A. KONSEP VARIABEL
1. Konsep Ilmu-Ilmu Natura
- Konsep ini adalah konsep-konsep yang bisa diukur dengan jelas.
- Contohnya adalah berat. Berat adalah suatu konsep yang menyakatan berbagai
pengamatan dari sesuatu objek yang cirinya ringan atau tidak ringan.
2. Konsep Sosial
- Konsep yang cenderung abstrak dan sulit diukur.
- Contohnya adalah fertilitas dan fekunditas untuk menggambarkan kapasitas
reproduksi.
B. PENDEFINISIAN VARIABEL
Kata variabel diserap dari Bahasa Inggris yakni dari kata variable yang mempunyai arti
faktor tidak tetap atau berubah-ubah. Sedikit berbeda dalam kamus Bahasa Indonesia
kontemporer, kata variabel lebih umum merujuk kepada kata bervariasi. Variabel juga
dapat didefinisikan sebagai konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai, sebagai
contoh, berat badan adalah variabel, karena ada keseragaman nilai, bisa 45 kg, bisa 47
kg, ataupun 55 ons.
C. TEKNIK PENGUKURAN
Pengukuran adalah penetapan atau pemberian angka terhadap objek atau fenomena
menurut aturan tertentu. Berikut beberapa skala yang terdapat dalam teknik pengukuran :
SKALA PENGUKURAN
Pada dasarnya terdapat 4 jenis skala pengukuran, yaitu :
SKALA NOMINAL
Adalah skala yang memungkinkan peneliti mengelompokkan subyek
kedalam kategori atau kelompok.
Misal gender responden dapat dikelompokkan dalam 2 katagori : Pria
dan wanita. Skala gender dapat dinyatakan dalam angka : Pria = 1 dan
Wanita = 2.
Skala Nominal bersifat mutualy eksklusif dan masing-masing anggota
himpunan tersebut tidak ada perbedaan nilai.
SKALA ORDINAL
Skala Ordinal tidak hanya menyatakan katagori tapi juga menyatakan
peringkat katagori tersebut.
Skala Ordinal menjawab atas suatu pertanyaan, responden diminta untuk
memberikan urutan alternatif jawaban yang paling sesuai.
Misal rangking jawaban yang dibuat berdasarkan preferensi Responden
:
1. Senang sekali, 2. Senang, 3. Kurang senang, 4. Kurang senang sekali.
( beda antara dua titik tidak dapat diukur).
SKALA INTERVAL
Skala Interval memungkinkan mengukur beda antara dua titik dalam
skala, menghitung means dan standar deviasi data.
Contoh :
Jarak waktu jam.08.00 10.00 adalah sama dengan jarak waktu 16.00
18.00. Tetapi kita tidak dapat menyatakan bahwa jam.16.00 dua
kali lebih lambat dibandingkan jam.08.00.
SKALA RASIO
Skala Rasio merupakan kedudukan data yang tertinggi, dimana memiliki
nilai nol yang orisinal.
Misal : Jika aset perusahaan A sebanyak Rp. 10 Milyar dan aset
perusahaan B sebanyak Rp. 5 Milyar, maka rasio A & B adalah 2 : 1.
E. DEFINISI HIPOTESIS
- Hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya
harus diuji secara empiris. Hipotesa menyatakan hubungan apa yang dicari atau yang
ingin dipelajari.
- Hipotesa adalah pernyataan yang diterima secara sementara sebagai suatu kebenaran
sebagaimana adanya, pada saat fenomena dikenal dan merupakan dasar kerja serta
panduan dalam verifikasi.
- Hipotesa adalah keterangan sementara dari hubungan fenomena-fenomena yang
kompleks.
- Menurut Trelease (1960), hipotesa adalah suatu keterangan sementara dari suatu
fakta yang dapat diamati.
- Menurut Good dan Scates (1954), hipotesa adalah sebuah taksiran atau referensi
yang dirumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat menerangkan fakta-
fakta yang diamati ataupun kondisi-kondisi yang diamati, ddan digunakan sebagai
penunjuk untuk langkah penelitian selanjutnya.
