT1 tidak menunjukkan transport
zinc yang signifikan ke dalam sel-sel intestinal.
Faktor yang Berpengaruh pada Absorbsi Zinc
Sebagaimana besi, chelator atau ligand dapat mengikat zinc. Entah zat ini merupakan
pendorong atau penghambat absorbsi zinc, tergantung pada digestibilitas dan
absorbsibilitas dari zinc chelates yang terbentuk. (Chelate/ligand = semacam senyawa
pengikat,--penj.)