H. PENGUJIAN HIPOTESA
Cara pengujian hipotesa:
1. Dengan konsistensi logis
2. Mencocokkan dengan fakta
Dilakukan dengan metode percobaan. Dalam hal ini peneliti mengadakan percobaan
untuk mengumpulkan data yang akan digunakan untuk menguji hipotesanya.
Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan adalah studi yang dilakukan untuk memperoleh informasi tentang
penelitian yang akan dilakukan. Studi pendahuluan dilakukan karena kelayakan penelitian
berkenaan dengan prosedur penelitian dan hal lainnya yang masih belum jelas. Studi
pendahuluan bisa saja mengubah arah penelitian yang telah disusun di dalam proposal.
Dengan demikian, studi pendahuluan bisa saja menghasilkan perubahan prosedur penelitian,
meningkatkan pengukuran, meningkatkan kepercayaan asumsi, dan desain yang lebih mantap
dari studi utama. Studi pendahuluan tidak jarang merupakan miniatur dari studi utama. Tidak
jarang dalam studi pendahuluan menguji sejumlah instrumen yang akan digunakan dalam
studi utama.
Manfaat studi pendahuluan oleh Prof. Dr. Suharsimi Arikunto dalam bukunya Prosedur
Penelitian adalah sebagai berikut.
Sebagai pedoman perlu tidaknya atau dapat tidaknya penelitian dilaksanakan, peneliti harus
ingat empat hal yaitu
Untuk mengadakan studi pendahuluan dapat dilakukan pada tiga objek. Yang dimaksud
dengan objek disini adalah apa yang harus dihubungi, dilihat, diteliti atau dikunjungi yang
kira-kira akan memberikan informasi tentang data yang akan dikumpulkan. Ketiga objek
tersebut ada yang berupa tulisan-tulisan dalam kertas (paper), manusia (person) dan tempat
(place), disingkat menjadi tiga P: yaitu
1. Paper; dokumen, buku-buku, majalah atau bahan tertulis lainnya, baik berupa teori,
laporan penelitian atau penemuan sebelumnya. Studi ini juga disebut studi
kepustakaan atau literatur studi.
2. Person; bertemu, bertanya, dan berkonsultasi dengan para ahli atau manusia sumber.
3. Place; tempat, lokasi atau benda-benda yang terdapat di tempat penelitian. Seseorang
yang berhasrat besar untuk mengadakan penelitian ke daerah pedalaman, mungkin
mengurungkan niatnya setelah mengadakan studi pendahuluan, karena ternyata
daerah yang dikunjungi terlalu sulit untuk dicapai sehingga tidak akan seimbang
antara biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang akan dicapai.
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya
mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk
merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila
penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam
dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatan sehari-hari orang
atau situasi yang diamati sebagai sumber data. Misalnya seorang guru dapat
melakukan observasi mengenai bagaimana perilaku siswa, semangat siswa, hubungan
antar guru, dan sebagainya.
Pengamatan dapat dicek dan dikontrol atas validitas dan reliabilitasnya. Penggunaan
pengamatan langsung sebagai cara mengumpulkan data mempunyai beberapa kelebihan
antara lain :
Menurut Kusumah, 2011, Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
unyuk dijawabnya. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang efisien jika peneliti
tahu dengan pasti veriabel yang akan diukur dan tahu apa yag tidak bias diharapkan dari
responden. Angket sebagai teknik pengumpulan data angat ccocok untuk mengumpulkan data
dalam jumlah besar. Uma Sekaran (dalam Sugiyono), mengemukakakn beberapa prinsip
dalam penulisan angket sebagai teknik pengumpulan data, yaitu prinsio penulisan,
pengukuran, dan penampilan fisik.
Prinsip penulisan angket menyangkut beberapa factor yaitu isi dan tujuan pertanyaan,
bahasa yang digunakan mudah, pertanyaan tertutup terbuka negative positif, pertanyaan
tidak mendua, tidak menanyakan hal-hal yang sudah lupa, pertanyaan tidak mengarahkan,
panjang pertanyaan dan urutan pertanyaan.
Prinsip pengukuran dalam hal ini adalah instrument angket yang digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian dapat memperoleh data yang valid dan reliable. Penampilan
fisik angket sebagai alat pengumpul data akan mempengaruhi respon atau keseriusan
responden dalam mengisi angket.
1. Kerugian
a. Relative murah karena daftar pertanyaan dapat dikirim melalui pos dan karenanya
tidak membutuhkan tenaga yang banyak.
b. Pengiriman daftar isian dapat diulang.
2. Kerugian
a. Jawab responden tidak sopan
b. Banyak terjadi non respons
c. Bila pertanyaan kurang dimengerti, pertanyaan bisa tidak dijawab oleh responden.
d. Pengiriman kembali daftar isian sering terlambat
e. Terdapat kemungkinan jawaban tidak diisi sendiri oleh responden, tetapi diisi oleh
orang lain
f. Angket tidak dapat digunakan pada respinden yang buta aksara
Ada dua jenis wawancara: wawancara berstruktur dan wawancara tak berstruktur.
Wawancara berstruktur menggunakan pedoman wawancara; wawancara tak berstruktur sama
sekali, tak ada pedomannya, hanya ada hal penting sebagai pegangan.
a. Proses tanya jawab lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka secara
fisik untuk mengetahui tanggapan, pendapat, dan motivasi seseorang terhadap
suatu obyek.
b. Wawancara dapat digunakan untuk menggali masa lalu seseorang serta rahasia
kehidupannya.
c. Menangkap aksi reaksi orang dalam bentuk ekspresi sewaktu .tanya jawab.
d. Wawancara dapat pula dipakai sebagai cara pengumpul data dengan jalan
tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan
kepada tujuan penelitian.
Penggunaan wawancara
a. Sebagai metode primer, bila dijadikan satu-satunya alat pengumpul data.
b. Sebagai metode pelengkap, bila digunakan untuk melengkapi informasi yang
tidak dapat digapai dengan cara lain.
c. Sebagai metode untuk menguji kebenaran dan kemantapan suatu diktum yang
telah diperoleh dengan cara lain.
PELAKSANAAN WAWANCARA
Pada pelaksanaan wawancara ada beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain:
a. Pewawancara.
Dengan menyadari bahwa setiap pengukuran atau pengumpulan data selalu
terkandung komponen kesalahan di dalamnya, maka pewawancara harus membatasi
terjadinya kesalahan, dengan jalan :
- Memilih pewawancara yang tepat dan handal.
- Memberi pelatihan lebih dahulu.
- Hubungan yang baik sangat diperlukan antara pewawancara dengan orang yang
diwawancarai.
b. Responden
Faktor yang tidak kalah pentingnya dalam mencapai suatu wawancara yang baik
adalah responden. Makin tinggi pendidikan responden makin sukar
mengendalikannya. Pewawancara harus pandai-pandai mewawancarai dan
mempunyai teknik sedemikian rupa sehingga mendapat hasil yang diinginmya. Tetapi
responden yang pendidikannya terlalu rendah, akan mendapat kesukaran dalam
menjawab pertanyaan. Jadi pewawancara harus pandai "menanyakan" atau dengan
arti lain menjabarkan pertanyaan tersebut dengan kata- kata yang dapat dimengerti
oleh responden.
Teknik Wawancara
Ada beberapa teknik yang harus diperhatikan pada waktu melakukan wawancara yaitu :
1. Penampilan:
- Ciptakan impresi pertama yang meyakinkan.
- Bersikaplah tegas, sopan, dan jangan tegang.
- Gunakanlah pakaian rapi dan bersih
- Mulailah memperkenalkan diri setelah bertemu dengan responden.
- Duduklah setelah dipersilahkan duduk.
- Mulailah mewawancarai responden,
- Hindari pertanyaan yang sama sekali tidak ada hubungan dengan kuesioner
2. Cara mencatat
- Tulislah jawaban responden segera setelah pertanyaan dijawab.
- Tulislah jawaban selengkap-lengkapnya terutama pertanyaan terbuka.
- Bila menggunakan teknik probing, tulislah pertanyaan yang akan digunakan untuk
probing atau tandai pada kuesioner.
- Pertanyaan yang tidak perlu atau yang tidak sesuai harus dicoret dan diberi tanda
bahwa pertanyaan itu tidak dipakai.
DAFTAR PUSTAKA
http://dhekkabersama.blogspot.co.id/2015/02/penelitian-studi-pendahuluan.html (diakses
pada 30 September 2016 pukul 15.03)